Anda di halaman 1dari 6

KERAGARAMAN BUDAYA MALUKU

Kepulauan Maluku terdiri dari dua provinsi yaitu:

1. Provinsi Maluku dengan ibukota Ambon


2. Provinsi Maluku Utara dengan ibukota Ternate

BERIKUT KERAGAMAN BUDAYA MALUKU :

RUMAH ADAT

1.Rumah Adat Baileo

Rumah Baileo bisa digunakan sebagai rumah tinggal, sebagai tempat diskusi bagi para tetua adat dalam
membahas isu yang terkait dengan masyarakat setempat, sebagai rumah ibadah, hingga bisa digunakan
sebagai balai desa.

2. Rumah Sasadu

Rumah sasadu memang diperuntukkan untuk pelaksanaan ritual untuk keselamatan, syukuran, dan lain
sebagainya. Selain itu, jika sedang tidak ada acara ritual, rumah adat Maluku ini digunakan sebagai
tempat pertemuan saat sedang mengadakan musyawarah dengan masyarakat sekitar.

PAKAIAN ADAT

1.Baju Cele

Baju Cele dipakai dalam upacara adat seperti pelantikan raja,pesta negeri atau acara adat lainnya.

2.Baju Koja

Merupakan pakaian adat Maluku Utara yang digunakan oleh pemuda golongan bangsawan.Pakaian adat
ini digunakan dalam acara semiformal.

TARIAN TRADISIONAL

1.Tari Lenso.

Tarian tradisional Maluku kali ini bernama Lenso. Tari ini merupakan tari pergaulan dan sangat identik
dengan generasi muda di Maluku. Konon, tarian ini sering dijadikan media untuk mencari pasangan
hidup. Jumlah penari biasanya 6 sampai 10 orang saja. Musik pengiringnya antara lain Tambur
Minahasa, Suling, Kolintang, dan Tetengkoren.

2.Tari Cakalele.

Tarian Maluku yang bernama Tari Cakalele ini merupakan tarian perang yang dibawakan oleh pria dan
perempuan secara berpasangan. Tarian yang diiringi musik Tifa (drum), Suling, dan Bia (kerang besar) ini
biasanya ditampilkan dalam rangka menyambut tamu atau dalam perayaan adat.

SENJATA TRADISIONAL

Parang Salawaku

Meskipun terbilang tradisional, parang salawaku mampu membantu rakyat Maluku (Ambon) dalam
menghalau penjajah dan mempertahankan daerah mereka. Jadi, ukuran parang yang tidak terlalu
panjang tidak menghalangi fungsi utama senjata tradisiona

MAKANAN TRADISIONAL

1.Papeda.

Papeda adalah makanan pokok khas Maluku Utara .Sebelum ada nasi, masyarakat di sana memakan
papeda. Papeda ini terbuat dari tepung sagu yang diolah sehingga mengental. Makanan ini digunakan
sebagai

2.Nasi Lapola

Meski makanan pokok orang Maluku adalah sagu, tetapi ada juga makanan khas Maluku yang berupa
nasi yang rasanya tak kalah lezat. Nasi Lapola adalah beras yang dicampur dengan kacang tolo dan
parutan kelapa muda. Memasak berasnya harus menggunakan api kecil sampai setengah matang dan
kemudian dicampur dengan bumbu-bumbu. Adonan kuliner khas Maluku ini kemudian dikukus sampai
matang.
UPACARA ADAT

1.Upacara Fangnea Kidabela.

Upacara Fangnea Kidabela berasal dari masyarakat kepulauan Tanimbar atau yang sekarang disebut
dengan Kabupaten Maluku Tenggara Barat. Upacara Fangnea Kidabela mengandung makna sebagai
pemantapan “fangnea” terhadap persaudaraan “itawatan” dan keakraban “kidabela” antar sesama
masyarakat sebagai suatu bentuk persatuan dan kesatuan.

Upacara Fangnea Kidabela sesuai dengan tujuan dan maknanya, dapat menciptakan suasana hidup
bermasyarakat yang kokoh dan kuat. Persatuan dan kesatuan akan terjaga dengan baik dalam situasi
apapun.

2.Arumbae.

Arumbae adalah simbol dari budaya orang-orang Maluku yang senang berlayar karena sebagian besar
masyarakatnya berprofesi sebagai nelayan. Selain itu, Budaya Arumbae juga menjadi simbol dari
masyarakat Maluku yang dinamis dan memiliki daya juang yang tinggi dalam menghadapi tantangan
guna menyongsong masa depan yang gemilang.
1.Baju Cele

Baju Cele dipakai dalam upacara adat

seperti pelantikan raja,pesta negeri

atau acara adat lainnya.

2.Baju Koja

Merupakan pakaian adat Maluku Utara

yang digunakan oleh pemuda golongan bangsawan.

Pakaian adat ini digunakan dalam acara semiformal.

1.Upacara Fangnea Kidabela.

Upacara Fangnea Kidabela berasal dari masyarakat kepulauan Tanimbar atau yang sekarang disebut
dengan Kabupaten Maluku Tenggara Barat. Upacara Fangnea Kidabela mengandung makna sebagai
pemantapan “fangnea” terhadap persaudaraan “itawatan” dan keakraban “kidabela” antar sesama
masyarakat sebagai suatu bentuk persatuan dan kesatuan.

Upacara Fangnea Kidabela sesuai dengan tujuan dan maknanya, dapat menciptakan suasana hidup
bermasyarakat yang kokoh dan kuat. Persatuan dan kesatuan akan terjaga dengan baik dalam situasi
apapun.

BAHASA DAERAH MALUKU :

Bahasa Wemale ,Bahasa Alune

Bahasa Nuaulu, Bahasa Atiahu

Bahasa Koa, Bahasa Seti

Bahasa Gorom, Bahasa Tarangan


KERAGAMAN

BUDAYA

MALUKU

Anda mungkin juga menyukai