Anda di halaman 1dari 5

REVALINA

MALUKU wilayah Pulau Aru dengan ibu kota


Kab. Dobo Maluku Tenggara.
1. BAHASA.
Bahasa yang digunakan di Provinsi Tiga bahasa yang hampir punah adalah
Maluku adalah Bahasa Ambon, yang Palamata dan Moksela serta Hukumina
merupakan salah satu dari rumpun bahasa
Melayu timur yang dikenal sebagai bahasa 2. TARIAN.
dagang atau trade language. . Beberapa a. Tari Lenso
bahasa yang paling umum dipetuturkan di
Maluku yaitu:
 Bahasa Wemale, dipakai penduduk
Negeri Piru, Seruawan, Kamarian, dan
Rumberu (Kabupaten Seram Bagian
Barat).
 Bahasa Alune, dipakai di wilayah tiga
batang air yaitu Tala, Mala, dan
Malewa di wilayah Kabupaten Seram
Bagian Barat.
 Bahasa Nuaulu, dituturkan oleh suku Tarian tradisional ini merupakan tari
Nuaulu di Pulau Seram Selatan yaitu pergaulan dan sangat identik dengan kaum
muda-mudi. Tarian yang juga sering
antara Teluk Elpaputi dan Teluk Teluti.
dipentaskan di Minahasa Sulawesi Utara
 Bahasa Atiahu, dipakai oleh tiga negeri ini sering dijadikan media untuk mencari
yang juga termasuk rumpun Nuaulu pasangan hidup. Oleh sebab itu, Tari
yakni Negeri Atiahu, Werinama, dan Lenso (selendang) sering dipentaskan di
Batuasa di wilayah Kabupaten Seram keramaian seperti acara penikahan atau
Bagian Timur. tahun baru. Jumlah penarinya biasanya
berjumlah 6 sampai 10 orang. Musik
 Bahasa Koa, dituturkan di wilayah
pengiringnya antara lain tambur minahasa,
pegunungan tengah Pulau Seram yaitu suling, kolintang, dan tetengkoren.
sekitar Manusela dan Gunung
Kabauhari. b. Tari Cakalele
 Bahasa Seti dituturkan oleh suku Seti,
di Seram Utara dan Teluti Timur,
merupakan bahasa dagang di Seram
Bagian Timur.
 Bahasa Gorom merupakan turunan dari
bahasa Seti dan dipakai oleh penduduk
beretnis atau bersuku Gorom yang
berdiam di kabupaten Seram Bagian
Timur yang menyebar sampai Cakalele merupakan tarian perang yang
Kepulauan Watubela dan Maluku dibawakan oleh pria dan perempuan secara
Tenggara. berpasangan. Tarian yang diiringi musik
 Bahasa Tarangan merupakan bahasa tifa (drum), suling, dan bia (kerang besar)
ini biasanya ditampilkan dalam rangka
pemersatu dan dipakai oleh penduduk
menyambut tamu atau dalam perayaan
adat. Penari pria mengenakan pakaian
yang didominasi warna merah dan kuning 3. MAKANAN
sambil membawa parang dan tameng a. Papeda
(salawaku). Sedangkan penari perempuan Papeda terbuat dari sagu yang yang telah
mengenakan pakaian warna putih sembari rendam dengan air dan diseduh dengan air
menggenggam sapu tangan (lenso) di
panas.
kedua tangannya.
c. Tari Saureka-reka

b. Ikan Kuah Kuning


Ikan ini terbuat dari ikan tongkol, ikan es
laut ataupun ikan laut lainnya. Makanan
ini disajikan sebagai kuah dari makanan
khas Maluku papeda.
Tari Saureka-reka atau disebut juga tari
gaba-gaba (pohon sagu) mempertunjukan
kelincahan kaki menginjak di antara empat
bilah pohon sagu yang dipukuli, dimulai
dari tempo lambat hingga cepat. Tarian
asli Ambon ini merupakan bentuk ucapan
terima kasih dan sering ditampilkan saat
c. Sambal colo-colo
acara penyambutan tamu. Tarian ini di
mainkan oleh empat pasang muda-mudi Sambal ini terbuat dari beberapa bahan
dan diiringi oleh musik tradisional seperti mentah yang dicampurkan menjadi satu
totobuang, tifa, dan ukulele. dengan air jeruk dan sedikit kecap. Bahan
d. Tari Bambu gila mentahnya seperti, bawang merah, cabe
rawit, tomat, dan jeruk nipis.

Tarian yang satu ini mengandung unsur d. Halua Kenari


mistis. Tarian ini berasal dari Ternate, Bentuknya yang seperti permen,
Maluku Utara. Tarian ini dibawakan oleh
enam pria yang memegang batang bambu menjadikan halua kenari sebagai cemilan
panjang yang “hidup” setelah dibacakan manis khas Maluku.
mantera. Para penari akan bergerak secara
dinamis mengikuti gerakan bambu gila
yang berguncang-guncang tersebut.
Gerakan kompak dari penari ini
melambangkan jiwa persatuan dan gotong-
royong yang tertanam dalam budaya
masyarakat Maluku.
e. Sagu Tumbu 2. Korno
Sagu tumbu terbuat dari sagu yang telah Instrumen tiup yang terbuat dari keran ini
dihaluskan dan dicampurkan dengan gula menghasilkan bunyi yang sangat nyaring.
merah cair kemudian dibentuk Biasanya ia dimainkan saat memulai suatu
memanjang. lomba atau acara.

3. Arababu
Arbabu adalah rebab tradisional khas
\ Maluku Arbabu dibuat dari tempurung
f. Bagea kelapa, kulit hewan, kayu, sementara
Bagea merupakan salah satu jajanan dan dawainya dibuat dari serat pohon pisang.
oleh-oleh khas Maluku dan Maluku Utara.
Bagea di Maluku yang terkenal merupakan
Bagea Kenari.

4. Totobuang
Totobuang dalam bahasa Indonesia berarti
tetabuhan. Alat musik tradisional Maluku
ini berupa sebuah gong kecil yang terbuat
4. ALAT MUSIK
dari logam kuningan.
1. Tifa
Bentuknya seperti gendang panjang
menghasilkan suara ritmis saat dimainkan.
Tifa termasuk alat musik perkusi yang
dimainkan pada saat pesta sebagai
pengiring tari-tarian. Tifa terbuat dari kayu
dengan ujung semakin meruncing. Karena 5. LAGU DAERAH
bentuknya ini, instrumen ini menghasilkan Lagu daerah atau musik daerah atau lagu
suara ketipung yang nyaring. Ditambang kedaerahan, adalah lagu atau musik yang
dengan membran dari kulit kambing, tifa berasal dari suatu daerah tertentu dan
menjadi wajib untuk selalu ada sebagai menjadi populer dinyanyikan baik oleh
pengiring. rakyat daerah tersebut maupun rakyat
lainnya. Pada umumnya pencipta lagu
daerah ini tidak diketahui lagi alias
noname. Lagu daerah asal Maluku
diantaranya :
1. Ambon Manise
2. Ayo Mama
3. Buka Pintu Upacara Fangnea Kidabela juga
4. Burung Kakatua mengandung makna sebagai pemanasan,
5. Burung Tantina pengerasan, dan pemantapan (fangnea)
6. Goro Goro Ne terhadap persahabatan, persaudaraan
7. Gunung Salahutu (itawatan) dan keakraban (kidabela) di
8. Hela Rotan antara sesama sebagai suatu persekutuan
9. Huhatee wilayah teritorial Kampung Sulung di
10. Kole-Kole pulau Enus yang terletak di Selaru bagian
11. Lembe-lembe selatan pulau Yamdena. Makna upacara
12. Mande-mande Frangnea Kidabela sama dengan upacara
13. Naik-Naik Ke Puncak Gunung Panas Pela di Ambon, Lease, dan Maluku
14. Nona Manis Siapa Yang Punya Tengah. Upacara ini menciptakan suasana
15. O Ulate hidup bermasyarakat yang kokoh dan kuat
16. Ole Sioh untuk mencegah fenomena konflik dan
17. Rasa Sayange perpecahan terhadap hubungan
18. Sarinande masyarakat.
19. Saule b. Sasahil dan Nekora
20. Sayang Kene Sasahil dan Nekora merupakan tradisi
21. Siwalima Arika masyarakat adat di Negeri Siri Sori Islam
22. Sudah Berlayar dan Negeri Siri Sori Kristen di pulau
23. Tanase Saparua. Bagi masyarakat desa Telalora,
24. Toki Tifa Nekora memiliki basis nilai tolong-
25. Waktu Hujan Sore-sore menolong antarwarga. Nilai tradisi Sasahil
6. UPACARA dan Nekora terletak pada cara dan proses
a. Upacara Fangnea Kidabela pelaksanaan. Nilai tolong-menolong yang
Kepulauan Tanimbar yang sekarang terdapat dalam tradisi Sasahil maupun
menjadi Kabupaten Maluku Tenggara Nekora memiliki basis solidaritas yang
Barat, memiliki kebudayaan yang kuat, dan menciptakan relasi saling
mengatur persaudaraan dan kehidupan memberi dan menerima antarwarga agar
sosial masyarakat dalam bentuk Duan suatu pekerjaan berat untuk mendirikan
Lolat dan Kidabela. Duan Lolat mengatur rumah bisa lebih ringan. Dalam
tentang hubungan sosial masyarakat yang menghadapi dinamika kehidupan yang
luas, yaitu memperkuat hubungan antardua terus berubah, tradisi Sasahil dan Nekora
desa atau lebih, dan hubungan tersebut selalu dipertahankan dan dipelihara dengan
diwujudkan dalam bentuk Kidabela. baik. Hal ini dimaksudkan sebagai modal
Upacara Fangnea Kidabela memperkokoh sosial kelangsungan hidup bermasyarakat
hubungan sosial masyarakat Tanimbar di masa mendatang.
dalam wadah persaudaraan dan 7. KEPERCAYAAN
persekutuan agar tidak mudah pecah atau Penduduk Maluku menganut 3 agama
retak. utama yaitu Islam sebanyak 50,61%,
Upacara Fangnea Kidabela mengandung Kristen Protestan sebanyak 41,40%, dan
makna persatuan dan kesatuan hidup Katolik sebanyak 6,76% penduduk.
masyarakat Tanimbar baik internal Penyebaran agama Islam dilakukan oleh
maupun eksternal dalam setiap situasi. Kesultanan Iha, Saulau, Hitu, dan
Hatuhaha serta pedagang Arab yang
mengunjungi Maluku. Sementara
penyebaran agama Kristen dilakukan oleh
misionaris-misionaris dari Portugis,
Spanyol, dan Belanda.
Tempat ibadah di Provinsi Maluku pada
tahun 2013 tercatat yaitu sebagai berikut:
· Masjid sebanyak hampir 2 ribu buah
· Gereja sebanyak 2.345 buah
· Pura sebanyak 10 buah
· Vihara sebanyak 5 buah.
Gereja Protestan Maluku atau biasa
dikenal sebagai GPM merupakan
organisasi sinode dan pertubuhan gereja
terbesar yang ada di Maluku, yang
memiliki jemaat gereja di hampir seluruh
negeri Sarane di seluruh Maluku.

8. SENJATA TRADISIONAL
Parang Salawaku terdiri dari Parang (pisau
panjang) dan Salawaku (perisai) yang pada
masa lalu adalah senjata yang digunakan
untuk berperang. Di lambang pemerintah
kota Ambon, dapat dijumpai pula Parang
Salawaku. Bagi masyarakat Maluku,
Parang dan Salawaku adalah simbol
kemerdekan rakyat. Senjata ini dapat
disaksikan pada saat menari
CakaleleParang dibuat dari besi yang
ditempa dengan ukuran bervariasi,
biasanya antara 90-100 cm. Pegangan
parang terbuat darikayu besi atau kayu
gapusa. Sementara itu, salawaku dibuat
dari kayu keras yang dihiasi kulit kerang .

Anda mungkin juga menyukai