Anda di halaman 1dari 49

No Aksi Kode RS Nama RS Bulan Tahun Kepatuhan Kebersih

Num Denum Capaian

1 Terkirim 3215045 RS Umum Dewi Januari 2023 7150 9205 77.68


Sri

2 Terkirim 3215045 RS Umum Dewi Februari 2023 5090 6950 73:24:00


Sri
3 Terkirim 3215045 RS Umum Dewi Maret 2023 5911 8284 71:35:00
Sri

4 Terkirim 3215045 RS Umum Dewi April 2023 6570 8320 78.97


Sri
5 Terkirim 3215045 RS Umum Dewi Mei 2023 6922 9802 70.62
Sri
Kepatuhan Kebersihan Tangan (>=85%) Kepa
Analisa Rencana Tindak Lanjut Num Denum

"capaian kepatuhan hand hygiene pada 1) Reedukasi berkala di tahun 2023 2) 2090 2096
bulan Januari 2023, 77,68% Meningkat berkoordinasi dengan bagian
dibandingkan bulan desember tahun keperawatan untuk menjadikan
2022, tetapi masih di bawah target yang kepatuhan HH sebagai IKI 3) Melakukan
ditentukan. Hal ini disebakan tidak Audit Hand hygiene "
konsistennya petugas dalam melakukan
hand hygiene. fasilitas hand hygiene
sudah dilengkapi dengan hand sanitizer
100cc dan handsanitizer di tensimeter. "

"capaian kepatuhan hand hygiene pada 1) Reedukasi berkala 2) berkoordinasi 1772 1828
bulan Februari 2023, 73% Turun dengan bagian keperawatan untuk
dibandingkan bulan Januari dan masih di menjadikan kepatuhan HH sebagai IKI 3)
bawah target yang ditentukan. Hal ini Melakukan Audit Hand hygiene "
disebakan tidak konsistennya petugas
dalam melakukan hand hygiene. fasilitas
hand hygiene sudah dilengkapi dengan
hand sanitizer 100cc dan handsanitizer di
tensimeter. "
Capaian kepatuhan hand hygiene pada 1) Reedukasi berkala di tahun 2023 2) 3224 3283
bulan Maret 2023 71% dibandingkan berkoordinasi dengan bagian
bulan februari dan masih dibawah target keperawatan untuk menjadikan
yg ditentukan . Hal ini disebabkan 1. kepatuhan HH sebagai IKI 3) Melakukan
Tidak konsistennya petugas dalam Audit Hand hygiene
melakukan hand hygiene 2. Hand
hygiene belum menjadi budaya

"capaian kepatuhan hand hygiene pada "1) Reedukasi berkala 2) Melakukan 2090 2096
bulan April 2023, 76,94% meningkat Audit Hand hygiene 3) Memberikan
dibandingkan bulan Maret, namun belum feedback
mencapai standar yang ditetapkan yaitu
85%. Penyebab kurangnya kepatuhan
hand hygiene adalah kurangnya
kesadaran petugas terhadap budaya hand
hygiene.
capaian kepatuhan hand hygiene pada 1) Reedukasi berkala di tahun 2023 2) 3823 3872
bulan Mei 2023, 71% Turun Melakukan Audit Hand hygiene "" "
dibandingkan bulan Maret dan masih di
bawah target yang ditentukan. Hal ini
disebakan 1) tidak konsistennya petugas
dalam melakukan hand hygiene. 2) Hand
Hygiene belum menjadi budaya 3) Area
audit ditambah, dengan area Farmasi "
Kepatuhan penggunaan Alat Pelindung Diri (100%)
Capaia Analisa Rencana Tindak Lanjut Num
n
100 Capaian kepatuhan APD pada bulan 1) Reedukasi mengenai penggunaan APD 382
Januari tahun 2023 belum mencapai si unit laundry 2) koordinasi dengan
standar yang ditetapkan yaitu 99,08% kepala ruangan dan IPCLN untuk
dari standar 100%. Penyebab kurangnya monitoring penggunaan APD 3)
kepatuhan APD adalah: 1) Kepatuhan melakukan audit kepatuhan penggunaan
terendah adalah petugas laundry, 85% . APD"
masih sering ditemukan petugas laundry
yang tidak memakai APD lengkap saat di
area kotor. 2) Perawat tidak memakai
sepatu ketika sedang melakukan tindakan
berisiko terpapar cairan tubuh, seperti
melakukan tindakan infus, melakukan
penyuntikan. 3) Masih ditemukan dokter
yang memakai sarung tangan tidak sesuai
indikasi Reedukasi pada petugas laundry
sudah dilakukan saat IPCN supervisi ke
unit laundry"

97 "capaian kepatuhan APD pada bulan 1) Reedukasi mengenai penggunaan APD 329
Februari tahun 2023 belum mencapai di unit laundry 2) koordinasi dengan
standar yang ditetapkan yaitu 96,94% kepala ruangan dan IPCLN untuk
dari standar 100%. Penyebab kurangnya monitoring penggunaan APD 3)
kepatuhan APD adalah: 1) Kepatuhan melakukan audit kepatuhan penggunaan
terendah adalah petugas laundry, 77% . APD"
masih sering ditemukan petugas laundry
yang tidak memakai APD lengkap saat di
area kotor. 2) Perawat tidak memakai
sepatu ketika sedang melakukan tindakan
berisiko terpapar cairan tubuh, seperti
melakukan tindakan infus, melakukan
penyuntikan. 3) Masih ditemukan dokter
yang memakai sarung tangan tidak sesuai
indikasi Reedukasi pada petugas laundry
sudah dilakukan saat IPCN supervisi ke
unit laundry"
98 capaian kepatuhan APD pada bulan 1) koordinasi dengan kepala ruangan dan 332
Maret tahun 2023 belum mencapai IPCLN untuk monitoring penggunaan
standar yang ditetapkan yaitu 98,20% APD 2) melakukan audit kepatuhan
dari standar 100%. Penyebab kurangnya penggunaan APD
kepatuhan APD adalah: 1) Perawat tidak
memakai sepatu ketika sedang
melakukan tindakan berisiko terpapar
cairan tubuh, seperti melakukan tindakan
infus, melakukan penyuntikan. 2) Masih
ditemukan dokter yang memakai sarung
tangan tidak sesuai indikasi

100 "capaian kepatuhan APD pada bulan "1) Reedukasi mengenai penggunaan 295
April tahun 2023 belum mencapai APD si unit laundry 2) koordinasi dengan
standar yang ditetapkan yaitu 99,71% kepala ruangan dan IPCLN untuk
dari standar 100%. Penyebab kurangnya monitoring penggunaan APD 3)
kepatuhan APD adalah: 1) Kepatuhan melakukan audit kepatuhan penggunaan
terendah adalah petugas laundry, 85% . APD
masih sering ditemukan petugas laundry
yang tidak memakai APD lengkap saat di
area kotor. 2) Perawat tidak memakai
sepatu ketika sedang melakukan tindakan
berisiko terpapar cairan tubuh, seperti
melakukan tindakan infus, melakukan
penyuntikan. 3) Masih ditemukan dokter
yang memakai sarung tangan tidak sesuai
indikasi Reedukasi pada petugas laundry
sudah dilakukan saat IPCN supervisi ke
unit laundry
99 capaian kepatuhan APD pada bulan 1) koordinasi dengan kepala ruangan dan 313
Januari tahun 2023 belum mencapai IPCLN untuk monitoring penggunaan
standar yang ditetapkan yaitu 98,73% APD 2) melakukan audit kepatuhan
dari standar 100%. Penyebab kurangnya penggunaan APD"
kepatuhan APD adalah: 1) Perawat tidak
memakai sepatu ketika sedang
melakukan tindakan berisiko terpapar
cairan tubuh, seperti melakukan tindakan
infus, melakukan penyuntikan. 2) Masih
ditemukan dokter yang memakai sarung
tangan tidak sesuai indikasi 3) Petugas
laundry tidak konsisten dalam
penggunaan APD"
Kepatuhan identifikasi pasien (100%)
Denum Capaia Analisa Rencana Tindak Lanjut
n
382 100 Kepatuhan Identifikasi Pasien tercapai 1. Koordinasi dengan PIC Sub Komite
100% Keselamatan untuk melakukan
Identifikasi Pasien Di Unitnya 2.
Lanjutkan Monitoring & Evaluasi pada
bulan berikutnya

329 100 Angka capaian kepatuhan identifikasi Koordinasi dengan PIC untuk selalu
pasien tercapaia 100% melakukan identifikasi pasien Lanjutkan
monitoring & evaluasi pada bulan
berikutnya.
332 100 Angka Capaian Kepatuhan Identifikasi Koordinasi Dengan PIC Rawat Inap
pasien pada bulan maret tercapai 100% untuk melakukan implementasi
Identifikasi Pasien. Lanjutkan Monitoring
dan Evaluasi pada bulan selanjutnya.

295 100 Kepatuhan Identifikasi Pasien tercapai Koordinasi Dengan PIC Rawat Inap
100 % untuk melakukan implementasi
Identifikasi Pasien. Lanjutkan Monitoring
dan Evaluasi pada bulan selanjutnya.
313 100 Kepatuhan Identifikasi Pasien Tercapai Koordinasi dengan PIC Rawat Inap untuk
100 % selalu melakukan Identifikasi Pasien.
Lanjutkan Monitoring & Evaluasi pada
bulan selanjutnya.
Waktu tanggap seksio sesarea emergensi (>80%)
Num Denum Capaia Analisa
n
1 1 100 waktu tanggap sc emergensi tercapai
sesuai target

0 0 0 pada bulan Februari tidak ada kasus


operasi SC Emergensi dengan kriteria 1
2 2 100 Angka capaian waktu tanggap operasi
emergensi tercapai 100%

0 0 0 tidak ada kejadian operasi SC Emergensi


2 2 100 tercapai 100%
sarea emergensi (>80%) Waktu tunggu rawat jalan (>=80%)
Rencana Tindak Lanjut Num Denum Capaian

lanjutkan monitoring dan evaluasi 3120 4914 63:49:00

observasi dilanjut di bulan berikutnya 216 360 60


Melanjutkan monitoring dan evaluasi 230 390 58.97
pada bulan berikutnya

monitor dibulan selanjutnya 170 270 62.96


Lanjutkan monitoring dan evaluasi 260 390 66.67
Waktu tunggu rawat jalan (>=80%)
Analisa Rencana Tindak Lanjut Num Denum

pencapaian target untuk waktu tunggu Terus berkoordinasi dengan bagian IT 13 353
rawat jalan hanya tercapai 63.49 untuk mengoptimalkan pendaftaran
%Pencapaian target melalui call center tanpa harus daftar
ulang. Berkoordinasi dengan bagian
pendaftaran, agar pasien daftar langsung
sesuai dengan jadwal praktek dokter saat
itu, optimalisasi penggunaan APM untuk
menguari antrian di pendaftaran

Pencapaian target untuk waktu tunggu Terus berkoordinasi dengan bagian IT 13 312
rawat jalan hanya tercapai 60.00 untuk mengoptimalkan pendaftaran
%Pencapaian target melalui call center tanpa harus daftar
ulang. Berkoordinasi dengan bagian
pendaftaran, agar pasien daftar langsung
sesuai dengan jadwal praktek dokter saat
itu, optimalisasi penggunaan APM untuk
menguari antrian di pendaftaran
Pencapaian target untuk waktu tunggu Terus berkoordinasi dengan bagian IT 10 289
rawat jalan hanya tercapai 58,97 % untuk mengoptimalkan pendaftaran
melalui call center tanpa harus daftar
ulang. Berkoordinasi dengan bagian
pendaftaran, agar pasien daftar langsung
sesuai dengan jadwal praktek dokter saat
itu, optimalisasi penggunaan APM untuk
mengurai antrian di pendaftaran dengan
cara kita akan membuka stand khusus
pely pendaftran online, untuk
meningkatkan pendaftran pasien secara
online, selain itu untuk pasien konytrol
kita sudah buatkan pendaftran secara
otomatis yang dikirimkan kepada pasien
melalui WA

Pencapaian target untuk waktu tunggu Fokus untuk mengoptimalkan 5 167


rawat jalan hanya tercapai 62.96 % pendaftaran melalui call center tanpa
harus daftar ulang. Berkoordinasi dengan
bagian pendaftaran, agar pasien daftar
langsung sesuai dengan jadwal praktek
dokter saat itu, optimalisasi penggunaan
APM untuk mengurai antrian di
pendaftaran dengan cara kita akan
membuka stand khusus pely pendaftran
online, untuk meningkatkan pendaftran
pasien secara online, selain itu untuk
pasien konytrol kita sudah buatkan
pendaftran secara otomatis yang
dikirimkan kepada pasien melalui WA
Pencapaian target untuk waktu tunggu Fokus untuk mengoptimalkan 6 378
rawat jalan hanya tercapai 66,6 % pendaftaran melalui call center tanpa
harus daftar ulang. Berkoordinasi dengan
bagian pendaftaran, agar pasien daftar
langsung sesuai dengan jadwal praktek
dokter saat itu, optimalisasi penggunaan
APM untuk mengurai antrian di
pendaftaran selain dengan pendaftran
pada mesin APM, kita juga seudah
memberlakukan nomor antrian otomatis
untuk pasien yang kontrol yang
dikirimkan kepada pasien melalui WA
Penundaan operasi elektif (<5%)
Capaian Analisa Rencana Tindak Lanjut

0.1722222222 Penundaan operasi elektif tercapai sesuai lanjutkan monitoring dan evaluasi
target yaitu sebesar 3,7% atau hasil
kurang dari 5%

4:17 hasil kejadian penundaan operasi elektif mengatur jadwal operasi tidak bentrok
dibawah 5%, masih terjadinya penundaan dengan jadwal poli dengan menggeser
disebabkan bentroknya waktu operasi slot waktu operasi setelah selesai praktek
dengan jadwal poli, poli
3:46 Pencapaian jumlah penundaan operasi Melanjutkan monitoring dan evaluasi
elektif sesuai target dibawah 5%, 0.74 pada bulan berikutnya
lebih baik dari capaian senelumnya

0.1520833333 Pencapaian jumlah penundaan operasi Melanjutkan monitoring dan evaluasi


elektif sesuai target dibawah 5% pada bulan berikutnya
1:59 sesuai target capaian <5% Melanjutkan monitoring dan evaluasi
pada bulan berikutnya
Kepatuhan waktu visite dokter (>=80%)
Num Denum Capaian Analisa

1981 3338 59:35:00 Kepatuhan visite DPJP pencapaiannya


59,35% ini tidak sesuai dengan target

1239 1713 72:33:00 Kepatuhan visite dokter pencapainnya


72,23% , ini tidak sesuai dengan standar
yang ditentukan
2093 3194 65:53:00 Pencapaian target kepatuhan visite dokter
65.5% .

986 1472 66.98 Kepatuhan visite DPJP pencapaianya


66,9%
987 1962 50:31:00 Kepatuhan visite dokter DPJP
pencapaian targetnya 50.31%, ada
beberapa dokter yang masih visite diatas
jam 14 .00
ite dokter (>=80%) Pelaporan hasil kritis laboratorium (100
Rencana Tindak Lanjut Num Denum Capaian

Monitor kepatuhan visite dokter, 47 49 95.92


komunikasikan dengan dokter yang DPJP
yang bersangkutan

Mencatat semua kegiatan visite dokter 31 37 83.78


DPJP, dan menginfokan mutu kepatuhan
viste ke direktur\
Melakukan evaluasi kegiatan visite 41 46 89:13:00
dokter DPJP yang berkoordinasi dengan
ruamg rawat inap, berkoordinasi hasil
pencapaian kegiatan dengan dokter DPJP

Mencatat angak kepatuhan visite dan 47 58 81:03:00


merekapnya dan melaporaknnya
Mencatat laporan mutu kepatuhan visite, 37 42 88:01:00
menginformasikan hasil pencatan dan
pelapaoran k dr DPJP yang belum sesuai
dengan standar
Pelaporan hasil kritis laboratorium (100%) Kepatuhan peng
Analisa Rencana Tindak Lanjut Num Denum

Pelaporan hasil kritis laboratorium yang Resosialisasi SPO cara pelaporan hasil 374 450
sampai ke DPJP kurang dari 30 menit kritis laboratorium
sebanyak 95,92%. hal ini disebabkan
karena waktu lapor dari perawat ke DPJP
lupa tidak ditulis

"Pelaporan hasil kritis laboratorium yang Resosialisasi SPO cara pelaporan hasil 375 450
sampai ke DPJP kurang dari 30 menit kritis laboratorium
sebanyak 83,78%. hal ini disebabkan
karena waktu lapor dari perawat ke DPJP
lupa tidak ditulis
Pelaporan hasil kritis laboratorium yang Resosialisasi SPO cara pelaporan hasil 342 450
sampai ke DPJP kurang dari 30 menit kritis laboratorium
sebanyak 89,13%.5.35% meningkat dari
capaian bulan sebelumnya. hal ini
disebabkan karena waktu lapor dari
perawat ke DPJP lebih dari 30 menit dan
jam lapor ke DPJP tidak di tulis

"Pelaporan hasil kritis laboratorium yang Resosialisasi SPO cara pelaporan hasil 366 450
sampai ke DPJP kurang dari 30 menit kritis laboratorium
sebanyak 81,03%. hal ini disebabkan
karena waktu lapor dari perawat ke DPJP
lupa tidak ditulis dan jam lapor ke DPJP
lebih dari 30 menit"
"Pelaporan hasil kritis laboratorium yang Resosialisasi SPO cara pelaporan hasil 317 450
sampai ke DPJP kurang dari 30 menit kritis laboratorium
sebanyak 88,10%. hal ini disebabkan
karena waktu lapor dari perawat ke DPJP
lupa tidak ditulis dan jam lapor ke DPJP
lebih dari 30 menit"
Kepatuhan penggunaan Formularium Nasional/Formularium RS (>= 80%)
Capaian Analisa Rencana Tindak Lanjut Num

83:11:00 Angka capaian Kepatuhan Penggunaan (1) Menginformasikan data penulisan 240
Formularium Nasional adalah 83,11%. obat diluar Formularium Nasional kepada
Hal ini disebabkan faktor (1) Adanya Tim KFT (2) Petugas Farmasi aktif
peresepan dokter untuk obat yang tidak melakukan konsultasi jika dokter menulis
termasuk dalam daftar obat Formularium obat diluar Formularium Nasional (3)
Nasional, adanya peresepan obat Kordinasi dengn Tim Pengadaan untuk
kombinasi yang tidak ada dalam segera menyediakan obat e-katalog yang
Formularium Nasional, adanya peresepan sedang dibutuhkan
Food Suplemen dan Multivitamin (3)
Hasil konsultasi dengan dokter, terapi
obat pasien tidak bisa diganti dengan obat
yang lain. Harus menggunakan obat
tersebut

83:33:00 Angka capaian Kepatuhan Penggunaan (1) Menginformasikan data penulisan 245
Formularium Nasional adalah 83,33%. obat diluar Formularium Nasional kepada
Hal ini disebabkan faktor (1) Adanya Tim KFT (2) Petugas Farmasi aktif
peresepan dokter untuk obat yang tidak melakukan konsultasi jika dokter menulis
termasuk dalam daftar obat Formularium obat diluar Formularium Nasional (3)
Nasional, adanya peresepan obat Kordinasi dengn Tim Pengadaan untuk
kombinasi yang tidak ada dalam segera menyediakan obat e-katalog yang
Formularium Nasional, adanya peresepan sedang dibutuhkan
Food Suplemen dan Multivitamin (3)
Hasil konsultasi dengan dokter, terapi
obat pasien tidak bisa diganti dengan obat
yang lain. Harus menggunakan obat
tersebut
76 Angka capaian Kepatuhan Penggunaan (1) Menginformasikan data penulisan 320
Formularium Nasional adalah 76%. lebih obat diluar Formularium Nasional kepada
rendah 7,33% dari capaian bulan Tim KFT (2) Petugas Farmasi aktif
sebelumnya. Hal ini disebabkan faktor melakukan konsultasi jika dokter menulis
(1) Adanya peresepan dokter untuk obat obat diluar Formularium Nasional (3)
yang tidak termasuk dalam daftar obat Kordinasi dengn Tim Pengadaan untuk
Formularium Nasional, adanya peresepan segera menyediakan obat e-katalog yang
obat kombinasi yang tidak ada dalam sedang dibutuhkan
Formularium Nasional, adanya peresepan
Food Suplemen dan Multivitamin (3)
Hasil konsultasi dengan dokter, terapi
obat pasien tidak bisa diganti dengan obat
yang lain. Harus menggunakan obat
tersebut

81:33:00 Angka capaian Kepatuhan Penggunaan (1) Menginformasikan data penulisan 265
Formularium Nasional adalah 81,33%. obat diluar Formularium Nasional kepada
Hal ini disebabkan faktor (1) Adanya Tim KFT (2) Petugas Farmasi aktif
peresepan dokter untuk obat yang tidak melakukan konsultasi jika dokter menulis
termasuk dalam daftar obat Formularium obat diluar Formularium Nasional (3)
Nasional, adanya peresepan obat Kordinasi dengn Tim Pengadaan untuk
kombinasi yang tidak ada dalam segera menyediakan obat e-katalog yang
Formularium Nasional, adanya peresepan sedang dibutuhkan
Food Suplemen dan Multivitamin (3)
Hasil konsultasi dengan dokter, terapi
obat pasien tidak bisa diganti dengan obat
yang lain. Harus menggunakan obat
tersebut
70:44:00 Angka capaian Kepatuhan Penggunaan (1) Menginformasikan data penulisan 80
Formularium Nasional adalah 70,44%. obat diluar Formularium Nasional kepada
Hal ini disebabkan faktor (1) Adanya Tim KFT (2) Petugas Farmasi aktif
peresepan dokter untuk obat yang tidak melakukan konsultasi jika dokter menulis
termasuk dalam daftar obat Formularium obat diluar Formularium Nasional (3)
Nasional, adanya peresepan obat Kordinasi dengn Tim Pengadaan untuk
kombinasi yang tidak ada dalam segera menyediakan obat e-katalog yang
Formularium Nasional, adanya peresepan sedang dibutuhkan
Food Suplemen dan Multivitamin (3)
Hasil konsultasi dengan dokter, terapi
obat pasien tidak bisa diganti dengan obat
yang lain. Harus menggunakan obat
tersebut
Kepatuhan terhadap clinical pathway (>=80%)
Denum Capaia Analisa Rencana Tindak Lanjut
n
240 100 capaian kepatuhan alur clinikal pathway pertahankan dan lanjutkan observasi
pada bulan Oktober tercapai 100% sesuai clinikal pathway
standar capaian nilai yang sudah di
tentukan

245 100 Capaian kepatuhan alur clinikal pathway Mempertahan dan lanjutkan observasi
pada bulan Februari tercapai 100% sesuai serta kolaborasi dengan PPA terkait
standar capaian nilai yang sudah di kepatuhan clinikal pathway
tentukan
320 100 Capaian kepatuhan alur clinikal pathway Mempertahan dan lanjutkan observasi
pada anak dan dewasa pada bulan Maret serta kolaborasi dengan PPA terkait
tercapai 100% sesuai standar capaian kepatuhan clinikal pathway
nilai yang sudah di tentukan

265 100 Capaian kepatuhan alur clinikal pathway "Mempertahan dan lanjutkan observasi
pada anak dan dewasa pada bulan Maret serta kolaborasi dengan PPA dan DPJP
tercapai 100% sesuai standar capaian terkait kepatuhan clinikal pathway
nilai yang sudah di tentukan
80 100 Capaian kepatuhan alur clinikal pathway Mempertahan dan lanjutkan observasi
pada anak dan dewasa pada bulan Maret serta kolaborasi dengan PPA dan DPJP
tercapai 100% sesuai standar capaian terkait kepatuhan clinikal pathway
nilai yang sudah di tentukan "" "
Kepatuhan upaya pencegahan risiko pasien jatuh (100%)
Num Denum Capaia Analisa
n
346 346 100 Kepatuhan Upaya Pencegahan Risiko
Pasien Jatuh Tercapai 100 %

305 305 100 Angka Capaian Kepatuhan Upaya


Pencegahan Risiko Pasien Jatuh pada
bulan Februari tahun 2023 adalah 100%,
sudah sesuai dengan target yang
diharapkan.
296 296 100 Angk capaian Kepatuhan upaya
pencegahan risiko pasien jatuh tercapai
100%

255 255 100 Kepatuhan Upaya Pencegahan Risiko


Pasien Jatuh tercapai 100 %
264 264 100 Kepatuhan Upaya Pencegahan Risiko
Pasien Jatuh Tercapai 100%
n risiko pasien jatuh (100%) Kecepatan waktu tanggap terhadap Komplain
Rencana Tindak Lanjut Num Denum Capaia
n
1. Koordinasi dengan Sub Komite 6 6 100
Keselamatan Pasien untuk selalu
melakukan Upaya Pencegahan Risiko
Pasien Jatuh di Unitnya 2. Lanjutkan
monitoring & Evaluasi pada bulan
selanjutnya

Koordinasi dengan PIC Unit rawat inap 9 9 100


unutuk selalu melakukan kepatuhan
upaya pencegahan risiko pasien jatuh.
Lanjutkan monitoring & evaluasi pada
bulan berikutnya.
Koordinasi dengan PIC rawat inap untuk 4 4 100
melakukan implementasi upaya
pencegahan risiko pasien jatuh .
Lanjutkan Monitoring & Evaluasi pada
bulan selanjutnya.

Koordinasi dengan PIC rawat inap untuk 6 6 100


melakukan implementasi upaya
pencegahan risiko pasien jatuh .
Lanjutkan Monitoring & Evaluasi pada
bulan selanjutnya.
Koordinasi dengan PIC Rawat Inap untuk 5 5 100
selalu melakukan Upaya Pencegahan
Risiko Pasien Jatuh. Lanjutkan
Monitoring & Evaluasai pada bulan
selanjutnya.
Kecepatan waktu tanggap terhadap Komplain (>=80%) Kepuasan pasi
Analisa Rencana Tindak Lanjut Capaia Analisa
n
Angka capaian Kecepatan Waktu monitor dan evaluasi di bulan berikutnya -
Tanggap Komplain bulan januari adalah
100%

Angka Capaian Kecepatan waktu tanggap Observasi dilanjutkan dibulan berikutnya -


komplain tercapai 100%
Angka capaian Waktu tanggap komplain berkoordinasi dengan bagian terkait -
pada bulan maret tercapai 100% terhadap komplain tersebut dan
menindaklanjuti isi komplain untuk
diselesaikan

Angka capaian dibulan April tercapai Monitoring dilanjutkan dibulan -


100% selanjutnya
angka capaian waktu tanggap komplain Monitoring dibulan selanjutnya. -
tercapai 100%
Kepuasan pasien(>76.61%)
Rencana Tindak
Lanjut

Anda mungkin juga menyukai