Anda di halaman 1dari 9

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peran dan fungsi puskesmas dalam penyelenggaraan Upaya Kesehatan


Masyarakat dan Upaya Kesehatan Perorangan seyogyanya senantiasa
memperhatikan kebutuhan masyarakat sebagai pengguna pelayanan. Selain itu
diperlukan juga adanya masukan dan saran guna evaluasi mutu dan kinerja
puskesmas. Oleh karena itu diperlukan suatu sisitem untuk mendapatkan analisa
terhadap kebutuhan dan harapan masyarakat serta umpan balik terhadap kinerja
puskesmas.
Sebagaimana disebutkan di dalam Undang-Undang No. 23 tahun 1992
tentang Kesehatan pasal 23, bahwa Upaya Kesehatan Kerja harus
diselenggarakan disemua tempat kerja, khususnya tempat kerja yang
mempunyai resiko bahaya kesehatan, mudah terjangkit penyakit atau
mempunyai pekerja paling sedikit 10 orang.
Oleh karena itu, sudah seharusnya Puskesmas menerapkan program
Manajemen Resiko Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Agar
penyelenggaraan manajemen resiko dan K3 di Puskesmas lebih efektif dan
efisien diperlukan sebuah pedoman managemen manajemen resiko dan K3, baik
untuk pasien, pengunjung, pekerja dan masyarakat sekitar Puskesmas. Selain
dituntut mampu memberikan pelayanan dan pengobatan yang bermutu,
Puskesmas harus menjadi patien & provider safety sehingga mampu melindungi
pasien, pengunjung, pekerja dan masyarakar sekitar Puskesmas dari berbagai
potensi bahaya yang ditimbulkan.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum:
Terciptanya lingkungan kerja yang aman, sehat dan produktif untuk
pekerja, aman dan sehat untuk pasien, pengunjung, masyarakat dan lingkungan
sekitar Puskesmas. Sehingga proses pelayanan di Puskesmas berjalan baik dan
lancar.

2. Tujuan Khusus:
1. Mengidentifikasi potensi bahaya/kegagalan dan cara pencegahannya
2. Melakukan penilaian analisis,dan menyusun rekomendasi perbaikan
procedure
3. Melaksanakan perbaikan prosedur (jika ada)
4. Melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan FME

BAB II

1
HASIL PELAKSANAAN PROGRAM MANAJEMEN RESIKO DAN KESEHATAN , KESELAMATAN
KERJA

Pelaksanaan kegiatan program Manajemen Resiko dan K3 sebagaimana dalam


perencanaan dilakukan terhadap unit/program dengan hasil sebagai berikut ;

1. FMEA

a. UKM POSYANDU LANSIA

Dikarenakan pada bulan februari 2019 keluhan dari pasien saat posyandu lansia untuk alur
rujukkan dari posyandu lansia yang tidak jelas,sehingga perlu dilakukan FMEA pada UKM
Lansia.Rencana tindak lanjut dari FMEA UKM Lansia adalah dengan mengganti SOP lama
dengan SOP yang baru,agar pelayanan di posyandu lansia dapat berjalan dengan lancar.

b. Loket pendaftaran
Menindaklanjuti dari pembahasan FMEA untuk pendaftaran pasien disabilitas lansia dan
anak sesuai dengan rencana tindak lanjut yang telah disepakati.dengan merubah SOP
pendaftaran disabilitas usila dan anak dan melakukan sosialisasi pasien resiko jatuh.
c. Laboratorium
Unit laboratorium dalam periode 1 Januari 2019 sampai dengan maret 2019 tidak terjadi
insiden

2. Unit Pendaftaran
Unit Pendaftaran dalam periode Januari 2019 sampai dengan Maret 2019 tidak
terjadi insiden K3
3. Unit Pelayanan Umum
Unit Pelayanan Umum dalam periode Januari 2019 sampai dengan Maret
2019 terjadi 2 insiden K3
4. Unit Laboratorium
Unit Laboratorium dalam periode Januari 2019 sampai dengan Maret 2019
tidak terjadi insiden K3
5. Unit Pelayanan Gigi
Unit Pelayanan Gigi dalam periode Januari 2019 sampai dengan Maret 2019
tidak terjadi insiden K3
6. Unit Pelayanan KIA
Unit Pelayanan KIA dalam periode Januari 2019 sampai dengan Maret 2019
tidak terjadi insiden K3

7. Unit Pelayanan Farmasi


Unit Pelayanan Farmasi dalam periode Januari 2019 sampai dengan Maret
2019 tidak terjadi insiden K3
8. Unit Pelayanan Gizi
Unit Pelayanan Gizi dalam periode Januari 2019 sampai dengan Maret 2019
tidak terjadi insiden K3
9. Unit Pelayanan Sanitasi
Unit Pelayanan Sanitasi dalam periode Januari 2019 sampai dengan Maret
2019 tidak terjadi insiden K3.

10. Unit Pelayanan Sehati

2
Unit Pelayanan Sehati dalam periode Januari 2019 sampai dengan Maret 2019
tidak terjadi insiden K3.
11. Tata Usaha
Dalam Periode Januari 2019 sampai dengan Maret 2019 tidak terjadi insiden
K3
12. Fasilitas Sarana & Prasarana Puskesmas
Dalam periode januari 2019 sampai maret 2019 beberapa permasalahan K3
yang didapatkan dari identifikasi masalah & resiko tiap unit pada Semester 2 Tahun
2018 belum ada yang terlaksana

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Keselamatan dan kesehatan kerja difilosofikan sebagai suatu pemikiran dan
upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani.
Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (SOP, Standards Operation
Procedure) di Puskesmas wajib dilakukan agar resiko dan insiden kecelakaan kerja
bisa dikurangi dan manajemen resiko adalah suatu alat untuk mengkaji suatu
procedure secara rinci dan untuk mengenali,menilai tiap model/kesalahan suatu
prosedur dengan mencari penyebab di unit laborat di harapkan dapat meminimalisir

3
resiko yang terjadi dan mencari solusi dengan melakukan perubahan
prosedur/tidak.

B. SARAN
Sebagai Tim Manajemen Resiko dan K3 yang bertangung jawab atas
pengawasan untuk keselamatan dan kesehatan kerja baik pasien karyawan dan
pengunjung serta pengawasan untuk peralatan baik medis dan non medis berharap
agar mematuhi rambu2 K3 yang sudah ada dan dapat meminimalisir di setiap
prosedur di UPT Puskesmas Gedongan.

C. RENCANA TINDAK LANJUT


Walaupun dalam tribulan terakhir tidak ada insiden resiko dan K3 yang terjadi
akan tetapi masih harus menjadi perhatian khusus seluruh petugas layanan , unit
terkait dan Kepala Puskesmas serta Tim Manajemen mutu agar angka kejadian
insiden resiko dan k3 bisa ditekan dengan melakukan evaluasi di setiap tribulan.

Mojokerto, 31 Maret 2019


Ketua Tim Manajenen Mutu
Ketua Tim Manrisk & K3

dr.Endah Sulistyowati
Nadia Tri Damayanti, A.Md.Keb
NIP.19810225 201101 2 003
NIP.19881115 201704 2 003

Mengetahui

Plt.Kepala UPT Puskesmas


Gedongan

drg.Dewi Ailindawati

NIP.19790121 200501 2 016

4
Lampiran 1

REKAP LAPORAN INSIDEN K3

JANUARI-MARET TAHUN 2019

ALTERNATIF
NO TANGGAL NAMA JENIS INSIDEN LOKASI RTL
PENYELESAIAN

1. 21 Januari 2019 Enny Susilowati Terperosok Kursi Ruang Pemeriksaan Penggantian Kursi Penggantian Kursi
Poli Umum

Ruang Pemeriksaan Penggantian Kursi Penggantian Kursi


Poli Umum
2. 21 Januari 2019 Miftakhul Jannah Terperosok Kursi

5
6
7
SEBELUM PEMASANGAN RAMP

SESUDAH PEMASANGAN RAMP

PEMASANGAN RAMP DI PERUNTUKKAN PENYANDANG DISABILITAS,USILA


UNTUK MEMPERMUDAH AKSES MENUJU KE PELAYANAN DAN JUGA UNTUK
MENGURANGI RESIKO JATUH

8
PERUBAHAN PADA LOKET PENDAFTARAN
YANG DIHARAPKAN DAPAT MEMBANTU
/MENDAMPINGI PASIEN DALAM MELAKUKAN
PENDAFTARAN SEHINGGA MENGURANGI
INSIDEN TERUTAMA UNTUK PASIEN
DISABILITAS,USILA DAN ANAK

Anda mungkin juga menyukai