Anda di halaman 1dari 44

STOIKIOMETRI

Sulistiyana, S.Si, M.Si


Fb : love_zeea@yahoo.co.id ( sulist ana)
Email : sulist.chem07@gmail.com

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MATARAM
STANDAR KOMPETENSI

Mahasiswa dapat memahami konsep-konsep stoikiometri


dan penerapannya dalam perhitungan kimia

- Hukum dasar Ilmu Kimia


Materi pokok - rumus molekul
- Persamaan reaksi
PENDAHULUAN

Stoikiometri merupakan bidang kajian ilmu kimia,


yang mempelajari hubungan kuantitatif zat-zat
kimia yang terlibat dalam reaksi

Pengetahuan ini penting karena kita dapat


memperkirakan bahan baku yang diperlukan atau
produk yang akan dihasilkan dalam suatu reaksi
kimia
Ex: pembakaran etanol ---- menjadi karbondioksida dan uap air
(pereaksi) ( hasil reaksi )

keterangan ini belum cukup, karena tidak menggambarkan


hubungan antara jumlah pereaksi dan hasil reaksi, SEHINGGA

perlu diketahui unsur2 dalam etanol, karbondioksida dan air serta


perbandingannya secara kuantitatif

Bidang kimia yang mempelajari aspek kuantitatif unsur dalam


suatu senyawa / reaksi disebut STOKIOMETRI ( bhs. Yunani :
stoicheon = unsur, metrein = mengukur )

Penelitian yang cermat terhadap pereaksi dan hasil reaksi


melahirkan

HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA


4
HUKUM LAVOISIER
(hukum kekekalan massa)

Dalam suatu reaksi kimia, massa


zat sebelum dan sesudah reaksi
tidak berubah
LATIHAN
1. Dalam tabung tertutup ditimbang 32 gram belerang dan 63,5
gram tembaga. Setelah dicampur lalu dipanaskan dalam
tabung tertutup dan reaksi berjalan sempurna maka terjadi zat
baru, yaitu tembaga (II) sulfida sebanyak 95,5 gram. Gunakan
data tersebut untuk menguji berlakunya hukum Lavoisier.
Jawab :
Persamaan Reaksi : Cu(s) + S(s) CuS(s)
Massa sebelum reaksi Massa sesudah
reaksi
Belerang Tembaga tembaga (II) sulfida
32 gram 63,5 gram 95,5 gram
Massa total sebelum reaksi = 32 + 63,5 = 95,5 gram
Massa total setelah reaksi = 95,5 gram

Kesimpulan : Hukum Lavoisier berlaku karena


massa zat sebelum dan sesudah reaksi tetap
2. Pada pembakaran 12 gram magnesium dengan 10 gram
gas oksigen, dihasilkan 20 gram magnesium oksida dan
sisa gas oksigen 2 gram . Gunakan data tersebut untuk
menguji berlakunya hukum Lavoisier.
Jawab : 2Mg (s) + O (g) 2MgO (s)
2

Massa sebelum reaksi Massa sesudah reaksi


Magnesium Gas oksigen Magnesium oksida Zat sisa
12 gram 10 gram 20 gram 2 gram

Massa total sebelum reaksi = 12 + 10 =22 gram


Massa total setelah reaksi = 20 + 2 = 22 gram
Kesimpulan : Hukum Lavoisier berlaku
karena massa zat sebelum dan sesudah
reaksi tetap
7
3. Dalam suatu cawan porselin direaksikan 130 gram
tembaga dengan 64 gram belerang. Berapa gram
tembaga (I) sulfida yang dihasilkan, jika diketahui
massa tembaga yang tidak bereaksi 3 gram.
Jawab :
Persamaan Reaksi : 2Cu (s) + S (s) Cu2S (s)
Massa sebelum reaksi Massa sesudah reaksi
Cu S Cu2S Zat sisa
130 gram 64 gram x gram 3 gram

Massa total sebelum reaksi = Massa total


setelah reaksi 130 + 64 = x + 3
Jadi jumlah massa tembaga sulfida yang
dihasilkan = (130 + 64) 3 = 191 gram
HUKUM PROUST
(hukum perbandingan tetap)

Perbandingan massa unsur-unsur yang


membentuk suatu senyawa selalu tetap

Perbandingan massa C dan O dalam CO2 selalu 3 : 8


Perbandingan massa H dan O dalam H2O selalu 1 : 8
Perbandingan massa C , H dan O dalam asam cuka
selalu 6 : 1 : 8
Dan lain sebagainya

9
X
LATIHAN
1. Pada percobaan pembuatan senyawa tembaga (II)
sulfida, tembaga dicampur dengan belerang kemudian
dipanaskan. Dari hasil pengamatan diperoleh data
sebagai berikut
Perco Massa Massa Perbandingan
baan Tembaga Belerang massa tembaga :
ke- (gram) (gram) belerang
1 1,0 0,5 2 : 1
2 2,0 1,0 2 : 1
3 3,0 1,5 2 : 1
4 4,0 2,0 2 : 1
5 5,0 2,5 2 : 1
Kesimpulan apa yang kalian dapatkan :
Perbandingan massa tembaga dan belerang
yang membentuk tembaga (II) sulfida selalu 2 : 1
(memenuhi hukum Proust) 10
2. Air terbentuk dari unsur hidrogen dan oksigen
dengan perbandingan massa 1 : 8. Apabila
tersedia 4,0 gram hidrogen, berapa gram
oksigen yang diperlukan agar seluruh hidrogen
habis bereaksi membentuk air?

Jawab :
Perbandingan massa hidrogen : oksigen = 1 : 8

Massa hidrogen = 4 gram

Massa oksigen = 8/1 x 4 = 32 gram

Jadi massa oksigen yang dibutuhkan


adalah 32 gram.
3. Belerang sebanyak 3,2 gram tepat bereaksi dengan
sejumlah gas oksigen membentuk 8 gram senyawa
belerang trioksida. Tentukan perbandingan massa
belerang dan oksigen yang terdapat dalam belerang
trioksida tersebut.
Jawab :

Massa belerang = 3,2 gram

Massa belerang trioksida = 8 gram

Massa oksigen = (8 3,2) = 4,8 gram

Jadi perbandingan massa belerang :


oksigen = 3,2 : 4,8 = 2 : 3
HUKUM DALTON
(hukum perbandingan berganda)

Apabila dua macam unsur membentuk lebih dari


satu jenis senyawa, maka perbandingan massa
unsur yang mengikat sejumlah yang sama unsur
yang lain merupakan bilangan bulat dan
sederhana.

Unsur N dan O dapat membentuk senyawa NO, N2O3, NO2,,


N2O5, maka perbandingan unsur O yang diikat sejumlah
sama unsur N adalah 2 : 3 : 4 : 5 (bulat dan sederhana)

13
LATIHAN
1. Unsur Nitrogen dan Oksigen dapat membentuk dua macam senyawa
dengan data sebagai berikut

Senyawa Massa Nitrogen Massa Oksigen


I 28 gram 32 gram
II 28 gram 64 gram

Gunakan data tersebut untuk menguji berlakunya hukum Dalton


Jawab :
Perbandingan Massa Nitrogen :
Senyawa
Massa Oksigen
I 28 : 32 = 7 : 8
II 28 : 64 = 7 : 16

Jadi perbandingan massa oksigen yang mengikat


sejumlah unsur nitrogen yang sama = 8 : 16 = 1 : 2
Perbandingan massa oksigen antara senyawa I dan
senyawa II merupakan bilangan bulat dan sederhana
sehingga memenuhi hukum dalton
2. Unsur Karbon dan Oksigen dapat membentuk dua
macam senyawa dengan data sebagai berikut

Senyawa Massa Karbon Massa Oksigen


CO 0,12 gram 0,16 gram
CO2 0,24 gram 0,64 gram

Gunakan data tersebut untuk menguji berlakunya hukum


Dalton
Jawab : Perbandingan Massa Karbon :
Senyawa
Massa Oksigen
CO 0,12 : 0,16 = 3 : 4
CO2 0,24 : 0,64 = 3 : 8
Jadi perbandingan massa oksigen yang mengikat sejumlah
unsur karbon yang sama = 4 : 8 = 1 : 2
Kesimpulan :
Hukum dalton berlaku, karena perbandingan
massa oksigen antara senyawa I dan senyawa II
merupakan bilangan bulat dan sederhana
3. Unsur A dan B membentuk dua senyawa. Senyawa I
mengandung 15 gram A dan 80 gram B. Senyawa II
mengandung 30 gram A dan 240 gram B. Gunakan data
tersebut untuk menguji berlakunya hukum Dalton
Jawab : `

Senyawa Massa A Massa B


I 15 gram 80 gram
II 30 gram 240 gram

Senyawa Perbandingan Massa A : Massa B


I 15 : 80 = 3 : 16
II 30 : 240 = 3 : 24

Jadi perbandingan massa B yang mengikat sejumlah


massa A yang sama = 16 : 24 = 2 : 3

16
HUKUM GAY LUSSAC
(hukum perbandingan volume)

Apabila diukur pada suhu dan tekanan


yang sama, maka perbandingan volume
gas yang bereaksi dan hasil reaksi
merupakan bilangan bulat dan sederhana

Dalam reaksi kimia perbandingan volume


gas = perbandingan koefisien
LATIHAN

1. Pada reaksi antara gas hidrogen dan gas


oksigen menghasilkan uap air. Berapa liter gas
oksigen yang diperlukan dan berapa liter uap
air yang dihasilkan apabila gas hidrogen yang
direaksikan sebanyak 12 liter.

Jawab :
Persamaan reaksi :
2H2(g) + O2(g) 2H2O(g)
Perbandingan volume: 2 1 2
Volume : 12 L 6L 12 L
Jadi volume gas oksigen yang diperlukan 6 L
sedangkan uap air yang dihasilkan 12 L
LATIHAN

2. Pada temperatur dan tekanan yang sama


direaksikan 30 mL gas hidrogen dengan 10 mL
gas nitrogen menghasilkan gas amoniak.
Tentukan jumlah volume gas amoniak yang
terbentuk!

Jawab :
Persamaan reaksi : 3H2(g) + N2(g) 2NH3(g)
Perbandingan volume : 3 1 2
Volume :
30 mL 10 mL 20 mL

Jadi volume gas amoniak yang terbentuk 20 mL


LATIHAN

3. Berapa volume gas belerang trioksida


yang terbentuk apabila 2 Liter gas
belerang dioksida bereaksi sempurna
dengan gas oksigen?
Jawab :
Persamaan reaksi : 2SO2(g) + O2(g) 2SO3(g)

Perbandingan volume : 2 1 2
Volume : 2L 1L 2L

Jadi volume gas belerang trioksida yang terbentuk 2 L


HUKUM AVOGADRO

Pada T dan P yang sama, volume yang


sama dari semua gas mengandung
jumlah molekul yang sama

V1 n1

V2 n 2
CONTOH
1. Pada suhu dan tekanan tertentu, 2 liter gas
nitrogen mengandung 8 x 1022 molekul. Berapa
molekul yang ada pada 10 liter gas amonia jika
diukur pada suhu dan tekanan yang sama?
Jawab :

Pada suhu dan tekanan yang sama, setiap


gas yang volumenya sama mempunyai
jumlah molekul yang sama

2 liter gas nitrogen = 8 x 1022 molekul

2 liter gas amonia = 8 x 1022 molekul

10 liter gas amonia = 10/2 x 8 x 1022 molekul


= 4 x 1023 molekul
LATIHAN
2. Pada suhu dan tekanan tertentu, 5 liter gas N2
mengandung 6 x 1020 molekul. Berapa volume
gas H2 yang mengandung 24 x 1020 molekul
pada kondisi yang sama?
Jawab :
Pada suhu dan tekanan yang sama, setiap gas
yang volumenya sama mempunyai jumlah
molekul yang sama

5 liter gas N2 = 6 x 1020 molekul

5 liter gas H2 = 6 x 1020 molekul

24 x 1020 x 5 Liter
24 x 1020 molekul H2 =
6 x 1020
= 20 Liter
LATIHAN
3. Berapa liter gas oksigen yang diperlukan untuk
membakar sempurna 5 L gas CH4 yang
mengandung 1 x 1020 molekul? Reaksi tersebut
diukur pada temperatur dan tekanan yang sama,
dengan persamaan reaksi :
CH4(g) + O2(g) CO2(g) + 2H2O(g)
Berapa jumlah molekul H2O yang dihasilkan?
Jawab :
Persamaan reaksi: CH4(g) + 2 O2(g) CO2(g) + 2H2O(g)

Perb. volume : 1 2 2
Volume : 5L 10 L 10 L
Jml. Molekul :
1 x 1020 2 x 1020
Jadi volume gas oksigen yang diperlukan 5 L
Jumlah molekul H2O yang dihasilkan 2 x 1020
24
LATIHAN
1. 1 liter gas oksigen mempunyai massa 8 gram. Jika diukur pada suhu
dan tekanan yang sama, maka volume 21 gram gas nitrogen
adalah...Liter ( Ar O = 16, N=14)
2. Pada suhu dan tekanan tertentu 4 gram gas X2 mempunyai volume 1
liter. Jika pada suhu dan tekanan yang sama 11 gr gas C3H8
volumenya 5 liter, maka massa atom relatif unsur X adalah.... ( Ar
C=12, H=1)
PERSAMAAN REAKSI

Persamaan reaksi ialah cara penulisan suatu


perubahan kimia atau reaksi kimia
menggunakan rumus kimia berdasarkan azas
kesetaraan

Persamaan reaksi dikatakan setara apabila


jenis dan jumlah atom zat-zat yang direaksikan
(pereaksi) sama dengan jenis dan jumlah atom
hasil reaksi (produk)

Pereaksi ditulis di sebelah kiri diikuti


tanda panah kemudian produk
ISTILAH-ISTILAH

2H2 (g) + O2 (g) 2H2O (l)

27
LANGKAH-LANGKAH PENULISAN

1. Menulis zat-zat yang terlibat dalam reaksi


2. Menulis rumus kimia zat-zat yang terlibat
dalam reaksi
3. Menyetarakan persamaan reaksi
4. Memperjelas dengan menambahkan wujud
zat
(g = gas, l = cairan, s = padat, aq = larutan)
CONTOH PENULISAN

Logam natrium bereaksi dengan gas klor


menghasilkan suatu zat padat berwarna
putih yang rasanya asin. Setelah dianalisis
zat tersebut diketahui sebagai garam dapur
atau natrium klorida

Langkah 1 : natrium + gas klor natrium klorida


Langkah 2 : Na + NaCl
Cl2
Langkah 3 : 2Na + Cl2 2NaCl
Langkah 4 : 2Na (s) + Cl2 (g) 2NaCl(s)
LATIHAN

Belerang dibakar di udara (direaksikan


dengan gas oksigen) menghasilkan gas
belerang dioksida
Langkah 1 :

belerang + gas oksigen gas belerang dioksida

Langkah 2 : S + O2 SO2

Langkah 3 : S + O2 SO2

Langkah 4 : S (s) + O2 (g) SO2 (g)


LATIHAN

2. Kristal kalsium dimasukkan ke dalam


larutan asam klorida (HCl) menjadi
larutan kalsium klorida dan gas
hidrogen
Langkah 1 : kristal kalsium + larutan asam klorida
larutan kalsium klorida + gas hidrogen
Langkah 2 : Ca + HCl CaCl2 + H2

Langkah 3 : Ca + 2HCl CaCl2 + H2


Langkah 4 : Ca (s) + 2HCl (aq) CaCl2 (aq) + H2 (g)
LATIHAN

3. Gas metana direaksikan dengan gas oksigen


menghasilkan gas karbon dioksida dan air

gas metana + gas oksigen


Langkah 1 : gas karbon dioksida + air

CH4 + O2 CO2 + H2O


Langkah 2 :
CH4 + 2O2 CO2 + 2H2O
Langkah 3 :
CH4(g) + 2O2(g) CO2(g)+ 2H2O(l)
Langkah 4 :
PERHITUNGAN
KIMIA

33
KONSEP MOL
Dalam setiap satu mol suatu zat terdapat partikel zat
tersebut (atom, molekul, ion) sebanyak 6,02 x 1023
Massa molekul/rumus relatif
Massa atom relatif

Volume
(STP)
MOL Massa

x 6,02 x 1023 : 6,02 x 1023

Jumlah
Partikel

Keadaan gas pada Bilangan avogadro


t =00C & p = 1 atm
PENENTUAN KADAR ZAT
Kadar zat dalam suatu senyawa ditetapkan berdasarkan
hasil percobaan analisis kimia. Tetapi jika rumus senyawa
dan Ar masing-masing zat penyusun diketahui maka kadar
zat penyusun dalam senyawa tersebut dapat dihitung

Jumlah zat x Ar zat


x 100 %
Prosentase zat = Mr senyawa

Jumlah zat x Ar zat


Massa zat = x Massa senyawa
Mr senyawa
L No Rumus Kadar Zat Penyusun

A
Kimia
Senyawa

T
1 H2O
2 x 1 x 100 % = 11,11 %
Prosentase H =
Ar H = 1 18

I
O = 16 1 x16 x 100 % = 88,89 %
Prosentase O =
18
2 CO (NH2)2
H Ar C = 12
Prosentase C =

N = 14
A H=1 Prosentase O =

N Prosentase N =

Prosentase H =
3 CaCO3 2 gram
40
Massa Ca = x 2 0.8 gram
Ar Ca = 40 100
C = 12
12
O = 16 Massa C = x 2 0.24 gram
100
48
Massa O = x 2 0.96 gram
100

4 C6H12O6 5 gram 72
Massa C = x 5 2 gram
Ar C = 12 180
H=1 12
O = 16 Massa H = x 5 0.33 gram
180
96
Massa O =
x 5 2.67 gram
180
RUMUS KIMIA
Rumus kimia menyatakan jenis atom unsur dan jumlah relatif atom-
atom yang terdapat di dalam zat itu

Rumus Empiris
menyatakan angka perbandingan bilangan bulat terkecil dari jumlah
atom dalam suatu senyawa.

Rumus Molekul
Rumus molekul menyatakan banyaknya atom suatu unsur yang
terdapat dalam satu molekul suatu senyawa. Rumus molekul
merupakan kelipatan bulat dari rumus empiris.

Air kristal merupakan rumus molekul senyawa garam yang mengikat


air. Contoh CuSO4. 5H2O. Rumus air kristal dapat ditentukan
berdasarkan data kadar air yang terikat oleh suatu garam.
Contoh rumus molekul :

Nama Rumus Model Molekul Arti


Molekul
Metana CH4 Tiap molekul
metana terdiri
atas 1 atom C
dan 4 atom H
Amoniak NH3 Tiap molekul
amoniak terdiri
atas 1 atom N
dan 3 atom H
Karbon CO2 Tiap molekul
dioksida karbon dioksida
terdiri atas 1
atom C dan 2
atom O
Hubungan antara rumus
molekul dan rumus empiris

Nama Rumus Rumus Perbandingan


Molekul Empiris Atom-Atom pada
(RM) (RE) RE

Glukosa C6H12O6 CH2O C : H : O = 1 : 2 :1

Etana C 2H 6 CH3 C:H=1:3

Kalium KI KI K:I=1:1
Iodida

40
CONTOH
1. Hasil analisis kimia yang dilakukan terhadap senyawa hidrazin (
Mr = 32) ditemukan bahwa senyawa tersebut terdiri atas 87,42
% massa N dan 12,48 % massa H. Tentukan rumus empiris
dan rumus molekul senyawa hidrazin.
Jawab

perbandingan jumlah atom = perbandingan mol

Mol atom N = 87,42 = 87,42 = 6,24 mol


Ar N 14
Mol atom H = 12,48 = 12,48 = 12,48 mol
Ar H 1
Perbandingan mol N : mol H = 6,24 : 12,48 = 1 : 2
Perbandingan jumlah atom N : H = 1 : 2
Rumus empiris hidrazin = NH2
Rumus molekul hidrazin = (NH2)n
Mr hidrazin = n x Ar N + n x 2 x Ar H
32 = 14n + 2n
n =2
Jadi rumus molekul hidrazin = (NH2)2 = N2H4
LATIHAN
2. Suatu senyawa dianalisis mempunyai komposisi
karbon 82,8 % dan hidrogen 17,2 %. Massa molekul
relatif senyawa tersebut 58. Tentukan rumus empiris
dan rumus molekulnya.
Jawab : perbandingan jumlah atom = perbandingan mol
82.8 82.8
mol atom C = 6.9 mol
Ar C 12
17.2 17.2
mol atom H = 17.2 mol
Ar H 1
Perbandingan mol C : mol H = 6,9 : 17,2 = 2 ; 5

Perbandingan jumlah atom C : H = 2 : 5


Rumus empiris senyawa tersebut = C2H5
Rumus molekul = (C2H5)n
Mr senyawa = n x 2 x Ar C + n x 5 x Ar H
58 = 24n + 5n
n = 2
Jadi rumus molekulnya = (C2H5)n = (C2H5)2 = C4H10
3. Seorang siswa memanaskan kristal tembaga (II)
sulfat (CuSO4. xH2O) sebanyak 4,98 gram.
Massa senyawa tersebut setelah airnya terlepas
adalah 3,18 gram. Tentukan rumus air kristal
tersebut.
Jawab :
Massa CuSO4 = 3,18 gram
Massa Air = (4,98 3,18) gram = 1,8 gram

Mol CuSO4 = 3,18/159,5 = 0,02 mol


Mol Air = 1,8 / 18 = 0,1 mol

Perbandingan mol CuSO4 : mol H2O = 0,02 : 0,1 = 1 : 5


Perbandingan jumlah CuSO4 : jumlah H2O = 1 : 5
Rumus air kristal : CuSO4. 5H2O

Anda mungkin juga menyukai