Anda di halaman 1dari 2

KEBERAGAMAN BUDAYA DI INDONESIA

(MALUKU UTARA)

f. Senjata tradisional

`
Parang Salawaku adalah sepasang senjata tradisional dari Maluku. Parang Salawaku terdiri dari Parang
(pisau Panjang) dan Salawaku ( perisai ) yang pada masa lalu adalah senjata yang digunakan untuk
berperang. Bagi masyarakat Maluku, Parang dan Salawaku adalah simbol kemerdekaan rakyat.

g.Lagu daerah
Lagu Borero sering dinyanyikan oleh masyarakat Maluku Utara dan akan terus diwariskan dari generasi
ke generasi

h.Alat musik

Fu atau Fuu merupakan alat musik tradisional khas Maluku Utara. Sebagai salah satu alat musik daerah,
fu memiliki beberapa keunikan yang membedakannya dengan alat musik tradisional lainnya.

i. Tarian
 Tari Gumatere yang berasal dari Morotai, Maluku Utara. Tarian yang ditarikan oleh penari laki-laki dan
perempuan ini bertujuan sebagai tarian meminta petunjuk atas fenomena alam atau persoalan yang
sedang terjadi.

 Tari Bambu Gila. Tari khas dari Maluku selanjutnya adalah tari Bambu Gila yang berasal dari Ternate,
Maluku Utara. Tari adat ini diyakini mengandung unsur gaib. Pesan yang ingin disampaikan dari tarian
ini tentang semangat masyarakat Maluku dalam bergotong royong.

 Tari Tide Tide. Tarian ini berasal dari daerah Halmahera Utara, Maluku Utara. Menurut sejarah,
awalnya tarian dibawakan oleh pemuda pemudi Halmahera Utara pada saat perayaan pesta adat atau
acara hiburan. Kemudian, tari ini terus dilestarikan oleh masyarakat Maluku hingga sekarang.
 Tari Dengedenge merupakan tari tradisional asal Halmahera Utara, Maluku Utara. Tari ini biasa
ditampilkan pada saat upacara pernikahan. Tari ini dibawakan oleh laki-laki dan perempuan secara
berkelompok. Pada saat penari menari, mereka diiringi dengan iringan syair berdialek Maluku secara
berbalasan-balasan seperti berpantun. Puncak dari tari Denge-denge adalah kesepakatan janji suci
antara laki-laki dan perempuan untuk lanjut ke jenjang yang lebih serius.

j. Upacara adat

Upacara Adat Kololi Kie. Kololi Kie memiliki arti “keliling gunung”. Jadi, upacara adat ini merupakan
ritual mengelilingi sebuah gunung di Pulau Ternate, yaitu Gunung Gamalama. Gunung Gamalama
merupakan gunung aktif dengan ketinggian 1.715 meter di atas permukaan laut (dpl) yang menjadi ikon
pulau penghasil cengkeh ini.

Anda mungkin juga menyukai