ZAT
DAN KARAKTERISTIKNYA
1
UNTUK BAHAN BELAJAR TAMBAHAN KELAS 7
PENGANTAR
1
MATERI PELAJARAN
ZAT TUNGGAL
Zat tunggal adalah materi paling sederhana secara fisika. Contohnya, air murni, tembaga,
alumuniun, gas oksigen, emas murni, dan gula.
1. Unsur
Unsur merupakan zat tunggal yang tidak dapat dibagi lagi penyusunnya dengan reaksi
kimia biasa. Unsur dibentuk oleh atom-atom (dua atau lebih) yang sejenis. Contoh unsur di
antaranya adalah emas, perak, oksigen, tembaga, dan besi. Berdasarkan sifatnya, unsur dapat
dibedakan menjadi unsur logam dan unsur nonlogam. Perbedaan sifat keduanya dapat dilihat
pada tabel berikut.
Tabel 4. Perbedaan Unsur Logam dan Nonlogam
No. Unsur logam Unsur Nonlogam
1. Berwarna mengkilap Berwarna tidak mengkilap
2. Berwujud padat (kecuali raksa) Beragam (padat, cair, gas)
3. Penghantar yang baik untuk panas Penghantar yang buruk untuk panas
dan listrik dan listrik
4. Memiliki titik didih dan titik lebur Memiliki titik didih dan titik lebur
tinggi yang rendah
5. Dapat ditempa Tidak dapat ditempa dan rapuh
6. Dapat di renggangkan Tidak dapat direnggangkan
7. Contoh: besi (Fe), emas (Au), Contoh: karbon (C), nitrogen (N),
tembanga (Cu), dan aluminium (Al) silikon (Si),
3
2. Senyawa
Senyawa merupakan zat tunggal yang masih bisa dibagi menjadi zat yang lebih sederhana
melalui proses kimia. Perbandingan atom penyusun senyawa selalu tetap dan sifat senyawa
berbeda dengan sifat-sifat penyusunnya. Misalnya senyawa air (H2O) terdiri dari 2 atom
hidrogen (H) dan 1 atom oksigen (O). Artinya perbandingan 2 atom hidogen dan 1 atom oksigen
adalah mutlak untuk air. Apabila perbandingan ini diubah dengan menambahkan 1 atom
oksigen lagi sehingga menjadi 2 atom hidrogen dan 2 atom oksigen (H 2O2), maka zat ini bukan
air lagi melainkan zat yang disebut hidrogen peroksida.
Selanjutnya air memiliki sifat yang berbeda dengan sifat penyusunnya. Hidrogen adalah
gas yang mudah terbakar dan oksigen adalah gas yang diperlukan dalam proses pembakaran.
Namun air yang tersusun dari hidrogen dan oksigen malah tidak dapat terbakar dan tidak dapat
melangsungkan pembakaran. Beberapa contoh senyawa dan penyusunnya dapat dilihat pada
tabel berikut.
Tabel 5. Contoh Senyawa dalam Kehidupan Sehari-hari
No. Nama senyawa Penyusun Rumus Kimia
1. Garam dapur Natrium + Klorin NaCl
2. Gula pasir Karbon + Hidrogen + Oksigen C11H22O11
3. Urea Karbon + Oksigen + Nitrogen + Hidrogen CO(NH2)2
4. Asam sulfat Hidrogen + Belerang + Oksigen H2SO4
CAMPURAN
Campuran merupakan perpaduan dua atau lebih unsur/senyawa dengan perbandingan yang
tidak tetap dan tidak kehilangan sifat-sifat penyusunnya. Contohnya campuran gula pasir dengan
air. Sifat gula yang sebelum dan sesudah dicampur air tetap terasa manis dan sifat air sebelum dan
sesudah bercampur gula tetap dapat digunakan untuk memadamkan api. Perbandingan campuran
gula dengan air tidak memiliki ketetapan, campuran dapat berupa 1 sendok gula dengan 2 gelas air
atau 5 sendok gula dengan 1 gelas air.
Berdasarkan komponen penyusunnya, campuran dibedakan menjadi campuran homogen dan
campuran heterogen. Pada campuran homogen, komponen penyusunnya bercampur dengan
sempurna dan tidak dapat dibedakan lagi sehingga bila terkena cahaya tidak menghamburkannya.
Sedangkan pada campuran heterogen, komponen penyusunnya masih dapat dibedakan dan bila
terkena cahaya akan menghamburkannya.
1. Campuran Homogen
Campuran homogen memiliki ciri-ciri umum, yaitu:
Terdiri dari zat pelarut dan zat terlarut
Zat pelarut dan terlarut tersebar merata di
setiap bagian. Artinya campuran
mempunyai warna dan rasa yang sama di
setiap bagiannya.
Tidak ada bidang batas antara pelarut dan
terlarut
Tidak dapat dipisahkan dengan
penyaringan
Contoh campuran homogen di antaranya
adalah susu, sari jeruk, minuman teh, larutan
garam dapur, larutan alkohol, larutan oralit,
dan minuman terkarbonasi.
4
2. Campuran Heterogen
Campuran heterogen memiliki ciri-ciri umum, yaitu:
Penyusun canpuran tidak memiliki warna yang
sama, sehingga dapat terjadi gradasi warna
pada campuran
Zat yang tercampur tidak tersebar merata di
setiap bagian. Artinya campuran mempunyai
warna dan rasa yang berbeda di setiap
bagiannya.
Zat yang tercampur dapat dibedakan satu
dengan lainnya atau terdapat bidang batas pada
zat yang tercampur
Dapat dipisahkan dengan penyaringan
Contoh campuran heterogen di antaranya adalah campuran air dengan minyak, es campur,
campuran air dengan tanah liat, campuran air dengan kapur sirih, batu bata, campuran air dengan
kopi.
Untuk memisahkan zat-zat penyusun campuran dapat dilakukan dengan memperhatikan sifat
masing-masing zat penyusun campuran tersebut. Pemisahan dapat menggunakan prinsip perbedaan
titik didih, perbedaan ukuran partikel, dan perbedaan-perbedaan lainnya. Beberapa cara pemisahan
campuran adalah sebagai berikut
(a) Ekstraksi (penyarian)
Ekstraksi yaitu pemisahan campuran dengan
cara mengambil ekstrak (sari pati) atau zat
yang diingankan dari suatu campuran.
Teknik ini dapat dilakukan dengan cara
melarutkan zat yang diinginkan ke pelarut
yang sesuai. Contohnya adalah pemisahan
klorofil pada daun dengan cara merendam
ke dalam alkohol atau mengekstrak
kandungan obat pada tanaman dengan
merebusnya dalam air.
Ekstraksi kandungan obat daun sirih
6
(g) Kromatografi (pemisahan warna)
Kromatografi yaitu pemisahan campuran dengan memanfaatkan perbedaan kecepatan
merambat suatu zat dengan pelarutnya. Contohya pemisahan warna pada tinta.
Proses kromatografi
SIFAT ZAT
Setiap zat memiliki sifat tertentu. Sifat-sifat inilah
yang membedakan zat yang satu dengan yang lainnya.
Sifat zat dapat dibedakan menjadi dua yaitu sifat fisika
dan sifat kimia. Adanya sifat yang unik dari masing-
masing zat inilah yang dipelajari dan digunakan sesuai
manfaatnya untuk kepentingan hidup manusia sehari-
hari. Misalnya dalam pemilihan bahan kabel sebagai
penghantar listrik (konduktor). Empat konduktor listrik
yang terbaik adalah perak, tembaga, emas, aluminium. Meskipun merupakan konduktor terbaik,
tembaga dan emas lebih sering digunakan dalam aplikasi listrik karena tembaga lebih murah dan
emas memiliki ketahanan korosi yang jauh lebih tinggi. Karena perak menodai, kurang diinginkan
untuk frekuensi tinggi karena permukaan luar menjadi kurang konduktif. Dengan demikian dalam
jumlah besar, tembagalah yang dipilih sebagai kabel listrik.
SIFAT FISIKA
Sifat fisika adalah sifat yang berhubungan dengan kemampuan fisika zat tersebut. Sifat
fisika zat yaitu warna, bau, rasa, massa jenis atau kerapatan (density), kelarutan, kekerasan,
kemagnetan, titik didih, titik beku, titik lebur, daya hantar listrik, dan daya hantar panas.
7
Tabel Contoh Sifat Fisika
SIFAT KIMIA
Sifat kimia adalah sifat yang berhubungan dengan kemampuan melakukan reaksi kimia dari
zat tersebut. Sifat kimia zat yaitu mudah/sulit terbakar, korosif (perkaratan), tingkat keasaman (pH),
toksisitas (beracun), daya ledak, dan reaktivitas.
8
Berdasarkan tingkat keasaman (pH), sifat kimia suatu zat dikelompokkan menjadi asam,
basa, dan netral. Masing-masing sifat memiliki ciri-ciri sendiri.
(a) Asam
Zat asam memiliki sifat sebagai berikut:
Memiliki rasa asam
Dalam air menghasilkan ion H+
Memerahkan kertas lakmus
Memiliki pH < 7
Bersifat korosif (merusak benda lain dengan reaksi kimia)
Beberapa zat asam di antaranya dapat dilihat pada tabel berikut.
Nama Asam Rumus Kimia Terdapat pada
Asam klorida HCl Asam lambung
Asam asetat CH3COOH Cuka
Asam karbonat H2CO3 Minuman soda
Asam askorbat C6H8O6 Buah jeruk
(b) Basa
Zat basa memiliki sifat sebagai berikut:
Memiliki rasa pahit
Dalam air menghasilkan ion OH -
Membirukan lakmus
Memiliki pH > 7
Terasa licin seperti sabun
Beberapa zat basa di antaranya dapat dilihat pada tabel berikut.
Nama Basa Rumus Kimia Terdapat pada
Natrium hidroksida NaOH Sabun
Magnesium hidroksida Mg(OH)2 Obat maag
Alumunium hidroksida Ai(OH)3 Deodoran
Kasium hidroksida Ca(OH)2 Kapur sirih
Reaksi pencampuran zat asam dengan zat basa akan membentuk garam. Secara secara
sederhana dituliskan sebagai berikut.
Asam + Basa Garam + Air
Contohnya: Asam klorida + Natrium hidroksida Natrium klorida + air
HCl + NaOH NaCl + H2 O
Untuk menguji senyawa asam dan basa kita menggunakan indikator asam-basa. Indikator asam-
basa adalah suatu bahan atau zat yang akan berubah warnanya apabila bereaksi dengan asam
atau basa. Perubahan warna indikator asam-basa dapat kita lihat pada tabel berikut ini.
Tabel 8. Perubahan Warna Indikator Asam-Basa
Jenis Warna setelah bereaksi dengan
Bahan indikator Warna awal
indikator Asam Basa
Indikator Kunyit Jingga Kuning Merah
alami Kol ungu Ungu Merah muda Hijau
Mawar merah Merah muda Merah muda Hijau
Bunga sepatu Merah tua Merah Kuning
Bayam merah Merah Merah muda Kuning
Indikator Fenolftalein Tidak berwarna Tidak berwarna Merah
buatan Metil jingga Kuning Merah Kuning
Lakmus merah Merah Merah Biru
Lakmus biru Biru Merah Biru
9
Sifat fisika dan kimia zat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa contohnya
sebagai berikut.
1. Kawat tembaga memiliki daya hantar listrik yang baik, sehingga digunakan untuk membuat
kabel listrik
2. Aluminium memiliki daya hantar panas dengan baik dan tidak mudah berkarat, sehingga
digunakan untuk membuat peralatan masak/dapur
3. Gas helium bersifat kurang reaktif dan massa jenis yang sangat rendah sehingga digunakan
sebagai pengisi balon udara
4. Daun pisang memiliki aroma yang baik, lapisan lilin antiair, dan tidak mudah bereaksi dengan
zat lain, sehingga digunakan secara tradisional sebagai pembungkus makanan
5. Plastik memiliki sifat tak tembus air dan udara, sehingga banyak digunakan sebagai wadah
penyimpanan maupun jas hujan
6. Gula memiliki rasa yang manis, mudah larut, sehingga banyak digunakan untuk memberi rasa
makanan dan pengawet makanan
7. Karbon dalam bentuk intan berwujud kristal mengkilap, sehingga digunakan untuk perhiasan
8. Emas memiliki sifat mudah ditempa, tidak berkarat, mengkilap, tidak reaktif, dan tidak
memudar, sehingga digunakan sebagai perhiasan
9. Emas dan besi pirit yang memiliki warna yang sama dapat dibedakan darisifat kimianya. Emas
tidak bereaksi jika dipanaskan, sedangkan besi pirit akan menimbulkan percikan, asap, dan bau
tidak sedap jika dipanaskan.
10. Besi memiliki sifat yang keras, tidak mudah patah, dan mudah dapat ditempa menjaga berbagai
bentuk, sehingga digunakan sebagai rangka jembatan, pagar, peralatan pertanian, dan banyak
lagi.
11. Cat adalah campuran yang memiliki sifat adhesif (menempel pada benda lain), anti udara
maupun air, dan warna yang beraneka macam, sehingga digunakan untuk melapisi benda logam
yang mudah berkarat dan sebagai dekorasi untuk memperindah tampilan
10
PERUBAHAN ZAT
Perubahan zat maksudnya adalah perubahan sifat yang
dimiliki oleh suatu zat. Berdasarkan hasil perubahan, perubahan
zat dapat dibedakan menjadi dua, yaitu perubahan fisika dan
perubahan kimia. Pada perubahan fisika tidak dihasilkan zat
baru, sedangkan pada perubahan kimia dihasilkan zat baru.
PERUBAHAN FISIKA
Perubahan fisika adalah perubahan zat yang tidak mengubah molekul atau partikel zat.
Perubahan fisika dapat diamati dengan:
Perubahan bentuk, terjadi hanya pada bentuk benda. Misalnya kayu yang dipotong, panci yang
penyok, beras yang digiling menjadi tepung, kain yang dijahit menjadi baju, atau minyak yang
dipindahan wadahnya.
Perubahan ukuran, terjadi pada ukuran, baik panjang, luas, maupun volume benda. Misalnya
pemuaian dan penyusutan kabel listrik
Perubahan wujud, terjadi pada wujud benda. Misalnya es yang meleleh, minyak yang
membeku, dan uap air yang mengembun. Perubahan
wujud dapat diringkaskan dalam diagram.
Faktor-faktor yang dapat mengakibatkan perubahan
fisika
Mekanik (benturan, pemotongan, dll)
Peyerapan/pelepasan kalor
Pelarutan
Pemisahan campuran
PERUBAHAN KIMIA
Perubahan kimia adalah perubahan zat yang mengubah molekul atau partikel zat akibat
adanya reaksi kimia. Gejala reaksi kimia dapat diamati dengan:
Terjadinya perubahan suhu tanpa pemanasan, misalnya terjadi kenaikan suhu pada perubahan
ubi menjadi tapai
Terbentuknya endapan, misalnya terbentuk endapan pada susu yang telah basi
Terbentuknya gas, misalnya terbentuknya asap saat kayu dibakar
Terjadinya perubahan warna, misalnya perubahan warna cokelat kemerahan pada besi yang
berkarat
Faktor-faktor yang dapat mengakibatkan reaksi kimia adalah:
Reaksi kimia akibat pemanasan/pembakaran
Reaksi kimia akibat cahaya
Reaksi kimia akibat arus listrik
Reaksi kimia akibat perkaratan
Reaksi kimia akibat proses biologis
11