Suku
Suku Simalungun adalah salah satu suku
yang berada di provinsi Sumatra Utara,
Indonesia, yang menetap di Kabupaten Kain Adat Simalungun disebut Hiou.
Simalungun dan sekitarnya. Beberapa Penutup kepala lelaki disebut Gotong,
sumber menyatakan bahwa leluhur suku penutup kepala wanita disebut Bulang,
ini berasal dari daerah India Selatan tetapi sedangkan yang kain yang disandang
ini hal yang sedang diperdebatkan. ataupun kain samping disebut Suri-suri.
Sepanjang sejarah suku ini terbagi ke
dalam beberapa kerajaan. Marga asli Sama seperti suku-suku lain di sekitarnya,
penduduk Simalungun adalah Damanik, pakaian adat suku Simalungun tidak
dan 3 marga pendatang yaitu, Saragih, terlepas dari penggunaan kain Ulos
Sinaga, dan Purba. Kemudian marga (disebut Uis di suku Karo). Kekhasan pada
marga (nama keluarga) tersebut menjadi 4 suku Simalungun adalah pada kain khas
marga besar di Simalungun. serupa Ulos yang disebut Hiou dengan
berbagai ornamennya.
Orang Batak menyebut suku ini sebagai
suku "Si Balungu" dari legenda hantu yang Ulos pada mulanya identik dengan ajimat,
menimbulkan wabah penyakit di daerah dipercaya mengandung "kekuatan" yang
tersebut, sedangkan orang Karo bersifat religius magis dan dianggap
menyebutnya Timur karena bertempat di keramat serta memiliki daya istimewa
sebelah timur mereka. untuk memberikan perlindungan. Menurut
beberapa penelitian penggunaan ulos oleh
suku bangsa Batak, memperlihatkan
kemiripan dengan bangsa Karen di
perbatasan Myanmar, Muangthai dan
Laos, khususnya pada ikat kepala, kain dan
ulosnya
Pulau Asal dan
Daerah,serta kebiasaan
Pakaian Adat
Pulau Asal dan
Daerah,serta kebiasaan
Minangkabau (Minang) adalah kelompok
etnis Nusantara yang berbahasa dan
menjunjung adat Minangkabau. Wilayah
kebudayaannya Minang meliputi daerah
Sumatera Barat, separuh daratan Riau,
bagian utara Bengkulu, bagian barat
Jambi, pantai barat Sumatera Utara, barat
daya Aceh, dan juga Negeri Sembilan di
Malaysia.
Prianya memakai pakaian adat berupa setelan Sebutan orang Minang seringkali
jas berwarna merah dan hitam, baju dalam disamakan sebagai orang Padang, hal ini
yang berenda dan ikat pinggang. Sedangkan merujuk pada nama ibu kota provinsi
wanitanya memakai baju cele, semacam
Sumatera Barat yaitu kota Padang. Namun,
kebaya pendek dan berkanji yang disuji.
Perhiasannya berupa anting-anting, kalung dan masyarakat ini biasanya akan menyebut
cincin. Pakaian ini berdasarkan adat Ambon. kelompoknya dengan sebutan urang awak,
yang bermaksud sama dengan orang
Minang itu sendiri.
Suku Adat Istiadat adalah peraturan-peraturan
yang juga dibuat oleh penghulu-
Pada zaman Belanda kota Ambon ramai penghulu disuatu nagari melalui
dikunjungi oleh sekian banyak bangsa dan musyawarah mufakat sehubungan
suku bangsa, sampai-sampai muncullah dengan sehubungan dengan
KESUKAAN anak nagari seperti Yang pertama adalah Pakaian
kesenian, olah raga, pencak silat randai, Limpapeh Rumah Nan Gadang atau
talempong, pakaian laki-laki, pakaian sering pula disebut pakaian Bundo
wanita, barang-barang bawaan kerumah Kanduang. Pakaian ini merupakan
mempelai, begitupun helat jamu lambang kebesaran bagi para wanita yang
meresmikan S a k o itu tadi. Begitu pula telah menikah. Pakaian tersebut
Marawa, ubur-ubur, tanggo, gabah- merupakan simbol dari pentingnya peran
gabah, pelamina dan sebagainya yang seorang ibu dalam sebuah keluarga.
berbeda-beda disetiap nagari. Juga Limapeh sendiri artinya adalah tiang
berlaku pepatah yang berbunyi : tengah dari bangunan rumah adat
o Lain lubuak lain ikannyo, lain Sumatera Barat.
padang lain balalangnyo,
o lain nagari lain adatnyo Peran limapeh dalam
(Istiadatnya) . mengokohtegakan bangunan adalah
analogi dari peran ibu dalam sebuah
Adat teradat adalah peraturan-peraturan keluarga. Jika limapeh rubuh, maka
yang dibuat oleh penghulu-penghulu rumah atau suatu bangunan juga akan
Adat dalam suatu nagari, peraturan rubuh, begitupun jika seorang ibu atau
guna untuk melaksanakan pokok-pokok wanita tidak pandai mengatur rumah
hukum yang telah dituangkan oleh tangga, maka keluarganya juga tak akan
nenek moyang (Dt. Perpatiah Nan bertahan lama. Secara umum, pakaian
Sabatang dan Dt. Ketumanggungan) adat Bundo Kanduang atau Limpapeh
dalam pepatah-petitih Adat. Rumah Nan Gadang memiliki desain
yang berbeda-beda dari setiap nagari atau
sub suku. Akan tetapi, beberapa
Bahasa kelengkapan khusus yang pasti ada
dalam jenis-jenis pakaian tersebut.
Bahasa Minangkabau yang berbeda-beda Perlengkapan ini antara lain tingkuluak
untuk sebuah maksud yang sama, meski (tengkuluk), baju batabue, minsie,
masih dalam akar rumpun kata yang sama. lambak atau sarung, salempang, dukuah
Dialek bahasa Minangkabau sangat (kalung), galang (gelang), dan beberapa
bervariasi, bahkan antar kampung yang aksesoris lainnya.
dipisahkan oleh sungai sekalipun sudah
mempunyai dialek yang berbeda. Baju Tradisional Pria Minangkabau
Pakaian adat Sumatera Barat
Perbedaan terbesar adalah dialek yang
dituturkan di kawasan Pesisir Selatan dan Untuk para pria bernama pakaian
dialek di wilayah Muko-Muko, Bengkulu. penghulu. Sesuai namanya, pakaian ini
Selain itu dialek bahasa Minangkabau juga hanya digunakan oleh tetua adat atau orang
dituturkan di Negeri Sembilan, Malaysia tertentu, dimana dalam cara pemakaiannya
dan yang disebut sebagai Aneuk Jamee di pun di atur sedemikian rupa oleh hukum
Aceh, terutama di wilayah Aceh Barat adat. Pakaian ini terdiri atas beberapa
Daya dan Aceh Selatan. kelengkapan yang di antaranya Deta, baju
hitam, sarawa, sesamping, cawek,
sandang, keris, dan tungkek.