Anda di halaman 1dari 2

CIRI KHAS BUDAYA DARI KEPULAUAN MALUKU INDONESIA

Atapnya besar dan tinggi terbuat dari daun rumbia, sedangkan dindingnya dari tangkai
rumbai yang disebut. Prianya memakai pakaian adat berupa setelan jas berwarna merah
dan hitam, baju dalam yang berenda dan ikat pinggang.

1. Bahasa Alune 2. Bahasa Ambalau 3. Bahasa Asilulu 4. Bahasa Balkewan 5. Bahasa Banda 6. Bahasa Barakai
7. Bahasa Batuley 8. Bahasa Bobat 9. Bahasa Boing 10. Bahasa Buru 11. Bahasa Damar Timur 12. Bahasa
Dawelor/Dawelar 13. Bahasa Dobel 14. Bahasa Elnama 15. Bahasa Emplawas 16. Bahasa Fordata 17. Bahasa
Hoti 18. Bahasa Illiun 19. Bahasa Kaham 20. Bahasa Kayeli 21. Bahasa Karey 22. Bahasa Kei 23. Bahasa Kola
24. Bahasa Kompane 25. Bahasa Kur 26. Bahasa Leinam 27. Bahasa Letti 28. Bahasa Lola 29. Bahasa Loon 30.
Bahasa Luhu 31. Bahasa Makatian 32. Bahasa Marlasi 33. Bahasa Marsela Barat 34. Bahasa Marsela Tengah
Baca juga: Nadiem Luncurkan Merdeka Belajar Episode 17, Revitalisasi Bahasa Daerah 35. Bahasa Marsela
Timur 36. Bahasa Masarete 37. Bahasa Melayu 38. Bahasa Moa 39. Bahasa Naulu 40. Bahasa Nila 41. Bahasa
Oirata 42. Bahasa Oroyliye 43. Bahasa Piliana 44. Bahasa Piru 45. Bahasa Sawai/Saleman 46. Bahasa Salas 47.
Bahasa Selaru 48. Bahasa Samasuru 49. Bahasa Selaru 50. Bahasa Seluwarsa 51. Bahasa Serili 52. Bahasa Serua
53. Bahasa Tagalisa 54. Bahasa Tarangan Barat Baca juga: 7 Fakta Menarik Bahasa Sunda yang Ternyata Salah
Satu Bahasa Daerah Tertua di Indonesia 55. Bahasa Tarangan Timur 56. Bahasa Telaah Babar Barat 57. Bahasa
Teon 58. Bahasa Wemale 59. Bahasa Woda-Woda 60. Bahasa Yalahatan 61. Bahasa Yamdena 62. Bahasa Yatoke

Rumah adat ini paling banyak dijumpai


dan paling banyak digunakan sehingga
dianggap sebagai perwakilan dari rumah
Rumah Adat Banua Tada adat Maluku.

Rumah adat baileo sebenarnya


merupakan milik suku Huaulu yang
merupakan penduduk asli Pulau Seram,
Ambon.

Saat akan mendirikan rumah adat Baileo


akan diadakan semacam upacara ritual
terlebih dahulu supaya bangunan bisa
bertahan lama dan yang meninggalinya
bisa selamat dari mara bahaya.
Manteren Lamo

Manteren Lamo

Manteren Lamo merupakan pakaian


adat dari Maluku Utara yang khusus
digunakan oleh keturunan kerajaan
atau para sultan kerajaan. Menariknya,
pakaian ini juga merupakan salah satu
peninggalan dari kerajaan Ternate dan
Tidore.

Untuk makanan khas Maluku yang satu ini,


pasti Grameds  tidak asing lagi karena saat ini
sudah banyak yang menjualnya. Yap, papeda
yang merupakan salah satu makanan
tradisional Indonesia ini sering disebut sebagai
variasi bubur lokal. Pada umumnya, papeda
terbuat dari tepung sagu yang kemudian
dicampur dengan air, garam, dan gula. Tekstur
akhir dari papeda adalah kental, lengket,
hampir mirip bubur hanya saja lebih padat.

Parang Salawaku “Parang Salawaku adalah sepasang senjata


tradisional dari Maluku. Parang Salawaku terdiri
dari Parang (pisau Panjang) dan Salawaku
( perisai ) yang pada masa lalu adalah senjata
yang digunakan untuk berperang. Bagi
masyarakat Maluku, Parang dan Salawaku adalah
simbol kemerdekaan rakyat.

Senjata ini dapat disaksikan pada saat tarian


cakalele yaitu tarian yang menyimbolkan
kekuatan kaum pria Maluku. Parang ditangan
kanan penari melambangkan keberanian
sementara Salawaku ditanagan kiri
melambangkan perjuangan untuk mendapatkan
keadilan. Bukan sekedar simbol masyarakat
Maluku, parang dan salawaku juga telah dibuat
produk ekraf khas Maluku.

Anda mungkin juga menyukai