Anda di halaman 1dari 23

Percobaan 3

I. JUDUL
Rumus Empiris Senyawa
II. HARI DAN TANGGAL
III. TUJUAN
1. Mencari rumus empiris dari suatu senyawa dan menetapkan rumus
molekul senyawa tersebut;
2. Mempelajari cara mendapatlan data percobaan dan cara memakai data
untuk menghitung rumus empiris;
3. Mmepelajari sifat-sifat senyawa berhidrat;
4. Mempelajari reaksi bolak-balik hidrasi; dan
5. Menentukan persentase air dalam suatu hidrat.
IV. PERTANYAAN PRAPRAKTIK
1. Apakah yang disebut rumus empiris dan rumus molekul/
Jawab: Rumus empiris : Rumus kimia yang menyatakan perbandingan
jumlah atom-atom yang bergabung, dimana
jumlah atom-atom tersebut tidak mempunyai
faktor persekutuan tersebut.
Rumus molekul: Rumus kimia yang menunjukkan jumlah atom yang
bergabung dalam setiap molekul dari senyawa
tersebut.
2. Jika dalam 5 gram tembaga klorida terdapat 2,35 gram tembaga dan
2,65 gram kloroda, tentukanlah rumus yang paling sederhana dari
tembaga klorida tersebut!
Jawab:
Ar Cu = 63,5
Ar Cl = 35,5

2,35
mol Cu = 63,5
mol Cu =
2,65
mol Cl = 35,5

mol Cl =

mol Cu : mol Cl 

3. Definisikan apa yang dimaksud dengan hidrat!


Jawab : Hidrat adalah : senyawa yang setiap satu molnya
mengandung air atau senyawa yang tersusun karena adanya molekul
air sebagai bagian komposisinya.
4. Suatu sampel diketahui berupa hidrat yaitu zink sulfat (ZnSO4). Bila
300 gram sampel dipanaskan hingga bobotnya tetap, bobot yang
tersisa adalah 1,692 gram. Bagaiman rumus garam hidrat ini?
Jawab : ZnSO4.xH2O  ZnSO4 + x H2O
Massa ZnSO4.xH2O = 3 gr
Massa ZnSO4 = 1.692 gr
Massa H2O = massa ZnSO4.xH2O – massa ZnSO4
= (3-1,692)gr
= 1,308 gr
1,692
Mol ZnSO4 = 145

= 0,01 mol
1,308
Mol H2O = 18

= 1,07 mol
Mol ZnSO4 : mol H2O
Koefisien ZnSO4 : koefisien H2O
0,01 : 0,07
1:x
X= 7
Jumlah molekul hidrat = 7
Jadi, rumus senyawa tersebut adalah ZnSO47H2O.
V. LANDASAN TEORI

Rumus empiris suatu senyawa menyatakan musbah terkecil jumlah atom


yang terdapat dalam senyawa tersebut. Rumus yang sebenarnya untuk semua
unsur dalam senyawa dinamakan ruus molekul. Misalnya, hydrogen peroksida
mempunya rumus nyata H2O2 ini berarti rumus empirisnya HO. Asetilena
adalah gas yang digunakan untuk mengelas, dan benzene adalah pelarut cair.
Sifat fisis dan kimia kedua zat ini berbeda tetapi rumus empirisnya sama,
yaitu CH. Rumus molekul Asetilena C2H2 dan rumus molekul benzene C6H6.

Menurut sejarah, rumus empiris ditentukan lewat penggabungan nisbah


bobot dari unsure-unsurnya. Ini merupakan langkah yang penting unutk
memperlihatkan sifat berkala dari unsure-unsurnya. Percobaan rumus empiris
juga dilakukan untuk menentukan daya gabung suatu unsure. Baru-baru ini
unsure sintetik Lawrensium diketahui memiliki daya gabung tiga percobaan
berdasarkan percobaan rumus empiris. Lawrensum radioaktif bergabung
dengan klorin membentuk lawrencium klorida dengan rumus LrCl3.

Beberapa unsure menunjukkan daya gabung lebih dari satu,


sehingga rumus empiris senyawa bergantung pada bagaimanaunsur itu
bergabung. Misalnya, besi dapat bereaksi dengan oksigen membentuk Besi
(III) oksida. Bergantung pada kondisi percobaan pembentukan senyawa.
Dalam percobaan ini, pita magnesium akan dipanaskan dalam krus dan diubah
menjadi senyawa oksida.

Hidrasi Air

Beberapa reaksi yang dilakukan di laboratorium kimia selalu


berkenaan dengan larutan, beberapa diantaranya bekerja dengan
menngunakan air sebagai pelarut. Katika air diuapkan, hasil reaksi dapat
diisolasi, seringkali dalm bentuk padatan. Kadang kada prduk padatan ini
mengandung molekul air sebagai bagian dari komposisinya. Sebagai contoh,
jika nikel (II) oksida (NiO) dilarutkan dalam larutan H2SO4 encer, maka
terbentuk NiSO4.

NiO + H2SO4  NiSO4 + H2O

Bila air diuapkan, terbentuklah Kristal berwarna hijau gelap. Ketika dianalisis
Kristal tersebut mengandung 6 mol air untuk setiap mol nikel (II) sulfat.
Senyawa ini dinamakan hidrat atau garam hidrat, dan air yang ada merupakan
bagian penting dari komposisinya yang terbentuk dan disebut air hidrat.

Beberapa bahan akan menyerap sedikit air jika ditempatkan di atmosfer ya ng


mengandung banyak uap air. Penambahan air akan membentuk hidrat dan
kehilangan air membentuk zat anhidrat dan proses ini merupakan proses
bolak-balik.

(Penuntun Praktikum Kimia Dasar, 2013: 30-31)

Suatu senyawa kimia ditandai dengan rumusnya. Ada tiga


rumus yaitu rumus empiris, rumus molekul, dan rumus struktur. Rumus
empiris yaitu senyawa yangb menunjukkan perbandingan yang sederhanna
dari atom unsure dalam senyawa itu, jadi hanya menunjukkan jumlah relative
atom setiap unsure.

Mula-mula ahli kimia menyangka bahwa untuk mengenal


suatu senyawa cukup dengan mengetahui rumus empirisnya. Namun setelah
dianalissi beberapa senyawa dibuktikan bahwa dengan rumus empiris saja
belum cukup untuk mengenal suatu senyawa. Misalnya, pada tahun 1825
Michael Faraday menemukan senyawa butena yang telah dianalisis, tenyata
bahwa rumus empirisnya sama dengan rumus empiris etilena (CH2). Rumus
kedua senyawa ini kini dikenal dengan rumus empirisnya C4H8 dengan C2H4.
Rumus molekul menyatakan jumlah atom yang sebenarnnya dari setiap
unsure dalam molekul.

Ada kalanya nsenyawa yang berbeda memiliki rumus molekul


yang sama. Dua senyawa yatau lebih yang mempunyai unsure molekul yang
sama tetapi mempunyai sifat fisik dan sifat kimia yang berbeda disebut
isomer. Contoh di b awah ini menunjukkan bahwa suatu unsure senyawa yang
rumus empirisnya CH3 dan rumus molekulnya C6H6.

H H

H -C –C-H

H H

(Drs. Hiskia Ahmad.dkk, 1993 :66)

Komposisi yang akan memungkinkan untuk mengidentifikasikan senyawa


melalui percobaan. Prosedur yang pertama dengan analisis kimia akan
memmperoleh jumlah garam dari setipa unsure yang terkansung dalam suatu
senyawa dengan massa tertentu. Kemudian diubah jumah dalam garam
menjadi jumlah dalam mol untu setiap unsure. Denhgan begitu rumus empiris
dari senyawa terseut dapat ditentukan.

Kita dapt memahami dengan lebih baik arti kata “empiris”


yang secara harfiaah berarti hanya berdasarkan pengamtan dan pengukuran.
Tumus empiris ditentukan dari analisis senyawa tersebut dalam unsur-unsur
penyusunnya. Pengetahuan tentang bagaimana atom-atom berkaitan satu sama
lain dalam suatu senyawa tidak diperlukan.

(Raymond Chang, 2013 : 68)


Rumus empiris adalah rumus paling sederhana dalam komposisi suatu
senyawa. Dalam menentukan rumus empiris terlbih dahulu dicari massa atau
persentase massa dalam senyawa kemudian bagi dengan massa atom relatif
masing-masing unsur.

Mol zat A : mol zat B :mol zat C

Rumus molekul adalah kelipatan dari unsure empiris.

(Adi.k.S.T, 2009 : 401)

Rumus empiris merupakan rumus palingb sederhana dari suatu senyawa.


Rumus empiris tidak menunjukkan jumlah atom-atom yang terdapat dalam
molekul. Rumus ini hanya menyatakan perbandingan jumlah atom-atom yang
terdapat dalam molekul. Rumus empiris suatu senyawa tidak dapat
ditentukan.

Hukum perbandingan tetap merupakan hukum yang menghendaki penulisan


rumus kimia yang baik berupa rumus empiris maupun rumus molekul. Rumus
empiris senyawa dapat ditentukan berdasarkan persentase unsur-unsur yang
membentuk senyawa itu. Oleh karena itu kita mengetahui massa molar
masing-maisng unsur, maka dari perbandingan massa unsure-unsur dalam
senyawa kit adapt menarik kesimpulan tentang perbandingan mol unsur-unsur
dalam senyawa. Perbandingan mol mencerminkan pula jumlah atom, sehingga
kita dapat menghitung perbandingan massa unsur-unsur dalam senyawa.

(http://.www.kimia.upi.edu/)

Rumus empiris merupakan suatu perbandingan jumlah mol unsure-unsur yang


menyusun suatu senyawa. Menetukan rumus empiris berarti menghitung
jumlah mol unsure-unsur kemudian membandingkannya. Dalam penentuan
tersebut diperlukan sejumlah data, yaitu, massa unsure, perbandingan massa
unusr atau persentase dan massa atom relatif (Ar) unsure tersebut.
Adapun rumus molekul senyawa merupakan rumus kimia
yang menngambarkan jumlah atom dan unsure penyusun senyawa. Dalam
penentuan rumus molekul, perlu ditentukan terlebih dahulu empirisnya,
selanjutnya dengan menggunakan data massa molekul relative (Mr) senyawa
dapat ditentukan rumus molekulnya.

Senyawa hidrat adalah senyawa yang mengikat molekul-molekul air. Molekul


air yang terikat dinamakan molekul hidrat. Penentuan jumlah molekul hidrat
yang terikat dilakukan dengan cara memanaskan garam hidrat (mengandung
air) menjadi garam anhidrat (tidak mengandung air).

(http://.www.belajarkimia.com)

VI. ALAT DAN BAHAN


A. Rumus Empiris Senyawa
 Alat:
a. Cawan krus
b. Timbangan
c. Krus
d. Kertas tisu
e. Kaki tiga
f. Pembakar Bunsen
g. Pipet tetes
h. Gelas arloji
i. Penjepit krus
 Bahan:
a. Logam magnesium
b. Nitrogen
c. 0,5 logam tembaga
d. 10 ml asam nitrat 4M
e. Pita magnesium (10-15 cm)
B. HIDRASI AIR
 Alat:
a. Cawan porselin
b. Segitiga penyangga
c. Kaki tiga
d. Timbangan
e. Kaca arloji
 Bahan:
a. Deterjen cair
b. Air suling
c. Larutan HNO3 6M
1
d. spatula tembaga (II) sulfat penta hidrat (CuSO45H2O)
2

VII. PROSEDUR KERJA


A. Rumus Empiris Senyawa

Cawan Krus dan tutupnya Pita Mg 10-15 cm


CC
Diambil
Diambil. Alat harus dalam keadaan bersih dan kering

Ditimbang hingga ketelitian 0,001 gr. Dicatat bobotnya Dibersihkan dengan kerta
Dimasukkan dan ditimbang untuk menghilangkan ko
dan minyak

Diletakkan diatas
Kaki tiga dalam porselin pelengkapnya

Dipanaskan dengan pembakar Bunsen (api biru) hingga dasar krus berpijar selama
20 menit

Dibuta tutup krus dengan menggunakan penjepit krus sedikit, agar udara dapat masuk.
Lanjutkan pemanasan selama 20 menit lagi.

Dimatikan Bunsen dan dibiarkan selama 15 menit (selama pemanasan dengan


tutup terbuka sedikit, logam Mg bereaksi dengan Nitrogen, udara membentuk
magnesium nitrit
Catatan : bila Mg tidak tersedia, dapat digunakan Cu dengan prosedur di halaman
selanjutnya

Cawan penguap

Dibersihkan, dipanaskan, didinginkan, ditimbang smapai bobot tetap

Ditambahkan

0,5 gr logam tembaga

Dicampur
B. Hidrasi
1. Penentuan kuantitatif persentase air dalam senyawa hidrat

Cawan porselin

Diperiksa beserta tutupnya


Dicuci dengan

Deterjen

Dibilas dengan

Air suling

Dicuci lagi dengan

Larutan HNO3 6M

Dibilas lagi dengan

Air suling
Cawan porselin

Dipanaskan dengan hati-hati sampai bagian tengah cawan terlihat membara, dipertahankan
pemanasan selama 5 menit

Pemanasan dihentikan dan didinginkan pada suhu kamar selama 10-15 menit

Cawan dan tutupnya dijaga supaya tetap dalam keadan bersih

Ditimbang

1 gr sampel

Ditimbang beserta tutupnya

Diletakkan pada segitiga dengan penutup sedikit dibuka sehingga uap dapat keluar

Dipanaskan selama 1 menit dengan pembakar di bawah

Panas dinaikkanbolak-balik
2. Reaksi hingga bagian atas terlihat merah selama 10 menit
hidrat
Pemanasan dihentikan, cawan ditutup, dibiarkan deingin pada suhu kamar dan ditimbang
½ spatula tembaga(II) sulfat panta hidrat (CuSO45H2O)

Dimasukkan ke dalam
Dihitung persentase air dan ditentukan rumus hidrasi air
Cawan porselin

Diamati sampel ini dan dicatat warnanya


Ditutup dengan kaca arloji

Dipanaskan (jangan terlalu panas)


VIII. DATA PENGAMATAN
1. Senyawa magnesium
No. Bagaimana Ulangan Ulangan
mendapatkannya I II
1 Bobot cawan krus + Menimbang 56,10 gr
tutup
2 Bobot cawan krus + Menimbang 56,28 gr
magnesium
3 Bobot magnesium (2)-(1) 0,18 gr
4 Bobot cawan krus + Menimbang 56,34 gr
tutup + magnesium
5 Bobot magnesium (4)-(1) 0,24 gr
oksida
6 Bobot oksida (4)-(2) 0,06 gr
7 Bobot atom Table berkala 24,3 24,3
magnesium
8 Bobot atom oksida Table berkala 16,0 16,0
9 Jumlah mol atom Table berkala 0,003
oksigen
10 Jumkah mol atom Table berkala 0,007
magnesium
11 Rumus empiris Table berkala 2,1 x 10-
5
magnesium oksida
12 Bobot cawan krus + Table berkala 56,14 gr
tutup + MgO + H2O

Senyawa tembaga
 Bobot cawan penguap
 Bobot cawan penguap + tembaga
 Bobot cawan penguap + oksida tembaga
 Bobot oksida tembaga yang diperoleh
 Tulis reaksi antara logam tembaga dengan asam nitrat
 Dari hasil percobaan buatlah perhitungan untuk menentukan rumus
empiris oksida tembaga tersebut.

A. Air hidrat
1. Massa cawan kosong + tutup =
59, 0 gr
2. Massa cawan kosong + tutup +contoh =
59,58 gr
3. Massa cawan kosong + tutup + contoh pemanasan 1
= 58,62 gr
4. Massa cawan kosong + tutup + contoh pemanasan 2
= 59,58 gr
5. Massa cawan kosong + tutup + contoh pemanasan 3
=
6. Massa contoh setelah pemanasan (bobot tetap) =
59,44 gr
7. Massa contoh setelah pemanasan =
8. Massa air yang hilang dari contoh
= 0,14 gr
9. Persentase air yang hilang dari contoh =
14%
10. Massa molar senyawa hidrat =1
gr
11. Rumus hidrat =
CuSO4.5H2O
12. Jumlah zat anu =1
gr

B. Reaksi bolak-balik
a. Warna CuSO4.5H2O  hijau
b. Pada pemanasan CuSO4.5H2O terdapat pada kaca arloji
c. Warna CuSO4.5H2O setelah pemasanasan  biru pucat
d. Setelah pemanasan dan penambahan H2O terjadi warna 
biru
e. Persamaan reaksi:
CuSO4.5H2O  CuSO4 + 5H2O
CuSO4 + 5H2O  CuSO4.5H2O

IX. PEMBAHASAN
A. Rumus empiris senyawa
Rumus empiris adalah rumus yang menyatakan perbandingan terkecil
atom-atom unsure yang menyusun suatu senyawa. Cara menentukan
rumus empiris data percobaan adalah sebagai berikut:
a. Cari massa atau persentase unsure-unsur oenyusun senyawa, pada
data diperoleh massa MgO 0,24 gram dengan massa Mg= 0,18
gram dan massa oksigen 0,06 gram.
b. Bagi dengan Ar masing-masing sehingga diperoleh perbandingan
kecil dengan Ar Mg = 24 dan Ar O= 16.
Berdasarkan data di atas maka rumus empirirs dari MgxOy dapat
diketahui dengan perhitungan di bawah ini:

Dik: massa MgxOy = 0,24 gr

Mg = 0,18 gr

O = 0,06 gr

Ar Mg = 24 gr/mol

Ar O = 16 gr/mol

Dit: rumus empiris MgxOy?

Penyelesaian:

0,18 𝑔𝑟
Mol Mg = 𝑔𝑟 = 0,0075 𝑚𝑜𝑙
24
𝑚𝑜𝑙

0,06 𝑔𝑟
Mol O = 𝑔𝑟 = 0,00375 𝑚𝑜𝑙
0,16
𝑚𝑜𝑙

Perbandingan Mg: O 0,0075: 0,0075 = 2:1

Jadi rumus empiris MgxOy yaitu MgO2

B. Air hidrat
Berdasarkan prosedur kerja untuk percobaan air hidrat diperoleh data
dengan cara menimbang yaitu:
1. Massa cawan kosong + tutup =
59, 0 gr
2. Massa cawan kosong + tutup +contoh =
59,58 gr
3. Massa cawan kosong + tutup + contoh =
58,62 gr
4. Massa contoh setelah pemanasan =
59,44 gr
5. Massa air yang hilang dari contoh
= 0,14 gr
6. Persentase air yang hilang dari contoh
% H2O yang hilang dari contoh =
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑖𝑟 𝑦𝑎𝑛ℎ ℎ𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔
𝑥 100%
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑐𝑜𝑛𝑡𝑜ℎ
0,14 𝑔𝑟𝑎𝑚
= (58,58−59)𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑥 100%
0,14
= 𝑞,58 𝑥 100

= 0,24
7. Rumus hidrat
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑐𝑜𝑛𝑡𝑜ℎ 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑚𝑎𝑛𝑠𝑎𝑛
Mol CuSO4 = 𝑀𝑟 CuSO4
59,,44
= 159,5

= 0,372 mol
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑖𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 ℎ𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑐𝑜𝑛𝑡𝑜ℎ
Mol air = 𝑀𝑟 𝑎𝑖𝑟
0,14
= 18

= 0.007 mol
Mol CuSO4 : mol air  0,372 : 0,007  1: 5,31 1:5
Jadi rumus empirismsenyawa hidratnya CuSO4.5H2O

Permasalahan yang timbul saat merumuskan cawan dan isinya sampai


bobot tetap yaitu
 Dimungkinkan kurang ketelitian dalam malakukan penimbangan
cawan dan isisnya
 Terkadang tutup cawan tidak menutup rapat sehingga isi cawan
menguap dan mempengaruhi jumlah massa senyawa hidrat
C. Reaksi bolak-balik
Berdasarkan prosedur kerja yang telah dilakukan untuk percobaan
reaksi bolak-balik di atas dihasilkan data percobaan dengan cara
pengamatan tersebut adalah:
a. Cawan CuSO4.5H2O biru
b. Pada pemanasan CuSO4.5H2O terdapat air pada kaca aeloji dalam
bentuk uap
c. Warna contoh setelah pemasasan adalah putih pucat
d. Warna contoh setelah pemansan adalah biru
e. Persamaan reaksi:
CuSO4.5H2O  CuSO4 + 5H2O
CuSO4 + 5H2O  CuSO4.5H2O

 Rumus empiris senyawa


Apabula pita logam magnesium dibakar melalui Bunsen lalu
direndam dalam air maka tetap terbakar hingga magnesiumnya
habis. Mmagnesium ketika dibakar dalam udara menghasilkan
cahaya putih yang telang. Hal ini menunjukkan bahwa pit
Magnesium bereaksi dengan oksigen.
X. PERTANYAAN PASCA PRAKTIK
1. Bila logam magnesium yang dugunakan bobotnya berbeda-beda
apakah rumus empirisnya sama? Jelaskan
Jawab: rumus empiris bergantung pada perbandingan mol atom-atom
penyusun senyawa, jika massa logam magnesium berubah maka
perbandingan mol akan berubah pula dan rumus emprisnya tidak akan
sama.
2. Dari data di bawah ini, hitung rumus senyawa, suatu senyawa sulfur
dengan bobot 50,00 gr dipanaskan dengan kondisi tertentu untuk
menghasilkan senyawa sulfur oksigen. Bobot senyawa sulfur oksigen
100,00 gr. Bagaimana rumus empiris senyawa tersebut?
Jawab: dik: massa S = 50gr
SO = 100 gr
O = 100 gr-50 gr = 50 gr
Ar S = 32 gr/mol
Ar O = 16 gr/mol
Dit: Rumus empiris?
50 𝑔𝑟
Jawab: mol S = 𝑔𝑟 = 3,12 𝑚𝑜𝑙
16
𝑚𝑜𝑙

Perbandingan mol S: mol O  1,56: 3,12  1:2


Jadi rumus empirisnya SO2
3. Suatu senyawa setelah dianalisis ternyata mengandung 74,06%
oksigen dan sisanya nitrogen. Tuliskan rumus empiris senyawa
tersebut!
Jawab : Dik : massa O = 74,06 %
N = 100-74,06 = 25,94%
Ar O = 16
Ar N = 14
Dit: Rumus empiris
Penyelesaian:
74,06
Mol O = = 4,62 𝑚 𝑜𝑙
16
25,94
Mol N = = 1,85 𝑚𝑜𝑙
14

Perbandigan mol O : mol N  1,85: 4,62 2:5


Jadi rumus empirisnya : N2O5
4. Berapa gram logam zink yang akan larut 1,5 kg HCl 37% dan berapa
volume gas hydrogen yang dibebaskan pada keadaan tersebut?
Jawab :
Zn + 2Hcl  ZnCl2 + H2
41,09 mol
1500 𝑔𝑟
HCl = 36,5 𝑔𝑟/𝑚𝑜𝑙 = 41,09 𝑚𝑜𝑙
1
Massa Zn =2 𝑥41,09

= 20,54 x 65,39
= 1343,76 gram
1
Mol H2 = 2 𝑥 41,09

= 20,54 mol
H2 dalam STP = 20,55 mol x 22,4 mol
= 460,32 mol

Pertanyaan:
1. Kenapa dipilih cawan porselin yang masih baik (utuh) untuk
percobaan menentukan hidrat?
Jawab : karena jika cawan porselin rusak, maka terjadi kebocoran
disaat percobaan, selainitu massa cawan porselin juga
diperhitungkan pada percobaan ini, sehingga cawan porselin
diharuskan terhindar dari kerusakan. Usahakan dalam keadaan
kering dan bersih untuk memulai percobaan.
2. Apayang dimaksud bobot tetap?
Jawab : bobot tetap adalah massa tetap senyawa setelah pemanasan
berulang
3. Apa tujuan ditutupnya tabung?
Jawab : tujuan dituutpnya tabung agar uap air tidak menguap ke
udara
4. Mengapa warna CuSO4 yang biru berubah menjadi putih pada
pemanasan?
Jawab : karena senyawa CuSO4 terurai menjadi ion Cu2+ dan
SO42- dan diduga akan terbentuk endapan Cu sehingga warnanya
berubah menjadi putih
5. Pemanasan harus di hentikan segera bila warnanya berubah
menjadi coklat atau hitam . jelaskan maksud kalimat tersebut ?
Jawab : Maksudnya adalah agar zat tidak menjadi abu atau bahkan
mengeluarkan asap yang dapat membuat senyawa tersebut
menguap. Hal ini mengalahkan senyawa anhidrat tidak akan
membentuk senyawa hidrat kemmbali seperti semula secara
sempurna.
6. Suatu senyawa hidrat diketahui mempunyai massa 1,632 gram
sebelum di panaskan. Hitunglah persen air setelah exsprimen pada
hidrat?
Jawab:
Massa sebelum dipanaskan = 1,632 gr
Massa setelah pemanasan = 1,008 gr
Dit : % air = ?
massa air yang hilang
Jawa : % air = massa sebelum dipanaskan x 100%
1,632−1,008
= x 100%
1,632

= 38,235%
7. Tuliskan reaksi seimbang dari pemanasan CuSO4.5H2O?
Jawab:
CuSO4.5H2O reaksi bolak balik CuSO4 + 5H2O

XI. DISKUSI
A. Rumus empiris senyawa
Berdasarkan penambahan hasil percobaan dengan kajian teori tentang
rumus empriris senyawa terdapat perbedaan yaitu:
Menurut teori perbandingan mol/ atom penyusun rumus empiris
MgxOy yaitu seharusnya perhitungan hasil percobaan dihasilkan
rumus empiris yang sama dengan teoritis, perbedaan ini disebabkan
karena massa masing-masing atom MgxOy berbeda-beda.
B. Air hidratMassa CuSO4 yang dihasilakan tidak tepat 1 Gram. Ini tidak
sesuai dengan teori. Dan semua prosedur telah diikuti berrdasarkan
buku penuntun. Hal ini mungkin disebabkan kurangnya ketelitian
dalam penimbangan cawan dan isinya.
C. Reaksi bolak-balik
Pada percobaan reaksi bolak-balik pratikan memperoleh hasil
percobaan yang sama dengan teori. Dalam pengamatan pratikan
memperoleh data yaitu:
a. Cawan CuSO4.5H2O biru
b. Pada pemanasan CuSO4.5H2O terdapat air pada kaca aeloji
dalam bentuk uap
c. Warna contoh setelah pemasasan adalah putih pucat
d. Warna contoh setelah pemansan adalah biru
e. Persamaan reaksi:
CuSO4.5H2O  CuSO4 + 5H2O
CuSO4 + 5H2O  CuSO4.5H2O
XII. DISKUSI
 Rumus empiris senyawa menyatakan nisbah terkecil jumlah atom
yang terdapat dalam senyawa tersebut
 Cara menentukan rumus empiris yaitu:
a. Cari garamnya.
b. Bagi dengan air masing-masing atom
Dalam ekspermen rumus empiris MgxOy yaitu MgO2
sedangkan dalam teori rumus MgxOy yaitu MgO (magnesium
oksida)

 Perbedaan rumus empiris disebabkan karena jumlah massa atom


penyusun senyawa MgxOy sama.
Air hidrat
 Air hidat adalah air yang menjadi komposisi dari senyawa hidrat
 Senyawa hidrat adalah senyawa yang dihasilkan dari suatu reaksi ,
kadangkal berbentuk padatan dan mengandung molekul air sebagai
bagia dari momposisinya dan bila diuapkan terbentuk Kristal
berwarna hijau gelap
 Sifat-sifat senyawa hidrat:
1. Dapat diisolasi
2. Mengandung molekul air
3. Reaksinya bolak-balik
4. Bila kehilangan air membentuk senyawa anhidrat
5. Membentuk Kristal berwarna hijau gelap bila air diuapkan
Reaksi bolak-balik hidrat adalah reaksi senyawa hidrat dalam
keadaan setimbang sebagai contoh:
CuSO4.5H2O  CuSO4 + 5H2O
CuSO4 + 5H2O  CuSO4.5H2O
Bobot total tetap suatu senyawa (air hidrat ) setelah pemanasan
berulangkali.
Pada reaksi bolak-balik terjadi perubahan warna karena
senyawa hidrat dapat membentuk Kristal bila diuapkan
/dipanaskan.

XIII. DAFTAR PUSTAKA


Achmad, hiskia.1993. kimia dasar.Jakarta: Erlangga
Adi,K.2010. Rumus kimia.Yogyakarta: Pustaka Widyatama
Chang,Raymod.2004.Kimia Dasar. Jakarta:Erlangga
Epinur,dkk.2011.Penuntun praktikum kimia dasar.Jambi: Universitas
Jambi
http://.www.belajarkimia.com

Anda mungkin juga menyukai