Analisa :
Berdasarkan control chart diatas, capaian kepatuhan kebersihan
tangan pada triwulan II sudah memenuhi target dengan rerata
sebesar 88,9%, dimana pada bulan april capaian sebesar 87,5%,
pada bulan mei 2022 sebesar 89,3%, sedangkan pada bulan Juni
2022 nilai capaian 89,9%.
Capaian pada triwulan II :
1) Kepatuhan kebersihan tangan yang dilakukan petugas secara
keseluruhan sudah memenuhi target, terdapat peningkatan
capaian pada bulan April dengan bulan sebelumnya sebesar
0,58% dan terdapat peningkatan pada bulan April sampai Mei
sebesar 1,8%
2) Grafik capaian mengalami peningkatan dikarenakan adanya
sosialisasi dan supervisi secara rutin yang dilakukan oleh tim
Komite PPI pada triwulan II kepada petugas dilingkungan UPTD
RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklingggau
3) Peningkatan ini dikarenakan mulai adanya kesadaran dari
petugas untuk terus melakukan kegiatan mencuci tangan
secara berkelanjutan sesuai dengan 5 moment mencuci tangan
dalam tiap unit kerjanya
4) Dari bulan Mei sampai dengan bulan Juni juga terdapat
peningkatan capaian sebesar 0,6%
5) Peningkatan capaian yang terus terjadi dapat disebabkan karna
kepatuhan petugas dalam melakukan kegiatan mencuci tangan
meningkat, juga ditunjang oleh adanya pemenuhan fasilitas
yang mendukung kegiatan seperti di handwash, handrub, dan
pasokan air yang memadai pada semua unit
6) Adanya peningkatan ini merupakan tanggung jawab bersama
agar dapat dipertahankan dengan cara melakukan sosialisasi
yang bersifat kontinuitas,
7) Jumlah selisih kenaikan capaian kepatuhan mencuci tangan
pada triwulan I sampai triwulan II berdasarkan rerata sebesar
2,29%
8) Upaya dalam mempertahankan dan meningkatkan hasil
capaian indikator di bulan selanjutnya dapat dengan melakukan
sosialisasi dan monitoring pelaksanaan SPO hand hygiene di
lingkungan rumah sakit
Analisa :
Berdasarkan grafik diatas, capaian kepatuhan penggunaan Alat
Pelindung Diri (APD) pada triwulan II belum memenuhi target
dengan rerata sebesar 96%, dimana pada bulan april sebesar
95%, pada bulan mei 2022 capaian indikator 94%, sedangkan
pada bulan Juni 2022 grafik kembali mengalami peningkatan
capaian menjadi 96%.
Capaian pada triwulan II :
1) Kepatuhan penggunaan APD yang dilakukan petugas belum
memenuhi target, terdapat penurunan hasil capaian antar bulan
April dan bulan sebelumnya sebesar 0,26% dan terjadi
penurunan kembali pada bulan April ke bulan Mei sebesar 1%
2) Penurunan capaian dikarenakan pada bulan terdata belum
adaya dilakukan sosialisasi dan supervisi secara menyeluruh
pada unit kerja terkait penggunaan APD sesuai unit kerja. Yang
dilakukanoleh tim Komite PPI pada triwulan II, kepada setiap
petugas di lingkungan UPTD RSUD Siti Aisyah Kota
Lubuklingggau
3) Penurunan ini dikarenakan kurang terfasilitasinya APD yang
sesuai standar dan kebutuhan pada setiap unit kerja, dan
4) Pada bulan Mei sampai dengan Juni terjadi peningkatan angka
kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) sebesar 4%.
5) Peningkatan hasil capaian tersebut terjadi dikarenakan
kesadaran petugas tentang kepatuhan penggunaan APD yang
mulai meningkat serta monitoring yang dilakuakan secara
berkala oleh kepala ruangan
6) Jumlah selisih kenaikan capaian kepatuhan penggunaan APD
pada triwulan I dan triwulan II sebesar 0,74%.
7) Upaya dalam meningkatkan hasil capaian indikator di bulan
selanjutnya dapat dengan melakukan pemenuhan penyediaan
APD sesuai kebutuhan kesetiap unit, serta meningkatkan
budaya kepatuhan penggunaan APD kepada petugas dengan
melakukan sosialisasi berkala dan monitoring oleh kepala
ruangan
Analisa :
Hasil capaian kepatuhan Identifikasi Pasien pada triwulan II sudah
memenuhi target dengan rerata sebesar 100%, dimana capaian
pada bulan april, mei, dan juni konsisten dengan nilai capaian
sebesar 100%, capaian tersebut terjadi karna pada bulan tersebut,
terdokumentasikan adanya sosialisasi dan supervisi secara
menyeluruh pada unit kerja yang dilaksanakan oleh tim Sasaran
Keselamatan Pasien, kepada seluruh petugas pada setiap unit di
lingkungan UPTD RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklingggau serta
petugas yang bekerja sudah melakukan identifikasi pasien sesuai
dengan SPO meskipun adanya penurunan populasi dan sampel di
bulan mei dan juni 2022 namun tidak mempengaruhi hasil capaian
kepatuhan identifikasi pasien.
Upaya dalam mempertahankan hasil capaian dapat dengan
pemenuhan penyediaan stiker identifikasi serta melakukan
sosialisasi kepada petugas kesetiap unit tentang identifikasi yang
dilakukan kepada setiap pasien sesuai dengan prosedur
NUMERATOR 1 3 3
DENUMERATOR 1 3 3
CAPAIAN 100 100 100
Analisa :
Pencapaian indikator waktu tanggap operasi seksio sesarea
emergency pada triwulan II telah mencapai target 80% yaitu
dengan capaian bulan Januari sampai dengan Maret sebesar
100% capaiaian tersebut dapat melebihi target dipengaruhi karena
adanya komitmen terkait dari seluruh pihak dalam
terselenggaranya pelaksanaan SC emergensi di UPTD RSUD Siti
Aisyah Kota Lubuklinggau Kepatuhan dalam pelaksanaan waktu
tanggap operasi SC emergensi ini, juga ditunjang oleh adanya
pemenuhan fasilitas yang mendukung terkait ketersediaan obat,
SPO, komitmen DPJP, tim bedah, tim anestesi, Instalasi Gawat
Darurat, Dokter Spesialis Anak dan Tim Ponek dalam
keberlangsungan kegiatan ini
Upaya dalam mempertahankan hasil capaian dapat dengan
meningkatkan koordinasi antara IBS, ruang rawat inap, operator
anastesi, dan IGD dalam persiapan pasien yang akan dilakukan
tindakan operasi seksio sesarea emergensi sudah baik dengan
waktu tanggap ≤30 menit
Analisa :
Capaian kepatuhan waktu tunggu rawat jalan pada triwulan II
secara keseluruhan belum memenuhi target dengan nilai rerata
sebesar 74%. Pada bulan April data capaian kepatuhan waktu
tunggu rawat jalan memenuhi target sebesar 93%, pada bulan mei
hasil capaian sebesar 61%, sedangkan pada bulan Juni 2022 nilai
capaian menjadi 69%.
Pada triwulan II :
1) Capaian kepatuhan waktu tunggu rawat jalan pada bulan April
terdapat peningkatakn dari bulan sebelumnya yaitu 24,6%
namun pada bulan April ke bulan Mei terdapat penurunan hasil
capaian sebesar 32%
2) Hasil capaian mengalami penurunan disebabkan oleh masih
kurangnya sosialisasi yang dilakukan tentang ketentun jam
pelayanan rawat jalan kepada para DPJP dan petugas rawat
jalan terkait pelayanan
3) Upaya dalam meningkatkan hasil capaian dapat dilakukan
dengan sosialisasi secara berkala kepada para DPJP dan
petugas rawat jalan terkait waktu tunggu rawat jalan
4) Pada bulan Mei ke bulan Juni terjadi peningkatan hasil capaian
kepatuhan waktu tunggu rawat jalan sebesar 8%
5) Peningkatan hasil capaian tersebut terjadi karna instalasi rawat
jalan yang rutin melakukan monitoring dan evaluasi
6) Pada bulan mei dan juni 2022, adanya keputusan beberapa
dokter spesialis untuk tidak melanjutkan hubungan kerjasama
(MOU) dengan UPTD RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklingggau,
sehingga alasan ini secara tidak langsung mempengaruhi nilai
capaian terkait waktu tunggu rawat jalan.
7) Jumlah selisih penuruunan capaian kepatuhan waktu tunggu
rawat jalan pada triwulan I dan triwulan II sebesar 1,1%
8) Upaya untuk meningkatkan hasil capaian dapat dengan
melakukan hubungan kerjasama kepada spesialis saja dan
mensosialisasikan SPO secara menyeluruh kepada setiap
dokter spesialis di klinik rawat jalan.
NUMERATOR 4 2 10
DENUMERATOR 66 71 83
CAPAIAN 6,1 2,8 12,0
Analisa :
Berdasarkan data dan grafik diatas, hasil capaian kejadian
penundaan operasi elektif pada triwulan II tidak memenuhi target
dengan rerata capaian 7,0%, dimana pada bulan april hasil
capaian sebesar 6,1%, capain bulan mei sebesar 2,8%,
sedangkan pada bulan Juni capaian hasil indikator sebesar 12%.
Capaian pada triwulan II :
1) Pada bulan April terdapat kenaikan hasil capaian sebesar
4,56% dibandingkan dengan hasil capaian dibulan sebelumnya,
sedangkan pada bulan April sampai dengan bulan Mei terdapat
penurunan capaian sebsar 3,3%.
2) Penurunan hasil capaian indikator penundaan operasi elektif
tersebut dapat terjadi karna regulasi jadwal pelayanan anastesi
dan bedah yang sudah mulai berjalan dengan baik
3) Upaya meningkatkan hasil capaian dibulan selanjutnya dapat
dengan melakukan mensosialisasikan regulasi jadwal
pelayanan anastesi dan bedah agar berjalan dengan baik
4) Pada bulan Mei sampai dengan bulan Juni terdapat
peningkatan hasil capaian sebesar 9,2% pada kejadian
penundaan operasi elektif
5) Peningkatan hasil capaian tersebut disebabkan karena belum
tersusunnya Standar Prosedur Operasional (SPO) yang
mengatur tentang sistematis penjadwalan operasi berdasarkan
ketepatan waktu yang disepakati oleh dokter pemegang pisau
bedah
6) Kejadian penundaan operasi elektif ini banyak dijumpai tidak
hanya karena belum terpaparnya DPJP terhadap waktu operasi
elektif, juga dikarenakan oleh sarana dan prasarana yang
menunjang kegiatan operasi yang belum memadai, seperti
masih ditemukannya linen yang kurang (karena rusak, robek,
bahkan hilang), alat yang kurang dan tidak standar (klem yang
renggang, gunting yang tidak tajam, mesin suction yang bocor),
sehingga keadaan ini juga sering menjadi kendala dilapangan
dalam melaksanakan kegiatan operasi tepat waktu.
7) Upaya yang dapat dilakukan untuk menunrunkan hasil capaian
penundaan operasi elektif pada bulan selanjutnya dapat dengan
melakukan sosialisasi kembali secara berkala tentang SPO
sistematis penjadwalan operasi elektif
8) Jumlah selisih hasil capaian triwulan I dan triwulan II pada
indikator penundaan operasi elektif terjadi peningkatan capaian
sebesar 2,84
9) Kejadian penundaan operasi elektif ini juga bisa disebabkan
oleh beberapa kendala lain seperti belum terlaksananya
penjadwalan operasi elektif yang dilaporkan oleh petugas dari
instalasi rawat inap secara sistematis ke tim bedah, baik
kelengkapan persiapan operasi maupun kelengkapan berkas
pasien yang akan dioperasi
NUMERATOR 31 61 50
DENUMERATOR 35 61 50
CAPAIAN 89 100 100
Analisa :
Pencapaian indikator pelaporan hasil kritis laboratorium pada
Triwulan II belum memenuhi target, dengan hasil capaian pada
bulan April 89%, bulan Mei sebesar 100% dan pada bulan Juni
hasil capaian sebesar 100%.
Capaian pada triwulan II :
1) Pelaporan hasil kritis laboratorium terjadi penuruhan hasil
capaian pada bulan April dibandingkan dengan bulan
sebelumnya sebesar 2%, namun pada bulan April sampai
dengan bulan Mei terjadi peningkatan hasil capaian sebesar
11%
2) Peningkatan hasil capaian tersebbut terjadi karna media
komunikasi dalam pelaporan hasil kritis laboratorium dilaporkan
melalui telephone maupun WhatsApp langsung kepada DPJP
serta dilakukannya sosialisasi tentang standar waktu pelaporan
hasil nilai kritas laboratorium yang sesuai dengan SPO
3) Upaya dalam meningkatkan hasil capaian dibulan selanjutnya
dapat dengan melakukan sosialisasi kepada petugas agar
tingkat kepahaman tentang prosedur pelaporan hasil kritis
laboratorium kepada DPJP atau petugas ruangan tidak melebihi
dari batas waktu SPO
4) Pada bulan Mei sampai dengan Juni hasil capaian indikator
pelaporan hasil nilai kritis konsisten mencapai target 100%
5) Hasil capaian ini disebabkan oleh telah tersosialisasinya SPO
terkait pelaporan hasil kritis laboratorium, dan adanya
peningkatan kesadaran petugas serta telah terfasilitasinya
sarana prasarana yang menunjang proses pelaporan hasil kritis
laboratorium sesegera mungkin yang memudahkan proses
pelaporan dua arah oleh petugas.
6) Upaya dalam mempertahankan hasil capaian dapat dengan
melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala oleh kepala
instaalaasi dan koordinato laboratorium kepada semua petus
laboratorium dalam melaporkan hasil kritis laboratorium
Analisa :
Capaian hasil indikatorr kepatuhan penggunaan formularium
nasional pada triwulan II sudah mencapai target dengan rerata
88% Pada bulan April hasil capaian kepatuhan penggunaan fornas
mencapai 97%, pada bulan Mei hasi capaian sebsara 81% dan
bulan Juni capain kepatuhan penggunaan formnas sebesar 86%.
Capaian pada triwulan II :
1) Pada bulan April terjadi peningkatan hasil capaian dengan
bulan sebelumnya sebesar 17% sedangkan pada bulan April ke
bulan Mei terjadi penurunan hasil capaian sebanyak 6%
2) Penurunan hasil capaian terjadi karna kurangnya sosialisasi
tentang penggunaan formularium nasional kepada petugas
farmasi serta telah tersusunnya kebijakan tentang formularium
nasional yang disepakati oleh UPTD Rumah Sakit Umum
Daerah Siti Aisyah Kota Lubuklinggau
3) Upaya dalam meningkatkan hasil capaian dapat dengan
melakukan sosialisasi secara berkala oleh kepala ruangan
tenatng penggunaan formularium nasional kepada petugas dan
memonitoring evaluasi kegiatan secara rutin serta
4) Pada bulan Juni terdapat peningkatan hasil capaian
dibandingkan dengan hasil capaian pada bulan Mei sebesar 5%
tentang kepatuhan dalam penggunaan formularium nasional
5) Peningkatan hasil capaian tersebut disebabkan karena adanya
sosialisasi yang dilakukan secara berkelanjutan oleh tim komite
farmasi dan terapi.
6) Upaya mempertahanakan dan meningkatkan hasil capaian di
bulan selanjutnya dapat dengan melakukan pengawasan
petugas dan memaksimalnya komitmen bersama DPJP, komite
farmasi dan terapi untuk menjadi acuan dalam melaksanakan
kepatuhan penggunaan formularium nasional di UPTD RSUD
Siti Aisyah
NUMERATOR 6 36 4
DENUMERATOR 20 44 8
CAPAIAN 30 82 50
Analisa
Hasil capaian indikator kepatuhan terhadap clinical pathway pada
triwulan II belum mencapai target Pada bulan April hasil capaian
sebesar 30%, namun pada bulan Mei angka capaian kepatuhan
terhadap clinical pathway 82%, dan pada bulan Mei hasil capaian
sebesar 50%.
Capaian triwulan II :
1) Pada bulan April terdapat penurunan hasil capaian sebesar
7,5% dibandingkan pada bulan Maret sebelumnya, dsn terjadi
peningkatan pada bulan April di bandingkan dengan bulan Mei
hasil capaian mengalami peningkkatan sebesar 52% pada
kepatuhan terhadap clinical pathway
2) Peningkatan hasil capaian tersebut terjadi karna kepatuhan
dalam peresepan yang sesuai dengan formularium rumah sakit
serta dilakukannya implementasi standarisasi asuhan klinik
sesuai dengan alur klinis yang ditetapkan.
3) Upaya dalam mempertahankan hasil capaian dapat dengan
mulai menerapkan clinical pathway dengan maksimal olehh
petugas yang terlibat sesuai dengan PPK
4) Pada bulan Mei terjadi penurunan kembali di bulan Juni
terhadap kepatuhan terhadap clinical pathway sebesar 28%
5) Penurunan capaian ini disebabkan oleh belum diterapkannya
clinical pathway secara maksimal oleh petugas yang terlibat
sesuai dengan PPK didalamnya, sehingga capaian tidak
memenuhi target.
6) Upaya untuk meningkatkan hasil capaian di bulan selanjutna
dapat dengan memaksimalnya peran dan fungsi Case Manager
atau MPP yang menjadi pengawas kegiatan kepatuhan alur
klinis dengan didasari oleh kepatuhan dalam kesesuaian
pemberian terapi, pemeriksaan penunjang dan lama hari rawat
di lapangan.
k. Resiko Jatuh
APRIL MEI JUNI
TARGET 100 100 100
CAPAIAN 56 55 52
RERATA 54 54 54
Analisa
Capaian indikator resiko jatuh pada triwulan II belum mencapai
target dengan rerata 54% Pada bulan April hasil capaian resiko
jatuh sebesar 56%, bulan mei capaian sebesar 55%, dan pada
bulan juni indikator resiko jatuh mencapai 52%
Pada Triwulan II :
1) Capaian indikator resiko jatuh pada bulan April terdapat
penurunan sebanyak 5,4% dibandingkan dengan bulan
Maret, sedangkan pada bulan Mei juga terdapat penurunan
hasil capaian sebesar 1% dibandingkan dengan bulan April
2) Penurunan hasil yang terjadi disebabkan oleh disebabkan
oleh belum tersosialisasinya petugas tentang upaya
pencegahan pasien risiko jatuh dengan memasang klip
kuning sebagai penanda bahwa pasien berisiko untuk jatuh,
masih kurangnya pemahaman petugas dalam melakukan
skirining dan asassmen resiko jatuh kepada pasien yang di
rawat
3) Upaya perbaiakan agar hasil capaian meningkat dibulan
selanjutnya dapat dengan melakukan penyediaan stiker jatuh
disetiap unit terkait, serta melakukan koordinasi kepada
bagian IPSRS untuk memonitoring dan mengevaluasi sarana
dan prasarana berkaitan dengan pasien yang dapat
menyebabkan resiko jatuh
4) Pada bulan Juni juga terjadi penurunan hasil capaian
indikator resiko jatuh sebesar 3% dibandingkan dengan
bulan Mei sebelumnya
5) Penurunan capaian ini terjadi bukan hanya kurangnya
pemahaman petugas dalam unit kerja yang berhadapan
dengan pasien langsung tapi hal ini dikarenakan juga belum
maksimalnya perbaikan-perbaikan yang dilakukan oleh
IPSRS sebagai tim yang memonitoring dan mengevaluasi
sarana dan prasarana yang berkaitan dengan pasien.
Penurunan capaian ini juga disebabkan oleh belum
tersosialisasinya SPO terkait pencegahan pasien risiko jatuh
yang dilakukan oleh pihak-pihak yang berhubungan dengan
capaian ini serta belum teredukasinya pasien dan keluarga
dalam kerjasama upaya pencegahan risiko jatuh pada pasien
6) Upaya dalam meningkatkan hasil capaian dibulan
selanjutnya dapat dengan melakukan sosialisasi secara
berkala kepada petugas terkait tentang pemasangan tanda
stiker jatuh kepada pasien yang berisiko serta rutin
melakukan monitoring dan evalusasi oleh kepala ruangan
agar petugas dapat lebih patuh terhadap indikator resiko
jatuh
l. Penanganan Komplain
APRIL MEI JUNI
TARGET 80 80 80
CAPAIAN 0 0 100
RERATA 33 33 33
NUMERATOR 0 0 4
DENUMERATOR 0 0 4
CAPAIAN 0 0 100
Analisa
Berdasarkan data dan grafik di atas capaian indikator respon
terhadap penanganan komplain pada triwulan II belum
mencapai target dengan capaian bulan april sebesar 0%, bulan
mei sebesar 0%, dan pada bulan juni sebesar 100% dengan
nilai rerata sebesar 33%.
Pada Triwulan II :
1) Pada bulan April sampai dengan bulan Mei capaian respon
terhadap komplain belum mendapatkan hasil dengan angka
capaian 0%, hasil tersebut masih belum mencapai target
dibandingkan dengan bulan kemarin yang tidak dilakukan
pelaporan atau Not Applicable (NA)
2) Angka capaian 0 pada bulan april dan mei terjadi karena
belum terbentuknya tim humas profesional yang fokus
terhadap komplain yang masuk, capaian ini didasari oleh
masih belum aktifnya petugas humas yang sudah ditunjuk
untuk melakukan respon terkait komplain di UPTD RSUD Siti
Aisyah.
3) Pada bulan Juni hasil capaian respon terhadap komplain
sebesar100%, terjadi peningkatan dari bulan-bulan
sebelumnya
4) Peningkatan hasil tersebut terjadi karna pada bulan Juni
penugasan tim humas baru telah dibentuk, namun
ketidakaktifan kegiatan humas terlihat karena belum
tersebarnya form komplain ke seluruh unit kerja, ditinjau dari
sediktnya komplain yang masuk dan di respon di triwulan II
ini, sehingga jangkauan komplain yang masuk tidak sesuai
dengan harapan. Tumpang tindihnya beban kerja petugas
humas membuat data capaian komplain hampir tidak bisa
dinila
5) Upaya dalam mempertahankan hasil capaian respon
terhadap komplain dapat dengan menyediakan media
pelaporan pasien berupa kotak saran, serta melakukan
monitoring dan evaluasi yang dilakukan oleh tim Humas agar
respon terhadap komplian pasien dapat mendapat tindak
lanjut untuk selanjutnya
2. Agregasi Hasil Indikator Mutu Nasional
NUMERATOR 67 45 111
DENUMERATOR 67 45 111
CAPAIAN 100 100 100
Analisa
Berdasarkan data dan grafik capaian indikator kepatuhan
kebersihan tangan yang dilakukan DPJP pada triwulan II di
Instalasi Rawat Inap Al-Amin sudah memenuhi target dengan
capaian yang konsisten yaitu 100% dari bulan april sampai
dengan juni 2022. Hal tersebut terjadi karena adanya pemenuhan
ketersedian BHP dalam mencuci tangan, serta tercukupinya
pasokan air, kesadaran DPJP pada ruangan yang sudah baik
dalam melakukan kebersihan tangan, serta kepatuhan terhadap
SPO dalam mencuci tangan pada tiap moment dalam melakukan
kegiatan. Untuk terus dapat mempertahankan hasil capaian
dibulan selanjutnya dapat tetap memonitoring ketersediaan air
serta handwash dan handrub diruanga.
NUMERATOR 65 63 56
DENUMERATOR 73 74 70
CAPAIAN 89 85 80
Analisa
Pencapaian indikator kelengkapan asesmen awal medis dalam 24
jam setelah pasien masuk rawat inap pada triwulan II belum
mencapai target dengan rerata 85%, capaian bulan April sebesar
89%, bulan Mei 85%, dan pada bulan Juni sebesar 80%
Pada Triwulan II :
1) Kelengkapan asesmen awal medis dalam 24 jam setelah
pasien masuk rawat inap secara keseluruhan belum mencapai
target, terjadi penurunan capaian pada bulan Mei sebesar 4%
diandingkan dengan bulan April
2) Penurunan capaian tersebut dapat disebabkan oleh kurangnya
monitoring terhadap kelengkapan asesmen awal medis dalam
24 jam setelah pasien masuk rawat inap di ruangan.
3) Upaya dalam meningkatkan hasil capaian dapat dengan
melakukan sosialisasi secara berkala oleh kepala ruangan
kepada petugas tentang kelengkapan asesmen pasien
4) Pada bulan Juni hasil capaian indikator kelengkapan asesmen
awal medis dalam 24 jam setelah pasien masuk rawat inap
mengalami penurunan kembali sebesar 5% di bandingkan
dengan bulan Mei
5) Penurunan capaian tersebut disebabkan oleh kurangnya
kesadaran dan pengetahuan petugas di ruangan tentang
kelengkapan asesmen awal medis dalam 24 jam setelah
pasien masuk rawat inap.
NUMERATOR 6 9 6
DENUMERATOR 7 10 10
CAPAIAN 86 90 60
Analisa
Secara keseluruhan pencapaian indikator kelengkapan inform
concent pada pasien bedah yang akan dilakukan tindakan
pembedahan pada triwulan II belum mencapai target 100%
dengan capaian bulan April sebesar 86%, bulan Mei 90%, dan
pada bulan Juni sebesar 60%.
Pada triwulan II :
1) Pada bulan Mei terdapat peningkatan hasil capaian
kelengkapan inform concent pada pasien bedah yang akan
dilakukan tindakan pembedahan sebesar 4% dibandingkan
dengan hasil capaian pada bulan April.
2) Peningkatan capaian tersebut dapat disebabkan oleh
sosialisasi yang mulai rutin dilakukan ke ruangan terkait
pengisisan inform concent pada pasien bedah yang akan
dilakukan tindkan yang sesuai dengan SPO, dan petugas
mulai memahami pentingnya kelengkapan inform consent
dalam melindungi diri, profesi dan lingkungan kerja dari
hukum, sebagai bukti otentik sebeleum me;akukan tindakan
pembedahan.
3) Upaya dalam mempertahankan hasil capaian dibulan
NUMERATOR 41 61 53
DENUMERATOR 41 61 53
CAPAIAN 100 100 100
Analisa
Berdasarkan grafik diatas, capaian Ketepatan Pemberian Obat
(5 Benar) pada triwulan II sudah memenuhi target dengan rerata
sebesar 100%, dimana capaian pada bulan april, mei, dan juni
konsisten dengan nilai capaian sebesar 100%.
Capaian pada triwulan II :
1) Pada bulan April sampai dengan bulan Mei hasil capaian
Ketepatan Pemberian Obat (5 Benar) konsisten yaitu 100%
2) Hasil capaian konsisten dikarenakan telah tersosialisasinya
kepada petugas terhadap pentingnya sasaran keselamatan
NUMERATOR 23 18 18
DENUMERATOR 23 18 21
CAPAIAN 100 100 86
Analisa
Berdasarkan data dan grafik capaian kejadian tidak
dilakukannya insisi menyusui dini (IMD) pada bayi baru lahir
pada triwulan II sudah mencapai target dengan rerata capaian
95%, dimana pada bulan april dan mei capaiannya yakni 100%
dan pada bulan juni hasil capaian sebesar 86%.
NUMERATOR 0 0 1
DENUMERATOR 0 20 27
CAPAIAN 0 0 4
NUMERATOT 22 32 28
DENUMERATOR 22 32 28
CAPAIAN 100 100 100
Analisa
Pencapaian indikator ketepatan penandaan lokasi operasi
pada triwulan II mencapai target dengan capaian yang
NUMERATOR 39 26 39
DENUMERATOR 39 26 39
CAPAIAN 100 100 100
Analisa
Pencapaian indikator ketepatan jam praktik dokter spesialis
anak pada triwulan II mencapai target dengan capaian yang
konsisten yaitu 100% dari bulan April sampai dengan Juni. Hal
tersebut terjadi karna kepatuhan DPJP dalam melakukan
pelayanan di poli anak yang sesuai dengan SPO. Upaya dalam
mempertahankan hasil capaian dibulan selanjutnya dapat
melakukan monitoring terhadap petugas
Analisa
Pencapaian Ketepatan Jam Pelayanan Dokter Spesialis pada
triwulan II memenuhi target dengan nilai rerata 100% Pada
bulan April, Mei dan Juni hasil capaian konsisten di angka 100%
yang berarti bahwa capaian memenuhi target indikator yang
diharapkan. Hasil capaian tersebut terjadi karna disebabkan
oleh telah tersosialisasinya SPO secara menyeluruh kepada
setiap dokter spesialis bedah di klinik rawat jalan. Upaya dalam
memperthankan hasil capian di bulan selanjutnta dapat dengan
melakukan monitoring dan evaluasi mengenai ketepatan jam
pelayanan dokter spesialis di poli klinik bedah serta tetap
melakukan sosialisasi secara berkala
NUMERATOR 3 7 16
DENUMERATOR 3 8 17
CAPAIAN 100 88 94
Analisa
Pencapaian indikator kepatuhan waktu pelayanan dokter spesialis
penyakit dalam di poliklinik pada triwulan II belum mencapai
target dengan rerata 99% dengan capaian bulan April sebesar
99%, bulan Mei 100%, dan pada bulan Juni sebesar 99%.
Pada Triwulan II :
1) Kepatuhan waktu pelayanan dokter spesialis penyakit dalam di
poliklinik secara keseluruhan belum mencapai target, dengan
peningkatan capaian sebesar 1%pada bulan Mei dibandingkan
dengan bulan April.
2) Peningkatan hasil capaian tersebut dapat terjadi karna
kepatuhan DPJP dalam melakukan pelayanan di poliklinik
penyait dalam sesuai dengan SPO.
3) Upaya dalam mempertahankan hasil capaian dapat dengan
melakukan sosialisasi secara rutin kepada DPJP dalam
kepatuhan melakukan pelayanan di poliklinik penyakit dalam
4) Pada bulan Juni terdapat penurunan capaian sebesar 1%
dibandingkan dengan bulan Mei.
5) Penurunan capaian tersebut dapat disebabkan oleh kekurang
patuhan DPJP dalam memberikan pelayanan sesuai jam
pelayanan sesuai SPO.
6) Upaya peningkatan hasil capaian indikator di bulan selanjutnya
dengan mengupayakan penambahan dokter spesialis milik
rumah sakit agar pelayanan menjadi efektif dan efisien, serta
melakukan inovasi terkait sistem pendaftaran online melalui
aplikasi atau whatsapp untuk meminimalisir waktu tunggu
pasien di pelayanan rawat jalan
NUMERATOR 17 15 20
DENUMERATOR 17 15 20
CAPAIAN 100 100 100
Analisa
Pencapaian indikator ibu hamil yang mendapatkan pelayanan AN
sesuai standar pada triwulan II mencapai target dengan capaian
yang konsisten yaitu 100% dari bulan April sampai dengan Juni.
Hal tersebut terjadi karna kepaham petugas yang sudah baik
dalam melakukan pelayanan AN pada ibu hamil yang sesuai
standar. Upaya dalam mempertahankan hasil capaian dibulan
selanjutnya dengan memonitoring kegiatan agar petugas lebih
aktif
NUMERATOR 0 0 0
DENUMERATOR 45 45 45
CAPAIAN 0 0 0
NUMERATOR 25 25 25
DENUMERATOR 25 25 25
CAPAIAN 100 100 100
Analisa
Berdasarkan data dan grafik diatas, capaian pelaporan pasien TB
triwulan II memenuhi target dengan hasil capaian pada bulan
April, Mei, Juni konsisten pada angka 100% Hall tersebut
disebakn oleh karena adanya kepatuhan petugas dalam
melakukan pelaporan TB yang merupakan program permerintah
yang harus dilaporkan setiap bulan Upaya dalam
mempertahankan hasil capaian dibulan selanjutnya dengan
memonitoring kegiatan agar petugas lebih aktif
NUMERATOR 32 32 54
DENUMERATOR 32 32 54
CAPAIAN 100 100 100
Analisa
Pencapaian indikator ketepatan waktu pekayanan rawat jalan
oleh dokter spesialis saraf pada triwulan II mencapai target
dengan capaian yang konsisten yaitu 100% dari bulan April
sampai dengan Juni. Hal tersebut terjadi karna kepatuhan DPJP
dalam melakukan pelayanan di poliklinik saraf yang sesuai
dengan SPO. Upaya dalam mempertahankan hasil capaian
dibulan selanjutnya dengan memonitoring kegiatan agar petugas
lebih aktif
NUMERATOR 0 0 0
DENUMERATOR 35 60 47
CAPAIAN 0 0 0
Analisa
Pencapaian indikator angka kesalalahan penulisan hasil
pemeriksaan laboratorium pada triwulan II mencapai target
dengan capaian yang konsisten yaitu 100% dari bulan April
hingga Juni. Hal tersebut terjadi karna kepahaman petugas yang
sudah baik dan teliti dalam melakukan penulisan hasil
pemeriksaan laboratorium. Upaya dalam mempertahankan hasil
capaian dibulan selanjutnya petugas harus lebih aktif dalam
memonitoring kegiatan tersebut meliputi kepatuhan petugas
dalam menaati SPO yang sudah ditetapkan
Analisa
Pencapaian indikator keberhasilan dalam pemasangan AV-Shunt
pada triwulan II mencapai target dengan capaian yang konsisten
yaitu 100% dari bulan April hingga Juni. Hal tersebut terjadi karna
kepahaman petugas yang sudah baik dan teliti dalam melakukan
tindakan pemasangan AV-Shunt sesuai standar. Upaya dalam
mempertahankan hasil capaian dibulan selanjutnya dengan
memonitoring kegiatan agar petugas lebih aktif
NUMERATOR 1 2 0
DENUMERATOR 1 2 0
CAPAIAN 100 100 0
NUMERATOR 28 71 81
DENUMERATOR 28 71 81
CAPAIAN 100 100 100
Analisa
Pencapaian indikator kepatuhan pelaksanaan surgial safety
heklist pada pasien operasi pada triwulan II mencapai target
dengan capaian yang konsisten yaitu 100% dari bulan April
sampai dengan Juni. Hal tersebut terjadi karna kepahaman
petugas yang sudah baik dalam melakukan surgial heklist pada
pasien yang akan dilakukan tindakan operasi. Upaya dalam
mempertahankan hasil capaian dibulan selanjutnya petugas
harus lebih aktif dalam memonitoring kegiatan tersebut meliputi
kepatuhan petugas dalam menaati SPO yang sudah ditetapkan
Analisa
Pencapaian indikator pelaksanaan ekspertisi hasi pemeriksaan
pada triwulan I belum mencapai target 100% dengan capaian
Analisa
Pencapaian indikator tidak ada lnen yang hilang pada triwulan I
tidak target dengan capaian NA (Not Appliable) atau tidak
ANALISA DAN REKOMENDASI TRIWULAN II Page 36
dilakukan pelapopan pada bulan April sampai dengan Juni. Hal
tersebut tersebut terjadi karna ketidakpatuhan petugas dalam
melakukan pengisian sensus harian. Upaya perbaiakan
diharapkan PIC dapat melakukan pelaporan data harian untuk
dapat mengukur hasil capaian pada unit tersebut, petugas harus
lebih aktif dalam memonitoring kegiatan tersebut sesuai dengan
SPO
NUMERATOR 26 37 40
DENUMERATOR 27 38 42
CAPAIAN 96 97 95
Analisa
Secara keseluruhan pencapaian indikator pelaksanaan assesmen
pra-anastesi pada pasien pra-operatif dengan anastesi umum
pada triwulan II secara keseluruhan belum mencapai target 100%
dengan capaian bulan April sebesar 96%, bulan Mei 97%, dan
pada bulan Juni sebesar 95%.
Pada Triwulan II :
1) Pelaksanaan assesmen pra-anastesi pada pasien pra-operatif
dengan anastesi umum pada bulan Januari sampai bulan April
terjadi peningkatan sebesar 5% dibandingkan dengan bula Juni,
sedangkan pada bulan Agustus juga terjadi peningkatan hasil
sebesar 1% dibandingkan bulan Juli Pelaksanaan assesmen
pra-anastesi pada pasien pra-operatif dengan anastesi umum
2) Peningkatan capaian tersebut dapat disebabkan oleh
sosialisasi yang mulai rutin dilakukan ke ruangan terkait
dengan pengisian assesment yang sesuai dengan SPO.
NUMERATOR 0 0 0
DENUMERATOR 19 24 23
CAPAIAN 0 0 0
Analisa
Pencapaian indikator rata-rata Pasien yang kembali perawatan
intensive dengan kasus yang sama < 72 jam pada triwulan II
mencapai target dengan capaian yang konsisten yaitu 0% dari
bulan April sampai dengan Juni. Hal tersebut terjadi karna
sosialisasi yang rutin berjalan di ruangan serta kepatuhan petugas
dalam melakukan pelaporan. Upaya dalam mempertahankan hasil
capaian dibulan selanjutnya petugas harus lebih aktif dalam
memonitoring kegiatan tersebut meliputi kepatuhan petugas dalam
menaati SPO yang sudah ditetapkan
NUMERATOR 0 0 0
DENUMERATOR 10 6 25
CAPAIAN 0 0 0
Analisa
Pencapaian indikator kejadian drop out pasien terhadap
pelayanan rehabilitasi yang di rencanakan pada triwulan II
mencapai target dengan capaian yang konsisten yaitu 0% dari
bulan April sampai dengan Juni. Hal tersebut terjadi karna
sosialisasi yang rutin dilakukan mengenai pelayanan rehabilitasi
pasien. Upaya dalam mempertahankan hasil capaian dibulan
selanjutnya petugas harus lebih aktif dalam memonitoring
kegiatan tersebut meliputi kepatuhan petugas dalam menaati
SPO yang sudah ditetapkan
NUMERATOR 15 17 25
DENUMERATOR 15 17 25
CAPAAIN 100 100 100
Analisa
Pencapaian indikator baku mutu limbah cair pada triwulan I tidak
target dengan capaian NA (Not Appliable) atau tidak dilakukan
pelapopan pada bulan April sampai dengan Juni. Hal tersebut
tersebut terjadi karna ketidakpatuhan petugas dalam melakukan
pengisian sensus harian. Upaya perbaiakan diharapkan PIC
dapat melakukan pelaporan data harian untuk dapat mengukur
hasil capaian pada unit tersebut, petugas harus lebih aktif dalam
memonitoring kegiatan tersebut sesuai dengan SPO
Analisa
Secara keseluruhan pencapaian indikator sisa makanan yang
tidak termakan oleh pasien pada triwulan II seara keseluruhan
sudah mencapai target 20% dengan capaian bulan April sebesar
48%, bulan Mei 48%, dan pada bulan Juni sebesar 48%. Hasil
capaian indikator sisa makanan yang tidak termakan oleh pasien
pada bulan April sampai bulan Juni konsisten dengan hasil
capaian 48%. Hasil capaian tersebut dapat disebabkan oleh
sosialisasi dan edukasi yang mulai rutin dilakukan ke ruangan
terkait dengan pengisian assesment yang sesuai dengan
SPO.Untuk terus mempertahankan hasil capaian tersebut,
petugas harus lebih aktif dalam memonitoring kegiatan tersebut
sesuai dengan SPO
;
.
NUMERATOR 23 29 0
DENUMERATOR 23 29 0
CAPAIAN 100 100 0
Analisa
Pencapaian indikator waktu tanggap (Respon Time) pelayanan
pemulasaran jenazah pada triwulan II belum mencapai target
dengan capaian pada bulan April dn Mei konsisten yaitu 100%
dan pada bulan Juni hasil capaian 0%. Penurunan hasil capaian
tersebut karna pada bulan tersebut tidak ada jenazah yang masuk
kedalam buku register ruangan sehingga tidak ada data yang
dimasukkan di sensus harian indikator. Upaya perbaiakan
diharapkan PIC dapat melakukan pelaporan data harian untuk
dapat mengukur hasil capaian pada unit tersebut, petugas harus
lebih aktif dalam memonitoring kegiatan tersebut sesuai dengan
SPO serta melakukan sosialisasi ke setiap ruang rawat inap untuk
semua jenazah di laporkan di buku register ruangan
NUMERATOR 50 50 51
DENUMERATOR 50 50 51
CAPIAN 100 100 100
Analisa
Pencapaian indikator kelengkapan pengisian rekam medik 24 jam
setalah selesai pelayanan pada triwulan II mencapai target
dengan capaian yang konsisten yaitu 100% dari bulan April
sampai dengan Juni. Hal tersebut terjadi karna sosialisasi yang
terus berjalan dalam meleksanakan kelengkapan pengisian
rekam medik 24 jam setelah selesai pelayanan. Upaya dalam
mempertahankan hasil capaian indikator di bulan selanjutnya
yaitu petugas harus lebih aktif dalam memonitoring kegiatan
tersebut sesuai dengan SPO
Analisa
Pencapaian indikator ketepatan waktu pemeliharaan alat non
medis pada triwulan II tidak target dengan capaian NA (Not
Appliable) atau tidak dilakukan pelapopan pada bulan April
sampai dengan Juni. Hal tersebut tersebut terjadi karna
ketidakpatuhan petugas dalam melakukan pengisian sensus
harian. Upaya perbaiakan diharapkan PIC dapat melakukan
pelaporan data harian untuk dapat mengukur hasil capaian pada
unit tersebut, petugas harus lebih aktif dalam memonitoring
kegiatan tersebut sesuai dengan SPO
Analisa
Secara keseluruhan ketepatan pengiriman berkas klaim ke BPJS
Lubuklinggau pada triwulan I seara keseluruhan belum mencapai
target dengan rerata 92% dengan capaian bulan April sebesar
88%, bulan Mei 87%, dan pada bulan Juni sebesar 100%.
Pada Triwulan II :
1) keseluruhan ketepatan pengiriman berkas klaim ke BPJS
Lubuklinggau pada bulan April teradi penurunan hasil capaian
sebsar 12% dibandingkan dengan bulan sebelumnya, namun
pada bulan Mei hasil capaian kembali mengalami penunrunan
sebesar 1% dibandingkan dengan bulan april.
2) Penurunanan hasil capaian tersebut dapat disebabkan karna
masih kurangnya koordinasi antara ruangan dan bidang
PPAJK dalam pengumpulan berkas klaim BPJS agar
pengiriman berkas klaim ke BPJS tidak terlambat.
3) Pada bulan Juni terdapat peningkatan hasil capaian ketepatan
pengiriman berkas klaim ke BPJS Lubuklinggau sebesar 13%
dibandingkan dengan bulan Mei
4) Peningkatan capaian tersebut terjadi karna sosialisasi yang
mulai rutin dilakukan tentang kebijakan terkait regulasi tentang
pengumpulan berkas klaim .
5) Upaya dalam meningkatkan hasil capaian di bulan selanjutnya
dengan menetapkan regulasi tentang pengumpuan berkas, dan
melakukan koordinasi sesegera mungkin kepada petugas lain
Analisa :
Berdasarkan grafik diatas, capaian kepatuhan kebersihan tangan
pada triwulan II pada Instalasi Gawat darurat sudah memenuhi
target dengan rerata sebesar 100%, dimana pada bulan April, Mei,
Juni jumlah capaian konsisten dengan rerata sebesar 100%.
Capaian pada triwulan II :
1) Kepatuhan kebersihan tangan yang dilakukann di unit prioritas
rumah sakit sudah mencapai target dengan hasil capaian bulan
April sampai dengan bulan Mei konsisten pada angka 100%
2) Kepatuhan petugas tersebut dalam melakukan kebersihan
tangan disebabkan karna pemahaman petugas yang sudah
baik dalam melakukan 5 momen cuci tangan dengan handwash
atau handrub
3) Upaya dalam mempertahanankan hasil capaian tersebut
dibulan selanjutnya dapat secara rutin melakukan monitoring
dan evaluasi oleh kepala ruangan serta pengawasan dari
komite PPI
4) Pada bulan Mei sampai dengan bulan Juni hasil capaian
kepatuhan kebersihan tangan tetap konsisten pada capaian
100%
5) Hasil tersebut disebabkan oleh komitmen petugas dalam
kepatuhan kebersihan tangan serta dengan adanya sosialisasi
dan supervisi secara rutin yang dilakukan oleh tim Komite PPI
pada triwulan II kepada petugas dilingkungan UPTD RSUD Siti
Aisyah Kota Lubuklingggau
6) Upaya untuk tetep mempertahanakn hasil capaian dibulan
NUMERATOR 121 71 71
DENUMERATOR 121 71 71
CAPAIAN 100 100 100
Analisa :
Berdasarkan grafik diatas, capaian kepatuhan Identifikasi Pasien
pada triwulan II di Instalasi Gawat Darurat sudah memenuhi target
dengan rerata sebesar 100%, dimana capaian pada bulan april,
mei, dan juni konsisten dengan nilai capaian sebesar 100%.
Capaian pada triwulan II :
1) Pada bulan April sampai dengan bulan Mei hasil capaian
kepatuhan identifikasi pasien sebesar 100%
2) Hasil capaian tersebut terjadi karena pada bulan terdata,
terdokumentasikan adanya sosialisasi dan supervisi secara
menyeluruh pada Instalasi Gawat darurat yang dilaksanakan
oleh tim Sasaran Keselamatan Pasien, kepada seluruh petugas
pada setiap unit di lingkungan UPTD RSUD Siti Aisyah Kota
Lubuklingggau
3) Upaya dalam mempertahankan hasil capaian dapat dengan
melakukan suvervisi secara menyeluruh serta sosialisasi yang
harus tetap dilakukan secara rutiin dan berkala
4) Pada bulan Mei sampai dengan bulan Juni hasil capaian
kepatuhan identifikasi pasien masih tetep diangka 100%
5) Konsistennya hasil capaian disebabkan oleh sosialisasi terus
dilakukan dan keaktifan petugas yang baik dalam
melaksanakan identifikasi terhadap pasien.
6) Upaya dalam mempertahanakan hasil capaian dibulan
NUMERATOR 112 71 71
DENUMERATOR 112 71 71
CAPAIAN 100 100 100
Analisa :
Berdasarkan grafik diatas, capaian kepatuhan waktu tanggap
pelayanan dokter/ perawat di Instalasi Gawat Darurat pada triwulan
II sudah memenuhi target dengan rerata sebesar 100%, dimana
capaian pada bulan april, mei, dan juni konsisten dengan nilai
capaian sebesar 100%, meskipun terlihat adanya penurunan
populasi dan sampel di bulan mei dan juni 2022 namun tidak
mempengaruhi hasil capaian kepatuhan dalam capaian indikator ini.
Capaian pada triwulan II :
1) Kepatuhan waktu tanggap pelayanan dokter/ perawat di Instalasi
Gawat Darurat yang dilakukan petugas telah memenuhi target,
sehingga grafik capaian berada segaris dengan garis target dan
rerata pada triwulan II
2) Grafik capaian konsisten dikarenakan oleh tingginya kesadaran
petugas dalam merespon pasien yang masuk di IGD,
pemahaman seluruh petugas di IGD ini merupakan komitmen
yang didasari oleh adanya SPO waktu tanggap pelayanan IGD
UPTD RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklingggau
3) Capaian indikator waktu tanggap pelayanan dokter/ perawat di
Instalasi Gawat Darurat akan tetap meningkat jika sosialisasi
terus dilakukan dan keaktifan petugas dalam melaksanakan
NUMERATOR 1 2 1
DENUMERATOR 2 2 3
CAPAIAN 50 100 33
Analisa :
NUMERATOR 9 7 6
DENUMERATOR 9 7 6
CAPAIAN 100 100 100
NUMERATOR 8 8 8
DENUMERATOR 8 8 8
CAPAIAN 100 100 100
Analisa
Berdasarkan grafik diatas, capaian Kepatuhan Pelaksanaan
Dekontaminasi Alat-Alat Medis di IGD pada triwulan II di Instalasi
Gawat Darurat sudah memenuhi target dengan rerata sebesar
100%, dimana capaian pada bulan april, mei, dan juni konsisten
dengan nilai capaian sebesar 100%.
Capaian pada triwulan II :
1) Pada bulan April sampai dengan bulan Mei hasil capaian
Kepatuhan Pelaksanaan Dekontaminasi Alat-Alat Medis
konsisten di angka 100%
2) Hasil capaian yang konsisten dikarenakan adanya pemahaman
petugas terhadap pentingnya proses dekontaminasi alat-alat
medis, yang bertujuan untuk mengurangi infeksi silang kepada
pasien
3) Hasil capaian ini juga akan terus konsisten memenuhi target
jika pihak management juga terus memenuhi ketersediaan
bahan yang dipakai dalam melakukan dekontaminasi,
ketersediaan ruangan khusus dekontaminasi, pembuangan
limbah sisa dekontaminasi, dan pemenuhan pasokan air secara
berkelanjutan.
4) Pada bulan Mei sampai dengan bulan Juni hasil tetap konsiten
pada angka capaian Kepatuhan Pelaksanaan Dekontaminasi
Alat-Alat Medis 100%
5) Hasil tersebut teradi karna tersedianya bahan yang dipakai
dalam melakukan dekontaminasi serta monitoring dan evaluasi
yang ritun dilakukan oleh kepala ruangan kepada petugas
terkait
NUMERATOR 0 0 0
DENUMERATOR 0 0 0
CAPAIAN 0 0 0
Analisa
Berdasarkan grafik diatas, capaian Kepatuhan Pelaksanaan
komunikasi SBAR pada triwulan II di Instalasi Gawat Darurat belum
memenuhi target dengan rerata sebesar 0%, dimana capaian pada
bulan april, mei, dan juni konsisten dengan nilai capaian sebesar
0%. Capaian pada triwulan II :
1) Kepatuhan Pelaksanaan komunikasi SBAR yang dilakukan
petugas belum memenuhi target, sehingga grafik capaian berada
segaris dengan garis target dan rerata.
2) Grafik capaian ini 0 terjadi dikarenakan kurang berjalannya
komunikasi kepada DPJP terhadap proses konsultasi kondisi
pasien.
3) Hasil capaian ini tidak akan memenuhi target jika pihak
manajerial tidak memfasilitasi ketersediaan sarana dan
prasarana agar terjalinnya komunikasi dua arah antara petugas
IGD dan DPJP
4) Capaian indikator Kepatuhan Pelaksanaan komunikasi SBAR
akan meningkat jika SPO dijalnkan dengan baik, namun hal ini
juga tidak luput dari tugas kepala ruangan sebagai supervisor
ditingkat unit kerja untuk ikut berperan serta dalam mengawasi
ANALISA DAN REKOMENDASI TRIWULAN II Page 59
kegiatan harian anggota tim yang dibawahinya agar capaian
tetap dapat ditingkatkan.
NUMERATOR 112 71 70
DENUMERATOR 112 71 70
CAPAIAN 100 100 100
Analisa
Berdasarkan grafik diatas, capaian Ketepatan Pemberian Obat (5
Benar) di IGD pada triwulan II sudah memenuhi target dengan
rerata sebesar 100%, dimana capaian pada bulan april, mei, dan
juni konsisten dengan nilai capaian sebesar 100%. Capaian pada
triwulan II :
1) Pada bulan April sampai dengan bulan Mei hasil capaian
Ketepatan Pemberian Obat (5 Benar) konsisten yaitu 100%
2) Hasil capaian konsisten dikarenakan telah tersosialisasinya
kepada petugas terhadap pentingnya sasaran keselamatan
pasien yang tergambar dalam prosedur pemberian obat 5 benar
3) Hasil capaian ini juga akan terus konsisten memenuhi target jika
sosialisasi terkait keselamatan pasien gencar dilakukan secara
berkelanjutan
4) Pada bulan Mei sampai ddengan bulan Juni hasil capaian
capaian Ketepatan Pemberian Obat (5 Benar) tetap konsisten
100%
5) Hasil capaian yang terus konsisten terjadi karna pemahan serta
pengetahuan petugas yang sudah baik dalam memberikan obat
(5 benar) serta rutinnya monitoring dan evaluasi yang dilakukan
oleh kepala ruangan kepada petugas terkait
6) Capaian indikator capaian Ketepatan Pemberian Obat (5 Benar)
di IGD akan tetap konsisten jika petugas selalu aktif menjalankan
prosedur keselamatan pasien sesuai dengan ketentuan. Hal ini
juga tidak luput dari tugas kepala ruangan sebagai supervisor
ditingkat unit kerja untuk ikut berperan serta dalam mengawasi
NUMERATOR 112 71 71
DENUMERATOR 112 71 71
CAPAIAN 100 100 100
Analisa
Berdasarkan data dan grafik di atas capaian indikator kepatuhan
pelaksanaan skrining resiko jatuh di IGD pada triwulan II sudah
mencapai target 100% dengan capaian bulan april sebesar 100%,
bulan mei sebesar 100%, dan pada bulan juni capaian konsisten
sebesar 100%.
Pada Triwulan II :
1) Pada bulan April sampai dengan bulan Mei hasil capaian
indikator kepatuhan pelaksanaan skrining resiko jatuh konsisten
100%
2) Hasil capaian yang konsisten ini disebabkan oleh telah
tersosialisasinya petugas tentang upaya pencegahan pasien
risiko jatuh dengan memasang klip kuning sebagai penanda
bahwa pasien berisiko untuk jatuh, adanya kesadaran dan
pemahaman petugas dalam pentingnya melakukan skirining dan
asassmen resiko jatuh kepada pasien yang di IGD
3) Upaya dalam mempertahankan hasil dibulan selanjutnya dapat
dengan melakukan koordinasi ke bagian IPSRS untuk
melakukan perbaiakan sarana dan prasaran yang memiliki
potensi resiko jatuh pada pasien
4) Pada bulan Mei samapai dengan bulan Juni hasil capaian masih
tetap konsisten yaitu 100%
5) Capaian ini terjadi dikarenakan oleh telah adanya perbaikan-
perbaikan yang dilakukan oleh IPSRS sebagai tim yang
memonitoring dan mengevaluasi sarana dan prasarana yang
NUMERATOR 60 62 90
DENUMERATOR 60 62 90
CAPAIAN 100 100 100
Analisa
Hasil capaian indikator kepatuhan penggunaan APD di ruangan
IGD pada triwulan II sudah mencapai target dengan capaian pada
bulan April, Mei, dan Juni konsisten sebesar 100%. Hasil capaian
tersebut terjadi karna kepahaman petugas yang meningkat
tentang bahayanya penularan infeksi melalui penggunaan APD,
serta tercukupinya fasilitas APD diruangan. Upaya dalam
mempertahankan hasil capaian dapat dengan monitoring dan
evaluasi kepada petugas unit dalam kepatuhan penggunaan APD
serta mencukupi kebutuhan APD diruangan sesuai dengan level
penggunaan petugas
Analisa
Pencapaian indikator kepatuhan dalam merespon rujukan melalui
SISRUTE pada triwulan II tidak target dengan capaian NA (Not
Appliable) atau tidak dilakukan pelapopan pada bulan Juli sampai
dengan September. Hal tersebut tersebut terjadi karna
ketidakpatuhan petugas dalam melakukan pengisian sensus
harian. Upaya perbaiakan diharapkan PIC dapat melakukan
pelaporan data harian untuk dapat mengukur hasil capaian pada
unit tersebut, petugas harus lebih aktif dalam memonitoring
kegiatan tersebut sesuai dengan SPO
HASIL P1
(HASIL HASIL P2
PENGUKURA (HASIL
JUDUL ALASAN P2/P1
NO N STAF PENGUKURAN CONTROL KESIMPULAN ANALISIS KETERANGAN
INDIKATOR VALIDASI (%)
PENGUMPUL VALIDATOR)
DATA) (%)
(%)