Dengan memanjatkan Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunianya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan buku Teori Kegiatan dan Latihan Kimia ini.
Buku Teori Kegiatan dan Latihan Kimia ini disusun berdasarkan Silabus Kimia Kurikulum Berbasis Kompetensi
(Kurikulum 2004), dengan tujuan agar dapat membantu para siswa dalam memahami konsep-konsep kimia.
Sehubungan dengan tujuan ini, maka penyusunan buku ini telah diusahakan sedemikian rupa, sehingga memudahkan
siswa memahami isinya. Beberapa usaha telah dilakukan antara lain melibatkan peristiwa-peristiwa dalam kehidupan
sehari-hari, praktikum dan menggunakan ketrampilan proses.
Buku ini terdiri atas 3 jilid, masing-masing jilid dibagi 2 seri sesuai sistim semester yang dianut Kurikulum
2004 yaitu jilid IA dan IB untuk kelas 10, Jilid 2A dan 2B untuk kelas 11 serta jilid 3A dan 3B untuk kelas 12.
Pada setiap akhir bab kami sertakan soal latihan obyektif dengan tujuan melatih siswa untuk meningkatkan
ketrampilan berfikir dengan cepat dan melatih siswa untuk menghadapi ulangan semester maupun test akhir.
Akhir kata, penyusun mengucapkan beribu-ribu terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
menyelesaikan buku ini. Komentar dan saran sangat kami harapkan untuk menyempurnakan terbitan buku ini
berikutnya.
Penyusun
DAFTAR ISI
1.
KataPengantar........................................................................................................................................1
2.
Daftarisi ..............................................................................................................................................2
3. BabI.
PENGENALANKIMIA......................................................................................................3
PerubahanMateri...........................................................................................................................3
PenggolonganMateri.......................................................................................................................7
4. BABII.
STRUKTURATOM,SISTEMPERIODIKDANIKATANKIMIA..............................21
TeoriAtom...................................................................................................................................21
PartikelDasarAtom......................................................................................................................21
SusunanElektronDalamAtom.....................................................................................................27
PerkembanganTeoriAtom............................................................................................................25
5. BABIII.
SistemPeriodikUnsurUnsur.............................................................................................33
SifatsifatPeriodik........................................................................................................................40
6. BABIV
IkatanKimia.....................................................................................................................48
RumuskimiadanNamaSenyawa...............................................................................................57
7. BABV
HUKUMHUKUMDASARILMUKIMIA.................................................................66
MassaAtomRelatif(Ar),MassaMolekulRelatif(Mr)danKonsepMol....................................66
KonsepMol....................................................................................................................................70
HukumKetetapanMassa..............................................................................................................79
PersamaanReaksi..........................................................................................................................81
HukumKetetapanPerbandingan..................................................................................................83
HukumPerbandinganVolum........................................................................................................87
HukumAvogadrodanGayLussac...............................................................................................88
HukumKelipatanPerbandingan....................................................................................................90
BAB
1
PENGENALAN KIMIA
Alam semesta dapat dibedakan atas dunia materi dan dunia energi. Dalam lingkungan hidup kita sehari-hari selalu
dijumpai materi. Beras, air, sabun, buku, pensil, minyak tanah, premium, kursi dan tubuh kita semuanya merupakan
materi. Berdasarkan contoh-contoh materi tersebut dapat didefinisikan bahwa materi adalah segala sesuatu yang
mempunyai massa dan menempati ruang.
Jenis materi dapat dikenal melalui sifat-sifatnya, karena setiap materi mempunyai sifat yang khusus, misalnya
garam dapur berwarna putih dan mempunyai rasa asin, Gula pasir merupakan kristal putih dan mempunyai rasa manis.
Sifat materi yang berhubungan erat dengan perubahan fisika disebut sifat fisika, contoh : warna, bau rasa, wujud, titik
didih dll. Sedangkan sifat materi yang berhubungan erat dengan perubahan kimia disebut sebagai sifat kimia, misalnya
kemampuan suatu materi untuk bereaksi dengan materi lain (kereaktifan), stabilitas materi terhadap pengaruh
lingkungan, sifat keasaman/kebasaan dan lain-lainnya.
Tuhan Yang Maha Esa telah menyediakan berbagai macam materi di alam semesta ini, untuk menunjang
kebahagiaan Umat dengan kelimpahan tertentu. Baik melalui proses alam seperti fotosintesis, perkaratan atau
direkayasa oleh manusia, materi dapat diubah dari bentuk yang satu ke bentuk yang lain. Akan tetapi di luar kehendak
Tuhan Yang Maha Esa materi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan (Hukum kekekalan materi).
Setiap materi selalu memiliki sejumlah energi tertentu yang tersimpan dalam materi tersebut, dan setiap
perubahan materi selalu diikuti oleh perubahan energi pula. Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha. Energi
yang tersimpan dalam suatu materi dapat dikelompokkan atas energi kinetik (berhubungan dengan gerak materi)
dan energi potensial (yaitu energi yang dimiliki oleh materi diam dan ditimbulkan karena struktur atau letak dan
ketinggiannya). Contoh: minyak, kayu mempunyai energi potensial yang tersimpan karena strukturnya dan air yang
ditampung dalam danau suatu waduk mempunyai energi potensial karena letak ketinggiannya. Pada saat air waduk
menjadi air terjun energi potensialnya berubah menjadi energi kinetik, kemudian diubah menjadi enrgi gerak dan
akhirnya diubah menjadi energi listrik.
Sama dengan materi, energi dapat berubah dari bentuk yang satu ke bentuk yang lain, tetapi tanpa kehendak Yang
Maha Kuasa jumlah energi di alam selalu tetap (Hukum kekekalan energi). Sebagai contoh pada pada saat terjadi
pembakaran lilin energi kimia yang terkandung sebagian diubah menjadi energi panas dan cahaya, pada saat foto
sintesis energi cahaya matahari energi cahaya diubah menjadi energi kimia.
BAB
1
I.
PERUBAHAN MATERI
Perubahan materi termasuk salah satu problema yang dipelajari dalam ilmu kimia. Kenyataan dalam kehidupan
sehari-hari tentang adanya perubahan materi baik secara alami maupun dibuat oleh manusia merupakan suatu kejadian
yang sangat menarik dan dapat dijadikan suatu manfaat bagi kehidupan di alam. Misalnya perkaratan, es mencair,
fotosintesis, pembakaran, metabolisme, pembusukan dan lain-lainnya. Dari sekian ragam perubahan materi di alam,
perubahan materi dapat dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu perubahan fisika dan perubahan kimia.
1. Perubahan Fisika.
Perubahan fisika merupakan perubahan materi yang bersifat sementara dan hanya menyangkut perubahan tingkat
wujud (tidak menghasilkan zat baru, susunan zat penyusun tidak berubah), walaupun tidak mutlak perubahan fisika
dapat dikenal dari gejala-gejala berikut antara lain:
- sifat kimia zat tidak berubah
- perubahannya dengan mudah dapat dikembalikan
- terjadi perubahan oleh energi yang kecil
- tidak terjadi pemutusan dan pembentukan ikatan antar atom (partikel-partikel penyusun, susunannya tetap)
LKS KIMA SMA/SEMESTER 1
Air mendidih
klem
reaksi
statif
pemanas
..........................................
..........................................
..........................................
Kemudian celupkan tabung reaksi dalam air dingin, apa yang terjadi?
..........................................
..........................................
b. Masukkan satu sendok gula pasir kedalam gelas kimia dan aduk.
.................................................
.................................................
Apakah zat gula masih ada? Jelaskan!
.................................................
...................................................
c.
Ampelas sepotong pita magnesium, jepit pita itu dengan tang besi, panaskan ujung pita magnesium dengan pembakar
spiritus, Apa yang terjadi?
......................................
LKS KIMA SMA/SEMESTER 1
..................................
..................................
Apakah terbentuk zat baru? Jelaskan!
.........................................
.........................................
.........................................
.........................................
d.
Ulangi percobaan c dengan menggunakan kawat nikrom sebagai pengganti pita magnesium. Apakah yang terjadi?
.................................................
.................................................
.................................................
Apakah terbentuk zat baru? Jelaskan!
.................................................
.................................................
.................................................
.................................................
e. Masukkan air kedalam tabung reaksi A dan B setinggi 2 cm. Tambahkan sedikit kalium iodida padat pada tabung A dan timbal
(II) nitrat pada tabung reaksi B. Apakah yang terjadi?
..............................................
A
..............................................
Tuangkan zat dari tabung reaksi A kedalam tabung reaksi B. Apakah yang
terjadi?
..............................................
f.
Masukkan larutan asam klorida 4M ke dalam tabung reaksi sehingga tingginya 2 cm. Masukkan 1 cm x 3 cm logam
Logam Magnesium
......................................................
......................................................
......................................................
......................................................
......................................................
......................................................
......................................................
g.
Bakarlah arang sampai membara kemudian tutuplah arang yang membara tersebut dengan corong terbalik yang
telah diberi slang plastik. Masukkan slang plastik kedalam larutan Ca(OH) 2 atau larutan Ba(OH)2.
h.
Sebenarnya pada setiap perubahan kimia pada umumnya disertai dengan perubahan fisika, sebagai contoh pada saat
lilin dibakar atau dinyalakan mula-mula lilin akan mencair kemudian berubah menjadi gas baru akhirnya terbakar.
Walaupun perubahan materi tersebut juga disertai perubahan fisika, kita mengatakan bahwa lilin menyala
merupakan perubahan kimia.
Pertanyaan:
1. Dari percobaan-percobaan di atas manakah yang merupakan perubahan fisika, dan percobaan mana yang merupakan
perubahan kimia?
.........................................
.........................................
3.
Berikut ini terdapat beberapa peristiwa yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Tentukan apakah
peristiwa berikut tergolong kedalam perubahan fisika atau kimia?
Pe r i st iw a
Perubahan
kimia/fisika
Alasan
a. kamfer menyublim
b. es mencair
c. besi dipanaskan
d. alkohol menguap
e. besi membara
f. kayu melapuk
g. warna baju memudar
h. lilin menyala
2.
PENGGOLONGAN MATERI
Setiap materi mempunyai sifat-sifat khas yang membedakannya dari materi lainnya. Namun demikian antara
berbagai macam materi terdapat juga berbagai macam persamaan, sehingga kita dapat membuat pengelompokan.
Misalnya pengelompokan berdasar tingkat wujud (padat, cair dan gas) pengelompokan sifat logam dan non logam.
Berikut ini akan dibahas pengelompokan materi berdasarkan komposisi kimianya.
Contoh senyawa yang lain adalah air yang dapat diuraikan menjadi unsur-unsur penyusunnya dengan jalan
elektrolisis. sifat air yang berwujud cair pada suhu kamar dan dapat memadamkan kebakaran tidak dijumpai dalam
unsur hidrogen yang mudah meledak dan unsur oksigen yang membantu pembakaran.
Berdasarkan data-data di atas kemukakan apa yang dimaksud dengan senyawa?
..........................................
......................................
..........................................
......................................
A. UNSUR
Tembaga dan belerang merupakan contoh unsur, keduanya merupakan zat tunggal yang tidak dapat diuraikan
menjadi zat-zat lain yang lebih sederhana dengan reaksi kimia biasa. Contoh unsur yang lain misalnya besi, seng,
perak dan karbon merupakan suatu unsur
1. SIFAT UNSUR
Beberapa unsur yang kita kenal sehari-hari ada yang dalam keadaan bebas, misalnya emas, tembaga, belerang,
oksigen dan nitrogen.
Unsur-unsur tersebut dapat kita kelompokkan menjadi unsur logam dan unsur bukan logam.
Beberapa unsur logam yang kita kenal adalah besi, aluminium, seng, tembaga, emas, perak, dan platina.
Sedangkan beberapa unsur bukan logam disekitar kita diantaranya belerang, oksigen, nitrogen, fosfor, helium.
Kebanyakan unsur di alam terdapat dalam bentuk senyawanya (terikat dengan unsur lain) dan hanya beberapa
unsur yang dapat terdapat bebas di alam seperti emas, tembaga, belerang, karbon, helium, dan neon.
2. LAMBANG UNSUR
Lambang unsur pertama digunakan untuk memberikan lambang materi yang diketahui dan hanya dikenal
kalangan tertentu. Dalton menyarankan lambang unsur terbentuk dari dasar lingkaran dan didalamnya ditambah
gambar-gambar khusus untuk setiap unsur. Lambang unsur Dalton ini mengalami kesukaran untuk
menggambarkan senyawa. Lambang unsur yang sekarang dipakai disarankan oleh Joris Jacob Berzelius (1779
1848) dan diambilkan dari satu, dua atau tiga huruf yang terdapat pada nama unsur yang telah disetujui oleh
para ilmuwan (terutama nama unsur dalam bahasa Latin atau Yunani/nama ilmiah).
a. Tanda atom terdiri dari satu huruf dan diambil dari huruf pertama nama unsur tersebut.
Nama Indonesia
Oksigen
Arang
Fosfor
Belerang
Nitrogen
Hidrogen
b.
Nama Ilmiah/Latin
Oxigenium
Carbonium
Phosphorus
Sulfur
Nitrogen
Hydrogeinium
Lambang
O
C
P
S
N
H
Tanda atom terdiri dari dua huruf, huruf depan ditulis dengan huruf kapital dan diambil dari huruf pertama
nama unsur bersangkutan. Huruf berikutnya ditulis dengan huruf latin (diambil dari salah satu huruf yang
ada pada nama unsur dan pada umumnya huruf nomor dua).
Nama Indonesia
Kalsium
Klor
Kadmium
Kobalt
Nama Ilmiah/Latin
Calsium
Chlorium
Cadmium
Cobaltum
Lambang
Ca
Cl
Cd
Co
8
Tembaga
Krom
Sesium
Cuprum
Chromium
Cesium
Cu
Cr
Cs
c. Tanda atom terdiri 3 huruf terutama untuk unsur-unsur dengan nomor atom di atas 105.
Nama Ilmiah/Latin
Unnil Heptium
Unnil Septium
Unnil Oktium
Lambang
Unh
Uns
Uno
Nama Latin/
Ilmiah
Oxigenium
Nitrogen
Hydrogenium
Phosphorus
Sulfur
Boronium
Iodium
Carbonium
Ferrum
Aluminium
Aurum
Argentum
Platinum
Zinkum
Cuprum
Stannum
Lambang
O
N
H
P
S
B
I
C
Fe
Al
Au
Ag
Pt
Zn
Cu
Sn
Nama
Indonesia
Timbal
Silikon
Kalium
Natrium
Magnesium
Barium
Stronsium
Litium
Helium
Neon
Argon
Brom
Kalsium
Kobalt
Raksa
Mangan
Nama Latin/
Ilmiah
Plumbum
Silicium
Kalium
Natrium
Magnesium
Barium
Stronsium
Litium
Helium
Neon
Argon
Bromium
Calsium
Cobaltum
Hydragirum
Manganum
Lambang
Pb
Si
K
Na
Mg
Ba
Sr
Li
He
Ne
Ar
Br
Ca
Co
Hg
Mn
B. SENYAWA
Tembaga sulfida yang terbentuk dari reaksi kimia antara tembaga dengan belerang merupakan contoh senyawa. Jadi
senyawa merupakan zat tunggal yang terbentuk akibat gabungnan dari beberapa unsur melalui reaksi kimia atau
juga dapat dikatakan bahwa senyawa adalah zat tunggal yang dapat diuraikan secara kimia menjadi dua zat atau
lebih dengan sifat yang berbeda dari asalnya.
Sifat senyawa berbeda dengan sifat unsur-unsur pembentuknya. Senyawa yang kita kenal dalam kehidupan seharihari misalnya air, gas karbon dioksida, gas karbon monoksida, gula, amilum, protein, vitamin, MSG, Boraks,
amoniak dan lain-lain.
C. CAMPURAN
Campuran terdiri dari dua atau lebih jenis zat yang masih mempunyai sifat zat asalnya. Komposisi zat penyusun
campuran tidak tertentu dan tidak tetap. Campuran dapat dipisahkan kembali menjadi zat-zat penyusunnya dengan cara
fisika seperti:
1. Penyaringan (filtrasi)
Yaitu pemisahan zat padat dari suatu suspensi atau larutan atau
memisahkan zat-zat sukar larut dengan zat-zat yang mudah larut.
Gula pasir dan garam dapur mudah larut dalam air sedangkan
tanah dan pasir sukar larut dalam air. Untuk memisahkan gula
pasir (sukrosa) yang tercampur dengan pasir terlebih dahulu
dilarutkan kemudian disaring.
Labu erlenmayer
Air laut
Petak penguapan I
Petak Penguapan II
10
4. Sublimasi
Untuk memisahkan atau memurnikan zat-zat yang dapat menyublim seperti kapur
barus (kamfer), iodin, kafein, naftalena dan lain-lain.
5. Kromatografi
Pemisahan campuran pada zat warna dengan kromatografi
Langkah kerja:
- Guntinglah kertas saring berukuran 15 cm x 5 cm
- Buatlah titik berjarak 1 cm dari ujung kertas saring pada gelas kimia yang berisi air (biarkan air meresap
melalui kertas saring)
- Angkat kertas saring dan catat warna yang terjadi
- Ulangi langkah kerja di atas dengan tinta warna lain (biru, hijau, merah, orange)
Percobaan
lidi
Kertas saring
Titik tinta
Air
Pengamatan
Jenis warna
1. Hitam
2. Biru
1. Hijau
Gelas kimia
Catatan:
Kertas saring dapat diganti dengan
kertas buram atau tisue
2. Merah
5. Orange
-
Berapa jenis zat warna yang terdapat dalam tinta yang diselidiki?
..................................
..................................
Tinta-tinta mana yang mengandung satu atau lebih zat warna yang sama?
..................................
..................................
11
prosen massa
Contoh soal: Logam stainless steel yang digunakan sebagai sendok dan alat-alat rumah tangga, mengandung 8%
Ni, 18% Cr dan 74% Fe. Berapa massa Ni, Cr, Fe dalam 100 gram Stainless steel?
8
Massa Ni =
x 100 gram = gram
100
18
Massa Cr =
x 100 gram = gram
100
74
Massa Fe =
x 100 gram = . gram
100
Tugas :
Carilah minimal 5 bahan yang ada disekitarmu dan catat persen komosisinya serta diskusikan dengan temantemanmu jumlah berat yang terdapat didalamnya.
2.
prosen Volume
Contoh soal: Alkohol 70% yang digunakan sebagai desinfektan (penyuci hama) mengandung 70 bagian volum
alkohol dalam 100 bagian volum campuran. Hitung volume alkohol dan air dalam 100 m campuran.
70
Volum alkohol =
x 100 ml = .. ml
100
30
Massa Air =
x 100 ml = ml
100
3.
v)
Persen massa pervolume menyatakan gram terlarut dalam tiap 100 ml larutan
% zat terlarut =
Contoh : Berapa gram NaOH terkandung dalam 100 mL larutan NaOH 10% m/v?
Jawab :
LKS KIMA SMA/SEMESTER 1
12
% zat terlarut
10%
10.100
100
= 10 gram
Kadar zat penyusun Campuran yang jumlahnya sangat kecil dinyatakan dalam satuan bjp (bagian perjuta) atau ppm
(part per million)
4.
a. bpj (massa/massa)
Massa zat yang terdapat dalam 106 gram massa campuran
bpj =
massa zat
x 106
massa campuran
b. bjp (volum/volum)
Volum zat yang terlarut dalam 106 volume campuran
bpj =
volume zat
x 106
volume campuran
Contoh
a. Berapa bpj kadar Hg?
Jika dalam tanah mengandung 0,000001% massa/massa
.....
Kadar Hg =
x 106 bpj
100
=
b. Berapa bjp kadar CH4?
Jika udara bersih mengandung 0,0002% volum/volum CH4?
.....
x
0,0002
Kadar CH4 =
x106 bpj
6 =
.....
100
10
= 2 bpj
0,0002.106
x =
atau:
100
Hubungan % volum dan bpj
= 0,0002.104
CH4 = 0,0002% volum
Jadi bjp = 10.000 x % v/v
0,0002.106
=
100
Kegiatan II
1. Selesaikan bagan klasifikasi materi di bawah ini
Materi
.
LKS KIMA SMA/SEMESTER 1
..
13
14
Macam Zat
Ciri Khas
Contoh
Unsur
Senyawa
Campuran
3. Klasifikasikan zat-zat dalam tabel berikut kedalam unsur, senyawa, campuran heterogen dan campuran
homogen dengan memberi tanda (V) pada kolom yang tersedia
Nama Zat
Unsur
Senyawa
Campuran
Homogen
Campuran
Heterogen
Cuka 25%
Paku
Tembaga
Gula pasir
Garam dapur
Alkohol absolut
Air raksa
Air murni
Air ledeng
Minyak tanah
Premium
Aseton
Kuningan
Timah
Belerang
4. Apa perbedaan unsur dan senyawa ?
...................................
...................................
5. Bagaimana unsur dan senyawa berbeda dari campuran?
...................................
...................................
14
6. Identifikasi fase-fase yang terdapat dalam sebuah panci tembaga berisi dua paku besi, 1 liter air dan empat
potongan kaca.
...................................
...................................
7. Andaikan suatu campuran mengandung garam, bubuk tembaga dan serutan besi, berikan saran bagaimana cara
memisahkan komponen-komponen dalam campuran tersebut.
...................................
...................................
8. Berikan contoh dan penjelasan singkat tentang cara pemisahan zat-zat berikut
Campuran
Contoh
Cara pemisahan
Padat + Padat
Padat + Cair
9.
Seorang siswa diberi campuran yang mengandung gula, pasir dan serbuk besi. Uraikan cara siswa tersebut
memisahkan masing-masing komponen campuran
...............................
...............................
...............................
1. Seorang siswa ingin membuat 1 liter bahan pemutih (masa jenis 1 gram/ml). Berapa gram siswa tersebut harus
melarutkan NaOCl untuk membuat 1000 gram larutan pemutih yang mengandung 5,25% bahan aktif?
...............................
...............................
...............................
2. Dalam 1 kg contoh air laut setelah diselidiki mengandung 10 -2 mgr iodium. Berapakah kadar iodium (gr/gr)
dalam air laut tersebut?
...............................
...............................
...............................
3. Udara merupakan campuran gas oksigen, nitrogen dan lain-lain. Jika kadar nitrogen sebesar 78% volum dan
kadar oksigen = 21% volum. Hitung volume gas nitrogen dan oksigen yang terdapat dalam 400 liter udara.
...............................
LKS KIMIA 1 /Semester 1
15
...............................
...............................
4. Sebutkan 4 perbedaan antara senyawa dan campuran dan berikan masing-masing 3 contoh!
...............................
...............................
...............................
5. Dengan cara apa saja campuran dapat dipisahkan?Jelaskan!
...............................
...............................
...............................
6. Jelaskan cara pemisahan campuran berikut:
a. gula dan air, untuk memperoleh gula murni
.........................
.........................
b. alkohol dan air, untuk memperoleh air
.........................
.........................
7. Pada botol larutan cuka yang diperdagangkan tertera label 25%, apa artinya?
...............................
...............................
8. Hitung % volume gas karbondioksida terdapat dalam 300 bjp?
...............................
...............................
...............................
...............................
...............................
Soal Latihan
1. Ilmu kimia adalah ilmu yang berhubungan dengan
.
A. makhluk hidup dan lingkungannya
B. materi dan sifat-sifatnya
C. bumi dan materi penyusunnya
D. angkasa dan materi penyusunnya
E. tanah dan unsur-unsur penyusunnya
2. Pernyataan berikut yang salah adalah .
A. materi yang mengalami perubahan
mengalami perubahan volume
B. materi yang mengalami perubahan
menimbulkan endapan
C. materi yang mengalami perubahan
mengalami perubahan warna
LKS KIMIA 1 /Semester 1
kimia
kimia
kimia
kimia
kimia
16
8.
9.
c. perak
12. Nama unsur dengan lambang K, Cr, Kr, Cl
adalah
a. Kalium, Cromium, Karbon, Klor
b. Karbon, Cromium, Kripton, Klor
c. Kalium, Cromium, Kripton, Klor
d. Karbon, Kripton, Kromium, Klor
e. Kalium, Kripton, Kalsium, Klor
13. Di antara zat-zat di bawah ini yang tergolong
campuran adalah
a. emas d.
garam dapur
b. perunggu
e. gula
c. air raksa
14. Campuran di bawah ini yang dapat dipisahkan
dengan cara kristalisasi adalah .
a. garam dapur dan air d. pasir dan air
b. alkohol dan air
e. lemak dan minyak
c. tembaga dan seng
15. Dalam 200 mg contoh bahan terdapat 25 mg perak
dan 10 mg emas. Persentase perak dan emas
berturut-turut dalam bahan tersebut adalah.
a. 5% dan 12,5%
d. 10% dan 25%
b. 12,5% dan 5%
e. 25% dan 10%
c. 50% dan 20%
16. Untuk membuat 200 gram larutan garam 10%
diperlukan garam sebanyak.
a. 5 gram d.
40 gram
b. 10 grame.
80 gram
c. 20 gram
17. Unsur paling banyak terdapat di kulit bumi adalah
.
a. Aluminium
d. Besi
b. Silikon e.
Magnesium
c. Oksigen
18. Pemisahan bensin dalam minyak mentah dapat
dilakukan dengan cara .
a. Kristalisasi
d. Destilasi
b. Penguapan
e. Dekantasi
c. Kromatografi
19. Pasangan zat berikut yang keduanya merupakan
campuran adalah .
a. asam sulfat dan tanah
d. air kapur dan air
laut
b. keton dan udara
e. Alkohol dan air
c. karbondioksida dan udara
20. Di udara terdapat 0,0018%, Kadar gas tersebut
dalam satuan bpj adalah .
a. 0,18 bpjd.
180 bpj
b. 1,8 bpj e.
1800 bpj
c. 18 bpj
17
C. belerang
A.
B.
C.
D.
E.
18
BAB
1
STRUKTUR ATOM
DAN
SISTEM PERIODIK
Standar Kompetensi:
Mendiskripsikan struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia serta struktur molekul dan sifatsifatnya.
Kompetensi Dasar:
1.1
Mengidentifikasi atom, struktur atom, sifat-sifat unsur, massa atom relatif, dan sifat-sifat periodik dari
tabel periodik.
Membandingkan perkembangan sistem periodik melalui studi kepustakaan.
Menentukan golongan dan perioda unsur-unsur dalam tabel periodik
Menentukan struktur atom berdasarkan tabel periodik
Menentukan elektron valensi unsur dari konfigurasi elektron dan tabel periodik
Menentukan jumlah proton, elektron dan netron suatu unsur berdasarkan nomor atom dan nomor
massanya atau sebaliknya
Menentukan isotop, isobar dan isoton suatu unsur
Menentukan sifat-sifat unsur dan massa atom relatif dari tabel periodik
Menganalisis tabel atau grafik sifat keperiodikan unsur (jari-jari atom, afinitas elektron, energi
ionisasi dan keelektronegatifan)
Membandingkan perkembangan teori atom mulai teori atom Dalton hingga teori atom Niels Bohr.
Teori atom merupakan keterangan yang mendasar bagi susunan dan sifat materi. Menurut teori atom, semua
materi tersusun dari atom-atom. Atom merupakan bagian terkecil dari unsur yang masih mempunyai sifat unsur itu.
Teori atom yang pertama dikemukakan oleh Demokritus yang mengatakan bahwa materi bersifat diskontinew,
artinya materi tersusun oleh partikel yang disebut atom. Konsep atom ini kemudian dihidupkan oleh John dalton
(1766 1844) pada awal abad ke-19 melalui teorinya yang juga telah kita bicarakan pada bab terdahulu.
John Dalton beranggapan bahwa atom merupakan bola kecil yang kompak dan tidak dapat dibagi-bagi atau
dipecahkan menjadi partikel-partikel yang lebih sederhana.
Berdasarkan hasil pengamatan yang teliti ternyata atom dapat diuraikan lagi menjadi partikel-partikel dasar
penyusunnya yaitu elektron (bermuatan negatif dan selalu bergerak mengelilingi inti), proton (bermuatan positif )
dan netron (bersifat netral) yang terdapat dalam inti atom.
Dengan mengetahui susunan atom para ahli dapat menerangkan sifat-sifat materi dengan memuaskan, oleh
karena itu para ahli kimia terus mengadakan penyelidikan untuk mengembangkan teori atom tersebut.
19
20
1.1.2
Pada tahun 1914 telah diselidiki bahwa inti atom yang muatannya paling kecil, ialah inti atom hidrogen.
Muatan inti atom lain merupakan kelipatan dari muatan inti atom hidrogen. Misalnya, muatan inti helium, 2 kali
muatan inti atom hidrogen, litium 3 kali muatan inti atom hidrogen dan seterusnya.
Di dalam inti atom terdapat partikel bermuatan positif yang besar muatannya sama dengan muatan
elektron. Massa partikel tersebut jauh lebih besar, jika dibandingkan dengan massa elektron (1837 kali massa
elektron). Partikel itu dinamakan proton.
Pada tahun 1914, Henry Moseley (1887 1915) melakukan eksperimen dan beliau menyimpulkan bahwa
muatan inti atom adalah khas untuk unsur. Artinya setiap atom suatu unsur mempunyai muatan inti yang sama besar
dan muatan inti ini berlainan dengan muatan inti atom unsur lain.
Pada tahun 1886 Eugen Goldstein (1850 1930) melakukan percobaan dengan tabung sinar katode.
Apabila katode dibuat rapat, ternyata gas dibelakang katode tetap gelap. Tetapi jika katode diberi lubang atau
saluran maka gas dibelakang katode dapat memancarkan sinar. Setelah diselidiki lebih lanjut ternyata jenis sinar
saluran (terusan) tergantung pada gas yang digunakan dan bermuatan positif. Oleh karena itu sinar terusan disebut
sebagai sinar positif.
Tegangan tinggi
Gambar sinar saluran
Ternyata sinar tersebut terdiri atas partikel-partikel bermuatan positif. Pada pemancaran sinar positif
elektron-elektron banyak yang bergerak ke anode. Jadi elektron berenergi tinggi yang dilepas oleh katode akan
bergerak ke anode dan bertumbukan dengan partikel-partikel gas, akibatnya elektron yang dimilikinya terlepas dan
molekul-molekul gas tersebut bermuatan positif. Partikel positif ini tertarik ke arah katode dan sebagian lolos
melalui lubang pada katode tersebut menjadi sinar positif.
Keberadaan partikel penyusun atom yang bermuatan positif itu makin terbukti ketika Rutherford (1871
1937), orang Selandia Baru yang pindah ke inggris, pada tahun 1906 berhasil menghitung bahwa massa partikel
bermuatan positif itu kira-kira 1837 kali massa elektron. Kini kita menamai partikel itu proton, nama yang baru
dipakai mulai tahun 1919.
Massa 1 elektron = 9,11 x 10-28 gram
Massa 1 proton = 1,673 x 10-24 gram = 1837 x massa 1 elektron
Massa 1 proton = massa 1 atom hidrogen = 1,00758 sma (dibulatkan 1)
Oleh karena suatu atom bersifat netral, sudah tentu jumlah proton dalam atom harus sama dengan jumlah
elektron.
1.1.3
PENEMUAN NETRON
Penemuan massa atom memperlihatkan bahwa massa suatu atom tidak sesuai dengan massa protonnya.
Rutherford akhirnya menarik suatu kesimpulan bahwa di dalam atom masih ada partikel lagi selain proton. Partikel
21
itu tidak bermuatan listrik dan massanya kira-kira sama dengan massa proton. Rutherford menamakan partikel itu
netron. Pada tahun 1932 James Chadwick menemukan netron.
Atom argon mempunyai 3 isotop. Setiap atom ini mempunyai 18 elektron dan 18 proton, tetapi netronnya
tidak sama. Ada yang mempunyai 18 netron, ada yang 19 netron dan ada pula yang 20 netron. Sehingga dapat
dikatakan, jumlah netron tidak khas untuk unsur.
Adanya partikel di dalam inti, telah didukung oleh Aston. Berdasarkan hasil percobaan mengenai massa
atom klor, beliau menemukan bahwa 75% dari atom klor mempunyai massa 35 sma, sedangkan sisanya mempunyai
massa 37 sma. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam inti atom terdapat partikel lain yang netral, tetapi
mempunyai massa. Partikel itu dinamakan netron. Jadi netron adalah partikel yang tidak bermuatan, mempunyai
massa sama dengan massa proton, (1,008 sma, dibulatkan = 1)
1.1.4
Nomor atom suatu unsur menunjukkan jumlah proton dalam inti atom. Jika unsur-unsur disusun menurut
kenaikan muatan inti atomnya, maka hidrogen merupakan unsur nomor satu, helium nomor dua, lithium nomor tiga
dan seterusnya. Angka-angka itu disebut nomor atom unsur. Jadi nomor atom suatu unsur menyatakan muatan inti
atau jumlah proton di dalam inti. Karena di dalam atom jumlah elektron sama dengan jumlah protonnya, maka
nomor atom suatu unsur menyatakan juga jumlah elektronnya.
Massa atom suatu unsur merupakan jumlah massa partikel-partikel penyusunnya, yaitu elektron, proton dan
netron. Angka atau nomor yang menyatakan massa atom disebut sebagai nomor massa. Karena massa elektron
sangat kecil dibandingkan massa proton dan netron, maka massa elektron dapat diabaikan dalam menentukan massa
atom. Sehingga massa atom hanya ditentukan oleh jumlah massa nukleonnya (partikel penyusun inti yaitu proton
dan netron).
Karena massa atom hanya ditentukan oleh jumlah proton dan netron, maka nomor massa atom (A)
menunjukkan jumlah proton dan netron dalam inti. Sedangkan jumlah proton sendiri dapat ditentukan dengan
melihat nomor atom (Z), sehingga setiap atom berlaku:
p + n = nomor massa
p = e = nomor atom
Penulisan lambang unsur adalah sebagai berikut:
Nomor atom didepan bagian bawah lambang unsur, sedangkan nomor massa didepan bagian atas lambang unsur:
A
Z
Kegiatan 6
1.
A = nomor massa
X = lambang unsur
Z = nomor atom
Lambang
Penemu
Muatan
Massa
Elektron
Proton
Netron
2.
Lambang
No. Atom
No. Massa
proton
elektron
netron
22
Unsur
C
(Z)
6
(A)
12
15
31
Si
14
14
Al
13
14
Cl
17
Ca
40
19
Cu
65
18
20
19
29
dan
Cl
37
17
Cl
yang berarti :
jumlah proton = 17
jumlah elektron = 17
jumlah netron = 18
jumlah proton = 17
jumlah elektron = 17
jumlah netron = 20
Karena unsur-unsur di alam umumnya mempunyai isotop lebih dari satu, maka massa atom relatif bukan
merupakan bilangan bulat tetapi pecahan. Hal ini dikarenakan massa atom relatif merupakan massa rata-rata isotop35
37
isotopnya. Sebagai contoh unsur klorin di alam terdapat sebagai 17 Cl (77,5%) dan 17 Cl (22,5%) sehingga massa
atom relatif Cl = 35,45. Untuk menghitung massa atom relatifnya adalah
Ar X =
Contoh :
Unsur boron dialam terdapat sebagai 105 B sebanyak 20% dan 11
5 B sebanyak 80%. Berapa massa atom relatif
unsur Boron?
Jawab:
Massa atom relatif Boron =
= 10,8
Isobar : adalah unsur yang mempunyai bilangan massa sama, tetapi nomor atomnya berbeda.
24
11
Na
dan
24
12
Mg
yang berarti :
LKS KIMIA 1 /Semester 1
23
jumlah proton = 11
jumlah elektron = 11
jumlah netron = 13
jumlah proton = 12
jumlah elektron = 12
jumlah netron = 12
Isoton : suatu unsur yang mempunyai netron sama, sedangkan massa dan protonnya berbeda
23
11
Na
dan
24
12
Mg
yang berarti :
jumlah proton = 11
jumlah elektron = 11
jumlah netron = 12
1.1.6
jumlah proton = 12
jumlah elektron = 12
jumlah netron = 12
Elektron-elektron yang selalu bergerak mengelilingi inti atom ternyata berada pada tingkat-tingkat energi
tertentu yang disebut sebagai kulit-kulit dalam atom. Tingkat-tingkat energi tersebut merupakan orbital dimana
elektron beredar mengelilingi inti atom. Kulit yang paling dekat dengan inti menunjukkan tingkat energi elektron
paling rendah, dan semakin jauh dari inti tingkat energi elektron semakin tinggi. Tingkat energi paling dekat dengan
inti atau tingkat energi pertama (n = 1) diberi lambang K atau disebut kulit K. Tingkat energi kedua diberi lambang
L, ketiga M dan seterusnya.
Jumlah elektron maksimum yang dapat menempati setiap tingkat energi sesuai dengan 2 n2 (akan di
terangkan lebih rinci di kelas 11), sehingga jumlah elektron dalam tiap-tiap tingkat energi utama dapat anda lihat
pada tabel di bawah ini.
TABEL : KULIT DAN JUMLAH ELEKTRON MAKSIMUM
Tingkat energi
elektron
1
2
3
4
5
dst
Lambang kulit
K
L
M
N
O
Jumlah elektron
maksimum
2 elektron
8 elektron
18 elektron
32 elektron
50 elektron
Elektron-elektron mengisi tingkat energi elektron mulai dari tingkat energi paling rendah (kulit paling dekat
dengan inti) hingga maksimum (penuh), lalu elektron berikutnya mengisi ke tingkat energi berikutnya hingga penuh
dan seterusnya. Jadi kulit K dengan tingkat energi paling rendah akan terisi lebih dahulu hingga penuh, kemudian
kulit L, M dan seterusnya.
Elektron pertama setiap atom selalu mengisi ke kulit K, bila ada sisa baru mengisi kelit L hingga penuh, dan
bila masih ada sisa akan mengisi kulit seterusnya. Dalam atom hidrogen dan helium elektron-elektronnya hanya
mengisi kulit K, sehingga konfigurasinya dapat ditulis:
H
1e
He
2e
1
2
Mulai dari litium (mempunyai 3 elektron) elektronnya mulai mengisi kulit L, dan mulai natrium (mempunyai 11
elektron) kulit ke tiga baru terisi elektron. Agar anda dapat menuliskan susunan elektron dalam atom dengan benar
ikuti rambu-rambu berikut:
1. Isikan elektron mulai tingkat energi paling rendah, baru ke tingkat-tingkat energi yang lebih tinggi sesuai urutan ( K, L, M,
N, O, P , Q dst)
24
Contoh:
Susunan elektron dari:
Be
2e
2e
Na
2e
8e
1e
Kr
2e
8e
18e
11
36
1.1.7
8e
ELEKTRON VALENSI
Jika atom-atom suatu unsur berikatan antara yang satu dengan yang lain, maka yang memegang peranan
adalah elektron pada kulit terluarnya. Oleh karena itu elektron pada kulit terluar pada susunan elektron suatu atom
disebut sebagai elektron valensi (bahasa yunani valen = ikatan).
Besarnya elektron valensi suatu atom juga menentukan sifat kimia atom unsur tersebut. Misalnya unsur
natrium dan kalium karena mempunyai elektron valensi sama ( 1 elektron) mempunyai sifat kimia yang hampir
sama (sifat logam, mudah bereaksi, dan bervalensi 1).
1.1.8
Suatu teori merupakan keterangan suatu fakta dan merupakan gejala yang dapat diamati. Tidak seorang pun
dapat membuktikan bahwa suatu teori itu betul, tetapi prakteknya suatu teori dapat dijadikan pegangan untuk
penjelasan yang dapat dipercaya. Salah satu teori yang sangat penting dalam ilmu pengetahuan alam ialah teori
atom.
Teori atom berkemkembang sesuai dengan perkembangan peradapan manusia. Teori atom yang paling
sederhana dikemukakan oleh ahli filsafat Yunani Demokritus yang menyatakan bahwa materi bersifat diskontinew,
artinya jika suatu materi dibagi-bagi pada suatu saat telah tidak dapat dibagi lagi. Bagian terkecil dari suatu materi
ini disebut atom (Yunani, Atomos = tidak dapat dibagi lagi). Pola pikir Demokritus beserta ahli filsafat saat itu telah
benar, akan tetapi mereka tidak dapat menjawab tentang hakekat dan sifat atom itu sendiri.
Bertahun-tahun pengertian atom tetap hanya sampai di sini saja yang merupakan spekulasi murni. Sampai
akhirnya pada permulaan abad ke-19. John Dalton (1807), seorang guru berkebangsaan Inggris menggali kembali
teori atom yang dikemukakan oleh ahli-ahli filsafat Yunani kuno itu dan dapat menjawab berbagai pertanyaan yang
mendasar.
Pengertian atom menurut Dalton adalah sebagai berikut:
1. Setiap unsur terdiri atas atom-atom yang identik satu sama lain
2. Atom unsur yang berlainan, maka berlainan pula ukuran dan massanya
3. Atom-atom dapat bergabung dalam perbandingan yang sederhana membentuk senyawa
Sampai sekarang kita semua mengakui bahwa zat-zat terdiri atas atom-atom. Jadi Dalton telah berhasil
membangun dasar-dasar ilmu kimia modern dengan teori atomnya. Perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi
berjalan pesat sekali.
Penemuan sifat listrik zat-zat meragukan kebenaran teori atom Dalton dari sudut pandangan bahwa atom
merupakan bagian terkecil yang tidak dapat dibagi lagi. Akan tetapi bahwa atom merupakan bagian terkecil
suatu unsur yang masih mempunyai sifat unsur itu adalah kenyataan yang tidak dapat dibantah.
Penemuan partikel elektron bermuatan listrik negatif yang terdapat dalam setiap atom unsur oleh Joseph John
Thomson (1903) mengubah gambaran para ahli tentang atom. Menurut Thomson, atom terdiri atas materi
bermuatan positif dan di dalamnya tersebar elektron-elektron seperti kismis dalam roti kismis.
Pada tahun 1911 Ernest Rutherford (1871-1937) mendapatkan kenyataan dari hasil eksperimennya, bahwa
sinar alpha yang dihamburkan kepada lempeng emas yang sangat tipis sebagian besar dapat menembus lempeng
tanpa gangguan yang bearti dan hanya sebagian kecil lain dipantulkan. Hal ini dapat terjadi jika atom sebagian besar
merupakan ruangan yang kosong dan didalam itu terdapat partikel yang sangat kecil dan berat. Oleh karena itu
menurut Ernest Rutherford atom merupakan bola yang kosong dan di tengah-tengahnya terdapat inti atom yang
LKS KIMIA 1 /Semester 1
25
merupakan pusat muatan dan massa. Inti atom tersebut dikelilingi oleh elektron-elektron yang berputar mengelilingi
inti. Perbandingan antara diameter inti dengan diameter atom adalah 1 : 100.000.
26
No.
Gambar
1.
Teori Atom
Penjelasan
Teori atom
JJ. Thomson
3.
Rutherford
Atom terdiri atas inti yang menjadi pusat massa atom dan muatan
positifnya, sedang elektron berputas di sekelilingnya.
Rutherford tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak tertarik
pada inti. Dalam inti atom terdapat proton dan neutron. Dasar
pemikiran tentang spektrum unsur.
4.
Niels Bohr
1.
2.
Elektron
Materi
Bermuatan
positif
2.
3.
5.
simpul
bulat
Modern
(Mekanika
Gelombang)
Dasar pemikiran: materi mempunyai sifat gelombang. Elektronelektron yang bergerak dalam atom juga mempunyai sifat
gelombang. Sehingga kedudukan elektron tidak jelas. Kita hanya
dapat berbicara tentang kebolehjadian untuk menemukan suatu
elektron pada berbagai jarak dari inti dan pada berbagai arah dalam
ruang. Daerah-daerah dalam atom dengan kebolehjadian menemukan
elektron paling besar disebut orbital bukan orbit.
Kontur 90%
Soal latihan:
1. Dinyatakan bahwa perkembangan model atom yang dapat dipertanggung jawabkan adalah dimulai dari teori
atom Dalton. Jelaskan alasannya mengapa demikian.
27
RANGKUMAN
1. Atom terdiri dari inti yang bermuatan positif dan dikelilingi elektron yang bermuatan negatif
2. Inti atom terdiri dari proton yang bermuatan positif dan netron yang tidak bermuatan.
3. Massa elektron terlalu kecil sehingga diabaikan, sedang massa proton, netron sama dengan massa atom
hidrogen = 1 (pembulatan)
4. Jumlah elektron yang mengelilingi inti sama dengan jumlah proton dalam inti yang dapat ditunjukkan oleh
nomor atom.
5. Elektron yang berputar mengelilingi inti berada pada tingkat energi tertentu (kulit), dan jumlah elektron
maksimum tiap-tiap tingkat energi = 2n2.
6. Elektron yang berada pada kulit terluar disebut elektron valensi. Unsur yang memiliki elektron valensi sama
mempuyai sifat kimia yang mirip.
7. Isotop-isotop suatu unsur mempunyai nomor atom sama, tetapi berbeda massa atomnya.
8. Model atom mengalami perkembangan dan perubahan sesuai dengan fakta-fakta eksperimen yang dapat
diketahui.
37
17
Cl
c.
56
26
Fe
e.
226
88
Ra
.
.
.
65
29
3. Diketahui
28
.
.
.
4.
Mn
elektron
netron
....
78
Pt
117
7
....
Li
Ag
47
61
19
20
....
....
....
....
5.
proton
Klorin yang terdapat di alam terdiri atas 35 Cl dan 37 Cl dan massa atom relatif klorin = 35,45. Berapa persen
tiap isotop terdapat di alam?
.....
.....
6.
Boron di alam terdapat dalam bentuk isotop 10B dan 11B. Jika massa atom boron 10,8 Berapa persentase masingmasing isotop boron tersebut?
.....
.....
7. Jelaskan dengan kata-katamu sendiri, bagaimana Rutherford sampai pada kesimpulan bahwa atom merupakan
bola yang kosong dan di dalamnya terdapat inti atom yang sangat kecil?
.....
.....
8. Tuliskan berapa elektron yang menempati masing-masing kulit K, L, M, N dengan nomor atom : 8, 12, 15, 17,
19 dan 20.
.....
.....
9. Tuliskan konfigurasi dari:
a. 8O 2
b. 12Mg 2
c. 17Cl
d.
e.
K
2
16S
19
10. Perhatikan sifat-sifat dari setiap pasangan unsur yang tercantum di bawah ini.
a. Florin dan klorin tersusun dari molekul-molekul dwiatom sehingga rumus kimianya masing-masing F 2 dan
Cl2
b. Natrium dan kalium sama-sama merupakan logam yang mudah bereaksi dengan air.
c. Karbon dan silikon memiliki oksida dengan rumus CO2 dan SiO2=
d. Neon dan argon tidak dapat membentuk senyawa
Dapatkah Anda menjelaskan mengapa setiap pasangan unsur di atas memiliki sifat kimia yang mirip?
.
.
LKS KIMIA 1 /Semester 1
29
Soal obyektif :
8.
2.
9.
a.
31
15
b.
70
16
31
16
c.
3.
4.
5.
6.
7.
Ga
Ga
d.
31
15
e.
32
15
30
66
30
e.
80%
Massa
atom netron
7
.
19
.
20
10
20
Jumlah
Proton Elektron
3
.
.
9
.
.
.
19
Nilai
Zn dan
b. 50%
c. 60%
Paraf Guru
31
Cl
80
35
Br
127
53
39 ,1
19
31
15
85 , 5
37
Rb
74
33
132 , 9
55
Cs
121
51
As
Sb
Pengolahan data
Akan tetapi hanya beberapa triade yang dapat disusun oleh Dobereiner.
3.2
Menurut John A. Newlands (1864) jika unsur-unsur disusun berderet-deret menurut kenaikan massa atom
relatifnya, maka unsur yang ke-8 akan mempunyai kemiripan sifat dengan unsur yang pertama dan terus berulang
secara periodik. (pada saat ini jumlah unsur yang diketemukan masih terbatas, unsur gas mulia belum diketemukan).
Beberapa oktaf yang dapat disusun Newlands adalah :
H, Li, Be, B, C, N, O
F, Na, Mg, Al, Si, P, S
Karena sifat unsur selalu berulang secara periodik pada unsur-unsur ke delapan maka dikenal sebagai teori oktaf
(oktaf = delapan)
32
PERIOODE
TABEL 3.1
Golongan 1
Golongan II
Golongan VIII
RH4
RH3
RH2
RH
R2O
RO
R2O3
RO2
R2O5
RO3
R2O7
RO4
1
2
3
4
H=1
Li = 7
Be = 9,4
B = 11
C = 12
N = 14
O = 16
F = 19
Na = 23 Mg = 24 Al = 27,3
Si = 28
P = 31
S = 32 Cl = 35.45
K = 39
Ca = 40
= 44
Ti = 48
V = 51
Cr = 52
Mn = 55 Fe=56, Co=59
Ni=59
5
(Cu = 63)
Zn = 65
. = 68
. = 72 As = 75
Se = 78
Br = 80
6 Rb = 85
Sr = 87
?Yt = 88 Zr = 90
Nb = 94 Mo = 96 . = 100 Ru=104,Rh=104
Pd = 106
7 (Ag = 108) Cd = 112 In = 113 Sn = 118 Sb = 122 Tc = 125
I = 127
8
Cs = 133 Ba = 137 ?Di = 138 ?Ce= 140
----9
10
?Er = 178 ?La = 180 Ta = 182 W = 184
Os=195,Ir=197
Pt = 198
11 Au = 199 Hg = 200 Tl = 204 Pb = 207
Bi = 208
12
Th = 231
U = 240
33
oleh Moseley disebut Sistem periodik bentuk panjang atau sistem periodik Modern. Sistem periodik modern
tersusun dari :
a. baris-baris horizontal yang masing-masing disebut periode,
b. kolom-kolom vertikal yang masing-masing disebut golongan.
1. Periode
Unsur-unsur yang jumlah kulitnya sama ditempatkan pada periode (baris) yang sama.
Nomor Periode
1
2
3
4
5
6
7
Nama Periode
Sangat pendek
Pendek
Pendek
Panjang
Panjang
Paling panjang
Belum lengkap
2. Golongan
Unsur-unsur yang memiliki jumlah elektron valensi sama ditempatkan pada golongan (kolom) yang sama.
Nama Golongan
Alkali
Alkali Tanah
Boron
Karbon
Nitrogen
Oksigen
Halogen
Gas Mulia
34
Golongan III B periode 6 dan 7, disebut golongan transisi dalam. Unsur golongan III B periode 6 disebut
golongan lanthanida, karena ke 14 unsur dari Ce (serium) sampai dengan Lu (Lutelium) mempunyai sifat-sifat
(kimia dan fisika) mirip dengan La (lantanium). Demikian juga untuk unsur golongan III B periode 7, dinamakan
golongan aktinida, karena ke-14 unsur dari thorium (Th) sampai Lawrensium (Lw) mempunyai sifat-sifat yang
mirip dengan Actinium (Ac).
Untuk lebih memahami hubungan antara nomor atom dengan letak unsur dalam sistem periodik lengkapilah
tabel berikut.
Lambang
Unsur
Nomor
atom
Li
Be
Ne
10
Al
13
Si
14
15
16
Cl
17
Ar
18
19
Ca
20
2e 1e
IA
2e 8e 4e
IV A
SIFAT-SIFAT PERIODIK
Sifat-sifat periodik ialah sifat-sifat yang ada hubungannya dengan letak unsur pada sistem periodik. Sifat-sifat
ini berubah dan berulang secara periodik, sesuai dengan perubahan nomor atom dan konfigurasi elektron. Beberapa
sifat periodik yang akan kita bicarakan adalah:
a. Jari-jari atom
b. Energi ionisasi
c. Keelektronegatifan
d. Affinitas elektron
e. Sifat logam
f. Titik leleh dan titik didih.
g. Kereaktifan
1. Jari-jari atom
Jari-jari atom adalah jarak dari inti atom sampai elektron pada kulit terluar. Perhatikan jari-jari atom
berikut ini:
35
Bagi unsur-unsur yang segolongan jari-jari atom makin kebawah semakin besar, sebab jumlah kulit
yang dimiliki atom semakin banyak sehingga kulit terluar makin jauh dari inti atom.
Unsur-unsur seperiode memiliki jumlah kulit yang sama. Akan tetapi karena jumlah elektron valensinya
semakin banyak mengakibatkan gaya tarik menarik antara elektron terluar dengan inti semakin kuat, akibatnya
elektron terluar makin dekat dengan inti atau jari-jari atomnya makin kecil.
Jika suatu atom melepaskan elektron untuk membentuk ion positif (kation), maka kation ini memiliki
jari-jari ion yang lebih kecil dari pada jari-jari atom semula. Hal ini disebabkan lepasnya elektron terluar,
sehingga kulitnya berkurang. Tetapi jika atom menangkap elektron untuk membentuk ion negatif (anion), maka
anion ini memiliki jari-jari ion yang lebih besar dari pada jari-jari atom semula. Hal ini disebabkan tolak
menolak antar elektron di kulit terluar, sehingga ukuran anion yang dihasilkan lebih besar dari ukuran atom
asalnya.
2. Energi Ionisasi
Energi ionisasi ialah energi yang diperlukan untuk melepaskan sebuah elektron yang terikat paling
lemah dari suatu atom yang berfase gas. Besarnya energi ionisasi tentunya sebanding dengan kekuatan gaya
tarik menarik antara elektron tersebut dengan inti. Besarnya energi ionisasi dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu
muatan inti dan jari-jari atom.
a. Muatan inti
Semakin besar muatan inti, semakin besar pula tarikan inti terhadap elektron. Akibatnya elektron sukar
lepas dan energi yang diperlukan semakin besar.
b. Jari-jari atom
Semakin besar jari-jari atom, jarak antara elektron terluar dengan inti semakin jauh. Akibatnya gaya tarik
menarik dengan inti semakin lemah dan energi yang diperlukan untuk melepaskannya semakin kecil atau
energi ionisasinya semakin kecil.
Li
Na
K
Rb
Cs
124
118
100
96
90
Be 215
Mg 176
Ca 141
Sr 131
Ba 120
B
Al
Ga
In
Tl
191
138
138
133
141
C
Si
Ge
Sn
Pb
260
188
187
169
171
N
P
As
Sb
Bi
325
253
242
199
195
O
S
Se
Te
314
239
225
208
F
Cl
Br
I
402
299
273
241
Ne
Ar
Kr
Xe
Rn
495
362
322
279
248
36
Dengan memperhatikan tabel di atas buatlah grafik energi ionisasi pertama dari unsur H sampai dengan Ca (20
unsur pertama)
Energi ionisasi (kj/mol)
Nomor atom
Dengan memperhatikan grafik dan tabel energi ionisasi, bagaimana perubahan energi ionisasi unsur-unsur jika
nomor atomnya bertambah:
a. Seperiode
b.
segolonngan
3. Kelektronegatifan
Keelektronegatifan ialah kemampuan atau kecenderungan suatu atom untuk menangkap atau menarik
elektron dari atom lain. Konsep keelektronegatifan mula-mula diajukan oleh Linus carl Pauling ( 1901 1994)
pada tahun 1932. Ia menyusun skala keelektronegatifan bagi masing-masing unsur. Harga terbesar diberikan
kepada fluorin (F) yaitu 4,0 dan harga terkecil diberikan pada fransium (Fr) yaitu 0,7. Harga keelektronegatifan
unsur-unsur secara lengkap dapat lihat dalam tabel berikut
H 2,1
Li 1,0 Be 1,5 B 2,0 C 2,5 N 3,0 O 3,5 F 4,0
Na 0,9 Mg 1,2 Al 1,5 Si 1,8 P 2,1 S 2,5 Cl 3,0
K 0,8 Ca 1,0 Ga 1,3 Ge 1,8 As 2,0 Se 2,4 Br 2,8
Rb 0,8 Sr 1,0 In 1,2 Sn 1,8 Sb 1,9 Te 2,1 I 2,5
Cs 0,7 Ba 0,9
Dengan memperhatikan tabel keelektronegatifan, bagaimana perubahannya jika nomor atom unsurnya
bertambah:
a. Seperiode
b. Segolonngan
37
4. Sifat logam
Unsur-unsur logam memperlihatkan sifat-sifat yang spesifik, yaitu mengkilap, menghantarkan listrik
dan panas, dapat ditempa serta dapat direntang menjadi benang logam yang halus. Sifat-sifat di atas tidak
dimiliki oleh unsur-unsur bukan logam.
Ditinjau dari konfigurasi elektron, unsur-unsur logam cenderung melepaskan elektron (memiliki energi
ionisasi yang kecil), sedangkan unsur-unsur bukan logam cenderung menangkap elektron (memiliki
keelektronegatifan yang besar). Dalam sistem periodik terlihat bahwa sifat logam bertambah dari atas ke
bawah, dan dalam satu periode dari kiri ke kanan berkurang
Perhatikan cuplikan sistem periodik berikut
Li
Na
K
Rb
Cs
Be
B
Mg
Al
Ca
Ga
Sr
In
Ba
Tl
Logam
C
Si
Ge
Sn
Pb
N
P
As
Sb
Bi
H
He
F
Ne
Cl
Ar
Br
Kr
I
Xe
At
Rn
Non logam
O
S
Se
Te
Po
Bagaimana perubahan sifat logam non logam secara periodik jika nomor atom unsurnya bertambah:
a. Seperiode
b. Segolonngan
5. Afinitas Elektron
Affinitas elektron adalah besarnya energi yang dilepaskan apabila atom suatu unsur dalam wujud gas
menangkap sebuah elektron. Beberapa afinitas elektron dapat dilihat dalam tabel berikut.
Unsur periode 2
Unsur periode 3
Li
60
Na
Be
- 30
Mg
B
23
Al
C
122
Si
N
-20
P
O
141
S
F
322
Cl
Ne
- 29
Ar
53
- 50
44
120
74
194
348
- 35
Harga afinitas elektron untuk banyak unsur belum diketahui, karena untuk menentukan harga afinitas
elektron secara langsung sangat sulit. Secara umum disimpulkan bahwa unsur yang harga afinitas elektronnya
besar berarti unsur itu mudah membentuk ion negatif dan disebut unsur elektronegatif. Karena afinitas elektron
kurang menunjukkan sifat keperiodikan, maka orang beralih menggunakan elektronegativitas atau
keelektronegatifan.
38
Rangkuman
1. Dasar pengelompokkan unsur adalah kemiripan sifat, baik sifat fisis maupun sifat kimianya
2. Teori Triade menurut Dobereiner; Jika tiga unsur disusun dalam satu kelompok berdasarkan kenaikan massa
atomnya, maka massa atom unsur ditengah mendekati massa atom unsur yang ditepi.
3. Hukum Oktaf menurut J. Newlands; Jika unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan massa atomnya, maka
unsur kedelapan mempunyai sifat yang sama dengan unsur pertama.
4. Sistem periodik Mendeleev; Jika unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan massa atomnya, maka sifat unsur
akan berulang secara periodik.
5. Sistem periodik bentuk panjang; Jika unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan nomor atomnya, maka sifat
unsur akan berulang secara periodik.
6. Sistem periodik panjang sering disebut sistem periodik unsur, terdiri dari 8 golongan utama dan 8 golongan
transisi (pada lajur vertikal) dan 7 periode dalam lajur horizontal.
7. Jari-jari atom adalah jarak antara inti dengan elektron valensi, dalam satu periode dari kiri ke kanan berkurang,
sedangkan dalam satu golongan dari atas ke bawah bertambah.
8. Energi ionisasi adal energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron yang terikat paling lemah dari atom
gasnya. Besarnya energi ionisasi bertambah dari kiri kekanan ( dalam satu periode) dan akan berkurang dari
atas ke bawah (dalam satu golongan)
9. Unsur-unsur logam terletak pada bagian kiri sistem periodik, sedangkan unsur non logam berada pada bagian
kanan sistem periodik.
10. Keelektronegatifan dinyataan dalam skala Pauling. Keelektronegatifan : kemampuan relatif suatu atom untuk
menarik elektron terdekat dari atom lain yang salaing berikatan dalam senyawa. Dalam satu periode
keelektronegatian unsur akan bertambah dari kiri kekanan, sedangkan dalam satu golongan dari atas ke bawah
cenderung berkurang.
Soal Latihan
Essay
1. Lengkapi tabel berikut
Lambang
Unsur
A
B
C
D
E
F
G
H
Suatu unsur periode ke-3 dan golongan VA mengandung 16 netron dalam inti atomnya. Berapa gramkah massa
dari 10 mol unsur tersebut?
...
...
39
4. Unsur A, B, C dan D terletak seperiode dalam sistem periodik. Unsur A merupakan unsur logam yang sangat
reaktif. Unsur C sukar berekasi dengan unsur lain. D merupakan unsur yang bersifat metalode. Unsur B
berwujud gas pada suhu kamar. Tentukan urutan letak Unsur A, B, C, D tersebut dalam sistem periodik dari kiri
ke kanan.
...
...
Nomor atom
b.
c.
Soal obyektif :
Soal Pilihan Ganda
1.
dalam
satu periode
d.
e.
2.
a.
b.
c.
d.
e.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
merupakan logam
merupakan bukan logam
memiliki 3 kulit
terletak pada periode yang sama
memiliki elektron valensi yang sama
Unsur
Sifat periodik
Jari-jari atom
1,12
(Ao)
1,98
1,60 2,15
Energi ionisasi
(kkal/mol)
903
592,2
739,2
550,2
1,5
1,0
1,2
1,0
1280
850
650
800
Keelektronegatifan
Titik Leleh
(oC)
L
1,5
M
0,9
N
3,0
O
1,2
P
1,5
c.
2e, 8e
D
133
1010
113
183
2,5
Nomor atom
Bagian grafik yang menunjukkan perubahan energi
ionisasi unsur-unsur periode 3 adalah .
a. dari K ke L
d. dari L ke M
b. dari M ke N
e. dari N ke O
c. dari O ke p
25. Unsur A dan B mempunyai afInitas elektron berturutturut - 240 kJ mol-l dan -328 kJ mol-l. Berarti .
a. unsur A lebih mudah menyerap elektron daripada
unsur B
b. ion B- lebih stabil daripada atom B
c. ion A- lebih stabil daripada atom A
d. unsur A lebih bersifat nonlogam daripada B
e. unsur A lebih sukar melepas elektron daripada
unsur B
Nilai :
Paraf Guru :
42
BA
B
IKATAN KIMIA
Standar Kompetensi:
Mendiskripsikan struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia serta struktur molekul dan sifat-sifatnya.
Kompetensi dasar:
1.2
Sifat-sifat zat sebagian ditentukan oleh ikatan kimia antara atom-atom pembentukya. Suatu ikatan kimia
adalah gaya tarik menarik yang kaut antara atom-atom tertentu di dalam suatu zat. Perubahan kimia atau reaksi
kimia terjadi karena penggabungan atau pemisahan atom-atom dengan cara tertentu sehingga terbentuk zat yang
lebih stabil. Hasil reaksi kimia dapat mempunyai bentuk molekul tertentu atau dapat pula menghasilkan kristal
dengan bentuk tertentu yang akan menentukan sifat-sifat zat hasil tersebut. Perlu diketahui bahwa tidak semua jenis
atom dapat bergabung dengan jenis atom lain membentuk senyawa. Dalam bab ini akan dipelajari penggabungan
atom-atom membentuk senyawa, serta jenis ikatan kimia yang terjadi. Dikenal ada beberapa macam ikatan kimia
yaitu:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Bagaimana ikatan kimia dapat terjadi? Bagian atom mana yang berperan dalam membentuk ikatan kimia?
Bagaimana ciri-ciri dan sifat dari senyawa dengan ikatan kimia tertentu? Pertanyaan itu semua dapat terjawab
setelah anda mengikuti uraian dalam bab ini. Ikatan hidrogen dan gaya Van Der Waals dibahas di kelas 11 semester
1.
10.1
43
Kulit elektron
Unsur
Nomor
atom
He
2e
Ne
10
2e
8e
Ar
18
2e
8e
8e
Kr
36
2e
8e
18e
8e
Xe
54
2e
8e
18e
18e
Elektron valensi
2e
8e
8e
8e
8e
8e
Dari tabel di atas dapat dikatakan bahwa susunan elektron yang stabil mempunyai 8 elektron pada kulit
terluar (oktet) sebagaimana yang dimiliki oleh atom-atom unsur gas mulia kecuali helium (dua elektron atau
duplet). Menurut Kossel dan Lewis (1916) keadaan seperti ini merupakan keadaan paling stabil yang dimiliki atomatom unsur gas mulia (oktet). Sehingga atom dari unsur-unsur yang lain berusaha memiliki konfigurasi elektron
yang stabil seperti konfigurasi elektron atom unsur gas mulia terdekat. Adanya kecenderungan memiliki konfigurasi
elektron stabil inilah yang merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya ikatan kimia.
Usaha memiliki konfigurasi elektron yang stabil dapat dicapai dengan cara:
1. Melepaskan elektron valensinya (elektron valensi pada umumnya 3, kecuali B, H, Be, He) sehingga terbentuk
ion positif yang bermuatan sejimlah elektron yang dilepaskannya.
Na : 2e 8e 1e Na+
: 2e 8e + 1e
2+
Mg : 2e 8e 2e Mg
: 2e 8e + 2e
3+
Al
: 2e 8e 3e Al
: 2e 8e + 3e
2. Menarik elektron dari luar (elektron valensi pada umumnya 5) sehingga bermuatan negatif sebesar elektron
yang ditariknya.
F
: 2e 7e + 1 e
F- : 2e 8e
O
: 2e 6e + 2 e
O2- : 2e 8e
Cl
: 2e 8e 7e + 1 e
Cl- : 2e 8e 8e
Antara ion positif dan ion negatif yang terbentuk akan terjagi gaya tarik menarik (gaya elektrostatik) sehingga
terbentuklah ikatan ion
3. Penggunaan bersama pasangan elektron di antara atom-atom yang berikatan sehingga terbentuk pasangan
elektron terikat sebanyak elektron yang saling dipinjamkan. Akibat penggunaan bersama pasangan elektron ini
terbentuklah ikatan kovalen.
Contoh : atom hidrogen yang mempunyai 1 elektron akan saling menyumbangkan elektronnya untuk
digunakan bersama dalam molekul H2, sehingga masing-masing atom hidrogen memiliki 2 elektron
H* +
H *o H
Kegiatan 1
Unsur Ne dengan nomor atom 10 dan unsur Ar dengan nomor atom 18 memiliki konfigurasi elektron yang
stabil. Unsur-unsur yang mempunyai nomor atom sekitar Ne atau Ar ingin memiliki konfigurasi elektron yang
stabil. Lengkapi tabel di bawah ini.
Atom
Jumlah
elektron
Ion
Jumlah
elektron
Susunan
elektron
44
Na
11
11
9
Membebaskan 1 elektron
Menerima 1 elektron
Na+
F
10
2e 8e
10
2e 8e
Mg
12
Al
13
17
20
Cl
Ca
melepaskan
11p
1 elektron
ion natrium, Na+
2e 8e
Atom natrium, Na
2e 8e 1e
menerima
1 elektron
45
Atom klrin, Cl
2e 8e 7e
Dengan cara yang sama terangakan pembentukan senyawa MgF 2, Na2O, CaCl2, Na3N
LiCl
BeCl2
NaCl
BCl3
K3N
K2O
KF
MgCl2 AlCl3
K2S
KCl
KCl
CaCl2
K2Se
KBr
RbCl
SrCl2
CsCl
BaCl2
KI
LiCl ke CsCl
b.
NaCl ke AlCl3 :
c.
K3N ke KF
d.
KF ke KI
Ikatan Kovalen
Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi akibat pemakaian bersama pasangan elektron oleh dua atom yang
berikatan. Ikatan kovalen terbentuk di antara dua atom yang sama-sama ingin menangkap elektron (semi logam dan
46
bukan logam). Pasangan elektron yang dipakai bersama dapat berupa sumbangan masing-masing atom berikatan
atau sumbangan salah satu atom yang berikatan.
Dalam melukiskan ikatan kovalen, kita menggunakan apa yang disebut rumus LEWIS, yaitu setiap elektron
valensi (elektron pada kulit terluar) dilambangkan dengan tanda (titik, silang, kros atau yang lain).
x
.
.
..
H*
xCx
:N.
:O.
: Cl :
x
.
..
.
Contoh:
atau
H-C-H
Elektron
valensi
5
Cl
PCl3
H 2O
Cl
BCl3
Unsur
Elektron
valensi
1
Rumus
senyawa
NH3
Unsur
Rumus Lewis
Rumus struktur
47
N2
CO2
Berdasarkan jumlah pasangan elektron yang dipergunakan bersama ikatan kovalen dapat dibedakan menjadi:
1. Ikatan tunggal (dilambangkan dengan satu garis ikatan) melibatkan sepasang elektron
2. Ikatan kovalen rangkap (melibatkan lebih dari sepasang elektron, 2 pasang elektron disebut ikatan rangkap dua,
dan kalau 3 pasang elektron disebut ikatan rangkap 3).
Kepolaran Ikatan
Didalam molekul HCl ternyata pasangan elektron yang dipergunakan bersama lebih tertarik kepada Cl,
karena atom Cl lebih kuat menarik elektron dari pada atom H (Cl lebih elektronegatif dari pada H). Akibatnya
dalam molekul HCl terbetuk dwi kutub (bersifat polar). Ikatan kovalen semacam ini disebut ikatan kovalen polar.
Kepolaran senyawa akan bertambah jika beda keelektronegatifan atom-atom yang berikatan semakin besar.
Kegiatan:
Perhatikan senyawa hidrida dalam tabel:
CH4
2,5
SiH4
1,8
GeH4
1,8
SnH4
1,8
NH3
3,0
PH3
2,1
AsH3
2,0
SbH3
1,9
H 2O
3,5
H 2S
2,5
H2Se
2,4
H2Te
2,1
HF
4,0
HCl
3,0
HBr
2,8
HI
2,5
Jika skala keelektronegatifan = 2,1 dan skala kelektronegatifan yang lain sesuai dalam tabel, bagaimana perubahan
kopolaran ikatan dari :
a. kiri ke kanan
b. atas ke bawah
..
..
..
48
..
Dalam molekul H2, Cl2, O2 pasangan elektron yang dipergunakan bersama tertarik sama kuat oleh atomatom yang berikatan oleh karena itu tidak terjadi dwi kutub (dipol). Ikatan kovalen yang demikian disebut ikatan
kovalen non polar.
Dalam molekul dwi atom (terdiri dari dua atom) kepolaran ikatannya dapat ditentukan dengan mudah yaitu:
1. Molekul-molekul unsur (terdiri dari atom-atom sejenis) memiliki ikatan kovalen non polar (H 2, Br2, Cl2, O2 dan
sebagainya)
2. Molekul-molekul senyawa (terdiri dari atom-atom tidak sejenis) memiliki ikatan kovalen polar (HI, HCl, HBr,
IF dan sebagainya)
Untuk molekul-molekul yang mengandung atom lebih dari dua, ikatan kimianya tetap merupakan ikatan
kovalen polar, tetapi dapat bersifat non polar jika bentuk molekulnya simetris dan atom pusat tidak mempunyai
pasangan elektron bebas (PEB).
Contoh :
CH4, BF3, SiO2, CO2 ikatan antar atomnya adalah ikatan kovalen polar, tetapi molekul molekul tersebut
bersifat non polar.
H2O, NH3, PCl3 ikatan antar atomnya kovalen polar dan molekul bersifat polar.
Kegiatan :
Tujuan :
Mengetahui kepolaran senyawa
Alat dan bahan :
Biuret, standart (statif) lengkap dengan penjepit buaya, erlenmayer, beaker glass, penggaris polietena, kain wool
atau kain flannel, air (H2O), etanol (C2H5OH), aseton (CH3COOH), karbon tetra klorida (CCl4).
Cara kerja:
Pasanglah 4 buret pada statif dan isilah masing masing buret dengan cairan yang tersedia.
Buatlah batang polietena bermuatan listrik dengan cara menggosok batang polietena dengan kain flannel.
Pengaruhi aliran cairan dari tiap tiap buret dengan batang politen bermuatan
Amati aliran cairan zat cair, apakah zat cair mengalami pembelokan?
Tabel Pengamatan
Bahan
dibelokkan
Air
Etanol
Aseton
Karbon tetra klorida
Pertanyaan :
1. Kesimpulan apa yang anda dapatkan pada percobaan di atas?
...
...
49
...
2. Mengapa ada zat cair yang dibelokkan dan ada yang tidak dibelokkan oleh batang politen bermuatan? Jelaskan!
...
...
3. Dengan memperhatikan struktur Lewis senyawa senyawa di atas, tentukan faktor faktor yang
mempengaruhi kepolaran suatu molekul.
...
...
...
H
H
N
H
H
+ H+
H N
ikatan koordinasi
Kegiatan
Tuliskan Rumus Lewis dalam molekul/ion di bawah ini dan tentukan ikatan kovalen koordinasinya.
1. SO3
3. NH3BF3
2
2. CO 3
4. H3O+
Senyawa ion
Senyawa Kovalen
50
1.
2.
3.
1.
2.
3.
Ikatan Logam
Gaya tarik menarik seperti pada molekul-molekul polar dapat juga terjadi antara muatan positif dari ion-ion
logam dengan muatan negatif dari elektron-elektron yang bergerak bebas. Interaksi inilah yang dikenal sebagai
ikatan logam.
Unsur-unsur logam menunjukkan sifat-sifat yang khas, seperti umumnya berupa zat padat pada suhu kamar,
dapat ditempa dan merupakan penghantar listrik dan panas yang baik.
Sifat-sifat tersebut dapat dimaklumi setelah melihat bagaimana atom-atom logam dalam membentuk ikatan
logam. Atom-atom logam mempunyai elektron valensi yang kecil, sehingga elektron valensi dapat bergerak bebas
dan sangat mudah dilepaskan akibatnya elektron-elektron valensi tersebut bukan hanya milik salah satu ion logam
tetapi merupakan milik bersama ion-ion logam yang terjejal dalam kisi kristal logam. Dapat dikatakan bahwa
elektron valensi dalam logam terdelokalisasi, membaur membentuk awan elektron yang menyelimuti ion-ion
positif logam yang telah melepaskan sebagian elektron valensinya. Akibatnya terjadi interaksi antara kedua muatan
(elektron bermuatan negatif dengan ion logam yang bermuatan positif) yang berlawanan dan membentuk ikatan
logam. Gaya tarik menarik ini cukup kuat sehingga pada umumnya unsur logam mempunyai titik didih dan titik
leleh yang tinggi.
Rangkuman
1. Cara suatu atom mencapai struktur elektron stabil seperti gas mulia, yaitu dengan mengikat atau membebaskan
elektron, dan menggunakan bersama pasangan elektron
2. Elektron yang berperan dalam ikatan kimia adalah elektron valensi
3. Ikatan ion adalah ikatan dengan gaya elektrostatif antara ion positif dan ion negatif.
4. Ikatan kovalen dapat terbentuk akibat penggunaan pasangan elektron, ikatan tunggal (sepasang elektron), ikatan
rangkap (dua pasang elektron atau lebih)
5. Berdasarkan keelektronegatifan atom-atom yang berikatan ikatan kovalen dapat dibedakan menjadi ikatan
kovalen non polar dan ikatan kovalen polar.
6. Kepolaran senyawa akan bertambah jika beda skala keelektronegatifan atom-atom yang berikatan semakin
besar
7. Ikatan kovalen menggunakan pasangan elektron berasal dari salah satu atom yang berikatan disebut ikatan
kovalen koordinasi
Soal Latihan
1.
51
.
2.
Apa yang dimaksud dengan elektron valensi? Jelaskan dengan menggunakan contoh!
.
.
3.
4.
Dengan menggunakan contoh terangkan terbentuknya ikatan ion dan unsur-unsur bagaimana yang dapat membentuk ikatan
ion tersebut?
.
.
5.
6.
Berikan 3 contoh senyawa yang tidak mengikuti kaidah oktet atau deplet seperti BCl3.
.
.
7.
8.
9.
52
a. C2H6O
: ...
b. C12H22O11
: ...
c. Al2(SO4)3
: ...
d. MgSO4.7H2O
: ...
e. CO(NH2)2
: ...
f. (NH4)2SO4
: ..
Soal obyektif :
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat:
1.
2.
Diantara
unsur-unsur
dibawah
ini
yang
berkecenderungan
untuk
melepaskan
elektron
valensinya adalah .
a. 1H
d. 19K
b. 6C
e. 17Cl
c. 9F
3.
4.
5.
6.
9.
53
b.
c.
LiCl
SrCl2
e. PCl3
RS
QR
e.
ikatan hidrogen
a.
11
X dan 17Y
d.
b.
12
c.
17
X dan 8Y
X dan 9Y
e. 11X dan 9Y
12
X dan 9Y
**
55
Nilai:
Paraf Guru:
56
BAB
5
HUKUM HUKUM
DASAR KIMIA
Standar Kompetensi:
Mendiskripsikan hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia (Stoikiometri)
Kompetensi dasar:
2.1. Menuliskan nama senyawa anorganik dan organik sederhana serta persamaan reaksinya.
Menuliskan nama nama senyawa biner dan poliatomik dari senyawa anorganik dan organik.
Menyetarakan persamaan reaksi sederhana dengan diberikan nama nama zat yang terlibat dalam
reaksi atau sebaliknya.
2.2 Membuktikan dan mengkomunikasikan berlakunya hukum-hukum dasar kimia melalui percobaan
Membuktikan berdasarkan percobaan bahwa massa zat sebelum dan sesudah reaksi tetap (Hukum
kekekalan massa/Hukum Lavoisier).
Membuktikan berdasarkan percobaan dan menafsirkan data tentang massa dua unsur yang
bersenyawa (Hukum Proust).
Membuktikan berlakunya hukum kelipatan perbandingan (Hukum Dalton) pada beberapa
senyawa.
Menggunakan data percobaan untuk membuktikan hukum perbandingan volum (Hukum Gay
Lussac).
2.3 Menerapkan hukum Gay Lussac dan hukum Avogadro serta konsep mol dalam menyelesaikan
perhitungan kimia (Stoikiometri)
Menghitung volume gas pereaksi atau hasil reaksi berdasarkan hukum Gay Lussac.
Menemukan hubungan antara volume gas dengan jumlah molekulnya yang diukur pada suhu dan
tekanan yang sama (Hukum Avogadro).
Menjelaskan pengertian mol sebagai satuan jumlah zat.
Mengkonversikan jumlah mol dengan jumlah partikel, massa dan volum zat.
Menentukan rumus empiris, rumus molekul dan air kristal serta kadar zat dalam suatu senyawa.
Menentukan pereaksi pembatas dalam suatu reaksi.
2.1 Menuliskan nama senyawa anorganik dan organik sederhana serta persamaan reaksinya
Untuk lebih memahami kimia terlebih dahulu harus dipahami rumus kimia. Rumus kimia ada 2 macam
yaitu rumus molekul dan rumus empiris. Rumus molekul menyatakan jumlah atom yang sebenarnya setiap
unsur yang menyusun dalam satu molekul suatu materi. Sedangkan rumus empiris menyatakan perbandingan
paling sederhana dari atom-atom setiap unsur penyusun materi tersebut. Rumus kimia yang kita kenal seharihari berupa rumus kimia unsur dan rumus kimia senyawa.
1.
57
a.
Semua unsur logam dan beberapa unsur non logam yang merupakan struktur raksasa atau terdiri dari
atom-atom yang berdiri sendiri ditulis sebagai lambang unsurnya.
Contoh:
Nama Unsur
Besi
Emas
Karbon
Boron
Kalium
Helium
Neon
Argon
b.
Fe
Au
C
B
K
He
Ne
Ar
Ada sekitar 9 unsur yang membentuk molekul sederhana (diatomik, tetraatomik, oktaatomik)
dituliskan sebagai lambang unsur yang diikuti jumlah atom penyusun tiap molekulnya.
Contohnya:
Nama Unsur
c.
Rumus Kimia
Rumus Kimia
Hidrogen
H2
Oksigen
O2
Nitrogen
N2
Fluor
F2
Klor
Cl2
Brom
Br2
Sulfur
S2 atau S8
Fosfor
P4
Senyawa yang merupakan gabungan dari beberapa unsur, dilambangkan dengan beberapa lambang
unsur beserta jumlah atom tiap partikel dasarnya (molekul atau ion)
Senyawa
Rumus
Kimia
Jumlah atom
Air
H2O
Benzena
C6H6
Alkohol
C2H6O
Aseton
C3H6O
58
2 Fe
2 C2H5OH
15 NH3
2.
artinya 2 atom Fe
artinya 2 molekul etanol
artinya 15 molekul amoniak (NH3)
Rumus molekul
C2H2
CH2O
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
C2H4O2
Nama Senyawa
Air
Hidrogen Peroksida
Alkohol
Garam dapur
Aluminium Sulfat
Glukosa
Asam cuka
Amoniak
Rumus strutur
HCCH
CH3COOH
Rumus Molekul
H2O
H2O2
C2H6O
C6H12O6
C2H4O2
NH3
Rumus Empiris
H2O
(HO)
C2H6O
NaCl
Al2(SO4)3
(CH2O)
(CH2O)
NH3
3.
Al + O
Al2O3
nama
aluminium oksida
+
Na + Cl NaCl
nama
natrium klorida
2+
2
Ca + O
CaO
nama
kalsium oksida
Na+ + S 2 Na2S
nama
natrium sulfida
+
3
Na + N
Na3N
nama
natrium Nitrida
2+
2
Fe + S
FeS
nama
Besi (II) sulfida
Kimia SMU/KELAS 1/Semester 1
59
Fe3+ + S 2
Fe2S3
nama
Untuk lebih memahami penulisan rumus kimia senyawa ion dan pemberian namanya lengkapi tabel berikut:
Anion
Kation
S 2
2
CO 3
karbonat
Br
Cl
SO 2
4
sulfat
K+
Ca 2
Al 3
Co 2
Co 3
B. Senyawa Kovalen :
Untuk memperkirakan rumus molekul senyawa kovalen anda harus memperhatikan aturan oktet
dan duplet dari Lewis. Sehingga anda harus memperhatikan elektron valensi atom atom yang berikatan.
Cara memberi nama senyawa hampir mirip dengan senyawa ion, karena pada umumnya unsur metalloid
dan non logam dapat mempunyai beberapa valensi, maka valensi atom pusat harus ditulis dalam angka
romawi dalam kurung atau jumlah atom yang mengelilingi atom pusat dinyatakan dalam bilangan yunani.
Contoh :
Senyawa karbon dengan oksigen dapat terbentuk :
CO = Karbon monoksida
CO2 = Karbon dioksida
Senyawa P dengan Cl dapat terbentuk:
PCl3 = Pospor (III) klorida atau pospor triklorida
PCl5 = Pospor (V) klorida atau pospor pentaklorida
gas amoniak
NH3(g)
60
Persamaan reaksi harus disetarakan artinya jumlah atom-atom dikiri dan dikanan tanda reaksi harus sama. Untuk
menyamakan jumlah atom dikedua bagian reaksi digunakan koefisien reaksi yang ditulis dimuka rumus zat
pereaksi atau hasil reaksi. Sebagai contoh perhatikan persamaan reaksi berikut:
N2(g) +
H2(g)
NH3(g)
Untuk menyamakan jumlah atom N maka jumlah molekul NH 3 harus dikalikan dengan angka dua dan untuk
menyamakan jumlah atom H molekul H2 harus dikalikan dengan angka 3, sehingga menjadi
N2(g) +
3 H2(g)
2 NH3(g)
Persamaan reaksi tersebut memberi gambaran kepada kita bahwa 1 molekul gas nitrogen bereaksi dengan 3 molekul
gas hidrogen menghasilkan 2 molekul amoniak. Tanda dalam kurung menyatakan tingkat wujud zat-zat pereaksi
atau hasil reaksi (g) = gas, (l) = cair, (aq) = larutan dalam air dan (s) = padat.
Langkah-langkah yang dapat anda tempuh untuk menuliskan dan menyetarakan persamaan reaksi adalah:
1. Samakan terlebih dahulu atom-atom yang indeksnya besar dan menyebar, atom O dan H disamakan paling
akhir.
2. Koefisien reaksi harus bulat dalam perbandingan paling sederhana
3. Jangan sekali-kali mengubah angka pada rumus kimianya, yang boleh diatur hanya koefisiennya.
4. Teliti kembali jumlah atom-atom di kiri dan di kanan tanda reaksi apakah betul-betul sudah sama.
Contoh:
Gas propana bereaksi dengan gas oksigen menghasilkan gas karbon dioksida dan uap air
C3H8(g) + O2(g) CO2(g) + H2O(g)
1.
2.
3.
Persamaan reaksi juga dapat disetarakan dengan cara aljabar, langkah-langkahnya yaitu:
1. misalkan koefisien senyawa yang lebih kompleks (senyawa yang ditulis paling kiri) dengan koefisien 1 dan
yang lain dengan huruf a, b, c dan seterusnya.
C3H8(g) + a O2(g) b CO2(g) + c H2O(g)
2. buatlah persamaan-persamaan dengan asumsi bahwa jumlah atom yang berada di kiri tanda reaksi sama dengan
jumlah atom yang berada di kanan tanda reaksi.
Di kiri
C
H
O
di kanan
3
8
2a
=
=
=
b
2 c;
2b + c
2a
2 (3) + 4
maka
c = 4
61
2a
10 ,
maka a = 5
b.
c.
d.
e.
b. Gas hidrogen bereaksi dengan gas klor sehingga terjadi gas hidrogen klorida
c. Gas nitrogen monoksida bereaksi dengan gas oksigen sehingga terjadi gas nitrogen dioksida
d. Larutan amonium klorida bereaksi dengan larutan timbal (II) nitrat menjadi larutan amonium nitrat dan
padatan timbal (II) klorida
e. Padatan kalsium karbonat dengan larutan hidrogen klorida menghasilkan larutan kalsium klorida, gas
karbon dioksida dan molekul air
.
62
Bagaimana zat-zat sebelum reaksi dibandingkan dengan massa zat hasil reaksi?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut lakukan kegiatan dibawah ini.
KEGIATAN I
...
2. Arang atau kayu bila dibakar akan menjadi abu. Abu hasil pembakarannya ternyata mempunyai massa lebih
kecil dari massa arang atau kayu yang dibakar. Bagaimana anda dapat menjelaskan bahwa hukum kekekalan
massa tetap berlaku pada pembakaran tersebut?
3. Pita magnesium bila dibakar diudara terbuka akan menghasilkan magnesium oksida dan magnesium nitrida.
Jelaskan mengapa hasil pembakaran logam magnesium lebih berat dari pada massa magnesium yang dibakar.
63
Sehubungan dengan perubahan kimia, seorang ahli kimia yang bernama Antonie Laurent Lavoisier (bangsa
Perancis) yang diawali suatu percobaan dengan menggunakan raksa dan oksigen mengemukakan sebagai berikut:
Urutan kerja
1.
Ambil belerang sebanyak satu sendok takar dan masukkan satu lempeng
tembaga yang telah diampelas. Letakkan lempeng itu terpisah dari
Lempeng tembaga
belerang. Jepit tabung reaksi itu secara mendatar
dan panaskan
Serbuk belerang
tembaganya. Setelah tembaga itu panas tegakkan tabung reaksi sehingga tembaga bersentuhan dengan
belerang. Kembalikan tabung pada posisi semula dan teruskan pemanasan sampai belerang habis
bereaksi.
2.
Dengan cara yang sama panaskan lempeng-Iempeng tembaga yang lain dan belerang yang jumlahnya
semakin banyak. yaitu berturut-turut 2 takar 3 takar 4 takar dan 5 takar
3.
Ukurlah panjang tembaga yang tidak bereaksi dan hitunglah panjang tembaga yang bereaksi.
Hasil Pengamatan:
64
Tabung ke
Buatlah grafik panjang tembaga yang bereaksi terhadap jumlah belerang yang bereaksi
Panjang tembaga yang bereaksi
3.
Bagaimana hubungan antara massa tembaga dan massa belerang yang bereaksi?
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
4.
Berapa panjang lempeng tembaga yang akan bereaksi jika digunakan belerang sebanyak 6 sendok takar?
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
Kegiatan (Pemahaman)
1. Perhatikan tabel data eksperimen pembentukan senyawa tembaga sulfida dari unsur unsurnya berikut ini,
dan isilah tempat-tempat yang kosong
No
1
Massa Tembaga
Mula-mula
Bereaksi
10,0 gram
Massa belerang
Mula-mula
bereaksi
1,0 gram
Massa Tembaga
Sulfida terbentuk
3,0 gram
65
2
3
4
5
6
10,0 gram
10,0 gram
10,0 gram
10,0 gram
10,0 gram
3,0 gram
5,0 gram
7,0 gram
9,0 gram
10,0 gram
9,0 gram
15,0 gram
15,0 gram
15,0 gram
15,0 gram
Massa tembaga
B. Berapa gram massa belerang yang diperlukan agar 4,0 gram tembaga habis bereaksi?
C. Bagaimana perbandingan massa tembaga dengan massa belerang dalam senyawa tembaga sulfida?
D. Berapa gram belerang yang harus direaksikan dan berapa gram senyawa tembaga sulfida dapat terbentuk
jika 20 gram logam tembaga direaksikan sampai habis membentuk senyawanya?
....
2. Perhatikan data eksperimen pembentukan senyawa besi sulfida pada tabel di bawah ini:
No
1
Massa besi
Mula-mula
Bereaksi
3,5 gram
Massa belerang
Mula-mula
Bereaksi
8,0 gram
7,0 gram
8,0 gram
11,0 gram
10,5 gram
8,0 gram
16,5 gram
14 gram
8,0 gram
22,0 gram
21 gram
8,0 gram
22,0 gram
28 gram
8,0 gram
22,0 gram
Massa besi
Kimia SMU/KELAS 1/Semester 1
66
B. Berapa gram massa belerang yang dibutuhkan agar 56 gram besi habis bereaksi?
C. Bagaimana perbandingan massa besi dengan massa belerang dalam senyawa besi sulfida?
D. Berapa gram belerang yang harus direaksikan dan berapa gram senyawa besi sulfida dapat terbentuk jika
35 gram logam besi direaksikan sampai habis membentuk senyawanya?
E. Kesimpulan apa yang dapat anda peroleh dari kegiatan nomor 3 dan 4?
2HCl(g)
Jika anda melihat persamaan reaksi yang telah setara tersebut, tentu anda telah dapat menentukan
perbandingan jumlah molekul zat-zat pereaksi dan hasil reaksi .Sekarang yang menjadi masalah bagi kita,
bagaimana perbandingan volum gas yang bereaksi dan hasil reaksinya? Pernahkah anda memikirkan ,
bagaimana hubungan antara perbandingan volum gas-gas yang bereaksi dan hasil reaksi dengan koefisien
reaksinya?
Seorang ahli ilmu kimia bangsa ingris, Henry Cavendish ( 1731 -1810) dalam percobaannya
menemukan, bila 2 volum hidrogen direaksikan dengan 1 volum gas oksigen akan menghasilkan 2 volum uap
air ( diukur pada keadaan yang sama yaitu t oC, p cmHg)
Kegiatan
No
1.
Pertanyaan
Jika reaksi di atas anda tulis dalam
persamaan reaksi yang telah setara
kemudian koefisien reaks;inya anda
hubungkan dengan jumlab volum
gas~gas yang bereaksi dan hasil
reaksi, bagaimana hubungan antara
koefisien reaksi dengan volum gas
gas yang bereaksi dan basil reaksi
dalam percobaan Henry Cavendish
tersebut?
Jawaban
67
Ahli kimia lain bangsa Perancis yaitu Yoseph Louis Gay Lussac (1778 1850) mencoba kembali percobaan
yang dilakukan Cavendish dengan data sebagai berikut.
1. 2 volum hidrogen + 1 volum oksigen 2 volum uap air
2.
3.
Semua gas diatas , di ukur pada suhu dan tekanan yang sama
No.
Pertanyaan
Jawaban
2.
dari
2.
3.
D. Hukum Avogadro
Berdasarkan hasil penimbangan beberapa macam gas dan pengamatan terhadap hasil eksperimen GayLussac, Amedeo Avogadro berpendapat bahwa "Pada suhu dan tekanan. yang sa.ma, gas yang mempunyai
volum yang sama mengandung jumlah molekul yang sarna
Avogadro tidak sependapat dengan Dalton dan Gay Lussac bahwa unsur terdiri atas atom-atom tunggal
yang bebas. Beliau mengemukakan bahwa bagian terkecil suatu unsur tidak perlu merupakan atom tunggal ,
melainkan dapat juga berbentuk molekul. Sebagai contoh, gas-gas hidrogen, oksigen, nitrogen, dan klor
adalah diatomik atau tiap molekul tersusun atas dua atom. Jadi rumusnya: H 2, O2, N2 dan Cl2. Disamping itu,
ada molekul gas yang monoatomik yaitu helium, neon, argon, kripton, dan xenon. ,
Dengan menggunakan hipotesis A vogadro ini anda dapat memecahkan masalah yang dihadapi oleh
Gay Lussac tersebut di atas. Reaksi sintesis air hidrogen klorida, dan amoniak dari unsur-unsurnya dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1.
68
+
Dengan cara yang sama terangkan reaksi antara:
2.
3.
reaksi antara gas hidrogen dengan gas nitrogen menghasilkan gas amoniak
4.
N2(g) +
H2(g)
2 NH3(g)
No
Percobaan
N2(g) (dm3)
H2(g) (dm3)
1.
15
10
2.
25
75
50
3.
50
150
100
Pertanyaan:
a.
b.
Jika mol sebanding dengan volume, tentukan hubungan mol dengan volume pada persamaan reaksi di
atas!
c.
Berapa volume gas hidrogen yang diperlukan dan berapa volume gas aminiak maksimum dapat
terbentuk jika 60 liter gas nitrogen direaksikan dengan gas hidrogen membentuk amonia?
69
d.
Berapa gram gas nitrogen dan gas gas hidrogen yang diperlukan untuk menghasilkan 1,7 kg amonia?
5.
Senyawa I (CO)
Senyawa II (CO2)
Massa C
Massa O
Massa C
Massa O
3 gram
8 gram
4 gram
5,33 gram
6 gram
16 gram
8 gram
10,67 gram
9 gram
24 gram
16 gram
21,33 gram
12 gram
32 gram
24 gram
32,0 gram
Bagaimana perbandingan massa karbon pada senyawa I : massa karbon pada senyawa II, jika massa oksigen
pada kedua senyawa sama?
Bagaimana perbandingan massa oksigen pada senyawa I: massa oksigen pada senyawa II, jika massa karbon
pada kedua senyawa sama?
70
MASSA ATOM RELATIF (Ar), MASSA MOLEKUL RELATIF (Mr) DAN KONSEP MOL
Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu menggunakan pembanding dalam menentukan massa
sejumlah benda. Alat pembanding yang biasa kita gunakan adalah alat penimbang (anak timbangan). Massa
benda yang kita peroleh dengan cara membandingkan sejumlah materi terhadap massa standart yang telah
diketahui disebut sebagai massa relatif.
Banyak materi disekitar kita yang ukuran massanya sangat kecil sehingga kita tidak dapat mengukur
satu persatu massa 1 partikel materi tersebut, misalnya massa 1 butir gula pasir, 1 butir biji mentimun, 1 butir
beras dll. Untuk dapat memeperkirakan massa 1 butir beras kita tentunya menimbang sejumlah beras yang
ukurannya relatif sama, baru kita menghitung massa rata-rata 1 butir beras tersebut.
Agar dapat memperkirakan massa satu butir materi di bawah ini diperoleh data massa 50 butir biji-bijian yang
besarnya relatif sama.
Jenis biji-bijian
Beras
Merica
Kacang hijau
Kacang kedele
jagung
1,05 gram
2,10 gram
2,90 gram
3,58 gram
6,50 gram
Pertanyaan :
1.
3. Dengan mengambil massa rata-rata 1 butir beras sebagai pembanding, tentukan massa rata-rata 1 butir merica
dengan 1 butir beras dan massa 1 butir kacang hijau dengan massa rata-rata 1 butir beras!
Massa rata rata 1 butir merica
massa rata rata 1 butir beras
71
4.
Bila dibuat perjanjian bahwa rata-rata 1 butir beras ditetapkan sebagai satu satuan massa butir (1 smb) maka
massa perbandingan ini disebut sebagai massa butir relatif (Mbr).
A. Berapa massa butir relatif merica dan kacang hijau?
Mbr merica =
Massa rata-rata 1 butir kacang hijau = Mbr kacang hijau x massa rata-rata 1 butir beras
= x
= smb
Begitu pula atom suatu unsur sangat kecil, sehingga tidak dapat ditimbang dengan alat yang ada sampai sekarang
ini. Cara menentukan massa atom suatu unsur di gunakan massa atom standart (pembanding). Unsur yang pernah
digunakan sebagai standart pembanding adalah Hidrogen (H = massanya paling ringan 1 sma), oksigen karena
hampir semua unsur dapat bersenyawa dengan oksigen) dan sekarang ini digunakan satuan massa atom dimana 1
1
sma = 12
massa isotop 12C. Sehingga massa atom relatif suatu unsur adalah perbandingan massa 1 atom suatu
unsur dengan
1
12
72
B. Unsur C dan unsur O dapat membentuk senyawa CO2. Jika 6 gram C dapat mengikat 16 gram O2
untuk membentuk 22 gram CO2. Jika massa atom relatif (Ar) C = 12, berapakah massa atom relatif
(Ar) O?
...
..
C. Bila massa 1 atom Ca = 40 sma dan 1 atom N = 14 sma, berapakah massa atom relatif Ca dan N?
Ar Ca =
...
....
Ar N = .
.
.....
Massa atom relatif yang terdapat dalam daftar adalah massa rata-rata dari isotop -isotopnya
Sama seperti massa atom relatif, massa molekul relatif adalah perbandingan massa rata-rata 1 molekul
1
suatu unsur atau senyawa dengan 12
x massa 1 atom 12C, dan secara matematis dapat dirumuskan sebagai
:
Massa molekul relatif senyawa LnXm
( Mr LnXm) =
Mr LnXm
Mr LnXm
n Ar L + m Ar X.
Mr NH3
=
=
=
=
Mr Na2SO4
=
=
Mr C6H6
=
=
73
Mr C3H8O
2.
=
=
Mr Al2(SO4)3
=
=
KONSEP MOL
Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat menggunakan satuan jumlah tertentu untuk menyatakan
jumlah suatu zat, misalnya satuan lusin, kodi, gross, rim. Dan sebagainya. Contoh 1 lusin baju = 12 potong, 1
kodi kain baju = 20 potong dan 1 rim kertas = 500 lembar.
Begitu juga para pakar kimia, untuk dapat memperhitungkan jumlah zat-zat yang bereaksi maupun
hasil reaksi menggunakan satuan jumlah partikel (atom/molekul/ion) dan dinamakan mol. Satu mol
menyatakan banyaknya zat yang mengandung L partikel (atom, molekul, ion) yang dinyatakan di dalam
rumus kimia zat tersebut.
Sebagai standart mol, dipilih isotop karbon-12 yang massanya 12 gram dan mengandung 6,023 x 10 23
atom C-12. Bilangan 6,013 x 1023 merupakan tetapan Avogadro yang dinyatakan dengan lambang L. Jadi satu
mol zat dapat diartikan sebagai sejumlah L partikel baik atom, molekul, maupun ion, yang dinyatakan dalam
rumus kimianya.
Selanjutnya kita akan membahas hubungan antara mol dengan jumlah partikel, mol dengan massa, dan
mol dengan volume (gas). Hubungan ini kita perlukan untuk mengerjakan hitungan kimia dalam suatu reaksi.
Untuk itu ikutilah uraian berikut:
3.
L Atom
Cu
L molekul
H 2O
L ion
Na+ dan Cl-
Telah dijelaskan bahwa 1 mol zat mengandung L partikel, baik atom, molekul maupun ion yang dinyatakan
dalam rumus kimianya.
=
=
=
=
=
=
Kegiatan 1
1. Lengkapilah tabel di bawah ini
74
Jumlah Partikel
(Atom/molekul/ion)
No
Unsur/Senyawa
Jumlah Mol
0,1
CO2
0,5
BaCl2
10
C6H12O6
100
Cu
3,01. 1023
H 2O
3,01. 1022
AlCl3
1,5. 1024
C12H22O11
6,02. 1023
2. Hitunglah jumlah partikel (atom/molekul/ion) yang terdapat dalam sejumlah zat-zat berikut:
0,2 mol CaCO3
a.
10 mol gas CO2
b.
0,02 mol gas metana (CH4)
c.
10-5 mol gas oksigen (O2)
d.
0,0001 mol glukosa (C6H12O6)
e.
3. Hitunglah jumlah mol dari sejumlah partikel zat berikut:
3,01 x 1022 atom besi
a.
1,5 x 1024 molekul C12H22O11
b.
12,04 x 1020 mlekul C6H6
c.
1,2 x 1025 partikel CaCO3
d.
3,1 x 1019 molekul CO(NH2)2
e.
4.
Sebagaimana telah dijelaskan, tetapan Avogadro (6,02 x 10 23) adalah jumlah atom dalam 12 gram karbon.
Mengapa 12 gram karbon yang dijadikan patokan? Hal itu karena massa atom relatif (A r) karbon adalah 12. Jadi 1
mol karbon (6,02 x 1023 atom karbon) memiliki massa 12 gram.
Massa satu mol zat yang dinyatakan dalam gram disebut massa molar
Contoh :
a.
b.
Jadi massa 1 mol zat yang dinyatakan dalam gram disebut massa molar, satuannya gram/mol. Massa 1 mol
zat yaitu besarnya massa zat yang sesuai dengan A r atau Mr zat tersebut dinyatakan dalam gram. Dari penjelasan
tersebut dapat disimpulkan bahwa secara matematis massa suatu zat dapat dihitung dengan:
75
Kegiatan 2
1.
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
2.
Unsur/Senyawa
CO2
H2SO4
CaCO3
CH3CH2OH
H20
C3H8
Fe
O2
N2
C12H22O11
Ar/Mr
44
98
100
46
18
44
56
32
28
342
Jumlah mol
0,01 mol
0,05 mol
10,0 mol
5,0 mol
50,0 mol
Massa
880 gram
224 gram
640 gram
56 gram
3420 gram
5.
Berapa volume gas yang bereaksi atau terbentuk, jika yang diketahui massa? Avogadro dapat memecahkan masalah
ini dengan hipotesisnya yang dikenal dengan hukum Avogadro. Avogadro menyatakan bahwa pada volume yang
sama, gas-gas yang berada pada suhu dan tekanan yang sama mempunyai jumlah molekul yang sama. Data hasil
eksperimen di bawah ini menunjukkan volume 1 mol beberapa gas pada 273 K, tekanan 1 atmosfer.
Nama gas
He (helium)
22,396
H2 (hidrogen)
22,432
N2 (nitrogen)
22,403
O2 (oksigen)
22,392
Cl2 (klorin)
22,063
22,263
76
Keadaan pada suhu 0oC (273 K) dan tekanan 1 atmosfer (76 cm Hg) ditetapkan sebagai keadaan standart (STP =
Standart Temperature and Pressure). Dan volum 1 mol gas (STP) atau disebut volum molar gas = 22,4 liter.
Contoh : Tentukan volume 5,0 mol gas CO2 pada STP.
22,4liter
Jawab : 5,0 mol CO2 = 5,0 mol CO2 x
1molCO 2
= 112 liter
Volume molar gas adalah volume untuk 1 mol gas pada keadaan standart (O oC, 1 atm) yang besarnya 22,4
liter. Dalam prakteknya kita melakukan percobaan bukan pada keadaan standart tersebut, tetapi kebanyakan reaksi
berlangsung pada suhu ruangan dan tekanan jarang sekali kita temukan tepat 1 atmosfer.
Jika keadaan gas tidak dalam keadaan standart , maka untuk menentukan hubungan antara volume gas
dengan jumlah mol menggunakan hukum Boyle Gay Lussac yang secara matematik dapat dituliskan sebagai
PV = n RT
Keterangan:
P = Tekanan gas (atmosfer)
V = Volume gas (liter)
n = Jumlah mol gas
Contoh :
Berapa volume 1,6 kg gas metana pada suhu 27oC dan tekanan 10 atmosfer?
Jawab : Berat gas metana 1,6 kg = 1600 gram
= 1600 gram / 16 gram mol-1 = 100 mol
100 mol x 0,082 L atm-1 K-1 mol-1 x 300 K
Volume 1, 6 kg gas metana =
= 246 liter
10 atm
Jika pengukuran gas pada saat keadaan gas lain yang diketahui, maka molume 1 mol gas yang telah diketahui
digunakan sebagai standart perhitungan.
Contoh :
Hitung volume 2,5 mol gas O2 pada saat volume 0,1 mol gas CO2 = 3 dm3.
Jawab:
Tentukan dahulu volume 1 mol gas CO2 (gas karbon dioksida)
Volume gas CO2 =
1 mol
x 3 dm3 = 30 dm3
0,1 mol
Selanjutnya, tentukan volume 2,5 mol gas oksigen, O2 pada kondisi yang sama.
Volume 2,5 mol O2 (p,t) sama
Kegiatan 3
1.
Hitunglah volume gas-gas berikut, jika semua gas diukur pada kondisi standart:
77
Hitunglah volum gas-gas berikut, jika gas-gas diukur pada kondisi volume 0,5 gram gas hidrogen (H 2) sebesar
0,5 liter.
a. 0,01 mol gas metana (CH4)
.
.
b. 0,5 mol gas karbon dioksida (CO2)
.
.
c. 2,0 mol gas amoniak (NH3)
.
.
d. 100 mol gas freon (CCl2F2)
.
.
e. 10,0 mol gas belerang trioksida (C3H8)
.
.
3.
78
.
c. 100 mol gas NH3 pada suhu 27oC tekanan 1000 atmosfer
.
.
d. 680 gram gas H2S (Mr = 34) diukur pada suhu 27oC dan tekanan 10 atmosfer.
.
.
4.
Rumuskan hubungan antara massa , jumlah partikel dalam mol dan volume gas!
....
....
....
Perlu anda ingat cara mengubah satuan mol ke satuan yang lain.
Volum gas
(STP)
Dibagi
22,4 L
dikalikan
22,4 L
dibagi Mr
Berat (gram)
dikalikan
mol
dikalikan Mr
dikalikan
RT
P
P
RT
Volum gas
Soal Latihan :
1.
2.
79
20
3.
4.
5.
80
7.
6.
24.
Contoh :
Suatu senyawa mengandung 80% berat karbon dan 20 % berat hidrogen. Tentukan rumus empiris senyawa itu.
Jawab :
Rumus empiris merupakan perbandingan mol terkecil unsur-unsur penyusunnya
80
20
Mol C : mol H =
:
12
1
= 6,75 : 20
= 1 : 3
Rumus empiris senyawa adalah CH3
81
Rumus Molekul
Rumus molekul dan rumus empiris suatu senyawa kadang-kadang dapat sama, tetapi pada umumnya
berbeda. Rumus molekul suatu senyawa merupakan kelipatan dari rumus empirisnya. Contoh suatu senyawa
mempunyai rumus empiris CH2O dapat mempunyai rumus molekul C2H4O2 atau C6H12O6. Untuk menentukan rumus
molekul dari rumus empirisnya perlu diketahui rumus molekulnya.
Contoh:
Suatu senyawa organik mengandung 40% berat C, 6,6% berat H dan sisasya berat oksigen. Jika massa molekul
relatif (Mr = 90), tentukanlah rumus molekul senyawa tersebut.
Jawab :
Berat atom C = 40%, berat H = 6,6 %, maka berat O = 100% - (40% + 6,6%) = 53,4%
mol C : mol H : mol O
40
6,6
53,4
:
:
12
1
16
= 3,3
: 6,6 : 3,3
= 1 : 2 : 1
=
I.1.
Gunakan angka
banding koefisien
Gram zat
mol zat
diketahui
ditanyakan
mol B
Gunakan massa
rumus B untuk
mengubah ke
massa (gram)
Gram
zat
82
ditanyakan
(A)
Contoh:
1.
Berapa gram oksigen diperlukan untuk membakar sempurna 15 gram gas etana (C 2H6, Ar H = 1, C
= 12) menurut persamaan reaksi:
2 C2H6(g) + 7 O2(g) 4 CO2(g) + 6 H2O(g)
Jawab :
- Periksalah apakah persamaan reaksi tersebut telah setara, jika belum setarakan terlebih dahulu.
Karena reaksi telah setara dapat dikatakan bahwa mol C2H6 : mol O2 = 2 : 7
- Ubahlah massa yang diketahui dalam satuan mol
8
Mol etana =
mol = 0,5 mol
16
Dengan memperhatikan angka banding hitunglah mol O2 yang diperlukan
2
7
Mol O2 =
x mol C2H6 =
x 0,5 mol = 1,75 mol
1
2
-
2.
Berapa gram hidrogen dapat terbentuk apabila 5,4 gram aluminium (A r = 27) direaksikan dengan
larutan HCl 6M berlebih.
Tulis reaksi setara yang terjadi
2 Al(s) + 6 HCl(aq) 2 AlCl3(aq) + 3 H2(aq)
5,4
mol Al yang direaksikan =
mol = 0,2 mol
27
3
3
Jumlah mol H2 terbentuk =
x mol Al =
x 0,2 mol = 0,3 mol
2
2
Berat H2 terbentuk = 0,3 x 2 gram = 0,6 gram
Kegiatan 1.1:
1. Seorang pengrajin pembakaran kapur membakar 100 kg batu kapur (CaCO 3, Mr = 100). Jika reaksi yang terjadi
selama pembakaran adalah:
CaCO3(s) CaO(s) + CO2(g)
a. Berapa kg gamping (CaO, Mr = 56) maksimum yang dihasilkan.
b. Berapa liter gas CO2 yang dilepaskan ke udara jika diukur pada suhu 27oC 1 atm?
Kimia SMU/KELAS 1/Semester 1
83
2. Seorang ibu menggunakan LPG sebagai bahan bakar di dapur. Jika LPG dianggap terdiri dari 100% butana
(C4H10, Mr = 58).
a. Tulis reaksi setara pembakaran sempurna LPG
b. Berapa mol butana yang terdapat dalam 1 tabung gas LPG yang berat bersihnya 12 kg.
c. Berapa mol oksigen diperlukan untuk membakar 1 tabung LPG (12 kg) secara sempurna?
e. Berapa volume udara yang diperlukan (udara mengandung 20% volum oksigen)
f.
Berapa volum gas CO2 yang dilepaskan ke udara (27oC, 1 atm) pada pembakaran di atas?
I.2
5
2
b.
4
2
x
x
10 liter = 25 liter
15 liter = 30 liter
84
Kegiatan 1. 2
1. Berapa volum gas CO2 maksimum dapat terbentuk (0oC, 1 atm) jika 92 gram etanol (C 2H5OH, Mr
= 46) dibakar secara sempurna menurut persamaan:
C2H5OH(l) + 3 O2(g) 2 CO2(g) + 3 H2O(l)
Jawab:
Jumlah mol C2H5OH =
92
mol = 2,0 mol
46
jumlah mol CO2 terbentuk = 2/1 x mol C2H5OH = 2/1 x 2,0 mol = 4,0 mol
volum CO2 pada 0oC 1 atm = 4,0 x 22,4 L = 89,6 L
2. gas amoniak (NH3) dapat dibuat secara langsung mereaksikan unsur-unsur penyusunnya menurut
persamaan:
N2(g) + 3 H2(g) 2 NH3(g)
Jika 15 liter gas N2 direaksikan dengan gas H2 berlebih, hitunglah:
a. volum gas H2 yang bereaksi
a. Berapa liter oksigen diperlukan untuk membakar secara sempurna 5 liter gas C 3H8?
I.3.
Pereaksi pembatas
Pada saat eksperimen sering terjadi salah satu zat pereaksi telah habis bereaksi, sedangkan pereaksi yang lain
jumlahnya berlebih. Untuk menentukan jumlah zat yang terbentuk tergantung pada banyaknya pereaksi yang habis
bereaksi. Pereaksi yang jumlahnya terbatas dan menentukan jumlah pereaksi lain yang bereaksi dan jumlah zat hasil
reaksi disebut sebagai pereaksi pembatas.
85
Untuk menentukan pereaksi mana yang bertindak sebagai pereaksi pembatas, pertama-tama ubahlah satuan
massa zat yang diketahui ke dalam mol dan setarakan persamaan reaksinya. Pereaksi yang angka bandingnya kecil
(mol dibagi koefisien reaksi) merupakan pereaksi pembatas.
Contoh :
Gas amoniak (NH3) dapat dibuat dengan jalan mereaksikan gas hidrogen (H2) dan gas nitrogen (N2) secara langsung
(proses Haber Bosch), menurut persamaan
N2(g) + 3 H2(g) 2 NH3(g)
Berapa liter gram gas NH3 maksimum dapat terbentuk bila 15 liter gas H2 direaksikan dengan 10 liter gas N2.
Jawab:
angka banding H2 =
15 = 5
3
angka banding N2 =
10
= 10
1
I.4.
1
Volume (L)
Kegiatan 1. 3
1.
Berapa molaritas larutan H2SO4 pekat (98%) jika diketahui masa jenis larutan tersebut 1,8 kg/liter.
Jawab:
Berat 1 liter larutan H2SO4 pekat = 1,8 kg/liter x 1 liter = 1,8 kg atau 1800 gram
Berat H2SO4 murni = 98% x 1800 gram =1764 gram
Mol H2SO4 terlarut =
1764
98
mol = 18 mol
Berapa gram NaOH (Mr = 40) harus dilarutkan dalam air untuk mendapatkan 500 ml larutan NaOH 1
M.
Jawab:
Volum larutan = 500 ml = 0,5 liter
Mol NaOH terlarut = V x M = 0,5 liter x 1 mol/liter = 0,5 mol
86
Berat NaOH terlarut = mol x massa molar = 0,5 mol x 40 gram/mol = 20 gram
3.
Berapa konsentrasi larutan jika 4 gram NaOH (Mr = 40) dilarutkan dalam air sampai bervolume 250 mL.
4
mol
40
= ... ..mol
= ....L
1
= ... mol L-1
.........L
5.
Volume larutan
4 gram NaOH
500 mL
200 mL
400 mL
100 mL
250 gram
Kadang-kadang zat-zat pereaksi dalam bentuk larutan sehingga untuk menghitung konsentrasi awal
dapat dilihat pada contoh dibawah ini.
Contoh : 50 mL larutan NaOH 1 M + 100 mL larutan NH4Cl 0,2 M
Volume campuran = .... mL
Jumlah mol NaOH = ..... mol
Jumlah mol NH4Cl = ..... mol
(NaOH) awal
= .... M
(NH4Cl) awal
= .... M
Pada saat bekerja dilaboratorium anda sering harus mengencerkan suatu larutan pekat. Untuk itu dapat
berpedoman bahwa jumlah mol zat terlarut sebelum dan sesudah diencerkan adalah tetap, maka:
mol1 = mol2
karena
V1M1 = V2M2
Rumus diatas
dikenal dengan rumus pengenceran larutan
Setelah anda mengetahui hubungan antara mol, volum dan konsentrasi larutan perhatikan contohcontoh reaksi yang berhubungan dengan larutan berikut ini.
87
1.
Seorang siswa mereaksikan 4,8 gram logam Mg (A r = 24) dengan 500 ml larutan HCl 3M. Berapa liter
gas H2 (27oC, 1 atm) maksimum dapat terbentuk pada reaksi tersebut? Jika reaksi berlangsung menurut
persamaan:
Mg(s) + 2 HCl(aq) MgCl2(aq) + H2(g)
Jawab:
Mol Mg =
4,8
24
= 0,2 mol
mol HCl terlarut = 0,5 liter x 3 mol/liter = 1,6 mol angka banding =
1,6
= 0,8
2
1
1
x mol Mg =
x 0,2 mol = 0,2 mol
1
1
2.
nRT
P
Berapa volum HCl 2M diperlukan, dan berapa volum gas CO 2 (27oC, 2 atm) terbentuk, jika 30 gram
CaCO3 (Mr = 100) direaksikan dengan HCl dan reaksi berlangsung menurut persamaan:
CaCO3(s) + 2 HCl(aq) CaCl2(aq) + H2O(l) + CO2(g)
Jawab:
30
mol = 0,30 mol
100
2
Jumlah mol HCl yang diperlukan =
x mol CaCO3
1
2
=
x 0,30 mol = 0,6 mol
1
Volum HCl 2 M yang diperlukan : mol = V. M
0,6 mol = V x 2 mol/liter
0,3mol
V =
= 0,3 L
2mol/L
Jumlah CaCO3 =
LATIHAN URAIAN :
No.
S O AL
1.
PENYELESAIAN
88
2.
3.
Tentukan:
a. volum CO2(g) dan H2O(g) yang
terbentuk
b. volum C4H10(g) yang tersisa
10,0 L gas butana (C4H10) dibakar
dengan 150 L gas oksigen (O2) pada
suhu dan tekanan tertentu. Jika reaksi
berlangsung sesuai persamaan:
C4H10(g) + O2(g) CO2(g) + H2O(g)
(belum setara)
4.
5.
Tentukan:
a. volum CO2(g) dan H2O(g) yang
terbentuk
b. volum C4H10(g) yang tersisa?
50 mL larutan asam HA tepat bereaksi
dengan 150 mL larutan NaOH 0,1 M.
Berapa konsentrasi asam HA dalam
larutan tersebut?
89
6.
7.
Tentukan :
a. massa atom relatif (Ar) dari logam
M.
b. Massa garam MSO4 yang terbentuk ( bila Ar : S = 32, O = 16)
8.
9.
90
SOAL LATIHAN
1.
Berapa mol atom-atom logam magnesium (Mg) yang terdapat dalam 48 gram logam Mg?
..
..
..
2.
3.
Berapa jumlah molekul NH3 yang terdapat dalam 0,17 mgram amonia?
..
..
4.
Hitunglah volume 11 gram gas karbon dioksida pada suhu 27oC dan tekanan 2 atmosfer.
..
..
..
5.
Pada (to, p atm) 10 liter gas SO2 mengandung 2. 1023 molekul, pada (to, p atm) berapa jumlah molekul pada :
a. 5 liter C2H4
b. 25 liter NH3
c. 15 liter O2
6.
Jika udara mengandung 20 % volum oksigen, berapa liter volum udara yang dibutuhkan untuk pembakaran 5
liter gas C3H8 (p, t sama) menurut reaksi:
C3H8(g) + 5O2(g) 3 CO2(g) + 4 H2O(g)
91
7.
10 liter contoh gas alam (campuran CH4 dan C2H6) dibakar secara sempurna , dibutuhkan 25 liter oksigen.
Berapa volum masing-masing gas dalam campuran tersebut? Reaksi pembakarannya dapat ditulis sebagai
berikut :
CH4(g) + O2(g) CO2(g) + H2O(g)
C2H6(g) + O2(g) 2 CO2(g) + H2O(g)
8.
Dalam reaksi pembentukan gas hidrogen klorida (HC1) dari reaksi antara gas hidrogen dan gas klor menurut
persamaan reaksi:
H2(g) + Cl2(g) 2 HC1(g)
diperoleh gas hidrogen klorida sebanyak 20 liter. Pada suhu dan tekanan yang sama, berapakah volum gas
hidrogen dan gas klor yang direaksikan?
9.
Untuk membakar gas karbit (C2H2) diperlukan 1,204 x 1023 molekul gas oksigen menurut persamaan reaksi :
2 C2H2(g) + 5 O2(g) 2 CO2(g) + 2 H2O(1)
Berapa jumlah molekul gas karbit yang telah bereaksi?
10. Jika gas LPG terdiri atas 80% berat gas propana (C3H8) dan 20% gas metana (CH4) berapa mol masing-masing
gas yang terdapat dalam 20 kg LPG.
11. a.
b.
Berapa gram massa 11,2 liter gas metana (CH4) yang diukur pada suhu 0oC dan tekanan 1 atm?
Berapa volume gas metana tersebut jika diukur pada keadaan
suhu 0oC tekanan 2 atmosfer
suhu 27oC dan tekanan 1 atmosfer
suhu 27oC dan tekanan 2 atmosfer
12. Bila volume gas tidak diukur pada keadaan STP dan diketahui volume suatu gas yang diukur pada keadaan
yang sama, bagaimana cara anda menghitung volume gas tersebut?
13. Jika pada keadaan tertentu berat 1 liter gas oksigen (O2) bertanya 2 gram, hitung volume 11 gram gas karbon
dioksida (CO2) pada keadaan tersebut. (Ar C = 12, O = 16)
14. Gas propana dapat dibakar secara sempurna menurut persamaan reaksi:
C3H8(g)
+ 5 O2(g)
3 CO2(g) + 4 H2O(g)
Jika seorang ibu rumah tangga membakar 0,88 kg gas propana setiap harinya, berapa:
a. vulume gas CO2 yang dilepas ke udara pada suhu 27oC dan tekanan 1 atmosfer
b. volume udara yang diperlukan untuk pembakaran gas propana pada suhu 27 oC dan tekanan 1 atmosfer.
(udara mengandung 20% volume O2)
15. Jika 8 mol gas metana CH4 dibakar dengan 4 mol gas oksigen menurut persamaan reaksi:
CH4(g) +
O2(g)
CO2(g) +
2 H2O(g)
Berapa mol gas karbon dioksida (CO2) terbentuk?
16. Gas asetilena terbakar menurut persamaan
C2H2(g) + 5O2(g) CO2(g) + H2O(g)
(belum setara)
a. Tentukan volum udara (T,P) yang diperlukan untuk membakar 10 liter gas asetelena (T,P),
b. Tentukan volum CO2 (T,P) yang dihasilkan.
17. Pembakaran sempuma 5 liter (T,P) campuran gas metana (CH 4) dan etana (C2H6) menghasilkan 7 liter karbon
dioksida (T,P), Hitung volum metana dalam campuran tersebut,
18. Berapa berat zat yang terdapat di dalam:
a, 5 mol H2SO4
Kimia SMU/KELAS 1/Semester 1
92
Soal obyektif :
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat:
1.
2.
3.
4.
5.
trioksida
7.
8.
9.
Supaya reaksi
aFe2S3 + bH2O + cO2 dFe(OH)3 + eS
menjadi reaksi yang setara, maka harga koefisien
a, b, c, d, dan e berturut-turut adalah. ...
A. 1, 3, 2, 2, 3
D. 4, 6, 3, 4, 12
B. 2, 6, 4, 2, 3
E. 2, 6, 6, 4, 6
C. 2, 6, 3, 4, 6
93
(18,94 - 12,60)
C.
12,60
12,60 x 35,5
3(18,94 12,60 )
E.
32 L
3 x 18,94 x 35,5
A. n
B. 2n
C. 4n
D. 10n
E. 20n
selesai,
isinya
Massa
isinya
No.
Percob. tembaga
1
2
3
4
Belerang
8 gram
8 gram
8 gram
8 gram
2 gram
3 gram
4 gram
5 gram
Tembaga (II)
sulfida
6 gram
9 gram
12 gram
12 gram
Massa B Massa AB
(gram)
(gram)
(gram)
3
6
6
10
7
14
95
3
4
4,5
7,5
7
15
10,5
17,5
b. CH2
c. C5H4
e.
C15H13
97
Cu(NO3)2(aq) + H2O(aq) +
b.
c.
1,20. 1023
6,74. 1024
e. 1,20. 1024
KNO3(aq)
K3PO4(aq) +
Ca3(PO4)2(aq)
99
B.
C.
2,24 liter
3,36 liter
E.
6,72 liter
Nilai :
Paraf Guru:
101