Abstrak
Tujuan Artikel ini membahas tentang karakteristik zat berdasarkan kemurniannya, karakteristik zat
berdasarkan susunan molekulnya, membahas juga tentang sifat zat, gaya antar partikel zat, pengaruh
perubahan suhu juga perpindahan kalor.Fokus utama adalah mengidentifikasi manfaat pembelajaran ini
dalam konteks kehidupan sehari-hari. Metode yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan sintesis
informasi dari literatur ilmiah yang relevan untuk mendukung pemahaman mengenai karakteristik zat dan
perubahannya. Dengan demikian, tentang karakteristik zat dapat memberikan pemahaman yang lebih baik
kepada semua orang tentang konsep-konsep dasar fisika dan penerapannya serta mengambil manfaat dalam
kehidupan sehari-hari.
Kata Kunci : Karakteristik Zat, Kehidupan Sehari-hari
Abstract
The Objectives This article discusses the characteristics of substances based on their purity, the characteristics
of substances based on the arrangement of molecules, it also discusses the properties of substances, the forces
between particles of substances, the effect of temperature changes as well as heat transfer. The main focus is
to identify the benefits of this learning in the context of everyday life. everyday life context. The method used is
descriptive analysis and synthesis of information from the relevant scientific literature to support the
understanding of the characteristics of substances and the relevant scientific literature to support the
understanding of the characteristics of substances and their changes. This, about the characteristics of
substances, can provide a better understanding to everyone about the basic concepts of physics and their
applications and benefits in their everyday life.
Keywords: Characteristics of Substances, Daily Life
PENDAHULUAN
Zat adalah segala sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa. Semua zat di
sekitar kita, termasuk semua makhluk hidup tergolong zat karena menempati ruang dan
memiliki massa. Contohnya besi, air, dan udara. materi di alam dapat berupa zat tunggal
(murni) dan dapat juga berupa campuran. Zat murni hanya tersusun dari satu jenis zat, dan
sering disebut dengan “zat”, sedangkan campuran merupakan materi yang tersusun dari dua
atau lebih zat.
Semua zat memiliki sifat-sifat tertentu. Sifat-sifat materi dapat dibedakan menjadi dua
macam, yaitu sifat-sifat fisika dan sifat-sifat kimia. Sifat fisika adalah sifat yang dapat diukur dan
diteliti tanpa mengubah komposisi atau susunan dari zat tersebut, contohnya wujud, warna
benda, massa jenis, titik leleh, titik didih atau sifat lainnya. Sedangkan sifat kimia adalah sifat
suatu materi yang dapat diketahui jika materi tersebut bereaksi dengan zat lainnya. Misalnya
bensin, zat ini mudah terbakar jika disulut dengan api. Olehnya itu dapat dikatakan bahwa sifat
kimia bensin adalah mudah terbakar. Contoh lain sifat kimia adalah mudah berkarat dan mudah
meledak.
Media pembelajaran yang kreatif dapat menambahkan pemahaman siswa lebih mudah
dipahami Edukasi Masyarakat menganggap proses pendidikan formal terpisah dari akulturasi
proses dan terpisah dari konteks komunitas budaya. Selain itu, banyak orang yang melihat
proses pembelajaran di sekolah mempunyai tempat yang lebih tinggi (prestise sosial),
dibandingkan dengan tradisi budaya lokal itu tidak ada artinya dan lebih rendah (diskredit).
Saat ini banyak masyarakat yang menjadikan budaya lokal sebagai miliknya profesi.
Kebudayaan lokal sebagai suatu profesi dapat dinyatakan sebagai bagian dari kebudayaan,
karena menurutnya kebudayaan adalah suatu cara hidup yang berkembang, dimiliki dan
dimiliki bersama oleh sekelompok orang dan diwariskan turun temurun. Namun cara hidup
atau budaya masyarakat ini kurang mampu membina karakter ilmiah yang positif di hati
peserta didik ( Atmojo, Kurniawati, & Muhtarom, 2019).
Jurnal Pengabdian Masyarakat
Gambar 1. Unsur
2. Senyawa
Senyawa adalah zat-zat yang tersusun atas dua unsur atau lebih yang bergabung
secara kimia dengan perbandingan massa tertentu. Senyawa merupakan zat yang dengan
reaksi kimia dapat diuraikan menjadi zat yang lebih sederhana (unsur), tetapi tidak bisa
dengan cara fisika. Senyawa memiliki sifat yang berbeda dari unsur penyusunnya.
Senyawa yang terbentuk melalui ikatan kovalen (menggunakan elektron secara bersama
di antara atom-atom yang berikatan), contohnya Air (H2O) dan karbon dioksida CO2.. Air
berwujud cair pada tekanan dan suhu kamar, memiliki sifat yang berbeda dari dua unsur
penyusunnya, hidrogen (H2) dan oksigen (O2). Air tersusun dari atom H dan atom O
dengan perbandingan massa 2:16 atau 1: 8. Perbandingan massa unsur C dan O dalam
CO2 adalah 12: 32 atau 3:8. Senyawa dapat pula terbentuk melalui ikatan ionic (serah
terima electron di antara atom-atom yang berikatan), contohnya adalah garam dapur,
NaCl. Garam dapur sifatnya asin, dan memiliki karakteristik yang sangat berbeda dari
atom unsur penyusunnya.
Gambar 2. Senyawa
Jurnal Pengabdian Masyarakat
3. Campuran
Campuran adalah materi yang tersusun oleh dua macam zat atau lebih yang tidak
terikat secara kimia dan dapat dipisahkan kembali dengan cara fisika. Campuran ada dua
macam, yaitu campuran homogen dan campuran heterogen. Campuran homogen adalah
campuran yang setiap bagiannya serba sama, baik warna, rasa serta perbandingan zat-zat
tercampur juga sama, serta tidak memiliki bidang batas antara komponen-komponennya.
Contoh larutan garam dalam air dan larutan gula dalam air. Campuran heterogen adalah
campuran yang setiap bagian-bagiannya tidak sama, baik warna, rasa serta perbandingan
zat-zat tercampurnya tidak sama dan satu komponen dengan komponen lainnya terdapat
bidang batas, sehingga kita dapat membedakan satu dengan yang lainnya. Misalnya,
campuran minyak dengan air dan campuran kopi dengan air.
Campuran homogen dan campuran heterogen dapat dipisahkan menjadi
komponen-komponennya berdasarkan sifat-sifat fisis komponen penyusunnya, misalnya
wujud zat, ukuran partikel, titik leleh, titik didih, sifat magnetic, kelarutan, dan lain
sebagainya.
2. Zat Cair
Zat Cair adalah zat di mana volumenya mengikuti bentuk wadah. Zat cair
merupakan salah satu jenis fluida. Fluida merupakan zat yang mengalir, air, minyak dan
lain-lain. Ciri-cirinya yaitu memiliki letak molekul agak berdekatan, molekul
penyusunnya bergerak cukup bebas, molekulnya dapat berpindah tempat tetapi tidak
mudah untuk meninggalkan kelompoknya karena masih terdapatnya gaya tarik-menarik
serta memiliki bentuk yang mudah berubah.
PERPINDAHAN KALOR
Proses perpindahan panas merupakan salah satu wujud transformasi energi dan sangat
penting dalam berbagai bidang teknologi. Industri permesinan, pesawat terbang, pengeringan,
pendinginan dan sebagainya selalu melibatkan perpindahan panas. Menurut (Kreith, 1973)
perpindahan panas merupakan proses perpindahan energi dari suatu daerah ke daerah yang lain
sebagai akibat dari gradien temperatur. Umumnya mekanisme perpindahan panas dapat dibagi
menjadi tiga bagian yaitu konduksi, radiasi dan konveksi.
1. Konduksi adalah proses perpindahan kalor tanpa disertai perpindahan
bagian-bagian zat itu. Contoh konduksi :
1) Ketika kita memanaskan batang besi di atas, maka kalor akan
berpindah dari ujung besi yang dibakar ke ujung besi lain.
2) Mentega akan meleleh ketika diletakkan di wajan yang dipanaskan.
3) Tutup panci terasa panas saat panci digunakan untuk memasak.
4) Knalpot akan panas ketika mesin motor dihidupkan.
2. Konveksi adalah perpindahan kalor melalui zat penghantar yang disertai
dengan perpindahan bagian-bagian zat itu. Contoh konveksi :
1) Terjadinya angin darat dan angin laut.
2) Gerakan naik turunya air yang mendidih saat direbus.
3) Gerakan balon udara
4) Asap pada cerobong asap bergerak naik
3. Radiasi adalah perpindahan kalor tanpa memerlukan zat perantara,
biasanya disertai cahaya. Contoh radiasi :
1) Tubuh terasa hangat ketika dekat dengan spi unggun yang sedang
menyala.
2) Perpindahan panas dari cahaya matahari ke bumi.
3) Lampu pijar yang sedang menyala.
4) Menjemur pakaian saat siang hari.
KESIMPULAN
Zat adalah segala sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa, termasuk benda
mati dan makhluk hidup. Contohnya adalah besi, air, dan udara. Materi di alam dapat berupa zat
tunggal (murni) atau campuran. Zat murni terdiri dari satu jenis zat, sementara campuran terdiri
dari dua atau lebih zat.
Semua zat memiliki sifat-sifat tertentu yang dapat dibedakan menjadi sifat fisika dan sifat
kimia. Sifat fisika dapat diukur dan diteliti tanpa mengubah komposisi atau susunan zat, misalnya
wujud, warna, massa jenis, titik leleh, atau titik didih. Sifat kimia, di sisi lain, dapat diketahui
melalui reaksi suatu materi dengan zat lainnya. Penting untuk memahami sifat-sifat materi ini
karena hal ini membantu dalam mengklasifikasikan dan memahami perilaku zat dalam berbagai
kondisi atau situasi. Berdasarkan kemurniannya zat dibagi menjadi: unsur, senyawa, campuran.
Dan zat berdasarkan susunan molekulnya dibagi menjadi: zat padat, zat cair, dan zat gas.
Perpindahan kalor terjadi sebagai akibat dari gradien temperatur, di mana energi
thermal
berpindah dari daerah yang lebih panas ke daerah yang lebih dingin. Mekanisme perpindahan
panas dapat dibagi menjadi tiga bagian utama: konduksi, radiasi, dan konveksi.
UCAPAN TERIMAKASIH
Ucapan terima kasih ditujukan kepada dosen kami yang terhormat atas kesempatan dan
kepercayaan yang diberikan kepada kami untuk menyelesaikan tugas kami dalam bentuk artikel
judul dengan judul yang kami angkat "Memahami Karakteristik Zat Berdasarkan Kemurnian dan
Molekul." Kami ingin menyampaikan rasa terima kasih kami atas panduan, bimbingan, dan
pengetahuan yang berharga yang telah diberikan oleh Anda sepanjang proses penulisan artikel
ini. Tugas ini telah memberikan kami kesempatan untuk memperdalam pemahaman kami
tentang pentingnya pemahaman pembelajaran IPA karakteristik zat bagi siswa sekolah dasar.
Jurnal Pengabdian Masyarakat
DAFTAR PUSTAKA
Atmojo, S., Kurniawati, W. (2021), MODUL MATA KULIAH ILMU PENGETAHUAN ALAM 2
https://scholar.google.com/scholar?
hl=en&as_sdt=0%2C5&q=karakteristik+zat+wahyu+kurniawati&oq=#d=gs_qabs&t=17041
49056682&u=%23p%3D1seVGdjzdIYJ
Sucipta, N, (2015), MODUL PENGETAHUAN BAHAN
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_dir/
38a4180e3957b2665835fbe6ddaf7bf1.pdf
Atmojo, S., Kurniawati, W., & Muhtarom, T. (2019). Science learning integrated Ethnoscience to
increase scientific literacy and scientific character.
https://scholar.google.com/citations?view_op=view_citation&hl=id&user=j3SHJ1oAAAAJ&
citation_for_view=j3SHJ1oAAAAJ:M3ejUd6NZC8C, 1.
Jurnal Pengabdian Masyarakat
Jurnal Pengabdian Masyarakat