Anda di halaman 1dari 11

BAHAN AJAR

Klasifikasi Materi

SEPTIA ORYZAVIANI
PENDAHULUAN

➢ Petunjuk Penggunaan
Para siswa sekalian, agar bahan ajar dapat digunakan secara maksimal serta kalian dapat mencapai
kompetensi yang diharapkan, maka lakukan langkah-langkah berikut:
1. Pelajari dan pahami peta konsep yang disajikan dibagian awal modul ini.
2. Pelajari dan pahami tujuan yang tercantum dalam setiap kegiatan pembelajaran.
3. Pelajari uaraian materi secara sistematis dan mendalam dalam setiap kegiatan
pembelajaran.
4. Lakukan latihan soal di akhir kegiatan pembelajaran untuk menguasai tingkat
penguasaan materi.
5. Diskusikan dengan guru atau teman jika mengalami kesulitan dalam pemahaman materi.

➢ Tujuan Pembelajaran:
Setelah melakukan kegiatan pembelajaran melalui model pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) berpendekatan scientifik maka:
1. Peserta didik mampu mengidentifikasi, mengolah dan mengklasifikasi materi berdasarkan
komposisi materi yang meliputi unsur, senyawa, dan campuran dalam kehidupan sehari-hari
dengan benar.
2. Peserta didik mampu mengelompokkan campuran homogen(larutan), campuran herterogen,
koloid dan suspensi
3. Peserta didik mampu mengidentifikasi campuran homogen, campuran heterogen
4. Peserta didik mampu mengidentifikasi larutan, koloid dan suspensi dalam kehidupan sehari-
hari
5. Peserta didik mampu membedakan campuran homogen (larutan), dan campuran heterogen
(susupensi dan koloid) dalam kehidupan sehari-hari dengan benar.
6. Peserta didik mampu menganalisis campuran homogen (larutan) dan heterogen (koloid dan
suspensi) dalam kehidupan sehari-hari
MATERI
A. KLASIFIKASI MATERI

Materi atau zat adalah segala sesuatu yang mempunyai massa dan menempati ruang. Semua materi di
sekitar kita, termasuk semua makhluk hidup tergolong materi karenamemiliki massa dan menempati
ruang.

Gambar 1. 1 Susunan Partikel Zat Padat, Cair, dan Gas

Sumber: http://tempatbelajarumum5.blogspot.com/

Materi berdasarkan wujudnya dapat dikelompokkan kedalam zat padat, cair dan gas. Contohzat padat
adalah beberapa jenis logam, seperti besi, emas, dan seng. Air, minyak goreng, dan bensin merupakan
contoh wujud zat cair. Contoh zat berwujud gas adalah udara, asap dan uap air1. Perbedaan sifat zat
padat, cair, dan gas dijelaskan pada Tabel 1.1.
Cair Gas
Padat
Gaya tarik menarik antar Gaya tarik menarik antar Gaya tarik menarik antar
partikelnya sangat kuat partikelnya tidak begitu kuat partikelnya sangat lemah
Jarak antar partikel zat sangat Jarak antar partikel zat lebih Jarak antar partikel zat
rapat dan teratur renggang sangat renggang dan
berjauhan
Gaya partikelnya sangat Gaya partikelnya dapat Gaya partikelnya dapat
terbatas (bergetar di tempat) berpindah tempat, tetapi tidak berpindah tempat (bergerak
mudah meninggalkan sangat bebas)
kelompoknya

Bentuk dan volumenya tetap Bentuk berubah-ubah sesuai Bentuk dan volumenya
tempatnya dan volume tetap berubah-ubah

1. Widodo, W, dkk. 2017. I P A Semester 1. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan


Republik Indonesia.
B. UNSUR, SENYAWA DAN CAMPURAN
Berdasarkan komposisinya, materi yang ada di alam dapat diklasifikasikan menjadi zat
tunggal dan campuran. Perhatikan Gambar 1.2.

Gambar 1.2 bagan klasifikasi materi


Sumber: dok.kemdikbud

Unsur merupakan zat tunggal yang tidak dapat dibagi lagi menjadi bagian yang lebih sederhana dan
akan tetap mempertahankan karakteristik asli dari unsur tersebut. Contoh besi, timah, seng, tembaga,
dan nikel.

Gambar 1.3 Tael Sistem Periodik Unsur


Sumber: https://www.rumuskimia.net/2015/12/sistem-periodik-unsur.html
Berdasarkan sifat fisika dan sifat kimianya, unsur-unsur dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu
unsur logam, unsur non logam (bukan logam), dan unsur metaloid (unsur semi logam) :
1) Unsur Logam
➢ adalah unsur-unsur yang mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
a. wujud zat pada suhu kamar (25oC) adalah padat, kecuali raksa dan sesium berbentuk
cair
b. bersifat konduktor atau penghantar listrik yang baik
c. mengkilap jika di gosok
d. dapat ditempa dan dapat diregangkan
➢ Contoh unsur logam adalah aluminium, besi (ferrum), emas (aurum), tembaga (cuprum),
perak (argentum), dan raksa (hydrargirum).
2) Unsur Non Logam
➢ adalah unsur-unsur yang mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
a. pada suhu kamar, wujud zat ada yang berbentuk zat padat, zat cair, dan gas
b. unsur yang berupa zat pada umumnya rapuh atau getas (mudah patah), contohnya karbon
c. bersifat isolator atau tidak menghantarkan listrik, kecuali grafit atau karbon, dan tidak
mengkilap meskipun digosok, kecuali intan
➢ Beberapa contoh unsur non logam adalah hidrogen, nitrogen, oksigen, karbon, belerang,
fosfor, klorin, iodin, dan helium.
3) Unsur Semilogam (Metaloid)
➢ adalah unsur-unsur yang mempunyai sifat peralihan dari logam ke non logam sehingga
mempunyai sebagian sifat logam maupun sifat non logam.
➢ Unsur ini umumnya bersifat semikonduktor, sehingga banyak digunakan sebagai bahan
pembuat komponen elektronik seperti transistor, IC dan dioda.
➢ Contoh unsur metaloid adalah silikon, boron, dan arsen.
Senyawa terdiri atas dua buah unsur atau lebih. Suatu senyawa masih dapat diuraikanmenjadi unsur-
unsurnya. Senyawa merupakan zat tunggal/murni yang dapat diuraikan menjadi dua atau lebih zat yang
lebih sederhana dengan proses kimia biasa. Misalnya air memiliki rumus H2O dapat diuraikan menjadi
unsur hydrogen (H) dan Oksigen (O).2
• Jenis-jenis senyawa :
1) Senyawa Asam
➢ Asam adalah suatu senyawa yang memiliki tingkat keasaman di bawah 7 (<7). Senyawa asam
dapat mengubah kertas lakmus biru menjadi merah.
➢ Suatu zat bersifat asam jika memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
a. Rasanya asam
b. Dapat mengubah warna lakmus biru menjadi merah
c. Biasanya, asam mineral bersifat korosif karena dapat mengiritasi dan merusak jaringan
kulit serta melubangi benda yang terbuat dari kayu atau kertas jika konsentrasinya pekat
d. Larutan asam dapat bereaksi dengan logam menghasilkan gas hidrogen dan larutan garam
2) Senyawa Basa
➢ Basa adalah senyawa yang memiliki tingkat keasaman di atas 7 (>7). Senyawa basa dapat
membuat kertas lakmus merah menjadi biru.
➢ Zat yang bersifat basa dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, misalnya sabun mandi,
detergen, pasta gigi, pemutih, dan lain sebagainya.
➢ Zat yang bersifat basa memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Pahit dan licin di kulit
b. Mengubah warna lakmus merah menjadi biru
c. Dapat menetralkan sifat asam
d. Bersifat kaustik atau dapat merusak kulit.
3) Garam
➢ Garam adalah senyawa yang di bentuk dari reaksi antara larutan asam dan basa. Garam
berwujud padatan kristal yang diperoleh dari penguapan air laut berasal dari larutan garam
yang bercampur dengan air laut dan mineral lainnya yang terdapat di dalam air laut.
➢ Karena mengalami penguapan, air laut yang semula berwujud cair akan menguap dan yang
tertinggal hanya butiran garamnya saja yang berwujud padat kristal.
➢ Garam memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Larutan garam dapat menghantarkan listrik
b. Garam memiliki titik didih dan titik leleh yang tinggi
c. Umumnya, garam dapat larut dalam air
d. Bersifat kaustik atau dapat merusak kulit
e. Biasanya, garam dapat larut dalam air
f. Garam dapat bersifat asam, basa, atau netral. Sifat tersebut tergantung pada zat
pembentukannya
• Indikator Asam Basa
Indikator adalah bahan atau alat yang digunakan untuk mengenali sifat suatu senyawa (asam, basa,
atau netral).
Indikator asam basa terdiri atas dua jenis, yaitu indikator alami dan indikator buatan:

1) Indikator Alami
➢ Indikator alami dapat diperoleh dari bagian tumbuhan berwarna, dapat berupa bunga, daun,
buah, biji, atau akarnya. Contohnya, kunyit, bunga sepatu, kulit manggis, dan lain-lain.
2) Indikator Buatan
➢ Indikator buatan terdiri dari berbagai jenis, yaitu kertas lakmus, kertas indikator universal,
larutan indikator, dan pH meter.
➢ Alat tersebut juga mudah dipakai dan dibawa ke mana-mana.
Campuran merupakan materi yang terdiri atas dua zat atau lebih yang masih mempunyai sifat zat
aslinya. Campuran terbentuk tanpa melalui reaksi kimia. Campuran dibedakan menjadi dua, yaitu
campuran homogen dan campuran heterogen.

1. Campuran homogen
Campuran yang zat-zat penyusunnya bercampur secara merata sehingga setiap bagian memiliki
bagian yang sama. Contoh: gula larut dalam air.

Zat terlarut

pelarut

2. Campuran heterogen
Campuran yang zat-zat penyusunnya tidak bercampur merata sehingga ada bagian campuran
yang memiliki sifat berbeda. Campuran heterogen dibedakan menjadi dua macam, yaitu suspensi
dan koloid.
1. Suspensi adalah campuran antara zat padat dengan cairan atau gas di mana zat padat
tersebut tidak larut. Contoh: campuran pasir dengan air.

2. Koloid adalah campuran antara dua zat atau lebih di mana salah satu zat penyusunnya
tersebar dalam zat penyusun lain. Contoh: debu, keju, kabut, susu, dsb.

Tabel 1.4 Perbedaan sifat unsur, senyawa, dan campuran

Sumber: https://www.bukusekolah.net
LATIHAN SOAL
1. Zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat lain dengan reaksi kimia biasa disebut
….
A. senyawa
B. unsur
C. campuran
D. larutan
E. Heterogen
2. Berikut ini yang merupakan kelompok unsur non logam adalah ….
A. hidrogen, nitrogen, dan oksigen
B. natrium, magnesium, dan alumunium
C. karbon, fosfor, dan kalium
D. nitrogen, silikon, dan raksa
E. besi, tembaga, dan emas
3. Zat tunggal yang tersusun dari beberapa unsur dengan perbandingan tetap disebut…
A. Senyawa
B. Unsur
C. Campuran
D. Larutan
E. Heterogen
4. Berikut ini yang tidak termasuk ke dalam sistem koloid adalah ...
A. Tinta
B. Cat
C. Sirup
D. Susu
E. Santan
5. Campuran antara dua macam zat atau lebih yang partikel-partikel penyusunnya masih dapat
dibedakan satu sama lainnya disebut ….
A. larutan
B. campuran homogen
C. senyawa
D. campuran heterogen
E. unsur
GLOSARIUM

Campuran Gabungan dua zat atau lebih yang masing-masing zat penyusunnya
masih memiliki sifat aslinya
Campuran Heterogen Cmpuran yang terjadi antara dua macam zat atau lebih dengan partikel-
partikel penyusunnya yang masih dapat dibedakan satu sma yang lainnya
Campuran Homogen Campuran yang terjadi antara dua zat atau lebih dengan partikel-partikel
penyusun yang sulit atau ytidak dapat dibedakan lagi
Koloid Campuran heterogen yang terbentuk akibat terdispersinya suatu zat ke
dalam zat lainnya.
Larutan Campuran yang homogen, tidak dapat dibedakan lagi antara pelarut dan
terlarut, walaupun menggunkan mikroskop ultra
Senyawa Gabungan dari beberapa unsur yang berbeda jenis dan saling berikatan
melalui reaksi kimia dalam perbandingan massa tetap dan tertentu
Suspensi Campuran yang masih dapat diidentifikasi antar zat penyusunnya karena
tidak tercampur secara sempurna.
Unsur Suatu zat tunggal yang tiak dapat dipisahkan lagi melalui reaksi kimia
biasa
Zat tunggal Zat yang tersusun dari satu materi yang tidak dapat diuraikan lagi
menjadi zat yang lebih kecil dan sederhana.
DAFTAR PUSTAKA

Sagendra, B. (2022). IPAS Kelas X SMK/MAK Rumpun Teknologi. Jakarta: Erlangga


Saidah, A dan Purba, M. (2013). Bidang keahlian teknologi dan rekayasa untuk SMK/MAK
kelas X. Jakarta: Erlangga.

Widodo, W, dkk. 2017. I P A Semester 1. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan


Kebudayaan Republik Indonesia.

https://jagad.id/pengertian-campuran-homogen-dan-heterogen/
https://www.rumuskimia.net/2015/12/sistem-periodik-unsur.html
https://www.bukusekolah.net

Anda mungkin juga menyukai