Anda di halaman 1dari 56

Page 1 of 56

Modul kimia
KELAS X MIA
Semester Satu
PERAN DAN FUNGSI ILMU KIMIA
SERTA PERUBAHAN MATERI

O
L

SRI RAHMAINY AHKAM S.Pd.

DEPDIKNAS SMA NEGERI 2


TANJUNGBALAI
2019 - 2020

( UNTUK KALANGAN SENDIRI )

KATA PENGANTAR
Page 2 of 56

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi inspirasi
kepada saya untuk menulis modul pembelajaran yang telah disesuaikan dengan kurikulum yang
ada. Sehingga diharapkan para siswa mampu memahami lebih baik lagi pelajaran kimia yang di
ajarkan dan dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Terimakasih juga saya ucapkan kepada Bapak Kepala Sekolah SMAN 2 Tanjungbalai yang
sangat mendukung atas terbitnya modul ini, mudah-mudahan dapat memberi semangat yang baru
pada saya untuk menjalankan tugas mendidik anak bangsa yang kita cintai ini.

Demikianlah, semoga Tuhan meridhoi......................Amin.....................................................

Mengetahui, Tanjungbalai, 15 Juli 2019


Kepala SMA NEGERI 2 Tanjungbalai Guru Mata Pelajaran Kimia

Drs. MULA SIMANJUNTAK SRI RAHMAINY AHKAM, S.Pd.


NIP. 19670228 199702 1 001 NIP. 19691207 199303 2 001

PERAN DAN FUNGSI ILMU KIMIA


SERTA PERUBAHAN MATERI
Page 3 of 56

Tujuan :Siswa dapat mengenal ilmu kimia dan memahami perubahan materi dengan cara mengamati dan
menafsirkan hasil pengamatan.

Ilmu Pengetahuan Alam (Science) adalah ilmu yang mempelajari tentang fenomena alam.
Dengan mempelajari Ilmu Pengetahuan Alam, kita dapat memanfaatkan alam dengan benar, menjaga keletariannya, yang
pada akhirnya untuk kepentingan hidup kita dan ummat manusia.

A. PERANAN DAN PERKEMBANGAN ILMU KIMIA.


Perkembangan ilmu kimia dimulai sejak zaman Alkimia pada abad ke-5 SM di Alexandria, Mesir dan
berkembang ke Cina.Di Mesir para ahli berusaha mengubah batu menjadi emas (kita kenal sekarang sebagai
pendulangan emas. Sedangakn Cina berusaha membuat bubuk mesiu serta obat-obatan yang berguna sampai saat ini.
Berlanjut berkembang pesat sampai ke Eropa, sehingga Alkimia menjadi ilmu kimia modern.

Ilmu kimia modern makin berkembang didorong oleh perkembangan ilmu fisika, biologi, geologi, astronomi
dan lain-lain. Ahli kimia modern berusaha membuat bahan yang berguna bagi manusia dengan kualitas yang baik,
murah, dan tidak mencemari lingkungan. Misalnya pembuatan plastic yang berpengaruh besar terhadap kebiasaan
hidup manusia. Kelemahan dari plastik ini tidak dapat rusak, sehingga mencemari lingkungan. Selain itu dapat
menimbulkan gas dioksin (penyebab kanker), jika dibakar dan jadi wadah untuk makanan atau minuman panas. Karena
itu para ahli berusaha mencoba untuk membuat plastic yang bias rusak dan tidak mencemari lingkungan.

B. PENGERTIAN ILMU KIMIA


Ilmu kimia merupakan bagian dari science / sains yang perhatian utamanya tertuju pada materi suatu zat.
Ilmu kimia bukan merupakan pusat ilmu, karena ilmu kimia berhubungan dengan biologi, fisika, matematika, astronomi,
geologi, dan lain-lain. Hubungan dengan biologi misalnya, bagaimana reaksi zat-zat makan sehingga dapat menjadi
darah, tulang, daging dan energi untuk aktifitas hidup. Dengan ilmu fisika, misalnya bagaimana reaksi kimia pada baterai
kering / basah dapat menghidupkan mesin / dynamo.
Ilmu kimia : bagian dari ilmu pengetahuan alam (sains) yang mempelajari tentang sifat, struktur, komposisi,
perubahan dan energi yang menyertai perubahan materi (zat).
Dalam mempelajari gejala alam atau suatu pengetahuan kita harus menggunakan langkah-langkah metoda ilmiah,
yaitu :
1. Menemukan masalah
2. Mengamati
3. Membuat hipotesis
4. Melakukan eksperimen
5. Menarik kesimpulan
6. Menyusun teori.
Teori yang kita dapat harus dapat dibuktikan kebenarannya berdasarkan pengamatan yang disebut bukti / fakta
Empiris. Jika bukti empiris tidak sesuai dengan teori yang disusun, maka eksperimen harus diulang dan disusun lagi teori
baru yang dapat bermanfaat untuk kesejahteraan ummat manusia.
2
C. PERUBAHAN MATERI

Materi (zat)

Zat murni campuran zat

Unsur senyawa homogen heterogen

Atom molekul larutan koloid suspensi

Materi : segala sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang.


Massa : jumlah partikel penyususun materi.
Page 4 of 56

Adakah zat di alam semesta ini yang tidak menempati suatu ruang ?
Adakah zat di alam semesta ini yang tidak terdiri dari bagian – bagian terkecilnya (partikel – partikelnya?)
Adakah benda (zat ) di alam ini yang bukan bagian dari materi ?
Nah, sekarang bisakan kamu memahami arti dari materi ?

Materi di alam ini tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, yang terjadi hanya perubahan
materi dari satu bentuk ke bentuk yang lain [ sesuai dengan pendapat Einstein “ Energi (dalam materi) tidak dapat
diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, yang ada hanya perubahan Energi (dalam materi) dari satu energi ke bantuk
energi yang lain].

Masih ingat saat kamu belajar perubahan energi di SMP ? Kita ambil contoh seorang naik sepeda : Energi
potensial manusia-----energi gerak-----enegri panas (pada tubuh) -----energi mekanik (pada dynamo sepeda untuk
lampunya)-----energi cahaya ----- energi potensial (saat orang itu telah berhenti).

Contoh perubahan materi : Tanah (manusiakah yang mencipta ?) -----pohon kayu (manusia hanya menanam) -----
jadi papan ----- jadi meja, pintu, perahu, rumah, dll ----- tanah (setelah lapuk.

Jadi tak ada satupun di dunia ini yang abadi kecuali TYME, pencipta materi itu. Maka tidak ada materi yang abadi,
semua akan mengalami perubahan, dan musnah pada akhir zaman.

Apakah perbedaan massa dan berat ?


Massa = m berat (W) = m x g g = gaya gravitasi bumi

 samakah massa sebatang kapur yang sama saat diletakkan di tepi pantai dan diletakkan di puncak gunung?
 Samakah berat sebatang kapur yang sama saat diletakkan di tepi pantai dan diletakkan di puncak gunung ?
Ayo …..pikirin dulu ….. coba ingat pelajaran IPA yang pernah kamu pelajari ya……?

3
Perubahan materi

Perubahan Fisis / fisik perubahan kimia

karena karena

- perubahan wujud - proses pembakaran


(es – cair –menguap/uap air) (lilin terbakar,mercon meledak,
(kapur barus menguap, air mengembun,dll) bensin terbakar, dll)
- perubahan bentuk
(beras jadi tepung –kue, kayu jadi kursi,lemari,dll) - proses peragian
( ubi---tape, kedelai---kecap,tauco
Gandum --bir, udang--terasi,dll) - pelarutan /
pengeringan - proses kerusakan
(gula—sirop, nasi—bubur,air laut—garam ( kayu lapuk,makanan basi,besi ber
Sayur—jadi layu,dll) karat,dll).
- hal – hal lain : - proses makhluk hidup
(bola lampu menyala, mobil di cat,dll) (pencernaan makanan,penafasan,
Fotosintesis, dll.)

Perubahan kimia inilah yang nantinya kita sebut Reaksi kimia, yang selaludisertai dengan 4 keadaan :
1. Timbulnya gas ( adanya gelembung-gelembung gas)
Page 5 of 56

2. timbulnya endapan
3. terjadinya perubahan warna
4. terjadinya perubahan suhu (makin panas, atau makin dingin)

Dengan beberapa contoh diatas, coba kamu definisikan apa yang dimaksud dengan perubahan Fisis / fisik dan apa pula
yang dimaksud dengan perubahan kimia ?

C. EVALUASI BAB I
Jawablah dengan singkat dan jelas :

1. Apakah perbedaan perubahan fisis/fisik dan perubahan kimia ? Tuliskan masing-masing 3 contoh !
2. Tentukanlah suatu masalah, dan selesaikan masalah tersebut dengan mengguna
kan metoda ilmiah !
3. Tuliskan 2 contoh perubahan energi !
4. Tuliskan 2 contoh perubahan materi !

Tidak ada satupun manusia di dunia ini yang dikatakan bodoh


Yang ada hanya malas, mudah patah semangat, dan gaya hidup yang tidak perlu
Tetapi jika sifat sifat jelek diatas diganti dengan kebalikannya, tambah taat pada TYME
Maka manusia itu jadi pintar, dan dapat menikmati keberhasilannya………….

Camkan itu dan amalkanlah….Mula-mula memang sangat sulit nak……


Bersakitlah dahulu, senang kemudian…..

Bunda yakin….kamu bisa…..!!

UNSUR, SENYAWA, DAN CAMPURAN

Tujuan : Siswa dapat mengenal sifat berbagai jenis materi melalui perencanaan, per
cobaan, dan kemudian melakukannya serta menafsirkan data.

A. UNSUR : yaitu zat tunggal yang tidak dapat diubah menjadi zat lain yang lebih sederhana dengan reaksi kimia
biasa ( bukan reaksi nuklir / inti )
Unsur-unsur yang kita kenal sehari-hari dalam keadaan bebas, misalnya : karbon (C), oksigen
(O), hidrogen (H), Aluminium (Al), besi (Fe), tembaga (Cu), dan lain-lain.(Lihat dalam tabel susunan berkala unsur-unsur
atau sistem peridik unsur....beli ya ....murah koq....!)

UNSUR

LOGAM METALOID NON-LOGAM

PADAT CAIR GAS

B. SENYAWA : - yaitu zat tunggal yang dengan reaksi kimia biasa dapat diuraikan menjadi
unsur-unsur pembentuknya, atau
- gabungan dari dua / lebih unsure yang berbeda.
Senyawa yang kita kenal sehari-hari, misalnya air (H 2O) terdiri dari unsur H dan O, karbon
dioksida (CO2) terdiri dari umsur C dan O, karbohidrat (C 6H12O6), garam dapur (NaCl), urea
( CO (NH2)2 ), dan lain-lain

C. CAMPURAN : yaitu gabungan dari dua / lebih zat tunggal (unsur / senyawa ) yang dapat di
Page 6 of 56

pisahkan secara fisik dari zat – zat yang bercampur, dimana masih terdapat
sifat zat asalnya dengan komposisi jumlah zat yang bercampur tidak tetap.
Misalnya : - Air Kopi = Kopi (senyawa) + gula (senyawa) + air (senyawa).
Dapat dipisahkan dengan cara penyaringan dan penguapan, pengkristalan.
- sampah = daun (senyawa)+ plastic (senyawa)+ kayu (senyawa )+ arang (C=unsur)
Kotoran (senyawa).
- dan lain-lain. (cari contoh lain sebanyak-banyaknya ya.....?)
1. Campuran Homogen, yaitu campuran yang tidak dapat dibedakan antara zat-zat yang bercampur
didalamnya.Selutuh bagian yang bercampur seolah-olah sifatnya sama / satu bagian yang sama.(Biasa disebut
larutan)
Misalnya : - sirop, kita tak dapat membedakan mana gula, air, zat warna, dan persa jeruknya.
- udara, kita tak dapat membedakan mana oksigen, nitrogen, karbondioksida dan
Gas-gas lain yang ada di dalamnya.
2. Campuran Heterogen, yaitu campuran antara zat-zat yang tidak dapat bercampur secara sempurna, sehingga kita
dapat membedakan zat yang bercampur dari bentuk dan warnanya.
Misalnya : - Campuran tanah dan air
- Beras dan pasir
- sampah, dll.

Kadang-kadang campuran memiliki komponen zat yang bercampur sangat halus, sehingga terlihat seperti homogen.
Padahal setelah dilihat dengan mikroskop, partikel-partikel zat yang bercampur kelihatan.
Campuran homogen jika dilihat dengan mikroskop, tidak dapat dibedakan zat-zat yang bercampur di dalamnya, disebut
larutan.
LARUTAN : Padat : Kaca berwarna, kaleng (seng + timah), kuningan ( seng + tembaga),
Perunggu ( timah + tembaga).
Cair : Gula dalam air, air laut, sirop, dll.
Gas : Udara, tabung udara ( di rumah sakit, untuk penyelam), dll.

D. PEMISAHAN CAMPURAN
a. Cara Penyulingan (destilasi)
Prinsip kerja penyulingan didasarkan pada perbedaan titik didih dari dua zat cair yang berca
mpur, dimana satu zat telah mendidih dan menguap, sedang yang lainnya belum.
Contoh : - Air teh, jika dididihkan airnya menguap sedangkan tehnya mengendap.
- Pembuatan garam di Madura.Air lautnya menguap, garamnya tinggal.
b. Cara penyaringan ( filtrasi )
Prinsip kerjanya didasarkan pada perbedaan ukuran partikel.Melalui alat saringm misalnya
Kertas saring, partikel yang sanga kecil dapat melalui kertas saring, sedang partikel yang besar tinggal pada kertas
saring.
Contoh : - Menyaring kelapa, kelapa parutnya disaringan, santannya melewati penyaring.
- Menyaring bubuk teh / kopi, dll.
. c. Cara pengkristalan (kristalisasi).
Prinsip kerjanya didasarkan pada campuran, dimana salah satu zat yang bercampur dalam
Keadaan jenuh (pekat) akan membentuk kristal.
Contoh : - Pembuatan garam, setelah melalui penguapan, garam yang pekat akan mengkristal.
- Pembuatan gula putih dari air tebu.
d. Cara Penyubliman (sublimasi)
Prinsip kerjanya didasarkan pada campuran zat, dimana suatu zat yang bercampur dapat menyublim (perubahan
dari wujud padat ke gas / atau sebaliknya), dan zat lainnya tidak menyublim.
Contoh : - Kapur barus kotor dipisahkan dari pengotornya. Kapur barus menyublim, pengotornya tidak.
e. Cara kromatografi.
Prinsip kerjanya didasarkan pada perbedaan kecepatan merambat / meresap antara partikel-partikel zat yang
bercampur pada medium tertentu (misalnya kertas saring) dengan bantuan pelarut tertentu (misalnya air atau
alkohol).
Contoh : - pemisahan zat warna.

E. EVALUASI BAB II
Page 7 of 56

1. Tuliskan masing-masing 3 contoh unsure, senyawa dan campuran !


2. Tuliskan masing-masing 3 contoh campuran homogen dan campuran heterogen !
3. Tuliskan masing-masing 2 contoh pemisahan campuran dengan cara desilasi, filtrasi, kristalisasi, sublimasi !

BAB II
PERKEMBANGAN TEORI ATOM

Tujuan : Siswa dapat memahami struktur atom dan menafsirkan bagan perkembangan struktur
Atom.

A. TEORI-TEORI ATOM

1. TEORI ATOM DALTON ( penemu atom)

Di Bab I, pada perubahan materi, kita dapat melihat diagram pembagian materi. Dimana atom merupakan bagian
terkecil dari unsur. Apabila unsur apa saja (misalnya unsur C, Fe, S, dll) dibagi menjadi bagian-bagian yang sangat kecil
sampai tidak dapat dilihat oleh mata, dan bagian itu tak dapat kita bagi lagi karena sudah terlalu kecil, inilah disebut atom
(jadi atom C, Fe, S, dll).
Ilmu kimia modern dianggap lahir pada awal abad ke-19, saat John Dalton (1766-1844) dari Inggeris mengemukakan
Teori Atom (1803) dalam bukunya New Ssystem of Chemical Philosophy.
Tetapi konsep tentang atom, bukanlah diawali oleh Dalton. Dua ahli filsafat Yunani, LEUCIPPUS dan DEMOCRITOS (500-
400 SM), sudah mengemukakan “ jika suatu zat/materi terus-menerus dipecah menjadi bagian yang makin lama makin
kecil, maka akan dieroleh bagian yang tidak dapat dibagi lagi yang disebut ATOM ( A= tidak; TOMOS= terpecahkan)”.
Pada zaman pertengahan (midle ages) para ahli kimia bangsa Arab dan Persia, misalnya seperti Abu Musa Jabir ibnu
Hayyan (700 – 778 M) yang dikenal dengan nama GEBER, juga mengemukakan “ semua zat/materi tersusun dari partikel
yang sangat kecil yang disebut ZARRAH yang bersifat ‘ tidak terbagi’ (la tajazza’u)”.
Sayangnya semua konsep sebelum Dalton tidak disertai dengan eksperimen ilmiah, hanya berupa pemikiran filsafat.
Dalton mengemukakan teorinya disertai denga eksperimen, sehingga teori atom Dalton dapat menerangakan hukum-
hukum perubahan kimia.

5 postulat/teori atom Dalton adalah :


1. Zat terdiri dari partikel-partikel kecil yang disebut atom.
2. Atom suatu zat tidak dapat diuraikan menjadi partikel yang lebih kecil, dan tidak dapat diubah
Menjadi atom zat lain.
3. Atom-atom sebuah zat adalah sama bentuk, ukuran dan massanya.
4. Atom sebuah zat tidak sama dengan atom dari zat lain
5. Gabungan dari dua atom atau lebih disebut “ atom senyawa”.

Meskipun teori Dalton (nomor 2 dan 3) sekarang terbukti tidak benar, tapi pada saat itu merupakan terobosan
terbesar dalam ilmu kimia. Dalton juga tidak mengemukakan istilah ‘molekul’ untuk bagian terkecil dari suatu senyawa,
karena istilah molekul baru ada pada pertengahan abad ke-19 oleh Amedeo Avogadro.

2. TEORI ATOM MICHAEL FARADAY ( Atom memiliki Muatan )


Menurut Dalton, atom merupakan bola kecil yang sangat keras dan padat. Tapi anggapan ini mulai goyah pada tahun
1834 saat Faraday ( 1791-1867) membuat eksperimen bahwa perubahan kimia terjadi akibat aliran listrik yang dilewatkan
melalui suatu larutan zat. Berarti materi memiliki muatan listrik yang ada muatan positif dan negatif.
Percobaan yang dilakukan Faraday mendorong G.J.Stoney (1891) yang merupakan murid Faraday untuk meramalkan
partikel penyusun atom yang dinamai elektron. Tapi Stoney tidak berhasil membuktikan eksperimennya tentang elektron.

3. TEORI JOSEPH JOHN THOMSON ( Menemukan Elektron )


Page 8 of 56

Eksistensi elektron baru dapat dibuktikan oleh J.J.Thomson (1856-1940) pada tahun 1897. Dia juga berhasil
menghitung perbandingan muatan terhadap massa elektron (e/m), yaitu 1,759 x 10 8 coulomb/gram.Sehingga penemuan
elektron ini, Thomson meraih hadiah Nobel tahun 1906.
Menurut Thomson “ atom merupakan bola pejal yang bermuatan positif dan di dalamnya tersebar
Muatan negatif yang disebut elektron.”Teori ini dikenal dengan Teori ROTI KISMIS.

4. TEORI ROBERT A. MILLIKAN ( Teori “ tetes Minyak “ ).


1908 – 1917 Millikan menemukan muatan pada setiap tetes minyak yang merupakan kelipatan
dari 1,59 x 10 -19C = muatan 1 buah elektron = 1 sme = 1 satuan muatan elektron.

5. TEORI EUGEN GOLDSTEIN (penemu proton)


Penemuan elektron oleh Thomson meyakinkan ilmuan lain bahwa pada atom terdapat partikel
Partikel kecil yang menjadi sub-atom. Melalui percobaannya Goldstein berhasil menemukan sinar
Kanal yang oleh Wilhelm Wien 1898 disebut Proton. Penemuan Proton oleh Goldstein ini menimbulkan pertanyaan
“bagaimana kedudukan proton dan elektron dalam atom ?”

6. TEORI ERNEST RUTHERFORD ( penemu kedudukan proton,elektron dan netron


dalam atom)
Rutherford bersama dua orang muridnya ( Hans Geiger dan Ernest Marsden ) melakukan per
Cobaan yang dikenal dengan “Penghamburan sinar alpa pada lempeng emas yang tipis.”

Sinar  (muatan negatif) Plat listrik (+)

Sinar  (tidak bermuatan)

Sinar  (muatan positif)


Zat radioaktif

Plat listrik ( - )

Sumber sinar alpa digunakan untuk menembak lempeng emas yang tipis :
atom
Inti atom

Sinar lancip

Sumber sinar alpa Tumpul


dalam kotak timbal

atom emas yang diperbesar

Sinar alpa yang bermuatan positif mengenai inti atom, terjadi gaya tolak yang ditandai dengan pantulan sinar alpa yang
lancip dan tumpul.Ini membuktikan inti atom bermuatan ……………… yang kita sebut proton. Sementara sinar alpa yang
melewati daerah di luar inti atom tidak menjumpai hambatan,sehingga sinar alpa dapat ditembak lurus menembus
atom, seolah-olah sinar alpa ditarik oleh benda yang ada di luar inti atom.Maka benda di luar inti bermuatan…
………………….. yang kita sebut elektron.

Percobaan Rutherfod di atas membuktikan bahwa atom bukanlah bola pejal yang keras, karena sinar alpa lebih
banyak menembus atom dari pada yang dibelokkan. Berarti atom (jari-jari atom = 10 -8) terdiri dari inti atom (jari-jari inti
atom = 10 -13) yang sangat kecil yang dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif.
Rutherford juga menduga di dalam inti atom terdapat patikel netral yang berfungsi mengikat proton-proton agar tidak
mengalami gaya tolak-menolak.
Page 9 of 56

Dugaan adanya partikel netral yang di sebut neutron / netron dibuktikan oleh James Chadwick 1932. Massa proton
hampir sama dengan massa netron.
Tabel : Partikel-partikel dasar penyusun atom
Partikel Massa (gram) Massa Relatif Muatan (Coulomb) Muatan Relatif
Elektron 9,1100 x 10 -28 0 - 1,6 x 10 -19 -1
Proton 1,6726 x 10 -24 1 + 1,6 x 10 -19 +1
Netron 1,6750 x 10 -24 1 0 0

Massa elektron sangat kecil dibanding dengan massa proton dan netron, maka massa elektron diabaikan dan
dianggap = 0.
1
Massa elektron = x massa proton.
1837

B. TANDA ATOM

A X : Lambang Unsur / Lambang Atom

Z
X A : Nomor Massa ( jumlah proton + jumlah netron )

Z : Nomor Atom ( jumlah proton = jumlah elektron )

23 40 27
Contoh : 11 Na , 20 Ca , 13 Al , dll

Co – So : Tentukan penulisan nomor massa dan nomor atom untuk unsur-unsur berikut !
Dan tentukan pula jumlah proton, eketron dan netronnya !
K, P, Br, Sr, Rb, dan Ra. ( Boleh Diskusi ya………? )

Atom Jumlah proton Jumlah elektron Jumlah netron


…..
K ……………. ………………... …………………………….
…..
…..
P ……………. ………………... ……………………………
…..
…..
Br ……………… ………………... …………………………….
…..
…..
Sr ……………… ……………… …………………………….
…..
…..
Rb ………………. ……………….. …………………………….
…..
…..
Ra ……………….. ……………….. …………………………….
…..

Latihan : ( Usahakan sendiri lho….., kan udah ada co-so yang jadi pedoman…….harus bisa!! )
( Kerjakan di rumah, klo mau pintar, usahakan jujur, gak ngerti jg? Tanya sama ibu )
Page 10 of 56

NO NOMOR NOMOR ATOM JUMLAH JUMLAH JUMLAH


MASSA PROTON ELEKTRON NETRON
1 40 a 19 B c
2 d e F 6 8
3 g 15 H I 17
4 j k 6 L 7
5 204 m N 81 o (huruf)

C.KONFIGURASI ELEKTRON
Setelah teori atom Rutherfod. Teori-teori selanjutnya bertujuan untuk mengetahui bagaimana partikel partikel
atom ( proton, elektron dan netron ) tersusun di dalam atom.
Niels Bohr melalui percobaannya berhasil menggambarkan bagaimana kedudukan elektron di da
lam atom. Menurut Bohr “ Elektron – elektron beredar mengelilingi inti atom pada lintasan-linta
sannya yang disebut Kulit Elektron / tingkat energi.
( Mirip planet-planet mengelilingi Matahari pada orbitnya ya……)

EK < EL < EM < EN ……< EQ

KLMNO P Q

Perpindahan e - : Erendah Etinggi : Menyerap energi


Perpindahan e - : Etinggi Erendah : Melepas energi

Ket : EK = Energi pada kulit K, Erendah / tinggi = Energi pada kulit


< = lebih kecil, Terendah/tertinggi

Konfigurasi elektron adalah : Pengaturan pengisian jumlah elektron pada tiap kulit dari
kulit terendah (tingkat energi rendah) sampai ke kulit terting
gi (tingkat energi tinggi).

Rumusan : 2 (n)2 n = nomor kulit

Kulit Harga n Jumlah e – maksimum


K 1 2 (1) 2 = 2
L 2 2 (2) 2 = 8
M 3 2 (3) 2 = 18
N 4 2 (4) 2 = 32
O 5 2 (5) 2 =...........
P 6 2 (6) 2 =...........
Q 7 2 (7) 2 =............

Ketentuan pengisian elektron pada tiap kulit :


1) Kulit yang rendah diisi terlebih dahulu, sisanya diisi pada kulit berikutnya.
2) Jika pada kulit berikutnya ternyata jumlah elektron tidak maksimum, tetapi jumlahnya lebih besar dari kulit
sebelumnya, maka jumlah e – sama dengan kulit sebelumnya, sisanya di kulit yang paling tinggi.

3)
Co –So :
Page 11 of 56

Atom K L M N O P Q Elektron Golongan Perioda


Valensi
1 H 1 1 ................ .................
3Li 2 1 1 ................ .................
7N 2 5 5 ................ .................
14Si 2 8 4 4 ................ .................
32Ge 2 8 18 4 4 ................ .................
20Ca 2 8 8 2 2 ................ .................
37Rb 2 8 18 8 1 1 ................. .................
53 I 2 8 18 18 7 7 ................. .................
84Po 2 8 18 32 18 6 6 ................. .................
88Ra 2 8 18 32 18 8 2 2 ................. .................

Elektron Valensi = jumlah elektron pada kulit terluar

D. 1. ISOTOP : Atom-atom dari unsur yang sama (jumlah proton sama), tetapi mempunyai jum
lah netron yang berbeda (berbeda nomor massa).

12 13 14
Contoh : 6 C ; 6 C ; 6 C

35 37

17 Cl ; 17 Cl

Isotop Proton Elektron Neutron


12

6 C 6 6 12 – 6 = 6
13

6 C 6 6 13 – 6 = 7
14

6 C 6 6 14 – 6 = 8
35

17 Cl 17 17 35 – 17 = 18
37

17 Cl 17 17 37 – 17 = 20

2. ISOTON : Atom-atom dari unsur yang berbeda, tetapi mempuyai jumlah netron sama

Isoton Proton Elektron Neutron


132

55 Cs 55 55 132 – 55 = 77
133

56 Ba 56 56 133 – 56 = 77

3. ISOBAR : Atom- atom dari unsur berbeda tetapi mempunyai nomor masa yang sama

Isobar Proton Elektron Neutron


131

56 Ba 56 56 131 – 56 = 75
131

54 Xe 54 54 131 – 54 = 77

Latihan : Kerjakan di buku PR ( Usahakan jangan nyontek....Tuhan Maha Melihat lho......)


Page 12 of 56

1) Suatu atom X mengandung 26 elektron, 26 proton dan 30 netron. Tuliskan lambang atom X tersebut !
2) Tentukan jumlah proton, jumlah elektron dan jumlah netron untuk unsur-unsur berikut :
11 40 52 65

5 B ; 20 Ca ; 24 Cr ; 30 Zn
3) Tentukan Konfigurasi elektron dari unsur –unsur berikut :
12Mg ; 16S ; 34Se ; 51Sb
4) Pasangan manakah yang merupakan isotop, isobar, dan isoton ?
12 40 13 35 14 14 39 37

6 C; Ca;
20 6C; 17 Cl; N;
7 6 C; K;
19 17 Cl
Page 13 of 56

BAB III / IV

SISTEM PERIODIK UNSUR

SRI RAHMAINY AHKAM S.Pd.

DEPDIKNAS SMA NEGERI 2 TANJUNGBALAI


2012 – 2013

( UNTUK KALANGAN SENDIRI )


Page 14 of 56

BAB III / IV

SISTEM PERIODIK UNSUR

Tujuan : Siswa mampu memahami dasar pengelompokan sifat periodik unsur dengan menaf
sirkan bagan sistem periodik serta grafik sifat-sifat atom.

A. PERKEMBANGAN PENGELOMPOKAN UNSUR

Setelah ditemukan unsur-unsur di alam, para ahli berusaha mengelompokkannya berdasarkan kemiripan sifat
kimia maupun sifat fisis. Tujuannya agar memudahkan menggambarkan senyawa jika unsur tersebut bergabung dengan
unsur lain.
Sekarang sudah ditemukan :
Wujud padat (s= solid = padat) / merah
90 Unsur Alam Wujud cair (l= liquid = cair) /kuning
112 UNSUR Wujud gas (g=gases = gas) / biru
22 Unsur Buatan / hijau (warna dalam susunan berkala).

Unsur buatan diperoleh dari reaksi inti atau reaksi nuklir.

1. Hukum Triade Doebreiner.


Tahun 1826, J.W. Doebreiner orang pertama yang mengelompokkan keteraturan unsur-unsur berdasarkan
kenaikan massa atom. Doebreiner mendapatkan 3 kelompok unsur yang sifatnya mirip, dan masing-masing
kelompok terdiri dari 3 buah unsur, sehingga disebut kelompok TRIADE.
Li Na K Ca Sr Ba Cl Br I

massa unsur ke-1 + massa unsur ke-3


Hukum ini mengungkapkan : massa unsur kedua =
2

Tetapi kelemahan pengelompokan ini, ternyata unsur yang mirip bukan hanya 3, melainkan cukup banyak.

2. Hukum Oktaf Newlands.


Tahun 1863, J. Newlands mengemukakan “ Jika unsur disusun menurut kenaikan massa
atom, maka sifat unsur akan terulang pada
tiap unsur ke-8. “
Artinya : unsur pertama mirip unsur ke-8
Unsur ke-2 mirip unsur ke-9, dst....
Gas mulia tidak termasuk dalam pengelompokan ini, karena gas mulia saat itu belum ditemukan. Kelemahan dari
hukum ini yaitu tidak cocok untuk unsur dengan massa atom besar, hanya berlaku pada unsur yang bermassa kecil.
Selain itu ditemukan unsur yang saling berhimpitan, yaitu ada dua unsur dalam satu tempat.
3. Hukum Mendeleyev
Tahun 1869, Dmiti Ivanovich Mendeleyev di Rusia mengelompokkan unsur berdasarkan sifat kimia dan sifat fisis
menurut kenaikan massa atom. Pada waktu yang sama di tempat yang berbeda ( di Jerman ), Lothar Meyer juga
menyusun pengelompokkan unsur berdasarkan kenaikan massa atom tetapi hanya mempunyai kemirifan sifat fisik.
Susunan kedua pengelomokkan itu mempunyai kesamaan, sehingga menjadi bukti kebenaran penyusunan dari
Mendeleyev.
Kehebatan Mendeleyev yaitu berani memberi tempat yang kosong untuk unsur yang saat itu belum ditemukan,
seperti Ga, Sc, dan Ge. Setelah Mendeleyev tiada, unsur ituditemukan, dan ternyata cocok ditempatkan pada
tempat yang sudah disediakan oleh Mendeleyev.
Kehebatan lain, Mendeleyev berani menukar tempat dari beberapa pasangan unsur, untuk mempertahankan
kemiripan sifat, seperti : Co dan Ni
Te dan I
Page 15 of 56

Al dan Si
Dengan beberapa keberaniannya, Mendeleyev dinobatkan sebagai Bapak Kimia.Dunia dan pe
pengelompokkan unsurnya menjadi dasar pengelompokan unsur sampai saat ini.

4. Sistem Periodik Modern (sistem periodik panjang).


Sistem periodik Mendeleyev ditemukan sebelum ditemukan teori Struktur Atom (adanya proton, elektron dan
neuron dalam atom). Setelah ditemukan proton, elektron dan netron, ternyata sifat kimia tidak ditentukan oleh
massa atom, melainkan kemiripan sifat ditentukan oleh jumlah proton dan jumlah elektron suatu atom. Sehingga
mulai saat ini urutan unsur disusun berdasarkan kenaikan nomor atom.Ternyata kenaikan nomor atom ini pada
umumnya diikuti oleh kenaikan massa atom. Sehingga tidak banyak merubah susunan yang telah dibuat oleh
Mendeleyev (lihat susunan berkala unsur!!)
Disebut sistem peridik panjang, karena (lihat nomor atom pada periode ke-5!!) nomor 57 langsung loncat ke
nomor 72 dan nomor 89 langsung ke nomor 104. Dimanakah nomor 58 sampai dengan 71 dan nomor 90 sampai
103?
Jika nomor 58 s/d 71 dan nomor 90 s/d 103 tidak dipindahkan, maka akan dijumpai sistem periodik yang lebih
panjang, tetapi susunan sistem periodik jadi tidak sistematis & tidak rapi.
Maka disusunlah seperti susunan berkala sekarang ini.
a. Nomor Golongan , (urutan unsur secara vertikal, dari atas ke bawah)
Nomor golongan = jumlah elektron valensi pada konfigurasi elektron.
Sifat kimia unsur yang terdapat dalam satu golongan adalah sama.
Penamaan khusus untuk beberapa golongan adlah :
 Golongan IA = Golongan Alkali
 Golongan IIA = Golongan Alkali tanah
 Golongan IIIA = Golongan Boron
 Golongan IVA = Golongan Karbon
 Golongan VA = Golongan Nitrogen
 Golongan VIA = Golongan Oksigen / Khalkogen
 Golongan VIIA = Golongan Halogen
 Golongan VIIIA = Golongan Gas Mulia
b. Nomor Perioda, (urutan unsur secara horizontal, dari kiri ke kanan).
Nomor Periode = jumlah kulit elektron yang dipakai pada konfigurasi elektron.
Berarti satu perioda menunjukkan letak unsur pada kulit yang sama.
Sistem peridik panjang terdiri dari 7 perida :
 Perioda 1 = terdiri dari ....... unsur ( unsur ......... sampai unsur ........)
 Perioda 2 = terdiri dari ....... unsur ( unsur ......... sampai unsur ........)
 Perioda 3 = terdiri dari ....... unsur (unsur .......... sampai unsur ........)
 Perioda 4 = terdiri dari ....... unsur (unsur .......... sampai unsur ........)
 Perioda 5 = terdiri dari ....... unsur (unsur .......... sampai unsur ........)
 Perioda 7 = terdiri dari ....... unsur (unsur .......... samapi unsur ........)
Khusus untuk dua baris unsur yang berada di bawah perioda 7 :
Golongan Lantanida = perioda 5
Golongan Aktinida = perioda 6

B. SIFAT – SIFAT PERIODIK UNSUR


1. Jari – jari Atom = jarak dari inti atom sampai elektron pada kulit terluar.
a. untuk unsur yang segolongan :
1H ▪ ) Secara periodik, ternyata jari-jari atom untuk unsur se
3Li ▪)) golongan makin ke bawah makin .............................
11Na ▪ ))) karena……………………………………………….......................
19K ▪ ))))
37Rb ▪ )))))
55 Cs ▪ ))))))
87Fr ▪)))))))
Page 16 of 56

b. untuk unsur yang seperioda :


11Na; 12Mg; 13Al; 14Si 15P 16S 17Cl 18Ar

▪ ) ) )1e ▪ ) ) )2e ▪ ) ) )3e ▪ ) ) )4e ▪ ) ) )5e ▪ ) ) )6e ▪) ) )7e ▪ ) ) )8e


Dalam satu perioda, jari-jari atom makin ................ karena ..............................
...............................................................................................................................
..............................................................................................................................

2. Energi Ionisasi (Potensial Ionisasi) =Besarnya energi yang diperlukan oleh suatu atom/ion
untuk melepaskan sebuah elektron yang terikat paling
luar.
e- mudah lepas = energi ionisasi makin.........................
e- sukar lepas = energi ionisasi makin.........................
a. untuk unsur yang segolongan (lihat urutan unsur di atas yang segolongan).
Secara periodik ternyata energi ionisasi bagi unsur segolongan makin ke bawah makin
............................. karena......................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................

................................... ...................................

b. untuk unsur seperioda (lihat urutan unsur seperioda di atas).


Dalam satu perioda dari kiri ke kanan, ternyata energi ionisasi makin...............................
Karena .................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
........................................

........................................

3. Keelektronegatifan = Kecenderungan suatu atom untuk menangkap/menerima sebuah elek


tron dalam pembentukan molekul.
Atom mudah menangkap e - = keelektronegatifan..................................
Atom sukar menangkap e- = keelektronegatifan.................................
a. untuk unsur segolongan (lihat urutan di atas).
Dalam satu golongan dari atas ke bawah, keelektronegatifan unsur makin.........................
Karena...................................................................................................................................
..............................................................................................................................................

............................... .....................................

b. untuk unsur seperioda (lihat lagi ya urutan unsur yang sama...).


Dalam satu perioda dari kiri ke kanan, harga keelektronegatifan unsur semakin................
Karena ..................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
.......................................

.......................................

4. Affinitas elektron = besarnya energi yang di bebaskan oleh suatu atom untuk menerima sebuah elektron.
Mudah menerima e- = affinitas elektron ..................................
Sukar menerima e - = affinitas elektron...................................
Page 17 of 56

a. untuk unsur segolongan, dari atas ke bawah harga affinitas elektron semakin..................
karena.....................................................................................................................................

.................................. .................................

b. untuk unsur seperioda, dari kiri ke kanan harga affinitas elektron semakin......................
karena.....................................................................................................................................
..........................................

..........................................

EVALUASI
Jawablah dengan singkat dan jelas !
1. Jelaskan definisi keelektronegatifan suatu atom!Apakah fungsi keelektronegatifan dalam pem
bentukan senyawa ?
2. Tentukan golongan dan perioda unsur-unsur berikut :
15P , 37Rb , 50Sn , 56Ba , 84Po .
3. Tentukan urutan kenaikan jari-jari atom unsur-unsur berikut :
5B , 8O , 9F , 13Al , 19K dan 20Ca

4. Tentukan urutan kenaikan energi ionisasi unsur-unsur berikut :


6C , 9F , 10Ne , 11Na , 12Mg dan 14Si

Pilihlah salah satu jawaban yang benar !


1. Unsur-unsur yang mempunyai sifat kimia yang sama dalam sistem periodik terletak dalam
satu ......................................
A. blok C. golongan E. valensi
B. kulit D. Perioda
2. Suatu unsur X mempunyai 19 elektron, 19 proton dan 20 neitron, maka unsur X terletak pada
............................................
A. golongan IA / perioda 4 C. golonga IIIA / perioda 4 E. Golongan VA/perida 4
B. golongan IIA / perioda 4 D. golongan IVA / perioda 4

3. Suatu unsur X terletak pada golongan VIA dan perioda 3, maka nomor atom unsur tersebut
adalah............................
A.8 B.10 C.16 D.18 E.20

4. Unsur-unsur berikut, yang mempunyai jari-jari atom paling besar adalah ...............................
A. Na B. Li C. K D. Rb E. H

5. Urutan unsur berikut yang mempunyai harga keelektronegatifan makin besar adalah...............
A. F, Cl, Br C. Br, Cl, F E. Cl, F, Br
B. F, Br, Cl D. Cl, Br, F

6. Diketahui harga energi ionisasi untuk ketiga unsur adalah 790 kJ/mol 1520 kJ/mol dan
420 kJ/mol. Maka harga energi ionisasi tersebut adalah untuk unsur ........................................
A. 19K , 14Si , 18Ar C. K, Ar, Si E. Ar, K, Si
B. Si, Ar, K D. Ar, Si, K

7. Harga energi ionisasi untuk atom Na = 495 kJ/mol ; F = 1688 kJ/mol. Jika nomor atom
Na = 11 ; F = 9 ; dan Mg = 12, maka manakah harga energi ionisasi yang mungkin untuk
atom Mg ?
A. 375 kJ/mol C. 740 kJ/mol E. 2372 kJ/mol
Page 18 of 56

B. 425 kJ/mol D. 2080 kJ/mol

8. Pasangan atom berikut yang mempunyai jumlah elektron valensi sama adalah ........................
A. 7N dan 14Si C. 8O dan 16S E. 13Al dan 20Ca
B. 6C dan 15P D. 10Ne dan 19K
9. Unsur A, B, dan C merupakan unsur-unsur yang terdapat dalam satu golongan. Jika energi
ionisasi unsur-unsur tersebut berturut-turut 419, 403, dan 496 kJ/mol. Urutan unsur tersebut
dari atas ke bawah adalah ...........................................
A. A-B-C C. B-A-C E. C-B-A
B. A-C-B D. C-A-B
10. Dalam perioda yang sama, bila dibandingkan dengan unsur golongan alkali tanah, maka
unsur alkali mempunyai sifat-sifat .........................................................
A. energi ionisasinya lebih besar
B. affinitas elektronnya lebih besar
C. jari-jari atomnya lebih panjang
D. keelktronegatifan yang lebih besar
E. kurang reaktif

SUSUNAN BERKALA (SISTEM PERIODIK UNSUR)


( Say Anju Ma Au )

Susunan berkala, sistem periodik unsur-unsur


7 perioda delapan golongan
Logam, non-logam, metaloid, sifatnya
Semuanya terbagi 3

Golongan Alkali dan Alkali Tanah bersifat logam, kecuali unsur hidrogen
Reaksinya dengan air membentuk basa
Itulah sifat Alkali

Reff : Golongan VIIIA, semua gas bersifat mulia


Golongan VIIA, halogen namanya, yang dapat membentuk garam....oh...oh....
Diagonal IIIA, metaloid sifatnya
Antara logam non-logam

Golongan Transisi, semua golongan B, bersifat logam


Senyawanya banyak berwarna
Transisi Dalam Lantanida namanya
Ada juga Aktinida..........

Reff : Wujudnya ada 3


Gas, dan Cair, serta zat Padat
Semua diurutkan oleh nomor atomnya, dari jumlah elektron.....oh.....oh.......
Sedangkan nomor massa : jumlah proton dan netron
Didalam inti atom
Page 19 of 56

C. SISTEM PERIODIK UNSUR

a. PENGGOLONGAN UNSUR
Blok s golongan IA (ns1)
Golongan Utama (ciri s) golongan IIA (ns2)
(golongan A)
Blok p golongan IIIA (ns2 np1)
(ciri s, p) golongan IVA (ns2 np2)
Golongan VA (ns2 np3)
Golongan VIA (ns2 np4)
Golongan VIIA (ns2 np5)
Golongan VIIIA (ns2 np6)

Sistem
Periodik blok d golongan IIIB (ns2 (n - 1) d1)
Unsur (ciri s, d) golongan IVB (ns2 (n – 1) d2)
golongan VB (ns2 (n – 1) d3)
golongan VIB (ns1 (n – 1) d5)
golongan VIIB (ns2 (n – 1) d5)
Golongan transisi golongan VIIIB (ns2 (n – 1) d6)
(golongan B) (ns2 (n – 1) d7)
(ns2 (n – 1) d8)
golongan IB (ns (n -1) d10)
1

golongan IIB (ns2 (n – 1)d10)

Blok f golongan
(ciri s, f) LANTANIDA (ciri pada 4f)
golongan
AKTINIDA (ciri pada 5f

Keterangan :

Blok s : elektron valensi pada sub kulit s ( 2 golongan, krn sub kulit s, max. 2e )
Blok p : elektron valensi pada sub kulit p ( 6 __________ ,, ___________ 6e )
Blok d : elektron valensi pada sub kulit d ( 10 __________ ,, ___________ 10e)
Blok f : elektron valensi pada sub kulit f ( 14 unsur, krn sub kulit f, max. 14e)

Untuk golongan VIB dan IB : dijelaskan dalam orbital penuh dan ½ penuh yang stabil.

b. ATURAN ORBITAL PENUH DAN ½ PENUH YANG LEBIH STABIL.

Untuk golongan VIB dan IB berlaku aturan orbital penuh dan ½ penuh yang lebih stabil.
24Cr : menurut aturan tidak stabil
2 4
(gol.VIB) (Ar).4s 3d penuh tidak ½ penuh

Kenyataan lebih stabil


(4s13d 5)
½ penuh ½ penuh
Page 20 of 56

29Cu : menurut aturan tidak stabil


(gol. IB) (Ar) 4s23d9 penuh tidak penuh

Kenyataan lebih stabil


(Ar) 4s13d10 ½ penuh ½ penuh

Jadi yang benar untuk Cr adalah (Ar) 4s 1 3d5 bukan 4s23d4


Cu adalah (Ar) 4s13d10 bukan 4s23d9
Keadaan ini bukan karena tereksitasi dan inipun hanya berlaku pada golongan
transisi,tidak berlaku pada golongan utama.

c. PENENTUAN NOMOR GOLONGAN DAN NOMOR PERIODA

Nomor golongan = jumlah elektron valensi pada sub kulit tertentu. (jumlah e pada kulit terakhir).

Nomor perioda = jumlah kulit yang dipakai pada konfigurasi elektron.


(jumlah kulit yang sudah terisi elektron/harga n yang terbesar).

Catatan : Untuk menentukan nomor golongan dan nomor periode dari konfigurasi elektron yaitu pada atom yang
netral (tidak bemuatan) dan dalam keadaan stabil (tidak tereksitasi).

Co-So :
1. Tentukan nomor golongan dan nomor peiode dari atom :
a. 13 Al b. 23V c. 19K d. 34Se e. 59Pr

Jawab :
a. 13Al : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p1

2 8 3
K L M
Elektron valensi = 3 : golongan = IIIA (karena di blok p)
Jumlah kulit =3 : peride = 3 (jumlah kulit yang dipakai pada konfigurasi e)

b. 23 V : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d3

2 8 8 5
K L M N

Elektron valensi = 5 : golongan = VB (karena di blok d).


Jumlah kulit =4 : peride = 4

c. 19K : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 elektron valensi = 1 : golongan= IA
(blok s)
jumlah kulit = 4 : perida = 4
2 8 8 1
K L M N
Page 21 of 56

d. 34 Se : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p4 (berdasarkan Aufbau)

1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s2 4p4 (berasarkan urutan kulit e)

2 8 18 6
K L M N
Elektron valensi = 6 : golongan = VIA (karena di blok p)
Jumlah kulit =4 : perida = 4

e. 59 Pr : : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6 6s2 4f3 (Aufbau)

1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s2 4p6 4d10 4f3 5s2 5p6 6s2 ( kulit )

2 8 18 21 8 2
K L M N O P
Elektron valensi = 5 (pada sub kulit 6s dan 4f) : golongan = LANTANIDA
Jumlah kulit =6 : perida = 6

2. Tentukan golongan dan periode untuk ion berikut :


a. A2-- : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
3+
b. B : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p3

Jawab :
Menentukan golongan dan perioda suatu atom harus netral (tidak berupa ion positip
Atau ion negatip)
a. A2- : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 (setelah menangkap 2e)
A : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4 (sebelum menangkap 2e / keadaan netral)

2 8 6 elektron valensi = 6 : golongan = VIA


K L M jumlah kulit = 3 : perida = 3

b. B3+ : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p3 (setelah melepas 3e)


B : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 (sebelum melepas 3e / keadaan netral)

2 8 8 elektron valensi = 8 : golongan = VIIIA


K L M jumlah kulit =3 : peride = 3

3. Tentukan golongan dan perioda atom netral berikut !


a. X : 1s2 2s2 2p5 3s1
b. Y : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d10 4p3
Jawab :
Konfigurasi elektron di atas dalam keadaan tereksitasi (tidak stabil).Jangan langsung me
nentukan nomor golongan dan nomor periode! Kembalikan dulu posisi elektron
dalam keadaan netral.

a. X : 1s2 2s2 2p5 3s1 (tidak stabil / tereksitasi)

2p 3s

X : 1s2 2s2 2p6 (stabil / netral) jadi X : golongan :.............


Perioda : ............

2p 2s
Page 22 of 56

b. Y : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d10 4p3 (tidak stabil / tereksitasi)
Y : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p2 (stabil / aufbau)
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s2 4p2 (stabil / urutan kulit e - )

2 8 18 4 elektron valensi =4 ; golongan = ...........


K L M N jumlah kulit = 4 ; perida = ...........

d. EVALUASI SISTEM PERIODIK UNSUR

1. Tentukan nomor golongan dan peride dari atom berikut :


a. 37A b. 56B c. 82C d. 46D e. 63E

2. Tentukan golongan, periode, dan nomor atom unsur dari ion berikut :
a. X- : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6
2+
b. Y : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p2
c. Z3- : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p3

3. Tentukan golongan dan periode atom netral berikut :


a. P : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d8
b. Q : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s1 4d10 5p2

4. Tentukan nomor atom, nomor golongan dan nomor peride dari unsur yang elektron
Terakhirnya memilki bilangan kuantum sebagai berikut :
a. R : n = 2 ; l = 1 ; m = +1 ; s = +1/2
b. S : n = 4 ; l = 2 ; m = --1 ; s = --1/2

BAB V
IKATAN KIMIA

Tujuan : Siswa dapat mendeskripsikan kemungkinan terjadinya ikatan kimia


Dengan menggunakan tabel periodik.
Ikatan kimia adalah : Penggabungan antar atom dari atom yang sama ataupun dari atom-atom
yang berbeda melalui ikatan kimia.

Jenis-jenis ikatan kimia berdasarkan urutan dari ikatan terkuat sampai terlemah adalah :
1. Ikatan logam
2. Ikatan ion
3. Ikatan Kovalen : a. Ikatan kovalen polar
b. Ikatan Kovalen Koordinat
c. Ikatan kovalen non polar : - ikatan tunggal
- ikatan rangkap dua
- ikatan rangkap tiga

4. Ikatan Hidrogen
5. Ikatan Van der Waals
A. PERANAN ELEKTRON DALAM IKATAN KIMIA
Pembentukan senyawa dari atom-atom unsur penyusunnya terjadi melalui suatu ikatan yg
disebut dengan ikatan kimia.Ikatan ini bergantung pada jumlah elektron valensi yaitu............
................................................................................
Menurut teori Oktet dari Kossel dan Lewis, suatu atom ingin memiliki sifat seperti Gas
Page 23 of 56

Mulia (unsur-unsur golongan............) yang bersifat stabil yaitu tidak lagi melepas atau me
nangkap elektron, dimana jumlah elektron valensinya sudah stabil yaitu memiliki 8 elektron
valensi atau 2 elektron valensi pada Helium.
1. IKATAN LOGAM
Logam mempunyai sifat unik, antara lain mengkilat, dapat menghantar arus listrik dan kalor dengan baik, mudah
ditempa, ulet dan dapat diulur menjadi kawat. Sifat-sifat logam tersebut tidak dapat dijelaskan dengan teori ikatan
ion maupun kovalen.
Logam tersusun secara teraatur dalam suatu kisi kristal yang terdri dari ion-ion positif logam didalam lautan
elektron. Lautan elektron tersebut merupakan elektron valensi dari masing-masing atom yang saling bertumpang
tindih. Masing-masing elektron valensi tersebut dapat bergerak bebasmengelilingi inti atom yang berada dalam
kristal tersebut dan tidak hanya terpaku pada salah satu inti atom. Jumlah elektron yang membentuk lautan
elektron berasal dari masing-masing atom logam. Gaya tarikan antara inti atom dengan lautan elektron
mengakibatkan terjadinya Ikatan Logam. Adanya elektron yang bergerak bebas dari satu atom ke satu atom yang
lain menjadikan logam sebgai penghantar listrik dan kalor yang baik.
Lautan elektron pada kristal logam memegang erat ion-ion positif pada logam, sehingga bila dipukul atau
ditempa logam tidak akan pecah tercerai berai, tetapiu akan menggeser. Hal itulah yang menyebabkan sifat logam
yang ulet, dapat ditempa maupun diulur menjadi kawat.
Lautan elektron
+ + + + +

+ + + + ion-ion positif

+ + + + +

Gambar Kisi Kristal Logam

2. IKATAN ION
Yaitu :* ikatan antara unsur logam dengan unsur non logam, atau
* ikatan antara unsur yang melepas e - dengan unsur yang menerima e-
* ikatan antara ion positif dengan ion negatif.
Jadi ikatan ion yaitu ikatan yang terjadi antara unsur logam dan non-logam dengan cara melepas dan
menangkap e- sehingga terbentuk ion positif dan negatif yang menjadi Senyawa Ion.

Unsur logam Unsur Non-logam


- golongan IA,kecuali H (muatan +1) - golongan VIIA (muatan -1 )
- golongan IIA,kecuali Be (muatan +2) - golongan VIA (muatan -2)
- golongan IIIA (muatan +3) - golongan VA (muatan -3)
- semua unsur golongan B - golongan IVA (muatan -4)

Misalnya pada pembentukan senyawa NaCl


K L M M L K atau :
11Na 2 8 1 7 8 2 17Cl Na → Na+ + e -
+ -
11Na 2 8 8 8 2 17 Cl Cl + e - → Cl -

Seperti Gas Mulia (memilki 8 e- valensi)


Na+ + Cl - → NaCl
(+1) (-1) ( 0 = netral)

3. IKATAN KOVALEN
Yaitu ikatan antara unsur non-logam dengan unsur non-logam dengan cara pemakaian bersama sepasang
elektron yang berupa pasangan elektron ikatan (PEI).
Menurut Lewis :
“jumlah elektron valensi dari atom pusat disusun pada 4 sisi secara berurutan misalnya atas-
kanan-bawah-atas.Terserah mulai dari mana asalkan urutannnya mengikuti lingkaran, sehingga
pada elektron ke-lima elektron mulai berpasangan. Setelah itu maka elektron tunggallah yang
Page 24 of 56

digunakan untuk berikatan dengan unsur lain. Pasangan elektron ini disebut Pasangan Elektron
Ikatan (PEI). Sedangkan elektron berpasangan yang tidak digunakan untuk berikatan menjadi
Pasangan Elektron Bebas (PEB).”
Pada umumnya ikatan pada senyawa kovalen memakai kaidah Oktet, dimana jumlah elektron di
luar 8 atau 2 (duplet).
Misalnya pada ikatan antara atom pusat N dengan 3 buah atom H pada senyawa NH 3 :
K L **

7N 2 5 → lima elektron valensi disusun H ▪ * N * ▪H


*

H
Penyimpangan Kaidah Oktet
Beberapa molekul (BH3, BCl3, PCl5, dll) tidak mengikuti kaidah oktet.

Dilihat dari jumlah ikatan antar atom, maka ikatan kovalen terbagi 3 :
1. Ikatan Tunggal
H — Br ; F —O—F H ; CH 3 – CH3
|
B

H H
2. Ikatan Rangkap dua
O=O ; O=C=O ; CH2=CH2

3. Ikatan Rangkap Tiga


N≡N ; CH≡CH ; H–C≡N

Ikatan Kovalen terbagi 3 :


1. Ikatan kovalen polar
2. Ikatan kovalen non polar
3. Ikatan kovalen koordinat / semi polar / dativ.

1. IKATAN KOVALEN POLAR 2. IKATAN KOVALEN NON POLAR


1. Bentuk molekul tidak simetris 1. Bentuk molekul simetris
2. Terdapat PEB 2. Tidak ada PEB, semua PEI
3. Gaya tolak antar ikatan tidak seimbang. 3. Gaya tolak antar ikatan seimbang.
4. Ikatan antara 2 atom berbeda. 4. Ikatan antara 2 atom yang sama.

Contoh :

**
H N H H
|
H— C —H
H |
H

H H
| |
H— C —H Cl — C — Cl
| |
Page 25 of 56

Cl H

**
H — Cl ; H— O —H ; Cl — F H — H ; O=O ; N ≡ N
**

3. IKATAN KOVALEN KOORDINAT/KOORDINASI/ SEMI POLAR / DATIV

Ikatan yang terjadi dengan cara pemakaian elektron bersama, hanya saja pasangan elektron
yang dipakai bersama hanya berasal dari salah satu atom/molekul yang berikatan, sedangkan
atom / molekul lainnya tidak memberikan elektron ( hanya numpang...).
Contoh ; Pembentukan H2CO3

++ ++
H ± O +•C•+ O ±H
++ •• ++
++O++ Ikatan Kovalen koordinasi (pasangan e – berasal dari atom C,
++ sedangkan atom O tidak memberikan elektron).

B. Latihan :

1. Gambarkan dan tentukan jenis ikatan antara atom-atom berikut :


a. K dan F c. O dan F e. As dan S
b. Sr dan Cl d. Na dan S f. Al dan S

2. Gambarkan dan tentukan jenis ikatan pada senyawa-senyawa berikut :


a. H3PO4 e. CHI3
b. N2H4 f. CS2
c. KOH g. SO2
d. Li3N h. Cl2O

BAB VI
RUMUS KIMIA, TATA NAMA,
DAN PERSAMAAN RAKSI

Tujuan : Siswa dapat mendeskripsikan hukum-hukum dasar ilmu kimia dan penera
pannya dalam perhitungan kimia (stoikiometri).
A. RUMUS KIMIA
Dalam ilmu kimia banyak dijumpai lambang yang bertujuan untuk menyederhanakan suatu konsep. Sehingga
lambang dan simbol dapat digunakan untuk menghubungkan antara satu konsep dengan konsep yang lain.
Penggunaan lambang dan simbol dalamilmu kimia diatur oleh suatu badan internasional yang disebit IUPAC
( International Union of Pure and Applied Chemistry ).
1. Rumus Kimia Unsur, yaitu lambang-lambang unsur yang terdapat dalam susunan berkala.
Nama-nama unsur berasal dari :
a. sifat-sifatnya : Brom (Br), berasal dari kata bromos = bau pesing
Radium(Ra), berasal daari kata radiare = bersinar
b. warna : klor (Cl), berasal dari kata chloros = hijau
c. nama penemu : Einstenium(Es), oleh Einstein; Berkelium(Bk), oleh Berkley.
d. tempat ditemukan: Neptunium(Np), di Neptunus; Amerisium(Am), di Amerika.
Untuk unsur nomor 104 ditemukan oleh 2 orang pada waktu yang hampir bersamaan,
Rutherford (Inggris), Kurchavnikov (Rusia), sehingga ada 2 lambang untuk nomor itu
(Rf) dan (Ku). Perselisihan ini diselesaikan oleh IUPAC, sehingga pemberian nama mulai
dari nomor 104, berdasarkan nomor atomnya, dimana nomor-nomor itu menggunakan ba
hasa Latin :
Page 26 of 56

0 = nil 5 = penta / pent 104 = Unnil quadium(Unq), (diberi akhiran ium / um)
1 = un 6 = heksa / heks 105 = Unnil pentium (Unp), dst.....
2 = bi 7 = septa / sept
3 = tri 8 = okta / okt
4 = quad 9 = enn
2. Rumus kimia senyawa (Rumus Molekul), yaitu menyatakan jenis dan jumlah yang sesungguhnya atom-atom
yang menyusun suatu senyawa/molekul yang dinyatakan dengan lambang unsur-unsurnya.
3. Rumus Empiris, yaitu rumus yang menyatakan berbandingan terkecil dari atom-atom unsur yang menyusun
suatu senyawa.

NO NAMA SENYAWA RUMUS MOLEKUL RUMUS EMPIRIS


1. Garam dapur NaCl NaCl
2. Garam Inggris MgSO4 MgSO4
3. Asam cuka C2H4O2 (CH2O)n n=2
4. Gula/glukosa C6H12O6 (CH2O)n n=6
5. Gas karbid C2H2 (CH)n n=2
6. Benzena C6H6 (CH)n n=6
n = faktor pengkali
B. TATA NAMA SENYAWA
1. Untuk senyawa kovalen biner :
a. urutan penulisan/penyebutan berdasarkan urutan :
B- Si- C- Sb- As- P- N- H- Te- Se- S- I- Br- Cl- O- F
b. jika gabungan dua unsur yang sama membentuk lebih dari 2 senyawa, maka jumlah
atom disebutkan dengan menggunakan angska latin :
1 = mono 6 = heksa
2 = di 7 = hepta
3 = tri 8 = okta
4 = tetra 9 = nona
5 = penta

Contoh :
CO = karbon monooksida HCl = hidrogen klorida
CO2 =karbon dioksida H 2O = air (bukan dihidrogen oksida)
BCl3 = boron triklorida/boron klorida NH 3 = ammoniak (bukan nitrogen trihidrida)

2. Untuk senyawa ion :


a. Kation/unsur logam(ion positif) ditulis lebih dulu dan diikuti oleh anion/unsur non logam (ion negatif) yang
diberi akhiran -ida, indeks (jumlah atom) tidak disebut.
(lihat tabel Kation dan Anion di buku paket hal.108-109)
b. Bila gabungan 2 atom yang sama lebih dari satu senyawa, maka :
- muatan kation yang kecil diberi akhiran -i : FeCl 2 = ferri klorida = besi (II) klorida
- ------ ,, ---------- besar --------,,------ -o FeCl 3 = ferro klorida = besi (III) klorida.
c. Bila 2 anion yang terbentuk dari 2 atom yang sama, maka :
* jika atom O sedikit diberi akhiran –it : SO3 2- = ion sulfit; PO3 3- = ion pospit
* jika atom O banyak diberi akhira - at: SO 4 2- = ion sulfat; PO4 3- = ion pospat
d. Bila anion yang terdiri 2 atom yang sama membentuk lebih dari dua jenis anion, maka:
* jumlah atom O nya 1 : hipo – it
* jumlah atom O nya 2 : – it
* jumlah atom O nya 3 : – at
* jumlah atom O nya 4 : per – at (lihat tabel anion!!)
Page 27 of 56

Latihan :
1. Tuliskan nama dari unsur-unsur berikut:
a. MgS g. Cl2O
b. NH4OH h. Mg3N2
c. P2O5 i. CaCl2
d. Cr2O3 j. CuSO4
e. Na2SO4 k. CaCO3
f. SiO2 l. ZnBr2
2. Tuliskan rumus kimia dari senyawa-senyawa berikut:
a. silikon tetrafluorida
b. kobal (III) nitrat
c. karbon disulfida
d. besi (II) fosfat
e. aluminium silikat
f. kalium nitrat
g. difosforus pentoksida
h. kalium dikromat
3. Tata Nama Senyawa Asam
Asam adalah senyawa yang didalam air mempunyai rasa masam dan terionisasi menghasilkan ion H +.
Rumus kimia asam pada umumnya memiliki atom H didepan rumus kimianya, kecuali asam cuka ( CH 3COOH).
Tetapi tidak semua asam pada zat-zat kimia dapat dirasai oleh lidah. Karena zat-zat asam anorganik (dari benda
mati) umumnya beracun. Yang boleh dirasai hanyalah asam-asam organik (dari makhluk hidup).
Contoh: HCl = asam............. HNO 3 = asam...........................................
H2SO4 = asam.............. H2S = asam......................(spt bau buang angin)
H3PO4 = asam.............. H2CrO4 = asam..........................................
4. Tata Nama Senyawa Basa
Senyawa basa mempunyai sifat kebalikan dari asam. Jika dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion OH
(ion hidroksida). Senyawa ini biasanya digunakan untuk pembuatan sabun yang menggunakan basa NaOH. Jumlah
ion OH – tidak perlu disebut.
Contoh: NaOH = natrium hidroksida Al(OH) 3 = .............................................
Ca(OH)2 = kalsium hidroksidaFe(OH)2 =..............................................
Mg(OH)2 =.......................................... Fe(OH)3 =..............................................

C. Gaya Antar Ikatan

Ikatan kimia terjadi akibat adanya gaya yang bekerja pada perikel penyususun suatu
zat (atom, ion, molekul). Gaya itu terjadi antar atom dalam suatu molekul.

Beberapa gaya yang kita pelajari :

- antara ion positip dan ion negatip ( pada senyawa ion / senyawa kovalen polar).
Senyawa ion, misalnya : NaCl, BaO, CaF 2, K2S, dan lain-lain.
Senyawa kovalen polar, misalnya : HCl, HNO 3, H2SO4,NH3, dan lain-lain.
- antara senyawa kovalen non polar yang memiliki dua kutub (dipol = dwi polar =
dua kutub). Misalnya antara : CH4 dengan CH4, CH4 dengan PCl5, dll.
- antara molekul-molekul non-dipol, misalnya : antara O2 dengan O2, N2 dengan Cl2,dll.
- antara senyawa kovalen non polar dipol dengan molekul-molekul non-dipol.
misalnya : CH4 dengan O2, PCl5 dengan N2, dll.
- antara senyawa ion dengan senyawa kovalen polar, non polar dipol, non polar non
dipol.Coba cari contoh ikatan antar molekulnya ya ........?
Apa ada lagi jenis gaya ikatan yang lain yang belum kita utarakan .....? (pikirin deh...)


Page 28 of 56

a. BENTUK MOLEKUL=-
Hanya terjadi antara senyawa kovalen aja....Bentuk molekul menggambarkan kedu
dukan atom-atom dalam ruang tiga dimensi. Ingat MOLIMOT....? Waktu kita belajar mengenai ALKANA, ALKENA,
ALKUNA! Atau menggambarkan ikatan antara atom C dan H pada CH 4? Ingatkan?
Bentuk molekul dapat dijelaskan dengan :
- Teori Orbital Bastar (hibridisasi orbital)
- Teori Medan Kristal (Crystal field theory)
- Teori tolakan pasangan elektron (Valence Shell Electron Pair Repulsion atau
Teori VSEPR).
Diantara ketiga teori di atas, yang paling mudah adalah teori VSEPR, walau nama
Panjang dan agak susah.
Menurut teori VSEPR, terdapat 3 macam gaya tolakan antara pasangan elektron :
1. Tolak-menolak PEB yang satu dengan PEB yang lainnya.
2. Tolak-menolak PEB dengan PEI.
3. Tolak-menolak PEI dengan PEI. Ket. :
PEB = Pasangan Elektron Bebas
Urutan kekuatan tolak-menolak adalah : PEI = Pasangan Elektron Ikatan
PEB vs PEB  PEB vs PEI  PEI vs PEI

Bentuk molekul adalah : pola bentuk garis yang menghubungkan atom-atom yang
Berikatan menurut bidang atau ruang.
Konsep yang paling penting dalam bentuk molekul adalah sudut ikatan, yaitu sudut
Yang dibentuk oleh 2 orbital PEI.
Besar sudut ikatan ditentukan oleh bilangan STERIK lho.....( Bilangan STERIK =
Jumlah PEB dan PEI pada permukaan kulit valensi atom pusat).
1. Bila PEI = bilangan sterik (semuanya PEI), maka sudut ikatan itu simetris.
Ikatannya adalah ikatan kovalen .................................................??

2. Bila jumlah PEI  bilangan sterik, (kalo gitu ada PEB dong.......), maka sudut
Ikatan menjadi lebih kecil.
Ikatannya adalah ikatan kovalen .................................................??
b. STRUKTUR RUANG KEDUDUKAN PASANGAN ELEKTRON PADA PERMUKAAN ATOM PUSAT.
1. struktur ruang yang dipilih pasangan elektron yaitu yang menghasilkan GAYA
TOLAK MENOLAK YANG PELING KECIL.
2. Jumlah total pasangan elektron (BILANGAN STERIK), menentukan struktur
ruang suatu molekul.
DAFTAR HUBUNGAN HIBRIDISASI, BILANGAN STERIK, PEI, PEB DAN BENTUK MOLEKUL

HIBRI BIL.S PEI PEB BENTUK RUANG LUKISAN RUANG BENTUK CONTOH
DISASI TERIK PEI&PEB DI KULIT MOLEKUL MOLEKUL
VALENSI

BeCl2, BeF2
sp 2 2 _ Lurus Lurus HgCl2

3 Segitiga BCl3, BF3


2
sp 3 _ (trigonal planar) Trigonal planar

sp3 4 CH4, CCl4,


4 _ Tetrahedral tetrahedral SiH4,GeH4
NH4+, BF4-
Page 29 of 56

4 Trigonal NH3, PH3,


sp3 3 1 Tetrahedral piramidal PCl3, AsH3
(piramid alas
segi 3)
sp3 4 bersudut H2O, OF2,
2 2 Tetrahedral Cl2O

Trigonal
sp3d 5 5 _ Trigonal bipiramidal PCl5,PF5
Bipiramidal (2 piramid AsCl5
berdempet alas
segi 3)
sp3d Bidang 4
5 4 1 Trigonal 2 sisi bidang SF4
bipiramidal simetris
(sama)

ClF3, BrF3
sp3d 5 3 2 Trigonal Bentuk “ T”
bipiramidal

sp3d
5 2 3 Trigonal Lurus XeF2, I3-
bipiramidal

sp3d2
6 6 _ Oktahedral oktaheral SF6, SiF62-

sp3d2 6 Bidang segi 4 XeF4,


4 2 Oktahedral (bujur sangkar) IF4-

Contoh : BeCl2
K L K L M ..

4Be 2 2 * Be * 17 Cl 2 8 7 : Cl .
.. 1s 2s ..

.. .. hibridisasi sp
: Cl * Be * Cl : ( setelah masuk 2 atom Cl)
.. ..
Page 30 of 56

NH3

K L ** K
N 2 5
7 *N* 1H 1 H.
1s 2s22p3 *

** hibridisasi sp 3 (setelah masuk 3 atom H)


H *N* H (lihat lukisan ruang molekul pada tabel)
*
H
Untuk latihan, biar makin pinter... Coba buat seperti 2 contoh di atas terhadap contoh-contoh
senyawa pada tabel.Jangan segan nanya klo belum ngerti ya.....? I hope you asked me ....!

C. SIFAT SENYAWA POLAR


Masih ingatkah kamu perbedaan senyawa kovalen polar dan senyawa kovalen non-polar?
Ikatan polar : - terjadi akibat perbedaan keelektronegatifan yang besar dari 2 atom.
: - bentuk molekul tidak simetris.
Contoh : HF, HCl, HBr, H 2O, NH3, PCl3, dll.
Ikatan non polar : - terjadi akibat perbedaan keelektronegatifan yang kecil (=0, nol).
:- bentuk molekul simetris.
Contoh : H2, Cl2, Br2, I2, N2, CH4 , CCl4 , PCl5 , BCl3 .
Pada molekul polar terdapat perbedaan keeletronegatifan besar, maka pada setiap molekul
Akan terdapat kutub-kutub yang berbeda muatan, yang disebut DIPOL (dwi polar = dua Kutub).
∂+ ∂- ∂+ ∂-
H - Cl .......................... H - Cl`
Gaya
Elektrostatik
Dengan adanya gaya elektrostatik, maka senyawa polar akan bercampur dengan senyawa
Polar lagi. Misalnya air, H2O termasuk senyawa polar dan digunakan sebagai pelarut polar.
Senyawa non-polar tidak bercampur dengan senyawa polar, tetapi dapat bercampur dengan senyawa non-polar.

D. IKATAN HIDROGEN
Yaitu : Ikatan antara atom Hidrogen (H) dari sebuah molekul terhadap atom F, O, N dari
molekul yang lain.

Ikatan ini terjadi antara senyawa kovalen yang sangat polar : HF, H2O, dan NH3 antar
Molekul. Bukan antara atom dalam sebuah molekul.
Perhatikan tabel harga keelektronegatifan dari beberapa unsur :
B C N O F
2,0 2,5 3,1 3,5 4,1 Urutan keelektronegatifan F (terbesar, O (kedua), N (ketiga), Cl
Al Si P S Cl (keempat),dst.
1,5 1,8 2,1 2,4 2,9
Br
2,8
1. Pembentukan Ikatan Hidrogen

Pada molekul H - F, ujung molekul yaitu H bermuatan positif dan ujung yang lain
yaitu F bermuatan negatif.Antara ujung molekul yang berbeda muatan terjadi juga suatu ikatan yang dikenal
dengan IKATAN HIDOGEN.
Tetapi pada sebuah molekul H – F, antara atom H dan atom F terjadi ikatan kovalen polar.
∂+ ∂- ∂+ ∂- ∂+ ∂-
H – F ..............................H – F ...........................H – F
Ikatan hidrogen ikatan hidrogen
Page 31 of 56

∂+ ∂- ∂+ ∂- ∂+ ∂-
H – F .....................................H – F ...........................H - F
Ikatan hidrogen Ikatan hidrogen

Ikatan kovalen ikatan kovalen polar


Demikian pula antar molekul H2O, antar molekul NH3, atau persilangan antara ketiga
Molekul senyawa tersebut.Coba gambarkan ikatan Hidrogen selain contoh diatas ya.....?

2. Pengaruh ikatan Hidrogen pada Titik Didih


Titik didih suatu zat dipengaruhi oleh :
a. Mr, jika Mr besar = titik didih besar Mr kecil = titik didih kecil.
b. Ikatan, jika ikatan kuat = titik didih besar ikatan lemah = titik didih kecil

Perhatikan data Mr, perbedaan keelektrongatifan, dan titik didih asam golongan VIIA :

SENYAWA Mr PERBEDAAN TITIK DIDH


KEELEKTRONEGATFAN (0C)
HF 20 2,0 +19
HCl 36,5 0,8 - 85
HBr 81 0,7 - 66
HI 128 0,4 - 35

Jadi urutan titk didihnya :


HF > HI > HBr > HCl
Senyawa HF mempunyai titik didih yang besar, karena mempunyai ikatan Hidogen.
Sedangkan HI mempunyai harga Mr yang besar dari HBr dan HCl, sehingga HI mem
Punyai titik didih yang besar dibandingkan HBr dan HCl.

Begitu juga pada senyawa-senyawa golongan VIA

SENYAWA Mr PERBEDAAN TITIK DIDH


KEELEKTRONEGATFAN (0C)
H2O 18 1,4 +100
H2S 34 0,4 - 60
H2Se 81 0,3 - 42
H2Te 129,5 0 - 2

Titik didih H2O jauh lebih besar, padahal Mr-nya paling kecil.Tetapi karena H 2O memi
Liki ikatan Hidrogen, maka titik didihnya paling besar.
Sedangkan titik didih H2S, H2Se dan H2Te dipengaruhi oleh harga Mr.
Urutan titik didih :
H2O > H2Te > H2Se > H2S

E.IKATAN VAN DER WAALS


Kalau pada ikatan hidrogen terjadi ikatan antara molekul-molekul yang sangat polar, Pada
Ikatan Van der Waals, terjadi ikatan antara molekul-molekul non polar.Gaya tarik- menarik
Pada ikatan ini sangat lemah dan terjadi dengan mekanisme :
1. Dipol vs Dipol
Adanya gaya tarik menarik antara molekul-molekul yang memiliki dipol, walaupun sangat
Kecil. Karena terjadi antara molekul-molekul yang non polar, yang memiliki perbedaan
Keelektronegatifan yang sangat kecil.
Page 32 of 56

Contoh : antara beberapa molekul CH4, dimana perbedaan keelektronegatifan pada C


Dan H pada molekul itu (momendipol = 0,4).
BH3 vs CH4, PCl5 vs BCl3, dan lain-lain (coba pikirin contoh lainnya ya.....?)

H
l
H- C–H H
l l
H H–C-H
l ikatan kovalen non-polar
H

Ikatan Van der Waals


Ikatan ini terjadi antara senyawa-senyawa hidrokarbon. Jika Mr makin besar, maka ikatan makin kuat.
Makanya pada fraksi minyak bumi, makin ke bawah, Mr makin besar, sehingga Aspal atau lilin misalnya, makin
sukar mendidih dibandingkan dengan gas (fraksi paling atas).Senyawa yang memiliki ikatan Van Der Waals akan
mempunyai titik didih yang sangat kecil dibandingkan senyawa yang tidak berikatan Van Der Waals, sehingga
senyawa ini lebih mudah menguap pada suhu kamar.`
2. Dipol vs Non-dipol.
Ikatan ini lebih lemah dari yang pertama. Dimana PEB dari molekul non-dipol yang berupa awan elektron di-
induksi oleh molekul yang memilki dipol, sehingga awan elektron mengalami “ DIPOL SESAAT”.Kemudian dipol
yang sebenarnya dengan dipol sesaat mengadakan ikatan Van Der Waals.
Misalnya pada : CH4 vs O2 , BCl3 vs N2, PCl5 vs H2, dan lain-lain.

∂+ ∂ - ..............................

Dipol awan elektron

∂+ ∂-

Awan elektron mengalami dipol sesaat ( ikatan Van Der Waals )

∂+ ∂ - ...........................

Berpisah lagi (begitu seterusnya)

3. Non-dipol vs Non-dipol
Ikatan ini terjadi antara molekul-molekul diatomik yang bersifat non polar dan non-dipol.
Pertama kali ditemukan oleh F. London (1932), sehingga gaya ini disebut GAYA LONDON.Gaya tarik menarik ini
terjadi secara induksi.Molekul diatomik yang memilki awan elektron (bermuatan negatif), dan inti atom
(bermuatan positif) saling menginduksi dan berubah menjadi dipol sesaat (sementara) dan antara dipol sesaat
mengadakan ikatan Van Der Waals.
Misalnya pada : N2 vs O2, F2 vs H2, dll.

∂+
∂- ∂+ ∂-

Molekul N2

Molekul O2
Page 33 of 56

Inti aton N2 inti atom O 2

∂- ∂+ ∂- ∂+
Dipol sesaat (ikatan Van Der Waals)

Ikatan ini sangat lemah dan makin banyak elektron, ikatan makin kuat.
Perhatikan hubungan jumlah elektron tiap molekul dengan tritik didih.

Rumus Jumlah elektron Titik didih (0C)


H2 2 - 253
N2 14 - 196
O2 16 - 183
Cl2 34 - 35

Jadi urutan titik didih : urutan kekuatan ikatan :


Cl2 > O2 > N2 > H2 Cl2 > O2 > N2 > H2

Urutan kekuatan dari ke-tiga ikatan Van Der Waals :


Dipol vs Dipol > Dipol vs Non-dipol > Non-dipol vs Non-dipol.

F. EVALUASI IKATAN KIMIA


1. Tuliskan contoh senyawa polar dan senyawa non polar !
2. Tuliskan contoh senyaa non-polar dipol dengan senyawa non polar non-dipol !
3. Jelaskan melalui gambar ikatan yang terjadi pada molekul NH 3 dengan molekul HF !
Ikatan apa yang terjadi antara molekul tersebut ?
4. Jelaskan melalui gambar, ikatan yang terjadi pada molekul BBr 3 dengan molekul CCl4 !
Ikatan apa yang terjadi antara molekul tersebut ?
5. Jelaskam melalui gambar, ikatan yang terjadi pada molekul CF 4 dengan molekul I2 !
Ikatan apa yang terjadi antara molekul tersebut ?
6. Jelaskan melalui gambar, ikatan antar molekul F2 dan molekul Br2 !
Ikatan apa namanya antara molekul itu ?

Ulangi terus pelajarannya ya......


Selamat Belajar ......!!!

IKATAN KIMIA
( U Hatte bay-bay )

Unsur- unsur yang terdapat di alam


Page 34 of 56

Pada umumnya saling berikatan


Elektron valensi yang paling berperan
Pada tiap pembentukan senyawa

Ikatan kimia terbagi dua


Ikatan ion dan kovalen
Pada ikatan ion terjadi senyawa
Antara unsur logam dan non-logam

Reff :
Senyawa ini bersifat elektrolit
Karna ada kation juga anion
Sehingga dapat menghantar arus listrik
Lampu pun jadi dapat menyala

Ikatan kovalen terbagi 3


Polar, non-polar, koordinat sifatnya
Pada ikatan ini terjadi senyawa
Antara non-logam dan non-logam

Yang polar umumnya elektrolit


Karena ada kation dan anion
Senyawa non-polar bukan elektrolit
Yang tidak dapat menghantar listrik

Kembali ke Reff.

BAB VII

LARUTAN ELEKTROLIT DAN LARUTAN NON ELEKTROLIT

Kompetensi Dasar : Menyelidiki daya hantar listrik berbagai larutan untuk membedakan larutan
Elektrolit dan Larutan Non Elektrolit.
Page 35 of 56

A. PENGERTIAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

Kata Elektrolit memiliki kata elektro = arus listrik. Arus listrik hanya dapat terjadi jika ada muatan (+) dan muatan
(-). Pada awal ditemukan listrik, banyak orang mencoba pengaruh listrik terhadap suatu benda, sehingga para ahli mencoba
efek arus listrik terhadap larutan-larutan zat kimia. Ternyata larutan-larutan itu ada yang dapat menghantar arus listrik, ada
yang tidak dapat menghantar arus listrik. Yang dapat menghantar arus listrik disebut larutan elektrolit dan yang tidak dapat
menghantar arus listrik disebut larutan non-elektrolit. Pada senyawa-senyawa kimia, kita bisa jumpai ada senyawa yang
mengandung muatan. Muatan ini ada yang kuat (elektrolit kuat) ada yang yang lemah(elektrolit lemah) terhadap arus
listrik.
Larutan elektrolit kuat terionisasi sempurna (semua menjadi ion/ habis menjadi ion/ 100% menjadi ion), se-
dangkan larutan elektrolit lemah terionisasi sebagian ( sedikit menjadi ion / persentasi menjadi ion sangat kecil).
Larutan Non-elektrolit tidak satupun molekulnya terurai menjadi ion.

Elektrolit Kuat : NaCl, K2S, HCl, H2SO4, HClO4, Ba(OH)2, dll


Elektrolit
Elektrolit Lemah : HCN, H2S, H3PO4, Mg(OH)2, Ca(OH)2, NH4OH, dll.
Larutan
Non Elektrolit : CH4, BCl3, O2, N2, PCl5.

B. KEPOLARAN SENYAWA

Kita telah mengenal jenis senyawa dari jenis ikatannya : a. Senyawa ion
b. Senyawa Kovalen : * senyawa polar
* senyawa non polar
* senyawa koordinat
Semua senyawa ion bersifat............................................. karena memiliki .........................dan.............................
Semua senyawa ion merupakan Elektrolit Kuat.
Sedangkan pada senyawa kovalen, yang bersifat elektrolit hanya dari senyawa kovalen polar dan senyawa ko-
valen koordinat. Karena kedua senyawa ini memiliki momendipol (perbedaan keelektronegatifan) yang besar.
Tetapi senyawa kovalen ada yang bersifat elektrolit kuat ada yang bersifat elektrolit lemah, bergantung pada
besar atau kecilnya harga momendipol. Jika harga momendipol besar, maka senyawa itu merupakan elektrolit
kuat, sedangkan jika harga momendipol kecil, maka senyawa itu merupakan merupakan elektrolit lemah.

Latihan : Kerjakan latihan 6.1. buku paket Erlangga halaman 172 !

DATA PENGAMATAN UJI ELEKTROLIT DAN UJI ASAM-BASA

UJI ELEKTROLIT Kekuatan UJI LAKMUS INDIKATOR ALAMI SIFAT


N elektrolit BUNGA KULIT ASAM/
NAMA ZAT TDK RED KU
O TERANG L.MERAH L. BIRU RAYA MANG NYIT BASA/
NYALA UP
GIS NETRAL
Page 36 of 56

1. Air
2. Asam jeruk
3. Asam cuka
4. Asam sulfat
5. Sabun/rinso..
6. Kapur.....
7. NaOH
8. Garam

BAB VIII
MASSA ATOM RELATIF, MASSA MOLEKUL RELATIF, PERSAMAAN REAKSI, HUKUM-HUKUM DASAR ILMU
KIMIA DAN KONSEP MOL UNTUK MENYELESAIKAN PERHITUNGAN KIMIA

A. Massa Atom Relatif (Ar)


Yaitu massa rata-rata suatu atom unsur yang dibandingkan terhadap atom C-12. (Massa atom
yang terdapat dalam susunan berkala disebelah kana atas, gak susah-susah kan?)

massa rata-rata atom X


Massa rata-rata atom X = Ar. X =
1
massa atom C-12
12
Contoh : Ar.C=12; O=16; Na=23; Cl=35,5; S=32; N=14; dll.

B. Massa Molekul Relatif (Mr)

Yaitu Massa rata-rata suatu molekul senyawa / molekul unsur yang


dibandingkan terhadap
massa satu atom C-12.
( m x Ar.A + n x Ar.B )
Masa rata-rata molekul AmBn = ——————————
1
massa atom C-12
12
Contoh: (lihat harga massa atom unsur dari susunan berkala!)
Mr. H2O = ( 2 x Ar.H) + (1 x Ar.O) = (2 x 1) + (1x16) = 18
Mr.NH3 = (1 x Ar.N) + (3 x Ar.H) = (1 x 14) + (3 x 1) = 17
Mr.C6H12O16 = (6 x Ar.C) + (12 x Ar.H) + (16 x Ar.O) = 180
Mr.Ca(OH)2 = (1 x Ar.Ca) + (2 x Ar.O) + (2 x Ar.H) = 74
Mr. Na2(SO4)3 . 5H2O = ...........................................................................................................?
Mr. MgSO4 =............................................................................................................?
Mr. Al(OH)3 = ..........................................................................................................?
Mr. CO(NH2)2 = ..........................................................................................................?
Mr. K2Cr2O7 = ...........................................................................................................?

C. PERSAMAAN REAKSI
Page 37 of 56

Pada reaksi kimia atau perubahan kimia, zat-zat yang mengalami perubahan disebut zat pereaksi (reaktan) dan
zat-zat hasil perubahan disebut hasil reaksi. (produk).
Pereaksi dan hasil reaksi dihubungkan dengan tanda panah, seperti berikut:

pereaksi (reaktan) → hasil reaksi (produk)

sehingga : Persamaan reaksi mengambarkan rumus kimia zat-zat pereaksi atau reaktan dan
rumus kimia zat-zat hasil reaksi atau produk yang dibatasi dengan tanda panah
(yang berarti berubah menjadi/menghasilkan).
Persamaan reaksi yang sempurna, juga menunjukkan wujud zat yang terlibat dalam reaksi,
yaitu : (s) = solid (zat padat) (g) = gases (gas)
(l) = liquid (zat cair) (aq) = aqueus (larutan)
Larutan mengandung : - zat terlarut (solute)
- pelarut (solvent) : jumlahnya lebih banyak, jika zat terlarut dan pe-
larut sama-sama zat cair.
Coba pikirin.......???
* Apa yang dimaksud dengan alkohol 70%? Zat apakah yang berfungsi sebagai pelarut dan
Zat apakah yang berfungsi sebagai zat terlarut?
* Sebuah kuningan terbuat dari 65% Cu dan 35% Sn, tentukan pelarut dan zat terlarut!
* Tentukan zat terlarut dan pelarut pada sirop ABC rasa Strowberi!
Contoh : 1. Arang/karbon jika dibakar sempurna dengan oksigen akan dihasilkan gas karbon
dioksida, dinyatakandengan persamaan reaksi sbb:
C(s) + O2 (g) → CO2 (g)

2. Batu pualam yang berwujud padat dimasukkan dalam larutan asam klorida, akan
berubah menjadi larutan kalsium klorida, air dan gas karbon dioksida,menurut -
Reaksi berikut:
CaCO3(s) + 2HCl (aq) → CaCl2(aq) + H2O(l) + CO2 (g)

PENYETARAAN REAKSI
Pada persamaan reaksi kita akan menjumpai angka-angka:
 Koefisien : yaitu angka yang berada disebelah kiri zat yang menyatakan jumlah
molekul (pada senyawa) /jumlah atom (pada unsur).Ukuran angka sa
ma dengan hurup zat. Angka ini sebagai pengkali untuk semua atom
unsur-unsur pada senyawa.
 Indeks : yaitu angka yang berada disebelah kanan-bawah unsur, yang menya-
takan jumlah untuk atom sebelumnya.
Aturan penyetaraan reaksi sederhana:
 Berilah koefisien = 1 pada zat dengan rumus kimia yang jumlah atomnya terbanyak.
 Setarakan jumlah atom dengan urutan:
K–A–H–O : Untuk senyawa ion. K=Kation A=Anion
H=hidrogen O=Oksigen
Unsur lain – H – O : Untuk senyawa kovalen.
 Bila terdapat pecahan, kalikan seluruh koefisien zat-zat yang ada dengan penyebut dari pecahan tersebut.
Reaksi yang rumit yang nantinya disebut reaksi redoks,diselesaikan dengan cara aljabar.

Latihan:
Setarakan persamaan reaksi sederhana berikut:
1. H2 + O2 → H2O 6. Na + H2O → NaOH + H2
2. KOH + HCl → KCl + H2O 7. KClO3 → KCl + O2
3. C3H8 + O2 → CO2 + H2O 8. SiO2 + C → Si + CO
4. NaOH + H2SO4 → Na2SO4 + H2O 9. Ca(OH)2 + H3PO4 → Ca3(PO4)3 + H2O
5. Fe + O2 → Fe2O3 10. NH3 + O2 → NO + H2O

Setarakan persamaan reaksi rumit/redoks berikut:


1. Pb(NO3)2 → PbO + NO2 + O2
Page 38 of 56

2. Br2 + KOH → KBr + KBrO 3 + H2O


3. Cu + HNO3 → Cu(NO3)2 + NO + H2O
4. KMnO4 + KOH → K2MnO4 + O2 + H2O

D. HUKUM-HUKUM DASAR ILMU KIMIA


1. Hukum Perbandingan Tetap ( hukum Proust )
Karena pada senyawa / molekul, perbandingan jumlah atom yang menyusun suatu se-
nyawa adalah tetap, maka perbandingan massa antar atom pada suatu senyawa juga tetap.
Misal: pada air, H2O (lihat cara mencari Mr.air)
Massa atom H : massa atom O
2 : 16
1 : 8
Pada CO2 massa C : massa O = 12 : 32 = 3 : 8
Pada CO massa C : massa O = 12 : 16 = 3 : 4
2. Hukum Kekekalan Massa ( hukum Lavoisier )
Perhatikan pembakaran sebatang kayu!Zat apakah yang tersisa dari pembakaran kayu
tersebut?..............................Samakah berat kayu semula dengan abu sisa pembakaran?
................................Kemanakah zat-zat yanglain?...............................................Berupa zat
apa?...........................................................................................................................?
Tahun 1785, Antoine Laurent Lavoisier (sarjana Prancis) menemukan fakta bahwa pada reaksi kimia tidak
terjadi perubahan massa zat.

Massa zat sebelum reaksi = massa zat sesudah reaksi

Tabel perbandingan massa H dan O pada air berikut:


Sebelum reaksi → hasil reaksi
NO Massa H Massa O Massa H2O Sisa H Sisa O
(gram) (gram) (gram) (gram) (gram)
1. 1 8 9 - -
2. 2 16 18 - -
3. 3 16 18 1 -
4. 5 45 45 - 5
5. 7 50 54 1 2

Tabel perbandingan massa C dan O pada CO2


Sebelum reaksi → hasil reaksi
NO gram C gram O gram CO2 Sisa C Sisa O
1. 3 8 11 - -
2. 6 16 22 - -
3. 8 16 22 2 -
4. 15 46 55 - 6
5. 25 60 77 4 4

3. Hukum Perbandingan Berganda ( Hukum Dalton )


“ Jika dua unsur yang sama membentuk lebih dari satu senyawa, maka perbandingan massa unsur yang
berbeda merupakan perbandingan bilangan bulat yang sederhana.”

Tabel perbandingan massa unsur-unsur dalam beberapa senyawa berbeda


Senyawa Ru Perbandingan massa unsur-unsur Perbandingan massa
Mus unsur berbeda
Page 39 of 56

I. Karbon monoksida ........ 12 16 Massa unsur berbe


II. Karbon dioksida ........ 12 32 da : oksigen, maka
OI : OII = 16 : 32
1: 2
I. ............................... SO2 32 32 Massa unsur berbe
II. .............................. SO3 32 48 da : oksigen, maka
OI : OII = 32 : 48
2 :3
I.Nitrogen monoksida ........ .......................... ....................... ..................................
II. Nitrogen dioksida ........ .... ....................... ..................................
...................... ......................

4. Hukum Perbandingan Volume ( Hukum Gay Lussac )


Kimiawan Inggeris, Henry Cavandish (1731 – 1810) menemukan fakta bahwa pada
pembentukan air: volume H2 : volume O2 = 2 :1
Artinya, 2L gas hidrogen akan bereaksi dengan 1L gas Oksigen untuk menghasilkan
air.
Tertarik dengan hasil percobaan Cavendish, seorang kimiawan Prancis Gay-Lussac
Melakukan percobaabn dengan sangat teliti dan membenarkan hasil percobaan Caven
dish. 3 percobaan yang dilakukan Gay-Lussac, yaitu:
1. 2H2(g) + O2(g) → 2H2O(g)
2L 1L 2L 3. 3H2(g) + N2(g) → 2NH3(g)
6L ....... ....... ..........L ........L ...........L
...........L ........L ...........L
2. H2(g) + Cl2(g) → 2HCl(g)
1L 1L 2L
5L .......... ............
Jadi menurut Gay-Lussac: “Volume gas-gas yang bereaksi dan volume gas hasil reaksi
Jika diukur pada suhu dan tekanan yang sama, berbanding
Sebagai bilangan bulat dan sederhana.”
Kesimpulannya, pada persamaan reaksi:

Perbandingan volume gas-gas = perbandingan koefisien

Untuk menentukan volume gas lain, jika volume salah satu gas diketahui, maka :

koefisien zat yang di cari


Volume zat yang di cari = × volume zat yang diketahui
Koefisien zat yang diketahui

Misal : pada reaksi N2 (g) + 3H2 (g) → 2NH3 (g)


Jika diketahui volume gas H2 sebanyak 45 liter, berapakah volume gas N 2 dan
gas NH3 ?
koefisien gas N2
volume gas N2 = × volume gas H 2
koefisien gas H2

1
= × 45 liter = 15 liter
3

koefisien gas NH3


Volume gas NH3 = × volume gas H 2
koefisien gas H2
Page 40 of 56

2
= × 45 liter = 30 liter
3

5. Hipotesis Avogadro
“ Pada suhu dan tekanan yang sama, semua gas yang bervolume sama mengandung
jumlah molekul yang sama pula. Jadi perbandingan volume gas-gas itu juga merupa
kan perbandingan jumlah molekul.”

N2 + 3H2 → 2NH3
1 molekul 3 molekul 2 molekul
2 molelul .................. ................
................ 15 molekul ................
............... .................. 80 molekul

Kesimpulan : Perbandingan jumlah molekul = perbandingan koefisien.

Untuk menentukan jumlah molekul (pada senyawa) atau jumlah atom (pada unsur), jika
salah satu jumlah molekul/atom diketahui, maka:

koefisien zat yang dicari jumlah atom /


Jumlah atom/molekul zat yang dicari = × molekul zat yg
koefisien zat yang diketahui diketahui

Misal pada reaksi : 2Al(s) + 3H2SO4 (aq) → Al2(SO4)3 (aq) + 3H2 (g) (setara)
Jika dihasilkan 6 molekul gas H2, tentukan jumlah molekul Al2(SO4)3
yang dihasilkan, jumlah molekul H2SO4 dan jumlah atom Al yang be -
reaksi! ( kita cari bersama saat PBM ya........?)

E. KONSEP MOL
Dalam kehidupan sehari-hari, dikenal berbagai satuan jumlah zat. Misalnya :
1 lusin = 12 buah benda
1 rim = 500 lembar
1 Kg = 1000 gram
Dalam kenyataannya reaksi-reaksi kimia melibatkan banyak atom, molekul, atau ion yang sangat banyak jumlahnya,
yang tidak mungin menggunakan satuan lusin, rim dll.
Para ahli dari IUPAC sepakat menggunakan satuan yang disebut MOL.

“ Satu mol suatu zat adalah : sejumlah partikel atom yang terdapat dalam 12 gram
Atom C-12 yaitu sebanyak 6,02 × 10 23 partikel atom.

Harga 6,02 × 1023 ini disebut dengan Bilangan Avogadro yang diberi lambang L (diambil dari Nama Lochmid, guru
dari Amadeo Avogadro).

1. HUBUNGAN MOL DENGAN JUMLAH PARTIKEL.

Dari pengertian mol di atas : 12 gram C-12 = 1 mol C-12 = 6,02 × 10 23


Sehingga setiap 1 mol zat apa saja jumlahnya sebanyak 6,02 × 10 23.
Jadi 1 mol besi = 6,02 × 1023 atom besi ( massanya 56 gram )
23
1 mol air = 6,02 × 10 molekul air ( massanya 18 gram )
3 mol besi = 3 × 6,02 × 10 23 atom besi = 18,06 × 1023 = 1,806 × 1024 (massa = 168gr)
5 mol air = 5 × 6,02 × 10 23 molekul air = 30,10 × 1023 = 3,010 × 1024 (massa= 90 gr).

Maka : Jumlah Partikel = mol × bilangan Avogadro


= mol × 6,02 × 1023
Page 41 of 56

2. HUBUNGAN MOL DENGAN MASSA ( massa molar zat ).


Jika 1 mol C-12 = 12 gram 1 mol H2O = 18 gram
2 mol C-12 = 24 gram 5 mol H2O = 90 gram
1 mol Fe = 56 gram
3 mol Fe = 168 gram
Maka :
Massa ( gram ) = mol × Ar Massa (gram) = mol × Mr

Pada Unsur Pada Senyawa

3. HUBUNGAN MOL DENGAN VOLUME GAS (Pada Keadaan Standar).


Pada keadaan Standar yaitu apabila suhunya 0 0C dan tekanan 1 atmosfir ( 1 atm), yang sering disebut
keadaan STP (Standart Temperature and Pressure ).
Pada keadaan ini di timbang :
1 L O2 = 1.429 gr maka untuk mengetahui berapa mol per liter O 2 :
1molO2 32 gram
1 mol O2 = 32 gram  = 22,39 = 22,4
1literO 2 1,429 gram
Jika dikali silang :

1 mol O2 = 22,4 × 1 liter O2 atau 1mol O2 = 22,4 liter O2


22
Dari percobaan itu, maka setiap 1 mol gas apa saja volumenya adalah 22,4 Liter.
1 mol gas H2 = 22,4 liter 1 mol gas CO2 = 22,4 liter
2 mol gas H2 = 44,8 liter 5 mol gas CO2 = 112 liter

Maka :
Volume gas (STP) = mol × 22,4 liter

4. HUBUNGAN MOL DENGAN MOLARITAS (M =Konsentasi larutan / kepekatan larutan).

Kita telah mengetahui bahwa larutan terdiri dari pelarut dan zat terlarut. Jika kita ingin larutan itu pekat maka kita
harus menambah..................................... atau mengurangi ................. Jika kita ingin larutan itu encer, maka kita
harus mengurangi .............................. atau menambah ...........................

Molaritas adalah jumlah mol zat terlarut dalam volume larutan tertentu, yang dinyatakan

Dengan :
mol zatterlarut mol
M = = 1 L = .................mL
Volume laru tan Literlaru tan

Co-So: Berapakah konsentrasi 4 gram NaOH (Mr=40) yang dilarutkan dalam 2 liter air?
Jawab:
gr 4
mol NaOH =   0,1mol
Mr 40

mol 0,1mol
M =   0,5M
Liter 2liter

Volume Gas (STP)


Page 42 of 56

di kali 22,4 L di bagi

Jumlah partikel di bagi di bagi


(atom, molekul,ion) 6,02 x 1023 M O L Ar / Mr Massa (gram)
di kali di kali

di bagi T di kali

Molaritas ( M )

Co – So dan Latihan :

1. Serbuk besi sebanyak 4 mol, berapa junlah atom besi tersebut ?


2. Berapa jumlah molekul yang terdapat dalam 0,2 mol air ?
Berapa jumlah atom H dan atom O masing-masing?
Berapa jumlah atom keseluruhan ?
3. Berapa jumlah atom 2 mol kapur, CaCO3 ?
4. Berapa mol NaCl dalam 1,806 x 1020 buah molekul NaCl ?
5. Berapa mol CaCl2 dalm 1,204 x 1023 buah molekul CaCl2 ?

6. Hitung jumlah partikel dari zat-zat berikut :


a. 2 gram gas H2 b. 4 gram grafit (C) c. 36 gram H2O (Ar.H=1; C=12; O=16)

7. Hitung massa masing-masing zat berikut :


a. 6,02 x 1022 molekul gas NH3 ( Ar.N = 14 ; H = 1 )
b. 3,01 x 1024 atom Pb (ar.Pb = 207)
c. 2,408 x 1021 CO2 ( Ar.C = 12 ; O = 16 )
d. 44,8 liter gas karbit C2H2

8. Hitunglah volume gas – gas berikut pada STP !


a. 3,612 x 1025 molekul gas CO.
b. 72 gram uap air ( Ar.H = 1 ; O=16).
c. 8,5 gram gas NH3 (Ar.N=14 ; H=1)

9. Lengkapi Tabel berikut :


Nama Gas Rumus Massa Mol Jumlah Volum
Molekul (gram) Partikel (O0C, 1 atm)
Ammonia ................. 3,4 ............ ...................... ......................
Page 43 of 56

Belerang dioksida ................. ............ ............ ....................... 11,2 liter


Nitrogen ................. 2,8 ............ ....................... .....................
Karbon dioksida ................. ............ ............ 6,02 x 1021 ......................
Karbon monoksida ................. ............ 0,1 ....................... ......................
Asam sulfida ................. ............ ............ 4,816 x 1025 ......................
Metana CH4 ............ ............ ....................... 5,6 liter
Butana C4H10 1,16 ............ ....................... ......................

10. Berapa gram NaOH (Mr=40) yang harus dilarutkan dalam 500 mL air agar diperoleh kon
sentrasi NaOH sebanyak 4M ?

11. Berapakah volume larutan yang harus dibuat untuk melarutkan 100 gr NaOH agar konsentra-
sinya 10 M ?
Selamat berfikir dan bekerja.......

5. HUKUM AVOGADRO DAN JUMLAH MOL GAS


HukumAvogadro menyatakan bahwa “Pada suhu dan tekanan yang sama sejumlah volum
yang sama suatu gas (semua gas),mengandung jumlah
molekul yang sama”.

Dari pernyataan itu, artinya apabila jumlah molekulnya sama, maka jumlah mol gas akan sa-
ma pula. Dengan demikian berlaku bahwa perbandingan volum gas akan sama dengan perbandi-
ngan mol gas, yang secara sistematis yaitu :

V1 : V2 = n1 : n2
Untuk menetukan volum gas yang suhu dan tekanannya tidak diketahui, tetapi berdasarkan keadaaan tertentu
dibandingkan dengan gas lain dapat digunakan konsep volume molar, atau menggunakan rumus hukum Avogadro
dan volum di atas.

24
Co-So dan latihan :
1. Berapakah volume gas NO yang diukur pada suhu dan tekanan yang sama dengan 1 gram
CH4 dengan volume 1,5 liter (Ar. N=14 ; O=16; C=12 ; H=1)

Jawab: Cara 1 : Dengan konsep volum molar


gr 1gr 1
mol gas CH4 =   mol
Mr 16 gram / mol 16
1
Volume molCH 4  1,5liter
16
1,5liter
 24liter
Volume 1 mol CH4 = 1
mol
16
Pada suhu dan tekanan yang sama 1 mol gas NO juga bervolume 24 liter, maka :
3 gram
mol gas NO =  0,1mol
30 gram / mol
Volume gas NO = 0,1mol x 24 liter/mol = 2,4 liter.
Cara 2 : Dengan Hukum Avogadro
3 gr
V1 n V NO n NO V NO
 1 atau = ;  30
V2 n 2 VCH 4 nCH 4 1,5 L 1gr
16
Page 44 of 56

0,1mol  1,5 L 16
 0,1  1,5 L   1,5 L  1,6  2,4 L
VNO = 1 1
mol
16
Manakah yang kamu anggap cara yang paling mudah ? Gunakanlah cara itu............

2. Bila 1 liter gas NO massanya 1 gram, berapa gram massa 2 liter gas O 2 jika diukur pada suhu dan tekanan
yang sama ?
3. Suatu tabung dengan volume tertentu berisi gas O 2 seberat 12 kg. Tabung tersebut dikosongkan, kemudian
pada suhu dan tekanan yang sama isinya diganti dengan gas CH 4, berapa massa gas CH4 yang ada di dalam
tabung tersebut? (Ar.C=12 ; O=16).
4. 3,6 gram logam Mg (Ar=24) habis direaksikan dengan larutan HCl dan dihasilkan gas hidrogen menurut reaksi :
Mg (s) + 2HCl (aq) → MgCl2 (aq) + H2 (g)
Berapa volume gas hidrogen yang diukur pada keadaan standar ?
5. Berapa liter volume gas CO2 (Mr=44) yang massanya 2,2 gram dan diukur pada suhu dan tekanan yang sama
dengan 2 liter gas NH3 (Mr=17) yang massanya 6,8 gram?
6. 5 liter gas X2 massanya 1,5 gram yang diukur pada keadaan dimana 3 liter gas NO (Mr=.......) massanya 7,5
gram. Berapakah massa atom relatif unsur X tersebut?
7. Hitung massa KClO3 yang harus dipanaskan dengan reaksi :
KClO3 (s) → KCl (s) + O2 (g)
Agar didapatkan gas oksigen sebanyak 4 liter yang diukur pd saat 1 liter gas CH 4 massanya 1,5 gram
( Ar. K = 39 ; Cl = 35,5 ; O = 16 )

6. VOLUME GAS PADA KEADAAN TIDAK STANDAR

Dalam hal ini, berlaku Rumus Gas Ideal :


P = tekanan gas (atmosfir = atm) .1 atm = 76cm Hg
P V = n R T V = volume gas ( liter )
n = mol gas
R = tetapan gas 0,082 L.atm . mol-1. K-1

Co-So dan Latihan :


1. Berapa liter volume 9 gram uap air (Mr= 18) yang diukur pada keadaan 27 0C dan tekanan 1 atm?
Jawab :
gr 9
mol H2O = n =   0,5mol T = t + 273 = 27 + 273 =3000K
Mr 18
P V=nRT
L.atm
1 atm . V = 0,5 mol x 0,082  300 K
mol.K
V = 12,3 liter

2. Berapa gram massa 10 liter gas CO2 (Mr=44) yang diukur pada suhu 250C dan tekanan 152 Cm Hg?
3. 11,38 gr gas X2 yang bervolume 5 liter pada tekanan 2 atm dan suhu 27 0C? Berapakah massa atom relatif gas X ?
4. Berapa derajat celsiuskah suhu yang diperlukan untuk 1,34 gram gas CO 2 bila gas itu memiliki tekanan sebesar
38 cm Hg pada volume 2 liter ? (Ar.C=12 ; O=16)
5. Berapa cm Hg kah tekanan yang terjadi jika 2,35 gram gas C 2H6 yang bervolume 3 liter dipanaskan pada suhu
770C ? (Ar. C=12 ; H=1)

F. PERHITUNGAN KIMIA ( STOIKIOMETRI )

1. Penentuan Rumus Empiris dan Rumus Molekul


Di Bab terdahulu, kita telah membedakan Rumus Empiris dan Rumus Molekul, masih
ingatkan........ ? Perbandingan jumlah-jumlah atom pada rumus kimia suatu senyawa atau yg
dinyatakan dengan Angka Indeks ( angka yang kecil, dibawah unsur ), merupakan perbandi-
ngan jumlah mol atom-atomnya.
Page 45 of 56

Perbandingan jumlah atom (angka Indeks) = perbandingan mol atom

Co-So dan Latihan :


1. Suatu senyawa tersusun dari 84% karbon dan 16% hidrogen (Ar.C=12 ; H=1).Tentukan rumus empiris senyawa itu !
Jawab :
84  16
mol C : mol H =  7  16 Rumus empiris senyawa = C7H16
12  1

2. Suatu gas mengandung 48 gram karbon, 12 gram hidrogen dan 32 gram oksigen, tentukan rumus empiris gas
tersebut !
3. Suatu senyaa memiliki rumus empiris NO2 (Ar.N=14 ; O=16). Jika Mr.senyawa = 92, tentukan rumus molekulnya !
4. Suatu senyawa organik dengan Mr=80 mengandung 60% karbon, 5% hidrogen dan sisanya adalah nitrogen.
Tentukan rumus molekulnya !
5. 56 liter gas pada suhu 00c dan tekan 1 atm, memiliki massa 175 gram. Jika rumus empiris senyawa adalah CH 2,
bagaimanakah rumus mlekulnya?

2. Persentase Unsur Dalam Senyawa

Senyawa merupakan perbandingan jumlah atom dari masing-masing unsur penyusunnya. Pada sebuah senyawa
jumlah atomnya seluruhnya dianggap 100%. Sehingga dapat dicari Persen tiap unsur pada sebuah molekul senyawa
dari jumlah masing-masing atomnya.
Misalkan pada senyawa : XmYn :

m  Ar. X n  Ar.Y
% X =  100% %Y =  100%
Mr. X m Yn Mr. X m Yn

Co-So:
1. Berapa persen masing-masing unsur Ca, C, dan O dalam senyawa CaCO 3?(Ar.Ca=40 ; C=12 ; O=16)
Jawab :
Mr.CaCO3 = 100

1  Ar.Ca 1  40
% Ca =  100%   100%  40%
Mr.CaCO3 100

1  Ar.C 1  12
% C =  100%   100%  12%
Mr.CaCO3 100

3  Ar.O 3  16
% O =  100%   100%  48%
Mr.CaCO3 100

% Ca + % C + % O = (40 + 12 + 48)% = 100%

2. Hitung % masing-masing unsur pada senyawa :

a. P2O5 d. Al2(SO4)3
b. C6H12O6 e. Ca3(PO4)2.2H2O
c. CO(NH2)2 f. CH3COOH

( Ar. P=31; O=16; C=12; H=1; N=14; Al=27; S=32; Ca=40)


Page 46 of 56

3. Perhitungan Kemurnian Suatu Senyawa

% X m Yn Mr. X mYn
Misalkan pada Senyawa XmYn : 
%X m  Ar. X

Co-So : Berapakah kemurnian urea CO(NH 2)2 dalam pupuk yang mnegandung 46% Nitro-
Gen? (Ar.C=12; O=16; H=1)

%CO( NH 2) 2 Mr.CO( NH 2 ) 2
Jawab : Mr.CO(NH2)2 = 60 ; 
%N 2  Ar.N
%CO ( NH 2 ) 2 60

46% 28
60
%CO( NH 2 ) 2   46%  98,6%
28
4. Kadar Unsur Dalam Senyawa
Pada senyawa XmYn

massaX massaX mYn



Ar. X Mr. X m Yn

Co-So : 50 gram suatu campuran yang mengandung belerang dibakar sempurna sehingga seluruh belerang
dalam campuran diubah menjadi SO3 (Ar.S=32; O=16). Jika terbentuk 40 gram SO3, hitunglah kadar belerang dalam
campuran itu !

massaS massaSO3 Ar.S 32


Jawab :  massa S =  massaSO3   40 gr  16 gr
Ar.S Mr.SO3 Mr.SO3 80

massaS 16
kadar S dalam campuran =  100%   100%  32%
massaCampuran 50

Hitung : 1. Berapa banyak H2SO4 yang dihasilkan dari pembakaran 500 gr belerang.(Ar.H=1; s=32; O=16)

2. Dari hasil penelitian, dalam kopi terdapat kafein (Mr=194) yang mengandung 28,9% nitrogen. Berapakah
jumlah atom nitrogen yang terdapat dalam kafein tsb. ?

G. AIR KRISTAL

Kristal merupakan zat padat yang memiliki bentuk teratur, yang terbentuk dari suatu larutan yang mengalami
penguapan dan pemadatan secara perlahan. Bila larutan garam dapat diuapkan maka akan terjadi garam, tetapi
kemungkinan masih ada molekul air yang terjebak di dalam kristal tersebut. Air yang terjebak di dalam kristal inilah
yang disebut Air Kristal. Tidak semua kristal mengandung air kristal, dan jumlah air kristal untuk setiap zat tidak
sama.
Air kristal ini akan lepas jika dilakukan pemanasan pada kristal, kemudian berat kristal ditimbang sebelum dan
sesudah pemanasan. Atau cara yang umum dilakukan yaitu dengan menganalisis melalui reaksi kimia.
Page 47 of 56

Co-So: Kristal Zn(NO3)2.xH2O dipanaskan hingga air kristal semuanya menguap.Ternyata beratnya berkurang 36,54%.
Tentukan harga x ! (Ar.Zn=65; N=14; O=16; H=1)

Jawab : Misal berat kristal = 100 gram


Massa kristal setelah penguapan = (100 – 36,54)gr = 63,46 gr
Massa H2O 36,54% = 36,54 gr
63,46  36,54
Perbandingan mol Zn(NO3)2 : mol H2O =  0,34  2.03  1  6
189  18
Jadi harga x = 6 ; rumus kristal adalah Zn(NO3)2.6H2O

Latihan :
1. Untuk menentukan air kristal natrium pospat sebanyak 38 gram, kristal Na 3PO4.xH2O dipanaskan hinga semua air
kristal habis. Ternyata setelah penguapan massa kristal menjadi 16,4 gram. Tentukan jumlah air kristal dalam kristal
tersebut. (Ar.Na=23; P=31; O=16; H=1).
2. 11,6 gram kristal Na2SO4.xH2O dipanaskan hingga massanya tinggal 7,1 gram. Tentukan banyaknya molekul air kristal
yang terkandung di dalamnya !

H. PEREAKSI PEMBATAS
Masih ingatkah kamu, saat kita mempelajari hukum Proust dan Lavoisier? Jika kita mereaksi kan suatu Zat, maka
massa zat-zat yang bereaksi harus sesuai dengan hukum perbandingan tetap (Proust). Jika tidak sesuai dengan
perbandingan unsur-unsur menurut Proust, maka akan kita jumpai pada hasil reaksi suatu zat yang bersisa, agar
massa zat sebelum dan sesudah reaksi sama sesuai dgn Hukum Lavoisier.

Pada persamaan reaksipun, ada dua kemungkinan yang dapat terjadi.Jika kita reaksikan 2 zat:
Pertama : - kedua pereaksi tepat habis bereaksi.
Kedua : - Salah satu pereaksi habis bereaksi, sedangkan zat yang lain bersisa.
Pereaksi yang habis bereaksi akan membatasi hasil reaksi yang didapatkan. Pereaksi yang habis inilah yang disebut
sebagai pereaksi pembatas.

Contoh : 27 gram aluminium direaksikan dengan 1 liter HCl 5M pada reaksi berikut :
....Al + ....HCl → .... AlCl 3 + ....H2
a. Setarakan persamaan reaksi !
b. Zat apakah yang habis bereaksi?
c. Zat apakah yang bersisa?
d. Berapa gram kah zat yang bersisa?
e. Zat apakah yang menjadi pereaksi pembatas? Ar.Al = 27, H=1, Cl=35,5

Jawab :
a. 2Al + 6HCl → 2AlCl3 + 3H2
27
b. 2 mol 6 mol 2 mol 3 mol (atau) mol Al =  1mol
27
1 mol 3 mol 1 mol 1,5 mol mol HCl = 1L  5M  5mol
Yang tepat bereaksi

Maka : dari persamaan reaksi 1mol Al hanya tepat bereaksi dengan 3 mol HCl.
Tetapi zat yang disediakan 1 mol Al dengan 5 mol HCl, sehingga zat yang habis bereaksi adalah Al.
c. Zat yang bersisa adalah HCl = 5 mol – 3 mol = 2 mol
d. Massa HCl yang bersisa adalah = mol HCl x Mr.HCl = 2 mol x 36,5 = 73 gram HCl.
e. Zat yang menjadi pereaksi pembatas adalah zat yang habis bereaksi yaitu ......................

Latihan :

1. 10 gram tembaga direaksikan dengan 20 gram belerang:Cu + S → CuS (Ar.Cu=63,5 S=32).


a. Manakah yang berlaku sebagai pereaksi pembatas?
b. Berapa gram CuS yang terbentuk?
Page 48 of 56

c. Manakah zat yang bersisa dan berapa gram sisanya?

2. 3 gram logam Magnesium direaksikan dengan 200 ml larutan HCl yang mengandung 40 gr HCl
Mg + HCl → MgCl2 + H2
a. Zat apakah yang menjadi pereaksi pembatas ?
b. Berapa Molaritas HCl ?
c. Berapa gram massa Magnesium klorida yang dihasilkan ?
d. Berapa liter gas hydrogen yang dihasilkan pada keadaan standar ?
e. Berapa liter gas hydrogen yang terjadi pada tekanan 5 atm dan suhu 127 0C ?

( kerjakan soal-soal dari buku paket sebanyak-banyaknya, biar pinter..........)

Konsep Mol
( Si Togol )

Ingat – ingat janganlah.....lupa......


Rumus-rumus dalam kimia...........
Konsep mol menjadi dasarnya......
Hapal ini, bisa semua....................

Massa dalam gram = mol x Mr


Jumlal partikel = mol di x Avogadro
Molaritas = mol di bagi liter
Page 49 of 56

Ini konsentrasi dalam larutan

mol x 22,4 itulah volum gas dalam STP


Inilah rangkuman semua konsep mol
Yang dipakai di dalam ilmu kimia

Reff:
Jika tidak dalam STP
PV = nRT
T = suhu Kelvin
0,082 itulah R

Pada persamaan reaksi


Mol sebanding koefisien
Tapi janganlah anda lupa
Menyetarakan reaksi lebih dulu

Ada lagi hukum Gay – Lussac


Volume gas sebanding dengan mol nya 2x

BAB IX
REAKSI REDUKSI – OKSIDASI
( REAKSI REDOKS )

Kompetensi Dasar : Menjelaskan perkembangan konsep reaksi Oksidasi-Reduksi dan hubungan


nya dengan tata nama senyawa serta penerapammya.

A. PENGERTIAN REAKSI REDOKS


1. Konsep Redoks Yang Berhubungan Dengan Oksigen

Reaksi Oksidasi : - Reaksi suatu unsur / senyawa dengan oksigen.


- Reaksi yang membutuhkan oksigen.
- Oksigen berada di sebelah kiri tanda panah.
- Reaksi pembakaran (karena pembakaran tidak dapat berlangsung tanpa
oksigen.

Contoh :
Reaksi Oksidasi Unsur : C + O2 → CO2
Page 50 of 56

S + O2 → SO2
2Fe + O2 → 2FeO

Reaksi Oksidasi senyawa : 2SO2 + O2 → 2SO3


4FeO + O2 → 2Fe2O3
2C2H6 + 7O2 → 4CO2 + 6H2O (reaksi pernapasan pada manusia dan hewan)

Reaksi oksidasi ada yang merugikan, misalnya : besi berkarat dan minyak goreng menjadi tengik. Sedangkan
reaksi oksidasi yang menguntungkan misalnya : pembakaran bahan bakar (bensin, minyak tanah), pembakaran
glukosa dalam tubuh. Udara yang kita hirup mengandung oksigen dan langsung digunakan untuk pembakaran
glukosa. Kita akan mati kalau udara yang kita hirup tidak mengandung oksigen.

Reaksi Reduksi : - Reaksi pelepasan oksigen dari senyawa yang beroksigen.


- Kebalikan dari reaksi oksidasi
- Oksigen berada di sebelah kanan tanda panah.
- Reaksi pemanasan.

Contoh : ( berarti kebalikan dari reaksi oksidasi, coba lakukan ! )

Reaksi reduksi adalah reaksi pelepasan oksigen, yang umumnya memerlukan pemanasan ( pemanasan bu kan
pembakaran, karena hanya meningkatkan suhu tanpa oksigen tetapi dengan menggunakan energi listrik).
Misalnya :
2KClO3 → 2KCl + 3O2

6CO2 + 6H2O → C6H12O6 + 6O2



Keterangan : tanda panah yang menghadap ke atas di bawah tanda panah reaksi adalah tanda pemanasan.

Pada reaksi reduksi, terkadang juga diperlukan snyawa lain untuk menangkap atau menarik oksigen yang
dilepaskan. Misalnya pengaliran gas hidrogen pada pemanasan oksida tembaga yaitu hidrogen menangkap oksigen
dan manghasilkan H2O. Atau penambahan karbon pada pengolahan bijih besi (Fe 2O3 ) yaitu karbon menangkap
oksigen dan menghasilkan CO2.

CuO + H2 → Cu + H2O

2Fe2O3 + 3C → 4Fe + 3CO 2

2. Konsep Redoks Yang Berhubungan dengan Elektron
Ternyata reaksi redoks tidak hanya berhubungan dengan oksigen. Banyak reaksi redoks yang tidak melibatkan
oksigen, tetapi melibatkan elektron.

Reaksi Oksidasi : - Reaksi pelepasan elektron.


- elekton berada di kanan tanda panah reaksi.

Reaksi Reduksi : - Reaksi penangkapan elektron.


- elektron berada di kiri tanda panah reaksi.

Contoh Reaksi Oksidasi : Contoh Reaksi Reduksi :

Zn → Zn2+ + 2e- Cu2+ + 2e- → Cu


Na → Na+ + e- Ag+ + e- → Ag
Fe2+ → Fe3+ + e- Au3+ + 3e- → Au
Page 51 of 56

Ditinjau dari pelepasan dan penerimaan elektron, maka tidak mungkin reaksi hanya oksidasi saja ( elektronnya
lepaskemana ? ). Demikian juga tidak mungkin reaksi reduksi saja ( dari mana elektron yang diterima ? ). Dengan demikian,
kalau ada zat yang melepas elektron, harus ada zat yang menangkap elektron. Jadi kalau ada reaksi oksidasi, harus ada
reaksi reduksi. Maka konsep reaksi oksidasi-reduksi harus bergabung (dalam satu reaksi), artinya reaksi harus mengala- mi
oksidasi dan reduksi ( reaksi harus redoks ).
Misalnya :
Reaksi Oksidasi : Zn → Zn 2+ + 2e-

Reaksi Reduksi : Cu2+ + 2e- → Cu


____________________________________________+

Reaksi Redoks : Zn + Cu2+ → Zn2+ + Cu

Jadi reaksi redoks adalah reaksi dengan adanya pelepasan dan penerimaan elektron atau reaksi dengan
adanyatransfer elektron.

Pengertian Bilangan Oksidasi ( BILOKS )

Sebelum membahas konsep reaksi redoks dari perubahan bilangan oksidasi, kita pahami dulu apa yang dimaksud
dengan bilangan oksidasi dan bagaimana cara menentukan bilangan oksidasi ?

BILOKS
( MUATAN )

Biloks ( + ) : - unsur yang melepas elektron Biloks ( - ) : - unsur yang menangkap elektron
- unsur logam Gol.IA, IIA, IIIA dan gol.B - unsur non logam gol.IVA - VIIA
- mempunyai harga keelektronegatifan kecil - keelektronegatifan besar

Contoh penentuan tanda biloks dari atom-atom dalam pembentukan senyawa :


Diketahui unsur dengan harga keelektronegatifan Na = 1,0 ; H = 2,1; C = 2.5; Cl = 2,9; O = 3,5; F = 4,1

Atom Perbandingan Biloks Biloks Senyawa


Keelektronegatifan (+) (-)
H dan Cl H < Cl H Cl HCl
H dan C H < C H C CH4
Cl dan C C < Cl C Cl CCl4
H dan Na Na < H Na H NaH
O dan Cl Cl < O Cl O Cl2O
Cl2O3
O dan F O < F O F OF2

Jadi, dari contoh di atas, tanda biloks dilihat dari jumlah harga keelektronegatifan. Besarnya bilangan oksidasi
tergantung dari jumlah elektron valensi unsur.
Atom Konfigurasi e- e- valensi Melepaskan e- Biloks (+) Menerima e- Biloks ( - )
1H 1 1 1 +1 1 -1
6C 2 4 4 4 +4 4 -4
Page 52 of 56

8O 2 6 6 2 +2 2 -2
9F 2 7 7 Tidak ada - 1 -1
11Na 2 8 1 1 1 +1 Tidak ada -
17Cl 2 8 7 7 1,3,5,7 +1, +3, +5 1 -1
+7

Catatam : Untuk atom Na, karena bersifat logam, tidak mungkin menerima elektron, sehingga tidak ada biloks
negatif.Untuk atom F,karena merupakan atom yang paling elektronegatif, sehingga tidak ada biloks positif nya.
Untuk selanjutnya, karena tidak mungkin untuk menghapal harga keelektronegatifan dari setiap unsur,maka untuk
menentukan biloks suatu unsur dalam suatu senyawa dapat dilakukan dengan cara menghapal beberapa ketentuan
biloks unsur – unsur :
1. Biloks unsur bebas = 0
Unsur atomik ( monoatomik, diatomik, triatomik, dst ) mempunyai biloks = 0
Contoh : Na, Fe, F2, Cl2,H2, O2, O3, P4, S8.

2. Biloks atom H selalu +1, yaitu atom H yang bergabung dengan atom non-logam, kecuali dalam senyawa hidrida
(senyawa logam dengan hidrogen), biloksnya = -1 (contoh NaH, CaH 2)

+1 (dengan non logam)


Biloks H
-1 (dengan logam)

Biloks H = +1 pada senyawa : HNO 3, HCl, H2SO4, H2O, CH4, NH3.

3. Biloks atom O selalu -2, kecuali :


- pada senyawa peroksida, biloks O = -1
(H2O2, Na2O2, BaO2)
- pada senyaw OF2, biloks O = +2.
Senyawa dengan biloks O = -2 pada senyawa :
HNO3, H2SO4, K2SO4, KmnO4, Na2O, CO2.

4. Biloks logam golongan utama (A) adalah positif dan harganya tergantung dari golongannya :
- Logam golongan IA = +1 ( Na, K, Rb, Cs, Fr)
- Logam golongan IIA = +2 (Mg, Ca. Sr, Ba, Ra)
- Logam golongan IIIA = +3 (Al)

5. Biloks logam golongan transisi ( golongan B ) lebih dari satu :


Fe = +2, +3 Zn = +2
Cu = +1, +2 Ni = +2
Ag = +1
6. Biloks ion sebanyak muatan ion tersebut. Misalnya : Cu+2 = +2, SO42- = -2 , NO3- = -1
7. Jumlah biloks unsur-unsur dalam suatu senyawa = 0

Cara Penentuan Bilangan Oksidasi Unsur

Jika akan menentukan biloks unsur dalam senyawa berarti harus hapal biloks unsur yang lain, yang ada
dalam senyawa tersebut. Biloks unsur yang dicari dimisalkan terlebih dahulu :
Contoh : a. Tentukan biloks Mn dalam senyawa KMnO 4 ?
Jawab :
Biloks K = +1, O = -2
Misalkan biloks Mn = A
Biloks KMnO4 = biloks K + biloks Mn + (4 ҳbiloks O)
0 = +1 + A + (4 ҳ (-2) )
0 = +1 + A -8
Page 53 of 56

0 = A–7
A =7 Jadi biloks Mn = +7

b. Tentukan biloks Fe dalam Fe2O3 !


Jawab :
Biloks O = -2 Misalkan biloks Fe = B
Biloks Fe2O3 = ( 2 . biloks Fe ) + ( 3 . biloks O )
0 = 2 . B + ( 3 . (-2) )
0 = 2.B - 6
6 = 2.B
B = 6/2 = 3

Jadi biloks Fe = +3

c. Tentukan biloks Cr pada Cr2O7 2- , misalakan biloks Cr = X


Jawab :
Biloks Cr2O7 2- = ( 2 . biloks Cr ) + ( 7 . biloks O )
-2 = ( 2 . X ) + ( 7 . (-2) )
-2 = 2X - 14
-2 + 14 = 2X
12 = 2X
X = 12/2 = 6
Jadi biloks Cr = 6

Latihan :
1. Tentukan biloks S dalam Na2S2O3 !
2. Tentukan biloks S dalam SO4 2- !
3. Tentukan biloks Mn dalam MnO2 !
4. Tentukan biloks Cl dalam ClO3 - !
5. Tentukan biloks P dalam K 4P2O7 !
6. Tentukan biloks Cl dalam Ca(ClO 2)2 !

3. Konsep Redoks Yang Berhubungan Dengan Biloks

Sebelum ini kita sudah membahas bahwa reaksi redoks adalah reaksi yang berhubungan dengan adanya
pelepasan dan penerimaan elektron.

Reaksi Oksidasi : Zn → Zn2+ 2e-


Biloks : 0 +2

biloks Zn bertambah dari 0 menjadi +2

Jadi Reaksi Oksidasi adalah : Reaksi dengan biloks bertambah

Raksi Reduksi : Cu2+ + 2e- → Cu


Biloks : +2 0

boloks Cu berkurang dari +2 menjadi 0


Page 54 of 56

Jadi Reaksi Reduksi adalah : Reaksi dengan biloks berkurang

Dari reaksi tersebut di atas, maka reaksi redoks adalah reaksi dengan adanya pertambahan dan pengu -rangan
biloks atau reaksi redoks adalah reaksi dengan adanya perubahan biloks.

Sebelumnya sudah kita bahas, bahwa setiap ada reaksi yang melepas elektron (reaksi oksidasi) pasti disertai
dengan reaksi penerimaan elektron (reaksi reduksi). Begitu juga setiap ada reaksi zat yang bertam bah biloksnya
(oksidasi) pasti disertai dengan reaksi zat yang berkurang biloksnya (reduksi).

Bagaimana jika reaksi redoks yang berhubungan dengan penggabungan dan pelepasan oksigen, apakah
ada hubungannya dengan pelepasan/penerimaan elektron dan perubahan biloks ?

Reaksi Oksidasi :
2Ca + O2 → 2CaO

2Ca + O2 → 2Ca 2+ + 2O 2-

2Ca → 2Ca 2+ + 4e – ( reaksi oksidasi )


0 +4

biloks Ca bertambah dari 0 menjadi +4 (untuk 2 ion Ca 2+, jadi untuk 1 ion Ca = +2 )

O2 + 4e - → 2O 2- ( reaksi reduksi )
0 -4

biloks O berkurang dari 0 menjadi -4 (untuk 2 ion O 2-, jadi untuk 1 ion O2- = -2)

Dengan demikian, maka reaksi oksidasi menurut pelepasan/penerimaan oksigen, di dalamnya ternyata ada
reaksi oksidasi- reduksi ( reaksi redoks ).

Reaksi Reduksi :
2Na2O → 4Na + O2
4Na + + 2O 2- → 4Na + O2
4Na + + 4e - → 4Na (reaksi reduksi)
+4 0

biloks Na berkurang (reduksi) dari +4 (utk 4 ion Na +, jadi utuk 1 ion Na+ = +1) menjadi 0

2O 2- → O2 + 4e- (reaksi oksidasi)


4e- 0

biloks O bertambah (oksidasi) dari -4 (utk 2 ion O 2-,jadi utuk 1 ion O2- = -2) menjadi 0

Begitu juga reaksi reduksi menurut pelepasan/penerimaan oksigen, di dalamnya ternyata ada reaksi oksidasi –
reduksi ( reaksi redoks ).

Kesimpulan : Konsep reaksi redoks : 1. Berhubungan dengan oksigen


2. Berhubungan dengan elektron saling berhubungan satu
3. Berhubungan dengan biloks dengan yang lainnya.

Co – So :
Tentukan zat yang melakuan reaksi oksidasi dan zat yang melakukan reaksi reduksi dari reaksi berikut :
1. Fe + 2Ag + → Fe 2+ + 2 Ag
2. Ni + 2HCl → NiCl2 + H2
3. 2KMnO4 + 10KI + 8H2SO4 → 2MnSO4 + 5I2 + 6K2SO4 + 4H2O
4. 2Cl2 + 2H2O → 2HClO + 2HCl
Page 55 of 56

5. 3Cu + 8HNO3 → 3Cu(NO3)3 + 2NO + 4H2O

Menentukan Jenis Reaksi, Redoks atau bukan Redoks.

Periksalah, apakah reaksi berikut tergolong reaksi redoks atau bukan redoks !

a. 2KMnO4 + 14 HCl → 2MnCl2 + 2KCl + 5Cl2 + 7H2O


b. CaCO3 + 2HCl → CaCl2 + CO2 + H2O

Untuk menentukan biloks-biloks unsur pada tiap senyawa, sementara angka-angka koefisien tidak kita pakai
terlebih dahulu.

Jawab :
a. KMnO4 + HCl → MnCl2 + KCl + Cl2 + H2O
+1 +7 4(-2) +1 -1 +2 2(-1) +1 -1 2(0) 2(+1) -2

biloks Mn berkurang
dari +7 jadi +2

biloks Cl bertambah dari -1 jadi 0

Maka reaksi ini adalah reaksi redoks. Karena ada zat yang mengalami pertamba-
han dan pengurangan harga biloks unsurnya.

b. CaCO3 + HCl → CaCl2 + CO2 + H2O


+2 +4 3(-2) +1 -1 +2 2(-1) +4 2(-2) 2(+1) -2

Dari persamaan reaksi ini, unsur Ca, C, O, H, maupun Cl tidak ada yang mengalami
perubahan harga biloks, maka reaksi ini bukan reaksi redoks.

Menentukan Oksidator dan Reduktor

Oksidator = zat yang mengalami reduksi / zat yang mengoksidasi zat lain.
Reduktor = zat yang mengalami oksidasi / zat yang mereduksi zat lain.

Jadi untuk menentukan zat mana yang bersifat oksidator dan zat mana yang bersifat reduktor kita harus menentukan
dahulu zat mana yang mengalami reduksi dan oksidasi seperti yang telah kita pelajari sebelumnya.

Latihan :
Tentukan oksidator, reduktor, hasil oksidasi dan reduksi pada reaksi berikut :
a. CuO(s) + H2(g) → Cu(s) + H2O(g)
b. Cu(s) + 4HNO3(aq) → Cu(NO3)2(aq) + 2NO2(g) + 2H2O(g)
c. Mg(s) + 6HNO3(aq) + 7H2(g) → Mg(NO3)2(aq) + 2NH4NO3(aq) + 6H2O(g)

Reaksi Disproporsionasi dan Reaksi Konproporsionasi

Reaksi Disproporsionasi = reaksi redoks yang oksidator dan reduktornya sama.


Reaksi Konproporsionasi = kebalikan dari reaksi disproporsionasi, yaitu reaksi redoks yang
hasil reduksi dan oksidasinya sama.

Contoh reaksi disproporsionasi :

Cl2 + 2NaOH → NaCl + NaClO + H 2O


0 -1 +1 +1-2

mengalami reduksi/Cl 2 sbg oksidator


Page 56 of 56

Cl2 sbg oksidator dan Reduktor


mengalami oksidasi/Cl2 sbg reduktor

Contoh reaksi Konproporsionasi :

2H2S + SO2 → 3S + 2H 2O
2(+1) -2 +4 2(-2) 0

rks oksidasi/.............................

reaksi reduksi/.......................

EVALUASI BAB VI
1. Kerjakan Uji Kepahaman Anda pada hal. 107 buku paket Erlangga, Michael Purba.
( nomor 1 dan 2 ) !
2. Kerjakan Uji Kepahaman Anda pada hal.109 nomor 3 (tabel)!
3. Kerjakan Latihan 5.1 hal 111 buku paket, nomor 1 – 4!
4. Kerjakan Uji Kepahaman Anda hal.122 buku paket, nomor 19 dan 20 !
5. Kerjakan Uji Kepahaman Anda, hal.126, nomor 22, 23, 24 !

Motto : Memikirkan yang belum dimengerti memang susah dan malas (awas itu bisikan Setan…..), tapi usahakan terus sambil minta tolong ke Tuhan……
Bisakan…..? Klo kamu ngerti karena dipelajari….pasti kamu temukan kepuasan…..
Jika dah lupa cepat ulangi lagi ya……?

Cobalah biasakan memikirkan apa yang kita lihat & rasakan pada alam sekitar dan kejadian-kejadiannya,
Hubungkan dengan apa yang telah kita pelajari
Niscaya kita makin tau kita itu sangat bodoh dan Tuhan Maha Pintar………
Saat kita sadar bahwa kita sangat bodoh, orang katakan kita pintar……
SRA

Anda mungkin juga menyukai