Anda di halaman 1dari 11

GI ILMU

ING KE
T
A
H TI K E NC
SE

AK A

H
L
KO

A TA
BH

NA
SE

N
BAN DU NG

Disusun Oleh :

1.

2.

3.

4.

5.

PROGRAM DIII KEP.KONSENTERASI


ANESTESI DAN KEGAWAT DARURATAN
MEDIK (STIKes) BHAKTI KENCANA
BANDUNG
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang
alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Persepsi”. Makalah ini berisikan tentang,
Definisi Persepsi,ciri persepsi, sifat persepsi, dll.
Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang
persepsi.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena
itukritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhoi segala usaha kita. Amin.

Bandung, September 2015

Ttd.

Kelompok VI
BAB 1

PENDAHULUAN

A.Latar belakang

Keperawatan meyakini dan menekankan dalam setiap kegiatan pelayanan


keperawatannya bahwa manusia merupakan individu yang layak diperlakukan secara
terhormat, dihargai keunikannya berdasarkan individualitas, dalam berbagai situasi, kondisi,
dan sistem yang dapat mengancam kehormatan dan sifat kemanusiaannya. Perspektif
keperawatan menjelaskan bahwa manusia merupakan pribadi-pribadi dan bukan obyek.
Konseptualitas keperawatan tentang manusia dapat dibuktikan melalui model-model
keperawatan tentang kemanusiaan, penghargaan terhadap manusia, dan perasaan sebagai
manusia, yang telah berlaku sejak lama. Meskipun demikian, mengkonseptualisasikan
manusia sebagai suatu sumber energi atau beberapa set sistem perilaku, atau memperlakukan
pikiran dan perasaan manusia sebagai lingkungan internal dapat menimbulkan keraguan
keperawatan untuk menerangkan tentang manusia secara jelas.
B.Tujuan

1.Tujuan umum

2.Tujuan Khusus

C. Rumusan masalah
BAB II

PEMBAHASAN

Sejarah Perkembangan Keperawatan Di Dunia

Sejarah keperawatan di dunia diawali pada zaman purbakala (Primitive Culture)


sampai pada munculnya Florence Nightingale sebagai pelopor keperawatan yang berasal dari
Inggris.

Perkembangan keperwatan sangat dipengaruhi oleh perkembangan struktur dan kemajuan


peradaban manusia.

Perkembangan keperawatan diawali pada :

1. Zaman Purbakala (Primitive Culture)

Manusia diciptakan memiliki naluri untuk merawat diri sendiri (tercermin pada
seorang ibu). Harapan pada awal perkembangan keperawatan adalah perawat harus memiliki
naluri keibuan (Mother Instinc). Dari masa Mother Instic kemudian bergeser ke zaman
dimana orang masih percaya pada sesuatu tentang adanya kekuatan mistic yang dapat
mempengaruhi kehidupan manusia. Kepercayaan ini dikenal dengan nama Animisme.
Mereka meyakini bahwa sakitnya seseorang disebabkan karena kekuatan alam/pengaruh gaib
seperti batu-batu, pohon-pohon besar dan gunung-gunung tinggi.

Kemudian dilanjutkan dengan kepercayaan pada dewa-dewa dimana pada masa itu
mereka menganggap bahwa penyakit disebabkan karena kemarahan dewa, sehingga kuil-kuil
didirikan sebagai tempat pemujaan dan orang yang sakit meminta kesembuhan di kuil
tersebut. Setelah itu perkembangan keperawatan terus berubah dengan adanya Diakones &
Philantrop, yaitu suatu kelompok wanita tua dan janda yang membantu pendeta dalam
merawat orang sakit, sejak itu mulai berkembanglah ilmu keperawatan. Pada saat itu mereka
meninggalkan keramaian didunia untuk membantu merawat orang yang sakit.

2. Zaman Keagamaan

Perkembangan keperawatan mulai bergeser kearah spiritual dimana seseorang yang


sakit dapat disebabkan karena adanya dosa/kutukan Tuhan. Pusat perawatan adalah tempat-
tempat ibadah sehingga pada waktu itu pemimpin agama disebut sebagai tabib yang
mengobati pasien. Perawat dianggap sebagai budak dan yang hanya membantu dan bekerja
atas perintah pemimpin agama.

3. Zaman Masehi

Keperawatan dimulai pada saat perkembangan agama Nasrani, dimana pada saat itu
banyak terbentuk Diakones yaitu suatu organisasi wanita yang bertujuan untuk
mengunjungiorang sakit sedangkan laki-laki diberi tugas dalam memberikan perawatan untuk
mengubur bagi yang meninggal. Dengan penuh kasih dan sayang.
Pada zaman pemerintahan Lord-Constantine, ia mendirikan Xenodhoecim atau hospes
yaitu tempat penampungan orang-orang sakit yang membutuhkan pertolongan. Pada zaman
ini berdirilah Rumah Sakit di Roma yaitu Monastic Hospital.

4. Pertengahan abad VI Masehi

Pada abad ini keperawatan berkembang di Asia Barat Daya yaitu Timur Tengah,
seiring dengan perkembangan agama Islam. Pengaruh agama Islam terhadap perkembangan
keperawatan tidak lepas dari keberhasilan Nabi Muhammad SAW menyebarkan agama
Islam.

Abad VII Masehi, di Jazirah Arab berkembang pesat ilmu pengetahuan seperti Ilmu
Pasti, Kimia, Hygiene dan obat-obatan. Pada masa ini mulai muncul prinsip-prinsip dasar
keperawatan kesehatan seperti pentingnya kebersihan diri, kebersihan makanan dan
lingkungan. Tokoh keperawatan yang terkenal dari Arab adalah Rufaidah.

5. Permulaan abad XVI

Pada masa ini, struktur dan orientasi masyarakat berubah dari agama menjadi
kekuasaan, yaitu perang, eksplorasi kekayaan dan semangat kolonial. Gereja dan tempat-
tempat ibadah ditutup, padahal tempat ini digunakan oleh orde-orde agama untuk merawat
orang sakit. Dengan adanya perubahan ini, sebagai dampak negatifnya bagi keperawatan
adalah berkurangnya tenaga perawat. Untuk memenuhi kurangnya perawat, bekas wanita
tuna susila yang sudah bertobat bekerja sebagai perawat. Dampak positif pada masa ini,
dengan adanya perang salib, untuk menolong korban perang dibutuhkan banyak tenaga
sukarela sebagai perawat, mereka terdiri dari orde-orde agama, wanita-wanita yang mengikuti
suami berperang dan tentara (pria) yang bertugas rangkap sebagai perawat.

Pengaruh perang salib terhadap keperawatan :

a. Mulai dikenal konsep P3K

b. Perawat mulai dibutuhkan dalam ketentaraan sehingga timbul peluang kerja bagi
perawat dibidang sosial.

Ada 3 Rumah Sakit yang berperan besar pada masa itu terhadap perkembangan keperawatan :

1. Hotel Dieu di Lion

Awalnya pekerjaan perawat dilakukan oleh bekas WTS yang telah bertobat. Selanjutnya
pekerjaan perawat digantikan oleh perawat terdidik melalui pendidikan keperawatan di RS
ini.

2. Hotel Dieu di Paris

Pekerjaan perawat dilakukan oleh orde agama. Sesudah Revolusi Perancis, orde agama
dihapuskan dan pekerjaan perawat dilakukan oleh orang-orang bebas. Pelopor perawat di RS
ini adalah Genevieve Bouquet.
3. ST. Thomas Hospital (1123 M)

Pelopor perawat di RS ini adalah Florence Nightingale (1820). Pada masa ini perawat mulai
dipercaya banyak orang. Pada saat perang Crimean War, Florence ditunjuk oleh negara
Inggris untuk menata asuhan keperawatan di RS Militer di Turki. Hal tersebut memberi
peluang bagi Florence untuk meraih prestasi dan sekaligus meningkatkan status perawat.
Kemudian Florence dijuluki dengan nama “ The Lady of the Lamp”.

6. Perkembangan keperawatan di Inggris

Florence kembali ke Inggris setelah perang Crimean. Pada tahun 1840 Inggris mengalami
perubahan besar dimana sekolah-sekolah perawat mulai bermunculan dan Florence membuka
sekolah perawat modern. Konsep pendidikan Florence ini mempengaruhi pendidikan
keperawatan di dunia.

Kontribusi Florence bagi perkembangan keperawatan a. l :

a. Nutrisi merupakan bagian terpenting dari asuhan keperawatan.

b. Okupasi dan rekreasi merupakan terapi bagi orang sakit

c. Manajemen RS

d. Mengembangkan pendidikan keperawatan

e. Perawatan berdiri sendiri berbeda dengan profesi kedokteran

f. Pendidikan berlanjut bagi perawat.

Sejarah dan Perkembangan Keperawatan di Indonesia

Sejarah dan perkembangan keperawatan di Indonesia dimulai pada masa penjajahan Belanda
sampai pada masa kemerdekaan.

1. Masa Penjajahan Belanda

Perkembangam keperawatan di Indonesia dipengaruhi oleh kondisi sosial ekonomi yaitu pada
saat penjajahan kolonial Belanda, Inggris dan Jepang. Pada masa pemerintahan kolonial
Belanda, perawat berasal dari penduduk pribumi yang disebut Velpeger dengan dibantu
Zieken Oppaser sebagai penjaga orang sakit.

Tahun 1799 didirikan rumah sakit Binen Hospital di Jakarta untuk memelihara kesehatan staf
dan tentara Belanda. Usaha pemerintah kolonial Belanda pada masa ini adalah membentuk
Dinas Kesehatan Tentara dan Dinas Kesehatan Rakyat. Daendels mendirikan rumah sakit di
Jakarta, Surabaya dan Semarang, tetapi tidak diikuti perkembangan profesi keperawatan,
karena tujuannya hanya untuk kepentingan tentara Belanda.
2. Masa Penjajahan Inggris (1812 – 1816)

Gurbernur Jenderal Inggris ketika VOC berkuasa yaitu Raffles sangat memperhatikan
kesehatan rakyat. Berangkat dari semboyannya yaitu kesehatan adalah milik manusia, ia
melakukan berbagai upaya untuk memperbaiki derajat kesehatan penduduk pribumi antara
lain :

– pencacaran umum

– cara perawatan pasien dengan gangguan jiwa

– kesehatan para tahanan

Setelah pemerintahan kolonial kembali ke tangan Belanda, kesehatan penduduk lebih maju.
Pada tahun 1819 didirikan RS. Stadverband di Glodok Jakarta dan pada tahun 1919
dipindahkan ke Salemba yaitu RS. Cipto Mangunkusumo (RSCM). Tahun 1816 – 1942
berdiri rumah sakit – rumah sakit hampir bersamaan yaitu RS. PGI Cikini Jakarta, RS. ST
Carollus Jakarta, RS. ST. Boromeus di Bandung, RS Elizabeth di Semarang. Bersamaan
dengan itu berdiri pula sekolah-sekolah perawat.

3. Zaman Penjajahan Jepang (1942 – 1945)

Pada masa ini perkembangan keperawatan mengalami kemunduran, dan dunia keperawatan
di Indonesia mengalami zaman kegelapan. Tugas keperawatan dilakukan oleh orang-orang
tidak terdidik, pimpinan rumah sakit diambil alih oleh Jepang, akhirnya terjadi kekurangan
obat sehingga timbul wabah.

4. Zaman Kemerdekaan

Tahun 1949 mulai adanya pembangunan dibidang kesehatan yaitu rumah sakit dan balai
pengobatan. Tahun 1952 didirikan Sekolah Guru Perawat dan sekolah perawat setimgkat
SMP. Pendidikan keperawatan profesional mulai didirikan tahun 1962 yaitu Akper milik
Departemen Kesehatan di Jakarta untuk menghasilkan perawat profesional pemula. Pendirian
Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK) mulai bermunculan, tahun 1985 didirikan PSIK ( Program
Studi Ilmu Keperawatan ) yang merupakan momentum kebangkitan keperawatan di
Indonesia. Tahun 1995 PSIK FK UI berubah status menjadi FIK UI. Kemudian muncul
PSIK-PSIK baru seperti di Undip, UGM, UNHAS dll.
Sejarah Perkembangan Profesi Keperawatan di Indonesia

Profesionalisme merupakan suatu proses menuju kea rah professional. Keperawatan sebagai
suatu profesi mengalami suatu perubahan. Proses perubahan tersebut diawali dari persepsi
pekerjaan yang sifatnya vokasional menuju ke pekerjaan yang professional. Pendidikan
keperawatn diawali dan dimulai dengan adanya sekolah perawat kesehatan (SPK) kemudian
berdirinya Diploma III Keperawatan hingga adanya jenjang S1 keperawatan dan kini sudah
banyak berdiri Sekolah TInggi Ilmu Kesehatan. Setelah adanya lokakarya tahun 1983, proses
menjadikan diri professional sudah mulai dirasakan dengan adanya proses pengakuan dari
profesi lainnya. Dalam menuju pengakuan tersebut diperlukan langkah penting dalam
penataan perawat menuju suatu profesi diantaranya :

1. Penataan Pendidikan Keperawatan

Merupakan unsure pertama yang harus dilakukan penataanya karena melalui pendidikan
perkembangan profesi keperawatan akan terarah dan berkembang sesuai dengan kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga tenaga keperawatan yang dihasilkan dapat
berkualitas. Yang dapat dilakukan adalah :

– Percepatan pertumbuhan pendidikan keperawatan dalam suatu pendidikan nasional


dengan menetapkan jenjang dan jenis pendidikan keperawatan mulai dari jenjang pendidikan
diploma,sarjana,dan profesi

– Pengendalian dan pembinaan pelaksanaan pendidikan pada pusat pendidikan


keperawatan yang dilakukan dengan cara mengadakan pelaksanaan akreditasi pendidikan
serta penyesuaian standar pendidikan sesuai dengan pendidikan profesi keperawatan

– Pengembangan lahan praktek dengan membentuk komunitas professional Hal ini


dilakukan untuk pencapaian kompetensi yang ada dengan menerapkan pengalaman belajar
klinik dan lapangan bagi calon-calon perawat

– Pengembangan dan pembinaan staf akademis menuju terbentuknya masyarakat


akademis professional.

1. Penataan Praktek Keperawatan

– Pengembangan dan pembinaan pelayanan asuhan keperawatan secara profesional

– Penyusunan dan pemberlakuan standar praktek keperawatan

– Penerapan model asuhan keperawatan secara professional dengan memperhatikan


kode etik keperawatan yang berlaku dan dalam setiap melakukan tindakan diperlukan hal
yang menunjang seperti ilmu keperawatan sebelumnya.

1. Penataan pendidikan berlanjut


Melalui pendidikan berkelanjutan keperawatan akan selalu berkembang dan terarah dalam
mengembangkan spesialisasi atau tingkat kekhususan dalam profesi keperawatan.Untuk
menuju penataan tersebut dapat dilakukan:

1. Pengembangan pola pendidikan berkelanjutan


2. Penyusunan program pendidikan berkelanjutan yang disesuaikan dengan kebutuhan
perawat
3. Pengembangan kemampuan untuk melaksanakan pendidikan keperawatan melalui
upaya pengembangan pendidikan keperawatan diberbagai tempat pelayanan atau
pendidikan
4. Penataan organisasi profesi keperawatan

Penataan organisasi juga merupakan penataan keperawatan sebagai profesi,mengingat


organisasi profesi merupakan sarana untuk komunikasi antar perawat profesional serta wadah
dalam menyalurkan aspirasi dalam perkembangan keperawatan,dalam menuju proses
menjadikan diri ke arah profesional serta menuju tertatanya organisasi profesi tersebut yang
dapat dilakukan dengan:

1. Pembinaan organisasi keperawatan


2. Peningkatan kemampuan organisasi profesi keperawatan
3. Pembinaan organisasi keperawatan dengan melaksanakan ini diharapkan organisasi
profesi bisa diakui secara benar-benar menjadi organisasi profesi yang mampu
mengendalikan profesionalisasi keperawatan
4. Penataan Lingkungan untuk perkembangan keperawatan lingkungan

Merupakan sesuatu yang penting dalam penerapan atau pengembangan profesi.Upaya


keperawatan dalam menata lingkungan tersebut:

1. Melaksanakan desiminasi pengertian tentang keperawatan profesional dengan


menjelaskan lingkup peran dan tanggungjawab serta kewenangan profesi keperawatan
kepada masyarakat
2. Menciptakan kesempatan bagi profesi keperawatan untuk memberikan pelayanan
keperawatan dengan sikap profesional
3. Memberlakukan undang-undang dalam penerapan praktek keperawatan profesional
sehingga segala kendala dan hambatan dapat diatasi secara langsung
4. Memberikan kepercayaan pada masyarakat untuk melaksanakan program praktek
keperawatnan agar diakui oleh masyarakat
BAB III

PENUTUP

A.KESIMPULAN

B.SARAN

Anda mungkin juga menyukai