Anda di halaman 1dari 3

RUMUS EMPIRIS SENYAWA

Ditulis oleh Zulfikar pada 23 September 2010


Rumus empiris adalah rumus kimia yang menyatakan rasio perbandingan
terkecil dari atom-atom pembentuk sebuah senyawa.
Untuk lebih mudah membedakan antara rumus molekul dan rumus empiris,
kita bahas contoh untuk senyawa glukosa dan asam cuka. Glukosa memiliki rumus
molekul C6H12O6 yang mengindikasikan bahwa rasio C : H : O adalah 6 : 12 : 6.
Rasio ini dapat kita sederhanakan kembali misalnya kita bagi dengan angka 6, maka
rasionya menjadi 1 : 2 : 1, Rasio ini adalah rasi terkecil. Jika kita tuliskan rasio ini,
maka rumus kimia yang kita dapat adalah CH2O, rumus ini disebut dengan rumus
empiris.
Kita ambil contoh kedua, yaitu asam cuka dengan rumus molekul C2H4O2,
dengan mudah kita katakan bahwa rasio terkecilnya 1 : 2 : 1, sehingga rumus
empirsnya adalah CH2O. Menarik bukan? bahwa glukosa dan asam cuka memiliki
rumus empiris yang sama.
Ingat, bahwa rumus empiris bukan menyatakan sebuah senyawa atau zat.
Rumus empiris hanya memberikan informasi rasio paling sederhana dari sebuah
molekul.
Kasus menarik untuk Vanili C8H8O3, komposisi atom penyusunnya adalah
C, H dan O, dengan rasio 8 : 8 : 3, rasio ini tidak dapat kita sederhanakan lagi
sehingga untuk kasus vanili rumus molekulnya sama dengan rumus empirisnya.
Kasus ini juga terjadi pada senyawa air H2O, dimana perbandingan antara atom H
dan O nya sudah merupakan rasio terkecil. Demikian pula dengan karbon dioksida
CO2, juga sudah memiliki rasio rasio terkecil. Untuk kedua zat ini rumus molekul
sama dengan rumus empirisnya.
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/unsur-dansenyawa/rumus-empiris/
RUMUS EMPIRIS, MOLEKUL DAN STRUKTUR SENYAWA ORGANIK
Ditulis Oleh : Dwi Winarto
Rumus empiris, rumus molekul, dan rumus struktur senyawa kimia organik.
Dalam kimia, rumus empiris suatu senyawa kimia adalah rasio jumlah sederhana

seluruh atom dari setiap unsur yang ada dalam senyawa. Rumus empiris digunakan
sebagai standar untuk senyawa yang paling ionik, seperti CaCl2 , dan untuk
makromolekul, seperti SiO2 . Rumus empiris merujuk pada proses analisis, suatu
teknik kimia analitik yang digunakan untuk menentukan jumlah relatif dari setiap
unsur dalam senyawa kimia.
Senyawa yang berbeda dapat memiliki rumus empiris yang sama. Misalnya
formaldehid, asam asetat dan glukosa memiliki rumus empiris yang sama, CH2O. Ini
adalah rumus kimia sebenarnya untuk formaldehida, namun asam asetat memiliki dua
kali lipat jumlah atom dan glukosa memiliki enam kali jumlah atom.
http://www.ilmukimia.org/2012/12/rumus-empiris-molekul-dan-struktur.html
RUMUS EMPIRIS
Ditulis Oleh : Devy Novita
Rumus empiris merupakan rumus perbandingan jumlah mol unsur-unsur yang
menyusun suatu senyawa. Menentukan rumus empiris berarti menghitung jumlah mol
unsure-unsur kemudian membandingkannya. Dalam penentuan tersebut diperlukan
sejumlah data, yaitu : massa unsur, perbandingan massa unsure atau persentase, dan
massa atom relative (Ar) unsure tersebut.
Adapun rumus molekul senyawa merupakan rumus kimia yang
menggambarkan jumlah atom dan unsure penyusun senyawa. Dalam penentuan
rumus molekul, perlu ditentukan terlebih dahulu empirisnya. Selanjutnya, dengan
menggunakan data massa molekul relative (Mr) senyawa dapat ditentukan rumus
molekulnya.
Senyawa hidrat adalah senyawa yang mengikat molekul-molekul air. Molekul
air yang terikat dinamakan molekul hidrat. Penentuan jumlah molekul hidrat yang
terikat dilakukan dengan cara memanaskan garam terhidrat (mengandung air)
menjadi garam anhidrat (tidak mengandung air).
Rumus empiris merupakan rumus paling sederhana dari suatu senyawa.
Rumus empiris tidak menunjukkan jumlah atom-atom yang terdapat dalam molekul.
Rumus ini hanya menyatakan perbandingan jumlah atom-atom yang terdapat dalam
molekul. Rumus empiris suatu senyawa dapat ditentukan .
Hukum perbandingan tetap merupakan hukum yang menghendaki penulisan
rumus kimia yang baik berupa rumus empiris maupun rumus molekul. Rumus
empiris senyawa dapat ditentukan berdasarkan persentase massa unsure-unsur yang
membentuk senyawa itu, oleh karena itu kita mengetahui massa molar masingmasing unsure, maka dari perbandingan massa unsure-unsur dalam senyawa, kita
dapat menarik kesimpulan tentang perbandingan mol unsure-unsur dalam senyawa.

Perbandingan mol mencerminkan pula jumlah atom, sehingga kita dapat menghitung
perbandingan massa unsure-unsur dalam senyawa.
http://devynovita.blogspot.com/

Anda mungkin juga menyukai