Anda di halaman 1dari 12

20

BAB II
HUKUM DASAR KIMIA

A. Pendahualuan
1. Deskripsi Singkat

Bab ini membahas pengukuran massa zat dalam reaksi sehingga ditemukan
hukum-hukum dasar kimia. Hukum ini dijadikan titik tolak oleh Dalton untuk
melahirkan teori kimia pertama, yaitu teori atom Dalton. Kemudian dilanjutkan
dengan hukum kimia mengenai gas yang menjadi dasar konsep massa atom relatif
dan molekul relatif, serta cara penentuan keduanya.

2. Relevansi Materi

Ilmu kimia mempelajari tentang peristiwa yang ditandai dengan berubahnya


satu zat menjadi zat lain dalam reaksi kimia, sehingga melahirkan hukum-hukum
dasar kimia.

3. Kompetensi Pendukung

Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan mampu menerapkan


hukum dasar kimia dalam persamaan reaksi.

B. Penyajian Materi
2.1 Hukum-hukum dasar kimia
Hukum Kekekalan Massa
Pada tahun 1774, Lavoiser memanaskan timah dengan oksigen dalam wadah
tertutup. Dengan menimbang secara teliti, ia berhasil membuktikan bahwa dalam
reaksi itu tidak terjadi perubahan massa. Perubahan ini menjadi dasar hukum
Kekekalan Massa, yang berbunyi:
“Pada reaksi kimia, massa zat pereaksi sama dengan massa zat hasil reaksi”
Dengan kata lain dapat dinyatakan:
“Materi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan”
21

Hukum Perbandingan Tetap


Proust meneliti perbandingan massa unsur-unsur dalam senyawa. Misalkan:
air, berapakah perbandingan massa hidrogen dan oksigen. Bila direaksikan 10 gram
oksigen ternyata diperlukan 0,125 gram hidrogen. Sesuai dengan hukum Lavoiser
akan terbentuk 10,125 gram air.
Oksigen + hidrogen air
10 gram 0,125 gram 10,125 gram
atau 8 1 9
Sebaliknya, jika 100 gram air diuraikan ternyata menghasilkan 88,9 gram
oksigen dan 11,1 gram hidrogen.
Air oksigen + hidrogen
100gram 88,9 gram 11,1 gram
atau 9 8 1
Untuk membentuk air diperlukan oksigen dan hidrogen dengan
perbandingan yang tetap yaitu 8 : 1. Dengan kata lain, air mengandung oksigen dan
hidrogen dengan perbandingan massa 8 dan 1. Demikian juga jika direaksikan 28
gram besi (Fe) akan diperlukan 16 gram belerang (S) dan akan terbentuk 44 gram
besi belerang atau:
Besi + Belerang besi belerang
28 gram 16 gram 44 gram
atau 7 gram 4 gram 11 gram
Besi + Belerang besi belerang
14 gram 8 gram 22 gram
atau 7 gram 4 gram 11 gram
Jadi, perbandingan massa besi dan belerang dalam reaksi di atas adalah sama
walaupun jumlah massanya di ubah.
Berdasarkan percobaan di atas, Proust merumuskan pernyataan yang disebut
hukum Perbandingan Tetap
“ Dalam suatu zat kimia murni, perbandingan massa unsur-unsur dalam tiap-
tiap senyawa adalah tetap”
22

Contoh:
Hasil pemeriksaan garam dari Madura dan Cirebon menghasilkan data sebagai
berikut:
Massa garam Massa Natrium Massa Klor
Madura 0,2925 gram 0,1150 gram 0,1775 gram
Cirebon 1,7750 gram 0,6900 gram 1,0650 gram
Tunjukan bahwa garam mempunyai perbandingan unsur yang tetap!
Jawaban:
Garam madura:
%Na = 0,1150
0,2925
𝑥 100% = 39,3%

%Cl = 0,1775
0,2925
𝑥100% = 60,7%

Garam Cirebon:
%Na = 0,6900
1,7750
𝑥100% = 39,3%

%Cl = 1,0650
1,7750
𝑥100% = 60,7%

Maka perbandingan massa atom natrium dan klor adalah sama, walaupun garam
berasal dari daerah yang berbeda.
Hukum Perbandingan Berganda
John Dalton tertarik mempelajari dua unsur yang dapat membentuk lebih
dari satu senyawa, seperti tembaga dengan oksigen, karbon dengan oksigen,
belerang dengan oksigen, fosfor dengan klor. Perbandingan massa kedua unsur
tersebut adalah:
➢ Tembaga dengan oksigen membentuk dua senyawa tembaga oksida
Tembaga oksida Tembaga Oksigen Tembaga : Oksigen
CuO 88,8% 11,2% 1 : 0,126
Cu2O 79,9% 20,1% 1 : 0,252
➢ Karbon dengan oksigen membentuk dua senyawa karbon oksida
Karbon oksida Karbon Oksigen Karbon : Oksigen
CO 42,8% 57,2% 1 : 1,33
CO2 27,3% 72,7% 1 : 2,67
23

➢ Sulfur dengan oksigen dapat membentuk dua senyawa oksigen yaitu sulfur
dioksida (I) dan sulfur trioksida (II)
Senyawa Belerang Oksigen Belerang : Oksigen
I 50% 50% 1 : 1
II 40% 60% 1 : 1,5
Dari ketiga contoh di atas massa Tembaga, Karbon dan Sulfur adalah sama.
Angka perbandingan atom oksigen yaitu:
Tembaga oksida 0,126 : 0,252 = 1 : 2
Karbon oksida 1,33 : 2,67 = 1 : 2
Belerang oksida 1 : 1,5 = 2 : 3
Maka perbandingan oksigen dalam bilangan bulat dan sederhana.
Berdasarkan percobaan di atas, Dalton menarik kesimpulan yang disebut Hukum
Perbandingan Berganda
“ Bila dua unsur dapat membentuk lebih dari satu senyawa, apabila masaa
salah satu unsur dalam kedua senyawa sama, maka massa dari unsur yang
lain berada dalam perbandingan bulat dan sederhana”

Contoh:
Raksa dan klor membentuk dua macam senyawa. Dalam senyawa pertama 0,66
gram raksa bergabung dengan 0,118 gram klor, sedangkan dalam senyawa kedua
1,00 gram raksa bergabung dengan 0,355 gram klor. Apakah data ini sesuai dengan
hukum perbandingan berganda?
Jawaban:
Senyawa Raksa Klor Raksa : Klor
I 0,66 0,118 1 : 0,178
II 1,00 0,355 1 : 0,355
Perbandingan klor bila massa raksa sama:
0,178 : 0,355
1 : 2
24

2.2 Teori Atom Dalton


Semua zat kimia identik oleh partikel terkecil yang disebut atom. Atom
berasal dari bahasa Yunani, atomos (a = tidak, tomos = dibagi). Pada tahun 1807
John Dalton merumuskan pernyataanya yang disebut teori atom Dalton:
1. Unsur tersusun atas partikel yang sangat kecil, yang disebut atom. Semua
atom unsur tertentu adalah identik, yaitu mempunyai ukuran, massa dan sifat
kimia yang sama. Atom satu unsur tertentu berbeda dari atom semua unsur
yang lain.
2. Senyawa tersusun atas atom-atom dari dua unsur atau lebih. Dalam setiap
senyawa, perbandingan antara jumlah atom dari setiap dua unsur yang ada
bisa merupakan bilangan bulat dan sederhana.
3. Yang terjadi dalam reaksi kimia hanyalah pemisahan, penggabungan, atau
penyusunan ulang atom-atom; reaksi kimia tidak mengakibatkan penciptaan
atau pemusnahan atom-atom.

Hipotesis Pertama atom dari unsur yang satu berbeda dari atom dari semua unsur
yang lain.

Hipotesis kedua untuk membentuk suatu senyawa, tidak hanya membutuhkan


atom dari unsur-unsur yang sesuai, tetapi juga jumlah yang spesifik dari atom-atom
ini. Gagasan ini merupakan perluasan Hukum perbandingan tetap. Hipotesis
kedua juga mendukung Hukum perbandingan berganda.

Hipotesis ketiga merupakan cara lain menyatakan Hukum kekekalan massa,


materi tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan.
Latihan
1. Dua senyawa tembaga oksida masing-masing mengandung 20,1% dan 11,2%
oksigen. Tunjukan bahwa data ini sesuai dengan hukum perbandingan berganda!
2. Tiga sampel padatan mengandung unsur X dan Y. Sampel pertama berisikan
4,31% X dan 7,69% Y, dan kedua berisi 35,9% X dan 64,1% Y. Dalam sampel
ketiga 0,78 gram X bereaksi dengan Y menghasilkan 2,0 gram senyawa.
Terangkan bahwa data ini sesuai dengan hukum perbandingan tetap!
25

3. Dalam senyawa MnO terdapat 4,0 gram oksigen yang bergabung dengan 13,7
gram mangan. Berapa berat oksigen yang diperlukan untuk bereaksi dengan
7,85 gram mangan membentuk senyawa MnO2?

2.3 Hukum Penyatuan Volume dan Avogadro


Hukum Penyatuan Volume

Bila 2 liter gas hidrogen bereaksi dengan 1 liter gas oksigen menghasilkan 2 liter
uap air

Gambar 2.1 Reaksi dari gas hidrogen dan gas oksigen


membentuk uap air

Berdasarkan gambar reaksi di atas, berapa perbandingan volume gas


sebelum bereaksi dan volume gas hasil reaksi? (dimana perbandingan
volume gas-gas yang bereaksi sama dengan koefisien reaksinya)
Persamaan reaksinya adalah:
2H2(g) + ……. ……..
Pada suhu dan tekanan yang sama, maka perbandingan volumenya adalah:
2 volume gas Hidrogen : ………. : ………….
2 : ………. : …………
Perbandingan volume pereaksi merupakan bilangan bulat dan sederhana,
mirip dengan hukum perbandingan tetap. Dalam hukum penyatuan volume ini
yang dibandingkan adalah volume gas pada Tekanan (P) dan Suhu (T) yang sama.
Berdasarkan kenyataan itu, Gay Lussac membuat pernyataan yang disebut Hukum
Penyatuan Volume:
26

“ Volume gas-gas yang terlibat dalam reaksi kimia pada tekanan dan suhu
yang sama berbanding sebagai bilangan bulat dan sederhana”
Hukum Avogadro

Gambar 2.2 berikut menunjukan reaksi gas metana dengan gas oksigen
menghasilkan karbon dioksida dan air.

Gambar 2.2. Reaksi Pembakaran


Metana
Atau :
Metana + oksigen karbon dioksida + air
1 vol 2 vol 1 vol 2 vol
n molekul 2n molekul n molekul 2n molekul
CH4 + 2O2 CO2 + 2H2O
Berdasarkan reaksi tersebut Avogadro menyarankan bahwa unsure gas
bukan monoatom tetapi poliatom. Avogadro sangat tertarik mempelajari sifat gas
dan membuat dugaan sementara yang disebut Hipotesis Avogadro:
“ Pada suhu dan tekanan yang sama, semua gas yang volumenya sama
mempunyai jumlah molekul yang sama”

2.4 Persamaan Reaksi


Reaksi kimia merupakan suatu proses dimana zat (atau senyawa) di ubah
menjadi satu atau lebih senyawa baru, atau perubahan pereaksi menjadi hasil
reaksi.
Persamaan reaksi menggunakan lambang kimia untuk menunjukan apa yang
terjadi saat reaksi kimia berlangsung.
27

Menuliskan Persamaan Kimia


Suatu reaksi tidak boleh melanggar hukum Kekekalan Massa, artinya jenis
dan jumlah atom sebelum (pereaksi) dan sesudah reaksi (hasil reaksi) harus sama.
Contoh: gas hidrogen (H2) terbakar di udara (yang mengandung O2) untuk
membentuk aiar (H2O).
Hidrogen + Oksigen Air
H2 + O2 H2O
Dimana tanda (+) berarti “bereaksi dengan” dan tanda ( ) berarti
“menghasilkan”. Jadi, dapat dibaca gas hidrogen bereaksi dengan molekul
oksigen menghasilkan air.
Jika diperhatikan jenis atom sebelum dan sesudah reaksi sama yaitu H
dan O. Yang belum sama adalah jumlah atomnya. Agar memenuhi hukum
Kekekalan Massa, maka jumlah tiap-tiap atom sebelum dan sesudah reaksi
harus kita tambah bilangan bulat di depan masing-masing zat, sehingga jumlah
atom-atom tersebut sama, yaitu:
2H2 + O2 2H2O
Angka-angka di depan unsur dan senyawa disebut koefisien reaksi
sedangkan angka 1 tidak perlu dituliskan. Persamaan kimia yang setara ini
menunjukan bahwa “dua molekul hidrogen beeaksi dengan satu molekul
oksigen menghasilkan dua molekul air” atau “dua mol molekul hidrogen
bereaksi dengan satu mol molekul oksigen menghasilkan dua mol molekul air”.
H2 dan O2 pada persamaan disebut reaktan (pereaksi), sedangkan H2O
disebut produk(hasil reaksi).
Dalam persamaan reaksi ada wujud fisik dari reaktan dan produk
menggunakan huruf g (gas), l (cair), s (padat) dan aq (berair).
2HgO(s) 2Hg(l) + O2(g)
𝐻2 𝑂
NaCl(s) → NaCl(aq)
28

Menyetarakan Persamaan Kimia

Contoh 1: setarakan reaksi berikut:


C6H6 + O2 CO2 + H2O
Jawaban:
Misalkan koefsisien reaksi:
aC6H6 + bO2 cCO2 + dH2O
cari atom yang hanya terdapat dalam satu senyawa di kiri dan di kanan, atom
tersebut merupakan atom C dan H. jadi:
C: 6a = c
H: 6a = 2d
3a = d
Persamaan reaksi menjadi:
aC6H6 + bO2 6aCO2 + 3aH2O
unsur lain, yaitu atom O, jadi:
O: 2b = 12a + 3a
2b = 15a
Misalkan a = 1 maka: 2b = 15a 6a = c 3a = d
2b = 15 6 =c 3 =d
b = 15
2
15
persamaan reaksi: C6H6 + 2
O2 6CO2 + 3H2O
supaya tidak ada pecahan maka dikalikan 2:
2C6H6 + 15 O2 12CO2 + 6H2O

Contoh 2: setarakan reaksi berikut:


KMnO4 + H2C2O4 + H2SO4 K2SO4 + MnSO4 + CO2 + H2O
Jawaban:
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………….
29

Contoh 3: setarakan reaksi berikut:


Na2CO3 + HCl NaCl + H2O + CO2
Jawaban:
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………….

2.5 Massa Atom Relatif (Ar)

Menurut Dalton, massa atom adalah sifat utama unsur yang membedakan
satu unsur dengan yang lain. Karena atom sangat ringan, maka tidak dapat
digunakan satuan gram dan kg untuk massa atom dan harus dicari suatu atom
sebagai massa standar.
Massa atom relatif adalah perbandingan massa satu atom dengan massa
atom standar.
Salah satu syarat massa standar adalah stabil dan murni. Pada tahun 1960
ditetapkan karbon-12 atau C-12 sebagai standar, sehingga:
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 1 𝑎𝑡𝑜𝑚 𝑋
Ar = 1
𝑥𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑡𝑜𝑚 𝐶−12
12

C-12 ditetapkan mempunyai massa 12 sma,


1
1 sma = 12 𝑥 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 1 𝑎𝑡𝑜𝑚 𝐶−12

Massa 1 atom C-12 = 1,993 x 10-23 gram


1
Jadi: 1 sma = 12 𝑥 1,993 𝑥10−23 gram

1 sma = 1,66 x 10-24 gram

Massa atom relatif merupakan perbandingan massa, sehingga tidak


mempunyai satuan. Massa atom relatif berguna untuk mengetahui sifat unsur dan
senyawa.
30

2.6 Massa Molekul Relatif (Ar)


Menurut Dalton, dua unsur atau lebih dapat bergabung membentuk senyawa
dengan perbandingan tertentu. Partikel terkecil senyawa disebut molekul yang
mempunyai massa tertentu. Perbandingan massa molekul dengan massa standar
disebut: massa molekul relatif (Mr).
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝑚𝑜𝑙𝑒𝑘𝑢𝑙 𝑠𝑒𝑛𝑦𝑎𝑤𝑎
Mr senyawa = 1
𝑥 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝑎𝑡𝑜𝑚 𝐶−12
12

Cara menentukan Mr senyawa bila diketahui rumusnya, Mr senyawa yang


diketahui rumusnya ditentukan langsung dari Ar unsur-unsurnya.
Contoh: tentukan Mr dari senyawa berikut (Ar H = 1, S = 32, N = 14, O = 16, C=
12)
a. H2SO4 b. C6H12O6 c. C8H10N4O2

C. Rangkuman
Ilmu kimia adalah ilmu berdasarkan percobaan di laboratorium. Hasil percobaan
terhadap massa zat dalam reaksi melahirkan hukum dasar, yaitu hukum kekekalan
massa, perbandingan tetap dan perbandingan berganda. Berdasarkan hukum ini, Dalton
berhasil merumuskan teori tentang materi yang disebut teori atom Dalton. Teori ini
menyatakan unsur terdiri atas atom-atom yang mempunyai ukuran dan massa yang
sama, tetapi berbeda dari atom unsur lain.
Penelitian terhadap reaksi gas (pada P dan T sama) telah melahirkan hukum
penyatuan volume dan hukum Avogadro. Hukum ini menjadi dasar lahirnya konsep
massa atom relatif (Ar) dan massa molekul relatif (Mr) yang sangat berguna dalam
menentukan rumus senyawa.
Perubahan kimia, disebut reaksi kimia, digambarkan dengan persamaan reaksi.
Zat yang mengalami perubahan, yaitu reaktan, ditulis pada sisi kiri dan zat yang
terbentuk, yaitu produk, ditulis pada sisi kanan dari tanda panah. Persamaan kimia
harus setara dan mengikuti hukum kekekalan massa. Jumlah atom tiap jenis unsur
dalam reaktan dan produk harus sama.
31

D. Tugas
1. Kemukakan dengan kata-kata sendiri tentang:
a. Hukum kekekalan massa
b. Hukum perbandingan tetap
c. Hukum perbandingan berganda
2. Siklopropana, suatu anestetik yang sangat efektif mengandung unsur karbon dan
hidrogen yang bersenyawa dalam perbandingan 1,00 gram hidrogen dan 6,00 gram
karbon. Apabila suatu sampel siklopropana mengandung 24,0 gram hidrogen,
berapa gram karbon terdapat didalamnya?
3. Dua sampel Freon (gas pendingin yang digunakan dalam lemari es dan AC)
dianalisis. Dalam sampel pertama 1,00 gram C ternyata bersenyawa dengan 6,33
gram F dan 11,67 gram Cl. Dalam sampel kedua 2,00 gram C bersenyawa dengan
12,66 gram F dan 23,34 gram Cl. Bagaimana perbandingan massa antara karbon
dengan fluor, antara karbon dengan klor, dan antara flor dengan klor dalam masing-
masing sampel. Apakah data-data ini mengandung hukum perbandingan tetap?
Jelaskan jawaban anda!
4. Setarakan reaksi berikut:
Sb2S3 + HNO3 Sb2O5 + NO2 + S + H2O
E. Daftar Pustaka

James E. Brady. Tanpa tahun. Kimia Universitas Asas dan Struktur, Jilid 1. Jakarta:
Binapura Aksara.

Raymond Chang. 2005. Kimia Dasar, Konsep-konsep Inti, Jilid 1. Jakarta:


Erlangga.

Syukri, S. 1999. Kimia Dasar 1. Bandung: ITB.

Anda mungkin juga menyukai