Anda di halaman 1dari 8

Teks Ulasan Cerpen "Emak dan Sepotong Roti"

Judul : Emak dan Sepotong Roti


Penulis : Caswati
Jenis Cerpen : Fiksi

Emak dan Sepotong Roti

Cerpen yang ditulis oleh Caswati ini bercerita tentang kisah seorang ibu paruh baya
yang berjuang mencukupi kehidupannya dan kedua anaknya. Ibu yang memiliki sapaan Emak
ini adalah seorang yang sabar, pantang menyerah, penyayang, dan rela berkorban untuk
kedua anaknya, yaitu Dani dan Dina. Dani adalah anak pertama Emak dan Dina adalah adik
dari Dani. Emak telah ditinggal oleh suaminya sejak empat tahun yang lalu, sehingga Emak
menjadi tulang punggung keluarga. Emak bekerja sebagai pengumpul batu kali. Pekerjaan ini
memang tampak terlalu kasar untuk seorang wanita paruh baya seperti Emak. Namun, dengan
begitu ia mampu mencukupi kebutuhan keluarga dan menyekolahkan kedua anaknya.
Pada awal cerita dijelaskan bahwa Emak adalah seorang pengumpul batu kali, namun
pada paragraf selanjutnya dijelaskan beberapa pekerjaan yang pernah Emak lakukan.
Pekerjaan itu seperti buruh cuci, buruh tani, dan buruh pikul di pasar. Emak sangat sayang
kepada anak-anaknya, setiap hari ia selalu mengantar Dina ke sekolah. Emak mempunyai
keinginan sederhana, yaitu Emak ingin Dani dan Dina tidak merasakan kesulitan dan
kesengsaraan seperti yang ia rasakan. Emak rela melakukan apapun untuk kedua anaknya.
Dani merasa tidak tega melihat ibunya memiliki pekerjaan kasar seperti itu. Setiap hari
Minggu ia selalu membantu Emak mengangkuti batu dari sungai ke tepian sungai. Sampai
suatu hari Dani melihat tangan kiri Emak terkulai di atas tumbukan batu dengan darah
mengucur deras dan palu besi yang Emak gunakan tergeletak. Sejak kejadian itu, Emak
menjadi pendiam, setiap ditanya oleh Dani, ia selalu menjawab baik-baik saja. Dani sangat
khawatir dengan keadaan Emak, luka Emak hanya diobati dengan obat seadanya sehingga
luka itu membengkak ke bagian lain.
Suatu hari, ketika Dani pulang sekolah, ia melihat roti sederhana di meja. Emak
membeli roti itu untuk Dani. Kemudian, Dani membangunkan Emak yang sedang tidur.
Namun, Emak tidak bangun. Dani pun khawatir, ia merasa ada keanehan pada tubuh Emak.
Ia pun tersadar bahwa ia telah kehilangan Emak yang ia sayangi.
Cerita ini sangat bagus bagi semua kalangan. Kata-kata di cerpen ini sangatlah indah
dan penuh makna, banyak pelajaran yang dapat dipetik dari cerpen ini. Cerpen ini juga
memiliki alur maju, sehingga pembaca tidak binggung dengan cerita di cerpen ini. Namun,
banyak kata yang masih menggunakan bahasa jawa, sehingga memungkinkan pembaca tidak
tahu arti kata tersebut.

Walau ada beberapa kekurangan, cerpen ini tetap bagus untuk dibaca. Cerpen ini sangat
dibutuhkan para kalangan, karena cerpen ini mengandung makna bahwa kita sebagai anak
harus menghargai perjuangan orang tua. Mereka rela berkorban untuk anak-anak mereka.
Kita dapat menghargai perjuangan itu dengan membuat mereka tersenyum bukan malah
menangis karena kita. Buatlah mereka bangga terhadap kita.
Teks Ulasan Cerpen
"Ketika sebuah persahabatan sedang dipertaruhkan"

Cerpen ini bercerita tentang kisah cinta remaja kebanyakan. Namun pada akhirnya,
setelah melalui beberapa tahap hubungan, mereka menjadi teman. Ada banyak sekali
kesalahan penulisan dalam cerpen ini. Pertama, pada paragraf awal cerpen terdapat kata
"acuh". Namun setelah diperhatikan kembali makna kalimat utuhnya, kita pun tahu bahwa
ada kesalahan penggunaan kata "acuh"—yang dalam kata lain sama dengan "peduli". Jadi,
kata "acuh" yang benar diganti menjadi "tak acuh" atau "tidak acuh".
Kedua, soal EYD, di antaranya kata-kata berikut ini: "didepanku", "dimasa", "dikelas",
"dihidupku", "dihatiku", "dikotaku", "dikampus", "di elu-elukan", "akupun", dan "sekedar",
yang semestinya ditulis demikian: "di depanku", "di masa", "di kelas", "di hidupku", "di
hatiku", "di kotaku", "di kampus", "dielu-elukan", "aku pun", dan "sekadar". Perhatikan
perbedaan antara kata keterangan tempat/waktu dan kata kerja pasif. "Di-" dalam kata
keterangan tempat/waktu--seperti "di kelas", "di rumah", "di pagi hari", dan lain sebagainya--
wajib dipisah dari kata sesudahnya, alias berfungsi sebagai kata depan. Sementara, untuk kata
kerja pasif--seperti "dipukul", "dielu-elukan", dan lain sebagainya—penulisan "di-" wajib
digabung dengan kata sesudahnya.
Ketiga, penulisan kalimat dialog. Saran Tim FAM pada penulis, lebih banyaklah
membaca novel-novel berkualitas, yang tentunya melalui proses editing yang ketat sebelum
diterbitkan. Pelajari pola dan aturan (termasuk tanda baca dan lain sebagainya) yang
bersangkutan dengan kalimat dialog dalam sebuah prosa. Dalam suatu cerpen, sebaiknya
dialog tidak dibuat seperti dialog dalam sebuah naskah drama. Tetapi di sini penulis justu
melakukannya, hingga cerpen ini tampak kurang rapi. Ke depan diharapkan agar penulis
memelajari penulisan kalimat dialog dalam prosa (cerpen/novel) yang baik dan benar.
Kemudian, untuk kata-kata yang tidak baku seperti "gak", "palak", "ngasih", "udah",
"kebayang", dan lain sebagainya--terutama yang sering ditemukan dalam dialog—sebaiknya
ditulis dengan huruf miring. Sebenarnya tidak ada aturan wajib untuk itu. Ada dua pendapat
yang beda, yang mana salah satunya memperbolehkan diketik dengan huruf biasa. Namun,
FAM Indonesia menggunakan aturan pertama, yakni kata-kata yang tidak baku dan kata-kata
dari bahasa asing diketik dengan huruf miring.
Penggunaan tanda baca tidak perlu kita tulis secara berlebihan seperti rangkap dua, tiga,
atau empat. Memasukkan emoticon pada tulisan, termasuk cerpen, juga tidak disarankan
(sebaiknya kebiasaan ini dihilangkan). Terakhir, untuk penulisan judul, sebaiknya tidak
menggunakan huruf kapital seluruhnya.
Saran dari Tim FAM kepada penulis, teruslah berlatih dan berlatih. Menulis setiap hari
akan membuat jemari kita lebih terbiasa. Akan tetapi, jangan lupa imbangi aktivitas
menulismu dengan banyak membaca. Menulis dan membaca tidak dapat dipisahkan.
Keduanya seperti dua sisi mata uang, saling melengkapi. Tanpa membaca, tulisan kita akan
sulit berkembang. Dengan banyak membaca karya berbagai penulis, kelak akan kita temukan
gaya/ciri khas kita sendiri. Sebelum mempublikasikan tulisan, jangan malas melakukan
editing atau koreksi ulang atas tulisanmu. Ingat, pembaca bukan orang yang mesti
mengoreksi tulisan kita terlebih dulu sebelum menyerap isi tulisan itu. Pembaca hanya ingin
membaca dan menikmati, jadi buatlah mereka menikmati tulisan yang kita sajikan dengan
rapi. Bukankah jika tulisan diketik dan disusun dengan rapi, pembaca akan lebih nyaman dan
ketagihan membaca tulisan kita? Bukankah itu menyenangkan.
Judul : Surat Kecil Untuk Ayah
Penulis : Boy Chandra
Penerbit : PT.Bukune Kreatif Cipta
Kota tempat terbit : Jln. Haji Montong No.57 Jakarta Selatan 12630
Tahun terbit : 2016
Tebal halaman : viii + 188 halaman

Surat Kecil Untuk Ayah

Surat kecil untuk ayah adalah salah satu novel karya Boy Chandra. Novel ini
menceritakan tentang para ayah yang selalu menyisihkan waktu, bekerja keras seolah tanpa
batas, dan dipenuhi cinta untuk keluarga. Namun, ayah juga tetap manusia yang punya
ceritanya sendiri. Di dalam novel ini tokoh utamanya diperankan oleh tokoh “Aku”.

Pada bab pertama buku ini, Boy Chandra menceritakan sosok lelaki yang dekat dalam
hidupnya. Lelaki yang memberikan kasih tak terkira. Lelaki yang selalu menghadirkan
senyuman di pagi buta. Juga selalu menenangkan saat larut malam bercerita. Ia akan selalu
siap sedia untuk segala tangis dan luka yang mendera. Menghadiahi bahagia dalam
perjalanan waktu sepanjang usia. Ayah tak pernah lelah untuk membuat seorang anak merasa
nyaman. Ia berusaha memenuhi segala hal yang dibutuhkan keluarganya. Namun ia tak
mengenal siapa ayahnya.

Cerita ini diakhiri saat saudara tiri memintanya datang ke Jakarta. Kakak tiri
mengantarnya dengan mobil. Bukan menuju sebuah rumah tapi malah ke toko bunga. Saat itu
dia berpikir bahwa ini semua hanyalah kejutan. Namun, matanya lantar bersimbah air ketika
kakak tiri mengantarnya ke depan pintu gerbang besar sebuah pemakaman. Ia pun turun
dengan langkah gontai. Genggaman tangan yang memegang bunga lantas lunglai. Bunga itu
jatuh bersama lelehan kristal dari pelupuk mata. Kini ayah yang ia miliki telah tiada. Dia
hanya bisa mendoakannya dalam setiap sujudnya pada Tuhan.

Novel ini disajikan dengan bahasa yang cantik dapat membuat pembaca terhanyut
dalam kisah yang diceritakan. Pembaca bisa ikut merasakan kebahagiaan, semangat, keputus
asaan, dan kesedihan. Novel ini juga melampirkan beberapa perjuangan anak, ibu dalam
kehidupan nyata. Kekurangan dalam novel ini adalah masih ada penulisan yang salah dan
juga da penulisan yang kurang menarik dan sulit dimengerti.

Dengan mengesampingkan beberapa kekurangan tadi, novel ini benar – benar


dibutuhkan oleh anak zaman sekarang. Buku ini mampu memberi semangat pada anak – anak
yang patah semangat. Buku ini juga mengajarkan seorang anak untuk mengahargai kerja
keras dan ketegaran seorang ayah yang kadang membuat kita lupa bahwa dia juga seorang
manusia.
Teks Ulasan Cerpen
Nasihat untuk Anakku
Nasihat untuk Anakku adalah cerpen karya seorang sastrawan bernama Motinggo
Busye. Cerpen ini memuat kehidupan sang Ayah, beserta nasihat-nasihat yang diperuntukkan
anaknya. Dalam cerpen ini, dikisahkan sang Ayah yang hidup pada masa sebelum
kemerdekaan. Pada masa itu terjadi krisis ekonomi yang mengakibatkan sulitnya makan tiga
kali sehari. Cerpen ini juga memuat kisah saat Ayah merayakan ulang tahunnya kedua puluh
lima bersama temannya. Namun setelah merayakan ulang tahun Ayah tersebut, teman Ayah
mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Hal itu disebabkan keputusasaan dan sikap malu
terhadap dirinya sendiri.

Pada akhir cerita, sang Ayah memberikan nasihat-nasihat dan menyarankan pilihan
hidup untuk anaknya, kelak. Nasihat itu juga dapat memotivasi dan dibutuhkan bagi kita
semua. Di samping menghasilkan struktur teks ulasan, juga menganalisis unsur instrinsik dan
ekstrinsik cerpen. Unsur instrinsik, antara lain, tema, alur, plot, karakter, latar, sudut pandang,
sedangkan unsur ekstrinsik, antara lain, unsur sosial, budaya, politik, psikologi, dan
sebagainya. Cerpen yang akan kamu ulas berjudul “Nasihat untuk Anakku” karya Motinggo
Busye.
Judul : Sang Pemimpi
Penulis : Andrea Hirata
Jenis Buku : Fiksi
Penerbit : Bentang
Cetakan I : Juli 2006
Tebal : X +292 halaman

Sang Pemimpi

Sang Pemimpi adalah novel kedua dari tetralogi Laskar Pelangi karya Andrea Hirata.
Novel ini menceritakan kisah kehidupannya di Pulau Belitong yang dililit kemiskinan. Ada
tiga remaja SMA yang bermimpi untuk melanjutkan sekolah hingga ke Prancis dan
menjelajah Eropa hingga ke Afrika. Ikal, Arai, dan Jimbron adalah para pemimpi-pemimpi
itu. Pada bab pertama novel ini, Andrea menceritakan bahwa dirinya (dalam novel ini
digambarkan sebagai Ikal) dan kedua temannya, Arai dan Jimbron adalah tiga remaja yang
nakal. Mereka sangat dibenci oleh Pak Mustar, tokoh antagonis dalam novel ini. Sebaliknya,
hal berbeda diberikan oleh sang

Kepala Sekolah yang bernama Pak Balia. Pak Balialah yang telah memberikan mimpi-
mimpi kepada murid-muridnya, terutama kepada Ikal, Arai dan Jimbron. “Jelajahi
kemegahan Eropa sampai ke Afrika yang eksotis. Temukan berliannya budaya sampai ke
Prancis. Langkahkan kakimu di atas altar suci almamater terhebat tiada tara: Sorbonne. Ikuti
jejak-jejak Satre, Louis Pasteur, Montesquieu, Voltaire. Di sanalah orang belajar science,
sastra, dan seni hingga mengubah peradaban…”, itulah kata-kata yang sering diucapkan Pak
Balia.

Pada bab-bab berikutnya pembaca akan melihat potongan-potongan kisah seperti


berdiri sendiri. Andrea hanya membuat cerpen-cerpen dalam satu novel. Meskipun demikian,
pada setiap bab, mulai awal hingga akhir, novel ini memiliki hubungan yang sangat erat,
seperti mozaik-mozaik dalam kehidupan. Novel yang disajikan dengan bahasa yang cantik ini
mampu menyihir pembaca sehingga mereka bisa ikut merasakan kebahagiaan, semangat
keputusasaan, dan kesedihan. Selain itu, novel ini memiliki lelucon-lelucon yang tidak biasa,
cerdas, dan pasti akan membuat pembaca tertawa. Dengan membaca novel ini, Anda akan
mengetahui bahwa Andrea Hirata memiliki pribadi yang cerdas dalam mengolah kata-kata
dan memiliki wawasan yang sangat luas. Meskipun disebut sebagai novel kedua dari tetralogi
Laskar Pelangi, di novel ini nyaris tidak ada hubungannya dengan buku Laskar Pelangi. Sang
Pemimpi hanya menyebutkan kata Laskar Pelangi hanya sekali. Keponakan yang Ikal biayai
saat di Jawa juga tidak disebut sama sekali dalam novel ini, padahal di dalam novel
sebelumnya telah diceritakan dengan jelas.

Dengan mengesampingkan beberapa kekurangan tadi, novel ini benar-benar buku yang
sangat dibutuhkan oleh remaja negeri ini. Novel ini member motivasi, semangat, dan mimpi
pada anak-anak yang patah semangat untuk sekolah dan melanjutkan ke pendidikan yang
lebih tinggi. Selain itu, buku ini juga mengajarkan tentang ketidakmungkinan yang bisa
diwujudkan dengan kerja keras.
Judul : Cerpen Lentera Kelam Tiga Puluh Februari
Penulis : Para pemenang LMCR 2011
Jenis Buku : Fiksi
Penerbit : Kemendikbud
Cetakan 1 : Januari 2011
Tebal : 178 halaman
Lentera Kelam Tiga Puluh Februari

Lentera Kelam Tiga Puluh Februari merupakan antalogi cerpen para pemenang LMCR
2011. Buku ini berisi 15 judul cerpen yang diurutkan sesuai perolehan juara. Lentera Kelam
Tiga Puluh Februari sendiri, ialah judul cerpen peraih peringkat pertama. Cerpen-cerpen
dalam buku ini berisi kisah-kisah bertema “Kejujuran.
Lentera Kelam Tiga Puluh Februari, cerpen ini sebenarnya mengulas sebuah kisah
biasa. Di mana seorang anak menemukan dompet dan ia merasa gamang antara
mengembalikannya atau tidak. Namun, kisah biasa ini dibungkus dengan penggayaan cerita
dan alur yang membuatnya seolah hidup. Hasan, tokoh utama dalam cerpen ini, menemukan
sebuah dompet sepulang sekolah. Ia mengalami pergelutan batin dan memilih untuk
menyimpan dompet itu. Di rumah, kakaknya mengetahui perihal dompet temuannya.
Dimulailah konflik cerpen ini. Hasan benar-benar bingung. Ia ingin mengembalikan, tapi
keadaan ekonomi membuatnya harus berpikir ulang. Apalagi, kakek yang selama ini
menghidupinya dengan mengayuh becak, begitu mengidamkan kain batik di masa tuanya.
Esoknya, pagi terasa berbeda bagi Hasan. Ia sendiri. Melayang-layang beratap langit biru. Ia
terperangah ketika melihat angka yang terpapar di pandangannya, 30 Februari. Hasan
mengerti, inilah jawaban bagi konflik batinnya. Ia menemukan jawabannya. Ketika benar-
benar bangun, Hasan bergegas ke rumah pemilik dompet temuannya yang tak lain adalah
gurunya, Pak Warto. Namun, bendera kuning terpajang. Dengan perasaan sesal, Hasan
menyerahkan dompet temuannya pada seorang anak yang menangis meraung-raung, anak
Pak Warto.
Setelah berlayar bersama Lentera Kelam Tiga Puluh Februari, cerpen Hutan
Terlarang patut menjadi pelabuhan berikutnya. Hutan Terlarang sendiri, adalah sebuah cerpen
yang memasukkan unsur budaya ke dalam kisahnya. Hamzah dan Yanto, tokoh yang menjadi
pembahasan utama. Hamzah sebagai tokoh aku, menceritakan bagaimana kawannya –Yanto-
yang berani keluar masuk Hutan Suro. Hutan yang konon ditunggu oleh siluman ular. Cerpen
ini mengisahkannya dengan memberi lompatan waktu. Ketika, keduanya beranjak dewasa.
Suatu hal mengejutkan terjadi. Yanto ditangkap atas tuduhan membalak hutan milik negara.
Hamzah yang mengetahuinya tertegun. Ia merasa janggal, karena menurutnya pembalakan itu
dilakukan oleh perusahaan swasta yang hendak mendirikan pabrik. Namun, mengingat
Yanto-lah satu-satunya orang yang berani masuk ke hutan itu maka ia tak bisa mengelak. Di
sini mengajarkan bahwa, terkadang para terdahulu sengaja membuat sebuah mitos untuk
menjaga kelanggengan alam. Misalnya saja pada cerpen Hutan Terlarang ini.
Judul Novel : Novel Tentang Kamu
Pengarang : Tere Liye
Penerbit : Republika Penerbit
Tahun Terbit : Oktober 2016
Jumlah Halaman : 524 hlm
Tentang Kamu
Lagi-lagi Tere Liye memberikan suguhan yang menginspirasi pada novel Tentang
Kamu ini. Mungkin banyak yang mengira bahwa novel Tere Liye kali ini akan membahas
perjalanan cinta dari bab awal sampai epilog. Jika anda berpikiran seperti itu, maka salah
besar. Memang ada bab dimana tere liye membahas soal percintaan, tetapi tidak disemua bab
terdapat cerita-cerita berbau romance.
Novel ‘Tentang Kamu’ berkisah tentang Zaman Zulkarnaen, pemuda asal Indonesia
yang tinggal di London karena pekerjaannya sebagai pengacara di salah satu firma hukum
yang ada di daerah Belgrave Square. Zaman menetap di London sejak ia menyelesaikan
kuliah master hukum di Oxford University. Suatu hari ia diberi tugas penting oleh Sir
Thompson, pemilik firma hukum tersebut. Dimana tugas itu adalah ia harus mengurus
warisan milik klien yang sudah meninggal di sebuah panti jompo di Paris. Warisan yang
ditinggalkannya begitu besar, maka, Zaman diberi tugas untuk menelusuri siapakah yang
berhak memiliki warisan tersebut, karena menurut beberapa data yang ada, klien tersebut
tidak mempunyai keluarga.
Klien yang harus diselidiki oleh Zaman ternyata adalah orang Indonesia bernama Sri
Ningsih, maka dari itu ia harus menyelidiki satu per satu kehidupannya agar mengetahui lebih
jelas siapa ahli waris dari Sri Ningsih. Pertama-tama ia menuju Paris, tempat Sri Ningsih
meninggal untuk menemukan petunjuk-petunjuk. Setelah menemukan beberapa petunjuk, ia
terbang memakai pesawat pribadi ke tanah kelahiran Sri Ningsih. Zaman menelusuri orang-
orang yang masih hidup dan ingat kejadian di tahun 1940-an. Setelah bertemu orangnya, dan
mendapatkan beberapa petunjuk, ia menuju ke kota selanjutnya dimana Sri Ningsih akan
bersekolah di pesantren. Sesampainya disana Zaman segera bertanya ke ibu dari pemilik
pesantren, yang ternyata adalah sahabat dari Sri Ningsih bernama Nur’aini. Nur’aini bercerita
tentang kehidupan Sri di pesantren, tentang musibah yang melanda pesantren, dan tentang
pengkhianatan.sesudahnya bercerita, Zaman kembali melanjutkan perjalanan menuju kota
dimana Sri Ningsih akan bekerja. Sri Ningsih adalah anak yang pantang menyerah, jika 1000
kali ia gagal maka 1001 kali ia harus berhasil, begitulah prinsipnya. Suatu hari saat ia sudah
sukses, ia tiba-tiba memutuskan untuk menjual hasil jerih payahnya ke orang lain dengan
beberapa syarat, setelah itu ia pergi dari Indonesia, menuju London. Di London, ia
memutuskan untuk bekerja sebagai supir bus. Di sana ia menemukan keluarga India yang
bersedia untuk menampungnya dan menganggapnya sebagai bagian dari keluarga. Di London
pula Sri menemukan jodohnya, ia menikah di London dan hidup bahagia. Tetapi musibah
dating silih berganti, hingga pada akhir 1999 ia memutuskan untuk pidah ke Paris. Ia
memutuskan untuk tinggal di Panti Jompo dekat Menara Eiffel. Sri membawa perubahan
besar di Panti itu. Perubahannya tentu saja kea rah yang positif, saat Sri meninggal banyak
yang merasa kehilangan.
Lalu bagaimana dengan ahli waris? Sri adalah seseorang yang cepat belajar dan cerdik.
Ia memercayai firma hukum Thompson & Co. untuk mengurus surat wasiatnya. Tetapi
Zaman tidak kunjung menemukan surat wasiat tersebut. Tetapi tiba-tiba ada petunjuk yang
membuatnya mengetahui dimana surat wasiat tersebut. Tetapi ada saja halangan untuk
mengurus itu, halangan dari pengkhianat Sri beberapa tahun silam.
udu novell : Dear Nathan
Penulis novel : Erisca Febriani
Penyunting buku : Maskur Priatna
Pemeriksa Aksara : Rahmia Mn.
Desain Sampul & Penata Isi : Rumah Desain
ISBN : 9786026940148
Format : Paperback,
jumlah halaman : 520 halaman
Diterbitkan pertamakali tahun : 2016 oleh Best Media
Finished (cetakan ke-3) 27 Juni 2016
Genre : Romance, School Life
Age Range : Remaja
Dear Nathan

Dimulai dari keterlambatan seorang gadis mengikuti upacara pertama di sekolah baru,
yaitu Salma Alvira bertemu dengan seorang laki-laki yang membantunya menyelusup melalui
gerbang samping.Selidik punya selidik, lelaki itu ternyata bernama Nathan, yakni akan nakal
yang sering menjadi bahan gosip murid-murid satu sekolah.

Seperti apa hidup kita ke depan, tidak ada pernah yang tahu seperti apa nantinya.
Begitu juga dengan kehidupan salma yang berubah drastis ketika dia pindah ke sekolah
barunya yaitu SMA Garuda. Teman-temannya tidak sealim seperti di sekolah lamanya.
Beberapa dari mereka memiliki sifat sebagai tukang rusuh dan senang berantem, termasuk
Nathan.

Nathan, ia tidak mengira akhirnya bisa jatuh cinta kepada Salma, anak baru yang
nampak ingin menangis pada saat terlambat datang ke sekolah. Kalau menurut Nathan,
terlambat adalah hal biasa baginya, ternyata jauh berbeda apabila situasi itu dihadapi oleh
wanita manis yang membuatnya berubah menjadi lelaki yang penuh perasaan.

Nathab baru sadar, jatuh cinta kepada wanita lugu yang belum pernah pacaran jadi hal
yang cukup menguras tenaganya. Awalnya, ia begitu menikmati pengejaran cintanya.
Namun. apakah Nathan akan selamanya menikmati pengejarannya jika Salma terus-menerus
bersikap cuek kepadanya??

Tak hanya cinta yang memberi warna dalam kehidupn Nathan. Tapi ada juga masalah
yang besar yang memang sudah lama dihadapinya, yaitu masalah keluarga yang sangat berat,
hingga Nathan merasa berat menanggungnya. Kehilangan orang yang sangat di sayanginya,
merasa ditinggalkan oleh ayahnya, dan masih banyak lagi masalah-masalah yang ada dalam
otak Nathan.

Anda mungkin juga menyukai