Anda di halaman 1dari 7

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PELATIHAN KLINIK

STANDARISASI TEKNOLOGI KONTRASEPSI TERKINI


(CONTASEPTIVE TECHNOLOGY UPDATE)
UPT PUSKESMAS GEDONGAN

UPT PUSKESMAS GEDONGAN


TAHUN 2018
LEMBAR PENGESAHAN

Kerangka Acuan Pemeriksaan Infeksi Menular UPT Puskesmas Gedongan telah


disahkan dan disetujui
Hari :
Tanggal :

Plt. Kepala UPT Puskesmas Gedongan

Kota Mojokerto

drg. Dewi Ailindawati


NIP 19790121 200501 2 016

DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN UMUM
C. TUJUAN KHUSUS
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
F. PERAN TERKAIT
G. SASARAN
H. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
I. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
BAB I
PENDAHULUAN

Menstruasi ditandai dengan meluruhnya lapisan dinding rahim sehingga terjadilah


perdarahan yang keluar dari vagina. Namun sampai hal ini terjadi, ada proses yang harus Anda
lewati terlebih dulu.Pada awalnya, indung telur (ovarium) akan melepaskan sel telur untuk
kemudian menempel di dinding rahim — menunggu untuk dibuahi oleh sperma. Sembari
menunggu kedatangan sperma, jaringan dinding rahim akan terus menebal guna mempersiapkan
diri menghadapi kehamilan. Bila ada sel sperma yang masuk, sel telur bisa dibuahi untuk
kemudian berkembang menjadi bakal janin.Sebaliknya bila sel telur tidakkunjung dibuahi,
lambat laun jaringan dinding rahim tersebut akan mulai rontok dan luruh, yang dikeluarkan lewat
vagina. Proses ini akan kembali terulang lagi dari awal setelah menstruasi Anda selesai.Proses
terjadinya menstruasi dari awal sampai akhir ini disebut dengan siklus menstruasi. Tidak semua
wanita memiliki siklus haid yang sama: ada yang normal dan teratur, ada juga yang
kebalikannya. Agar Anda memahami seperti apa siklus menstruasi yang normal,

Pada wanita yang aktif secara seksual, kehamilan pada tahun pertama dapat mencapai
90% jika tidak menggunakan KB alias alat kontrasepsi. Beberapa wanita menunda kehamilan
untuk berbagai alasan, seperti pendidikan, karir, finansial dan lainnya. Pemilihan alat kontrasepsi
yang tepat dapat membantu wanita untuk menunda kehamilan.Kebanyakan metode kontrasepsi
efektif jika digunakan dengan tepat. Kegagalan kontrasepsi bisa disebabkan banyak hal, baik
karena salah pemakaian, penggunaan yang terlewat atau tidak teratur, atau karena metode itu
sendiri yang kurang ampuh. Pemilihan metode KB harus disesuaikan dengan kebutuhan
pasangan, karena KB ada 3 macam yaitu untuk menunda kehamilan,untuk menjarakkan
kehamilan dan mencegah kehamilan dan kesuburan secara permanen.

A. LATAR BELAKANG
Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu pelayanan kesehatan preventif
yang paling dasar dan utama bagi wanita, meskipun tidak selalu diakui demikian.
Peningkatan dan perluasan pelayanan keluarga berencana merupakan salah satu
usaha untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu yang sedemikian tinggi
akibat kehamilan yang dialami oleh wanita. Banyak wanita harus menentukan pilihan
kontrasepsi yang sulit, tidak hanya karena terbatasnya jumlah metode yang tersedia
tetapi juga karena metode-metode tertentu mungkin tidak dapat diterima sehubungan
dengan kebijakan nasional KB, kesehatan individual dan seksualitas wanita atau biaya
untuk memperoleh kontrasepsi (Depkes RI, 1998).
Kepadatan penduduk yang terjadi tentu saja menjadi suatu masalah bagi negara
Indonesia yang perlu diperhatikan oleh pemerintah sehingga banyak upaya yang dipilih
atau diprogramkan oleh pemerintah Indonesia untuk mengurangi kepadatan penduduk
tersebut dengan cara melakukan program Keluarga Berencana atau dikenal dengan
singkatan KB. Oleh karena itu, penulis ingin mengetahui beberapa hal yang berkaitan
dengan program keluarga berencana dan sehingga penulis membuat makalah ini
dengan judul “Keluarga Berencana”.

B. Tujuan umum
Untuk mencegah atau menjarakkan kehamilan baik secara hormonal,non hormonal
maupun permanen
C. Tujuan khusus
- Untuk mengetahui macam – macam metode kontrasepsi
- Cara kerja kerja metode kontrasepsi
- Untuk mengetahui jenis- jenis alat kontrasepsi
- Untuk mengetahui keuntungan dan kerugian alat kontrasepsi
- Pencegahan terjangkitnya IMS,HIV/AIDS

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


No KEGIATAN PELATIHAN WAKTU
. MATERI PENGETAHUAN

Konseling KB 2 Jam
Persyaratan Medik Penggunaan Kontrasepsi 1,5 Jam
Penapisan Klien 1,5 Jam
Pencegahan Infeksi 2 Jam
AKDR 2 Jam
KB Hormonal
1,5 Jam
1,5 Jam
 Pil Kombinasi 1,5 Jam
 Pil Progestin 2 Jam
1,5 jam
 KB Suntik 1,5 Jam
1,5 Jam
3 Jam
 Implant
2 Jam
KB Barier & spermatisid 2 Jam
 Kondom Pria
1 Jam
 Spermatisid 1 Jam
1 Jam
Methode Amenorea Laktasi (MAL)
KB Alamiah
Kontrasepsi Mantap

4 Jam
 Tubektomi 4 Jam
 Vasektomi 4 Jam
8 Jam

KB pada keadaan khusus

 Post Partum
 Pasca keguguran

 KB Darurat

MATERI KETRAMPILAN
Keterampilan Pemasangan IUD CUT 380 A pada Model
Keterampilan Pemasangan Implan pada Model
Keterampilan Pencabutan pada Model
Keterampilan Pemasangan IUD CUT 380 A serta pemasangan
dan Pencabutan Implan pada Klien

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

Pemantapan Materi , ketrampilan di model selama 4 hari dan 1 hari praktek konseling
serta pelayanan langsung kepada pasien

F. PERAN TERKAIT
Petugas melakukan screening ,anamnesa serta konseling dan pelaksanaan KB
yang di bimbing oleh pelatih
G. SASARAN
Peserta Safari sejumlah 22 orang

H. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Kegiatan ini diselenggarakan di layanan atau di klinik IDI Kota Malang

I. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Akan dilakukan segera setelah pelaksanaan.

a. Pencatatan formulir penapisan/skrening KB


b. Laporan K4
c. Pencatatan di buku kehadiran pasien
d. Di laporkan ke pembimbing

Anda mungkin juga menyukai