Garam seringkali digunakan dalam kehidupan sehari-hari, antara lain untuk industri pupuk,
obat-obatan, pengolahan makanan, dan bahan pengawet. Contoh reaksi asam dan basa yang
membentuk berbagai jenis garam adalah sebagai berikut :
c. Indikator
Indikator adalah suatu senyawa yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi asam dan
basa. Indikator ada 2 jenis, yaitu indikator alami dan indikator buatan.
i. Indikator alami
Berbagai jenis tumbuhan dapat digunakan sebagai indik/ator alami. Tumbuhan yang
termasuk indicator alami akan menunjukkan perubahan warna pada larutan asam atau
basa. Beberapa contoh tumbuhan yang termasuk indikator alami adalah kunyit, bunga
mawar, kubis merah, kubis ungu, dan bunga kembang sepatu
ii. Indikator buatan
Salah satu jenis indicator buatan yang bukan dalam bentuk larutan cair adalah kertas
lakmus. Kertas lakmus ada 2 jenis, yaitu lakmus biru dan lakmus merah
3. Pemisahan Campuran (filtrasi, sentrifugasi, dan kromatografi)
a. Filtrasi (penyaringan)
Salah satu metode pemisahan yang paling sederhana dengan menggunakan metode filtrasi.
Penyaringan dilakukan untuk memisahkan zat dari suatu campuran. Prinsip kerja
penyaringan didasarkan pada perbedaan ukuran partikel zat-zat yang bercampur, dan pada
umumnya digunakan untuk memisahkan padatan dari cairan.
b. Sentrifugasi
Metode sentrifugasi adalah metode pemisahan campuran yang digunakan untuk memisahkan
padatan yang sangat halus dengan jumlah campuran sedikit.
c. Kromatografi
Kromatografi merupakan metode pemisahan campuran yang didasarkan pada perbedaan
kecepatan merambat antara partikel-partikel yang bercampur dalam suatu medium diam
ketika dialiri suatu medium gerak.
4. Pemisahan Campuran (destilasi dan sublimasi)
a. Destilasi (penyulingan)
Metode destilasi banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam industri.
Destilasi digunakan untuk memisahkan suatu zat cair dari campurannya. Prinsip kerjanya
didasarkan pada perbedaan titik didih dari zat cair yang bercampur, sehingga saat menguap,
setiap zat akan terpisah.
b. Sublimasi
Metode pemisahan sublimasi didasarkan pada campuran zat yang memiliki satu zat yang
dapat menyublim (perubahan wujud padat ke wujud gas), sedangkan zat yang lain tidak
dapat menyublim.)
5. Sifat fisika dan sifat kimia serta perubahan fisika dan perubahan kimia
a. Sifat Fisika dan Sifat Kimia
Sifat-sifat benda secara garis besar dibedakan menjadi dua (2), yaitu sifat fisika dan sifat
kimia. Sifat fisika adalah sifat yang bekaitan dengan keadaan fisik suatu zat. Sifat fisika
termasuk di dalamnya bentuk, warna, bau, kekerasan, titik didih, titik beku, titik leleh, daya
hantar, ukuran partikel, dan massa jenis (densitas). Sifat kimia merupakan sifat zat yang
berhubungan dengan mudah atau sulitnya zat tersebut untuk bereaksi secara kimia. Hasil
bagi massa zat dengan volumenya disebut massa jenis. Misalnya untuk mennghitung massa
jenis suatu zat. Massa jenis dapat dihitung dengan rumus berikut :
m
ρ=
v
Keterangan:
Ρ : massa jenis (satuannya kg/m3 atau g/cm3)
m : massa zat (dalam kg atau gram)
V : volume zat (dalam m3 atau cm3)
Perubahan kimia adalah perubahan zat yang dapat menghasilkan zat baru dengan
sifat kimia yang berbeda dengan zat asalnya. Zat baru yang terbentuk dalam
perubahan kimia disebabkan adanya perubahan komposisi materi. Perubahan
tersebut dapat berupa penggabungan sejumlah zat atau perurai suatu zat.
Berlangsungnya perubahan kimia dapat diketahui dengan ciri-ciri sebagai berikut :
i. Terbentuknya gas
ii. Terbentuknya endapan
iii. Terjadinya perubahan warna
iv. Terjadinya perubahan suhu
Beberapa perbedaan antara perubahan fisika dan perubahan kimia:
Perubahan Fisika Perubahan Kimia
Tidak terbentuk zat baru Terbentuk zat baru
Komposisi materi tidak berubah Komposisi materi sebelum dan sesudah
reaksi mengalami perubahan
Tidak terjadi perubahan warna, bau, rasa, Ditandai dengan terbentuknya gas,
dan tidak terbentuk endapan endapan, perubahan suhu, perubahan
warna, perubahan bau, dan perubahan
rasa.
Beberapa contoh perubahan materi di alam:
Perubahan Fisika Perubahan Kimia
Beras diubah menjadi tepung beras Singkong menjadi tape
Kayu diubah menjadi kursi Pembakaran kayu
Gula dilarutkan dalam air Makanan berubah menjadi basi
Bola lampu listrik menyala Susu diubah menjadi keju
Air berubah menjadi es Besi berkarat
v. Pembuktian
Berpikir kritis; Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi
hasil pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber melalui kegiatan
penambahan keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat
mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai
kepada yang bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan,
kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta
deduktif dengan cara bersama-sama membahas jawaban soal-soal yang telah dikerjakan
oleh peserta didik
vi. Penarikan kesimpulan
Komunikasi; Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan:
1) Menyampaikan hasil diskusi tentang materi Sifat fisika dan sifat kimia serta
perubahan fisika dan perubahan kimia berupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis
secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti,
toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan;
2) Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal;
3) Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan tentang materi Sifat fisika
dan sifat kimia serta perubahan fisika dan perubahan kimia dan ditanggapi oleh
kelompok yang mempresentasikan;
4) Bertanya atas presentasi tentang materi Sifat fisika dan sifat kimia serta perubahan
fisika dan perubahan kimia yang dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan
untuk menjawabnya.
Kreativitas;
1) Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran
yang baru dilakukan.
2) Menjawab pertanyaan tentang materi Sifat fisika dan sifat kimia serta perubahan
fisika dan perubahan kimia yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau
lembar kerja yang telah disediakan
3) Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan beberapa
pertanyaan kepada peserta didik berkaitan dengan materi Sifat fisika dan sifat kimia
serta perubahan fisika dan perubahan kimia yang akan selesai dipelajari
4) Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Sifat fisika dan sifat kimia serta
perubahan fisika dan perubahan kimia yang terdapat pada buku pegangan peserta
didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan secara individu untuk mengecek
penguasaan peserta didik terhadap materi pelajaran
c. Penutup
i. Peserta didik
1) Membuat rinkasan dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Sifat fisika dan sifat kimia serta
perubahan fisika dan perubahan kimia yang baru dilakukan.
2) Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Sifat fisika dan sifat kimia
serta perubahan fisika dan perubahan kimia yang baru diselesaikan.
3) Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang harus
mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah
ii. Guru
1) Memeriksa pekerjaan peserta didik yang selesai langsung diperiksa untuk materi
pelajaran Besaran Turunan
2) Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja
dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas
3) Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Sifat fisika dan sifat kimia serta
perubahan fisika dan perubahan kimia kepada kelompok yang memiliki kinerja dan
kerjasama yang baik
Penilaian Hasil Pembelajaran
1. Teknik Penilaian (terlampir)
a. Sikap
i. Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari,
baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan langsung
dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian sikap
Nama Aspek Perilaku yang Dinilai Jumlah Skor Kode
No
Peserta Didik BS JJ TJ DS Skor Sikap Nilai
1 … 75 75 50 75 275 68,75 C
2 … ... ... ... ... ... ... ...
Keterangan :
BS : Bekerja Sama
JJ : Jujur
TJ : Tanggun Jawab
DS : Disiplin
Catatan :
1) Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
2) Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400
3) Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4) Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5) Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai
ii. Penilaian Diri
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik, maka
peserta didik diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya sendiri. Namun
agar penilaian tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya menjelaskan terlebih dahulu
tujuan dari penilaian diri ini, menentukan kompetensi yang akan dinilai, kemudian
menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan, dan merumuskan format
penilaiannya Jadi, singkatnya format penilaiannya disiapkan oleh guru terlebih dahulu.
Berikut Contoh format penilaian :
Jumlah Skor Kode
No Pernyataan Ya Tidak
Skor Sikap Nilai
Selama diskusi, saya ikut serta
1 50
mengusulkan ide/gagasan.
Ketika kami berdiskusi, setiap
2 anggota mendapatkan kesempatan 50
untuk berbicara. 250 62,50 C
Saya ikut serta dalam membuat
3 kesimpulan hasil diskusi 50
kelompok.
4 ... 100
Catatan :
1) Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2) Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400
3) Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x 100 =
62,50
4) Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5) Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan dan
keterampilan
iii. Penilaian Teman Sebaya
Penilaian ini dilakukan dengan meminta peserta didik untuk menilai temannya sendiri.
Sama halnya dengan penilaian hendaknya guru telah menjelaskan maksud dan tujuan
penilaian, membuat kriteria penilaian, dan juga menentukan format penilaiannya. Berikut
contoh format penilaian teman sebaya :
Nama yang diamati : ...
Pengamat : ...
N Jumlah Skor Kode
Pernyataan Ya Tidak
o Skor Sikap Nilai
1 Mau menerima pendapat teman. 100
Memberikan solusi terhadap
2 100
permasalahan.
Memaksakan pendapat sendiri 450 90,00 SB
3 100
kepada anggota kelompok.
4 Marah saat diberi kritik. 100
5 ... 50
Catatan :
1) Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif, sedangkan
untuk pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100
2) Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 = 500
3) Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500) x 100 =
90,00
4) Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
iv. Penilaian Jurnal
b. Pengetahuan
i. Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda (terlampir)
ii. Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan
1) Penilaian Aspek Percakapan
Skala Jumlah Skor Kode
No Aspek yang Dinilai
25 50 75 100 Skor Sikap Nilai
1 Intonasi
2 Pelafalan
3 Kelancaran
4 Ekspresi
5 Penampilan
6 Gestur
2) Penugasan (terlampir)
Tugas Rumah
a) Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku peserta didik
b) Peserta didik memnta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa mereka telah
mengerjakan tugas rumah dengan baik
c) Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah dikerjakan
untuk mendapatkan penilaian.
c. Keterampilan
i. Penilaian Unjuk Kerja
Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian ujian
keterampilan berbicara sebagai berikut:
Sangat Baik Kurang Tidak
No Aspek yang Dinilai Baik (75) Baik Baik
(100) (50) (25)
1 Kesesuaian respon dengan pertanyaan
2 Keserasian pemilihan kata
3 Kesesuaian penggunaan tata bahasa
4 Pelafalan
Kriteria penilaian (skor)
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh peserta didik dibagi jumlah skor
maksimal dikali skor ideal (100)
Instrumen Penilaian Diskusi
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1 Penguasaan materi diskusi
2 Kemampuan menjawab pertanyaan
3 Kemampuan mengolah kata
4 Kemampuan menyelesaikan masalah
Keterangan :
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
ii. Penilaian Proyek (terlampir)
iii. Penilaian Produk (terlampir)
iv. Penilaian Portofolio
Kumpulan semua tugas yang sudah dikerjakan peserta didik, seperti catatan, PR, dll
Instrumen Penilain
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1
2
3
4
v. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
1) Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM), maka
guru bisa memberikan soal tambahan misalnya sebagai berikut :
a) Jelaskan apa yang dimaksud dengan unsu, materi dan senyawa !
b) Jelaskan cara menghitung massa jenis?
Contoh Program Remedial
Sekolah : ……………………………………………..
Kelas/Semester : ……………………………………………..
Mata Pelajaran : ……………………………………………..
Ulangan Harian Ke : ……………………………………………..
Tanggal Ulangan Harian : ……………………………………………..
Bentuk Ulangan Harian : ……………………………………………..
Materi Ulangan Harian : ……………………………………………..
(KD / Indikator) : ……………………………………………..
KKM : ……………………………………………..
No Nama Nilai Indikator yang Bentuk Nilai Setelah Ket.
Peserta Ulangan Belum Tindakan Remedial
Didik Dikuasai Remedial
1
2
3
dst
2) Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal). Guru memberikan soal pengayaan sebagai berikut :
a) Membaca buku-buku tentang Sifat fisika dan sifat kimia serta perubahan fisika dan
perubahan kimia dan Pengamatannya
b) Mencari informasi secara online tentang Sifat fisika dan sifat kimia serta
perubahan fisika dan perubahan kimia dan Pengamatannya
c) Membaca surat kabar, majalah, serta berita online tentang Sifat fisika dan sifat
kimia serta perubahan fisika dan perubahan kimia
d) Mengamati langsung tentang Sifat fisika dan sifat kimia serta perubahan fisika dan
perubahan kimia