A. KLASIFIKASI MATERI
Materi atau zat adalah segala sesuatu yang mempunyai massa dan menempati ruang.
Semua materi di sekitar kita, termasuk semua makhluk hidup tergolong materi karena
memiliki massa dan menempati ruang.
Materi berdasarkan wujudnya dapat dikelompokkan kedalam zat padat, cair dan gas. Contoh
zat padat adalah beberapa jenis logam, seperti besi, emas, dan seng. Air, minyak goreng, dan
bensin merupakan contoh wujud zat cair. Contoh zat berwujud gas adalah udara, asap dan uap
air1. Perbedaan sifat zat padat, cair, dan gas dijelaskan pada Tabel 1.1.
Cair Gas
Padat
Gaya tarik menarik antar Gaya tarik menarik antar Gaya tarik menarik antar
partikelnya sangat kuat partikelnya tidak begitu kuat partikelnya sangat lemah
Jarak antar partikel zat sangat Jarak antar partikel zat lebih Jarak antar partikel zat
rapat dan teratur renggang sangat renggang dan
berjauhan
Gaya partikelnya sangat Gaya partikelnya dapat Gaya partikelnya dapat
terbatas (bergetar di tempat) berpindah tempat, tetapi tidak berpindah tempat (bergerak
mudah meninggalkan sangat bebas)
kelompoknya
Bentuk dan volumenya tetap Bentuk berubah-ubah sesuai Bentuk dan volumenya
tempatnya dan volume tetap berubah-ubah
1. Widodo, W, dkk. 2017. I P A Semester 1. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia.
29
B. UNSUR, SENYAWA DAN CAMPURAN
Unsur merupakan zat tunggal yang tidak dapat dibagi lagi menjadi bagian yang lebih
sederhana dan akan tetap mempertahankan karakteristik asli dari unsur tersebut. Contoh
besi, timah, seng, tembaga, dan nikel.
Senyawa terdiri atas dua buah unsur atau lebih. Suatu senyawa masih dapat diuraikan
menjadi unsur-unsurnya. Senyawa merupakan zat tunggal/murni yang dapat diuraikan
menjadi dua atau lebih zat yang lebih sederhana dengan proses kimia biasa. Misalnya air
memiliki rumus H2O dapat diuraikan menjadi unsur hydrogen (H) dan Oksigen (O).2
Campuran merupakan materi yang terdiri atas dua zat atau lebih yang masih
mempunyai sifat zat aslinya. Campuran terbentuk tanpa melalui reaksi kimia. Campuran
dibedakan menjadi dua, yaitu campuran homogen dan campuran heterogen.
1. Campuran homogen
Campuran yang zat-zat penyusunnya bercampur secara merata sehingga setiap bagian
memiliki bagian yang sama. Contoh: gula larut dalam air.
Zat terlarut
pelarut
Gambar.Dok pribadi
2. Campuran heterogen
2. Widodo, W, dkk. 2017. I P A Semester 1. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia.
30
Campuran yang zat-zat penyusunnya tidak bercampur merata sehingga ada bagian
campuran yang memiliki sifat berbeda. Campuran heterogen dibedakan menjadi dua
macam, yaitu suspensi dan koloid.
1) Suspensi adalah campuran antara zat padat dengan cairan atau gas di mana zat padat
tersebut tidak larut. Contoh: campuran pasir dengan air.
2) Koloid adalah campuran antara dua zat atau lebih di mana salah satu zat penyusunnya
tersebar dalam zat penyusun lain. Contoh: debu, keju, kabut, dsb.
Sumber: https://www.bukusekolah.net
3. R. Fausia Lu’luun Hasni, dkk. 2019. IPA. .Zat, sifat dan perubahannya. Jakarta:. Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan. Kementrian Pendidikan dankebudayaan hal 46
31
Asam dengan nilai pH 3–6 disebut asam lemah.
Suatu zat termasuk asam jika memiliki sifat-sifat:
a. rasanya masam,
b. bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion hidrogen (H+),
c. mengubah warna lakmus biru menjadi merah,
d. dapat menghantarkan arus listrik.
Beberapa contoh asam dalam kehidupan sehari-hari: seperti:asam klorida (HCl), Asam
Sulfat (H2SO4) dan Asam Asetat (CH3COOH).
2. Basa
Basa adalah senyawa yang menghasilkan ion hidroksida (OH-) ketika dilarutkan ke
dalam air.
LOH (aq) → L+ (aq) + OH- (Aq)
Contoh:
NaOH (aq) → Na+ (aq) + OH- (Aq)
Basa merupakan larutan yang banyak kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Contohnya benda yang mengandung basa ialah sabun mandi, sabun cuci, sampo
pasta gigi obat maag dan pupuk.4
Suatu zat atau larutan termasuk basa jika memiliki ciri-ciri:
1. Mempunyai rasa agak pahit (tidak boleh dicicipi)
2. Terasa licin dikulit
3. Dapat mengubah warna kertas lakmus merah menjadi biru
4. Widodo, W, dkk. 2017. I P A Semester 1. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia.
32
3. Garam
Garam dapat dibuat dengan mereaksikan suatu logam dengan asam kuat yang
encer atau mereaksikan antara asam dengan basa., reaksi asam dengan basa disebut
reaksi netralisasi.Reaksi netralisasi menghasilkan senyawa yang disebut garam. Contoh
garam dapur (NaCL) yang terbentuk dari reaksi antara natrium hidroksida dengan asam
klorida.
Contoh garam yang ada pada kehidupan kita sehari-hari :
• Natrium klorida (NaCL) yang disebut garam dapur
• Magnesium sulfat (MgSO4) yang disebut garam inggris sebagai abat pencuci
perut.
• Kalsium karbonat (CaCO3) merupakan senyawa dalam batu kapur, marmer
atau batu pualam.
• Natrium karbonat (Na2CO3) yang disebut soda pencuci
• Aluminium solfaf ( Al2(SO4) ), untuk penjernihan air
• Natrium stearat ( NaC17H35COO ), bahan sabun mandi
D. INDIKATOR PH
Sifat asam,basa dan garam dapat diidentifikasi dengan menggunakan
indicator. Indikator asam basa adalah zat yang dapat berubah warna dalam keadaan
asam atau basa. Indikator ini dapat dibedakan menjadi indicator alami dan indicator
buatan.
1. Indikator alami
Indicator alami merupakan bahan alam yang dapat berubah warnanya dalam
larutan yang sifatnya berbeda, asam, basa atau netral. 5 Tumbuhan yang biasanya
digunakan sebagai indicator alami seperti kunyit, bunga mawar, kubis merak,
ungu dan bunga kembang sepatu. Perubahan warna indicator bergantung pada
warna jenis tanamannya. Contoh : ekstrak kunyit akan memebrikan warna kuning
cerah apabila dalam larutan asam dan dalam basa akan memberikan warna jingga.
Cara membuat indikator alami adalah dengan cara menumbuk bunga/daun/umbi
yang mempunyai warna sampai halus.
2. Indicator buatan
Indikator ini pada umumnya sudah dibuat di laboratorium atau pabrik alat-alat
kimia, kita tinggal menggunakannya.6 Salah satu contohnya kertas lakmus. Kertas
lakmus terdiri dari lakmus merah dan lakmus biru. Warna lakmus biru akan
menjadi merah dalam larutan asam, dan kertas lakmus merah akan menjadi biru
dalam larutan basa..
5. Widodo, W, dkk. 2017. I P A Semester 1. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia.
6. R. Fausia Lu’luun Hasni, dkk. 2019. IPA. .Zat, sifat dan perubahannya. Jakarta:. Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan. Kementrian Pendidikan dankebudayaan hal 58
33
E. PEMISAHAN CAMPURAN
Campuran adalah materi yang tersusun dari dua jenis zat murni atau lebih dan
masih memiliki sifat-sifat dari zat penyusunnya.Berikut ini adalah beberapa metode
dalam memisahkan campuran Antara lain:
Filtrasi/penyaringan
Merupakan metode pemisahan campuran yang digunakan untuk memisahkan
cairan dan padatan yang tidak larut berdasarkan pada perbedaan ukuran
partikel zat-zat yang bercampur. Contoh gambar pemanfaatan filtrasi
Sumber: https://www.hargaphmeter.com/
Sentrifugasi
Metode ini sering dilakukan sebagai pengganti filtrasi jika partikel padatan
yang terdapat dalam campuran memiliki ukuran sangat halus dan jumlah
campurannya lebih sedikit.contoh pemanfaatan sentrifugasi dalam
kehidupan sehari-hari
Sumber: https://www.utakatikotak.com/
Destilasi/penyulingan
Pada umunya digunakan untuk memisahkan suatu zat cair dari campurannya.
Sumber: https://id.quora.com/
34
Kromatografi
Metode pemisahan dengan cara kromatografi digunakan dalam berbagai
kegiatan, diantaranya untuk memisahkan zat warna dan tes urine untuk
seseorang yang dicurigai menggunakan obat terlarang atau doping.
https://berita.baca.co.id/
Sublimasi
Prinsip kerjanya didasarkan pada campuran zat yang memiliki satu zat yang
dapat menyublim sedangkan lainnya tidak dapat menyublim. Contoh
memisahkan garam dan iodin.
35
hari karena panas dan penyusutan karena dingin.
Perubahan fisika yang berupa perubahan bentuk zat.
Perubahan bentuk materi dapat terjadi jika dipukul, diremas, atau menggunakan alat
bantu seperti mesin. Contoh: kayu yang berasal dari pohon dapat diubah bentuknya
menjadi meja, kursi dan lemari dengan menggunakan alat seperti pahat, gergaji atau
palu, Tanah liat dapat diubah menjadi hiasan didalam rumah, seperti guci, vas
bunga, dll.
2. Perubahan Kimia
Perubahan kimia adalah perubahan zat yang dapat menghasilkan atau
membentuk zat baru dengan sifat kimia yang berbeda dengan zat asalnya. Contoh
perubahan kimia benda: makanan basi, besi berkarat, kertas terbakar, buah matang,
dan lain-lain.
Ciri-ciri yang menyertai reaksi kimia
1. Terjadinya perubahan suhu
2. Terjadinya endpan
3. Terbentuknya gas
4. Terbentuknya zat baru
5. Terjadinya perubahan warna
Reaksi endoterm, yaitu reaksi kimia yang memerlukan (menyerap) energi panas
sehingga menimbulkan efek dingin pada lingkungan. Contoh: garam dapur (NaCl)
yang dilarutkan dalam air.
36