AUDIT
ICRA
suatu proses berkesinambungan yang memiliki fungsi preventif dalam
peningkatan mutu pelayanan. ICRA merupakan kelengkapan penting
dalam menyusun perencanaan, pengembangan, pemantauan, evaluasi,
dan upaya membuat pertimbangan dari berbagai tahap dan tingkatan
risiko infeksi
PENYELESAIAN MASALAH PROGRAM PPI
AUDIT
PROGRAM
PPI
MONITORING Program
DAN EVALUASI ICRA PPI
PROGRAM PPI
SURVAILANS
HAIs
MONITORING
Monitoring pelaksanaan atau penerapan PPI di
FKTP dilaksanakan mengikuti siklus manajemen
di FKTP melalu Pengawasan, Pengendalian dan
Penilaian Kinerja (P3)
S TAT U S
PELAKSA
NO K E G I ATA N
NAAN
RTL
PIC
PENYEBAB
YA TDK
VOLUME
WAKTU
1 Pelatihan 2 Maret d r. A n i t a 1…….. 1 . ,,,,,,,,
Dasar PPI orang 2021 2…….. 2……..
3…dst 3…dst
2 Sosialisasi P P I 2 Juni – Bidan
kepada kali Juli Yunita
petugas perte 2021
muan
3 Penyiapan
Kebijakan (SK
Tim,
Pedoman,
S O P, dl l)
4 Penerapan
PPI
5 Surveilan
6 Audit
7 Pelaporan
8 Dst……
AUDIT Pada PPI
TUJUAN
LAKUKAN
MEMBUAT
MENYIAP PENILAIAN
RENCANA
KAN LAKUKAN DAN
AUDIT
TOOLS METODE ANALISA
SESUAI
AUDIT AUDIT HASIL
PRIORITA
AUDIT
S
MASALAH
Langkah pelaksanaan Audit
1 2 3 4 5
1 Kriteria Penilaian :
3 Formula Perhitungan
• ≦ 75 % : Kepatuhan Minimal
• 76 – 84 % : Kepatuhan Intermediate Total Jumlah Ya
• ≧ 85 % : Kepatuhan Baik X 100%
Total Jumlah Ya + Tidak
2 Instrumen Penilaian
Elements penilaian Ya Tidak NA
4 Hitung Hasil Audit
Sebelum menyentuh pasien √
TUJUAN
1. Mengembangkan program pencegahan pengendalian Infeksi diunit terkait
berdasarkan hasil indentifikasi risiko tinggi
2. Tersusunnya data identifikasi dan grading risiko infeksi di FKTP.
3. Tersedianya acuan penerapan langkah-langkah penilaian risiko infeksi di FKTP.
4. Tersedianya rencana program pencegahan dan pengendalian risiko infeksi di
seluruh area FKTP.
INFECTION CONTROL RISK ASSESMENT
(ICRA)
• adalah proses multidisiplin yang berfokus pada pengurangan infeksi,
pendokumentasian bahwa dengan mempertimbangkan populasi
pasien, fasilitas dan program :
• Fokus pada pengurangan risiko dari infeksi,
• Tahapan perencanaan fasilitas, desain, konstruksi, renovasi, pemeliharaan
fasilitas, dan
• Pengetahuan tentang infeksi, agen infeksi, dan lingkungan perawatan,
yang memungkinkan organisasi untuk mengantisipasi dampak
potensial.
12
ICRA KONSTRUKSI
ICRA PROGRAM
Penilaian Risiko Pengendalian PPI
Infeksi melalui proses Kajian risiko infeksi mencakup:
multidisiplin yang berfokus 1. Risiko terkait prosedur pelayanan
pada pengurangan risiko dari 2. Risiko terkait data hasil surveilans Hais
infeksi ke pasien, dg 3. Risiko terkait data hasil audit kepatuhan
perencanaan fasilitas, desain, 4. Risiko terkait pelayanan penunjang
dan kegiatan konstruksi. 5. dan lain lain
External Internal
• Terkait KLB di • Terkait pasien
komunitas • Terkait petugas
• Terkait dengan • Terkait prosedur
bencana alam • Peralatan
• Kecelakaan • Lingkungan
massal • Pengobatan
• Sumber daya
The risk management flowchart as it is applied to HAI
1 IDENTIFIKASI MASALAH
melihat seberapa beratnya dampak potensial dan kemungkinan seberapa sering
frekuensi munculnya risiko, identifikasi aktifitas yang dilakukan pada risiko dan
cara transmisinya
2 ANALISA RISIKO
4 PENGELOLAAN RISIKO
5. PLAN OF ACTION
Penerapan
TINDAKAN PELAYANAN GIGI Pencegahan Infeksi BUNDLES
PERTOLONGAN PERSALINAN PPI
NEBULAZER OKSIGEN sarana dan prasarana
PENYUNTIKAN YANG AMAN SOP
LAPORAN HASIL SURVEILAN HAIS
Kondisi Lingkungan
kepatuhan terhadap
HASIL AUDIT PROGRAM PPI petugas standar
angka kejadian Infeksi
Pemasangan infus dan imunisasi Risiko Pneumonia
Jarang (frekuensi 1-2 x/tahun), Jarang tapi bukan tidak mungkin terjadi
2 low
(terjadi dalam jangka waktu 2-5 tahun).
1. Rangking masalah
2. Prioritas masalah
• Risk Matrix Grading
3. dikeluarkan (setelah
Analisa manfaat biaya yang
diranking, biaya unt • FISH BONE
mengurangi resiko • Root Cause Analysis
dibandingkan dengan biaya ( RCA )
kalau terjadi resiko)
4. Pastikan risiko yang
ditimbulkan bisa diterima 24
atau tidak
⦿ Peralatan Kritikal, semi kritikal,non
kritikal masih belum terpisahkan
pada saat pelayanan
⦿ Petugas Menggunakan APD
belum sesuai standar pelayanan
⦿ Tempat pencucian alat kesehatan
masih di tempat wastafel cuci tangan
⦿ Kebersihan lingkungan : Meja, Lampu
dll
⦿ Air kumur yang digunakan
belum sesuai ketentuan
PELAYANAN
POTENSIAL GIGI
PROBABILITY IMPACT CURRENT SYSTEM SKO Prioritas
RIKS/ R
PROBLEM
5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1
Petugas menggunakan
APD belum sesuai
standar
Peralatan yg digunakan
kategori Kritikal, Semi
kritikal, non kritikal belum
sesuai standar
Lingkungan ruangan
tindakan persalinan masih
banyak barang yang
tidak tertata dan akan
Kebersihan
lingkungan : Meja,
Lampu belum
dialkukan rutin
tidak tersedia lemari
tempat penyimpanan
peralatan steril
CONTOH KASUS ICRA HASIL SURVEILAN:
Hasil data surveilans di ruang VK ditemukan 2 orang pasien post partum dengan tindakan episiotomi terjadi infeksi daerah insisi,
tampak merah dan bengkak serta pasien mengeluh nyeri terutama saat akan BAK dan sudah kontrol ke poli umum berulang data
tersebut sudah dicatat sebagai insident rate infeksi daerah operasi (IDO), SOP pertolongan pasien persalinan dengan tindakan
episiotomi sudah ada, peralatan steril masih diragukan karena saat melakukan sterilisasi menggunakan bengkok terbuka saat
dimasukan kedalam autoclave, petugas tidak menggunakan APD sesuai standar
No Uraian
Score
Rangking risiko
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 IDO EPISIOTOMI 2 3 3 18
PROGRESS /
ANALISIS
EVALUASI
5. Membuat plan of action (rencana kegiatan)
STRATEGI
TUJUAN KHUSUS
TUJUAN UMUM
PRIORITAS
SKOR
POTENSIAL
RISIKO/MASALA
H
JNS KELOMPOK
RISIKO
NO
ICRA KONSTRUKSI
LANGKAH-LANGKAH ICRAKONSTRUKSI
• PRE RENOVASI
o Rapat Tim Multidispilin
o Penetapan & rencana tidakan konstruksi bangunan
Identifikasi type dan jenis konstruksi
Identifikasi kelompok risiko
Membuat Matrix penilaian risiko
Perencanaan tindakan PPI sesuai hasilpenilaian
• SELAMA RENOVASI
o Pengawasan mengunakan Format Audit
o Monitoring tindakan perbaikan atas rekomendasi usulan
perbaikan
• SETELAH RENOVASI
o Pengawasan hasil limbah pekerjaan
o Menetapkan penilaian kelayakan bangunan sesuai penilaian risiko
infeksi
Menentukan Tipe Konstruksi/Renovasi Bangunan Berdasarkan
Tingkat Risiko
1. Type A :
kegiatan renovasi/konstruksi dengan risiko rendah misalnya pemindahan plafon.
2. Type B :
kegiatan renovasi skala kecil, durasi pendek dengan risiko debu minimal misalnya pemotongan
dinding plafon dimana penyebaran debu dapat dikontrol.
3. Type C :
kegiatan pembongkaran gedung dan renovasi gedung yang menghasilkan debu yang banyak
dan tinggi misalnya konstruksi pembongkaran dan pembangunan dinding baru.
4. Type D :
kegiatan pembangunan proyek konstruksi dan pembongkaran gedung dengan skala
besar
misal konstruksi baru atau pembangunan gedung baru.
Langkah Ke-2:
Identifikasi Kelompok Risiko
KELOMPOK 1 KELOMPOK 2 KELOMPOK 3 KELOMPOK 4
RENDAH SEDANG TINGGI SANGAT TINGGI
- Area kantor • Laundry - UGD - Terapi Radiasi
• Cafeteria - Radiology - Area klinis
• Dietary - Recovery Rooms - Pharmacy Admixture
- Ruang Maternitas / VK - Ruang bersih
- Manajemen Material
-Laboratorium - Kamar bayi - Kamar Operasi
Note : Persetujuan pengendalian infeksi akan diperlukan ketika aktivitasi kontruksi dan
tingkat
risiko berada pada kelas 3 dan kelas 4
Contoh :
Penilaian Risiko Renovasi
Level TIPE A TIPE B TIPE C TIPE D
risiko
konstruksi
Class of Precautions
Langkah-langkah Intervensi PPI
Ditentukan Berdasarkan Kelas
Risiko Berdasarkan Type Kelas I, sbb:
• Lakukan pekerjaan dengan metode meminimalkan debu
Konstruksi • Pembersihan lingkungan kerja segera lakukan setelah pekerjaan selesai
(ICRA) &
pekerjaan selesai.
1. Memperoleh perizinan dari KPPI sebelum kegiatan 6. Vakum area kerja dengan penyaring HEPA.
KELAS III konstruksi dimulai 7. Lakukan pengepelan basah
2. Mengisolasi sistem HVAC di area kerja untuk dengan pembersih/disinfektan
mencegah kontaminasi pada sistem saluran. 8. Lakukan pembongkaran bahan-bahan pembatas
PENGAWASAN
3. Siapkan pembatas area kerja atau terapkan metode area kerja dengan hati-hati untuk meminimalkan
kontrol kubus (menutup area kerja dengan plastik penyebaran kotoran dan puing-puing konstruksi.
dan menyegel dengan vakum HEPA untuk 9. Letakkan limbah kontruksi dalam wadah yang
tertutup rapat sebelum dibuang.
menyedot debu keluar) sebelum konstruksi dimulai.
4. Menjaga tekanan udara negatif dalam area kerja 10. Tutup wadah atau gerobak transportasi limbah.
11. Setelah pekerjaan selesai, rapikan kembali sistem
SELAMA KONSTRUKSI
dengan menggunakan unit penyaringan udara
HEPA. HVAC.
5. Pembatas area kerja harus tetap dipasang sampai
Tanggal
proyek selesai diperiksa oleh Komite K3, KPPI, dan
dilakukan pembersihan oleh petugas kebersihan.
Paraf
1. Memperoleh perizinan dari KPPI sebelum kegiatan 7. Semua personil yang memasuki area kerja
KELAS IV konstruksi dimulai diwajibkan untuk memakai penutup sepatu. Sepatu
2. Mengisolasi sistem HVAC di area kerja untuk harus diganti setiap kali keluar dari area
mencegah kontaminasi sistem saluran. kerja.Pembatas area kerja harus tetap dipasang
3. Siapkan pembatas area kerja atau terapkan metode sampai proyek selesai diperiksa oleh Komite K3,
kontrol kubus (menutup area kerja dengan plastik KPPI, dan dilakukan pembersihan oleh petugas
dan menyegel dengan vakum HEPA untuk kebersihan.
menyedot debu keluar) sebelum konstruksi dimulai. 8. Vakum area kerja dengan penyaring HEPA.
4. Menjaga tekanan udara negatif dalam tempat kerja 9. Lakukan pengepelan basah
dengan menggunakan unit penyaringan udara dengan pembersih/disinfektan.
HEPA. 10. Lakukan pembongkaran bahan-bahan pembatas
5. Menyegel lubang, pipa, dan saluran. area kerja dengan hati-hati untuk meminimalkan
6. Membuat anteroom dan mewajibkan semua personel penyebaran kotoran dan puing-puing konstruksi.
untuk melewati ruangan ini sehingga mereka dapat Letakkan limbah kontruksi dalam wadah yang
11.
disedot menggunakan vacuum cleaner HEPA tertutup rapat sebelum dibuang.
sebelum meninggalkan tempat kerja atau mereka Tutup wadah atau gerobak transportasi limbah.
Tanggal 12. Setelah pekerjaan selesai, rapikan kembali sistem
bisa memakai pakaian kerja yang lepas setiap kali 13.
mereka meninggalkan tempat kerja. HVAC.
Paraf
Persyaratan tambahan:
⦿ PRAKTEK KERJA • Engineering Controls
AMAN
• Briefing keamanan harian • Kontrol ventilasi dan
• Vacuum dan penghisap lingkungan
debu lokal • Buat lingkungan dengan
• Kontrol lalu lintas tekanan negatif
pembersihan puing puing • Barriers systems
⦿ Pembersihan peralatan • Kontrol debu dan puing
& lingkungan • Pengawasan resiko
• Pembersihan lokasi
kontaminasi
pekerjaan
• Monitoring rutin
Terima Kasih