BAB 1
Materi adalah bahan penyusun benda. Sifat nya menempati ruang dan memiliki masa.
Benda : untuk menyatakan sesuatu objek fisik missal: rumah , mobil, meja
Berat adalah ukuran gaya grafitasi yang dialami oleh benda
Massa: ukuran kelembaman, yaitu ukuran bertahannya saat benda thd sesuatu gaya
W= m x g
W = berat (N)
m = massa (kg)
2. ENERGI
Energi adalah kemampuan melakukan kerja atau usaha.
Energy ada 2;
a. Energy kinetic : gerakan partikel partikel dalam suatu benda.
b. Energy potensial: energy yang dimiliki suatu benda karena posisinya
Energy dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain. Tetapi tidak dapat dimusnahkan atau
diciptakan. Energy bersifat kekal
KIMIA 3
Foto copy dan tempel di buku kimia
B. SIFAT MATERI
1. SIFAT FISIKA
Sifat fisika menyatakan keadaan fisis materi. Biasanya berupa wujud, massa jenis, kalor
jenis, indeks bias, daya larut, kekrasan, kedapattempaan, kedapattarikkan, warna, rasa dan
bau
2. SIFAT KIMIA
Sifat kimia adalah perubahan materi menjadi materi lain. Contoh : besi berkarat
Mudah berkarat
Dapat larut dengan asam keras menghasilkan gas hydrogen
Pada suhu tinggi bereaksi dengan belerang
C. PERUBAHAN MATERI
1. PERUBAHAN FISIKA
Perubahan fisika merupakan mengubah sifat fisika zat tetapi zat itu sendiri tidak berubah.
Contoh:
a. Perubahan Wujud
Padatan = partakel penyusunnya rapoat dan relatif diam, gerakannya berupagetaran, bentuk dan volume
tetap.
Cairan = partikelnya rapat, bergerak bbas, bentuk dan volume sesuai wadah, kompresibilitas rendah.
Gas = pertikelnya bergerak bebas, bentuk dan volume bergerak bebas, gas mudah dikompersikan.
Keterangan ;
1. Mencair/ meleleh
2. Menguap
3. Mengembun
4. Membeku
5. Menyublim
6. Deposisi
Wujud materi pada suhu kamar( 250) bergantungpada titikbeku dan titik didihnya
b. Pelarutan
Pelarutan terjadi ketika zat melarutkan partikel-partikelnya menyebar tetapi tidak terjadi
perubahanzat .
Pelarutantermasuk perubahan fisika.
2. PERUBAHAN KIMIA
a. Ciri- ciri perubahan Kimia
1. Perubahan warna : perubahan warna merupakan petunujuk telah terbentuknya zat baru
d. Penggolongan Materi
1. Zat tunggal dan Campuran
Benda yang terdiri dari satu jenis materi adalah zat tunggal
Benda yang terdiri dari dua jenis atau lebih materi adalah campuran
Contoh zat tunggal : air, oksigen, garam, gua
Contoh campuran : air laut( air dan garam-garaman), tanah, udara.
c. Senyawa
Tidak kurang dari 10juta senyawa telah dikenal dan setiap tahun senyawa baru dibuat dan
dimodifikasi.
d. Partikel Unsur
Molekul adalah gabungan dari bberapa atom yang bersifat netra
Contoh :
Contoh :
Senyawa ion : garam dapur
Senyawa molekul : air
Ion adalah atom atau kumpulan atom brermuatan listrik baik positif atau negatif
KIMIA 5
BAB 2
Foto copy dan tempel di buku kimia
A. LAMBANG ATOM DAN RUMUS KIMIA
1. Lambang Atom
Jons Jacob Berzelius (1779-1848) menurut Berzelius, setiap unsur diberi lambang dengan satu huruf ,
yaitu huruf awal dari nama latin unsur yang bersangkutan dan ditulis dengan huruf besar. Unsur yangh
mempunyai huruf awal sama, lambangnya dibedakan dengan menambahkan satu huruf lain dari nama
unsur itu yang ditulis dengan huruf kecil
Keterangan:
Helium diberi rumus kimia He karena gas helium terdiri dari atom-atom yang berdiri sendiri
Oksigen diberi rumus kimia O2 karena gas oksigen terdiri dari molekul-molekul yang tiap
molekulnya terdiri dari 2 atom oksigen
Besi diberi rumus kimia Fe. Meskipun atom-atom besi saling terkait satu dengan yang lainnya tetapi
atom-atomnya tidak saling mengelompok membentuk molekul partikel besi (dan logam lainnya)
Air diberi rumus kimia H2O karena air terdiri dari molekul-molekul yang masing-masing
molekulmerupakan gabungan dari 2atom H dengan 1 dan O
Garam dapur diberi rumus NaCl. Garam dapur terdiri dari 2 jenis partikel , yaitu ion Na+ dan ion Cl-
Yang menumpuk dengan susunan tertentu dengan jumlah yang tidak terbatas. Rumus kimia NaCl
hanya menyatakan perbandingan jumlah ion Na+ dan ion Cl- dalam senyawa itu yaitu (1:1)
Unsur terdiri dari sejenis atom. Rumus kimia unsur ummnya sama dengan dengan lambing atomnya
kecuali beberapa unsur nonlogam yang partikelnya berupa molekul.
Rumus kimia senyawa terdiri dari lambing atom unsur-unsur pembentuknya disertai dengan angka indeks
tertentu:
Contoh :
Rumus kimia air, yaitu H2O karena tiap molekul air terdiri dari 2 atom H dan 1 atom O
Indeks H
Rumus kimia senyawa dapat berupa rumus molekul (RM) dan rumus empiris (RE)
Rumus empiris = jenis dan perbandingan atom unsur yang menyusun senyawa
B. Persamaan Reaksi
1. Pengertian
Pemaparan reaksi kimia mengubah zat-zat asal (pereaksi atau pereaktan) menjadi zat-zat baru
(produk)
Missal : reaksi antara gas hydrogen dengan gas oksigen membentuk air di paparka sebagai berikut:
2H2(g) + O2(g) 2H2O(l)
Tanda panah menunjukkan arah reaksi, dan dapat dibaca sebagai “membentuk” atau “bereaksi
menjadi”
Bilangan di depan rumus kimia masing-masing zat dalam persamaan reaksi disebut koefisien
reaksi. Koefisien (1) tidak perlu ditulis
Huruf kecil dalam tanda kurung yang mengikuti rumus kimia masing-masing menyatakan wujud
atau keadaan zat
s = padatan (solid)
l = cairan (liquid)
g = gas
aq = larutan berair (aqueous, larutan dalam air )
KIMIA 6
Foto copy dan tempel di buku kimia
Beberapa hal yang perlu diperhatikan :
1) koefisien reaksi menyatakan perbandingan jumlah partikel dari zat-zatyang terlibat dalam reaksi.
Pada contoh diatas koefisiennya menyatakan bahwa setiap dua molekul hydrogen bereaksi dengan
1 molekul oksigen membentuk dua molekul air
2) Karena koefisien reaksi merupakan angka perbandingan , maka koefisien reaksi haruslah biangan
bulat paling sederhana
3) Persamaan reaksi yang sudah diberi koefisien yang sesuai disebutpersamaan setara
Contoh 1:
Reaksi pembakaran gas metana (CH4) menghasil karbon dioksida dan uap air
Reaksi alumunium dengan larutan asam klorida membentuk larutan aluminium klorida dan gas hydrogen.
KIMIA 7
Foto copy dan tempel di buku kimia
Jika pasangan unsur yang bersenyawa membentuk lebih dari sejenis senyawa, senyawa-
senyawa itu dibedakan dengan menyebutkan angka indeksnya dalambahasa yunani.
Info kimia
1=mono 6=heksa
2=di 7=hepta
3=tri 8=okta
4=tetra 9=nona
5=penta 10=deka
Contoh:
CO = karbon monoksida NO = nitrogen oksida
CO2 = karbon dioksida N2O3 = dinitrogen trioksida
N2O = dinitrogen oksida Cs2 = karbon sulfida
3) Senyawa yang sudah umum dikenal tidak perlu mengikuti aturan diatas, misalnya H 2O (air), NH3
(amonia), dan CH4 (metana)
2. Nama senyawa : penamaan senyawa ion dilakukan dengan cara merangkai nama kation (didepan)
dan nama anion nya, angkja indeks tidak disebut. Kemudian diberi nama akhiran –ida.
Contoh :
NaCl = natrium klorida
CaCl = kalsium klorida
Na2SO4 = natrium sulfat
Jika unsur logam mempunyai lebih dari sejenis bilangan oksidasi, senyawa-senyawa dibedakan
dengan menuliskan bilangan oksidasinya yang ditulis dalam tanda kurung dengan angka Romawi
dibelakang nama unsur logam itu.
Contoh:
FeCl2 = besi (II) klorida Fe2S3 = besi (III) sulfida
FeCl3 = besi (III) klorida SnO = timah (II) oksida
c. Tata nama asam
Asam adalah senyawa yang membentuk kation hydrogen dalam air. Asam umumnya memiliki rasa
masam. Rumus kimia asam umumnya terdiri dari dari atom hydrogen (umumnya ditulis di depan, dapat
dilepas sebagai ion H+). Penamaan senyawa asam dilakukan dengan memberikan kata asam didepan
dan diikuti nama anion sisa asam
Contoh :
H3PO4
Nama asam : asam fosfat
Rumus sisa asam : PO43-
KIMIA 8
BAB 2
A. PERKEMBANGAN TEORI ATOM
1. Teori Atom Dalton ( tahun 1803)
John Dalton mengajukan suatu teori tentang atom.intinya, Dalton menyatakan bahwa materi
terdiri atas partikel, yaitu atom.
Pada tahun 1913, Niel Bohr mengajukan model atom yang menyerupai system tatasurya, sebagai
berikut:
Electron dalam atom yang hanya dapat berada pada lintasan dengan tingkat energy
tertentu.
Pada keadaan normal, electron menempati lintasan dngan tingkat energy terendah.
Keadaan demikian disebut keadaan dasar (ground state)
Apabila atom mendapat energy dari luar,misalnya karena pemanasaan atau karena
terkena paparan radiasi, electron akan menyerap energy dalam jumlah tertentu dan
meloncat ke lintasan dengan tingkat energy yang lebih tinggi. Keadaan demikian disebut
keadaan terksitasi (excited state)
Keadaan tereksitasi merupakan keadaan tak stabil. Electron akan segera kembali ke
tingkat energy yang lebih rendah disertai pemancaran energy dalam jumlah tertentu
berupa radiasi electromagnet
Untuk menjelaskan elektron secara lengkap dibutuhkan empat macam bilangan kuantum, yaitu:
Bilangan kuantum utama (primer) digunakan untuk menyatakan tingkat energi utama yang dimiliki oleh
elektron dalam sebuah atom. Bilangan kuantum utama tidak pernah bernilai nol. Semakin tinggi nilai n
semakin tinggi pula energi elektron.
Untuk sebuah atom, nilai bilangan kuantum utama berkisar dari 1 ke tingkat energi yang mengandung
elektron terluar. Bilangan kuantum utama mempunyai nilai sebagai bilangan bulat positif 1, 2, 3, dst. Nilai-
nilai tersebut melambangkan K, L, M, dst.
Bilangan kuantum azimut sering disebut dengan bilangan kuantum angular (sudut). Energi sebuah elektron
berhubungan dengan gerakan orbital yang digambarkan dengan momentum sudut. Momentum sudut
tersebut dikarakterisasi menggunakan bilangan kuantum azimut. Bilangan kuantum azimut menyatakan
bentuk suatu orbital dengan simbol (l) Bilangan kuantum azimut juga berhubungan dengan jumlah subkulit.
Nilai ini menggambarkan subkulit yang dimana elektron berada. Untuk subkulit s, p, d, f, bilangan kuantum
azimut berturut-turut adalah 0, 1, 2, 3.
Bilangamana kuantum magnetik menyatakan tingkah laku elektron dalam medan magnet. Tidak adanya
medan magnet luar membuat elektron atau orbital mempunyai nilai n dan ℓ yang sama tetapi berbeda m.
Namun dengan adanya medan magnet, nilai tersebut dapat sedikit berubah. Hal tersebut dikarenakan
timbulnya interaksi antara medan magnet sendiri dengan medan magnet luar.
Bilangan kuantum magnetik ada karena momentum sudut elektron, gerakannya berhubungan dengan
aliran arus listrik. Karena interaksi ini, elektron menyesuaikan diri di wilayah tertentu di sekitar inti. Daerah
khusus ini dikenal sebagai orbital. Orientasi elektron di sekitar inti dapat ditentukan dengan menggunakan
bilangan kuantum magnetik m.
Bilangan kuantum spin menyatakan momentum sudut suatu partikel. Spin mempunyai si mbol s atau sering
ditulis dengan ms (bilangan kuantum spin magnetik). Suatu elektron dapat mempunyai bilangan kuantum
spin s = +½ atau –½. Nilai positif atau negatif dari spin menyatakan spin atau rotasi partikel pada sumbu.
Sebagai contoh, untuk nilai s = +½ berarti berlawanan arah jarum jam (ke atas), sedangkan s = -½ berarti
searah jarum jam (ke bawah). Diambil nilai setengah karena hanya ada dua peluang orientasi, yaitu atas
dan bawah. Dengan demikian, peluang untuk mengarah ke atas adalah 50% dan peluang untuk mengarah