Anda di halaman 1dari 12

Handout IPA

ZAT
DAN KARAKTERISTIKNYA

1
UNTUK BAHAN BELAJAR TAMBAHAN KELAS 7
PENGANTAR

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Menjelaskan konsep campuran homogen,
KD 3.3.
sifat fisika dan kimia, perubahan fisika dan
•Menjelaskan konsep campuran dan kimia dalam kehidupan sehari-hari
zat tunggal (unsur dan senyawa), 2. Menjelaskan konsep campuran heterogen,
sifat fisika dan kimia, perubahan
fisika dan kimia dalam kehidupan sifat fisika dan kimia, perubahan fisika dan
sehari-hari kimia dalam kehidupan sehari-hari
3. Menjelaskan konsep campuran zat tunggal,
sifat fisika dan kimia, perubahan fisika dan
kimia dalam kehidupan sehari-hari
4. Menyajikan hasil penyelidikan atau karya
KD 4.3.
tentang sifat fisika dan kimia, perubahan
•Menyajikan hasil penyelidikan atau fisika dan kimia pada campuran homogen
karya tentang sifat larutan, 5. Menyajikan hasil penyelidikan atau karya
perubahan fisika dan perubahan
tentang sifat fisika dan kimia, perubahan
kimia, atau pemisahan campuran
fisika dan kimia pada campuran heterogen
6. Menyajikan hasil penyelidikan atau karya
tentang sifat fisika dan kimia, perubahan
fisika dan kimia pada zat tunggal

Zat Dan Karakteritiknya dalam Kehidupan


Kita

Pernahkah kamu berbelanja makanan


atau minuman (jajan) di kantin sekolah?
Jajan apakah yang kamu senangi? Apakah
kamu sering membeli es sirup atau nutrisari
dan sejenisnya? Mana yang sering kamu
lakukan membeli es menggunakan kantong
plastik atau dengan gelas? Untuk
membuatkan nutrisari penjual akan
melakukan langkah-langkah berikut:
1. memecahkan batu es dari bongkahan
besar menjadi potongan-potongan kecil
2. menyimpan potongan es ke dalam termos
es
3. melarutkan nutrisari ke dalam gelas dengan menggunakan air minum dari galon air
4. menambahkan potongan es ke dalam gelas
5. mengaduk hingga tercampur rata
Beberapa pertanyaam yang timbul dari peristiwa ini adalah:
1. Mengapa penjual harus memecahkan bongkahan batu es sebelum dimasukkan ke dalam gelas?
2. Mengapa air sangat gampang dipindahkan dari satu wadah ke wadah lainnya hanya dengan
menuangnya?
3. Air minum yang awalnya bening berubah mengikuti warna nutrisari saat sudah terlarut dan tidak
dapat dibedakan lagi mana air minum dan mana serbuk nutrisari, bagaimana kamu
menjelaskannya?
4. Bisakah kita memisahkan kembali nutrisari dan air minum?
5. Batu es yang ada dalam gelas lama-kelaman akan semakin kecil dan akhirnya tidak terlihat lagi,
mengapa demikian?
Semua pertanyaan ini merupakan bagian dari bahasan materi zat dan karakteristiknya yang saat ini
akan kita pelajari.

1
MATERI PELAJARAN

ZAT PADAT, CAIR, DAN GAS


Zat adalah sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa. Berdasarkan wujudnya, zat
dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu zat padat, cair dan gas.

Ilustrasi partikel penyusun zat padat, cair, dan gas

Ciri-ciri setiap wujud zat dapat dilihat pada tabel berikut.


Tabel 1. Ciri-ciri Zat Padat, Cair, dan Gas
No. Ciri-ciri Padat Cair Gas
1. Bentuk Tetap Berubah sesuai wadah Berubah sesuai wadah
2. Volume Tetap Tetap Berubah sesuai wadah
3. Jarak partikel Rapat Renggang Sangat renggang
4. Gerak partikel Tidak dapat bergerak Dapat bergerak bebas Dapat bergerak sangat
bebas namun terbatas bebas
5. Gaya tarik Sangat kuat Lemah Sangat lemah
antarpartikel
2
Semakin kuat gaya tarik antarpartikel suatu benda, maka semakin sulit partikel
tersebut untuk bergerak bebas sehingga jarak antar partikel semakin rapat. Karena
partikel tidak dapat bergerak bebas maka bentuk dan volume benda tidak dapat
berubah.

ZAT TUNGGAL DAN CAMPURAN


Berdasarkan komposisinya, zat dapat dibedakan menjadi zat dengan substansi murni dan zat
dengan substansi tidak murni. Zat dengan substansi murni sering juga disebut zat tunggal atau
molekul. Zat dengan substansi murni terbagi menjadi dua yaitu unsur dan senyawa. Sementara zat
dengan substansi tidak murni disebut dengan campuran. Perbedaan ketiga jenis zat tersebut dapat
dilihat pada tabel.
Tabel 3. Karakteristik Unsur, Senyawa, dan Campuran
No. Karakteristik Unsur Senyawa Campuran
1. Penyusun Dua atau lebih atom Dua atau lebih atom Dua atau lebih
yang sejenis yang berbeda jenis unsur/senyawa
2. Pemisahan Tidak dapat Secara kimia Secara fisika
dipisahkan secara
kimia biasa
3. Sifat Sesuai dengan atom Berbeda dengan sifat Sifat zat penyusun tidak
penyusunnya zat penyusunnya hilang
4. Perbandingan - Perbandingan atom Perbandingan
penyusun penyusunnya selalu unsur/senyawa
tetap penyusunnya tidak tetap
5. Ilustrasi

ZAT TUNGGAL
Zat tunggal adalah materi paling sederhana secara fisika. Contohnya, air murni, tembaga,
alumuniun, gas oksigen, emas murni, dan gula.
1. Unsur
Unsur merupakan zat tunggal yang tidak dapat dibagi lagi penyusunnya dengan reaksi
kimia biasa. Unsur dibentuk oleh atom-atom (dua atau lebih) yang sejenis. Contoh unsur di
antaranya adalah emas, perak, oksigen, tembaga, dan besi. Berdasarkan sifatnya, unsur dapat
dibedakan menjadi unsur logam dan unsur nonlogam. Perbedaan sifat keduanya dapat dilihat
pada tabel berikut.
Tabel 4. Perbedaan Unsur Logam dan Nonlogam
No. Unsur logam Unsur Nonlogam
1. Berwarna mengkilap Berwarna tidak mengkilap
2. Berwujud padat (kecuali raksa) Beragam (padat, cair, gas)
3. Penghantar yang baik untuk panas Penghantar yang buruk untuk panas
dan listrik dan listrik
4. Memiliki titik didih dan titik lebur Memiliki titik didih dan titik lebur
tinggi yang rendah
5. Dapat ditempa Tidak dapat ditempa dan rapuh
6. Dapat di renggangkan Tidak dapat direnggangkan
7. Contoh: besi (Fe), emas (Au), Contoh: karbon (C), nitrogen (N),
tembanga (Cu), dan aluminium (Al) silikon (Si),

3
2. Senyawa
Senyawa merupakan zat tunggal yang masih bisa dibagi menjadi zat yang lebih sederhana
melalui proses kimia. Perbandingan atom penyusun senyawa selalu tetap dan sifat senyawa
berbeda dengan sifat-sifat penyusunnya. Misalnya senyawa air (H2O) terdiri dari 2 atom
hidrogen (H) dan 1 atom oksigen (O). Artinya perbandingan 2 atom hidogen dan 1 atom oksigen
adalah mutlak untuk air. Apabila perbandingan ini diubah dengan menambahkan 1 atom
oksigen lagi sehingga menjadi 2 atom hidrogen dan 2 atom oksigen (H 2O2), maka zat ini bukan
air lagi melainkan zat yang disebut hidrogen peroksida.
Selanjutnya air memiliki sifat yang berbeda dengan sifat penyusunnya. Hidrogen adalah
gas yang mudah terbakar dan oksigen adalah gas yang diperlukan dalam proses pembakaran.
Namun air yang tersusun dari hidrogen dan oksigen malah tidak dapat terbakar dan tidak dapat
melangsungkan pembakaran. Beberapa contoh senyawa dan penyusunnya dapat dilihat pada
tabel berikut.
Tabel 5. Contoh Senyawa dalam Kehidupan Sehari-hari
No. Nama senyawa Penyusun Rumus Kimia
1. Garam dapur Natrium + Klorin NaCl
2. Gula pasir Karbon + Hidrogen + Oksigen C11H22O11
3. Urea Karbon + Oksigen + Nitrogen + Hidrogen CO(NH2)2
4. Asam sulfat Hidrogen + Belerang + Oksigen H2SO4

CAMPURAN
Campuran merupakan perpaduan dua atau lebih unsur/senyawa dengan perbandingan yang
tidak tetap dan tidak kehilangan sifat-sifat penyusunnya. Contohnya campuran gula pasir dengan
air. Sifat gula yang sebelum dan sesudah dicampur air tetap terasa manis dan sifat air sebelum dan
sesudah bercampur gula tetap dapat digunakan untuk memadamkan api. Perbandingan campuran
gula dengan air tidak memiliki ketetapan, campuran dapat berupa 1 sendok gula dengan 2 gelas air
atau 5 sendok gula dengan 1 gelas air.
Berdasarkan komponen penyusunnya, campuran dibedakan menjadi campuran homogen dan
campuran heterogen. Pada campuran homogen, komponen penyusunnya bercampur dengan
sempurna dan tidak dapat dibedakan lagi sehingga bila terkena cahaya tidak menghamburkannya.
Sedangkan pada campuran heterogen, komponen penyusunnya masih dapat dibedakan dan bila
terkena cahaya akan menghamburkannya.
1. Campuran Homogen
Campuran homogen memiliki ciri-ciri umum, yaitu:
 Terdiri dari zat pelarut dan zat terlarut
 Zat pelarut dan terlarut tersebar merata di
setiap bagian. Artinya campuran
mempunyai warna dan rasa yang sama di
setiap bagiannya.
 Tidak ada bidang batas antara pelarut dan
terlarut
 Tidak dapat dipisahkan dengan
penyaringan
Contoh campuran homogen di antaranya
adalah susu, sari jeruk, minuman teh, larutan
garam dapur, larutan alkohol, larutan oralit,
dan minuman terkarbonasi.

4
2. Campuran Heterogen
Campuran heterogen memiliki ciri-ciri umum, yaitu:
 Penyusun canpuran tidak memiliki warna yang
sama, sehingga dapat terjadi gradasi warna
pada campuran
 Zat yang tercampur tidak tersebar merata di
setiap bagian. Artinya campuran mempunyai
warna dan rasa yang berbeda di setiap
bagiannya.
 Zat yang tercampur dapat dibedakan satu
dengan lainnya atau terdapat bidang batas pada
zat yang tercampur
 Dapat dipisahkan dengan penyaringan
Contoh campuran heterogen di antaranya adalah campuran air dengan minyak, es campur,
campuran air dengan tanah liat, campuran air dengan kapur sirih, batu bata, campuran air dengan
kopi.

Untuk memisahkan zat-zat penyusun campuran dapat dilakukan dengan memperhatikan sifat
masing-masing zat penyusun campuran tersebut. Pemisahan dapat menggunakan prinsip perbedaan
titik didih, perbedaan ukuran partikel, dan perbedaan-perbedaan lainnya. Beberapa cara pemisahan
campuran adalah sebagai berikut
(a) Ekstraksi (penyarian)
Ekstraksi yaitu pemisahan campuran dengan
cara mengambil ekstrak (sari pati) atau zat
yang diingankan dari suatu campuran.
Teknik ini dapat dilakukan dengan cara
melarutkan zat yang diinginkan ke pelarut
yang sesuai. Contohnya adalah pemisahan
klorofil pada daun dengan cara merendam
ke dalam alkohol atau mengekstrak
kandungan obat pada tanaman dengan
merebusnya dalam air.
Ekstraksi kandungan obat daun sirih

(b) Filtrasi (penyaringan)


Filtrasi yaitu pemisahan campuran dengan cara
menyaring campuran sesuai dengan ukuran partikel
zat penyusun campuran. Penyaring yang digunakan
disesuaikan dengan ukuran partikel yang ingin
dilewatkan melalui saringan dan partikel yang tidak
ingin lewatkan. Hasil penyaringan disebut filtrat
sedangkan sisa penyaringan disebut residu (ampas).
Proses filtrasi

(c) Kristalisasi (pengkristalan)


Kristalisasi adalah pemisahan campuran dengan memanfaatkan sifat penyusun campuran
yang dapat memadat menjadi kristal. Ada dua jenis kristalisasi yaitu kristalisasi penguapan
dan kristalisasi pendinginan. Kristalisasi penguapan dilakukan dengan menguapkan
campuran sampai pelarut campuran menguap seluruhnya dan meninggalkan zat terlarut yang
5
berikutnya akan memadat. Contohnya adalah pada
proses pembuatan garam. Sedangkan kristalisasi
pendinginan dilakukan dengan memanfaatkan
perbedaan titik beku zat penyusun campuran.
Campuran akan didinginkan, zat yang memiliki titik
beku tertinggi akan membeku terlebih dahulu,
selanjutnya dilakukan penyaringan.

Pembuatan garam dari air laut

(d) Sublimasi (penyubliman)


Sublimasi yaitu pemisahan campuran dengan memanfaatkan proses
penyubliman zat penyusun campuran. Dengan demikian, teknik ini
hanya dilakukan pada bahan yang dapat menyublim (perubahan
wujud padat menjadi gas atau sebaliknya). Contohnya pada proses
pemurnian kamfer dari zat pengotornya. Dilakukan dengan
memanaskan padatan kamfer sampai menjadi uap dan menampung
uapnya untuk didinginkan sehingga memadat. Pengotor pada kamfer
akan tertinggal karena tidak bisa menyublim.
Sublimasi kapur barus (kamfer)

(e) Destilasi (penyulingan)


Destilasi yaitu pemisahan campuran dengan
memanfaatkan perbedaan titik didih yang
cukup jauh. Campuran akan dipanaskan
sehingga menguap. Zat yang memiliki titik
didih yang rendah akan menguap lebih dulu,
hasil penguapan kemudian didinginkan agar
menjadi zat cair yang selanjutnya ditampung
dalam wadah penampungan. Contohnya dapat
dilakukan untuk memisahkan alkohol dengan
air. Alkohol lebih dahulu menguap dari pada
air ketika dipanaskan. Selanjutnya uap alkohol
didinginkan agar menjadi cair dan disimpan
dalam wadahnya.
Proses destilasi

(f) Sentrifugasi (pemusingan/pemutaran)


Sentrifugasi yaitu pemisahan campuran dengan cara memutar campuran dalam suatu wadah.
Dengan adanya gaya sentrifugal saat benda bergerak melingkar maka zat yang memiliki
massa jenis yang besar akan mengendap di dasar wadah. Contohnya pemisahan sel darah
merah.

Proses sentrifugasi darah

6
(g) Kromatografi (pemisahan warna)
Kromatografi yaitu pemisahan campuran dengan memanfaatkan perbedaan kecepatan
merambat suatu zat dengan pelarutnya. Contohya pemisahan warna pada tinta.

Proses kromatografi

SIFAT ZAT
Setiap zat memiliki sifat tertentu. Sifat-sifat inilah
yang membedakan zat yang satu dengan yang lainnya.
Sifat zat dapat dibedakan menjadi dua yaitu sifat fisika
dan sifat kimia. Adanya sifat yang unik dari masing-
masing zat inilah yang dipelajari dan digunakan sesuai
manfaatnya untuk kepentingan hidup manusia sehari-
hari. Misalnya dalam pemilihan bahan kabel sebagai
penghantar listrik (konduktor). Empat konduktor listrik
yang terbaik adalah perak, tembaga, emas, aluminium. Meskipun merupakan konduktor terbaik,
tembaga dan emas lebih sering digunakan dalam aplikasi listrik karena tembaga lebih murah dan
emas memiliki ketahanan korosi yang jauh lebih tinggi. Karena perak menodai, kurang diinginkan
untuk frekuensi tinggi karena permukaan luar menjadi kurang konduktif. Dengan demikian dalam
jumlah besar, tembagalah yang dipilih sebagai kabel listrik.

SIFAT FISIKA
Sifat fisika adalah sifat yang berhubungan dengan kemampuan fisika zat tersebut. Sifat
fisika zat yaitu warna, bau, rasa, massa jenis atau kerapatan (density), kelarutan, kekerasan,
kemagnetan, titik didih, titik beku, titik lebur, daya hantar listrik, dan daya hantar panas.

7
Tabel Contoh Sifat Fisika

SIFAT KIMIA
Sifat kimia adalah sifat yang berhubungan dengan kemampuan melakukan reaksi kimia dari
zat tersebut. Sifat kimia zat yaitu mudah/sulit terbakar, korosif (perkaratan), tingkat keasaman (pH),
toksisitas (beracun), daya ledak, dan reaktivitas.

Tabel Contoh Sifat Kimia

8
Berdasarkan tingkat keasaman (pH), sifat kimia suatu zat dikelompokkan menjadi asam,
basa, dan netral. Masing-masing sifat memiliki ciri-ciri sendiri.
(a) Asam
Zat asam memiliki sifat sebagai berikut:
 Memiliki rasa asam
 Dalam air menghasilkan ion H+
 Memerahkan kertas lakmus
 Memiliki pH < 7
 Bersifat korosif (merusak benda lain dengan reaksi kimia)
Beberapa zat asam di antaranya dapat dilihat pada tabel berikut.
Nama Asam Rumus Kimia Terdapat pada
Asam klorida HCl Asam lambung
Asam asetat CH3COOH Cuka
Asam karbonat H2CO3 Minuman soda
Asam askorbat C6H8O6 Buah jeruk

(b) Basa
Zat basa memiliki sifat sebagai berikut:
 Memiliki rasa pahit
 Dalam air menghasilkan ion OH -
 Membirukan lakmus
 Memiliki pH > 7
 Terasa licin seperti sabun
Beberapa zat basa di antaranya dapat dilihat pada tabel berikut.
Nama Basa Rumus Kimia Terdapat pada
Natrium hidroksida NaOH Sabun
Magnesium hidroksida Mg(OH)2 Obat maag
Alumunium hidroksida Ai(OH)3 Deodoran
Kasium hidroksida Ca(OH)2 Kapur sirih

Reaksi pencampuran zat asam dengan zat basa akan membentuk garam. Secara secara
sederhana dituliskan sebagai berikut.
Asam + Basa  Garam + Air
Contohnya: Asam klorida + Natrium hidroksida  Natrium klorida + air
HCl + NaOH  NaCl + H2 O
Untuk menguji senyawa asam dan basa kita menggunakan indikator asam-basa. Indikator asam-
basa adalah suatu bahan atau zat yang akan berubah warnanya apabila bereaksi dengan asam
atau basa. Perubahan warna indikator asam-basa dapat kita lihat pada tabel berikut ini.
Tabel 8. Perubahan Warna Indikator Asam-Basa
Jenis Warna setelah bereaksi dengan
Bahan indikator Warna awal
indikator Asam Basa
Indikator Kunyit Jingga Kuning Merah
alami Kol ungu Ungu Merah muda Hijau
Mawar merah Merah muda Merah muda Hijau
Bunga sepatu Merah tua Merah Kuning
Bayam merah Merah Merah muda Kuning
Indikator Fenolftalein Tidak berwarna Tidak berwarna Merah
buatan Metil jingga Kuning Merah Kuning
Lakmus merah Merah Merah Biru
Lakmus biru Biru Merah Biru

Perubahan warna pada kertas lakmus dapat diilustrasikan seperti gambar.

9
Sifat fisika dan kimia zat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa contohnya
sebagai berikut.
1. Kawat tembaga memiliki daya hantar listrik yang baik, sehingga digunakan untuk membuat
kabel listrik
2. Aluminium memiliki daya hantar panas dengan baik dan tidak mudah berkarat, sehingga
digunakan untuk membuat peralatan masak/dapur
3. Gas helium bersifat kurang reaktif dan massa jenis yang sangat rendah sehingga digunakan
sebagai pengisi balon udara
4. Daun pisang memiliki aroma yang baik, lapisan lilin antiair, dan tidak mudah bereaksi dengan
zat lain, sehingga digunakan secara tradisional sebagai pembungkus makanan
5. Plastik memiliki sifat tak tembus air dan udara, sehingga banyak digunakan sebagai wadah
penyimpanan maupun jas hujan
6. Gula memiliki rasa yang manis, mudah larut, sehingga banyak digunakan untuk memberi rasa
makanan dan pengawet makanan
7. Karbon dalam bentuk intan berwujud kristal mengkilap, sehingga digunakan untuk perhiasan
8. Emas memiliki sifat mudah ditempa, tidak berkarat, mengkilap, tidak reaktif, dan tidak
memudar, sehingga digunakan sebagai perhiasan
9. Emas dan besi pirit yang memiliki warna yang sama dapat dibedakan darisifat kimianya. Emas
tidak bereaksi jika dipanaskan, sedangkan besi pirit akan menimbulkan percikan, asap, dan bau
tidak sedap jika dipanaskan.
10. Besi memiliki sifat yang keras, tidak mudah patah, dan mudah dapat ditempa menjaga berbagai
bentuk, sehingga digunakan sebagai rangka jembatan, pagar, peralatan pertanian, dan banyak
lagi.
11. Cat adalah campuran yang memiliki sifat adhesif (menempel pada benda lain), anti udara
maupun air, dan warna yang beraneka macam, sehingga digunakan untuk melapisi benda logam
yang mudah berkarat dan sebagai dekorasi untuk memperindah tampilan

10
PERUBAHAN ZAT
Perubahan zat maksudnya adalah perubahan sifat yang
dimiliki oleh suatu zat. Berdasarkan hasil perubahan, perubahan
zat dapat dibedakan menjadi dua, yaitu perubahan fisika dan
perubahan kimia. Pada perubahan fisika tidak dihasilkan zat
baru, sedangkan pada perubahan kimia dihasilkan zat baru.

PERUBAHAN FISIKA
Perubahan fisika adalah perubahan zat yang tidak mengubah molekul atau partikel zat.
Perubahan fisika dapat diamati dengan:
 Perubahan bentuk, terjadi hanya pada bentuk benda. Misalnya kayu yang dipotong, panci yang
penyok, beras yang digiling menjadi tepung, kain yang dijahit menjadi baju, atau minyak yang
dipindahan wadahnya.
 Perubahan ukuran, terjadi pada ukuran, baik panjang, luas, maupun volume benda. Misalnya
pemuaian dan penyusutan kabel listrik
 Perubahan wujud, terjadi pada wujud benda. Misalnya es yang meleleh, minyak yang
membeku, dan uap air yang mengembun. Perubahan
wujud dapat diringkaskan dalam diagram.
Faktor-faktor yang dapat mengakibatkan perubahan
fisika
 Mekanik (benturan, pemotongan, dll)
 Peyerapan/pelepasan kalor
 Pelarutan
 Pemisahan campuran

PERUBAHAN KIMIA
Perubahan kimia adalah perubahan zat yang mengubah molekul atau partikel zat akibat
adanya reaksi kimia. Gejala reaksi kimia dapat diamati dengan:
 Terjadinya perubahan suhu tanpa pemanasan, misalnya terjadi kenaikan suhu pada perubahan
ubi menjadi tapai
 Terbentuknya endapan, misalnya terbentuk endapan pada susu yang telah basi
 Terbentuknya gas, misalnya terbentuknya asap saat kayu dibakar
 Terjadinya perubahan warna, misalnya perubahan warna cokelat kemerahan pada besi yang
berkarat
Faktor-faktor yang dapat mengakibatkan reaksi kimia adalah:
 Reaksi kimia akibat pemanasan/pembakaran
 Reaksi kimia akibat cahaya
 Reaksi kimia akibat arus listrik
 Reaksi kimia akibat perkaratan
 Reaksi kimia akibat proses biologis

11

Anda mungkin juga menyukai