Anda di halaman 1dari 20

KIMIA 1

 CATAT DI BUKU CATATAN KIMIA


 DIKUMPULKAN PEKAN DEPAN

BAB 1

MATERI DAN PERUBAHANNYA


w

A. MATERI DAN ENERGI


1. MATERI

Materi adalah bahan penyusun benda. Sifat nya menempati ruang dan memiliki masa.
Benda : untuk menyatakan sesuatu objek fisik missal: rumah , mobil, meja
Berat adalah ukuran gaya grafitasi yang dialami oleh benda
Massa: ukuran kelembaman, yaitu ukuran bertahannya saat benda thd sesuatu gaya

W= m x g

W = berat (N)

m = massa (kg)

g = gravitasi (10 m/s2)

2. ENERGI
Energi adalah kemampuan melakukan kerja atau usaha.
Energy ada 2;
a. Energy kinetic : gerakan partikel partikel dalam suatu benda.
b. Energy potensial: energy yang dimiliki suatu benda karena posisinya

HUKUM KEKEKALAN ENERGI

Energy dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain. Tetapi tidak dapat dimusnahkan atau
diciptakan. Energy bersifat kekal
KIMIA 3
 Foto copy dan tempel di buku kimia

B. SIFAT MATERI
1. SIFAT FISIKA
Sifat fisika menyatakan keadaan fisis materi. Biasanya berupa wujud, massa jenis, kalor
jenis, indeks bias, daya larut, kekrasan, kedapattempaan, kedapattarikkan, warna, rasa dan
bau
2. SIFAT KIMIA
Sifat kimia adalah perubahan materi menjadi materi lain. Contoh : besi berkarat

Sifat kimia besi:

 Mudah berkarat
 Dapat larut dengan asam keras menghasilkan gas hydrogen
 Pada suhu tinggi bereaksi dengan belerang

3. SIFAT INTENSIF DAN SIFAT EKSTENSIF


SIFAT EKSTENSIF: sifat yang bergantung pada jumlah misalnya volume dan massa
SIFAT INTENSIF : sifat yang tidak bergantung pada jumlah, missal warna, rasa, massa jenis, titik
leleh, dan titik didih. Semua sifat kimia termasuk sifat intensif.

C. PERUBAHAN MATERI
1. PERUBAHAN FISIKA

Perubahan fisika merupakan mengubah sifat fisika zat tetapi zat itu sendiri tidak berubah.

Contoh:

 Kayu dibentuk menjadi kursi


 Besi baja dibentuk menjaditeralis
 Kapur barus menyublim
 Melarutnya gula dalam air

a. Perubahan Wujud

Padatan = partakel penyusunnya rapoat dan relatif diam, gerakannya berupagetaran, bentuk dan volume
tetap.

Cairan = partikelnya rapat, bergerak bbas, bentuk dan volume sesuai wadah, kompresibilitas rendah.

Gas = pertikelnya bergerak bebas, bentuk dan volume bergerak bebas, gas mudah dikompersikan.
Keterangan ;

1. Mencair/ meleleh
2. Menguap
3. Mengembun
4. Membeku
5. Menyublim
6. Deposisi

TITIK CAIR DAN TITIK DIDIH

Wujud materi pada suhu kamar( 250) bergantungpada titikbeku dan titik didihnya

 Berwujud padat jika titik lelehnya ˃ 250 C (belum mencair)


 Berwujud cair jika titik lelehnya ˂ 250 C dan titik didihnya ˃ 25 0 C (sudah mencair tapi beum
mendidih)
 Berwujud gas jika titik didihnya ˂ 250 C (sudah mendidih)

b. Pelarutan
Pelarutan terjadi ketika zat melarutkan partikel-partikelnya menyebar tetapi tidak terjadi
perubahanzat .
Pelarutantermasuk perubahan fisika.

2. PERUBAHAN KIMIA
a. Ciri- ciri perubahan Kimia
1. Perubahan warna : perubahan warna merupakan petunujuk telah terbentuknya zat baru

Contoh : perubahan warna pada daun dari hijau menjadi kuning


2. Perubahan suhu
a. Reaksi eksoterm : reaksi membebaskan kalor
KIMIA 4
Contoh : pembakaran dan petasan meledak  Foto copy dan tempel di buku kimia
b. Reaksi endoterm :menyerap kalor
Contoh : perubahan beras menjadi nasi dan proses fotosintesis
3. Pembentukan Endapan :reaksi-reaksi yang hasil reaksinya tergolong zat yang sukar larut
sehingga terbentuk endapan
Contoh : campuran pasir ke daam air
4. Pembentukan gas : gas hasil reaksi dapatkita amati berupa gelembung yang keluar dari
campuran reaksi.

Zat zat yang berupa gas pada sushu kamar

Nama zat Rumus kimia Titik didih


Hidrogen H2 -252,8O C
Oksigen O2 -182,96O C
Karbon monoksida CO -191,5O C
Amonia NH3 -33,49O C
Hidrogrn sulfida H2S -60,3O C

b.Hukum Kekekalan Massa


Antoine Laurent Lavoiser (1747-1794) menyatakan massa zat sebeum dan sesudah reaksi
adalah sama.
Misal: pembakaran kertas pada ruang terbuka hasil pembakaran adalah gas, sehingga massa zat
tertinggal jadi lebih sedikit. Sedangkan jika diruang tertutup massa zat sebelum dan sesudah reaksi
adalah sama.

c. Perubahan Kimia dalam Kehidupan sehari-hari


1. Pembakaran (combustion) : reaksi cepat dari bahan bakar dengan oksigen
Pembakaran hidrogen
Bahan bakar fosi + oksigen → karbondioksida + air + energi
Pembakaran makanan daam tubuh
Bahan makanan + oksigen → karbondioksida + air + energi
2. Korosi : reaksi antara logam dengan zat-zat disekitarnya misalnya dengan udara atau air.
Contoh :
karat besi adalahbesi (III) oksidaterhidrasi (Fe2O3.nH2O). perkaratan besi memerlukan oksigen
dan air.
Pencegahan korosi
1. Mengecat
2. Meumuri dengan oli atau gemuk
3. Disulut dengan plastic
4. Tin plating( pelapisan dengan timah)
5. Galvanisasi ( pelapisan dengan zink)
6. Chromium plating (pelapisan dengan krom)

d. Penggolongan Materi
1. Zat tunggal dan Campuran
 Benda yang terdiri dari satu jenis materi adalah zat tunggal
 Benda yang terdiri dari dua jenis atau lebih materi adalah campuran
Contoh zat tunggal : air, oksigen, garam, gua
Contoh campuran : air laut( air dan garam-garaman), tanah, udara.

2. Zat tunggal :Unsur dan Senyawa


 Zat tunggal yang tidak dapat diuraikan disebut senyawa
 Zat tunggal yang tidak dapat diuraikan disebut unsur
 Contoh unsur : oksigen dan hydrogen
 Contoh senyawa : air, garam,

a. Hukum perbandingan Tetap ( Hukum Proust)


Perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa adalah trtentu dan tetap
b. Logan dan Nonlogam

no Logam Non logam


1 Kecuali raksa, berwujud padat pada keadaan Ada yang berwujud padat, cair, dan gas
kamar
2. Dapat tempa dan dapat tarik Bersifat rapuh , tidak dapat tempa, dan
tidak dapat tarik
3. Mengkilap jika digosok Kecuali intan , tidak mengkilap jika digosok
4. Dapat menghantarkan listrik dan panas Nonkonduktor(tidak dapat menghantarkan
listrik dan panas)
5. Titik leleh dan titik didih umumnya tinggi Titik leleh dan titik didih umumnya rendah
6.. Massa jenis relative tinggi Masaa jenis reatif rendah

c. Senyawa
Tidak kurang dari 10juta senyawa telah dikenal dan setiap tahun senyawa baru dibuat dan
dimodifikasi.

d. Partikel Unsur
Molekul adalah gabungan dari bberapa atom yang bersifat netra
Contoh :

a. Heium b. logam c. nonlogam


e. Partikel Senyawa
 Senyawa yang pertikelnya berupa molekul disebut senyawa molekul.
 Senyawa yang partikelnya berupa ion disebut senyawa ion

Contoh :
Senyawa ion : garam dapur
Senyawa molekul : air
Ion adalah atom atau kumpulan atom brermuatan listrik baik positif atau negatif

3. Campuran : Larutan, Koloid, dan Suspensi


Campuran terdiri dari dua jenis zat atau lebih. Campuran berupa larutan koloid atau supensi.
Larutan :campuran yang homogeny, tidak dapat dibedakan lagi antara pelarut dan terlarut,
bersifat stabi dan tidak dapat dipisahkan melaui penyaringan
Suspensi : campuran heterogen, dapat dibedakan antara komponen yang satu dengan yang lain
tanpa mikroskop ultra, sifatnya tidak stabi tapi lama-lama akan mengalami sedimantasi
Koloid : campuran yang keadaannya diantara larutan dan suspense, secara makroskopik
tampak homogeny, tetapi tampak heterogen dengan mikroskop ultra sifatnya stabil dan
dapat dipisahkan.
Contoh :
Larutan : the manis, air garam, alcohol 70% dan udara
Koloid : air susu, santan, agar-agar , krim, asap dank abut
Suspensi : campuran terigu dalam air, campuran serbuk dengan air dan campuran serbuk the
dengan air

KIMIA 5
BAB 2
 Foto copy dan tempel di buku kimia
A. LAMBANG ATOM DAN RUMUS KIMIA

1. Lambang Atom

Jons Jacob Berzelius (1779-1848) menurut Berzelius, setiap unsur diberi lambang dengan satu huruf ,
yaitu huruf awal dari nama latin unsur yang bersangkutan dan ditulis dengan huruf besar. Unsur yangh
mempunyai huruf awal sama, lambangnya dibedakan dengan menambahkan satu huruf lain dari nama
unsur itu yang ditulis dengan huruf kecil

Nama unsur (Indonesia) Nama Latin Lambang


Karbon Carbonium C
Kalsium Calcium Ca
Klorin Chlorine Cl
Tembaga Cuprom Cu
Kalium Kalium K
Perak Argentum Ag

lambang atom beberapa unsur penting


2. Rumus Kimia

Rumus kimiadpat dikatan sebagai lambang zat (unsur atau senyawa)

Keterangan:

 Helium diberi rumus kimia He karena gas helium terdiri dari atom-atom yang berdiri sendiri
 Oksigen diberi rumus kimia O2 karena gas oksigen terdiri dari molekul-molekul yang tiap
molekulnya terdiri dari 2 atom oksigen
 Besi diberi rumus kimia Fe. Meskipun atom-atom besi saling terkait satu dengan yang lainnya tetapi
atom-atomnya tidak saling mengelompok membentuk molekul partikel besi (dan logam lainnya)
 Air diberi rumus kimia H2O karena air terdiri dari molekul-molekul yang masing-masing
molekulmerupakan gabungan dari 2atom H dengan 1 dan O
 Garam dapur diberi rumus NaCl. Garam dapur terdiri dari 2 jenis partikel , yaitu ion Na+ dan ion Cl-
Yang menumpuk dengan susunan tertentu dengan jumlah yang tidak terbatas. Rumus kimia NaCl
hanya menyatakan perbandingan jumlah ion Na+ dan ion Cl- dalam senyawa itu yaitu (1:1)

a. Rumus Kimia Unsur

Unsur terdiri dari sejenis atom. Rumus kimia unsur ummnya sama dengan dengan lambing atomnya
kecuali beberapa unsur nonlogam yang partikelnya berupa molekul.

Rumus Kimia Beberapa Unsur

Nama Unsur Rumus Kimia


Hydrogen H2
Nitrogen N2
Oksigen O2
Fluorin F2
Klorin Cl2
Bromin Br2
Iodin I2
Fosforus P4
Belerang S5

b. Rumus Kimia Senyawa

Rumus kimia senyawa terdiri dari lambing atom unsur-unsur pembentuknya disertai dengan angka indeks
tertentu:

Contoh :

Rumus kimia air, yaitu H2O karena tiap molekul air terdiri dari 2 atom H dan 1 atom O

Rumus kimia : H2O indeks O = 1 (tidak perlu ditulis

Indeks H

c. Rumus Molekul dan Rumus Empiris

Rumus kimia senyawa dapat berupa rumus molekul (RM) dan rumus empiris (RE)

Rumus molekul = jenis dan jumlah atom yang menyusun molekul

Rumus empiris = jenis dan perbandingan atom unsur yang menyusun senyawa

Rumus Molekuldan Rumus Empiris Beberapa Senyawa


Nama Rumus Rumus Nama Rumus Rumus
Senyawa Molekul Empiris Senyawa Molekul Empiris
Air H2O H2O Metana CH4 CH4
Ammonia NH3 NH3 Alkohol C2H5OH C2H6O
Asam cuka CH3COOH CH2O Glukosa C6H12O6 CH2O
Urea CO(NH2)2 CO(NH2)2 Asetilen C2H2 CH
Asam sulfat H2SO4 H2SO4 Benzena C6H6 CH

d. Menghitung Jumlah Atom dalam Rumus Kimia


Jumlah atom dari setiap unsur dalam rumus kimia dinyatakan oleh angka indeksnya masing-masing.
Perhatikan contoh soal berikut.
Contoh :
1. Tentukan jumlah atom masing-masing unsur yang terdapat dalam 3 molekul air H2O
Jawab :
Tiap molekul air mengandung 2 atom H dan 1 atom O (H2O). maka, dalam 3 molekul air terdapat
Atom H = 3 x 2 = 6 atom
Atom O = 3 x 1 = 3 atom

B. Persamaan Reaksi
1. Pengertian
Pemaparan reaksi kimia mengubah zat-zat asal (pereaksi atau pereaktan) menjadi zat-zat baru
(produk)
Missal : reaksi antara gas hydrogen dengan gas oksigen membentuk air di paparka sebagai berikut:
2H2(g) + O2(g) 2H2O(l)
 Tanda panah menunjukkan arah reaksi, dan dapat dibaca sebagai “membentuk” atau “bereaksi
menjadi”
 Bilangan di depan rumus kimia masing-masing zat dalam persamaan reaksi disebut koefisien
reaksi. Koefisien (1) tidak perlu ditulis
 Huruf kecil dalam tanda kurung yang mengikuti rumus kimia masing-masing menyatakan wujud
atau keadaan zat
 s = padatan (solid)
 l = cairan (liquid)
 g = gas
 aq = larutan berair (aqueous, larutan dalam air )

KIMIA 6
 Foto copy dan tempel di buku kimia
Beberapa hal yang perlu diperhatikan :

1) koefisien reaksi menyatakan perbandingan jumlah partikel dari zat-zatyang terlibat dalam reaksi.
Pada contoh diatas koefisiennya menyatakan bahwa setiap dua molekul hydrogen bereaksi dengan
1 molekul oksigen membentuk dua molekul air

2) Karena koefisien reaksi merupakan angka perbandingan , maka koefisien reaksi haruslah biangan
bulat paling sederhana
3) Persamaan reaksi yang sudah diberi koefisien yang sesuai disebutpersamaan setara

2. Penyetaraan persamaan Reaksi


Penyetaraan persamaan reaksi bertujuan untuk menyamakan jenis dan jumlah atom di ruas kiri
dengan ruas kanan
1) Tetapkan koefisien salah satu zat, biasanya zat yang rumus kimianya paling kompleks,
sama dengan 1 , sedangkan zat lain diberikan koefisien sementara dengan huruf
2) Setarakan terlebih dahulu unsur yang terkait langsung dengan zat yang diberi koefisien 1 itu
3) Setarakan unsur lainnya. Biasanya akan membantu jika atom O disertakan paling akhir. .

Contoh 1:

Reaksi pembakaran gas metana (CH4) menghasil karbon dioksida dan uap air

CH4(g) + O2(g) → CO2(g) + H2O(g) (belum setara)

a. Tetapkan koefisien CH4 = 1, sedangkan yang lainnya dengan huruf.


1CH4(g) + aO2(g) → bCO2(g) + cH2O(g)
b. Penyetaraan atom C dan H
Penyetaraan atom C
Jumlah atom C di ruas kiri = 1 dan ruas kanan = b, berarti b = 1.
Penyetaraan atom H
Jumlah atom H di ruas kiri= 4 dan di ruas kanan = 2c, berarti 2c = 4, atau c = 2
Dengan b = 1 dan c = 2, persamaan reaksinya menjadi:
1CH4(g) + aO2(g) → 1CO2(g) + 2H2O(g)
c. Penyetaraan atom O
d. Jumlah atom O di ruas kiri = 2a dan di ruas kanan = 2+2=4
Berarti 2a=4 atau a=2
Dengan demikian, persamaan setaranya adalah
1CH4(g) + 2O2(g) → 1CO2(g) + 2H2O(g) (setara)
(koefisien 1 tidak perlu ditulis)
Contoh 2:

Reaksi alumunium dengan larutan asam klorida membentuk larutan aluminium klorida dan gas hydrogen.

Al(s) + HCl(aq) → AlCl3(g) + H2(g) (belum setara)

1. Tetapkan koefisien AlCl3 = 1, sedangkan zat lainnya dengan huruf.


aAl(s) + bHCl(aq) → 1AlCl3(g) + cH2(g)
2. Penyetaraan atom Al dan Cl
Penyetaraan atom Al
Jumlah atom Al diruas kiri = a, sedangkan di ruas kanan = 1, berarti a=1
Penyetaraan atom Cl
Jumlah atom Cl di ruas kiri = b, sedangkan di ruas kanan = 3, berarti b = 3
1Al(s) + 3HCl(aq) → 1AlCl3(g) + cH2(g)
3. Penyetaraan atom H
Jumlah atom H di ruas kiri = 3 , di ruas kanan = 2c, berarti 2c=3 atau c=1,5
1Al(s) + 3HCl(aq) → 1AlCl3(g) + 1,5H2(g)
Akhirnya, untuk membulatkan pecahan setengah, semua koefisien dikalikan dua
2Al(s) + 6HCl(aq) → 2AlCl3(g) + 3H2(g)

C.Tata Nama Senyawa Sederhana


1. tata nama senyawa anorganik
Tata nama senyawa anorganik yang akan dibahas meliputi:
 Senyawa molekul(senyawa kovalen) biner
 Senyawa ion
 Asam
 Basa

a. Senyawa molekul (senyawa kovalen) biner


Senyawa biner adalah senyawa yang hanya terdiri atas dua jenis unsur, misalnya air (H 2O), ammonia
(NH3), dan karbon dioksida (CO2)
1) Rumus senyawa : nsur yang terdapat lebih dahulu dalam urutan berikut, ditulis di depan
B-Si-C-Sb-As-P-N-H-S-I-Br-Cl-O-F
Contoh:
NH3 bukan H3N
H2O bukan OH2
2) Nama senyawa : penamaan senyawa kovalen biner dilakukan dengan cara merangkaikan
nama kedua unsur, kemudian diikuti dengan akhiran – ida pada nama unsur yang kedua.
Misalnya, HCl (hydrogen klorida) dan H2S (hydrogen sulfide)

KIMIA 7
 Foto copy dan tempel di buku kimia
Jika pasangan unsur yang bersenyawa membentuk lebih dari sejenis senyawa, senyawa-
senyawa itu dibedakan dengan menyebutkan angka indeksnya dalambahasa yunani.
Info kimia

1=mono 6=heksa
2=di 7=hepta
3=tri 8=okta
4=tetra 9=nona
5=penta 10=deka

Contoh:
CO = karbon monoksida NO = nitrogen oksida
CO2 = karbon dioksida N2O3 = dinitrogen trioksida
N2O = dinitrogen oksida Cs2 = karbon sulfida
3) Senyawa yang sudah umum dikenal tidak perlu mengikuti aturan diatas, misalnya H 2O (air), NH3
(amonia), dan CH4 (metana)

b. Tata nama senyawa Ion


Senyawa ion terdiri atas suatu kation dan anion. Kation umumnya adalah suatu ion logam, sedangkan
anion dapat berupa anion tunggal.
1. Rumus senyawa : kation ditulis di depan
Contoh :
Rumus kimia natrium klorida ditulis NaCl bukan ClNa

2. Nama senyawa : penamaan senyawa ion dilakukan dengan cara merangkai nama kation (didepan)
dan nama anion nya, angkja indeks tidak disebut. Kemudian diberi nama akhiran –ida.
Contoh :
NaCl = natrium klorida
CaCl = kalsium klorida
Na2SO4 = natrium sulfat
Jika unsur logam mempunyai lebih dari sejenis bilangan oksidasi, senyawa-senyawa dibedakan
dengan menuliskan bilangan oksidasinya yang ditulis dalam tanda kurung dengan angka Romawi
dibelakang nama unsur logam itu.
Contoh:
 FeCl2 = besi (II) klorida Fe2S3 = besi (III) sulfida
 FeCl3 = besi (III) klorida SnO = timah (II) oksida
c. Tata nama asam
Asam adalah senyawa yang membentuk kation hydrogen dalam air. Asam umumnya memiliki rasa
masam. Rumus kimia asam umumnya terdiri dari dari atom hydrogen (umumnya ditulis di depan, dapat
dilepas sebagai ion H+). Penamaan senyawa asam dilakukan dengan memberikan kata asam didepan
dan diikuti nama anion sisa asam
Contoh :
H3PO4
Nama asam : asam fosfat
Rumus sisa asam : PO43-

d. Tata nama basa


Basa adalah senyawa ion dari suatu logam dengan hidroksida (OH-). Larutan basa bersifat kaustik, jika
terkena kulit terasa licin seperti bersabun.penamaan senyawa basa dilakukan dengan merangkaikan
nama logam diikuti dengan kata hidroksida
Contoh :
NaOH : natrium hidroksida (soda kaustik)
Ca(OH)2 : kalsium hidroksida (kapur sirih)
Al(OH)3 :aluminium hidroksida (dalam obat mag)
Fe(OH)2 : besi (II) hidroksida

2.Tata Nama Senyawa Organik


Senyawa organic adalah senyawa-senyawa karbon dengan sifat-sifat tertentu. Senyawa organic
mempunyai tata nama khusus.
Contoh :
CH4 : metana (gas rawa, gas alam, atau gas tambang)
CO(NH2)2 : urea (ureum)
CH3COOH : asam cuka (asam asetat)
C6H12O6 : glukosa (gula darah, gula anggur)
C12H22O11 : sukrosa (gula tebu)
HCHO : formaldehida (bahan formalin)
CHCl3 : kloroform (suatu bahan pembius)
CHl3 : iodoform (suatu antiseptic)
CH3CH2OH : etanol (alcohol)
CH3COCH3 : aseton (digunakan sebagai pembersih kuteks)

KIMIA 8
BAB 2
A. PERKEMBANGAN TEORI ATOM
1. Teori Atom Dalton ( tahun 1803)
John Dalton mengajukan suatu teori tentang atom.intinya, Dalton menyatakan bahwa materi
terdiri atas partikel, yaitu atom.

Postulat-postulat dalam teori atom Dalton


1. Etiap unsur terdiri dari partikel yang sudah tak dapat terbagi yang dinamai atom
2. Atom-atom dari suatu unsur adalah identic. Atom-atom dari unsur yang berbeda mempunyai
sifat-sifat yang berbeda, termasuk mempunyai massa yang berbeda.
3. Atom dari suatu unsur tidak dapat diubah menjadi atom unsur lain, tidak dapat dimusnahkan
atau diciptakan, reaksi kimia hanya merupakan penataan ulang atom-atom
4. Senyawa terbentuk ketika atom-atom dari dua jenis unsur atau lebih bergabung dengan
perbandingan tertentu.

Molekul dan Ion

 Gabungan beberapa atom yang bersifat netral disebut molekul


 Molekul unsur terdiri dari sejenis atom
 Molekul senyawa terdiridari dua jenis atom atau lebih
 Atom atau molekul yang bermuatan listrik disebut ion

(Model atom Dalton)

2.Teori Atom Thomson


Melalui percobaan-percobaan yang dilakukannya dan beberapa ahli sekitar akhir abad 19.
Thomson menyimpulkan bahwa atom mengandung electron suatu partikel bermuatan listrik
negative.
Massa electron adalah
1
me=9,11 x 10-28 gram ( sma)
1.840

sedangkan muatan elektronnya adalah


qe= -1,6 x 10-19 coulomb
pada tahun 1900, JJ Thomson mengajukan model atom yang menyerupai roti kismis
1) Atom terdiri dari materi bermuatan positif dan di dalamnya tersebar electron bagaikan kismis
dalam roti kismis
2) Secara keseluruhan atom bersifat netral

(Model Atom Thomson)

3.Teori Atom Rutherford


Model atom Rutherford , atom teridiri atas inti yang pejaldan bermuatan positif, dan bermuatan
positif , dan electron-elektron yang beredar mengitari inti pada jarak yang relatif jauh. Sebagian
besar dari atom merupakan ruang hampa.
Lintasan elektron dalam mengitari inti disebut kulit atom . jarak dari inti hingga kulit atom
disebut jari-jari atom. Ukuran jari-jari atom adalah sekitar 10-8 cm.

(Model Atom Rutherford)


4.Teori Atom Niels Bohr

Pada tahun 1913, Niel Bohr mengajukan model atom yang menyerupai system tatasurya, sebagai
berikut:
 Electron dalam atom yang hanya dapat berada pada lintasan dengan tingkat energy
tertentu.
 Pada keadaan normal, electron menempati lintasan dngan tingkat energy terendah.
Keadaan demikian disebut keadaan dasar (ground state)
 Apabila atom mendapat energy dari luar,misalnya karena pemanasaan atau karena
terkena paparan radiasi, electron akan menyerap energy dalam jumlah tertentu dan
meloncat ke lintasan dengan tingkat energy yang lebih tinggi. Keadaan demikian disebut
keadaan terksitasi (excited state)
 Keadaan tereksitasi merupakan keadaan tak stabil. Electron akan segera kembali ke
tingkat energy yang lebih rendah disertai pemancaran energy dalam jumlah tertentu
berupa radiasi electromagnet

(Model Atom Niels Bohr)

5.Teori Atom Modern


Setelah abad ke-20, pemahaman mengenai atom makin terang benderang. Model atom
modern yang kita yakini sekarang, telah disempurnakan oleh Erwin Schrodinger pada 1926.
Schrodinger menjelaskan partikel tak hanya gelombang, melainkan gelombang probabilitas.
Kulit-kulit elektron bukan kedudukan yang pasti dari suatu elektron, namun hanya suatu
probabilitas atau kebolehjadian saja. Sebelumnya, Werner Heisenberg juga mengembangkan
teori mekanika kuantum dengan prinsip ketidakpastian. Prinsip tersebut kurang lebih berbunyi:
"Tidak mungkin dapat ditentukan kedudukan dan momentum suatu benda secara seksama
pada saat bersamaan, yang dapat ditentukan adalah kebolehjadian menemukan elektron
pada jarak tertentu dari inti atom." Awan elektron di sekitar inti menunjukkan tempat
kebolehjadian ditemukannya elektron yang disebut orbital dimana orbital menggambarkan
tingkat energi elektron. Orbital-orbital dengan tingkat energi yang sama atau nyaris sama akan
membentuk sub-kulit. Kumpulan beberapa sub-kulit akan membentuk kulit. Dengan demikian,
kulit terdiri dari beberapa sub-kulit, dan sub-kulit terdiri dari beberapa orbital.
Model atom dengan orbital lintasan elektron ini disebut sebagai model atom modern atau
model atom mekanika kuantum yang berlaku hingga saat ini

(Model Atom Modern)

Macam-Macam Bilangan Kuantum

Untuk menjelaskan elektron secara lengkap dibutuhkan empat macam bilangan kuantum, yaitu:

1. Bilangan kuantum utama (n) yang menyatakan tingkat energi.


2. Bilangan kuantum azimut (ℓ) yang menyatakan bentuk orbital.
3. Bilangan kuantum magnetik (m) yang menyakatakan orientasi orbital dalam ruang tiga dimensi.
4. Bilangan kuantum spin (s) yang menyatakan spin elektron pada sebuah atom

1.Bilangan Kuantum Utama (n)

Bilangan kuantum utama (primer) digunakan untuk menyatakan tingkat energi utama yang dimiliki oleh
elektron dalam sebuah atom. Bilangan kuantum utama tidak pernah bernilai nol. Semakin tinggi nilai n
semakin tinggi pula energi elektron.

Untuk sebuah atom, nilai bilangan kuantum utama berkisar dari 1 ke tingkat energi yang mengandung
elektron terluar. Bilangan kuantum utama mempunyai nilai sebagai bilangan bulat positif 1, 2, 3, dst. Nilai-
nilai tersebut melambangkan K, L, M, dst.

2.Bilangan Kuantum Azimut (l)

Bilangan kuantum azimut sering disebut dengan bilangan kuantum angular (sudut). Energi sebuah elektron
berhubungan dengan gerakan orbital yang digambarkan dengan momentum sudut. Momentum sudut
tersebut dikarakterisasi menggunakan bilangan kuantum azimut. Bilangan kuantum azimut menyatakan
bentuk suatu orbital dengan simbol (l) Bilangan kuantum azimut juga berhubungan dengan jumlah subkulit.
Nilai ini menggambarkan subkulit yang dimana elektron berada. Untuk subkulit s, p, d, f, bilangan kuantum
azimut berturut-turut adalah 0, 1, 2, 3.

3.Bilangan Kuantum Magnetik (m)

Bilangamana kuantum magnetik menyatakan tingkah laku elektron dalam medan magnet. Tidak adanya
medan magnet luar membuat elektron atau orbital mempunyai nilai n dan ℓ yang sama tetapi berbeda m.
Namun dengan adanya medan magnet, nilai tersebut dapat sedikit berubah. Hal tersebut dikarenakan
timbulnya interaksi antara medan magnet sendiri dengan medan magnet luar.

Bilangan kuantum magnetik ada karena momentum sudut elektron, gerakannya berhubungan dengan
aliran arus listrik. Karena interaksi ini, elektron menyesuaikan diri di wilayah tertentu di sekitar inti. Daerah
khusus ini dikenal sebagai orbital. Orientasi elektron di sekitar inti dapat ditentukan dengan menggunakan
bilangan kuantum magnetik m.

4.Bilangan Kuantum Spin (s)

Bilangan kuantum spin menyatakan momentum sudut suatu partikel. Spin mempunyai si mbol s atau sering
ditulis dengan ms (bilangan kuantum spin magnetik). Suatu elektron dapat mempunyai bilangan kuantum
spin s = +½ atau –½. Nilai positif atau negatif dari spin menyatakan spin atau rotasi partikel pada sumbu.
Sebagai contoh, untuk nilai s = +½ berarti berlawanan arah jarum jam (ke atas), sedangkan s = -½ berarti
searah jarum jam (ke bawah). Diambil nilai setengah karena hanya ada dua peluang orientasi, yaitu atas
dan bawah. Dengan demikian, peluang untuk mengarah ke atas adalah 50% dan peluang untuk mengarah

ke bawah adalah 50% .

Anda mungkin juga menyukai