NIM : 20160309010
Pembimbing : dr.Arjaty.W.Daud,MARS
Contoh kasus :
Tn Budi, pasien BPJS usia 45 tahun, MR 271702 masuk RS Melati, sebuah RS swasta di
daerah Jakarta pada tanggal 1 April 2017 jam 11.00 WIB dengan diagnosa suspek
appendicitis. Pasien kemudian dirawat di bangsal bedah (ruang Semar). Pada tanggal yang
sama, dokter bedah telah melakukan pemeriksaan dan memutuskan bahwa diagnosa pasien
sesuai dengan tanda appendicitis akut perforasi, dan akan dilakukan operasi laparotomi
eksplorasi pada pk 19.00 WIB.Pada saat akan melakukan pembilasan rongga perut (sekitar
pukul 20.00 WIB) dengan cairan NaCl 0,9%, seorang perawat operasi memberikan 1 buah
kolf dengan label NaCl 0,9% yang sudah dibuka. Saat dituangkan, dokter bedah melihat
timbulnya buih-buih panas yang tidak semestinya terjadi, lalu meminta dilakukan
pengecekan. Setelah ditelusuri, diketahui bahwa cairan dalam kolf NaCl 0.9% itu ternyata
adalah Hidrogen Peroksida yang dioplos ke dalam kolf NaCl 0,9% tersebut dan hanya ditulis
H2O2 dengan spidol yang sudah terhapus. Karena segera diketahui, kerusakan pada organ
pasien sifatnya minimal. Setelah kejadian itu dibuatlah laporan oleh perawat yang
bersangkutan ditujukan kepada koordinator kamar operasi untuk dibantu ditindaklanjuti.
Kejadian ini belum pernah terjadi dalam 5 th terakhir.
LAPORAN INSIDEN
(INTERNAL)
I. DATA PASIEN
Nama : Tn.B
> 65 tahun
3. Kronologis Insiden
Tn.B masuk RS Melati pada tanggal 1 April 2017 pukul 11.00 WIB dengan diagnosa
appendicitis akut perforasi. Oleh dokter bedah dilakukan operasi laparotomi
eksplorasi pada hari yang sama pukul 19.00 WIB. Pada saat akan melakukan
pembilasan organ perut dengan larutan NaCl 0.9%, seorang perawat operasi
memberikan 1 buah kolf dengan label NaCl 0,9% yang sudah dibuka. Saat
dituangkan, dokter bedah melihat timbulnya buih-buih panas yang tidak
semestinya terjadi, lalu meminta dilakukan pengecekan. Setelah ditelusuri,
diketahui bahwa cairan dalam kolf NaCl 0.9% itu ternyata adalah Hidrogen
Peroksida yang dioplos ke dalam kolf NaCl 0,9% tersebut dan hanya ditulis
H2O2 dengan spidol yang sudah terhapus. Karena segera diketahui
kerusakan pada organ pasien sifatnya minimal .Setelah kejadian itu dibuatlah
laporan oleh perawat yang bersangkutan ditujukan kepada koordinator
kamar operasi
4. Jenis Insiden* :
Pasien
Pengunjung
Lain-lain ...........................................................................................(sebutkan)
Pasien
Lain-lain .............................................................................................................(sebutkan)
Pasien UGD
8. Tempat Insiden
Kematian
Cedera Irreversibel / Cedera Berat
Cedera Ringan
kamar operasi
Dokter
Perawat
14. Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain?*
Ya Tidak
Kapan ? dan Langkah / tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerja tersebut
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
: koordinator
Pembuat Laporan : perawat kamar op Penerima Laporan
kamar operasi
_________________________________________________________________________________