Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

PUSKESMAS BATUYANG
Jalan Darwa Km 01, Desa Pringgabaya, Kec. Pringgabaya
Kode Pos : 83654 Telp. (0376) 3501362 Email : puskesmasbatuyang@gmail.com

KEPUTUSAN KEPALA PUSKEMAS BATUYANG


Nomor:

TENTANG
PELAKSANAAN MANAJEMEN RESIKO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KEPALA PUSKESMAS BATUYANG,

Menimbang : a. Bahwa program manajemen resiko digunakan untuk identifikasi, analisis,


evaluasi penatalaksanaan resiko dan monitoring dan reviu untuk
mengurangi kerugian dan cedera di wilayah kerja Puskesmas Batuyang.
b. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a,
untuk pelaksanaannya di puskesmas maka perlu ditetapkan dengan Surat
Keputusan Kelapa Puskesmas Batuyang.
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja:
3. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2016 tentang Fasilitas Pelayanan
Kesehatan;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 88 Tahun 2019 tentang Kesehatan Kerja:
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017
tentang Keselamatan Pasien;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2017
tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Inspeksi Di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2018
Tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di Fasyankes;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesi Nomor 25 Tahun 2010
tentang Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi di Lingkungan
Kementerian Kesehatan;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.

MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS BATUYANG TENTANG
PELAKSANAAN MANAJEMEN RESIKO
Kesatu : Manajemen resiko di Puskesmas Batuyang sebagaimana tercantum dalam
Lampiran Keputusan ini;
Keenam : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetepkannya dan apabila dikemudian
hari ternyata terpadat kekeliruan akan diadakan perbaikan sebagaimana
mestinya.
Ditetapkan Di : Batuyang
Pada Tanggal :

Lalu Muhammad Ilmi, S.Kep., Ns


NIP.197608071997031006
Lampiran I : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
BATUYANG TENTANG TENTANG
PELAKSANAAN MANAJEMEN RESIKO
Nomor :
Tanggal :

MANAJEMEN RESIKO DI PUSKESMAS BATUYANG

A. Pendahuluan
Manajemen resiko adalah suatu progress mengenal, mengevaluasi, mengendalikan dan
meminimalkan resiko dalam suatu organisasi secara menyeluruh.
B. Tujuan
Menjadi acuan dalam peningkatan mutu dari keselamatan pasien, pengunjung, petugas dan
masyarakat
C. Sasaran
1. Pasien
2. Staf
3. Pengunjung
4. Institusi Puskesmas
5. Sasaran pelayanan UKM serta masyarakat
D. Tahapan Manajemen Resiko
1. Identifikasi Resiko
Proses sistemantis dan terstruktur untuk menemukan dan mengenali resiko,
kemudian dibuat daftar resiko. Daftar resiko dilengkapi dengan deskripsi resiko termasuk
menjelaskan kejadian dan peristiwa yang mungkin terjadi dan dampak yang di
timbulkannya.
Identifikasi resiko dilakukan dengan menggunakan metode proaktif dan metode
reaktif. Metode proaktif merupakan metode yang dilakukan sebelum adanya kejadian
dengan mempelajari potensi resiko atau potensi bahaya yang akan ditimbulkan dari suatu
kegiatan, sedangkan metode reaktif yaitu tindakan yang dilakukan setelah adanya
kejadian.
Identifikasi resiko dilakukan pada sumber resiko, area resiko,peristiwa dan
penyebab serta potensi akibatnya. Metode proaktif dilakukan melalui self assesmen,
sedangkan metode reaktif melalui incident reporting dan clinical audit yang dilakukan
secara menyeluruh terhadap resiko medis dan non medis
2. Analisa resiko
Analisa resiko berdasarkan pada tindakan proaktif dan reaktif. Untuk tindakan
proaktif mengunakan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) atau Hazard
Vulnerability Analysis (HVA), sedangkan tindakan reaktif dengan menggunakan Root
Cause Analysis (RCA).
3. Penentuan prioritas resiko dengan mengukur tingkat resiko
Penentuan prioritas resiko diberikan skor untuk menentukan bobot dan prioritas
resiko. Bila bobot resiko rungan dan tidak prioritas tindakannya dapat hanya mentoleransi
saja dan menjadikan catatan. Namun bila resiko bobotnya besar dan mengganggu
pencapaian puskesmas, maka ditentukan sebagai prioritas utama dan harus diatasi. Tujuan
menentukan prioritas resiko adalah membantu proses pengambilan keputusan berdasarkan
hasil analisis resiko.
4. Pengendalian resiko
Pengendalian resiko adaah upaya-upaya untuk mengubah resiko yang merupakan
langkah antisipatif yang di rencanakan dan dilakukan secara rutin untuk mengurangi
resiko.
Tahapan dalam pengendalian resiko adalah Eliminasi, Subtitusi (mengganti),
Engineering control, Administratif, dan alat pelindung diri (APD).
5. Monitoring dan evaluasi
Dilakukan pemantauan rutin terhadap kinerja aktual proses manajemen resiko
dibandingkan dengan rencana atau harapan yang akan dihasilkan. Evaluasi yang
dilakukan untuk mengukur tingkat keberhasilan dari pengendalian resiko yang telah
dilakukan.
6. Tindaklanjut pelaksanaan manajemen resiko
Hasil pelaksanaan penilaian resiko yang telah tersusun dalam bentuk laporan
disampaikan kepada Kepala Puskesmas 1 tahun sekali.

Ditetapkan Di : Batuyang
Pada Tanggal :

Lalu Muhammad Ilmi, S.Kep., Ns


NIP.197608071997031006

Anda mungkin juga menyukai