Anda di halaman 1dari 4

Kimia X

SMKN 5 Bandar Lampung

MATERI DAN PERUBAHAN MATERI

1. Pengertian Materi

Materi adalah sesuatu yang mempunyai massa dan dapat menempati sebuah ruang.
Materi disebut juga dengan zat. Materi dapat berwujud : Gas, misalnya; udara, gas
oksigen, gas karbondioksida, dan lain -lain. Cair, misalnya; air, minyak, bensin,
alkohol, dan lain-lain. Padat, misalnya; batu, kayu, besi, dan lain-lain.

Di alam semesta materi dapat mengalami perubahan wujud dari wujud yang satu ke
wujud yang lainnya jika menerima atau melepaskan energi.

2. Sifat- Sifat Materi

Pada umumnya materi mempunyai dua sifat, yaitu:

a. Sifat Fisika, adalah sifat meteri yang tidak berhubungan dengan pembentukan
zat baru. Sifat fisika meliputi :
1) Sifat intensif, yaitu sifat fisika yang tidak bergantung pada jumlah dan
ukuran zat. Misalnya; warna, bau , titik didih, dan lain-lain.
2) Sifat Ekstensif, yaitu fisika yang bergantung pada jumlah dan ukuran zat.
Misalnya; kelarutan, massa jenis, volume, dan lain-lain.

b. Sifat Kimia, adalah sifat materi yang berhubungan dengan pembentukan zat
baru. Misalnya; kereaktifan , keterbakaran, kestabilan, dan lain-lain.

3. Perubahan Materi

Setiap materi akan mengalami perubahan. Perubahan materi meliputi:


Kimia X
SMKN 5 Bandar Lampung

a. Perubahan fisika, yaitu perubahan materi yang tidak menghasilkan zat baru.
Misalnya; lilin dipanaskan, batu es mencair, besi meleleh, dan lain-lain.

Pada umumnya perubahan fisika hanya mengalami perubahan wujud dan yang
disertai dengan perubahan energi. Perubahan fisika terjadi karena materi
memiliki sifat fisika.

b. Perubahan kimia, yaitu perubahan materi yang menghasilkan zat baru.


Misalnya; besi berkarat, kayu terbakar, buah menjadi busuk, dan lain-lain.

Dalam perubahan kimia tidak hanya mengalami perubahan wujud, juga


mengalami perubahan zat tetapi tidak mengalami perubahan massa. Perubahan
kimia terjadi karena materi mempunyai sifat-sfat kimia. Perubahan kimia
disebut juga reaksi kimia.
Reaksi kimia yang terjadi pada suatu zat dapat diketahui berdasarkan tanda -
tanda/gejala-gejala yang menyertai reaksi tersebut.
Kimia X
SMKN 5 Bandar Lampung

Gejala- gejala atau tanda-tanda yang menyertai reaksi kimia adalah sebagai
berikut:
1. Terjadi perubahan warna, misalnya; buah menjadi masak, besi
berkarat, roti menjadi gosong, dan lain-lain.
2. Terjadi perubahan suhu, misalnya; singkong menjadi tape, kedelai
menjadi tempe, karbid disiram air, dan lain-lain.
3. Terbentuk gas, misalnya; kertas dibakar, kompor menyala, karbid
disiram air, sampah membusuk, dan lain-lain.
4. Terbentuk endapan, misalnya; susu menjadi basi, minyak menjadi
tengik, batu kapur disiram air, dan lain-lain.

4. Klasifikasi Materi

Unsur dapat diklasifikasikan (dikelompokkan) ke dalam zat tunggal (zat murni) dan
campuran. Zat tunggal terdiri dari sejenis materi, sedangkan campuran : terdiri dari
dua atau lebih jenis materi. Sebagai contoh, air dan air laut. Air adalah zat tunggal,
sedangkan air laut adalah campuran. Air laut terdiri dari air dan berbagai zat yang
tercampur di dalamnya, misalnya garam.
1. Zat tunggal dapat berupa unsur dan senyawa.
a. Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan menjadi zat lain yang
lebih sederhana. Contohnya, yaitu besi (Fe), emas (Au), aluminium (Al),
karbon (C), nitrogen (N), dan oksigen (O).
b. Senyawa adalah zat tunggal yang dapat diuraikan menjadi dua macam atau
lebih zat yang lebih sederhana. Senyawa terbentuk oleh ikatan kimia dari
dua atau lebih jenis unsur. Senyawa memiliki sifat yang berbeda dengan
Kimia X
SMKN 5 Bandar Lampung

unsur-unsur penyusunnya. Misal air (H2O), air tergolong senyawa yang


memiliki dua atom hidrogen dengan satu atom oksigen (H2O).
Hidrogen adalah gas yang sangat ringan dan mudah terbakar, sedangkan
oksigen adalah gas yang terdapat di udara yang sangat diperlukan tubuh
kita untuk pembakaran. Tampak jelas bahwa sifat air sangat berbeda
dengan sifat hidrogen dan oksigen sebagai unsur penyusunnya.

2. Campuran dapat berupa campuran homogen dan campuran heterogen.


a. Campuran homogen adalah campuran serba sama di seluruh bagiannya dan
membentuk satu fasa. Campuran homogen disebut juga larutan. Contoh :
larutan gula (air + gula)
larutan garam (air + garam)
kuningan (paduan seng dan tembaga)
b. Campuran heterogen adalah campuran serbaneka, membentuk dua fasa
atau lebih dan terdapat batas yang jelas diantara fasa-fasa tersebut.
Contoh:
minyak diatas permukaan air (air + minyak)
tepung beras mengendap (air + tepung beras)
arang mengapung (air + arang)

Anda mungkin juga menyukai