Anda di halaman 1dari 7

KAPITA SELEKTA IPA

KLASIFIKASI MATERI DAN PERUBAHANNYA

Kelompok 2
Oleh :
Nama : ORPA HOWAY
NIM : 148420619013

PRODI PENDIDIKAN IPA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH
(UNIMUDA)
2022
Kelompok 2
KLASIFIKASI MATERI DAN PERUBAHANNNYA

> Klasifikasi materi dan perubahannya adalah pemilahan materi berdasarkan
suatu karakteristik serupa dan berbagai kemungkinan perubahan wujud atau
karakteristik lainnya. Benda-benda di sekitar kita dapat berupa wujud padat, cair,
atau gas bukan? Semua benda tersebut adalah materi. Materi adalah sesuatu yang
mempunyai massa dan dapat mengisi atau menempati suatu ruang
A. Klasifikasi Materi
> Alam semesta terdiri atas planet-planet dan salah satu contohnya adalah
planet bumi. Di bumi terdapat gunung, udara, laut, dan begitu banyak hal lain.
Segala sesuatu yang berada di bumi tersusun atas materi, yang terdiri atas unsur,
seperti air, udara, tanah, dan api. Oleh karena itu, untuk mengklasifikasikannya kita
harus melakukan observasi keragaman materi tersebut.

>
1. Klasifikasi materi berdasarkan wujudnya
> Berdasarkan wujudnya, materi dapat dikelompokkan menjadi zat padat, cair,
dan gas.
1. Sifat zat padat
> Sifat zat padat memiliki bentuk dan volume tertentu. Jarak antarpartikel
zat sangat rapat sehingga membentuk sesuatu. Partikel-partikel zat padat tidak
dapat bergerak bebas. Contohnya adalah besi (fe), emas (Au), seng (zink),
tembaga (Cu), dan banyak logam lainnya.
2. Sifat zat cair

1
> Sifat zat cair memiliki volume tertentu. Sehingga memiliki bentuk tidak
tetap, sesuai dengan media yang digunakan. Zat antarpartikel lebih renggang
dibandingkan zat padat. Partikel-partikel zat cair dapat bergerak bebas namun
terbatas. Contohnya seperti air (H2O), minyak goreng, bensin, dan lainnya.
3. Sifat zat gas
> Sifat zat gas tidak memiliki volume dan bentuk tertentu. Jumlah
antarpartikel at jauh lebih renggang dibandingkan padat dan cair. Partikel-
partikel gas dapat bergerak sangat bebas. Contoh materi zat gas, seperti udara,
asap dan uap air
2. Klasifikasi materi berdasarkan susunan partikelnya
> Materi juga dapat diklasifikasikan berdasarkan susunan partikelnya, yaitu zat
tunggal dan campuran.
1. Zat tunggal
> Zat tunggal dapat diklasifikasikan lagi menjadi unsur dan senyawa.
Dengan penjelasan berikut: Unsur Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat
diuraikan lagi menjadi zat yang lebih sederhana dengan proses kimia biasa.
Senyawa Senyawa dapat diuraikan menjadi dua unsur atau lebih dengan
proses kimia biasa.
2. Zat campuran
> Zat campuran adalah suatu materi yang terdiri atas dua zat atau lebih
yang masih mempunyai sifat zat asalnya. Zat campuran dapat diklasifikasikan
menjadi campuran heterogen dan campuran homogen.
>
B. Sifat Materi
> Setiap materi memiliki sifat tertentu yang khas. Sifat ini memudahkannya
untuk dikenali dan dibedakan dengan zat lainnya. Sifat materi dapat dikelompokkan
menjadi dua, yaitu sifat fisika dan sifat kimia.
1. Sifat fisika
> Sifat fisika adalah sifat materi yang tidak berhubungan dengan pembentukan
zat baru. Sifat fisika meliputi:
1. Sifat intensif

2
> Sifat intensif materi adalah sifat materi yang tidak bergantung pada
jumlah zat. Sifat intensif materi meliputi kerapatan, temperatur, warna, bau,
dan rasa.
> Contoh dari sifat insentif adalah berapapun jumlah warna dari gula pasir
ia akan tetap berwarna putih.
2. Sifat ekstensif
> Sifat ekstensif adalah sifat materi yang bergantung pada jumlah zat
tersebut, semakin banyak jumlahnya berarti semakin berat. Sifat ekstensif
materi, meliputi berat, panjang, volume, molaritas, dan normalitas.
> Contoh dari sifat ekstensif adalah gula pasir yang beratnya 1000 gram
jumlahnya lebih banyak dibandingkan gula pasir yang beratnya 500 gram.
2. Sifat kimia
> Sifat kimia adalah sifat materi yang berhubungan dengan pembentukan zat
baru. Contoh sifat kimia yaitu tingkat kereaktifan materi. Untuk membedakan
antara sifat fisika dan sifat kimia, dapat diambil contoh dari besi. Besi memiliki titik
leleh sebesar 1000oC. Titik leleh tersebut disebut sebagai sifat fisika, sedangkan
kemampuan besi untuk berubah menjadi karat besi disebut dengan sifat kimia.
C. Pemisahan Campuran
> Untuk memperoleh zat murni, penyusun campuran tersebut harus dipisahkan.
Zatzat dalam campuran tersebut dapat dipisahkan secara fisika. Prinsip pemisahan
campuran didasarkan pada perbedaan sifat-sifat fisis zat penyusunnya, seperti
wujud zat, ukuran partikel, titik leleh, titik didih, sifat magnetik, kelarutan, dan lain
sebagainya.
> Beberapa metode pemisahan campuran yang sering digunakan antara lain
penyaringan (filtrasi), sentrifugasi, sublimasi, kromatografi, dan distilasi.
1. Filtrasi (Penyaringan)
> Salah satu metode pemisahan yang paling sederhana adalah metode filtrasi
atau dengan kata lain melakukan penyaringan. Prinsip kerja penyaringan
didasarkan pada perbedaan ukuran partikel zatzat yang bercampur, umumnya untuk
memisahkan padatan dari cairan.
>

3
> Alat utama yang digunakan dalam penyaringan adalah penyaring dari bahan
berpori yang dapat dilalui partikel-partikel kecil, tetapi menahan partikel yang lebih
besar.
2. Sentrifugasi
> Metode sentrifugasi sering dilakukan sebagai pengganti filtrasi jika partikel
padatan yang terdapat dalam campuran memiliki ukuran sangat halus dan jumlah
campurannya lebih sedikit. Metode sentrifugasi digunakan secara luas untuk
memisahkan sel-sel darah merah dan sel-sel darah putih dari plasma darah. Dalam
hal ini, padatan adalah sel-sel darah merah dan sel-sel darah putih yang akan
mengumpul di dasar tabung reaksi, sedangkan plasma darah berupa cairan yang
berada di bagian atas.
3. Distilasi (Penyulingan)
> Pemisahan campuran dengan cara penyulingan biasanya digunakan untuk
memisahkan suatu zat cair dari campurannya. Prinsip kerjanya didasarkan pada
perbedaan titik didih dari zat cair yang bercampur, sehingga saat menguap setiap
zat akan terpisah.

>
pemisahan campuran dengan cara distilasi
>

4
4. Kromatografi
> Prinsip kerja kromatografi didasarkan pada perbedaan kecepatan merambat
antara partikel-partikel zat yang bercampur dalam suatu medium diam ketika dialiri
suatu medium gerak. Metode pemisahan dengan cara kromatografi digunakan
secara luas dalam berbagai kegiatan. Di antaranya untuk memisahkan berbagai zat
warna dan tes urine untuk seseorang yang dicurigai menggunakan obat terlarang
(doping), hingga mengidentifikasi hasil pertanian yang tercemar oleh pestisida atau
tidak.
5. Sublimasi
> Prinsip kerja metode pemisahan campuran dengan cara sublimasi didasarkan
pada campuran zat yang memiliki satu zat yang dapat menyublim (perubahan wujud
padat ke wujud gas) sedangkan zat yang lainnya tidak dapat menyublim.
Contohnya, campuran iodin dengan garam dapat dipisahkan dengan cara sublimasi.
>
D. Perubahan Materi
> Sifat-sifat benda secara garis besar dibedakan menjadi dua, yaitu sifat fisika
dan sifat kimia.
> Sifat fisika adalah sifat yang berkaitan dengan keadaan fisik suatu zat. Sifat
fisika termasuk di dalamnya bentuk, warna, bau, kekerasan, titik didih, titik beku,
titik leleh, daya hantar, ukuran partikel, dan massa jenis (densitas).
> Sementara itu, sifat kimia adalah sifat zat yang berhubungan dengan mudah
atau sukarnya zat tersebut untuk bereaksi secara kimia.
> Berdasarkan sifat benda tersebut, perubahan suatu materi dapat berlangsung
melalui 2 cara, yaitu perubahan fisika dan perubahan kimia.
1. Perubahan Fisika
> Perubahan fisika adalah perubahan zat yang tidak disertai dengan
terbentuknya zat baru (Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 124). Komposisi materi yang
berubah secara fisika juga tidak akan berubah, misalnya es yang mencair. Baik
dalam bentuk padat maupun dalam bentuk cair keduanya tetaplah air, yakni H2O.
Contoh perubahan fisika lainnya adalah menguap, mengembun, mencair,
membeku, menyublim, melarut, serta perubahan bentuk (fisik) lainnya.

5
> Contoh perubahan fisika lainnya meliputi:
a. kayu diubah menjadi kursi,
b. beras diubah menjadi tepung beras,
c. gula dilarutkan dalam air,
d. bola lampu listrik menyala,
e. air berubah menjadi es.
2. Perubahan Kimia
> Perubahan kimia adalah perubahan zat yang dapat menghasilkan atau
membentuk zat baru dengan sifat kimia yang berbeda dengan zat asalnya (Tim
Kemdikbud, 2017, hlm. 125). Perhatikan kayu yang dibakar, apakah kayu sebelum
dan setelah dibakar akan menghasilkan zat yang sama? Jawabannya tentu tidak.
> Kayu sebelum dibakar mengandung serat selulosa, tetapi setelah dibakar
berubah menjadi arang atau karbon. Dengan demikian, pada proses pembakaran
kayu diperoleh zat baru yang memiliki sifat berbeda dengan zat sebelumnya. Proses
pembakaran kayu yang mengakibatkan terbentuknya zat baru merupakan salah satu
contoh perubahan kimia.
> Contoh lain perubahan kimia yang sering terjadi di alam adalah proses
perkaratan besi. Besi sebelum berkarat merupakan unsur Fe, tetapi besi setelah
berkarat berubah menjadi senyawa Fe2 O3 . nH2O.
> .
>
>

Anda mungkin juga menyukai