Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN KEPATUHAN KEBERSIHAN TANGAN RSUD PARAPAT PERIODE

SEPTEMBER – NOVEMBER TAHUN 2018

I. Pendahuluan
Keselamatan pasien adalah suatu upaya dari petugas kesehatan dalam memberikan
pelayanan yang aman untuk pasien. World Health Organization (WHO) telah
mengkampanyekan program keselamatan pasien salah satunya adalah menurunkan risiko
HAIs. HAIs merupakan salah satu mayor yang dihadapi Rumah Sakit karena dapat
mengakibatkan pasien lebih lama berada di Rumah Sakit serta meningkatkan biaya
pelayanan kesehatan. HAIs ini dapat disebarkan melalui kontak langsung, baik melalui
tangan para petugas kesehatan (dokter, perawat, paramedis) maupun petugas non
kesehatan (Cleaning Service, Petugas Keamanan, Administrator Rumah Sakit). Seluruh
pegawai di Rumah Sakit memiliki peran yang sangat penting dalam terjadinya transmisi
mikroba pathogen dari pasien ke pasien, serta dari pasien ke petugas terutama petugas
kesehatan. Salah satu cara paling sederhana dan efektif untuk mencegah penyebaran
infeksi melalui kontak tangan ini adalah kebersihan tangan. Secara global hasil penelitian
menunjukkan bahwa kebersihan tangan dapat menurunkan kejadian HAIs sebesar 30%.
Pencegahan dan pengendalian infeksi multak harus dilakukan oleh seluruh pegawai
ruang rawat inap yang terlibat dalam perawatan pasien. Untuk menanggapi hal ini, Tim
PPI Rumah Sakit Umum Daerah Parapat melakukan penilaian terhadap kepatuhan
kebersihan tangan yang di nilai setiap triwulan. Penilaian ini berdasarkan dilakukan atau
tidaknya kebersihan tangan dalam five moments for hand hygiene (lima momen cuci
tangan) yang ditetapkan oleh WHO. Lima momen tersebut adalah :
1. Sebelum kontak dengan pasien
2. Sebelum melakukan tindakan aseptik
3. Setelah kontak dengan cairan tubuh pasien
4. Setelah kontak dengan pasien
5. Setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien
II. Tujuan
1. Meningkatkan pengetahuan dalam melakukan kebersihan tangan (hand hygiene)
dengan handrub maupun handwash
2. Meningkatkan kepatuhan petugas kesehatan dalam kebersihan tangan (hand
hygiene)
3. Meningkatkan perilaku sehat dengan selalu melakukan kebersihan tangan (hand
hygiene) dengan 6 langkah dalam 5 moment
III. Pelaksanaan Kegiatan
1. Menyusun formulir penilaian
2. Menentukan ruangan yang akan diaudit :
a. Ruang Rawat Inap Kelas III
b. Ruang IGD
3. Menentukan Profesi yang akan diaudit :
a. Perawat
b. Dokter
4. Menentukan indikasi kebersihan tangan
a. Perawat
- Sebelum kontak dengan pasien
- Sebelum melakukan tindakan aseptik
- Setelah kontak dengan cairan tubuh pasien
- Setelah kontak dengan pasien
- Setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien
b. Dokter
- Sebelum kontak dengan pasien
- Setelah kontak dengan pasien
- Setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien
5. Penambahan sarana dan prasarana kebersihan tangan: sabun handwash, handrub,
handuk sekali pakai.
6. Sosialisasi kebersihan tangan seluruh staf Rumah Sakit.
7. Evaluasi dan membuat rencana tindaklanjut.
IV. Hasil Kegiatan
Audit kebersihan tangan (hand hygiene) merupakan cara yang dilakukan untuk
mengobservasi dan mengukur kepatuhan para petugas kesehatan dalam melakukan hand
hygieneyang merupakan prilaku mendasar dalam upaya mencegah timbulnya infeksi
silang. Dari pelaksanaan audit kebersihan tangan (hand hygiene) yang dilaksanakan pada
periode September oktober nopember di Rumah Sakit Umum Daerah Parapat. Berikut ini
laporan kepatuhan kebersihan tangan (hand hygiene) pada unit rawat inap RSUD Parapat
Periode September - November tahun 2018
Gambar 1. Kepatuhan Kebersihan Tangan Dokter dan Perawat RSUD Periode Sep - Nov Triwulan III
Tahun 2018

1. Kepatuhan Kebersihan Tangan (Hand Hygiene) Perawat

Gambar 2. Kepatuhan Kebersihan Tangan Perawat RS Harapan Triwulan III Tahun 2018
Berdasarkan data pada gambar 2. menunjukkan angka kepatuhan kebersihan
tangan perawat RSUD pada periode September -november tahun 2018
menunjukkan peningkatan dan penurunan pada periode tertentu. Angka kepatuhan
Kebersihan tangan menurun pada bulan September yaitu sebesar 86,51%. berikut ini
angka kepatuhan Kebersihan tangan berdasarkan ruangan :

Gambar 3. Kepatuhan Kebersihan Tangan berdasarkan ruangan RS Harapan Triwulan III Tahun 2018
Berdasarkan data gambar 3. menunjukkan bahwa rata-rata angka kepatuhan
kebersihan tangan mengalami penurunan dan peningkatan (fluktuatif) pada bulan
2018. Rata-rata angka kepatuhan masing-masing ruangan mangalami fluktuatif,
terdapat beberapa ruagan yang mengalami penurunan angka kepatuhan kebersihan
tangan.
2. Kepatuhan Kebersihan Tangan Dokter
Gambar 4. Kepatuhan Kebersihan Tangan Dokter Bulan Juli - September 2018
Berdasarkan data pada gambar 4. menunjukkan bahwa angka kepatuhan
Kebersihan Tangan bulan Juli – September 2018 menunjukkan penurunan dan
peningkatan pada periode tertentu. Angka kepatuhan kebersihan tangan terus makin
meningkat hingga bulan September 66,26 %

Gambar 5. Angka Kepatuhan Kebersihan Tangan Dokter dan Perawat Bulan Juli – September 2018
Berdasarkan data pada gambar 5. menunjukkan bahwa rata-rata angka
kepatuhan untuk kebersihan tangan berdasarkan 3 moment, kepatuhan Dokter yang
tertinggi pada moment setelah kontak dengan pasien sebesar 75,29% dan yang
terendah 56,56% yaitu sebelum kontak dengan pasien sedangkan perawat moment
yang tertinggi setelah kontak dengan pasien sebesar 87,59% dan terendah 83,63%
yaitu setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien.

3. Kepatuhan Kebersihan Tangan Berdasarkan Moment


Gambar 6. Kepatuhan Kebersihan Tangan berdasarkan Moment Triwulan III Tahun 2018
Berdasarkan data pada gambar 6. menunjukkan bahwa rata-rata angka
kepatuhan Kebersihan tangan berdasarkan moment, kepatuhan yang tertinggi pada
moment ke 3 sebesar 91,86% yaitu Setelah kontak dengan cairan tubuh pasien dan
yang terendah pada moment ke 5 sebesar 82,19% yaitu setelah kontak dengan
lingkungan sekitar pasien.
V. Kesimpulan
Kepatuhan kebersihan tangan Rumah Sakit Harapan pada bulan Juli - September
Tahun 2018 mengalami peningkatan dan penurunan. Kepatuhan kepatuhan yang tertinggi
pada moment ke 3 sebesar 91,86% yaitu Setelah kontak dengan cairan tubuh pasien dan
yang terendah pada moment ke 5 sebesar 82,19% yaitu setelah kontak dengan
lingkungan sekitar pasien, setelah dilakukan pengkajian karena beberapa hal yaitu :
1. Kurangnya kesadaran petugas melakukan kebersihan tangan
2. Petugas mengatakan buru-buru
3. Petugas mengatakan lupa
4. Petugas tidak melakukan kebersihan tangan setelah kontak dengan lingkungan
sekitar pasien
5. Kurangnya supervisi kepatuhan petugas untuk melakukan kebersihan tangan
6. Petugas tidak mengingatkan pendamping dr visite agar selalu melakukan kebersihan
tangan
VI. Rekomendasi
1. Karu, Katim dan PJ shift agar selalu mengingatkan petugas untuk melakukan
kebersihan tangan
2. Sosialisasi kebersihan tangan agar di tingkatkan
3. Pelatihan Kebersihan tanagn
4. Petugas pendamping dr Visite agar mengingatkan dr untuk melakukan kebersihan
tangan
VII.Penutup
Hasil akhir yang diharapkan dari meningkatnya kepatuhan perawat dan Dokter
Rumah Sakit Umum Daerah Parapat dalam kebersihan tangan ini adalah tidak terjadinya
HAIs pada pasien Rumah Sakit Daerah Parapat. Karena kebersihan tangan merupakan
salah satu indikator patient safety yang harus dijalankan oleh petugas di Rumah Sakit.
maka meningkatnya kepatuhan petugas dalam kebersihan tangan juga berarti
meningkatnya kualitas pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Parapat

IPCN
Ketua Komite PPI

(Katerina Nahampun)
(Dr. Lamriah Lubis, SpPK)

Anda mungkin juga menyukai