Anda di halaman 1dari 21

A.

Judul
B. Tujuan

: Penentuan massa atom relatif Mg dan penentuan rumus suatu hidrat


: a. Mempelajari suatu cara sederhana penentuan masa atom relatis
unsure
b. Menentukan rumus suatu hidrat

C. Dasar teori
Massa Atom Relatif suatu unsur di defenisikan sebagai massa atom unsur itu
dibandingkan dengan massa atom lain yang lain sebagai standar. Berdasarkan atas
perjanjian internasional pada tahun 1961, digunakan skala massa atom yang di
dasarkan isotop karbon = 12. Pada dewasa ini, massa atom relatif unsur
ditentukan dengan metode spektrofhotometri massa. Di laboratorium, dapat di
tentukan massa atom relatif Mg. Jika diketahui massa atom relatif Oksigen = 16
maka MgO yang terbentuk dapat di hitung massa atom relatif Mg (Penuntun
Praktikum Kimia Dasar,2014).
Massa suatu atom terkait erat dengan jumlah elektron, proton, dan neutron
yang dimiliki atom tersebut. Penentuan tentang massa atom sangat penting untuk
melakukan pekerjaan dilaboratorium. Namun atom adalah partikel yang sangat
kecil, bahkan butir debu terkecil yang dapat menentukan massa atom relatif
terhadap atom lainnya. Langkah pertama adalah memberikan nilai pada massa
dari suatu atom unsur tersebut agar kemudian dapat digunakan sebagai atom
standar (Chang, 2004).
Atom mempunyai jumlah proton yang sama tetapi jumlah neutron yang
berbeda yang disebut isotop atom yang lain. Jumlah neutron yang tidak terlalu
berpengaruh pada sifat-sifat kimianya, sehingga semua isotop dari sebuah unsur
mempunyai sifat-sifat kimia yang sama. Meskipun demikian, masing-masing
isotop yang berbeda mempunyai massa dan sifat suklir tersendiri. (Goldberg,
2004).

Massa atom relatif (Ar) adalah istilah modern sebagai penggantian istilah
berat atom. Pada permulaan abad ke-19 hidrogen digunakan sebagai unsur
standar. Dalton menekankan bahwa pada massa atom relatif adalah sifat yang
paling utama suatu unsur. Hidrogen adalah unsur yang mempunyai atom yang
paling ringan dan massanya ditentukan sebesar satu satuan. Demikian pula jika
hidrogen bersenyawa dengan suatu unsur dan hidrogen digunakan sebagai dasar
skala (Hiskia, 2001).
Valensi suatu unsur adalah jumlah atom hidrogen yang bereaksi atau yang
dapat diganti dengan satu atom unsur itu. Dalton dan berzellius berusaha untuk
menentukan rumus suatu zat agar dapat menghitung massa atom relatif ditemukan
suatu besaran yang dikenal dengan massa ekuivalen. Kemudian pada tahun 1961
ditetapkan bahwa massa atom relatif suatu unsur adalah harga rata-rata massa
atom relatif isotop-isotop menurut kelimpahannya berdasarkan atas nuklida
karbon-12 yang mempunyai massa 12 tepat. (Hiskia, 2004)
Suatu reaksi berimbang merupakan dasar untuk menghitung hubungan massa
reaksi dan hasil reaksi sesuai dengan hokum kekekalan massa, di massa total
pereaksi sama dengan massa total hasil reaksi dalam suatu persamaan berimbang
untuk menentukan banyaknya zat dengan tepat, maka dipergunakan satu satuan
yang disebut mol. Massa satu atom adalah massa atom dalam satuan massa atom
(SMA) (Keenan,1989).
Magnesium merupakan unsur kimia di dalam sistem berkala yang mempunyai
simbol Mg bernomor atom 12 dan mempunyai berat atom 24,31. Magnesium
berasal dari bahasa Yunani untuk sebuah daerah di Thessaly yang bernama
Magnesia. Joseph Black dari Inggris yang memperkenalkan magnesium sejenis
unsur pada tahun 1755, Sir Humphry Davy memisahkan logam magnesium secara
elektrolisis pada tahun 1808 dari campuran magnesia dan HgO, sementara A.A.B.
Bussy telah menyediakan dalam bentuk koheren pada tahun 1831. Magnesium

merupakan unsur kedelapan paling banyak terdapat dalam kerak Bumi sebesar 1,9
persen. (Thophick, 2008)
Magnesium adalah elemen terbanyak kedelapan yang membentuk 2% berat
kulit bumi, serta merupakan unsur terlarut ketiga terbanyak pada air laut. Logam
alkali tanah ini terutama digunakan sebagai zat campuran (alloy) untuk membuat
campuran alumunium-magnesium yang sering disebut "magnalium" atau
"magnelium".
Ada tiga cara penentuan massa atom relatif yaitu dengan hukum Dulog dan
Petit, analisis Cannizzaro dan spektroskopi massa. Pada tahun 1819 Piere Dulog
dan Alixis Petit menyelidiki kalor jenis beberapa unsur logam. Ternyata atom
yang berat mempunyai kalor jenis lebih kecil, karena semakin berat suatu atom
makin besar energi yang diperlukan untuk menggerakkannya. Untuk itu, Dulong
dan Petit menyatakan bahwa hasil kali antara kalor jenis dan massa atom relatif
adalah sekitar enam. Hukum ini dipakai untuk mengkoreksi massa atom unsur
yang telah atau belum diketahui. Kemudian pada tahun 1858 ditemukan metode
Canizzaro. Teori ini mengatakan bahwa massa molekul relatif suatu gas kira-kira
dua kali rapat uapnya. Selain itu, penentuan massa atom relatif dapat ditentukan
dengan metode spektroskopi massa. Penentuan Ar dapat ditentukan melalui dua
sdata yaitu kelimpahan isotop dan massa isotop relatif. (Syukri, 1999)
Jika diketahui massa atom relatif masing-masing unsur penyusun suatu
molekul, massa molekul relatifnya sama dengan jumlah massa atom relatif dari
seluruh atom penyusun molekul tersebut. Molekul yang mempunyai rumus AmBn
berarti dalam 1 molekul tersebut terdapat m atom A dan n atom B. Dengan
demikian massa molekul relatif AmBn dapat dihitung seperti berikut.Mr AmBn =
m x Ar A + n x Ar B(Keenan,Ilmu Kimia Universitas:320)
Dengan menggunakan massa atom, kita dapat menghitung massa (dalam gr)
dari satu atom karbon C-12. Persamaan dari kesamaan tersebut adalah sebagai

contoh yaitu tembaga adalah logam yang telah dikenal sejak zaman dulu yang
digunakan antara lain untuk kabel listrikdan uang logam. Dua isotop stabilnya, Cu
(69,09%) dan Cu(30,91), dan mempunyai massa atom masing-masing 62,93 sma
dan 64,9278 sma. Hitung massa atom rata-rata dari tembaga. Presentasepresentase dalam tanda kurung menunjukan kelipatan relatif. Dari contoh
tersebut, bisa dijelaskan bahwa tiap isotop memberi kontribusi terhadap massa
atom tembaga tergantung dari kelimpahan alaminya. Maka dari itu, tahap pertama
adalah mengubah presentase ke bentuk desimal. Jadi, 69,09 persen menjadi
0,6909 dan 30,91 persen menjadi 0,3091. Kemudian kita hitung massa atom ratarata (0,6909)(62,93 sma) + (0,3091)(64,9278 sma) = 63,55 sma (Sukmariah,
1990).
Hidrat adalah zat padat yang mengikat beberapa molekul air sebagai bagian dari
struktur kristalnya. Senyawa hidrat adalah senyawa yang mengikat molekul air.
Molekul air yang terikat itu dinamakan molekul hidrat (Anwar, 2012).
Rumus Suatu Hidrat Air dapat berada dalam keadaan bebas sebagai gas, cair
atau padat. Ada zat dalam air terikat secara kimia dipermukaan. Sebagai contoh silica
gel dan selulosa. Ada zat lain yang mengikat air membentuk Kristal hidrat, misalnnya
CuSO4.5H2O dan Na2SO4.10H2O.Hidrat-hidrat ini adalah zat murni dengan rumus
tertentu dan stabil pada suhu tertentu dan kelembapan atmosfer. Garam hidrat ini
dapat kehilangan air membentuk garam hidrat.(Penuntun Praktikum Kimia Dasar,
2014)
Sifat polar molekul air penting bila air digunakan sebagai suatu pelarut. Air
mudah melarutkan banyak senyawa ion karena hidrasi ion-ion itu. Sebuah ion
terhidrasi adalah suatu penggugusan ion itu dengan satu molekul air atau lebih.
Dalam larutan banyaknya molekul air yang menggerumuni ion-ion nampaknya tak
tentu, namun sering kali bila suatu larutan air dari suatu garam yang larut diuapkan,

garam itu mengkristal dengan banyaknya molekul air yang tepat tertentu, yang
disebut air kristalisasi.
Dalam kebanyakan hal ternyata air kristalisasi dalam garam-garam dikaitkan
dengan ion positif sering kali dalam menamai garam atau dalam menulis rumus untuk
menamainya, nama atau rumus garam tak terhidrasi digunakan untuk garam
berhidrasi. Misalnya suatu larutan tembaga sulfat dapat dinyatakan dengan rumus
CuSO4 dalam persamaan, Padahal dalam kenyataan baik ion Cu2+ maupun ion
SO4.Munculnya istilah air kristal karena ada beberapa senyawa ionik yang memiliki
sifat khas, yakni dapat mengikat dan menarik molekul air dalam jumlah tertentu.
Senyawanya sendiri disebut senyawa terhidrat (hidrat = air) sedangkan air yang
terikat disebut air hidrasi atau air Kristal. Air terikat dalam struktur dan hanya dapat
dilepaskan dengan pemanasan. Setelah air terlepas, maka senyawa memiiki nama
baru, yaitu senyawa anhidrat (an = tidak).
Menentukan Rumus Kimia Hidrat pada umumnya senyawa terhidrat atau biasa
disingkat dengan senyawa hidrat diberi tambahan nama hidrat dan di depannya di
awali dengan nomor yunani yang menunjukan banyaknya molekul air yang terikat.
Adapun penulisan hidrat yalng terikat diletakkan dibelakang rumus kimia senyawa
tersebut dan di batasi dengan tanda titik, contoh: Tembaga (II) Sulfat hidrat yang
memiliki rumus kimia CuSO4. 5H2O. Ditinjau dari rumus kimia kitadapat
mengetahui banyaknya hidrat (air) yang terikat, yaitu lima molekul air. Nama
senyawa tersebut secara lengkap adalah Tembaga (II) Sulfat Pentahidrat.Beberapa
senyawa, ketika Kristal dari larutan air, dari padatan yang dimasukkan molekul air
sebagai bagian dari struktur Kristal. Air dihubungkan sebagai kristalisasi atau air
hidrasi senyawa dikatakan berhidrasi itu disebut hidrat. Hidrasi-hidrasi biasanya
didapatkan dari memanaskan senyawa, meninggalkan senyawa hidrat jumlah molekul
air digabung dengan satu unit ormula dari senyawa anhidrat bisa sangat tergantung
pada kondisi luar yaitu temperature dan tekanan. Beberapa perbedaan hidrat-hidrat

dapat diketahui, contohnya kristalisasi dari larutan air pada suhu ruang sebagai
dehidrat Na2CO3.7H2O dan monohidrat Na2CO3.H2O adalah stabil.(Peters,
Introduction to Chemical Principle United States of America: 110)
Hidrat adalah senyawa kristal padat yang mengandung air Kristal (H2O).
Rumus kimia kristal padat sudah diketahui. Jadi pada dasarnya penentuan rumus
hidrat merupakan penentuan jumlah molekul air Kristal (H2O) atau nilai X.

D. Alat dan bahan


1. Alat
Tabel 1. Alata
NO

NAMA

KATEGORI

GAMBAR

FUNGSI

Pembakar Bunsen

Untuk memanaskan
larutan dan dapat
pula digunakan
sterilisasi dalam
suatu proses

Kaki Tiga

Penyanga pembakar
spritus

Desikator

Untuk menyimpan
bahan bahan yang
harus bebas air
mengeringkan zatzat dalam
laboratorium

Segitiga perselin

Untuk menahan
wadah misalnya krus
pada saat pemanasan
atau corong pada
waktu penyaringan

Krus

Untuk pemanasan
logam

Penjepit krus

Untuk menjepit krus


saat menimbang atau
memindahkan dari
oven desikator atau
sebaliknya

Kertas lakmus

Untuk identifikasi
keasaman larutan
atau zat

Neraca analitik

Untuk mengukur
berat terutama yang
berukuran kecil atau
untuk menimbang
suatu zat

Spatula

untuk mengaduk
atau mengambil zat
padat.

10

Kaca arloji

Sebagai
gelas

penutup
kimia

saat

memanaskan sampel
-

Tempat
menimbang

saat
bahan

kimia

2. Bahan
NO
1

NAMA
Serbuk
Magnesium

KAT
Khusu
s

SIFAT FISIK
-

BaCl2

Umum

SIFAT KIMIA

Berwarna Putih
keperakan
Kuat

Terbakar dalam udara


dengan memancarkan api
putih membentuk oksida
MgO

Logam putih perak


Dapat ditempa dan
dilihat

Dapat bereaksi dengan air


dalam udara yang lembap
Membentuk oksida atau

Memiliki bau yang


khas

hidroksida

E. Prosedur kerja
Experimen 1
Penentuan massa atom relatif Mg
Mg
- Menimbang 0,5 gram Mg
- Memasukkan kedalam krus kosong yang telah
ditimbang sebelumnya
- Memanaskan krus dengan isinya diatas api
pembakar menggunakan segitiga perselin
hingga Mg menjadi putih
- mendinginkan krus
- Memberikan beberapa tetes air sampai uap
yang keluar tidak membirukan lakmus merah
- Memijarkan krus sampai beratnya konstan
- Mendinginkan krus kemudian ditimbang

Berat Krus + Mg = 48,93


Berat Mgberkurang menjadi
0,17 gr

Experimen II
Penentuan rumus suatu hidrat

BaCl2
- Menimbang 2 gr BaCl2
-Memasukkan ke dalam krus kosong yang telah
ditimbang sebelumnya
- Memanaskan krus dengan isinya dan memberi
tutup
-Membesarkan nyala api pembakar sehingga
krus menjadi merah pijar selama lebih dari 20
menit sampai beratnya konstan
-Mendinginkan krus kemudian memasukkan ke
dalam desikator
-Menimbang krus beserta isinya secara teliti
Berat Krus + BaCl2 = 46,33
gr
BaCL2 berkurang menjadi

F. Hasil pengamatan
a) Penentuan Massa Atom Relatif Mg
Sebelum pemijaran
Berat krus + Mg = 48,93 gr
Berat krus kosong = 48,43 gr
Berat magnesium = 0,5 gr

misal (a)

Setelah pemijaran
Berat krus + Mg = 48,75 gr
Berat krus kosong = 48,58 gr
Berat magnesium = 0,17 gr

misal (b)

b) Penentuan Rumus Suatu Hidrat


Sebelum pemijaran
Berat krus + BaCl2 = 44,6233 + 2 gr
Berat krus kosong = 44,6233
Berat BaCL2 = 2 gr

gr
misal (a)

Setelah pemijaran
Berat krus + BaCl2 = 46,33 gr
Berat krus kosong = 44,62 gr
Berat BaCL2 = 1,72

gr

misal (b)

2. Perhitungan
a) Penentuan Massa Atom Relatif Mg
Diketahui :

a (Berat magnesium sebelum pemijaran)

= 0,5 gr

b (berat magnesium setelah pemijaran)

= 0,17 gr

Ditanya :

Ar Mg = .?

Penyelesaian :

C=ab
= 0,5 0,17
= 0,33 gr

Rumus Ar Mg = 32 x a
2xc
= 32 x 0,5
2 x 0,33
= 24,24 gr/mol
b) Penentuan Rumus Suatu Hidrat
Diketahui :

a. (Berat BaCl2 Sebelum Pemijaran) = 2 gr


b. (Berat BaCl2 setalah Pemijaran) = 1,7 gr

Ditanya :

Rumus Hidrat = ..?

Penyelesaian :

c=ab

= 2 - 1,72 = 0,28
Rumus : % H2O = c x 100 %
2
= 0,28 x 100 %
2
= 14 %
% BaCl2 = 100% - % H2O
= 100 % - 14 %
= 86 %
Perbandingan dari BaCl2 dan H2O :
Rumus : % BaCl2

% H2O

Mr BaCl2

Mr H2O

= 86

208

14
18

= 0,41 : 0,78
=

: 2

Rumus hidratnya = BaCl2 x 2H2O

G. Pembahasan
a. Penentuan massa atom relatif Mg
Dalam praktikum ini, yang pertama dilakukan adalah menimbang kurs kosong
sampai 1 mgr. tujuannya yaitu untuk mengetahui ketelitian dari kurs tersebut dan
mengukur 0,5 mgr Mg yang akan dicari massa atom relatifnya. Dan kurs yang berisi
magnesium tadi dipanaskan. Tujuan pemanasan adalah untuk memutihkan
magnesium. Pada saat Mg dipanaskan didalam krus, maka Mg bereaksi dengan
oksigen menurut reaksi Mg + O2

MgO, sehingga logam magnesium berwarna putih.

Yang menyebabkan pita magnesium menjadi putih yaitu adanya titik leleh dan tingkat
oksidasi yang tinggi serta sifat diatas suhu 1000C mudah terbakar.
Setelah itu, magnesium didinginkan, lalu krus yang berisi magnesium tersebut
ditetesi beberapa air lalu kertas lakmus merah dicelupkan di atasnya, proses ini
bertujuan untuk mengukur kadar basa dalam magnesium. Jika kertas lakmus merah,
berubah menjadi warna biru, dilakukan pemijaran kembali. Tujuan dari pemijaran ini
adalah untuk menghilangkan kadar H2O dalam magnesium. Setelah pemijaran, krus
didinginkan di dalam desikator. Proses mendinginkan di dalam desikator ini
dilakukan karena desikator mempunyai silika gel yang dapat menangkap uap-uap air
(H2O) . Setelah itu krus ditimbang kembali menggunakan neraca analitik.
Setelah krus tersebut dingin, berikan beberapa tetes air. Reaksi yang terjadi antara
Mg dan H2O dapat dilihat pada reaksi dibawah ini
Mg(s) + 2H2O(l) Mg(OH)2(s) + H2(g)
b. Menentukan Rumus suatu Hidrat

Hidrat adalah zat padat yang mengikat beberapa molekul air sebagai bagian
dari struktur kristalnya.Menentukan Rumus Suatu Hidrat seperti langkah-langkah
sebelunya pada penentuan massa atom relatif Magnesium. Kami menimbang
terlebih dahulu Krus kosong dengan menggunakan neraca analitik.Setelah
melakukan penimbangan diperoleh berat krus kosong sebelum dipijarkan atau
dipanaskan adalah 48,43 gr.Selanjutnya setelah krus kosong ditimbang,
dimasukkan BaCl2, dengan menggunakan pembakar spritus yang di lengkapi
dengan Segitiga Perselin yang berfungsi sebagai penyangga krus, dan kaki tiga
berfungsi sebagai penyangga Segitiga Perselin.Dalam proses pemijaran Krus
beserta isinya yaitu BaCl2 diperlukan waktu 20 menit. Pada proses pemijaran ini
krus berisi BaCl2, saat dipijarkan krus harus diberi tutup, karena jika krus tidak
ditutup krus akan dimasuki udara yang akan membuat beratnya menjadi tidak
konstan.
Beberapa saat kemudian, nyala pembakar dibesarkan agar krus menjadi warna
merah pijar sampai beratnya konstan.Setelah proses pemijaran berlangsung
selama 20 menit, selanjutnya krusyang berisi BaCl 2 diangkat dari pembakaran
yaitu dengan menggunakan Krustang atau penjepit Krus. Kemudian didinginkan
dengan cara dimasukan kedalam desikator. Cara membuka desikator yaitu dengan
cara di putar, bukan diangkat, karena pada penutup desikator di lengkapi dengan
lem perekat. Lalu krus yang berisi BaCl 2 di masukkan ke dalam desikator dalam
waktu 15 menit.Setelah Krus berisi BaCl2 dingin, Krus beserta isinya tersebut di
angkat dari dalam wadah pendingin atau desikator.
Krus yang berisi BaCl2 ditimbang dengan menggunakan neraca analitik.
Setelah di timbang di peroleh berat yang berisi BaCl 2 setelah di pijarkan atau
dipanaskan adalah 1,72 gr. Perbandingan antara BaCl 2 sebelum di pijarkan atau
dipanaskan beratnya berbeda.BaCl2 sebelum dipijarkan beratnya adalah adalah
2gr. Namun setelah di panaskan atau dilakukan pemijaran beratnya berubah
menjadi 1,72 gr. BaCl2 sebelum dipijarkan masih mengandung Air (H2O), setelah

dilakukan pemijaran beratnya berubah menjadi lebih ringan yaitu 1,72


gr,dikarenakan H2O atau Air yang terkandung dalam BaCl2, saat pemijaran terjadi
penguapan. H2O atau Air tersebut memiliki sifat kimia yaitu mudah menguap saat
dipanaskan. Sehingga hal tersebut yang menyebabkan berat dari BaCl 2 berkurang
pada saat setelah dilakukan pemijaran.Persamaan reaksinya adalah:
BaCl2. 2H2O BaCl2(S) + 2H2O(g)
Selain terjadi perubahan berat, terjadi juga perubahan warna pada BaCI2.
Warna BaCI2 yang mula-mula berwarna putih menjadi keabu-abuan setelah
pemijaran. Hal tersebut dikarenakan karena pembakaran BaCI2selama 20 menit.
Tugas Akhir
Eksperimen 1
1. Apa gunanya penambahan air ?
2. Dengan menggunakan pengertian massa ekuivalen, hitung massa atom relatif
Mg tanpa menggunakan persamaan reaksi.
Eksperimen 2
1. Apa sebabnya kurs tersebut harus ditutup?
2. Jika setelah pemijaran, krus dibiarkan terbuka sehingga isinya kena udara,
maka beratnya akan kembali seperti semula, apa sebabnya?
3. Apa yang dinamakan anhidrat dan higraskopis?
Jawab
Eksperimen 1
1. Gunanya penambahan air untuk membuktikan konstan tidaknya berat Mg
yaitu dengan mengamati uap airnya menggunakan kertas lakmus
2. Ar Mg = 23,82
Eksperimen 2
1. Karena jika krus tersebut tidak ditutup maka krus akan dimasuki udara,
apabila dimasuki udara maka beratnya tidak akan konstan.

2. Karena oksigen masuk ke dalam krus dan bercampur dengan Mg


3. Anhidrat merupakan suatu istilah umu, sebuah substansi jika tidak
mengandung air. Higraskopis adalah kemampuan suatu zat untuk menyerap
molekul air dari lingkungannya baik melalui absorbs atau adsorpsi

H. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan, maka didapatkan kesimpulan antara
lain :
1. Hasil eksperimen dari suatu pemijaran magnesium, massa atom relatif Mg
Sebelum pemijaran adalah 0,5 gr sedangkan setelah pemijaran masa atom
relatifnya adalah 0,17 gr. relatif magnesium adalah 24 gr. Jadi masa atom relatif
Mg yang di dapat melalui eksperimen lebih besar daripada massa atom relatif
magnesium
secara teoritis.
2. Perbandingan dari % BaCl2 dan %H2O adalah 1 : 2. Sehingga dapat di
tentukan rumus hidratnya adalah BaCl2 . 2H2O

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2005. Modul Adaptif Kimia. Tersedia di http://www,jogjabelajar.org/modul/a
daptif/kimia/1_hukum%20dasar%20kimia%20dan%20kimia/kb2_4htm. Diakses
pada tanggal 11 November 2014.
Anonim. Massa Atom Relatif dan Massa Molekul Relatif. Tesedia di https://docs.goo
gle.com/document/d/107cmhhSPu3aQdK_FS KutxFMwOgb6x9J1swBV8/edit?
pli=1.diakses pada 11 November 2014
Anwar, Saepol. 2012. Laporan Kimia. Tesedia di http://mico0355.webs.com/apps/blo
g/show/14839707- menentukan-rumus-kimia-hidrat. Diakses pada tanggal 11
November 2014
Chang, Raymond. 2004. Kimia Dasar. Jakarta : Erlangga
Goldberg, David E. 2004. Kimia Untuk Pemula. Jakarta : Erlangga
Grafiko,Antonio.2009.Menentukan Rumus Suatu Hidrat. Tersedia di http://id.scribd.c
om/doc/13743581/RHidrat.Diakses pada 11 November 2014
Keenan, Charles W. et al. Ilmu Kimia Universitas. Terjemahan A. Hadyana P. Jakarta:
Erlangga
Peters Edward, I.1978. Introduction to Chemical Principle United States of America:
W.B.Saunders Company
Sukmariah. 1990. Kimia Dasar Jilid 1. Jakarta : Erlangga
Team teaching.2014.Penuntun Praktikum Kimia Dasar I. Gorontalo : Universitas
Negeri Gorontalo.

Anda mungkin juga menyukai