JENIS- JENIS MANUSIA PURBA YANG DITEMUKAN DI INDONESIA
1. Meganthropus Palaeojavanicus yang bersifat mengikat hingga membuat wilayah
indonesia terdiri dari bermacam macam pulau. Doktor dari Belanda bernama Eungene Dubois adalah penemu pertama manusia disini. Ciri khas dari Pitecanthropus adalah: Berjalan tegak, tetapi dalam struktur tengkoraknya mirip dengan struktur kera. Maka dikenal juga dengan manusia kera berjalan tegak. Dengan struktur tengkorak mirip kera, maka dimungkinkan ukuran otaknya kecil. Ditemukan oleh seorang arkeolog dari negeri Menyebabkan tingkat kecerdasan jenis manusia Belanda bernama Van Koenigswald. Dia pertama kali purba ini hampir sama namun diatas dengan menemukan fosil ini di daerah Sangiran pada tahun insting hewan. 1936. Manusia purba di Indonesia tidak seperti jenis Pitecanthropus merupakan bangsa atau kaum jenis manusia purba di dunia. Pada era tersebut paling pengumpul makanan (Food Gathering). banyak fosil ditemukan dalam kondisi seperti orang Kehidupan primitif pada masa itu tidak akan jauh Barat. Maka ketika arkeolog menemukan fosil yang berbeda dengan kehidupan kera di masa modern. berbeda dari sebelumnya, membangkitkan gairah ilmiah Jenis manusia purba ini sangat di elukan oleh di kalangan arkeolog untuk lebih mendalami tentang kalangan materialis, karena merupakan bukti fosil manusia purba yang ditemukan di indonesia. adanya mahluk transisi yang menguatkan teori Diperkirakan manusia besar ini hidup antara 1 evolusinya Charles Darwin. juta dan 2 juta tahun yang lalu. Hal ini dibuktikan dari Memiliki ciri berbadan tegak dan kemungkinan fosil dengan teknik peluruhan karbon. Sehingga usia besar terbesar pula pada masa nya. Dengan ukuran dari fosil tersebut bisa kita ketahui. Dengan adanya sifat otak yang masih kecil dibanding mahluk lainnya maka waktu paruh itu, banyak sekali fosil, batuan dan elemen didapatkan hasil yang cukup mengagetkan bahwa lainnya yang bisa kita perkirakan umurnya. Bahkan dalam keadaan mengumpulkan makanan dan keperluan umur Bumi yang kita cintai ini bisa kita perkirakan bumil, terdapat jejak yang menunjukkan rapat kelompok, dengan waktu paruh dari unsur karbon pada material ari air jangheh. atau zat. Meganthropus Palaeojavanicus mempunyai ciri : 3. Pitecanthropus Soloensis Memiliki tulang pipi yang tebal, Memiliki otot rahang yang kuat, Tidak memiliki dagu, Memiliki tonjolan belakang yang tajam, Memiliki tulang kening yang menonjol, Memiliki perawakan yang tegap,rahang bawah Meganthropus, Sangir memakan tumbuh- tumbuhan, dan hidup berkelompok dan berpindah-pindah.
2. Pitecanthropus Erectus Merupakan jenis-jenis manusia purba yang
berasal dari solo tepatnya area ngandong. Selain dari aspek daratan, terdapat batas wilayah laut di Indonesia yang bagi negara kita sangat penting. Hal ini dikemukakan dalam batas laut Indonesia yang sudah menjadi ketetapan di kalangan internasional. Adapun ciri dari Pitecanthropus Erectus adalah : Pada tengkorak, tonjolan keningnya tebal. Hidungnya lebar, dengan tulang pipi yang kuat dan menonjol. Tinggi sekitar 165–180 cm. Manusia purba ini hidup di wilayah Indonesia Pemakan tumbuhan dan daging (pemakan pada 1-2 juta tahun yang lalu. Wilayah Indonesia yang segalanya). menurut sejarah arkeologi, pernah beberapa kali Memiliki rahang bawah yang kuat. mengalami bencana alam di Indonesia. Dari mulai hal Memiliki tulang pipi yang tebal. Tulang belakang menonjol dan tajam. Muka lebar dengan hidung yang lebar; Perawakannya tegap, mempunyai tempat Mulutnya menonjol; perlekatan otot tengkuk yang besar dan kuat. Dahinya juga masih menonjol, sekalipun tidak 4. Pitecanthropus Mojokertensis seperti jenis Pithecanthropus; Bentuk fisiknya sudah seperti manusia sekarang; Tingginya 130–210 cm; Berat badan 30–150 kg; Hidupnya sekitar 40.000–25.000 tahun yang lalu
6. Homo Wajakensis
Dalam hal yang dilakukan tanpa perlu
mendalami jenis jenis manusia purba dan gambarnya, kita bisa tahu bahwa Eungene Dubois berhasil menjadi penemu fosil jenis ini di wilayah Mojokerto, sehingga beliau menamai fosil penemuannya menjadi sebuah temuan besar abad ini. Penggalian yang dilakukan di Mojokerto ini mau tidak mau merusak tulang tulang nya. Beberapa bagian nya menjadi hancur sehingga beberapa detil tidak terselamatkan sempurna. 10 Jenis Homo Wajakensis berarti homo yang berasal Jenis Manusia Purba Di Indonesia ini bisa menjadi dari Wajak. Perselisihan antar kelompok masih menjadi bahan wawasan buat pribadi maupun siswa ajar. masalah pada masa purba menjadikan tiap daerah memiliki bentuk fosil yang berbeda-beda pula. Kita 5. Homo Floresiensis hanya bisa memperkirakan seperti apa kehidupan sosialnya. Namun para ahli telah meneliti pengaruh letak geografis Indonesia terhadap keadaan alam dan iklim. Dengan begitu sejauh yang kita perkirakan, kehidupan sosial manusia purba bisa jadi tidak berbeda dengan keadaan sekarang kecuali dalam hal berkomunikasi. Di Wajak inilah, yang bila di gambarkan dekat daerah Tumenggung Jawa Timur, pada tahun 1889 Eungene Dubois menemukan fosil manusia purba asli Indonesia. Penemuan ini merupakan penemuan Dari awal kita sudah meminjam berbagai tautan penting, karena seolah menemukan keping puzzle yang kata dari sumber. Untuk jenis homo ini memiliki hilang yang membuktikan adanya hubungan manusia kebiasaan dan gaya hidup yang kurang lebih sama dengan kera. Fosil-fosil manusia purba di Indonesia dengan manusia sekarang. Bahkan pada masa itu jenis menjadi jembatan penghubung itu. Seperti dikemukanan homo memiliki kesatuan dalam hal bertindak secara ciri- dalam teori Darwin dalam bukunya 'The Descent Of ciri manusia sebagai makhluk ekonomi. Pada masa Man' (asal usul manusia). tersebut tidak menggunakan alat-alat canggih, tetapi menggunakan batu sederhana yang kemudian di 7. Homo Soloensis hampelas . Kedua, manusia jenis Homo ini sudah sadar akan keberadaan kita, atau manusia di sekitarnya. Sehingga akan timbul kesamaan ras. Secara nama mungkin kita sedikit terkecoh, karena peneliti Belanda tersebut tidak menamakan fosil penemuannya dengan namanya, tetapi menggunakan nama tempat pada waktu penggalian arkeologisnya. Nama lain dari Homo mungkin bisa diartikan sebagai suatu kecenderungan seksual antara sesama laki-laki/ secara umum manusia jenis homo ini memiliki ciri khas : Merupakan jenis manusia purba Homo yang Manusia purba jenis ini sudah mulai mengedepankan ditemukan fosilnya di wilayah Solo pulau Jawa. Siapa akal dibanding insting. Dibuktikan dengan banyaknya saja yang meneliti manusia purba di indonesia? Yang peninggalan berupa batu, kapak batu, dan perkakas paling terkenal tentunya Eungene Dubois, kemudian lainnya yang dipergunakan untuk menunjang dalam Van Koenigswald, kemudian ada Weidenreich. Berikut kehidupan sehari-harinya. Selain itu, juga pada titik titik keterangan penelitian tentang manusia purba soloensis: temuan arkeologis, manusia purba jenis Homo ini tidak Dan peneliti peneliti lain yang mungkin terlalu dekat dengan sungai, yang menandakan bahwa catatanya tidak sebanyak peneliti yang disebutkan manusia purba jenis ini membuat sebuah tempat tinggal diatas. atau kawasan tempat tinggal yang nyaman meskipun Namun tentunya kontribusi para peneliti tidak dekat sekali dengan sumber air. Yang pada masa tersebut menjadikan khazanah bagi jenis-jenis itu adalah sungai. manusia purba purba di Asia dan tentunya Dunia. Sungai bengawan Solo merupakan jantung dari 9. Pitecanthropus Dubuis sebuah kehidupan primitif di masa lampau Indonesia. Banyaknya penemuan di kawasan ini menunjukkan kecenderungan manusia purba jaman dulu hidup dengan kedekatan pada sumber air. Belum ditemukannya sistem irigasi, seolah memaksa manusia purba untuk tidak jauh dalam memberikan intervensi. Dengan mempunyai tempat tinggal dekat sungai, memberikan keuntungan bagi manusia purba.
8. Pitecanthropus Robustus
Bila diartikan, jenis manusia kera berjalan tegak
ini adalah jenis yang meragukan. Fosilnya ditemukan di Sangiran namun secara struktur tulang dan tengkoraknya tidak mutlak masuk dalam ciri meganthropus maupun pitecanthropus. Sumbangsih peneliti dari Belanda ini merupakan penemuan penting. Meskipun bagi rakyat Indonesia ekspedisi dan penggalian arkeologis tak ubahnya Adalah jenis Pitecanthropus yang memiliki rahang dengan pemaksaan dan penjajahan hak. besar. Dengan adanya rahang besar tersebut, menurut Bangsa kita yang dipaksa dan dipekerjakan peneliti jenis manusia purba ini memiliki kegemaran sebagai tenaga penggali. Menurut catatan sejarah, memakan tumbuhan. Kegunaan rahang yang besar banyak korban dari bangsa kita yang berjatuhan, namun adalah agar dalam mengunyah tumbuhan menjadi lebih dengan rapinya dan lihai, para peneliti Belanda dibantu mudah dan lebih cepat, sehingga bangsa ini lebih dengan pemerintahan kolonial, berhasil membawa senang bila hidup sendiri. Berikut bentuk rupa dari propaganda berupa penemuan fosil manusia purba ini, manusia purba pitechanthropus robustus: sehingga sistem kerja paksa dalam penggalian itu tidak Bentuk rahang yang besar itu pula begitu diangkat di hadapan publik. Dikarenakan banyak menunjukkan bahwa cakupan dari kapasitas sekali temuan di daerah sungai Bengawan Solo, peneliti mulut Pitecanthropus Erectus lebih besar dari membagi lapisan tanah di daerah itu menjadi 3 lapisan manusia masa sekarang. yaitu : Kapasitas mulut tersebut memungkinkan Lapisan Jetis, dimana Pitecanthropus manusia jenis ini memberikan jati dirinya. Robustus ditemukan atau kita kenal juga Diketahui bahwa manusia purba pada zaman itu dengan nama lapisan pleistosen bawah Bisa diartikan bahwa jenis manusia purba Lapisan Trinil, dimana ditemukan homo ini adalah kondisi alamiah jenis manusia Pitecanthropus Erectus. Lapisan ini kita kenal Indonesia pada jaman sekarang. Yang juga dengan nama lapisan pleistosen tengah. membedakan tentunya waktu hidup dan cara Lapisan Ngandong, dimana Pitecanthropus berkomunikasi dalam interaksi sosial pada masa Soloensis ditemukan. Dikenal juga dengan itu. Termasuk penggunaan alat bantu. nama lapisan pleistosen atas Ras Kaukasoid, merupakan ras yang berkulit putih, tinggi, rambut lurus, dan hidung 10. Homo Sapiens mancung. Ras ini penyebarannya ke Eropa, ada yang ke India Utara (ras Arya), ada yang ke Yahudi (ras Semit), dan ada yang menyebar ke Arab, Turki, dan daerah Asia Barat lainnya. Ras Negroid, memiliki ciri kulit hitam, rambut keriting, bibir tebal. Penyebaran ras ini ke Australia (ras Aborigin), ke Papua (ras Papua sebagai penduduk asli), dan ke Afrika.
Bisa diartikan sebagai manusia cerdas. Berasal
dari zaman holosen. Bentuk tubuh Homo Sapiens sudah menyerupai dengan bentuk orang Indonesia sekarang. Pada masa itu, golongan manusia ini sudah memiliki strukur organisasi dan pembagian tugas. Berdasarkan penelitian tersebut, tidak hanya bentuk fisik dari manusia purba, tetapi kehidupan sosialnya juga bisa kita kaji. Tentunya dengan penelitian yang intens dan dalam jangka waktu lama. Homo Sapiens mereferensikan bahwa manusia adalah mahluk yang memiliki kelebihan dalam hal akal. Dengan mempelajari tentang Homo Sapiens, kehidupan kita bisa bertambah dalam khazanah dan pengalaman dengan produk tertentu. Jenis manusia purba ini memiliki ciri sebagai berikut : 1. Volume otaknya antara 1.000 cc – 1.200 cc; 2. Tinggi badan antara 130 – 210 m; 3. Otot tengkuk mengalami penyusutan; 4. Alat kunyah dan gigi mengalami penyusutan; 5. Muka tidak menonjol ke depan; 6. Berdiri dan berjalan tegak, 7. Berdagu dan tulang rahangnya biasa, tidak sangat kuat. Dengan melihat spesifikasi diatas, maka bisa kita ketahui bahwa jenis Homo Sapiens sudah menggunakan akalnya. Meskipun dalam hal sederhana, tetapi jenis ini sudah memiliki karakteristik berburu. Tidak hanya mengumpulkan makanan seperti halnya jenis lain. Homo sapiens juga menunjukkan bahwa bangsa Indonesia mempunyai banya ragam dan budaya serta ras. Dengan mentahnya teori evolusi pada masa sekarang ini, muncul asumsi bahwa 'manusia kera' adalah jenis manusia juga tetapi berbeda ras. Seperti halnya ras Asia, Afrika dan Eropa. Bahkan dengan sesama bangsa Asia pun memiliki keanekaragaman ras dan budaya. Secara telusur, menurut peneliti bahwa didapatkan leluhur manusia seperti ini : Ras Mongoloid, berciri kulit kuning, mata sipit, rambut lurus. Ras Mongoloid ini menyebar ke Asia Timur, yakni Jepang, Cina, Korea, dan Asia Tenggara.