Anda di halaman 1dari 26

A.

Hukum Kelipatan Perbandingan oleh Dalton

Dalam kimia, kita mengenal bahwa senyawa kimia dibentuk dari unsur-unsur tertentu yang berikatan.
Sejumlah unsur tertentu yang bergabung akan mengahasilkan senyawa tertentu pula. Namun ternyara
ada keteraturan yang terjadi. Hal ini telah diteliti dan dikemukakan pertama kali oleh Joh Dalton, seorang
ahli di bidang kimia yang berasal dari Inggris (1766 – 1844).

Hukum kelipatan perbandingan ini menjadi hukum dasar dalam materi stoikiometri. Banyak buku
menyebutnya sebagai Hukum Dalton karena ditemukan pertama kali oleh John Dalton. Di tahun 1803 ia
menemukannya melalui suatu percobaan sederhana. Hukum Dalton menjadi hukum yang sangat penting
untuk memahami bagaimana suatu senyawa terbentuk.

Setelah Dalton menemukan hukum Kelipatan Perbandingan, ia mulai meneliti tentang atom. Penelitian
ini meliputi apakah atom dapat dipecah-pecah lagi. Penelitian tentang atom ini juga didasari oleh
hukum-hukum sebelumnya. Dalah pembahasan kali ini akan lebih ditekankan pada penjelasan mengenai
bagaimana hukum Kelipatan Perbandingan dapat ditemukan, aplikasinya, dan pengecualian.

1. Pengamatan dan Penelitian John Dalton

John Dalton melakukan pengamatan terhadap sejumlah senyawa dan akhir ia menemukan keteraturan
yang unik. Keteraturan ini terjadi pada perbandingan massa yang dimiliki unsur-unsur yang ada di dalam
senyawa. Untuk membuktikan hipotesisnya ini, kemudian John Dalton melakukan serangkan penelitian.

Pertama-tama ia mencoba mereaksikan Nitrogen dengan massa oksigen. Dalam hal ini massa nitrogen
diubah-ubah. Sedangkan massa oksigen dibuat tetap atau sama. Kemudian dari hasil percobaannya
tersebut akhirnya Dalton mendapatkan hasil yaitu sebagai berikut.

Setelah dibandingkan, Dalton mendapatkan bahwa perbandingan massa diantara keduanya adalah
berupa bilangan bulat. Hasil perhitungan didapatkan perbandingan sebesar 2 : 1 untuk massa senyawa
NO dan senyawa NO2.

2. Bunyi Hukum Kelipatan Perbandingan Oleh Dalton

Setelah mengetahui hasil percobaan tersebut, maka Dalton membuat kesimpulan berupa sebuah hukum
kimia. Hukum ini disebut dengan Hukum Perbandingan tetap yang banyak digunakan hingga sekarang.
Bunyi hukum tersebut adalah sebagai berikut.
Apabila terdapat 2 unsur berbeda yang bergabung membentuk suatu senyawa lebih dari satu macam,
jika massa salah satu unsur dibuat sama atau tepat dan unsur lainnya dibuat berbeda-beda, maka
perbandingan massa antar unsur tersebut adalah bilangan bulat dan juga sederhana.

Pembatasan Penggunaan Hukum Kelipatan Perbandingan

Dalam suatu ilmu, kita mengenal berbagai macam hukum atau teori. Berbagai teori dan hukum ini
mendasari penemuan teori lainnya dan digunakan dalam penentuan-penentuan untuk menjawab
hipotesis. Misalnya dalam suatu penelitian anda membutuhkan suatu dasar yang mampu mendukung
hipotesis di dalamnya.

Hukum Kelipatan Perbandingan kita kenal sebagai salah satu hukum dasar yang digunakan dalam materi
stoikiometri. Hukum ini memang sangat penting bahkan membuka wawasan akan bagaimana suatu
senyawa dapat terbentuk dan bagaimana penyusunnya. Namun hukum ini mengalami pengecualian
dalam kondisi tertentu.

Beberapa pengecualian yang bisa terjadi misalnya untuk senyawa-senyawa polimer. Senyawa polimer
adalah senyawa yang memiliki rantai sangat panjang bahkan tidak terhingga. Selain itu senyawa non
stoikiometrik dan oligomer juga tidak bisa menggunakan hukum Dalton ini.

Hukum Dalton digaris bawahi pada pernyataan bahwa perbandingan massa antar unsur yang menyusun
suatu senyawa adalah bilangan bulat dan sederhana. Misalnya untuk senyawa CO2 (karbon dioksida) dan
CO (karbon monoksida) yang mengikuti kaidah hukum Kelipatan Perbandingan.

B. Hukum Perbandingan Volume

Hukum perbandingan volume adalah hukum yang membahas tentang reaksi zat – zat yang berupa gas.
Kita tahu bahwa gas itu selain memiliki massa (buktinya dapat kalian lihat saat kita membeli gas untuk
memasak yang dibeli dalam satuan kg/massa), gas juga memilki volume, suhu dan tekanan tertentu yang
dapat diukur besarnya.

Pada tahun 1808, Joseph Louis Gay Lussac melakukan percobaan dengan mereaksikan gas hidrogen dan
gas nitrogen sehingga terbentuk ammonia. Pada suhu dan tekanan yang sama, ternyata untuk
membentuk 2 volume gas ammonia, volume hidrogen yang dibutuhkan adalah tiga kali volume gas
nitrogen.

Hidrogen + Nitrogen → Amonia

1 vol 3 vol 2 vol


Dalam percobaan lain gay lussac juga mendpakatkan hasil sebagai berikut :

Nitrogen + Oksigen → Nitrogen monoksida

1 vol 1 vol 2 vol

Nitrogen + Oksigen → Nitrogen dioksida

1 vol 2 vol 2 vol

Nitrogen + Oksigen → Nitrogen trioksida

2 vol 3 vol 2 vol

Yang diperhatikan gay lussac dari percobaannya tersebut adalah perbandingan volume perekasi nya yang
merupakan bilangan bulat dan sederhana dan keadaan ini terjadi pada suhu dan tekanan yang sama (P,T
sama). Berdasarkan fakta ini kemudian gay lussac membuat pernyataan yang kemudian dikenal dengan
hukum perbandingan volume.

“Pada suhu dan tekanan yang sama, volume gas gas yang bereaksi dan volume gas-gas hasil reaksi
berbanding sebagai bilangan bulat sederhana.“

Hukum perbandingan volume dari Gay Lussac dapat kita nyatakan sebagai berikut.

“Perbandingan volume gas-gas sesuai dengan koefisien masing-masing gas.”

C. MASSA MOLAR

1. . Pengertian massa molar

Massa molar adalah massa zat yang sama dengan massa atom atau massa rumus zat tersebut dinyatakan
dalam gram. Massa molar ini sama dengan massa yang dimiliki oleh 1 mol zat yang besarnya sama
dengan massa atom relatif (Ar) atau massa molekul relatif (Mr).

2. Rumus massa molar

Massa molar = massa mol zat = Mr atau Ar (dalam gram/mol)

Sehingga Massa 1 mol zat dinyatakan dalam satuan gram. Massa zat = (n x Mr) gram, dengan n = mol.
Contoh: Tentukan massa molar dari Al, Fe, HCl, dan NaOH jika diketahui Ar Al = 27; Fe = 56; H = 1; Cl =
35,5; Na = 23, dan O = 16.

Jawab:

Massa molar Al = 27 g/mol

Massa molar Fe = 56 g/mol

Massa molar HCl = Ar H + Ar Cl = 1 + 35,5 = 36,5 g/mol

Massa molar NaOH = Mr NaOH = Ar Na + Ar O + Ar H = 23 + 16 + 1 = 40 g/mol

D. Volume Molar

Hipotesis Avogadro menyebutkan bahwa pada suhu dan tekanan yang sama, semua gas dengan volume
yang sama akan mengandung jumlah partikel yang sama pula. Oleh karena 1 mol setiap gas mempunyai
jumlah molekul yang sama, maka pada suhu dan tekanan yang sama pula, 1 mol setiap gas memiliki
volume yang sama. Volume per mol gas disebut volume molar dan dilambangkan dengan Vm. Secara
matematis, hubungan volume, mol dan volume molar dinyatakan dalam rumus berikut.

V = n × Vm

Keterangan:

V = volume gas (liter)

n = jumlah mol (mol)

Vm = volume molar (liter/mol)

Volume molar gas bergantung pada suhu dan tekanan. Beberapa keadaan suhu dan tekanan yang biasa
dijadikan acuan penentuan volume gas di antaranya adalah keadaan standar, keadaan kamar, keadaan
tertentu dengan suhu dan tekanan yang telah diketahui, dan keadaan yang mengacu pada keadaan gas
lain.

Keadaan Standar

Kondisi dengan suhu 0 °C (273 K) dan tekanan 1 atm (76 cmHg) disebut dengan keadaan standar dan
dinyatakan dengan STP (Standard Temperature and Pressure). Keadaan tersebut, apabila dimasukkan ke
dalam rumus gas ideal menghasilkan nilai sebagai berikut.

PV = nRT
Keterangan:

P = tekanan (atm)

V = volume gas (liter)

n = jumlah mol (mol)

R = tetapan gas = 0,082 L atm/mol K

T = 0 °C = 273 K

Dari persamaan gas ideal di atas, kita peroleh rumus volume gas sebagai berikut.

nRT

Untuk keadaan STP, nilai P = 1 atm, n = 1 mol, R = 0,082 L atm/mol K dan T = 273 K. Sehingga apabila kita
masukkan nilai-nilai tersebut ke rumus volume di atas, maka kita peroleh:

V= 1 mol × 0,082 L atm/mol K × 273 K

=22,4 liter

1 atm

Dengan demikian, pada keadaan standar (STP), volume molar (volume 1 mol gas) adalah 22,4 liter/mol.
Soal Latihan Kimia

1. Unsur nitrogen dan oksigen dapat membentuk lebih dari satu senyawa, misalnya NO, NO2, N2O2
dan N2O4. Pada kondisi tertentu, 1 gram nitrogen tepat bereaksi dengan 1,14 gram oksigen.
Pada kondisi yang lain, 1 gram nitrogen tepat bereaksi dengan 2,28 gram oksigen. Bagaimana
rumus kimia kedua senyawa tersebut?
A. NO & N2O2 D. NO2 & N2O2
B. NO & NO2 E. N2O2 & N2O4
C. N2O4 & NO
2. Unsur hidrogen dan oksigen dapat membentuk air dan suatu peroksida. Persen massa unsur-
unsur dalam air adalah 11,1% berat H dan 88,9% berat O. Persen massa dalam peroksida adalah
5,93% berat H dan 94,07% berat O. Manakah rumus peroksidanya.
A. H2O2 D. H2O4
B. H2O E. H2O3
C. HO
3. Karbon dapat bergabung denganhidrogen dengan perbandingan 3 : 1 membentuk gas metana
berapa massa hidrogen yang diperlukan untuk bereaksi dengan 900 gram C pada metana ?
A. 150 gr D. 750 gr
B. 300 gr E. 900 gr

C. 600 gr

4. Unsur A dan unsure B membentuk 2 senyawa yaitu X dan Y. Massa unsure A dalam senyawa X
dan Y berturut – turut adalah 46,7 % dan 30,4 %. Tunjukkanlah bahwa hukum Dalton berlaku
pada kedua senyawa tersebut . Dan manakah perbandingan yang tepatnya?
A. 1:2 D. 1:4
B. 2:1 E. 1:5
C. 1:3
5. Karbon dan oksigen dapat membentuk dua macam senyawa yaitu CO dan CO2. Jika kandungan
karbon pada senyawa CO dan CO2 berturut-turut 42,85% dan 27,2%. Tentukan data ini sesuai
hukum Dalton dan berapakah perbandingannya?
A. 1:2 D. 1:4
B. 2:1 E. 1:5
C. 1:3

6. Sejumlah logam besi dipijarkan dengan 3.2 gram belerang menghasilkan 8.8 gram senyawa
besi(|l) sulfida. Berapa gram logam besi yang telah bereaksi?
A. 4,0 gram D. 6,4 gram
B. 4,8 gram E. 7,2 gram
C. 5,6 gram
7. Sebanyak 18 gram glukosa dibakar dengan oksigen menghasilkan 26.4 gram gas karbon dioksida
dan 10.8 gram uap air. Berapa gram oksigen yang telah bereaksi pada pembakaran tersebut?
A. 17,2 gram D. 18,2 gram
B. 182 gram E. 19,2 gram
C. 192 gram
8. Perbandingan massa N dan O dalam senyawa NO dan NO2 adalah sebagai berikut.

SENYAWA MASSA PEMBENTUK (gram)


N O
NO 28 32
NO2 28 64

Buktikan apakah kedua rumus senyawa tersebut memenuhi Hukum Kelipatan Perbandingan.
Dan berapakah Perbandingannya?

A. 1:2 D. 1:4

B. 2:1 E. 1:5

C. 1:3

9. Dua buah senyawa dibentuk oleh unsur P dan Q dengan perbandingan massa sebagai berikut.
SENYAWA % MASSA UNSUR
P Q
I 80 20
II 66,5 33,5

Apakah rumus senyawa sesuai dengan Hukum Perbandingan Berganda? Berapakah


perbandingannya?

A. 1:2 D. 1:4

B. 2:1 E. 1:5

C. 1:3

10. Belerang dapat membentuk dua senyawa oksida. Oksida pertama mengandung oksigen
sebanyak 50 % dan oksida yang kedua mengandung oksigen 60%. Hitunglah perbandingan massa
belerang untuk oksigen tetap pada senyawa oksida belerang tersebut
A. 3:2 D. 2:3
B. 1:2 E. 2:1
C. 1:4
11. Tentukan banyaknya volume gas hidrogen yang bereaksi dengan 16 liter gas oksigen dan
menghasilkan uap air.
A. 9 L D. 24 L
B. 10 L E. 32 L
C.12 L
12. Reaksi N2(g) + 3 H2(g) → 2 NH3(g). Jika volume nitrogen yang bereaksi 2 liter, berapakah volume
hidrogen yang dibutuhkan dan volume amonia yang terbentuk pada kondisi suhu dan tekanan
yang sama?
A. 2 L D. 8 L
B. 4 L E. 10 L
C. 6 L
13. Sebanyak 4 L CH4 dibakar habis dengan gas oksigen sesuai persamaan reaksi:
CH4(g) + 2 O2(g)→ CO2(g) + 2 H2O(l)

Pada suhu dan tekanan yang sama. Volume gas CO2 yang dihasilkan adalah

A. 2 L D. 8 L

B. 4 L E. 10 L
C. 6 L
14. Sebanyak 8 L C3H8 dibakar habis dengan oksigen sesuai dengan persamaan reaksi
C3H8 + 5O2 ———- > 3CO2 + 4 H2O

Pada suhu dan tekanan yang sama volume gas CO2 yang dihasilkan adalah ?

A. 9 L D. 24 L
B. 10 L E. 36 L
C.12 L
15. Jika 50 mL gas CxHy dibakar dengan 250 mL oksigen, dihasilkan 150 mL karbon dioksida dan
sejumlah uap air. Semua gas diukur pada suhu dan tekanan yang sama. Tentukan rumus CxHy.
A. C4H6 D. C3H6

B. C2H4 E. C3H8

C. C3H5

16. Suatu campuran yang terdiri dari metana (CH4) dan etena (C2H4) dibakar sempurna
menghasilkan karbon dioksida dan air. Pada suatu percobaan pembakaran 10 mL (T,P)
campuran menghasilkan 16 mL (T,P) karbon dioksida. Tentukanlah susunan campuran tersebut.
A. 3 mL C2H4 dan 2 mL CH4 D. 6 mL C2H4 dan 2 mL CH4
B. 4 mL C2H4 dan 6 mL CH4 E. 6 mL C2H4 dan 4 mL CH4
C. 5 mL C2H4 dan 4 mL CH4

Pernyataan di bawah ini untuk nomer 17,18 & 19.


Tiga liter gas propana (C3H8) dibakar sempurna dengan gas oksigen membentuk gas karbon
dioksida dan air, sesuai persamaan reaksi berikut.

C3H8(g) + 5O2(g) → 3CO2(g) + 4H2O(l)

17. Berapa liter gas oksigen yang diperlukan?


A. 3 liter D. 12 liter
B. 6 liter E. 15 liter
C. 9 liter
18. Berapa liter gas karbon dioksida yang terbentuk?
A. 3 liter D. 12 liter
B. 6 liter E. 15 liter
C. 9 liter
19. Berapa liter air yang terbentuk?
A. 3 liter D. 12 liter
B. 6 liter E. 15 liter
C. 9 liter
20. Sepuluh mL gas nitrogen (N2) dan 15 mL gas oksigen (O2) tepat habis bereaksi menjadi 10 mL
gas NaOb. Tentukan rumus kimia gas NaOb tersebut!
A. NO D. N2O4
B. NO2 E. N2O3
C. N2O3
21. Besi massanya 25 g. Berapa mol besi tersebut ? Diketahui Ar Fe = 56 g mol–1.
A. 0,223 mol D. 0,722 mol
B. 0,446 mol E. 0,844 mol
C. 0, 669 mol
22. Jumlah mol grafit dalam suatu baterai adalah 1,5 mol. Berapa massa grafit tersebut? Diketahui
Ar C = 12 g mol–1.
A. 18 g D. 42 g
B. 24 g E. 56 g
C. 36 g
23. Berapa massa 1 atom besi? Diketahui Ar Fe = 56 sma.
A. 6,3 × 1023 g. D. 13,5 × 1023 g.
B. 9,3 × 1023 g. E. 14,5 × 1023 g.
C. 11,2 × 1023 g.
24. Berapa jumlah molekul CO2 yang terdapat dalam 4 g CO2? Diketahui Mr CO2 = 44 sma.
A. 0,52× 1023 molekul. D. 0,64× 1023 molekul.
B. 0,53× 1023 molekul. E. 0,84× 1023 molekul.
C. 0,54× 1023 molekul.
25. Hitunglah jumlah mol dari 54 g Al dalam sebuah perabotan rumah tangga (Ar Al = 27).
A. 2,0 mol D. 7,0 mol
B. 4,0 mol E. 8,0 mol
C. 6,0 mol
26. Hitunglah jumlah mol dari 9 g H2O dalam satu cangkir sirup buah (Mr H2O = 18).
A. 0,5 mol D. 0,2 mol
B. 0,4 mol E. 0,1 mol
C. 0,3 mol
Pernyataan berikut untuk nomer 27 & 28
Diketahui 6 g urea (CO(NH2)2) jika Ar : H = 1, C = 12, N = 14, O = 16, tentukan:
27. Mol urea
A. 0,5 mol D. 0,2 mol
B. 0,4 mol E. 0,1 mol
C. 0,3 mol
28. Jumlah partikel
A. 6,02 x 1024 molekul D. 3,02 x 1024 molekul
B. 6,02 x 1023 molekul E. 3,02 x 1023 molekul
C. 6,02 x 1022 molekul
29. Hitunglah massa dari 0,3 mol H2SO4! (Ar H = 1; S = 32; O = 16)
A. 2,94 gram D. 29,4 gram
B. 294 gram E. 32,6 gram
C. 3,26 gram
30. Hitunglah massa dari 0,2 mol Al!
A. 3,2 gram D. 6,0 gram
B. 4,8 gram E. 6,4 gram
C. 5,4 gram

31. Hitunglah volume 2 mol gas oksigen apabila diukur pada keadaan standar.
A. 10,2 L D. 33,6 L
B. 11,2 L E. 44,8 L
C. 22,4 L
32. Hitunglah jumlah mol dari 5,6 liter gas hidrogen dalam suatu balon gas pada keadaan standar.
A. 1 mol D. 0.5 mol
B. 0,75 mol E. 0,25 mol
C. 0,65 mol
33. Berapa volume gas CO2 yang massanya 22 g (Ar : C = 12, O = 16) jika diukur pada tekanan 1 atm?
A. 10,2 L D. 33,6 L
B. 11,2 L E. 44,8 L
C. 22,4 L
34. Hitunglah jumlah partikel dan volume gas O2 (Mr = 32) pada keadaan standar yang memiliki
massa 16 gram.
A. 10,2 L D. 33,6 L
B. 11,2 L E. 44,8 L
C. 22,4 L
35. Hitunglah massa dan volume 9,03 × 1023 molekul uap air (Mr = 18) pada keadaan standar.
A. 10,2 L D. 33,6 L
B. 11,2 L E. 44,8 L
C. 22,4 L
36. Dalam satu wadah terdapat L partikel gas hidrogen. Jika L adalah bilangan Avogadro, volume
wadah yang ditempati gas tersebut pada suhu dan tekanan standar adalah ....
A. 22,4 liter D. 1 liter

B. 11,2 liter E. 0,5 liter


C. 0L liter

37. Berapa volume 0,5 mol gas oksigen pada keadaan STP?
A. 11,2 L D. 67,2 L
B. 22,4 L E. 77,2 L
C. 44,8 L

38. Volume 1,4 gr gas Nitrogen (Ar N = 14) pada keadaan standar adalah ….
A. 0.56 L D. 3,36 L
B. 1.12 L E. 4,48 L
C. 2.24 L
39. Jumlah molekul 8,96 L gas flourin pada keadaan standar adalah ….
A. 1,2 x 1023 molekul D. 4,8 x 1023 molekul

B. 2,4 x 1023 molekul E. 6,0 x 1023 molekul

C. 3,6 x 1023 molekul

40. Hitunglah volume 3 mol gas oksigen apabila diukur pada keadaan standar.
A. 67,2 L D. 55,6 L
B. 44,8 L E. 11,2 L
C. 22,4 L
Kunci Jawaban

1. Unsur nitrogen dan oksigen dapat membentuk lebih dari satu senyawa, misalnya NO, NO2, N2O2 dan
N2O4. Pada kondisi tertentu, 1 gram nitrogen tepat bereaksi dengan 1,14 gram oksigen. Pada kondisi
yang lain, 1 gram nitrogen tepat bereaksi dengan 2,28 gram oksigen. Bagaimana rumus kimia kedua
senyawa tersebut?

Jawab

Untuk berat nitrogen yang sama (1 gram), perbandingan massa oksigen untuk kedua senyawa itu adalah
1,14 : 2,28 atau 1 : 2. Oleh karena perbandingan unsur oksigen pada kedua senyawa itu berupa bilangan
bulat dan sederhana maka data ini sesuai Hukum Perbandingan Berganda. Rumus kimia kedua senyawa
itu adalah NO dan NO2.

2. Unsur hidrogen dan oksigen dapat membentuk air dan suatu peroksida. Persen massa unsur-unsur
dalam air adalah 11,1% berat H dan 88,9% berat O. Persen massa dalam peroksida adalah 5,93% berat H
dan 94,07% berat O. Jelaskan bahwa data ini sesuai Hukum Kelipatan Perbandingan dan tentukan rumus
peroksidanya.

Jawab

Berdasarkan persen berat, dapat diartikan bahwa dalam air terkandung 11,1 gram H dan 88,9 gram O.

Jika berat H = 1 gram maka berat O dalam air adalah

1/11,1 × 88,9 gram = 8 gram

Dalam peroksida terkandung 5,93 gram H dan 94,07 gram O.

Jika berat H = 1 gram maka berat O dalam peroksida adalah

1/5,93 × 94,07 gram = 16 gram

Untuk berat H yang sama, perbandingan massa O dalam air dan peroksida adalah 8 : 16 = 1 : 2. Dengan
demikian, data ini sesuai Hukum Kelipatan Perbandingan. Oleh karena rumus kimia molekul air adalah
H2O maka rumus molekul peroksida adalah H2O2.

3. Karbon dapat bergabung denganhidrogen dengan perbandingan 3 : 1 membentuk gas metana berapa
massa hidrogen yang diperlukan untuk bereaksi dengan 900 gram C pada metana ?
Jawaban :

C:H=3:1

Maka massa H = 1/3 x 900 gram

= 300 gram.

4. Unsur A dan unsure B membentuk 2 senyawa yaitu X dan Y. Massa unsure A dalam senyawa X dan Y
berturut – turut adalah 46,7 % dan 30,4 %. Tunjukkanlah bahwa hukum Dalton berlaku pada kedua
senyawa tersebut ?

Jawaban :

Senyawa

% A % B = 100 – % A

46,7 %

100 – 46,7 % = 53,3 %

Y 30,4 %

100 – 30,4 % = 69,6 %

Agar persentase A sama maka senyawa X dikalikan factor 2,14 dan senyawa Y dikalikan factor 3,28
sehingga diperoleh perbandingan massa X dan Y sebagai berikut :

Massa X (gr)

46,7 x 2,14 = 100

53,3 x 2,14 = 114,06

Massa Y (gr)

Y 30,4 x 3,28 = 100

69,6 x 3,28 = 228,28

Jadi dapat diketahui perbandingannya X : Y = 114,06 : 228,28 = 1 : 2


5. Karbon dan oksigen dapat membentuk dua macam senyawa yaitu CO dan CO2. Jika kandungan karbon
pada senyawa CO dan CO2 berturut-turut 42,85% dan 27,2%. Apakah data ini sesuai hukum Dalton?

Jawaban:

Dimisalkan senyawa CO dan CO2 masing-masing 100 gram.

Perbandingan massa C dan O pada senyawa CO dan CO2

Perbandingan massa oksigen dalam CO2 dan CO = 2,66 : 1,33 = 2 : 1. Perbandingan massa oksigen dalam
kedua senyawa adalah bulat sederhana, sesuai dengan hukum Dalton.

6. Sejumlah logam besi dipijarkan dengan 3.2 gram belerang menghasilkan 8.8 gram senyawa besi(|l)
sulfida. Berapa gram logam besi yang telah bereaksi?

Jawaban :

Reaksinya:

Fe(s) + S(s) _. FeS(s)

x gr 3.2 gr 8.8 gr

Menurut hukum kekekalan massa:

Massa sebelum bereaksi : Massa sesudah bereaksi

(x + 3.2)gr : 8.8 gr

x : (8.8-3.2) gr : 5.6 gram

maka massa logam besi adalah 5.6 gram

7. Sebanyak 18 gram glukosa dibakar dengan oksigen menghasilkan 26.4 gram gas karbon dioksida dan
10.8 gram uap air. Berapa gram oksigen yang telah bereaksi pada pembakaran tersebut?

Jawaban :

Persamaan reaksinya:

C6H1206($) + 602(9) a 5C02(9) + 5H20(')

18 gram x gr 26.4 gr 10.8 gr

Menurut hukum kekekalan massa:


Massa sebelum bereaksi : Massa sesudah bereaksi

(18 + x)gr = (26.4+10.8) gr

(18 + x)gr : 37.2 gr

x : (37.2-18) gr : 19.2 gram

maka massa gas oksigen adalah 19.2 gram

11. tentukan banyaknya volume gas hidrogen yang bereaksi dengan 16 liter gas oksigen dan
menghasilkan uap air.

Jawaban :

untuk menentukan perbandingan volume kita harus mencari perbandingan koefisien gas dalam reakasi.

H2(g) + O2(g) → H2O(g) (kita setarakan reaksi)

2 H2 + O2 → 2 H2O (setara)

dari reaksi di atas, didapat perbandingan koefisien 2 (hidrogen) : 1 (oksigen) : 2 (uap air)

jika kita punya gas oksigen 16 liter, maka volume hidrogen yang diperlukan

2/1 x 16 = 32 liter gas hidrogen.

12. Reaksi N2(g) + 3 H2(g) → 2 NH3(g). Jika volume nitrogen yang bereaksi 2 liter, berapakah volume
hidrogen yang dibutuhkan dan volume amonia yang terbentuk pada kondisi suhu dan tekanan yang
sama?

Jawaban:

Perbandingan volume N2 : H2 : NH3 = 1 : 3 : 2. Jika volume N2 = 2 liter maka

Contoh Soal Penerapan Hukum Perbandingan Volume atau Hukum Gay Lussac

Jadi, volume hidrogen yang dibutuhkan adalah 6 L dan volume amonia yang terbentuk adalah 4 L.

13. Sebanyak 4 L CH4 dibakar habis dengan gas oksigen sesuai persamaan reaksi:

CH4(g) + 2 O2(g)→ CO2(g) + 2 H2O(l)

Pada suhu dan tekanan yang sama. Volume gas CO2 yang dihasilkan adalah ....
Jawaban:

Perbandingan volume CH4 : O2 : CO2 : H2O = 1 : 2 : 1 : 2. Jika volume CH4 sebanyak

4 L, maka volume gas CO2 yang dihasilkan yaitu:

Contoh Soal Penerapan Hukum Perbandingan Volume atau Hukum Gay Lussac

Jadi, volume gas CO2 yang dihasilkan adalah 4 L.

14. Sebanyak 8 L C3H8 dibakar habis dengan oksigen sesuai dengan persamaan reaksi:

C3H8 + 5O2 ———- > 3CO2 + 4 H2O pada suhu dan tekanan yang sama volume gas CO2 yang dihasilkan
adalah ?

Jawaban :

Volume CO2 = (koefisien CO2)/(koefisien C3H8) X volume C3H8

= 3/1 X 8 L

= 24

15. Jika 50 mL gas CxHy dibakar dengan 250 mL oksigen, dihasilkan 150 mL karbon dioksida dan sejumlah
uap air. Semua gas diukur pada suhu dan tekanan yang sama. Tentukan rumus CxHy.

Jawaban :

Perbandingan volume gas sesuai dengan perbandingan koefisiennya.Perbandingan volume yang ada
disederhanakan, kemudian dijadikan sebagai koefisien. Perhatikan reaksi berikut ini.

CxHy + O2 ———– > CO2 + H2O

50 mL 250 mL 150 mL

1 2 3

Karena koefisien H2O belum diketahui , dimisalkan koefisien H2O adalah z maka didapatkan persamaan
reaksi

CxHy + 5 O2 ———- > 3 CO2 + z H2O

∑ atom ruas kiri = ∑ atom ruas kanan


Berdasarakan jumlah atom O, 10 = 6 + z

z = 10 – 6 = 4

Sehingga persamaan reaksinya menjadi :

CxHy + 5 O2 ———- > 3 CO2 + 4 H2O

Untuk menentukan x dan y dilakukan penyetaraan jumlah atom C dan H

∑ atom ruas kiri = ∑ atom ruas kanan

Jumlah atom C = x =3

Jumlah atom H = y = 8

Jadi didapati rumus CxHy adalah C3H8

16. Suatu campuran yang terdiri dari metana (CH4) dan etena (C2H4) dibakar sempurna menghasilkan
karbon dioksida dan air. Pada suatu percobaan pembakaran 10 mL (T,P) campuran menghasilkan 16 mL
(T,P) karbon dioksida. Tentukanlah susunan campuran tersebut.

Jawaban :

Dari soal diatas pertama kita buat persaman reaksinya terlebih dahulu

CH4 + O2 —————– > CO2 + 2 H2O

C2H4 + 3 O2 —————– > 2 CO2 + 2 H2O

Lalu kita misalkan :

V C2H4 = x mL

V CH4 = ( 10 – x ) mL

Maka x mL C2H4 akan menghasilkan gas CO2 sebanyak = 2/1 . x mL = 2x mL

Sedangkan (10 – x ) mL CH4 akan menghasilkan gas CO2 sebanyak (10 – x)mL, dikarenakan hasil
pembakaran kedua jenis gas adalah 16 mL maka akan didapatkan persamaan sebagai berikut :

2x mL – (10 – x) mL = 16 mL

2x mL – x mL = 16 – 10

X = 6 mL
Jadi campuran tadi akan menghasilkan gas antara lain 6 mL C2H4 dan 4 mL CH4 ( didapatkan dengan
memasukkan harga x kedalam persamaan tiap gas yang telah dibuat di awal ).

Tiga liter gas propana (C3H8) dibakar sempurna dengan gas oksigen membentuk gas karbon dioksida dan
air, sesuai persamaan reaksi berikut.

C3H8(g) + 5O2(g) → 3CO2(g) + 4H2O(l)

17. Berapa liter gas oksigen yang diperlukan?

Jawab

C3H8(g) + 5O2(g) → 3CO2(g) + 4H2O(l)

■ Menentukan volume oksigen

Volume O2/Volume C3H8 = koefisien O2/koefisien C3H8

Volume O2 = (koefisien O2/koefisien C3H8) × volume C3H8

Volume O2 = (5/1) × 3 liter = 15 liter

18. Berapa liter gas karbon dioksida yang terbentuk?

■ Menentukan volume karbon dioksida

Volume CO2/Volume C3H8 = koefisien CO2/koefisien C3H8

Volume CO2 = (koefisien CO2/koefisien C3H8) × volume C3H8

Volume CO2 = (3/1) × 3 liter = 9 liter

19. Berapa liter air yang terbentuk?

■ Menentukan volume air

Volume H2O/Volume C3H8 = koefisien H2O/koefisien C3H8

Volume H2O = (koefisien H2O/koefisien C3H8) × volume C3H8

Volume CO2 = (4/1) × 3 liter = 12 liter


20. Sepuluh mL gas nitrogen (N2) dan 15 mL gas oksigen (O2) tepat habis bereaksi menjadi 10 mL gas
NaOb. Tentukan rumus kimia gas NaOb tersebut!

Jawab

Perbandingan koefisien = perbandingan volume

Koefisien N2 : O2 : NaOb = 10 : 15 : 10 = 2 : 3 : 2

Dengan demikian, persamaan reaksinya dapat kita tulis sebagai berikut.

2N2 + 3O2 → 2NaOb

Karena jumlah atom di ruas kiri dan ruas kanan itu sama, maka harga indeks a dan b dapat dicari dengan
cara sebagai berikut.

Jumlah atom N kiri = jumlah atom N kanan

2 × 2 = 2a

4 = 2a

a=2

Jumlah atom O kiri = jumlah atom O kanan

3 × 2 = 2b

6 = 2b

b=3

Dengan demikian, rumus kimia senyawa tersebut adalah N2O3

21. Besi massanya 25 g. Berapa mol besi tersebut ? Diketahui Ar Fe = 56 g mol–1.

Jawab

Massa molar besi: Mm Fe = 56 g mol–1

n = m/Mm

Jumlah mol besi = massa besi/massa molar

Jumlah mol besi = (25 g)/(56 g mol-1) = 0,446 mol.


22. Jumlah mol grafit dalam suatu baterai adalah 1,5 mol. Berapa massa grafit tersebut? Diketahui Ar C =
12 g mol–1.

Jawaban :

Massa molar C = 12 g mol–1

m = n × Mm

Massa 1,5 mol C = jumlah mol × massa molar

Massa 1,5 mol C = 1,5 mol × 12 g mol–1 = 18 g.

23. Berapa massa 1 atom besi? Diketahui Ar Fe = 56 sma.

Jawaban :

Ar Fe = 56 sma, Jadi, massa molar Fe = 56 g mol–1.

Massa 1 atom Fe adalah

m = n × Mm

m = (P/L) × Mm

m = (jumlah atom/tetapan avogadro) × massa molar

m = (1 atom Fe)/(6,02 × 1023 atom mol-1) × 56 g mol-1

m = 9,3 × 1023 g.

24. Berapa jumlah molekul CO2 yang terdapat dalam 4 g CO2? Diketahui Mr CO2 = 44 sma.

Jawaban :

Massa molar CO2 = 44 g mol–1

n = m/Mm

Jumlah mol CO2 = (4 g)/44 g mol-1 = 0,09 mol

P=n ×L

Jumlah molekul CO2 = jumlah mol × tetapan avogadro


Jumlah molekul CO2 = 0,09 mol × 6,02 × 1023 molekul mol-1

Jumlah molekul CO2 = 0,54× 1023 molekul.

25. Hitunglah jumlah mol dari 54 g Al dalam sebuah perabotan rumah tangga (Ar Al = 27).

Jawaban :

Jumlah mol = massa / massa molar = massa / Mr atau Ar

mol Al = 54 g Al / 27 g/mol = 2,0 mol

26. Hitunglah jumlah mol dari 9 g H2O dalam satu cangkir sirup buah (Mr H2O = 18).

Jawaban :

Mol H2O = 9 g H2O / 18 g/mol = 0,5 mol H2O

Diketahui 6 g urea (CO(NH2)2) jika Ar : H = 1, C = 12, N = 14, O = 16, tentukan:

27. mol urea

Jawaban :

Mr urea = 12 + 16 + (16 x 2) = 60

mol urea = massa urea / Mr urea = 6 g / (60 g/mol) = 0,1 mol

28. jumlah partikel

Jawaban :

jumlah partikel = n x N

jumlah partikel = 0,1 x (6,02 x 1023 molekul)

jumlah partikel = 0,602 x 1023 molekul

jumlah partikel = 6,02 x 1024 molekul


29. Hitunglah massa dari 0,3 mol H2SO4! (Ar H = 1; S = 32; O = 16)

Jawaban:

Diketahui:

n H2SO4 = 0,3 mol

Mr H2SO4 = Ar H + Ar S + Ar O = (2 x 1) + (1 x 32) + (4 x 16) = 98

Ditanyakan: massa H2SO4 ….?

n = massa/Mr

massa = n x Mr

massa = 0,3 x 98 = 29,4 gram

30. Hitunglah massa dari 0,2 mol Al!

Jawaban:

Diketahui:

n Al = 0,2 mol

Ar Al = 27

Ditanyakan: massa Al ….?

n = massa/Ar

massa = n x Ar

massa = 0,2 x 27 = 5,4 gram.

31. Hitunglah volume 2 mol gas oksigen apabila diukur pada keadaan standar.

Jawaban :

Volume O2 = mol O2 × 22,4 L


Volume O2 = 2 × 22,4 L

Volume O2 = 44,8 L

32. Hitunglah jumlah mol dari 5,6 liter gas hidrogen dalam suatu balon gas pada keadaan standar.

Jawaban :

Mol H2 = volume H2 / 22,4 = 5,6 L / 22,4 L

Mol H2 = 0,25 mol

33. Berapa volume gas CO2 yang massanya 22 g (Ar : C = 12, O = 16) jika diukur pada tekanan 1 atm?

Jawaban :

Mr CO2 = 44

mol CO2 = 22/44 = 0,5 mol

volume CO2 = 0,5 x 22,4 = 11,2 L

34. Hitunglah jumlah partikel dan volume gas O2 (Mr = 32) pada keadaan standar yang memiliki massa
16 gram.

Jawaban : Untuk menghitung jumlah partikel pada keadaan standar, hubungkan dengan massa O2 yang
diketahui seperti berikut.

jumlah partikel / 6,02 x 1023 = massa / Mr

jumlah partikel / 6,02 x 1023 = 16 / 32

jumlah partikel = (16 / 32) x 6,02 x 1023

Jumlah partikel = 3,01 × 1023 molekul O2

Untuk menghitung jumlah volume (keadaan standar), hubungkan dengan persamaan:

massa O2 / Mr O2 = volume O2 / 22,4

16 / 32 = volume O2 / 22,4

volume O2 = (16 / 32) x 22,4 L = 11,2 L.


Jadi, jumlah partikel gas O2 yang memiliki massa 16 gram adalah 3,01 × 1023 molekul O2 dan volumenya
adalah 11,2 L.

35. Hitunglah massa dan volume 9,03 × 1023 molekul uap air (Mr = 18) pada keadaan standar.

Jawaban : Untuk menghitung massa H2O, hubungkan dengan persamaan:

massa H2O / Mr H2O = jumlah partikel H2O / 6,02 × 1023

massa H2O / 18 = 9,03 × 1023 / 6,02 × 1023

massa H2O = (9,03 × 1023 / 6,02 × 1023) x 18 = 27 gram

Untuk menghitung volume gas H2O, hubungkan dengan persamaan :

jumlah partikel H2O / 6,02 × 1023 = volume uap H2O / 22,4

9,03 × 1023 / 6,02 × 1023 = volume uap H2O / 22,4

volume uap H2O = (9,03 × 1023 / 6,02 × 1023) x 22,4 = 33,6 L

Jadi, massa uap air yang memiliki jumlah partikel 9,03 × 1023 molekul adalah 27 gram dan volumenya
adalah 33,6 L.

36. Dalam satu wadah terdapat L partikel gas hidrogen. Jika L adalah bilangan Avogadro, volume wadah
yang ditempati gas tersebut pada suhu dan tekanan standar adalah ....

Jawaban :

jumlah partikel / bilangan Avogadro = L / L = 1 mol

maka volume = 1 × 22,4 L = 22,4 L

Jadi, volume wadah yang ditempati adalah (A) 22,4 liter.

37. Berapa volume 0,5 mol gas oksigen pada keadaan STP?

Pembahasan:

V = n x 22,4

V = 0,5 x 22,4 = 11,2 L


Jadi, volume 0,5 mol gas oksigen pada keadaan STP adalah 11,2 L.

38. Volume 1,4 gr gas Nitrogen (Ar N = 14) pada keadaan standar adalah ….

Pembahasan:

Mr Nitrogen = 2 x Ar N = 2 x 14 = 28

n Nitrogen = gr/Mr = 1,4/28 = 0,05 mol

V = n x 22,4 = 0,05 x 22,5 = 1,12 L

Jadi, volume 1,4 gr gas Nitrogen pada keadaan standar sebesar 1,12 L. Jawaban B.

39. Jumlah molekul 8,96 L gas flourin pada keadaan standar adalah ….

Pembahasan:

Diketahui:

V = 8,96 L

Ditanya: p….?

V = n x 22,4

n = 8,96 / 22,4 = 0,4 mol

p=nxL

p = 0,4 x 6,02 x 1023 = 2,4 x 1023 molekul

Jadi, jumlah molekul 8,96 L gas flourin pada keadaan standar adalah 2,4 x 1023 molekul.

40. Hitunglah volume 3 mol gas oksigen apabila diukur pada keadaan standar.

Jawaban :

Volume O2 = mol O2 × 22,4 L

Volume O2 = 3 × 22,4 L

Volume O2 = 67,2 L

Anda mungkin juga menyukai