NIM: 1711260047
1
Teguh Sugiyarto,Eny Ismawati.2008.Ilmu Pengetahuan Alam.Hal:209-213
2. Analisislah perbedaan antara phylum-phylum pada Avertebrata?
Tubuh bersel satu, cara hidup bebas dan parasit pada makhluk hidup lain,
selnya tidak memiliki plastida, bergerak dengan kaki semu, bulu cambuk,
berbulu getar, cara berkembang biak dengan membelah diri (tak kawin) dan
konjugasi (kawin).
- Vermes (Cacing)
Berdasarkan bentuk tubuh dibedakan menjadi 3 kelompok:
2
Teguh Sugiyarto,Eny Ismawati.2008.Ilmu Pengetahuan Alam.Hal:215-217
3. Analisislah perbedaan dari kelas-kelas pada sub phylum verbrata?
- Pisces (Ikan)
Hidup di air, bernafas dengan insang, ,memiliki sirip untuk menentukan arah gerak
dalam air, memiliki gurat sisi untuk mengetahui tekanan di air. Perkembangbiakan
dengan cara bertelur. Contohnya ikan bertulang rawan: ikan cucut, ikan pari, ikan hiu.
Ikan bertulang sejati: ikan merah dan ikan salem
- Amphibia
Hidup di dua tempat, bernafas dengan 2 insang dan paru-paru, suhu badan
poikiloterm, berkemabngbiak dengan cara bertelur, pembuahan diluar tubuh,
contoh katak pohon, salamander.
- Reptilia
Berkulit keras, kering dan bersisik. Pada ular sisiknya sering mengelupas.
Suhu badan poikiloterm, berkembangbiak bertelur, pembuahan didalam tubuh
betina. Contoh kadal, buaya, ular.
- Aves
Tubuh berbulu untuk terbang dan melindungi tubuh. Tubuh berongga supaya
ringan, suhu badan homoioterm atau berdarah panas yaitu suhu tetap.
Berkembangbiak dengan cara bertelur dan pembuahan didalam tubuh. Contoh
burung kasuari, burung kutilang, burung walet.
Siklus lisis adalah siklus reproduksi atau replikasi genom virus yang pada akhirnya
menyebabkan kematian sel inang. Istilah lisis mengacu pada tahapan akhir dari infeksi,
yaitu saat sel inang bakteri lisis atau pecah dan melepaskan fage yang dihasilkan di dalam
sel inang tersebut. Virus yang hanya dapat bereplikasi melalui siklus lisis disebut dengan
virus virulen.
Pada tahap ini, ekor virus mulai menempel di dinding sel bakteri. Virus hanya menempel
pada dinding sel yang mengandung protein khusus yang dapat ditempeli protein virus.
Menempelnya virus pada dinding sel disebabkan oleh adanya reseptor pada ujung serabut
ekor. Setelah menempel, virus akan mengeluarkan enzim lisozim yang dapat
menghancurkan atau membuat lubang pada sel inang.
b). Penetrasi/injeksi/Infeksi (fase memasukkan asam nukleat).
Proses injeksi DNA ke dalam sel inang ini terdiri atas penambatan lempeng ujung,
kontraksi sarung, dan penusukan pasak berongga kedalam sel bakteri. Pada peristiwa ini,
asam nukleat masuk ke dalam sel, sedangkan selubung proteinnya tetap berada di luar sel
bakteri. Jika sudah kosong, selubung protein ini akan terlepas dan tidak berguna lagi.
Enzim penghancur yang dihasilkan oleh virus akan menghancurkan DNA bakteri yang
menyebabkan sintesis DNA bakteri terhenti. Posisi ini digantikan oleh DNA virus yang
kemudian mengendalikan kehidupannya. Dengan fasilitas dari DNA bakteri yang sudah
tidak berdaya, DNA virus akan mereplikasi diri berulang kali. DNA virus ini kemudian
akan mengendalikan sintesis DNA dan protein yang akan dijadikan kapsid virus.
d). Perakitan.
Pada tahap ini, kapsid virus yang masih terpisah-pisah antara kepala, ekor, dan serabut
ekor akan mengalami proses perakitan menjadi kapsid yang utuh. Kemudian, kepala yang
sudah selesai terbentuk diisi dengan DNA virus. Proses ini dapat menghasilkan virus
sejumlah 100 – 200 buah.
Dinding sel bakteri yang sudah dilunakkan olen enzim lisozim akan pecah dan diikuti
oleh pembebasan virus-virus baru yang siap untuk mencari sel-sel inang yang baru.
Pemecahan sel-sel bakteri secara eksplosif dapat diamati dengan mikroskop lapangan
gelap. Jangka waktu yang dilewati lima tahap ini dan jumlah virus yang dibebaskan
sangat bervariasi, tergantung dari jenis virus, bakteri, dan kondisi lingkungan.
Siklus lisogenik merupakan siklus replikasi genom virus tanpa menghancurkan sel inang,
setelah adsobsi dan injeksi DNA Virus (fage) berintegrasi ke dalam kromosom bakteri,
integrasi ini disebut profage (gen asing yang bergabung dengan kromosom bakteri).
Dalam hal ini DNA virus tidak langsung mensintesis DNA Bakteri, karena bakteri
memiliki imunitas. Setelah imunitasnya hilang baru DNA Virus mengendalikan Dna
bakteri, yang tahap selanjutnya seperti pada siklus lisis .
4) Fase pembelahan.4
4
ISTAMAR SYAMSURI,DKK.2006.Biologi untuk SMA kelas X,semester 1A.Hal:56-57
5. Jelaskan anggota dari protista?
Anggota kingdom protista ada yang bergerak dengan rambut getaer silia. Gerakan dari
rambut getar dapat mendorong sel untuk bergerak dari sel satu ke tempat lainnya.
Makhluk hidup yang bergerak dari rambut getar disebut ciliata. Salah satu contoh dari
ciliata adalah paramaecium.
Selain rambut getar ada protista yang bergerak denga plagel (Sulur yang menyerupai
cambuk). Dan kaki semu. Euglena merupakan contoh protista yang bergerak dengan
plagel. Euglena dapat membuat makanan sendiri dengan banguan cahaya matahari
seperti tumbuh-tumbuhan karena dia memiliki klorofil. Sedangkan contoh protista
bergerak dengan kaki semu adalah amoeba. Gerakan dari kaki semu tersebut
menyebabkan amoeba yang mempunyai bentuk yang berbeda-beda.
5
5
Teguh Sugiyarto,Eny Ismawati.2008.Ilmu Pengetahuan Alam.Hal:207-209
6. Jelaskan karakteristik dari kingdom archaebacteria?
Archaebacteria memiliki karakteristik, yaitu:
Komposisi sel tidak mengandung peptidoglikan
Lemak penyusun membran sel nya terdiri atas uniisoprene dan ikatan eter
RNA ribosomnya berupa mitionin
Reproduksi pembelahan amitosis
Mampu hidup ditempat ekstrim
Ukuran berkisar 1-10 mikrometer
Bertahan di asam dan dapat menahan tekanan dari 200 atmosfer
Bertahan di suhu 100®C dan 212 F67
6
Dra. D.A.Pratiwi,M.Pd.,DKK.2013.Biologi untuk SMA/MA Kelas X,semester 1A.Hal:88-90
7
7. Jelaskan karakteristik dari kingdom Eucbacteria?
Eubacteria memiliki karakteristik, yaitu:
Uniseluler
Habitatnya ditanah, air, udara.
Tidak berklorofil
Mampu bergerak menggunakan flagel
Reproduksi pembelahan amitosis
Dinding sel mengandung peptidoglikan
Ribosom mengandung satu jenis RNA
Hidup secara berkoloni
8
8
Dra. D.APratiwi,M.Pd.,DKK.2013.Biologi untuk SMA/MA Kelas X,semester 1A.Hal:88-90
8. Analisislah karakteristik dari anggota kingdom fungi?
Sel Eukariotik
Uniseluler atau multiseluler
Dinding sel zat kittin
Tidak memiliki klorofil
Reproduksi aseksual atau seksual9
9
Wasis, Sugeng Yuli Irianto. 2008. IPA Terpadu. Hal: 197