"capaian kepatuhan hand hygiene pada 1) Reedukasi berkala di tahun 2023 2) 2090 2096
bulan Januari 2023, 77,68% Meningkat berkoordinasi dengan bagian
dibandingkan bulan desember tahun keperawatan untuk menjadikan
2022, tetapi masih di bawah target yang kepatuhan HH sebagai IKI 3) Melakukan
ditentukan. Hal ini disebakan tidak Audit Hand hygiene "
konsistennya petugas dalam melakukan
hand hygiene. fasilitas hand hygiene
sudah dilengkapi dengan hand sanitizer
100cc dan handsanitizer di tensimeter. "
"capaian kepatuhan hand hygiene pada 1) Reedukasi berkala 2) berkoordinasi 1772 1828
bulan Februari 2023, 73% Turun dengan bagian keperawatan untuk
dibandingkan bulan Januari dan masih di menjadikan kepatuhan HH sebagai IKI 3)
bawah target yang ditentukan. Hal ini Melakukan Audit Hand hygiene "
disebakan tidak konsistennya petugas
dalam melakukan hand hygiene. fasilitas
hand hygiene sudah dilengkapi dengan
hand sanitizer 100cc dan handsanitizer di
tensimeter. "
Capaian kepatuhan hand hygiene pada 1) Reedukasi berkala di tahun 2023 2) 3224 3283
bulan Maret 2023 71% dibandingkan berkoordinasi dengan bagian
bulan februari dan masih dibawah target keperawatan untuk menjadikan
yg ditentukan . Hal ini disebabkan 1. kepatuhan HH sebagai IKI 3) Melakukan
Tidak konsistennya petugas dalam Audit Hand hygiene
melakukan hand hygiene 2. Hand
hygiene belum menjadi budaya
"capaian kepatuhan hand hygiene pada "1) Reedukasi berkala 2) Melakukan 2090 2096
bulan April 2023, 76,94% meningkat Audit Hand hygiene 3) Memberikan
dibandingkan bulan Maret, namun belum feedback
mencapai standar yang ditetapkan yaitu
85%. Penyebab kurangnya kepatuhan
hand hygiene adalah kurangnya
kesadaran petugas terhadap budaya hand
hygiene.
capaian kepatuhan hand hygiene pada 1) Reedukasi berkala di tahun 2023 2) 3823 3872
bulan Mei 2023, 71% Turun Melakukan Audit Hand hygiene "" "
dibandingkan bulan Maret dan masih di
bawah target yang ditentukan. Hal ini
disebakan 1) tidak konsistennya petugas
dalam melakukan hand hygiene. 2) Hand
Hygiene belum menjadi budaya 3) Area
audit ditambah, dengan area Farmasi "
Kepatuhan penggunaan Alat Pelindung Diri (100%)
Capaia Analisa Rencana Tindak Lanjut Num
n
100 Capaian kepatuhan APD pada bulan 1) Reedukasi mengenai penggunaan APD 382
Januari tahun 2023 belum mencapai si unit laundry 2) koordinasi dengan
standar yang ditetapkan yaitu 99,08% kepala ruangan dan IPCLN untuk
dari standar 100%. Penyebab kurangnya monitoring penggunaan APD 3)
kepatuhan APD adalah: 1) Kepatuhan melakukan audit kepatuhan penggunaan
terendah adalah petugas laundry, 85% . APD"
masih sering ditemukan petugas laundry
yang tidak memakai APD lengkap saat di
area kotor. 2) Perawat tidak memakai
sepatu ketika sedang melakukan tindakan
berisiko terpapar cairan tubuh, seperti
melakukan tindakan infus, melakukan
penyuntikan. 3) Masih ditemukan dokter
yang memakai sarung tangan tidak sesuai
indikasi Reedukasi pada petugas laundry
sudah dilakukan saat IPCN supervisi ke
unit laundry"
97 "capaian kepatuhan APD pada bulan 1) Reedukasi mengenai penggunaan APD 329
Februari tahun 2023 belum mencapai di unit laundry 2) koordinasi dengan
standar yang ditetapkan yaitu 96,94% kepala ruangan dan IPCLN untuk
dari standar 100%. Penyebab kurangnya monitoring penggunaan APD 3)
kepatuhan APD adalah: 1) Kepatuhan melakukan audit kepatuhan penggunaan
terendah adalah petugas laundry, 77% . APD"
masih sering ditemukan petugas laundry
yang tidak memakai APD lengkap saat di
area kotor. 2) Perawat tidak memakai
sepatu ketika sedang melakukan tindakan
berisiko terpapar cairan tubuh, seperti
melakukan tindakan infus, melakukan
penyuntikan. 3) Masih ditemukan dokter
yang memakai sarung tangan tidak sesuai
indikasi Reedukasi pada petugas laundry
sudah dilakukan saat IPCN supervisi ke
unit laundry"
98 capaian kepatuhan APD pada bulan 1) koordinasi dengan kepala ruangan dan 332
Maret tahun 2023 belum mencapai IPCLN untuk monitoring penggunaan
standar yang ditetapkan yaitu 98,20% APD 2) melakukan audit kepatuhan
dari standar 100%. Penyebab kurangnya penggunaan APD
kepatuhan APD adalah: 1) Perawat tidak
memakai sepatu ketika sedang
melakukan tindakan berisiko terpapar
cairan tubuh, seperti melakukan tindakan
infus, melakukan penyuntikan. 2) Masih
ditemukan dokter yang memakai sarung
tangan tidak sesuai indikasi
100 "capaian kepatuhan APD pada bulan "1) Reedukasi mengenai penggunaan 295
April tahun 2023 belum mencapai APD si unit laundry 2) koordinasi dengan
standar yang ditetapkan yaitu 99,71% kepala ruangan dan IPCLN untuk
dari standar 100%. Penyebab kurangnya monitoring penggunaan APD 3)
kepatuhan APD adalah: 1) Kepatuhan melakukan audit kepatuhan penggunaan
terendah adalah petugas laundry, 85% . APD
masih sering ditemukan petugas laundry
yang tidak memakai APD lengkap saat di
area kotor. 2) Perawat tidak memakai
sepatu ketika sedang melakukan tindakan
berisiko terpapar cairan tubuh, seperti
melakukan tindakan infus, melakukan
penyuntikan. 3) Masih ditemukan dokter
yang memakai sarung tangan tidak sesuai
indikasi Reedukasi pada petugas laundry
sudah dilakukan saat IPCN supervisi ke
unit laundry
99 capaian kepatuhan APD pada bulan 1) koordinasi dengan kepala ruangan dan 313
Januari tahun 2023 belum mencapai IPCLN untuk monitoring penggunaan
standar yang ditetapkan yaitu 98,73% APD 2) melakukan audit kepatuhan
dari standar 100%. Penyebab kurangnya penggunaan APD"
kepatuhan APD adalah: 1) Perawat tidak
memakai sepatu ketika sedang
melakukan tindakan berisiko terpapar
cairan tubuh, seperti melakukan tindakan
infus, melakukan penyuntikan. 2) Masih
ditemukan dokter yang memakai sarung
tangan tidak sesuai indikasi 3) Petugas
laundry tidak konsisten dalam
penggunaan APD"
Kepatuhan identifikasi pasien (100%)
Denum Capaia Analisa Rencana Tindak Lanjut
n
382 100 Kepatuhan Identifikasi Pasien tercapai 1. Koordinasi dengan PIC Sub Komite
100% Keselamatan untuk melakukan
Identifikasi Pasien Di Unitnya 2.
Lanjutkan Monitoring & Evaluasi pada
bulan berikutnya
329 100 Angka capaian kepatuhan identifikasi Koordinasi dengan PIC untuk selalu
pasien tercapaia 100% melakukan identifikasi pasien Lanjutkan
monitoring & evaluasi pada bulan
berikutnya.
332 100 Angka Capaian Kepatuhan Identifikasi Koordinasi Dengan PIC Rawat Inap
pasien pada bulan maret tercapai 100% untuk melakukan implementasi
Identifikasi Pasien. Lanjutkan Monitoring
dan Evaluasi pada bulan selanjutnya.
295 100 Kepatuhan Identifikasi Pasien tercapai Koordinasi Dengan PIC Rawat Inap
100 % untuk melakukan implementasi
Identifikasi Pasien. Lanjutkan Monitoring
dan Evaluasi pada bulan selanjutnya.
313 100 Kepatuhan Identifikasi Pasien Tercapai Koordinasi dengan PIC Rawat Inap untuk
100 % selalu melakukan Identifikasi Pasien.
Lanjutkan Monitoring & Evaluasi pada
bulan selanjutnya.
Waktu tanggap seksio sesarea emergensi (>80%)
Num Denum Capaia Analisa
n
1 1 100 waktu tanggap sc emergensi tercapai
sesuai target
pencapaian target untuk waktu tunggu Terus berkoordinasi dengan bagian IT 13 353
rawat jalan hanya tercapai 63.49 untuk mengoptimalkan pendaftaran
%Pencapaian target melalui call center tanpa harus daftar
ulang. Berkoordinasi dengan bagian
pendaftaran, agar pasien daftar langsung
sesuai dengan jadwal praktek dokter saat
itu, optimalisasi penggunaan APM untuk
menguari antrian di pendaftaran
Pencapaian target untuk waktu tunggu Terus berkoordinasi dengan bagian IT 13 312
rawat jalan hanya tercapai 60.00 untuk mengoptimalkan pendaftaran
%Pencapaian target melalui call center tanpa harus daftar
ulang. Berkoordinasi dengan bagian
pendaftaran, agar pasien daftar langsung
sesuai dengan jadwal praktek dokter saat
itu, optimalisasi penggunaan APM untuk
menguari antrian di pendaftaran
Pencapaian target untuk waktu tunggu Terus berkoordinasi dengan bagian IT 10 289
rawat jalan hanya tercapai 58,97 % untuk mengoptimalkan pendaftaran
melalui call center tanpa harus daftar
ulang. Berkoordinasi dengan bagian
pendaftaran, agar pasien daftar langsung
sesuai dengan jadwal praktek dokter saat
itu, optimalisasi penggunaan APM untuk
mengurai antrian di pendaftaran dengan
cara kita akan membuka stand khusus
pely pendaftran online, untuk
meningkatkan pendaftran pasien secara
online, selain itu untuk pasien konytrol
kita sudah buatkan pendaftran secara
otomatis yang dikirimkan kepada pasien
melalui WA
0.1722222222 Penundaan operasi elektif tercapai sesuai lanjutkan monitoring dan evaluasi
target yaitu sebesar 3,7% atau hasil
kurang dari 5%
4:17 hasil kejadian penundaan operasi elektif mengatur jadwal operasi tidak bentrok
dibawah 5%, masih terjadinya penundaan dengan jadwal poli dengan menggeser
disebabkan bentroknya waktu operasi slot waktu operasi setelah selesai praktek
dengan jadwal poli, poli
3:46 Pencapaian jumlah penundaan operasi Melanjutkan monitoring dan evaluasi
elektif sesuai target dibawah 5%, 0.74 pada bulan berikutnya
lebih baik dari capaian senelumnya
Pelaporan hasil kritis laboratorium yang Resosialisasi SPO cara pelaporan hasil 374 450
sampai ke DPJP kurang dari 30 menit kritis laboratorium
sebanyak 95,92%. hal ini disebabkan
karena waktu lapor dari perawat ke DPJP
lupa tidak ditulis
"Pelaporan hasil kritis laboratorium yang Resosialisasi SPO cara pelaporan hasil 375 450
sampai ke DPJP kurang dari 30 menit kritis laboratorium
sebanyak 83,78%. hal ini disebabkan
karena waktu lapor dari perawat ke DPJP
lupa tidak ditulis
Pelaporan hasil kritis laboratorium yang Resosialisasi SPO cara pelaporan hasil 342 450
sampai ke DPJP kurang dari 30 menit kritis laboratorium
sebanyak 89,13%.5.35% meningkat dari
capaian bulan sebelumnya. hal ini
disebabkan karena waktu lapor dari
perawat ke DPJP lebih dari 30 menit dan
jam lapor ke DPJP tidak di tulis
"Pelaporan hasil kritis laboratorium yang Resosialisasi SPO cara pelaporan hasil 366 450
sampai ke DPJP kurang dari 30 menit kritis laboratorium
sebanyak 81,03%. hal ini disebabkan
karena waktu lapor dari perawat ke DPJP
lupa tidak ditulis dan jam lapor ke DPJP
lebih dari 30 menit"
"Pelaporan hasil kritis laboratorium yang Resosialisasi SPO cara pelaporan hasil 317 450
sampai ke DPJP kurang dari 30 menit kritis laboratorium
sebanyak 88,10%. hal ini disebabkan
karena waktu lapor dari perawat ke DPJP
lupa tidak ditulis dan jam lapor ke DPJP
lebih dari 30 menit"
Kepatuhan penggunaan Formularium Nasional/Formularium RS (>= 80%)
Capaian Analisa Rencana Tindak Lanjut Num
83:11:00 Angka capaian Kepatuhan Penggunaan (1) Menginformasikan data penulisan 240
Formularium Nasional adalah 83,11%. obat diluar Formularium Nasional kepada
Hal ini disebabkan faktor (1) Adanya Tim KFT (2) Petugas Farmasi aktif
peresepan dokter untuk obat yang tidak melakukan konsultasi jika dokter menulis
termasuk dalam daftar obat Formularium obat diluar Formularium Nasional (3)
Nasional, adanya peresepan obat Kordinasi dengn Tim Pengadaan untuk
kombinasi yang tidak ada dalam segera menyediakan obat e-katalog yang
Formularium Nasional, adanya peresepan sedang dibutuhkan
Food Suplemen dan Multivitamin (3)
Hasil konsultasi dengan dokter, terapi
obat pasien tidak bisa diganti dengan obat
yang lain. Harus menggunakan obat
tersebut
83:33:00 Angka capaian Kepatuhan Penggunaan (1) Menginformasikan data penulisan 245
Formularium Nasional adalah 83,33%. obat diluar Formularium Nasional kepada
Hal ini disebabkan faktor (1) Adanya Tim KFT (2) Petugas Farmasi aktif
peresepan dokter untuk obat yang tidak melakukan konsultasi jika dokter menulis
termasuk dalam daftar obat Formularium obat diluar Formularium Nasional (3)
Nasional, adanya peresepan obat Kordinasi dengn Tim Pengadaan untuk
kombinasi yang tidak ada dalam segera menyediakan obat e-katalog yang
Formularium Nasional, adanya peresepan sedang dibutuhkan
Food Suplemen dan Multivitamin (3)
Hasil konsultasi dengan dokter, terapi
obat pasien tidak bisa diganti dengan obat
yang lain. Harus menggunakan obat
tersebut
76 Angka capaian Kepatuhan Penggunaan (1) Menginformasikan data penulisan 320
Formularium Nasional adalah 76%. lebih obat diluar Formularium Nasional kepada
rendah 7,33% dari capaian bulan Tim KFT (2) Petugas Farmasi aktif
sebelumnya. Hal ini disebabkan faktor melakukan konsultasi jika dokter menulis
(1) Adanya peresepan dokter untuk obat obat diluar Formularium Nasional (3)
yang tidak termasuk dalam daftar obat Kordinasi dengn Tim Pengadaan untuk
Formularium Nasional, adanya peresepan segera menyediakan obat e-katalog yang
obat kombinasi yang tidak ada dalam sedang dibutuhkan
Formularium Nasional, adanya peresepan
Food Suplemen dan Multivitamin (3)
Hasil konsultasi dengan dokter, terapi
obat pasien tidak bisa diganti dengan obat
yang lain. Harus menggunakan obat
tersebut
81:33:00 Angka capaian Kepatuhan Penggunaan (1) Menginformasikan data penulisan 265
Formularium Nasional adalah 81,33%. obat diluar Formularium Nasional kepada
Hal ini disebabkan faktor (1) Adanya Tim KFT (2) Petugas Farmasi aktif
peresepan dokter untuk obat yang tidak melakukan konsultasi jika dokter menulis
termasuk dalam daftar obat Formularium obat diluar Formularium Nasional (3)
Nasional, adanya peresepan obat Kordinasi dengn Tim Pengadaan untuk
kombinasi yang tidak ada dalam segera menyediakan obat e-katalog yang
Formularium Nasional, adanya peresepan sedang dibutuhkan
Food Suplemen dan Multivitamin (3)
Hasil konsultasi dengan dokter, terapi
obat pasien tidak bisa diganti dengan obat
yang lain. Harus menggunakan obat
tersebut
70:44:00 Angka capaian Kepatuhan Penggunaan (1) Menginformasikan data penulisan 80
Formularium Nasional adalah 70,44%. obat diluar Formularium Nasional kepada
Hal ini disebabkan faktor (1) Adanya Tim KFT (2) Petugas Farmasi aktif
peresepan dokter untuk obat yang tidak melakukan konsultasi jika dokter menulis
termasuk dalam daftar obat Formularium obat diluar Formularium Nasional (3)
Nasional, adanya peresepan obat Kordinasi dengn Tim Pengadaan untuk
kombinasi yang tidak ada dalam segera menyediakan obat e-katalog yang
Formularium Nasional, adanya peresepan sedang dibutuhkan
Food Suplemen dan Multivitamin (3)
Hasil konsultasi dengan dokter, terapi
obat pasien tidak bisa diganti dengan obat
yang lain. Harus menggunakan obat
tersebut
Kepatuhan terhadap clinical pathway (>=80%)
Denum Capaia Analisa Rencana Tindak Lanjut
n
240 100 capaian kepatuhan alur clinikal pathway pertahankan dan lanjutkan observasi
pada bulan Oktober tercapai 100% sesuai clinikal pathway
standar capaian nilai yang sudah di
tentukan
245 100 Capaian kepatuhan alur clinikal pathway Mempertahan dan lanjutkan observasi
pada bulan Februari tercapai 100% sesuai serta kolaborasi dengan PPA terkait
standar capaian nilai yang sudah di kepatuhan clinikal pathway
tentukan
320 100 Capaian kepatuhan alur clinikal pathway Mempertahan dan lanjutkan observasi
pada anak dan dewasa pada bulan Maret serta kolaborasi dengan PPA terkait
tercapai 100% sesuai standar capaian kepatuhan clinikal pathway
nilai yang sudah di tentukan
265 100 Capaian kepatuhan alur clinikal pathway "Mempertahan dan lanjutkan observasi
pada anak dan dewasa pada bulan Maret serta kolaborasi dengan PPA dan DPJP
tercapai 100% sesuai standar capaian terkait kepatuhan clinikal pathway
nilai yang sudah di tentukan
80 100 Capaian kepatuhan alur clinikal pathway Mempertahan dan lanjutkan observasi
pada anak dan dewasa pada bulan Maret serta kolaborasi dengan PPA dan DPJP
tercapai 100% sesuai standar capaian terkait kepatuhan clinikal pathway
nilai yang sudah di tentukan "" "
Kepatuhan upaya pencegahan risiko pasien jatuh (100%)
Num Denum Capaia Analisa
n
346 346 100 Kepatuhan Upaya Pencegahan Risiko
Pasien Jatuh Tercapai 100 %