DISUSUN OLEH :
KELAS : X TKJ2
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA sehingga
makalah yang berjudul “Zat dan Perubahannya” dapat kami selesaikan sesuai dengan yang
diharapkan.
Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam salah satu materi dari
pelajaran “IPAS”, yang mana materi Zat dan Perubahannya sangat diperlukan untuk
memahami lingkungan hidup manusia.
Makalah ini saya susun dengan tujuan untuk Memberikan pedoman dan arahan kepada
para pembaca agar lebih mengerti tentang materi yang akan dibahas
Penyusun
A. Klasifikasi Materi
a. Zat Padat
Zat padat adalah zat yang susunan partikelnya teratur terus berdekatan dan gaya
tarik menarik antar partikelnya pun sangat kuat gerak partikelnya juga tidak bebas sifat
zatnya berbentuk tetap dan volumenya pun juga tetap mengikuti zat tersebut contoh zat
padat yang ada di sekitar kita yaitu batu batu mempunyai semua ciri-ciri benda padat
yaitu batu memiliki susunan partikel yang sangat rapat dan kuat sehingga tidak mudah
ditempah dan berubah bentuk yang kedua yaitu volumenya tidak dapat berubah sesuai
dengan tempatnya artinya dimanapun tempatnya batu tetap mempunyai bentuk yang tetap
tetapi tidak semua benda padat mempunyai sifat ini sifat yang satu ini juga dipengaruhi
oleh faktor besar kecilnya benda padat dan luasnya tempat Contohnya yaitu tepung terigu
tepung terigu merupakan salah satu benda padat yang berukuran sangat kecil sehingga
bila tepung terigu itu dipindah-pindah tempat maka tepung terigu akan mempunyai
bentuk yang sama dengan tempatnya.
b. Zat Cair
Zat cair merupakan suatu benda yang dapat menempati ruang sesuai bentuk ruang
yang ditempatinya atau dengan kata lain benda mengikuti ruang yang ada.
Zat cair mempunyai ciri-ciri berikut :
Bentuk benda cair mengikuti bentuk wadahnya Contohnya seperti minyak goreng
dalam botol berubah jika dituangkan ke dalam wajan atau penggorengan begitu
pula dengan air yang dituangkan ke dalam botol hal itu berarti bahwa bentuk
benda cair mengikuti bentuk wadahnya.
Bentuk permukaan benda cair selalu tenang dan datar bentuk permukaan benda
cair yang tenang berbeda dengan bentuk benda cair yang bergejolak hal itu
terlihat pada wadah yang tembus pandang walaupun wadahnya dimiringkan
permukaan benda cair yang tenang selalu datar.
Benda cair menekan ke segala arah air mempunyai tekanan semakin rendah
tekanan air pada suatu tempat maka semakin lambat alirannya pancaran air dari
tempat lebih rendah tampak lebih jauh Itulah sebabnya tembok dalam Bendungan
dibuat makin ke bawah Makin tebal hal ini untuk menahan tekanan air yang
makin besar di bagian bawah.
Benda cair meresap melalui celah-celah kecil berbagai peristiwa meresapnya
benda cair melalui celah-celah kecil terjadi dalam kehidupan sehari-hari atau lebih
dikenal dengan peristiwa kapilaritas misalnya minyak tanah meresap pada sumbu
kompor sehingga bisa menimbulkan nyala api.
c. Zat Gas
Zat gas merupakan satu-satunya gas yang tidak dapat dilihat wujudnya zat gas
hanya bisa dirasakan Hal ini karena disebabkan oleh partikel yang membentuk zat gas
tidak memiliki gaya tarik-menarik contoh dari zat gas adalah udara yang mengalir di
sekitar dan gas yang digunakan untuk memasak zat gas terbentuk dari kumpulan zat yang
disebut molekul masing-masing molekul yang membentuk zat gas memiliki sifat dasar
yang dimiliki gas susunan molekul terbentuk dari zat yang lebih kecil lagi yang dikenal
dengan nama atom-atom tidak memiliki sifat dasar dari zat yang dibentuknya.
Sifat dari zat gas adalah :
Memiliki bentuk yang tidak tetap maksudnya bentuk dari zat gas tergantung dari
tempat atau wadah yang menampung zat gas jika zat gas dimasukkan ke dalam
balon maka zat gas akan membentuk balon tersebut bentuk dari zat gas tidak
pernah tetap kena zat gas akan mengisi seluruh ruangan yang menjadi wadahnya.
Menekan ke segala arah jika zat gas ditempatkan dalam sebuah ruang cat gas akan
memberikan tekanan ke segala arah untuk membentuk wadah tersebut misalnya
saat kita mengisi ban sepeda atau motor dengan udara tekanan yang diberikan
oleh udara pada ban akan merata ke segala arah sehingga ban bisa menahan beban
di semua bagiannya.
2. Berdasarkan Komposisi
a. Zat Tunggal
Zat tunggal merupakan zat yang terdiri atas materi sejenis. Contoh benda termasuk dalam
zat tunggal adalah air, garam, gula, dan emas 24 karat. Zat tunggal ini terbagi menjadi dua, yaitu
unsur dan senyawa.
- Unsur
Unsur adalah bagian dari zat tunggal yang tidak bisa diuraikan menjadi zat sederhana melalui
reaksi kimia. Hal itu karena unsur sudah dalam bentuk yang paling sederhana. Hampir sebagian
besar unsur bisa Kita temukan di alam. Contohnya oksigen (O), hidrogen (H), kalsium (Ca), dan
besi (Fe).
Unsur terbagi menjadi tiga, yaitu unsur logam, unsur nonlogam, dan unsur semilogam.
Contoh unsur logam: emas, alumunium, besi, dan masih banyak lagi.
Contoh unsur nonlogam: oksigen, hidrogen, nitrogen, belerang, dan masih banyak lagi.
Contoh unsur semilogam: arsenik, boron, silikon, dan masih banyak lagi.
- Senyawa
Senyawa adalah zat yang bisa diuraikan kembali menjadi zat lain yang lebih sederhana
melalui reaksi kimia. Senyawa biasanya adalah gabungan dari dua unsur atau lebih. Misalnya air
(H2O) merupakan gabungan dari oksigen dan hidrogen.
Senyawa terbagi menjadi dua, yaitu senyawa organik dan senyawa anorganik.
Senyawa organik berasal dari makhluk hidup dan beberapa buatan. Sementara senyawa
anorganik berasal dari mineral atau batuan.
b. Campuran
Campuran adalah zat yang terdiri atas beberapa jenis materi atau zat tunggal. Campuran
bisa dibedakan menjadi campuran homogen dan campuran.heterogen.
- Campuran Homogen
Campuran homogen merupakan campuran yang zat penyusunnya tercampur sempurna. Pada
campuran homogen, zat penyusunnya tidak bisa dibedakan.
- Campuran Heterogen
Campuran heterogen merupakan campuran yang zat penyusunnya tidak tercampur sempurna.
Pada campuran heterogen, zat penyusunnya masih bisa dibedakan.
Contoh: campuran air dengan kopi, air dengan tepung, dan air dengan pasir.
3. Pemisahan Campuran
a. Filtrasi
Filtrasi atau penyaringan adalah teknik pemisahan yang dilakukan dengan alat
berpori atau penyaring. Filtrasi akan menghasilkan filtrat atau hasil filtrasi yang biasanya
bening dan residu (ampas).
b. Kristalisasi
Kristalisasi adalah pemisahan zat padat dari larutannya sehingga mengkristal.
Teknik ini harus diterapkan pada larutan yang kental. Jika tidak, larutan harus
dipekatkan.
c. Dekantasi
Dekantasi adalah sebuah proses yang dilakukan untuk memisahkan campuran
larutan dan padatan yang paling sederhana yaitu dengan menuangkan cairan secara
perlahan sehingga endapan tertinggal di bagian dasar bejana.
d. Sublimasi
Sublimasi atau penyubliman adalah teknik pemisahan sifat fisika dengan
menguapkan zat padat tanpa fase cair terlebih dulu.
e. Distilasi
Distilasi atau penyulingan dilakukan untuk memisahkan zat-zat penyusun dalam
campuran yang berupa larutan. Teknik ini diterapkan berdasarkan perbedaan titik didih.
f. Kromatografi
Kromotografi merupakan teknik pemisahan yang didasarkan pada perbedaan
kecepatan perambatan pada pelarut.
B. Sifat Materi dan Pengukurannya
1. Sifat Fisis
Sifat fisis adalah sifat yang berhubungan dengan perubahan fisis zat itu.Sifat
fisika adalah perubahan yang dialami suatu benda tanpa membentuk zat baru.
a. Besaran Pokok
Besaran pokok adalah besaran-besaran dasar yang tidak dapat disusun dari
besaran lainnya. Satuan dari besaran pokok sudah ditetapkan lebih dulu. Ada 7 besaran
pokok yang perlu kamu tahu. Ketujuh besaran ini bisa kamu sebut sebagai JIWA
SMP (Jumlah zat, Intensitas cahaya, Waktu, Arus listrik, Suhu, Massa,
dan Panjang). Kamu bisa lihat daftar besaran pokok beserta lambang dan satuannya
berikut ini.
b. Besaran Turunan
Besaran turunan adalah besaran yang bisa dinyatakan oleh beberapa besaran
pokok, karena besaran turunan ini disusun dari beberapa besaran pokok. Satuan dari
besaran turunan disusun dari satuan besaran-besaran pokoknya. Apa saja yang termasuk
besaran turunan? Ada 9 besaran turunan yang perlu kamu tahu. Kamu bisa lihat daftar
besaran turunan beserta rumus dan satuannya pada tabel berikut ini
2. Sifat Kimia
Sifat kimia adalah sifat zat yang berkaitan dengan kemampuan suatu zat untuk
bereaksi atau mengalami perubahan tertentu sifat kimia suatu zat tidak mudah diamati
sifat kimia berhubungan dengan pembentukan zat baru dengan kata lain sifat kimia
adalah sifat suatu zat yang berhubungan dengan zat lain membentuk zat baru.
1. Berubah warna
2. Berubah suhu
3. Mudah terbakar
4. Memiliki ph power of hidrogen tertentu
5. Meleleh
6. Membusuk
7. Mudah berkarat
8. Meledak
3. Pengukuran
Pengukuran adalah kegiatan membandingkan suatu besaran yang belum diketahui
nilainya dengan suatu nilai standar di satuan ukur tertentu. Oleh karena itu, di dalam
pengukuran, kifa mengenal besaran dan satuan.
a. Toleransi Pengukuran
Definisi dari toleransi ukuran adalah dua batas penyimpangan yang diijinkan pada
setiap ukuran elemen. Toleransi memegang peranan yang vital pada proses produksi
dikarenakan sangat sulitnya membuat suatu alat atau benda sesuai dengan ukuran yang
tepat, karena menyangkut ketelitian dalam proses pengerjaannya.
b. Alat Ukur
1. Perubahan Fisika
Perubahan fisika adalah perubahan yang terjadi pada zat yang tidak menghasilkan
zat jenis baru. Mengutip Teguh Sugiyarto dan Eny Ismawati dalam buku Ilmu
Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs Kelas VII, peristiwa perubahan fisika mencakup
proses menguap, mengembun, membeku, mencair, menyublim, dan mengkristal.
Perubahan Fisika. Merebus air yang menyebabkan perubahan dari zat cair menjadi gas
yang biasa kita kenal dengan istilah menguap.
a. Perubahan Wujud
Perubahan wujud benda terjadi karena adanya aksi terhadap benda tersebut misal
air yang dipanaskan atau air yang dibekukan
4. Mengkristal
Mengkristal adalah peristiwa perubahan zat gas menjadi zat padat proses ini dapat
terjadi karena adanya pelepasan energi panas dari suatu benda.
5. Mengembun
Mengembun adalah peristiwa perubahan zat gas menjadi zat cair peristiwa ini
dapat terjadi karena adanya paparan energi panas pada suatu benda contoh peristiwa
mengembun adalah gelas yang berisi air es di ruangan dengan suhu yang panas akan
memunculkan embun di bagian permukaan luar gelas.
6. Membeku
Membeku adalah peristiwa perubahan zat cair menjadi zat padat peristiwa ini
membutuhkan suhu yang dingin hingga titik beku contoh peristiwa membeku adalah air
yang berubah menjadi es saat dimasukkan ke dalam freezer.
c. Pelarutan
Pelarutan zat berupa gas, cairan, atau padatan menjadi sebuah cairan atau larutan
adalah sebuah proses yang dilakukan untuk membuat zat asli menjadi larutan, mengubah
bentuk dari gas, cairan, atau padatan dari bentuk asalnya.
d. Ekstraksi
Ekstraksi adalah suatu proses pemisahan suatu zat berdasarkan perbedaan
kelarutannya terhadap dua cairan tidak saling larut yang berbeda, biasanya air dan yang
lainnya pelarut organik. Proses ekstraksi dapat berlangsung pada: Ekstraksi parfum,
untuk mendapatkan komponen dari bahan yang wangi.
Ekstraksi banyak dilakukan dalam bidang industri makanan dan juga farmasi.
Berdasarkan prosesnya, ekstraksi dibedakan menjadi :
Ekstraksi cair-cair, yaitu proses pemisahan cairan dari suatu larutan dengan
menggunakan cairan sebagai bahan pelarutnya
Ekstraksi padat-cair, yaitu proses pemisahan cairan dari padatan dengan
menggunakan cairan sebagai bahan pelarutnya
2. Perubahan Kimia
Perubahan kimia adalah perubahan yang menghasilkan suatu zat baru dan
tidak dapat dikembalikan. Perubahan menghasilkan jenis dan sifat materi berbeda dari zat
semula dinamakan yang melibatkan penataan ulang atom dari satu atau lebih zat dan
perubahan dalam sifat atau komposisinya.
a. Pembakaran
b. Perkaratan (korosi)
3. Perubahan Biologi
b. Peragian (fermentasi)
c. Pembusukan (dekomposisi)
Batuan yang berada di sekitar tanaman akan lebih cepat melapuk karena adanya
penetrasi akar tumbuhan ke dalam sela- sela batuan tersebut, sehingga mudah
mengalami perpecahan. Dalam proses penerobosan atau penetrasinya, akar- akar
tumbuhan akan mengeluarkan semacam enzim yang berfungsi untuk
menghancurkan batuan. Semakin lama, akar tersebut akan membesar dan
memecah belah batu tersebut menjadi beberapa bagian. Beberapa tumbuhan yang
akarnya termasuk kuat untuk memecah batuan antara lain tanaman pinang raja,
akasia, dan juga pilisium.
Manusia pun juga berperan dalam proses pelapukan organis. Beberapa aktivitas
manusia yang menyebabkan cepat terjadinya pelapukan adalah penambangan dan
juga penebangan pohon secara liar.
Bahan Berbahaya dan Beracun atau sering disingkat dengan B3 adalah zat, energi,
dan/atau komponen lain yang karena sifat, konsentrasi dan/atau jumlahnya baik secara langsung
maupun tidak langsung dapat mencemarkan dan/atau merusak lingkungan hidup, membahayakan
lingkungan hidup, kesehatan serta kelangsungan hidup
1. Klasifikasi B3
Pengertian B3
Menurut PP No. 74 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), yang
dimaksud dengan Bahan Berbahaya dan Beracun atau disingkat B3 adalah bahan karena sifatnya
dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat
mencemarkan dan atau merusak lingkungan hidup, dan atau dapat membahayakan lingkungan
hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya.
Sedangkan definisi menurut OSHA (Occupational Safety and Health of the United State
Government) B3 adalah bahan yang karena sifat kimia maupun kondisi fisiknya sangat
berpotensi menyebabkan gangguan pada kesehatan manusia, kerusakan dan atau pencemaran
lingkungan.
Pengelolaan Limbah B3
Adalah kegiatan yang menghasilkan, mengangkut, mengedarkan, menyimpan, menggunakan dan
atau membuang B3.
Identifikasi B3
(1) B3 dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
(3) B3 sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) tercantum dalam Lampiran Peraturan Pemerintah
ini.
Simbol B3 sesuai dalam PermenLH No. 3 tahun 2008, adalah :
Mayoritas pabrik tidak menyadari, bahwa limbah yang dihasilkan termasuk dalam
kategori limbah B3, sehingga limbah dibuang begitu saja ke sistem perairan tanpa adanya proses
pengolahan. Pada dasarnya prinsip pengolahan limbah adalah upaya untuk memisahkan zat
pencemar dari cairan atau padatan. Walaupun volumenya kecil, konsentrasi zat pencemar yang
telah dipisahkan itu sangat tinggi. Selama ini, zat pencemar yang sudah dipisahkan
atau konsentrat belum tertangani dengan baik, sehingga terjadi akumulasi bahaya yang setiap
saat mengancam kesehatan manusia dan keselamatan lingkungan hidup. Untuk itu limbah B3
perlu dikelola antara lain melalui pengolahan limbah B3.
a. prosedur penyimpanan B3
b. pelabelan
Dalam pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun, pemberian label Limbah B3
dan simbol sangatlah penting. Hal ini diatur dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup
Republik Indonesia No 14 tahun 2013 tentang Simbol dan Label Limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun. Dengan adanya informasi Simbol dan Label Limbah B3 ini diharapkan masyarakat,
pekerja atau pihak-pihak terkait dapat dengan mudah mengenali informasi dasar tentang jenis
dan karakteristik limbah tersebut.
Pemberian label limbah B3 dilakukan pada wadah dan atau kemasan limbah B3, dengan
mencantumkan informasi mengenai penghasil, alamat penghasil, waktu pengemasan, jumlah,
dan karakteristik limbah B3. Berikut adalah persyaratan simbol dan label Limbah B3 yang wajin
dipenuhi.
Tahan lama
Dalam Bahasa Inggris dan/atau Bahasa Indonesia
Terlihat dengan jelas
Berwarna kontras
Tidak tumpang tindih dengan simbol, label, dan penanda lainnya
Dilekati pada badan kemasan, kendaraan pengangkut, dan gudang penyimpanan
c. pengolahan limbah B3
thermal,
stabilisasi,
solidifikasi secara fisika,
kimia,
maupun biologi dengan cara teknologi bersih atau ramah lingkungan.