Anda di halaman 1dari 31

1.

Individu memiliki harkat & martabat sehingga masing-masing


individu perlu dihargai
2. Tujuan individu meliputi tumbuh, sehat, otonomi, & aktualisasi
diri
3. Masing-masing individu berpotensi untuk berubah
4. Manusia adalah mahluk holistik yang berinteraksi & bereaksi
dengan lingkungan sebagai manusia yang utuh
5. Masing-masing orang memiliki kebutuhan dasar yang sama
6. Semua perilaku individu bermakna
7. Perilaku individu meliputi persepsi, pikiran, perasaan, &
tindakan
8. Individu memiliki kapasitas koping yang bervariasi,
dipengaruhi oleh kondisi genetik, lingkungan, kondisi
stres dan sumber yang tersedia
9. Sakit dapat menumbuhkan & mengembangkan
psikologis bagi individu
10. Setiap orang memiliki hak untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan yang sama
11. Kesehatan mental adalah komponen kritikal & penting
dari pelayanan kesehatan yang komprehensif
12. Individu mempunyai hak untuk
beraprtisipasi dalam pembuatan keputusan
untuk kesehatan fisik & mentalnya
13. Tujuan keperawatan adalah meningkatkan
kesejahteraan, memaksimalkan fungsi (
meminimalkan kecacatan/ketidakmampuan) &
meningkatkan aktualisasi diri
14. Hubungan interpersonal dapat
menghasilkan perubahan & pertumbuhan
pada individu
 Perubahan demographi
 Perubahan trend penyakit
 Perubahan sosial ekonomi
 Perkembangan tekhnologi
 Perkembangan gerakan konsumen
- Kurang
Extended peduli
Nuclear family
family - Banyak lansia
- kesepian
 Peny infeksi penyakit jantung,
kanker dan gangguan
jiwa
 Perkembangan technologi yang
sangat cepat
 Mass media
 Information tekhnology
 Elektronic system
 Perawat harus punya kemampuan
dalam menggunakan komputer
teknologi.

 Distance learning.
 Konsumen sekarang sudah punya pengetahuan lewat internet ttg kesehatan dan
berbagai penyakit
 Konsumen semakin tertarik dan mempunyai pengetahuan ttg promosi kesehatan
dan juga pencegahan penyakit.
 Perawat harus memahami perubahan peran konsumen ini dan mempunyai
keterampilan yg memadai dalam menolong klien dan keluarga untuk
memaksimalkan peran mereka dalam merawat klien di rumah
 Adanya organisasi/gerakan konsumen misalnya hearing voices network,
komunitas peduli skizofrenia
Kes. Jiwa Dimulai Kes. Jiwa dimulai pada
saat onset terjadinya
masa konsepsi sampai klien mengalami
gejala

Perkembangan
terkini
menyimpulkan
bahwa berbicara
masalah kes. Jiwa
dimulai dari masa
konsepsi malahan
dimulai dari
pranikah
Van De Carr: seorang pemusik yang
Kes. mental hebat terlahir dr seorang ayah yg
dimulai pada masa menggeluti music, pola-polanya sdh
konsepsi dipelajari sejak dalam kandungan.

March Lehrer: menemukan 3000 bayi yg diteliti


serta diberikan stimulus dini berupa suara, cahaya,
getaran/sentuhan, ternyata setelah dewasa memiliki
perkembngan fisik, mental dan emosi yg baik

Mednick: mereka yg pada saat epidemic sedang berada pd


trimester 2 dlm kandungan mempunyai risiko lebih tinggi untuk
menderita skizofrenia dikemudian hari. Hubungan luar yg terjadi
pd wktu tertentu dlm kandungan meningkatkn risiko skizofrenia.
Pada penderita skizofrenia terjadi kelainan nerokognitif (kurang
kemampuan dlm perhatian, membedakan rangsangan, dsb) sejak
dalam kandungan.
Trend
Peningkatan
masalah
kesehatan jiwa

Riset dasar kesehatan nasional tahun 2007


menyebutkan sekitar satu juta orang di Indonesia
mengalami gangguan jiwa berat, sedang 19 juta
orang lainnya menderita gangguan jiwa ringan
hingga sedang.

Belum ada angka yang lebih mutakhir dari riset ini, namun
menurut tren global seperti ramalan WHO, jumlah penderita sakit
mental akan terus meningkat hingga mencapai 450 juta orang di
seluruh dunia pada tahun 2013
Kecenderungan
faktor penyebab
gangguan jiwa

Aris Sudiyanto: 3 golongan penyebab gangguan jiwa.


1. Gangguan fisik/biologis/organik: keturunan,
kelainan pada otak, penyakit infeksi.
2. Gangguan mental/emosional/kejiwaaan: pattern of
parenting, frustasi, konflik,dll.
3. Gangguan social/lingkungan: stressor psikososial
(perkawinan, problem ortu, hub antarpersonal
dalam pekerjaan/sekolah, dll)
Perubahan
Orientasi Sehat

Danardi (Bag. Psikiatri FK UI): focus


kesehatan jiwa bukan lagi menangani orang
sakit melainkan pada peningkatan kulitas
hidup.
Meningkatnya Post
Traumatic Syndrome
Disorder

Trauma itu merupakan sesuatu yg katastropik:


yaitu trauma di luar rentang pengalaman trauma
yang umum dialami manusia dalam kejadian
sehari-hari.
Ciri-ciri PTSD:
1. Re-experiencing (seperti mengalami kembali)
2. Avoidance (penghindaran)
3. Hyper-arousal (keterjagaan)
Trend Bunuh Diri Pada
Anak dan remaja
Pada tahun 2005, tingkat bunuh diri di Indonesia dinilai
masih cukup tinggi. Berdasarkan data Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) pada 2005, sedikitnya 50.000
orang Indonesia melakukan tindak bunuh diri tiap
tahunnya. Dengan demikian, diperkirakan 1.500 orang
Indonesia melakukan bunuh diri per harinya.
Masalah NAPZA
Kepala BNN Provinsi DKI, Ali Johardi, mengatakan
dan HIV/AIDS dalam setahun terakhir ini angka prevalensi
penyalahgunaan narkoba di lingkungan pendidikan,
mulai tingkat SLTP, SMU hingga perguruan tinggi
sebesar 4,7 persen.
"Terindikasi bahwa jumlah tersangka kejahatan pada
usia pelajar dan mahasiswa usia 12 hingga 24 tahun
sebanyak 40.690 orang, dan 21,5 persennya
tersangka narkoba,

Dari April sampai dengan Juni 2012 jumlah kasus baru HIV yang dilaporkan sebanyak
3.892 kasus. Persentase kasus HIV tertinggi dilaporkan pada kelompok umur 25-49 tahun
(72%), diikuti kelompok umur 20-24 tahun (12%) dan kelompok umur ≤4 tahun (7%).
Rasio kasus HIV antara laki-laki dan perempuan adalah 1:1.
Persentase faktor risiko HIV tertinggi adalah hubungan seks tidak aman pada
heteroseksual (50%), penggunaan jarum suntik tidak steril pada Penasun (14%), dan LSL
(Lelaki Seks Lelaki) (7%).
Pattern of Parenting
1. Autoritatif: bila orangtua menerapkan pola
asuh dengan control yg tinggi dan
kehangatan yang tinggi
2. Otoriter: bila orangtua menerapkan pola
asuh dengan control tinggi kehangatan
rendah
3. Permessif: bila orang tua menerapkan pola
asuh dengan control rendah dan
kehangatan yg tinggi
4. Neglected: bila orangtua menerapkan pola
asuh control dan kehangatan yg rendah
Masalah ekonomi dan
kemiskinan
Pengangguran > 40 jt orng telah
menyebabkan rakyat Indonesia semakin
terpuruk. Daya beli lemah, pendidikan rendah,
lingkungan buruk, kurang gizi, kekbalan
menurun, dan infrastruktur yg semakin lemah
menyenbabkan banyaknya rakyat Indonesia
yang mengalami gangguan jiwa.
Issue terkait peran perawat dalam CMHN:
 Persepsi terhadap peran perawat jiwa di komunitas
 Professional Identity
 Human resources planning: siapa yg akan melakukan program ini ? Karena akan
sangat mempengaruhi kualitas dan efisiensi program
 Kurangnya evidence based... Sulit untuk menjustifikasi secara ilmiah tindakan
keperawatan
 Pembagian peran tidak jelas
 Menjadi perawat jiwa bukan merupakan pilihan
 Voluntary or involuntary
 Salah diagnosa dan malpraktek
 Gravely disable : mengalami dampak akibat gangguan jiwa karena kurang baiknya
perawatan: misalnya gelandangan
 Apakah pasien yang berperilaku mengganggu harus dikurung ?
 Kalau hubungan terapeutik sudah selesai boleh tidak mempunyai hubungan lanjut
dengan pasien
 Apakah pasien psikotik boleh menolak untuk dirawat ?
Berkaitan dengan trend dan issue

Perawat perlu meningkatkan kualitas pelayanan melalui riset yang mendukung


justifikasi utk tindakan keperawatan (evidence based), karenanya pendidikan
perawat jiwa harus selalu ditingkatkan
Sudahkan Anda tersenyum yang sehat hari ini…?....^^

Anda mungkin juga menyukai