Anda di halaman 1dari 53

PENDAHULUAN

Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan,
dan makhluk hidup termasuk manusia. Di alam ini kita mengenal berbagai macam zat.
Terdapat tiga wujud zat, yaitu cair, padat, dan gas yang memiliki sifat yang berbeda
dari wujud satu ke wujud yang lain. Semua benda yang ada di sekitar kita termasuk
materi. Materi dapat dibagi menjadi zat murni dan campuran. Zat murni dapat dibagi
lagi menjadi unsur dan senyawa. Campuran dapat dibagi lagi campuran homogen
dan campuran heterogen. Zat murni merupakan materi yang memiliki susunan dan
komposisi yang tetap. Contohnya: air dan besi murni. besi murni pasti mengandung
100% besi. Bila kandungan besi hanya 80% atau 90% maka bukan besi murni lagi,
melainkan tergolong campuran.
Kalian sering mendengar kata polusi atau pencemaran lingkungan baik itu
melalui televisi, radio, koran, atau dari pembicaraan masyarakat sehari-hari.
Pencemaran lingkungan adalah peristiwa masuknya zat-zat atau komponen lain yang
merugikan ke dalam lingkungan. Pencemaran lingkungan dapat terjadi akibat kegiatan
manusia atau proses alami.
Penambangan minyak bumi, gas alam, batu bara, pasir, teknologi industri yang
menggunakan mesin ternyata di satu sisi dapat memenuhi kebutuhan manusia.
Namun disisi lain dapat menimbulkan permasalahan lingkungan.

(a) (b)
Sumber:
Gambar 1. (a) kemajuan industrilisasi dapat menyebabkan pencemaran udara misalnya asap
pabrik, (b) pencemaran tanah akibat sampah menimbulkan bau yang tidak sedap dan
pemandangan yang kotor
Sesuatu yang menyebabkan polusi (pencemaran) disebut polutan. Polutan
dapat berupa bahan kimia, debu, makhluk hidup atau yang dihasilkan makhluk hidup
yang masuk kedalam lingkungan. Dengan adanya polutan, lingkungan menjadi kurang
atau tidak sesuai lagi dengan fungsinya. Akibatnya, terjadi kerusakan lingkungan yang
dapat mengganggu atau merugikan manusia atau makhluk hidup lainnya.
Dalam handout ini, kita akan mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan
zat di sekitar kita. Hal yang dipelajari meliputi zat padat, zat air, zat gas, unsur,
senyawa, dan campuran, zat pencemar dalam lingkungan, dan dampak pencemaran
lingkungan terhadap lingkungan hidup dan makhluk hidup dan upaya
menanggulanginya.

A. KLASIFIKASI ZAT

Semua benda yang ada di sekitar kita, baik yang


tampak maupun yang hanya dirasakan oleh indera adalah
zat. Tubuh kita, pakaian kita, makanan kita, dan udara
yang kita hirup semuanya adalah zat. Tak terhitung jumlah
zat yang ada di alam ini.
Setiap benda memiliki kesamaan, yaitu
memerlukan ruang atau tempat untuk keberadaannya. Air
(a)
di dalam gelas menempati ruang bagian dalam gelas itu,
Sumber:www.kolouswa.wordpr batu di pinggir jalan menempati ruang di pinggir jalan di
ess.com
mana ruangan itu tidak ditempati oleh benda lain sebelum
Gambar 2. Air dalam
menempati ruang bagian batu itu disingkirkan. Udara dalam balon menempati
dalam gelas ruang bagian dalam balon. Manusia juga menempati
ruang, misalkan dalam lift hanya cukup ditempati paling
banyak 8 orang dewasa.
Benda atau zat juga memiliki massa, sebagai
contoh batu bila ditimbang dengan neraca menunjukkan
nilai massa tertentu. Balon berisi udara bila dibandingkan
massanya dengan balon yang kempis, akan lebih berat
balon berisi udara. Hal itu menunjukkan bahwa udara
memiliki massa. Dapat disimpulkan bahwa zat adalah
Sumber: www.balonbatam.com
Gambar 3. Udara dalam
sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruangan.
balon memiliki massa
1. Zat Berdasarkan Wujudnya

Banyak benda yang dapat dilihat dan dijumpai di kehidupan sehari-hari.


Misalnya plastik, botol, batu, kayu, air, balon berisi udara, tabung LPG berisi gas, es,
baja, dan daun. Benda-benda tersebut tersusun dari zat yang berbeda, misalnya
plastik dan batu. Namun dapat pula tersusun dari zat yang sama misalnya air dan es.
Para ilmuan mengklasifikasikan zat berdasarkan wujudnya menjadi tiga
kelompok, yaitu padat, cair, dan gas. Kayu, batu, kaca, dan besi merupakan zat padat.
Air, minyak, alkohol, dan raksa merupakan zat cair. Gas oksigen, gas nitrogen, dan LPG
termasuk zat berwujud gas. Masing-masing wujud zat memiliki sifat tertentu yang
dapat kita amati.
Ambillah salah satu contoh zat padat, misalnya gelas. Bentuk dan volume gelas
akan tetap seperti semula meskipun dipindah-pindahkan. Jadi, sifat zat padat adalah
mempunyai bentuk dan volume yang tetap.
Dapatkah kamu menyebutkan bentuk zat cair? Tentu kamu akan mengalami
kesulitan karena bentuk zat cair selalu berubah-ubah. Ambillah salah satu contoh zat
cair, misalnya air. Ketika berada di dalam gelas, air berbentuk seperti gelas. Ketika
berada di dalam botol, air berbentuk seperti botol. Jadi, sifat zat cair tidak memiliki
bentuk yang tetap. Bentuk zat cair mengikuti bentuk wadahnya.

Sumber: www.indonetwor.co.id Sumber: www.powerexditezgoldjogja.com


Gambar 4. Bentuk zat padat tetap dan Gambar 5. Bentuk zat cair mengikuti
Tidak berubah bentuk wadahnya

Zat dalam wujud gas mempunyai kecenderungan untuk mengisi seluruh ruang.
Ketika berada dalam balon, gas mengisi seluruh ruang dalam balon. Ketika berada
dalam ban mobil, gas mengisi seluruh ruang dalam ban. Jadi, sifat gas tidak memiliki
bentuk dan volume yang tetap. Bentuk dan volume gas mudah berubah sesuai
wadahnya
Pernahkah kamu menyemprotkan parfum di telapak tanganmu. Lama-
kelamaan parfum tersebut akan habis, bukan? Mengapa parfum itu habis? Apakah
kamu melihat sesuatu yang keluar dari telapak tanganmu? Pada peristiwa tersebut
tidak terlihat adanya sesuatu yang keluar dari telapak tangan. Berarti parfum
meninggalkan telapan tangan dalam bentuk yang sangat kecil sehingga tidak terlihat
oleh mata. Hal ini menandakan bahwa parfum tersusun atas bagian-bagian sangat
kecil yang disebut partikel.
Aroma parfum di telapak tanganmu dapat tercium oleh hidung. Hal ini bisa
terjadi karena partikel parfum bergerak dari telapak tangan menuju hidungmu. Ketika
parfum masih berada di dalam botol, ia berwujud cair. Jarak antar-partikelnya
berdekatan. Tetapi, ketika parfum disemprotkan, ia menguap menjadi gas yang
bergerak mengisi ruangan di sekitarnya Jarak antar-partikel gasnya berjauhan.

Kegiatan Pembelajaran 2

Tujuan:
Membuktikan bahwa partikel dapat bergerak
Alat dan bahan:
1. Air satu gelas penuh
2. Satu sendok gula

Langkah kerja:
1. Masukkan sesendok gula di dasar gelas yang berisi air secara hati-hati. Cicipi
rasa air di permukaan gelas, apakah terasa manis?
2. Diamkan air dalam gelas tersebut selama beberapa menit, kemudian cicipilah
rasa air di permukaan gelas? Bagaimana rasanya?

Pertanyaan:
Berdasarkan kegiatan yang telah kamu lakukan, mengapa air dalam gelas terasa
manis?
Susunan dan gerak partikel dalam zat padat, zat cair, dan gas berbeda-
bedaSusunan dan gerak partikel dalam zat padat, zat cair, dan gas berbeda-beda.

Partikel-partikel zat padat memiliki sifat sebagai berikut.


 Partikel-partikel menempati posisi yang tetap.
menyebabkan zat padat memiliki bentuk dan volume
yang tetap.
 Gaya tarik antar-partikel sangat kuat
 Gerakan partikel hanya berupa getaran disekitar posisi

tetapnya menyebabkan zat padat tidak dapat mengalir Sumber: www.sukasains.com


Gambar 6. Susunan partikel
Partikel-partikel zat cair memiliki sifat sebagai berikut. zat padat

 Jarak antar-partikel tetap dan agak berjauhan satu


sama lain menyebabkan zat cair mempunyai volume
yang tetap
 Gaya tarik antar-partikel lebih lemah dibandingkan
gaya tarik antar-partikel zat padat
 Gerakan partikel lebih lincah daripada gerakan partikel
zat padat dan partikelnya dapat berpindah-pindah
tempat menyebabkan zat cair dapat mengalir. Sifat Sumber: www.sukasains.com
dapat mengalir inilah yang menyebabkan bentuk zat Gambar 7. Susunan partikel
zat cair
cair selalu mengikuti bentuk wadahnya.

Partikel-partikel gas memiliki sifat sebagai berikut.


 Jarak antar-partikel gas berubah-ubah menyebabkan
volume gas sangat mudah diubah. Jika jarak antar-
partikel diperkecil, volume gas mengecil. Sebaliknya,
jika jarak antar-partikel diperbesar, volume gas
membesar.
 Hampir tidak ada gaya tarik menarik antara satu
patikel dengan pertikel lain
Sumber: www.sukasains.com
 Gerakan partikel gas jauh lebih bebas daripada Gambar 8. Susunan partikel
gerakan partikel zat padat dan zat cair gas

Gaya tarik-menarik yang sangat kecil antara partikel gas yang satu dengan
partikel gas yang lain menyebabkan gas begitu mudah ditembus. Kita selalu dikelilingi
gas. Pada saat berjalan kita menembus gas yang ada di depan kita. Begitu mudahnya
kita menembus gas sehingga kita tidak merasakan apa-apa. Menembus gas sangat
berbeda dibandingkan dengan menembus zat cair. Kita tidak merasakan sakit ketika
sedang menembus gas. Sebaliknya, kita masih merasakan sakit ketika menembus zat
zat cair misalnya pada saat kita terjun ke dalam air. Apalagi kalau kita mencoba
menembus zat padat, misalnya menembus tembok. Sulit, bukan?

2. Zat Berdasarkan Komposisinya

Semua benda yang ada di sekitar kita tersusun dari materi. Ilmuan
menggolongkan materi berdasarkan susunan dan komposisinya menjadi zat murni
dan campuran. Zat murni dapat dibagi lagi menjadi unsur dan senyawa. Campuran
dapat dibagi lagi campuran homogen dan campuran heterogen.

a. Unsur

Untuk mendapatkan gambaran mengenai unsur, mari kita ambil contoh air. Air
dapat diuraikan menjadi 2 zat yang lebih sederhana, yaitu oksigen dan hidrogen.
Namun, oksigen dan hidrogen tidak dapat diuraikan menjadi zat lain yang lebih
sederhana. Oksigen dan hidrogen merupakan contoh unsur. Unsur yang lain,
misalnya besi, emas, tembaga, timah, karbon, dan nitrogen. Jadi, unsur adalah zat
paling sederhana yang tidak dapat diuraikan lagi.

Bagan 4 Bagan 3 Bagan 2

Bagan 1 Sumber: www.rumushitung.com Sumber: www.rumushitung.com

Gambar 9. Berbagai macam unsur


Penamaan dan Penulisan Lambang Unsur

Kamu tentu punya banyak teman. Bagaimana


info SAINS
Unsur dalam Pandangan Ahli
caramu untuk mengenalnya? Tentunya kamu terlebih Zaman Dulu
dahulu harus mengetahui namanya baru
Ribuan tahun yang lalu, orang
mengenalnya, bukan? Demikian juga unsur-unsur, kita percaya bahwa materi materi
harus tahu terlebih dahulu nama unsur tersebut. tersusun dari unsur-unsur.
Unsur memiliki nama dan lambang unsur agar lebih Aristoteles percaya bahwa materi
terdiri dari empat unsur yakni,
mempermudah cara penulisan dan mengenalnya..
tanah, api, air, dan udara.
Nama unsur ada yang diambil dari bahasa
Astrologi Cina kuno percaya
kuno. Contohnya tembaga (copper) berasal dari
bahwa adanya lima unsur yakni
Cyprus dan emas (gold) berasal dari bahasa Inggris tanah, api, air, kayu, dan logam
kuno yang artinya kuning. Sebagian unsur dinamakan Menurut pandangan para ahli
berdasarkan sifat karakteristiknya. Contohnya klorin kimia abad pertengahan,
berasal bahasa Yunani yang artinya kuning-hijau. Ada lambang unsur berupa lambang
dari macam-macam benda
pula unsur yang dinamakan menurut nama penemu
seperti
atau tempat ditemukannya. Contohnya unsur
amerisium ditemukan di Amerika, berkelirium
ditemukan di University Berkeley (USA), einstenium
diambil dari nama Albert Einstein, dan kurium diambil
dari nama Marie Curie. Lembaga international yang
bertugas menetapkan nama unsur adalah IUPAC Menurut John Dalton, lambang
unsur yaitu berupa lingkaran
(International Union of Pure and Applied Chemistry).
seperti
Lambang unsur yang sekarang digunakan
adalah seperti yang diusulkan oleh Jons Jacob
Berzelius pada tahun 1813. Untuk memudahkan
dalam menuliskan nama unsur. Para ahli
menggunakan nama unsur. Nama unsur dapat terdiri
dari satu, dua, atau tiga huruf. Lambang unsur berasal
dari huruf depan nama unsur dalam bahasa latin dan
dituliskan dengan huruf besar. Sebagai contoh:
 Oksigen, dilambangkan dengan O
 Hidrogen, dilambangkan dengan H
 Kalium, dilambangkan dengan K
 Karbon, dilambangkan dengan C
 Nitrogen, dilambangkan dengan N
Bila ada dua unsur atau lebih yang huruf depannya sama maka digunakan
huruf depan dari nama unsur dalam bahasa latin dan satu huruf lagi yang ditulis
dengan huruf kecil. Sebagai contoh:
 Kalsium (Calcium), dilambangkan dengan Ca
 Klorin (Clorin) dilambangkan Cl
 Natrium dilambangkan Na
 Neon dilambangkan Ne
 Perak (Argentum), dilambangkan dengan Ag
 Emas (Aurum), dilambangkan dengan Au

Untuk lebih mengenal nama dan lambang unsur, simak Tabel 1.2 berikut
Tabel 1.2. Nama Unsur dan Lambangnya
Nama Unsur Lambang Nama Unsur Lambang
Unsur Unsur
Aluminium Al Natrium Na
Belerang S Neon Ne
Besi Fe Nikel Ni
Bromin Br Nitrogen N
Emas Au Oksigen O
Fosfor P Perak Ag
Hidrogen H Platina Pt
Iodin I Seng Zn
Kalium K Silikon Si
Kalsium Ca Tembaga Cu
Karbon C Timah Sn
Klorin Cl Timbal Pb
Litium Li Xenon Xe

Tabel Periodik Unsur

Tentu kamu pernah pergi ke toko atau supermarket yang ada di kota tempat
tinggalmu. Kalau kamu perhatikan, barang-barang yang dijual di toko atau
supermarket dikelompokkan sesuai dengan jenisnya. Bahan makanan seperti mie
instant, daging, biskuit, dan susu diberi tempat tersendiri. Bahan pembersih seperti
sabun, pasta gigi, dan tisu juga diberi tempat tersendiri. Semuanya terpisah satu sama
lain. Demikian pula di toko buku atau perpustakaan. Di sana, buku-buku
dikelompokkan berdasarkan jenjang kelas atau jenis buku. Contohnya buku untuk
Kelas VII, buku untuk kelas VIII, buku untuk kelas IX, buku novel, buku agama, dan
komik.
Banyak tujuan yang hendak dicapai dengan mengelompokkan barang seperti
itu. selain agar kelihatan rapi, pengelompokkan barang akan memudahkan pembeli
menemukan barang yang akan dibelinya. Selain itu, akan memudahkan petugas toko
menghitung stok barang yang masih ada.
Unsur-unsur yang jumlahnya banyak juga perlu dikelompokkan agar unsur-
unsur menjadi lebih mudah dipelajari. Pengelompokkan tersebut disajikan dalam
bentuk tabel periodik unsur.

Sumber: departemen pendidikan nasional


Gambar 10. Tabel Periodik Unsur

Pada tabel periodik, unsur-unsur disusun menjadi 7 baris dan 18 kolom. Kolom-
kolom yang memuat unsur dari atas ke bawah disebut golongan. Sementara baris-
baris yang memuat unsur-unsur dari kiri ke kanan dinamakan periode. Penyusunan
unsur seperti ini didasarkan pada kemiripan sifatnya antara lain titik lebur, titik didih,
wujud (logam, semi-logam, dan non-logam), daya hantar listrik, dan daya hantar
panas.
Tabel 1.3. Titik Leleh dan Titik Didih Unsur-Unsur Golongan 1
Nama Unsur Titik Leleh oC Titik Didih oC
Lithium (Li) 181 1324
Natrium (Na) 98 883
Kalium (K) 63 760
Rubidium (Rb) 39 686
Sesium (Cs) 29 669
Fransium (Fr) 27 677

Dalam satu golongan, dari atas ke bawah sifat unsur berubah secara teratur.
Sebagai contoh, titik leleh dan titik didih unsur-unsur golongan I dari atas ke bawah
berkurang secara teratur.
Dalam satu periode dari kiri ke kanan, unsur tersusun mulai dari logam sampai
non-logam. Perhatikan, unsur pada periode ketiga yang terdiri dari natrium,
magnesium, aluminium, silikon, fosfor, belerang, dan klorin berikut.

Nama Natrium Magnesium Aluminium Silikon Fosfor Belerang Klorin


Unsur (Na) (Mg) (Al) (Si) (P) (S) (Cl)
Wujud Logam Logam Logam Semi- Non- Non- Non-
logam logam logam logam

Sifat-Sifat Unsur

Berdasarkan sifatnya, unsur dapat dibagi menjadi unsur logam, non-logam, dan
semi-logam. Unsur logam dan non-logam mempunyai sifat yang berbeda. Perhatikan
tabel berikut.
Tabel 1.4. Perbedaan Sifat Unsur Logam dan Unsur Non-logam
Keadaan Logam Non-logam
Daya hantar listrik dan Penghantar panas dan listrik Penghantar panas dan listrik
panas yang baik yang buruk, kecuali grafit
Sifat fisik Titik leleh dan titik didih tinggi, Titik leleh danTitik didih
mengkilap rendah, tidak mengkilap
Tingkat kekerasan Dapat diregangkan dan dapat Tidak dapat diregangkan dan
ditempa pecah jika ditempa
Wujud atau fase zat Berwujud padat, kecuali raksa Umumnya berwujud cair dan
(cair) gas, tapi ada yang padat

Sifat logam dan non-logam pada Tabel 1.4 merupakan sifat secara umum. Hal
ini mengingat ada logam dan non-logam tertentu yang sifatnya berbeda. Contohnya:
 Logam: lithium, natrium, dan kalium merupakan logam yang lunak dan
mempunyai titik leleh yang rendah. Merkuri berwujud cair dan memiliki titik didih
yang rendah.
 Non-logam: karbon dalam bentuk grafit merupakan penghantar listrik yang baik.
Karbon dalam bentuk intan mempunyai titik leleh yang sangat tinggi.

Beberapa unsur dapat mempunyai sifat seperti logam sekaligus non-logam.


Sebagai contoh, ada unsur yang mempunyai sifat mengkilap seperti logam, tetapi
mudah pecah bila ditempah. Unsur yang demikian digolongkan sebagai unsur semi-
logam

Kegunaan Unsur

Unsur mempunyai berbagai macam kegunaan. Unsur logam digunakan untuk


membuat kerangka bangunan, mesin kendaraan, atau peralatan rumah tangga. Unsur
non-logam digunakan untuk bahan bakar, pupuk, atau obat luka. Unsur semi-logam
digunakan untuk membuat komponen elektronik.
Tabel 1.10 memuat sifat dan contoh kegunaan unsur-
unsur logam, non-logam, dan semi-logam.

Kegunaan logam alkali

Unsur yang termasuk golongan logam alkali adalah


Sumber:www.jamcouple.com
lithium, natrium, kalium, rubidium, sesium, dan
Gambar baterai lithium pada jam
fransium. Dalam tabel periodik, logam alkali terletak tangan
pada golongan I (kecuali hidrogen). Kegunaan
beberapa logam alkali, misalnya lithium digunakan
pada baterai untuk jam, kalkulator, atau telepon
genggam. Natrium digunakan pada lampu di jalan
raya, dan kalium digunakan untuk membuat
kembang api.

Kegunaan logam alkali tanah Sumber: www.


Belajar.kemendikbud.co.id
Berilium, magnesium, kalsium, stronsium, barium, dan Gambar susu mengandung
kalsium
radium termasuk unsur golongan logam alkali tanah.
Logam alkali tanah termasuk golongan 2 dalam tabel periodik. Kegunaan beberapa
logam alkali tanah misalnya berilium digunakan sebagai pembentuk campuran logam
untuk kemudi pesawat jet. Kalsium merupakan nutrisi yang penting bagi tubuh untuk
pertumbuhan tulang dan gigi. Kalsium sering terkandung dalam makanan atau
minuman, misalnya roti kering atau susu.

Tabel 1.10. Sifat dan Kegunaan Beberapa Unsur


Unsur Sifat unsur Kegunaan
Besi (logam) Dapat diregangkan dan Pembuatan baja, pagar, bangunan dan
ditempa, berwarna jembatan, bahan bangunan (paku)
keperakan
Aluminium Ringan dan berwarna Pembuatan kaleng, aluminium foil, alat
(logam) keperakan dapur, pesawat terbang, dan roket
Nikel (logam) Dapat diregangkan dan Pembuatan pelapis logam, baterai, baja
ditempa, berwarna tahan karat (ditambah logam lain), dan
putih keperakan ditambahkan pada gelas untuk memberi
warna hijau, serta pembuatan baling-baling
kapal (dicampur dengan tembaga)
Magnesium Ringan, dapat Cerawat (flare), flash fotografi, blok mesin,
(logam) diregangkan, dan pelinndung frekuensi radio pada komputer,
berwarna putih logam pelindung besi dari karat
keperakan
Seng (logam) Bewarna putih kebiruan Atap bangunan, baterai, dan uang logam
Tembaga Berwarna coklat Kabel listrik dan pipa air
(logam) kemerahan
Emas Berwarna kuning dan Perhiasan
(logam) dapat ditempa
Iodin Berwarna kehitaman Obat luka (desinfektan), fotografi, dan
(non-logam) nutrisi bagi tubuh
Oksigen Tidak berwarna Pernapasan, pembakaran, bahan bakar roket
(non-logam) (dengan hidrogen)
Hidrogen Tidak berwarna Bahan bakar roket, berparan dalam
(non-logam) pembuatan margarin
Karbon Karbon dalam grafit Bahan bakar (batu bara), pelumas (grafit),
(non-logam) berupa padatan hitam, pensil grafit, raket (grafit, perhiasan (intan),
sedangkan dalam intan mata bor untuk memotong logam atau
berupa kristal emas (intan)
Nitrogen Tidak berwarna Pupuk dan bahan pendingan pada proses
(non-logam) distribusi makanan
Klorin Berwarna kuning Desinfektan untuk kolam renang, bahan
(non-logam) kehijauan baku pemutih pakaian, dan strerilisasi air
minum
Belerang (non- Berwarna kuning Komponen serbuk mesiu, fungsida
logam) (pembasmi jamur), vulkanisir karet alam,
dan memproduksi asam sulfat
Silikon Berwarna abu-abu Pembuatan komponen elektronik seperti
(semi-logam) gelap chip elektron
Kegunaan logam transisi

Logam transisi terletak diantara golongan 2 dan 3 pada


tabel periodik. Beberapa kegunaan logam transisi seperti
besi, nikel, dan seng telah disebutkan dalam (Tabel)

Kegunaan halogen Sumber:www.besibeton.net.com


Gambar besi digunakan
Unsur yang termasuk golongan non-logam halogen untuk bahan bangunan
adalah fluorin, klorin, bromin, iodin, dan astatin. Dalam
tabel periodik, halogen terletak pada golongan 7.
Beberapa kegunaannya adalah fluorin digunakan dalam
bentuk fluorida pada pasta gigi dan bromin sebagai
desinfektan

Kegunaan gas mulia Sumber: www.wartakesehatancom


Gambar fluorida terkandung
Unsur yang termasuk non-logam gas mulia adalah dalam pasta gigi
helium, neon, argon, kripton, xenon, dan radon. Dalam
tabel periodik, gas mulia terletak pada golongan 0. Beberapa kegunaannya adalah
neon digunakan pada lampu dan xenon digunakan untuk lampu mercusuar

Sumber: www.bengkuluekspress.com

Gambar Xenon digunakan untuk


lampu mercusuar

b. Senyawa

Senyawa merupakan zat murni yang terdiri dari dua unsur atau lebih yang
bergabung melalui reaksi kimia, contohnya senyawa air (H2O). Air tersusun dari unsur
oksigen (O2) dan hidrogen (H2). Sifat senyawa air sangat berbeda dengan sifat-sifat
unsur penyusunnya. Pada suhu ruangan, air berwujud cair sedangkan oksigen dan
hidrogen berwujud gas. Selain itu, air dapat digunakan untuk memadamkan api
sedangkan oksigen merupakan salah satu komponen penting agar pembakaran dapat
terjadi, dan hidrogen mudah terbakar.
Contoh lain senyawa adalah garam dapur (NaCl). Garam dapur terbentuk dari
logam natrium (Na) dan gas klorin (Cl). Garam dapur rasanya asin dan aman untuk
dikonsumsi. Logam natrium mudah bereaksi (sangat reaktif) dengan air, logam
natrium biasanya disimpan dalam minyak. sedangkan gas klorin bersifat racun.

Penulisan Rumus Kimia dan Penamaan Unsur

Rumus kimia untuk senyawa diitulis dengan menggunakan lambang unsur dari
penyusunnya. Demikian pula dengan penamaannya. Untuk senyawa yang tersusun
dari unsur logam dan non-logam, unsur logam disebutkan terlebih dahulu, lalu unsur
non-logam kemudian daikhiri –ida. Perhatikan contoh penulisan rumus kimia dan
penamaan senyawa dari unsur logam dan non-logam pada Tabel 1.4 berikut.

Tabel 1.4. Contoh penulisan rumus kimia dan penamaan senyawa


Rumus Kimia Nama Senyawa Unsur Penyusun
NaCl Natrium Klorida Natrium (Na) dan Klorin (Cl)
MgO Magnesium Oksida Magnesium (Mg) dan Oksigen (O)
CaO Kalsium Oksida Kalsium (Ca) dan Oksigen (O)

Selain senyawa di atas, masih ada senyawa yang terdiri dari unsur-unsur non-
logam. Perhatikan senyawa CO, NO2, dan SO3. Unsur oksigen pada tiga senyawa ini
masing-masing berjumlah satu, dua, dan tiga. Untuk penamaannya maka di depan
nama unsur oksigen diberi awalan mono- (artinya, satu), di- (artinya, dua), dan tri-
(artinya, tiga). Jadi, nama senyawa-senyawa tersebut adalah CO (karbon monoksida),
NO2 (nitrogen dioksida), dan SO3 (belerang trioksida). Penamaan ini berlaku untuk
pasangan unsur yang dapat membentuk lebih dari satu senyawa. Contohnya: CO
(karbon monoksida) dan CO2 (karbon dioksida), serta NO (nitroggen monoksida) dan
NO2 (nitrogen dioksida).
Ada pula senyawa yang namanya diakhiri dengan –at. Penanaman ini
digunakan untuk senyawa yang tersusun dari tiga unsur, dimana unsur ketiganya
adalah oksigen.perhatikan rumus dan nama kimia senyawa pada Tabel 1.5 di bawah
ini.
Tabel 1.5. Contoh Penamaan Senyawa dengan Tiga Unsur Penyusun
Rumus Nama Senyawa Unsur Penyusun
Kimia
CaCO3 Kalsium Karbonat Kalsium (Ca), Karbon (C), dan Oksigen (O)
CuSO4 Tembaga Sulfat Tembaga (Cu), Belerang (S), dan Oksigen (O)
KNO3 Kalium Nitrat Kalium (K), Nitrogen (N), dan Oksigen (O)
Untuk senyawa yang dibentuk oleh tiga unsur, dimana unsur kedua dan ketiga
berturut-turut adalah oksigen dan hidrogen, maka digunakan kata hidroksida setelah
nama unsur pertama. Perhatikan beberapa contoh pada Tabel 1.6 berikut.

Tabel 1.6. Contoh Penamaan Senyawa Hidroksida


Rumus Nama Senyawa Unsur Penyusun
Kimia
NaOH Natrium Hidroksida Natrium (Na), Oksigen (O), dan hidrogen (H)
KOH Kalium Hidroksida Kalium (K), Oksigen (O), dan hidrogen (H)

Beberapa contoh senyawa dalam kehidupan sehari-hari tercantum dalam tabel


berikut.

Tabel 1.11. Beberapa Contoh Senyawa dalam Kehidupan Sehari-hari


No. Senyawa Rumus Kegunaan
1 Natrium klorida NaCl Garam dapur
2 Sukrosa C12H22O11 Pemanis gula
3 Asam klorida HCl Pembersih lantai
4 Asam asetat CH3COOH Cuka makan
5 Asam sulfat H2SO4 Pengisi aki (accu)
6 Air H2O Pembersih, pelarut
7 Urea CO(NH2)2 Pupuk
8 Asam askorbat C6H8O6 Vitamin C
9 Aspirin C9H8O4 Obat sakit kepala
10 Soda kue NaHCO3 Membuat roti

PIKIRKANLAH

Carilah senyawa-senyawa yang ada di sekitarmu! Apakah


termasuk senyawa alami atau buatan manusia? Kemukankan
pendapatmu!
Pembentukan Senyawa
Senyawa dapat terbentuk melalui proses pembakaran, dekomposisi (peruraian),
atau pencampuran zat secara kimia.

Pembakaran
Unsur logam, non-logam, atau senyawa dapat terbakar atau bereaksi dengan
oksigen membentuk senyawa baru. Perhatikan beberapa contoh di bawah ini.
 Logam magnesium (Mg) yang dibakar akan membentuk senyawa magnesium
oksida (MgO).
 Pembakaran gas metana (CH) akan menghasilkan senyawa air (H2O) dan senyawa
karbon dioksida (CO2)
 Pembakaran seng (Zn) akan menghasilkan senyawa seng oksida (ZnO)
 Pembakaran belerang (S) akan menghasilkan senyawa belerang dioksida (SO2).

Dekomposisi (peruraian)
Senyawa dapat terurai menjadi unsur penyusunnya atau senyawa lain yang
lebih sederhana melalui suatu reaksi kimia. Reaksi peruraian ini disebut reaksi
dekomposisi. Reaksi dekomposisi dapat berupa dekomposisi termal dan dekomposisi
elektrik (elektrolisis). Perhatikan beberapa contohnya di bawah ini.
 Dekomposisi termal dilakukan dengan memanaskan senyawa sehingga terbentuk
senyawa yang lebih sederhana. Sebagai contoh, senyawa gula (C2H2O6) yang
dipanaskan akan terurai membentuk unsur karbon (C) dan senyawa air (H2O) dan
pemanasan senyawa tembaga karbonat (CuCO3) akan menghasilkan senyawa
tembaga oksida (CuO) dan senyawa karbon dioksida (CO2)
 Elektrolisis dilakukan dengan mengalirkan arus listrik pada senyawa. Sebagai
contoh, air (H2O) dapat dielektrolisis membentuk hidrogen (H) dan oksigen (O).
Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar Elektrolisis air menghasilkan hidrogen dan
oksigen. Arus listrik dialirkan melalui dua batang logam yang tercelup ke dalam
air. Logam yang digunakan harus yang memiliki sifat tidak reaktif agar tidak
bereaksi dengan air. Sebagai contoh dapat digunakan batang karbon atau platina.
Setelah beberapa saat, air akan terurai menjadi gas oksigen dan hidrogen.

Pencampuran zat secara kimia


Zat yang berupa unsur atau senyawa dapat bercampur secara kimia
membentuk senyawa lain. Perhatikan beberapa contohnya di bawah ini.
 Unsur natrium (Na) bercampur secara kimia dengan unsur klorin (Cl) membentuk
senyawa natrium klorida (NaCl) atau lebih dikenal sebagai garam dapur.
 Unsur natrium (Na) bercampur secara kimia dengan senyawa air (H2O)
membentuk senyawa natrium hidroksida (NaOH) dan hidrogen (H).
 Senyawa kalium hidroksida (KOH) bercampur secara kimia dengan senyawa asam
asetat membentuk senyawa baru, yaitu kalium asetat dan air.

c. Campuran

Campuran adalah zat yang terdiri dari dua atau lebih zat penyusun yang
bergabung tanpa melalui reaksi kimia. Campuran ada di sekeliling kita, misalnya air
laut, air sungai, tanah, awan, kabut, dan sirup. Udara yang kita hirup merupakan
campuran dari bermacam-macam gas. Udara mengandung gas nitrogen, oksigen,
karbon dioksida, dan uap air. Kita juga mengenal campuran logam, misalnya perunggu
dan baja. Perunggu merupakan campuran dari tembaga dengan timah, sedangkan
baja merupakan campuran dari besi dengan karbon.
Cobalah kamu mengambil segenggam
tanah! Perhatikan dengan saksama apa yang
terdapat dalam segenggam tanah tadi? Apakah
ada pasir, plastik, kayu, dan kerikil? Tanah
diklasifikasikan dalam campuran. Tanah terdiri
dari berbagai macam unsur dan senyawa. Sifat
asli zat-zat pembentuk campuran masih tampak,
sehingga komponen penyusun campuran
tersebut dapat dikenali dan dapat dipisahkan

Sumber: www. lagi. Perbandingan zat-zat penyusunnya tidak


(a) tentu seperti pada senyawa.

Campuran dapat dibagi menjadi dua


macam, yaitu campuran homogen dan
campuran heterogen. Pada campuran homogen,
zat-zat penyusun bercampur secara merata
sehingga setiap bagian campuran memiliki sifat
yang sama. Sebaliknya, zat-zat penyusun pada
Sumber: www.jmuntoyib.wordpress.com campuran heterogen tidak bercampur merata
(b) sehinggga ada bagian campuran yang memiliki
Gambar 12. Air sungai dan tanah
sifat berbeda. Untuk lebih jelasnya, mari kita
merupakan contoh campuran
simak pembahasan berikut ini.
Campuran Homogen

Amati dengan saksama segelas air yang dicampur


dengan gula. Apakah gula dan air dapat bercampur? Bila air
dan gula tersebut bercampur merata, dapat digolongkan
sebagai campuran homogen. Campuran homogen ini biasa
disebut larutan. Pada larutan, tiap-tiap bagian mempunyai
susunan yang sama. Jadi di dalam larutan gula tersebut
terdapat dua penyusun larutan, yakni air dan gula. Air disebut
pelarut, sedangkan gula disebut zat terlarut. Contoh campuran Sumber:www.rumah
belajar.com
homogen lainnya adalah minuman ringan (soft drink) dan
larutan pembersih lantai Gambar 13. Sirup
merupakan contoh
larutan
Campuran Heterogen

Amati segelas air yang dicampur dengan pasir. Apa yang


terdapat di dasar gelas? Apa yang terapung? Apakah campuran
pasir dan air itu merata? Apabila zat-zat penyusunnya
bercampur secara tidak merata atau tiap-tiap bagian tidak sama
susunannya maka disebut campuran heterogen (perhatikan
Gambar 3.8). Contoh campuran heterogen yang lain adalah air
kopi dan campuran tepung dengan air Sumber:
Campuran heterogen yang lain, misalnya debu, asap
pembakaran, awan, dan kabut. Debu mengandung butiran-
butiran padat, misalnya butiran tanah atau pasir. Butiran tanah
atau pasir tersebut tidak tercampur secara merata. Demikian
pula butiran air dalam kabut. Butiran air tersebut tidak merata dalam udara. Bagian
udara dengan butiran air yang banyak akan membentuk kabut tebal, sedangkan
bagian udara dengan butiran air sedikit akan membentuk kabut tipis.

Kegiatan Pembelajaran 2

Menuliskan contoh campuran dan mengklasifikasikanya


ke dalam campuran homogen atau heterogen
Tujuan:
1. Siswa dapat mengetahui contoh campuran yang ada di sekitarnya
2. Siswa dapat membedakan campuran homogen dan heterogen
Langkah kerja:
1. Amati benda-benda di sekitarmu
2. Kemudian, tulis bahan penyusunnya
3. Sajikan hasilnya ke dalam tabel seprti di bawah ini.

No. Campuran Penyusun Jenis campuran


1. Teh manis Air, gula, teh Homogen
2.
3.
dst

Pertanyaan:
Berdasarkan kegiatan yang telah kamu lakukan, kemukakan alasanmu, mengapa
campuran benda tersebut termasuk campuran homogen atau campuran heterogen?

Campuran heterogen dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu suspensi dan
koloid. Suspensi merupakan campuran antara zat padat dengan cairan atau gas
dimana zat padat tersebut tidak larut. Contohnya: campuran pasir dengan air dan
sirup obat batuk. Pada campuran pasir dengan air, pasir tidak larut dalam air. Pada
sirup obat batuk terdapat zat-zat yang tidak larut, melainkan hanya mengendap.
Sebelum obat diminum maka harus dikocok terlebih dahulu agar zat-zat di dalamnya
tercampur merata.

Bagan 65
Koloid merupakan campuran antara dua zat atau lebih dimana salah satu zat
penyusunnya tersebar dalam zat penyusunnya yang lain. Contohnya: debu, asap

pembakaran, keju, awan, kabur, cat, tinta, susu, margarin, dan tepung kanji
dalam air. Pada susu, butiran minyak tersebar dalam air. Sementara pada margarin,
butiran air tersebar dalam minyak.

Bagan 7

Dalam kehidupan sehari-hari, kadang-kadang kita menemukan suatu zat yang


terdiri dari campuran homogen dan heterogen sekaligus. Sebagai contoh, air sungai
dan air laut. Pada air sungai terdapat campuran homogen, yaitu berbagai senyawa
yang larut dalam air. Selain itu, terdapat juga butiran-butiran tanah dan kerikil yang
bercampur dengan air membentuk campuran heterogen. Demikian pula pada air laut.
Air dan garam natrium klorida bercampur membentuk campuran homogen,
sedangkan air dan butiran pasir membentuk campuran heterogen. Jadi, campuran
homogen dan heterogen tidak selalu berada dalam keadaan terpisah

Campuran berbeda dengan senyawa. Apa saja perbedaannya? Perhatikan


tabel berikut ini
Keadaan Senyawa Campuran
Penyusunnya a. Disusun oleh unsur-unsur a. Disusun oleh zat
b. Hanya dapat dipisahkan b. Mudah dipisahkan
secaa kimia secara fisik
Sifatnya Sifat senyawa berbeda Sifat zat penyusunnya
dengan unsur-unsur masih tampak
penyusunnya
Proses pembentukan Terjadi reaksi kimia Terjadi perubahan fisika
Perbandingan Perbandingan unsur-unsur Perbandingan massa zat
penyusunnya tetap dan penyusunnya tidak tentu
tertentu
B. Massa Jenis Zat

1. Massa jenis sebagai ciri khas benda

Jika seseorang ditanya, manakah yang lebih berat: besi atau kayu, maka
biasanya tanpa berpikir panjang orang akan langsung menjawab besi. Jawaban benar
tentu tidak semudah itu. bandingkan sebuah kunci dengan meja. Kunci yang terbuat
dari besi tentu lebih ringan daripada meja yang terbuat dari kayu. Jawaban besi lebih
berat daripada kayu hanya benar kalau besi dan kayu memiliki volume yang sama.
Satu karung besi tentu saja lebih berat daripada satu karung kayu. Untuk volume yang
sama maka benda-benda, seperti besi, kapas, kayu, busa, dan beton memiliki massa
yang berbeda.
Sebuah kelereng dapat ditimbang massanya dan dihitung volumenya. Hasil
perbandingan antara massa dan volume kelereng menunjukkan kerapatan molekul-
molekul kelereng. Hasil tersebut tentunya berbeda dengan perhitungan yang didapat
dari perbandingan massa bola gabus dengan volumenya
Kerapatan molekul-molekul kelereng lebih tinggi daripada kerapatan molekul-
molekul gabus. Kerapatan sering disebut dengan massa jenis. Massa jenis adalah
massa tiap satuan volume. Massa jenis dilambangkan dengan simbol 𝜌 (dibaca rho),
salah satu huruf Yunani

𝑚
𝜌=
𝑣

Keterangan:
𝜌 = massa jenis (kg/m3 atau g/cm3)
m = massa benda (kg atau gram)
V = volume benda (m3 atau cm3)

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mengamati benda-benda yang


volumenya sama tetapi memiliki ciri yang berbeda. Contohnya, satu liter air dengan
satu liter minyak. Sebaliknya, terdapat benda-benda yang volumenya berbeda tetapi
memiliki ciri yang sama. Contohnya, satu liter air dan dua liter air.
Demikian pula, benda-benda yang massanya sama bisa memiliki ciri yang
berbeda. Misalnya, 1 kg air dan 1 kg minyak. Sebaliknya, ada benda-benda yang
massanya berbeda tetapi memiliki ciri yang sama. Misalnya, 1 kg air dengan 5 kg air.
Jadi, dapat di simpulkan bahwa volume dan massa tidak menggambarkan ciri khas
suatu benda
Bagaimana kita dapat menjelaskan perbedaan-perbedaan tersebut? Besaran
apa sebenarnya yang dapat menggambarkan ciri khas suatu benda?
Misalkan, dalam gelas ukur terdapat 10 cm3 air. Jika ditimbang, massa air
10 𝑔
tersebut adalah 10 g. Dengan demikian, massa jenis air adalah = 1 g/cm3.
10 𝑐𝑚3
Kemudian, kita tambahkan air ke dalam gelas ukur sehingga volumenya dua kali
volume semula. Berarti, volume air menjadi 20 cm3 dan massanya menjadi 20 g. Massa
20
jenis air sekarang adalah 20 𝑐𝑚3 = 1 g/cm3.
Apa yang terjadi kalau volume air mula-mula dikurangi menjadi setengahnya?
5𝑔
Volume air menjadi 5 cm3 dan massanya menjadi 5 g. Massa jenis air adalah 5 𝑐𝑚3
=1
g/cm3. Jadi, dapat kita simpulkan bahwa massa jenis zat tidak bergantung pada
jumlah zat. Sedikit atau banyak jumlah zat, massa jenisnya tetap sama. Hal ini
menunjukkan bahwa massa jenis merupakan ciri khas suatu zat.
Jika satu liter air, satu liter minyak tanah, dan satu liter oli masing-masing
ditimbang, maka akan diperoleh massa yang berbeda. Berarti, massa jenis ketiga zat
tersebut juga berbeda. Dalam hal ini, massa jenis suatu zat umumnya berbeda dengan
massa jenis zat yang lain.
Ada 3 hal tentang massa jenis zat yang dapat kita simpulkan.
 Massa jenis merupakan ciri khas suatu zat
 Zat yang sama memiliki massa jenis yang sama, berapapun volumenya
 Zat yang berbeda umumnya memiliki massa jenis yang berbeda
Apabila terdapat dua zat atau lebih yang memiliki volume zat sama, zat yang
memiliki massa jenis yang besar memiliki massa zat yang besar. Apabila massa zat
sama, zat yang memiliki massa jenis lebih besar memiliki volume kecil
Massa jenis benda sering disebut dengan kerapatan benda. Massa jenis
merupakan ciri khas setiap jenis benda. Massa jenis tidak tergantung pada jumlah
benda. Apabila jenisnya sama maka nilai massa jenisnya juga sama. Misalnya, setetes
air dan seember air mempunyai nilai massa jenis sama yaitu 1 gram/cm3
Logam memiliki nilai massa jenis besar dikarenakan atom-atom dalam susunan
molekulnya memiliki kerapatan yang besar. Gabus atau stirofoam mempunyai massa
jenis kecil karena susunan atom-atom dalam molekulnya memiliki kerapatan kecil.
PIKIRKANLAH

2. Menentukan massa jenis zat

Cara menentukan massa jenis untuk semua bentuk dan wujud benda adalah
sama, massa dibagi volum. Kita harus mengukur massa dan volume benda yang
bersangkutan. Massa benda dapat diperoleh dengan cara menimbang, tetapi volume
bendaa dapat diperoleh dengan berbagai cara. Volume benda padat yang bentuknya
teratur dapat dihitung secara tidak langsung dengan menggunakan rumus volum.
Sementara itu, volume benda padat yang bentuknya tidak teratur dan volume zat cair
dapat dihitung secara langsung dengan menggunakan gelas ukur.

Tabel 1.9. Massa Jenis Beberapa Macam Zat


Nama Zat Massa jenis (g/cm3) Massa jenis (kg/m3)
Platina 21,4 21400
Emas 19,3 19300
Raksa 13,6 13600
Timbal 11,3 11300
Tembaga 8,92 8920
Besi 7,86 7860
Seng 7,14 7140
Aluminium 2,7 2700
Kaca 2,60 2600
Garam 2,20 2200
Gula 1,60 1600
Air 1,0 1000
Es 0,92 920
Alkohol 0,81 810
Minyak tanah 0,80 800
Gas karbon dioksida 0,00198 1,98
Gas oksigen 0,00143 1,43
o
Udara (suhu 27 C) 0,00129 1,29

Wujud zat dapat kita bedakan berdasarkan bentuk dan volumenya.


Apakah kita juga dapat membedakan wujud zat berdasarkan
massa jenisnya? Jelaskan jawabanmu!
Gas hidrogen 0,0000899 0,0899

Massa jenis berbagai zat berbeda-beda walaupun benda-benda tersebut


jumlah atau volumenya sama. Massa jenis zat yang umum digunakan sebagai patokan
adalah massa jenis air dan massa jenis raksa. Massa jenis air dalam wujud cair, yaitu
1000 kg/m3 atau 1 g/cm3, sedangkan raksa atau mercury memiliki massa jenis 13.600
kg/m3 atau 13,6 g/cm3.

Contoh:
Pada percobaan di laboratorium Albert mengukur panjang balok 10 cm, lebar 6 cm, dan tinggi 3
cm. Massa balok setelah ditimbang 936 g. Berapakah massa jenis balok tersebut?
Jawab:
Panjang balok, p = 10 cm
Lebar balok, l = 6 cm
Tinggi balok, t = 3 cm
Massa balok, m = 936 g
Volume balok, V = p l t = 10 x 6 x 3 = 180 cm3
𝑚 936
Massa jenis balok, 𝜌 = = = 5,2 g/cm3
𝑉 180

Kegiatan Pembelajaran 2

Massa Jenis Zat Padat yang bentuknya tidak teratur


Tujuan:
Memahami pengukuran massa jenis pada benda yang memiliki bentuk tidak teratur
Alat dan bahan:
1. Gelas ukur atau tabung ukur 4. Pecahan genteng
2. Neraca 5. Paku
3. Batu .. 6. Air

Langkah kerja:
1. Timbanglah batu kali dengan neraca. Catat hasilnya pada tabel.
2. Isilah gelas ukung atau tabung ukur dengan air. Cata volume air mula-mula
(V0).
3. Masukkan batu ke dalam gelas ukur. Catatlah volume air setelah batu
dimasukkan (V1).
4. Ulangi langkah 1 sampai dengan 3 untuk pecahan genteng dan paku.

Tabel . Massa dan volume benda tidak teratur


No. Nama Massa (g) Volume Massa Jenis
Benda V = V1- V0 (cm3) 𝜌 (g/cm3)
1.
2.
3.
5. Dari data yang diperoleh, hitunglah massa jenis masing-masing benda.

Pertanyaan:
Berapakah nilai masing-masing massa jenis benda yang kamu peroleh apabila
dinyatakan dalam satuan SI?

Contoh:

Sebongkah es batu ingin diukur massa jenisnya. Mula-mula ke dalam gelas ukur diisikan air
sejumlah 28 cm3. Kemudian, air beserta gelas ukur ditimbang dan diketahui massanya 80 g. Ke
dalam gelas ukur dimasukkan bongkahan es dan ketika ditimbang massanya 88 g. Es yang sedikit
terapung ditekan hingga tercelup seluruhnya. Volume air ternyata menjadi 36,6 cm3. Berapakah
massa jenis es?
Jawab:
Volume air = 28 cm3
Volume air + volume es = 36,6 cm3
Volume es = 36,6 – 28 cm3 = 8,6 cm3
Massa gelas + massa air = 80 g
Massa gelas + massa air + massa es = 88 g
Masaa es = 88 – 80 = 8 g
𝑚 8
Massa jenis es, 𝜌 = = = 0,92 g/cm3
𝑉 8,6

Kegiatan Pembelajaran 2

Massa Jenis Zat Cair


Tujuan:
Menentukan massa jenis zat cair
Alat dan bahan:
1. Neraca
2. Geals ukur
3. Air
4. Minyak goreng
5. Spiritus
6. Minyak tanah

Langkah kerja:
1. Timbang gelas ukur kosong dengan neraca dan catat massanya pada tabel.
2. Masukkan sejumlah zat cair ke dalam gelas ukur dan catat volumenya dalam
tabel
3. Timbang gelas ukur yang berisi zat cair dan catat massanya dalam kolom
massa akhir
4. Lakukan kembali langkah 1,2, dan 3 untuk zat cair yang lain
5. Hitung massa zar cair dan tentukan massa jenisnya masing-masing
Massa jenis zat cair = massa akhir – massa gelas ukur

Tabel . Massa dan volume benda tidak teratur

No. Nama Massa (g) Volume Massa Jenis


Benda V = V1- V0 (cm3) 𝜌 (g/cm3)
1.
2.
3.

6. Dari data yang diperoleh, hitunglah massa jenis masing-masing benda.

Pertanyaan:
Berapakah nilai masing-masing massa jenis benda yang kamu peroleh apabila
dinyatakan dalam satuan SI?

Contoh:

Naila ingin menentukan massa jenis spritus. Mula-mula ia menimbang gelas ukur yang kosong
dan diketahui massanya 55 g. Spritus dimasukkan ke dalam ukur sampai volumenya 20 cm3.
Kemudian, Naila menimbang kembali gelas ukur yang berisi spritus dan mendapatkan massanya
71 g. Berapa masa jenis spritus?
Jawab:
Massa gelas ukur kosong = 55 g
Massa gelas ukur + spritus = 71 g
Massa spritus = 71 – 55 = 16 g
Volume spritus = 20 cm3
Pengetahuan tentang massa jenis memungkinkan kita dapat memperkirakan
jenis zat yang bersangkutan. Apabila zat tersebut telah ditentukan massa jenisnya,
selanjutnya kita tinggal melihat pada tabel massa jenis berbagai zat untuk mengetahui
jenis zat yang memiliki massa jenis sama atau hampir sama dengannya. Misalkan, kita
menemukan sebuah benda. Setelah ditimbang ternyata massanya 900 g. Volume gelas
itu dihitung dengan menggunakan gelas berpancuran dan gelas ukur, hasilnya 100
cm3. Massa jenis benda ini adalah 9 g/cm3. Berdasarkan Tabel 6.1 benda ini
diperkirakan terbuat dari tembaga.

Contoh:

Naila ingin mengetahui apakah spiritus yang dibelinya di pasar dicampur dengan bahan lain
atau tidak. Naila mengambil gelas ukur kosong dan menimbang massanya. Ia memperoleh
massa gelas ukur 22 g. Kemudian, ia menuangkan 20 cm3 spritus ke dalam gelas ukur. Ketika
ditimbang kembali, massa gelas ukur dan spritus menjadi 46 g. Apabila spritus yang dibeli Naila
murni?
Jawab:
Volume spiritus = 20 cm3
Massa gelas ukur kosong = 22 g
Massa gelas ukur + spritus = 46 g
Massa spritus saja = 46 – 22 = 24 g
𝑚 16
Massa jenis spritus, 𝜌 = = =1,2 g/cm3
𝑉 20
Jawab:
MassaTahukah
gelas ukurkamu
kosong mengapa
= 55 g es dapat terapung di air, sedangkan batu tenggelam
dalam
Massa air?
gelasEs memiliki
ukur + spritusmassa
= 71 g jenis lebih kecil dari air, sehingga es dapat terapung
dalam
Massaair. Batu= 71
spritus tenggelam
– 55 = 16 gdalam air karena memiliki massa jenis lebih besar daripada
air.
Volume spritus = 20 cm3
𝑚 16
Massa jenis spritus, 𝜌 = = = 0,8 g/cm3
𝑉 20
a. Kapal selam

Tahukah kamu mengapa kapal selam dapat terapung dan tenggelam di air?
Ketika terapung massa jenis total kapal selam lebih kecil dari air laut dan sewaktu
tenggelam massa jenis total kapal selam lebih besar dari air laut. Kapal selam memiliki
tangki pemberat yang berisi air dan udara. Tangki tersebut terletak di antara lambung
kapal sebelah dalam dan luar. Tangki dapat berfungsi membesar atau memperkecil
massa jenis total kapal selam. Ketika air laut dipompa masuk ke dalam tangki
pemberat, massa jenis kapal selam lebih besar sehingga kapal selam tenggelam dan
sebaliknya agar, massa jenis total kapal selam menjadi kecil, air laut dipompa keluar
sehingga kapal selam terapung.

Sumber:

Gambar

b. Balon gas

Pernahkah kamu melihat balon udara? Tahukah kamu, gas apa yang terdapat di
dalamnya? Balon gas berisi gas helium. Gas helium memiliki massa jenis yang lebih
kecil dari udara, sehingga balon gas bisa naik ke atas.

c. Air minum dingin di lemari es

Kamu mungkin pernah melihat dalam botol air minum dingin yang berasal dari
lemari es terdapat endapan kapur. Kenapa hal itu dapat terjadi? Air yang jernih dapat
juga mengandung kapur, namun apabila dilihat langsung dengan mata tidak
kelihatan. Ketika air dingin massa jenis air lebih kecil dan terpisah dari kapur sehingga
kapur yang memiliki massa jenis lebih besar akan turun ke bawah dan mengendap.

C. KOHESI DAN ADHESI


Partikel-partikel zat padat atau zat cair bisa tetap menyatu membentuk suatu
benda karena adanya gaya tarik antar-partikel. Gaya tarik antar-partikel zat yang
sejenis disebut kohesi. Gaya kohesi antar-partikel zat padat memiliki kekuatan yang
paling besar, kemudian zat cair, dan terakhir gas. Gaya kohesi yang besar
menyebabkan zat padat sulit dipotong.
Setetes air yang jatuh di kaca meja
berbeda bentuknya bila dijatuhkan pada
sehelai daun talas. Mengapa demikian?
Antara molekul-molekul air terjadi gaya
tarik-menarik yang disebut dengan gaya
kohesi molekul air. Gaya kohesi adalah
gaya tarikmenarik antara partikel-partikel
Sumber
Gambar. air tidak membasahi daun talas dan zat yang sejenis
tetesan air berbentuk bulat menggelinding di
permukaan daun talas
Pada saat air bersentuhan dengan benda
lain maka molekul-molekul bagian luar air
akan tarik-menarik dengan molekul-
molekul luar benda lain tersebut. Gaya
tarik-menarik antara partikel zat yang tidak
sejenis disebut gaya adhesi. Gaya adhesi
antara molekul air dengan molekul kaca

Sumber berbeda dengan gaya adhesi antara


Gambar: air membasahi kaca dan berbentuk molekul air dengan molekul daun talas
melebar di permukaan kaca
Demikian pula gaya kohesi antarmolekul air lebih kecil daripada gaya adhesi
antara molekul air dengan molekul kaca. Itulah sebabnya air membasahi kaca dan
berbentuk melebar. Namun air tidak membasahi daun talas dan tetesan air berbentuk
bulat menggelinding di permukaan karena gaya kohesi antarmolekul air lebih besar
daripada gaya adhesi antara molekul air dengan molekul daun talas.
Gaya tarik kohesi menyebabkan partikel cenderung berkumpul dengan zat
yang sejenis. Sebaliknya, gaya tarik adhesi menyebabkan partikel cenderung
meninggalkan zat yang sejenis. Ketika kita menulis, tinta menempel pada kertas
meskipun kertas dan tinta merupakan zat yang berbeda. Ketika itu partikel tinta
cenderung meninggalkan tinta dan bergabung dengan partikel kertas. Berarti, terjadi
gaya tarik adhesi antara partikel tinta dan partikel kertas
Sifat campuran dua zat sangat ditentukan oleh gaya kohesi dan gaya adhesi.
Dalam hal ini kita mengenal tiga kondisi berikut.
 Jika gaya kohesi antar-partikel zat yang berbeda lebih besar daripada gaya
adhesinya, kedua zat tidak dapat bercampur. Contohnya, air yang dicampur
dengan minyak goreng
 Jika gaya adhesi antar-partikel zat yang berbeda sama besar dengan gaya kohesi
partikel zat yang sama, kedua zat tercampur merata. Contohnya, air dicampur
dengan alkohol.
 Jika gaya adhesi antar-partikel zat yang lebih besar, kedua zat saling menempel.
Contohnya, air yang menempel di kaca.

Sekarang banyak dikembangkan teknologi berdasarkan pada gaya adhesi


maupun kohesi. Beberapa tekstil kain tiruan menghasilkan kain yang kohesif terhadap
debu. Jadi, pakaian dari bahan tersebut tidak mudah kotor. Selain itu, banyak juga
ditemukan bahan-bahan adhesif serbaguna, seperti lem alteco dan sejenisnya yang
sangat berguna bagi kehidupan. Bahkan, luka bekas operasi sekarang tidak perlu
dijahit melainkan cukup dilem dengan lem khusus yang adhesif dengan jaringan kulit
dan otot.

1. Meniskus Permukaan zat cair

Gaya kohesi maupun gaya adhesi


mempengaruhi bentuk permukaan zat cair
dalam wadahnya. Misalkan dua buah tabung
reaksi masing-masing diisikan air dan raksa.
Sumber:
Permukaan air dalam tabung reaksi berbentuk
Gambar 14. Meniskus pada permukaan zat
air, (a) meniskus cekung pada permukaan,
(b) meniskus cembung pada permukaan
raksa
cekung disebut meniskus cekung, sedangkan
permukaan raksa dalam tabung reaksi berbentuk
cembung disebut meniskus cembung, seperti
yang ditunjukkan pada Gambar 4.12. Hal itu
dapat dijelaskan bahwa gaya adhesi molekul air
dengan molekul kaca lebih besar daripada gaya
kohesi antarmolekul air, sedangkan gaya adhesi
molekul raksa dengan molekul kaca lebih kecil
daripada gaya kohesi antara molekul raksa.

Meniskus cembung maupun meniskus cekung menyebabkan sudut kontak


antara bidang wadah (tabung) dengan permukaan zat cair berbeda besarnya.
Meniskus cembung menimbulkan sudut kontak tumpul (> 90o), sedangkan meniskus
cekung menimbulkan sudut kontak lancip (< 90o).

Kegiatan Pembelajaran 2

Meniskus
Tujuan:
1. Mengamati meniskus pada permukaan zat cair
Alat dan bahan:
1. Dua buah tabung reaksi
2. Air
3. Minyak goreng

Langkah kerja:
1. Tuangkan air pada salah satu tabung reaksi (tidak sampai penuh)
2. Amati permukaan air dalam tabung dengan seksama. Apakah bentuknya
melengkung?
3. Olesi dinding tabung reaksi kedua dengan minyak goreng. Kemudian,
tuangkan air ke dalamnya (tidak sampai penuh)
4. Amati bentuk permukaan air dalam tabung reaksi. Apakah melengkung?
Samakah dengan permukaan air pada tabung reaksi pertama? Jelaskan
mengapa demikian!

2. Tegangan permukaan
.
Permukaan air teregang akibat adanya gaya kohesi pada molekul-molekul air
di permukaan. Gaya kohesi ini selalu berusaha untuk memperkecil luas permukaan air.
Akibatnya, permukaan air seolah-olah diselimuti oleh kulit yang tegang. Air yang
berada dalam keadaan seperti ini dikatakan memiliki tegangan permukaan.
Tegangan permukaan dapat diamati pada wadah yang diisi larutan hingga
hampir penuh. Pada saat dituangkan ke dalam wadah, larutan naik perlahan-lahan,
menggelembung disekitar pinggiran wadah, sebelum akhirnya tumpah, larutan sedikit
tertahan berkat adanya tegangan permukaan. Namun, bertambahnya larutan yang
dituangkan ke dalam wadah menyebabkan tegangan permukaan tidak dapat lagi
menahan tekanan zat cair. Akibatnya, larutan pun tumpah disekitar wadah.
Larva nyamuk dapat bergerak-gerak di
permukaan air berkat tegangan permukaan.
Namun, larva ini akan tenggelam dan mati jika
pada air dituangkan sedikit minyak. Hal ini
karena tegangan oermukaan air akan menjadi
berkurang sehingga tidak dapat lagi
menopang berat larva.
Kita menggunakan sabun untuk
mencuci karena sabun dapat mengurangi
Sumber:
tegangan permukaan air. Air dapat dengan Gambar 10. Nyamuk dapat bergerak-
mudah meresap ke dalam serat-serat pakaian gerak di permukaan air berkat tegangan
dan melepaskan partikel-partikel kotoran. permukaan air
Tanpa menggunakan sabun, air sulit meresap
ke dalam serat-serat pakaian.

3. Kapilaritas

Gaya kohesi dan gaya adhesi berpengaruh pada gejala kapilaritas. Kapilaritas
adalah gejala naik atau turunnya cairan di dalam pipa kapiler atau pipa kecil. Sebuah
pipa kapiler kaca bila dicelupkan pada tabung berisi air maka air dapat naik ke dalam
pembuluh kaca pipa kapiler, sebaliknya bila pembuluh pipa kapiler dicelupkan pada
tabung berisi air raksa maka raksa di dalam pembuluh kaca pipa kapiler lebih rendah
permukaannya dibandingkan permukaan raksa dalam tabung. Jadi, kapilaritas sangat
tergantung pada gaya kohesi dan gaya adhesi. Air naik dalam pembuluh pipa kapiler
dikarenakan gaya adhesi sedangkan raksa turun dalam pembuluh pipa kapiler
dikarenakan gaya kohesi.
Kegiatan Pembelajaran 2

Kapilaritas
Tujuan:
1. Mengamati peristiwa kapilaritas pada pipa kapiler yang diameternya berbeda

Alat dan bahan:


1. tiga buah pipa kapiler yang diameternya berbeda
2. sebuah bejana
3. air

Langkah kerja:
1. masukkan air ke dalam bejana
2. Celupkan ketiga pipa kapiler ke dalam air dengan posisi tegak
3. Amati tinggi permukaan air dalam pipa kapiler. Samakah tinggi ketiganya? Jika
tidak sama, manakah yang paling tinggi? Nyatakan kesimpulanmu.

Jika rongga (diameter) pipa sangat kecil, massa zat cair yang ada dalam pipa
juga kecil. Gaya adhesi antara dinding pipa dengan zat cair sanggup mengangkat zat
cair dalam pipa beberapa sentimeter atau bahkan beberapa meter jika rongga pipa
sangat kecil. Sebaliknya, jika ukuran pipa lebar, lebih banyak massa zat cair yang harus
diangkat oleh gaya adhesi. Oleh karena itu permukaan zat cair hanya naik sedikit
Kapilaritas berbeda dengan efek bejana berhubungan. Pada efek bejana
berhubungan, tinggi permukaan zat cair selalu sama pada berbagai pipa. Pada
kapilaritas, tinggi permukaan zat cair bergantung pada ukuran rongga pipa. Pada zat
air yang membentuk meniskus cekung, permukaan air dalam pipa berongga kecil
lebih tinggi daripada permukaan air dalam pipa berongga besar. Sebaliknya, pada
permukaan zat air yang membentuk meniskus cembung, permukaan raksa dalam pipa
berongga kecil lebih rendah daripada permukaan raksa dalam pipa berongga besar.
Beberapa contoh gejala kapilaritas dalam kehidupan sehari-hari sebagai
berikut.
1. Peristiwa naiknya air dari ujung akar ke daun pada tumbuh-tumbuhan;
2. Naiknya minyak tanah pada sumbu kompor;
3. Basahnya tembok rumah bagian dalam ketika hujan. Ketika terkena hujan,
tembok bagian luar akan basah, kemudian merembes ke bagian yang lebih
dalam
4. Air menyebar di kertas penghisap, meskipun air hanya disentuhkan di ujung
kertas. Misalnya, pada saat kita menyeka keringat dengan tisu

DISKUSIKANLAH

Air di atas daun talas menunjukkan Tinta dapat menempel di kertas


bahwa adhesi ... kohesi menunjukkan bahwa adhesi ... kohesi

Salinlah tabel di bawah ini ke dalam bukumu. Diskusikan dengan tenganmu


peristiwa-peritiwa mana saja yang menunjukkan bahwa adhesi lebih besar
Cat dapat kohesi
daripada menempel padasebaliknya.
maupun tembok Berilah
Semen dapat
tanda “<melekatkan
(lebih kecil)”batu
ataubata
“>
menunjukkan bahwa adhesi ... kohesi dengan
(lebih besar)” pada kolom keterangan yang sesuai pasir menunjukkan bawa
adhesi ... kohesi
Di hutan yang lebat ada pohon yang mencapai ketinggian 100 m. Pohon mendapatkan
air dan mineral dari tanah melalui akar. Andaikan tidak ada efek kapilaritas, air dari
akar maksimal hanya dapat mencapai ketinggian sekitar 10 m. Dengan demikian,
pohon yang paling tinggi seharusnya hanya sekitar 10 m! Lalu, mengapa ada pohon
ynag mencapai ketinggian 10 m?

Dengan adanya kapilaritas, air dapat naik pada rongga kecil hingga ketinggian 2800
m. Efek kapilaritas inilah yang mengangkat air dari akar ke daun dan bagiab-bagian
lain dari pohon. Makin efektif efek kapiritas terjadi dalam batang pohon, makin tinggi
batang pohon dapat tumbuh. Kapilaritas akan efektif jika ruang antara serabut-
serabut batang pohon kecil. Pohon yang tinggi umumnya memiliki ruang antar-
serabut batang yang sangat sempit. Sebaliknya, pohon yang pendek, seperti padi dan
jagung, memiliki ruang antar-serabut batang yang cukup besar

info SAINS

D. Zat Pencemar Dalam Lingkungan

1. Lingkungan Alami dan Lingkungan Tercemar

UU RI No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup menyatakan


bahwa pencemaran lingkungan hidup adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk
hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan
manusia, sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu, yang menyebabkan
lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya
Lingkungan alami adalah lingkungan atau ekosistem yang keadaannya
seimbang. Sedangkan, lingkungan tercemar adalah lingkungan atau ekosistem yang
keadaannya tidak murni lagi akibat adanya polutan yang masuk ke dalam lingkungan
tersebut
Untuk memahami dan mengidentifikasi ciri lingkungan alami dan tercemar,
kalian dapat mengamati lingkungan di sekitar kalian, atau berdasarkan pengalaman
sehari-hari di lingkungan sekitar kalian. Beberapa contoh ciri lingkungan yang masih
alami dan telah tercemar adalah sebagai berikut
Jika kalian bertempat tinggal di kota dan ada sungai yang mengalir melewati
daerah kalian. Apakah air sungai tersebut sudah berubah warna, berbau busuk, dan
penuh dengan sampah? Bila keadaan sungai tersebut demikian maka sungai tersebut
sudah tercemar. Sebaliknya, jika kalian pernah melihat sungai yang airnya jerni, tidak
berwarna dan tidak berbau busuk maka sungai itu masih alami. Di sungai yang {tidak
tercemar} masih alami, biasanya masih ditemui flora (tumbuhan) dan fauna (hewan)
yang beraneka ragam seperti larva serangga dan berbagai jenis ikan.

Sumber: Sumber:
(a) (b)
Gambar. (a) sungai yang telah tercemar, (b) sungai yang masih alami

Jika daerah kalian ada kolam, waduk, danau, atau air tergenang, apakah di
tumbuhi ganggang yang melimpah sehingga perairannya berubah menjadi hijau atau
kebiruan? Atau perairan tersebut ditumbuhi oleh ecek gondok yang sangat subur? Jika
seperti itu maka perairan tersebut telah tercemar. Sebaliknya, jika perairan tersebut
airnya jernih, tidak ditumbuhi oleh ganggang dan ecek gondok yang sangat subur,
dan tidak berubah warna, maka perairan itu masih alami.

Sumber:
(a)
Sumber:
(a)
Gambar. (a) Danau yang telah tercemar, (b) danau yang masih alami

Jika kalian tinggal di kota besar dan melewati jalan yang penuh kendaraan
bermotor, mungkin mata kalian menjadi pedih. Bahkan pernapasan kalian menjadi
tidak nyaman. Demikian pula bila kalian tinggal di dekat pabrik yang cerobongnya
mengelupkan asap atau partikel-partikel halus ke udara sehingga udara menjadi tidak
segar. Jika seperti itu maka lingkungan tersebut telah tercemar. Sebaliknya, jika kalian
berada di daerah pedesaan dengan berbagai tumbuhan yang menghijau dan udara
yang segar maka lingkungan pedesaan tersebut masih alami.

Sumber: Sumber
(a) (b)
Gambar. Udara yang telah tercemar, (b) udara yang masih alami

Ada dua sumber bahan pencemar.

a) Aktivitas alam seperti meletusnya gunung berapi dimana terjadi peristiwa vulkanis
yang dapat menerbangkan abu vulkanik ke atmosfer dan menyebabkan udara
tercemar.
b) Aktivitas manusia, di antaranya dalam bidang pertanian, perikanan, industri,
pertambangan, dan transportasi. Aktivitas manusia inilah yang dampak
langsungnya banyak menyumbangkan bahan pencemar ke udara, air, dan tanah.
Sumber: Sumber:
(b) (a)

Sumber:
Sumber:
(c) (d)
Gambar: beberapa kegiatan manusia yang dapat menyebabkan limbah atau sampah. (a)
penggunaan kantong plastik saat belanja, (b) pembakaran sampah, (c) penggunaan pupuk
buatan di lahan pertanian, (d) pabrik menghasilkan limbah

Berdasarkan sifat zat pencemar (polutan), pencemaran lingkungan dapat dibedakan


menjadi tiga kelompok, yaitu pencemaran kimiawi, pencemaran fisik, dan pencemaran
biologis.

a) Pencemaran kimiawi adalah pencemaran yang disebabkan oleh zat-zat kimia.


Misalnya, jenis-jenis logam berat yang terdapat dalam limbah pabrik seperti raksa
dan timbal. Limbah adalah sisa hasil produksi.
b) Pencemaran fisik adalah pencemaran yang disebabkan oleh zat cair, padat, atau
gas. Zat cair yang menyebabkan pencemaran, misalnya limbah pabrik dan limbah
rumah tangga. Zat padat yang menyebabkan pencemaran, misalnya sampah. Gas
yang menyebabkan pencemaran, misalnya asap dari pabrik
c) Pencemaran biologis adalah pencemaran yang disebabkan oleh berbagai macam
mikroorganisme penyebab penyakit. Misalnya sumur atau sumber air yang
digunakan sehari-hari tercemar kuman penyebab penyakit.

2. Macam-macam pencemaran lingkungan


Berdasarkan lingkungan yang terkena pencemaran maka pencemaran
lingkungan dibedakan menjadi tiga, yaitu pencemaran air, pencemaran udara, dan
pencemaran tanah.
a. Pencemaran air

Pencemaran air adalah peristiwa masuknya zat atau komponen lainnya ke


dalam lingkungan perairan sehingga kualitas (mutu) air terganggu. Kualitas air di
suatu ekosistem sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup di perairan. Jika
perairan telah tercemar maka kehidupan di dalamnya akan terganggu.
Tanda terjadinya pencemaran air didasarkan pada pengamatan secara fisik,
kimiawi, dan biologis.
1) Fisik, meliputi tingkat kejernihan (kekeruhan), perubahan suhu air, perubahan
rasa, bau, dan warna air.
2) Kimiawi, meliputi zat kimia logam maupun non logam yang terlarut dan
perubahan pH.
3) Biologis, meliputi mikroorganisme yang ada di dalam air.

Air yang telah tercemar mengakibatkan air tidak dapat dimanfaatkan dan
menjadi penyebab timbulnya penyakit.. Secara garis besar dikenal dua tipe polutan
yang masuk ke dalam perairan, yaitu:
a) zat yang memperkaya perairan sehingga merangsang pertumbuhan
mikroorganisme;
b) bahan-bahan yang bersifat racun, sehingga membunuh organisme yang hidup
dalam perairan
Sumber-sumber pencemaran air berasal dari limbah industri, limbah pertanian, dan
limbah rumah tangga.

a. Limbah industri

Limbah industri (limbah pabrik) yang mengandung logam berat sering kali
dialirkan atau dibuang ke sungai sehingga sungai menjadi tercemar. Jenis-jenis logam
berat yang terdapat dalam limbah industri antara lain raksa, timbal, dan cadmium.
Logam berat tersebut merupakan bahan yang sangat berbahaya bagi manusia.

S
Sumber: Sumber:
(a) (b)
Gambar. (a) Pembuangan limbah pabrik ke perairan menyebabkan perairan tersebut
tercemar, (b) korban pencemaran raksa di Minamata, bayi yang lahir cacat kemudian
tumbuh tidak normal

Air sungai yang tercemar akan bermuara ke laut. Dengan demikian air laut juga
menjadi tercemar. Logam berat yang masuk ke dalam hewan laut (ikan, udang,
kerang) akan terkumpul di dalam tubuhnya. Jika hewan laut yang telah tercemar
logam berat dikonsumsi manusia, akibatnya sangat berbahaya. Misalnya, pencemaran
raksa yang pernah terjadi di teluk Minamata di Jepang. Para nelayan di sekitar teluk
Minamata memakan ikan yang telah tecemar raksa. Akibatnya mereka mengalami
kerusakan system saraf. Penyakit yang dialami para nelayan tersebut dikenal dengan
penyakit Minamata.
Pencemaran air yang berat dapat menyebabkan bahan pencemar meresap ke
dalam air tanah. Air tanah merupakan sumber air untuk minum, cuci, dan mandi.
Biasanya air tanah yang tercemar sukar sekali dikembalikan menjadi air bersih.
Pencemaran tersebut sering terjadi akibat pembuangan limbah pabrik.

b. Limbah pertanian

Penggunaan pupuk buatan yang berlebihan di lahan pertanian dapat


menyebabkan suburnya ekosistem perairan seperti kolam, danau, waduk, atau sungai.
Mengapa demikian? Hal tersebut karena sebagian pupuk yang tidak diresap oleh
tumbuhan terbuang bersama aliran air ke perairan tersebut. Akibatnya, perairan
ditumbuhi ganggang dengan subur atau dikenal dengan blooming algae dan dapat
menutupi sebagian besar permukaan air. Tertutupnya permukaan air oleh ganggang
akan mengurangi sinar matahari yang menembus air. Hal tersebut menyebabkan
terhambatnya proses fotosintesis fitoplankton di dalam air. Bila proses fotosintesis
terhambat maka kadar oksigen yang terlarut dalam air menurun. Keadaan demikian
sangat merugikan makhluk hidup yang hidup di perairan tersebut.

Sumber:
(a)
Penggunaan insektisida (racun
serangga) yang berlebihan dan
digunakan terus-menerus dapat
mengganggu keseimbangan ekosistem
lahan pertanian. Selain membunuh
serangga hama pertanian, insektisida juga
membunuh makhluk hidup lain yang
Sumber: www. Mykumanku.blogspot.com
(a)
Gambar. (a) contoh beberapa pupuk buatan, (b) penggunaan pupuk buatan yang berlebihan
dapat mengganggu keseimbangan ekologis

sebenarnya bermanfaat. Misalnya, berbagai jenis lebah yang membantu penyerbukan


atau serangga lain yang menjadi predator serangga hama. Penggunaan insektisida
yang terus-menerus dan tanpa ukuran yang tepat dapat menyebabkan kekebalan
hama terhadap insektisida. Akibatnya, pada suatu saat dapat terjadi ledakan hama
sehingga menurunkan hasil pertanian
Dampak dari penggunaan pestisida jenis DDT (Dichloro Diphenil Trichloroetan)
disebut biological magnification yaitu pelipatangandaan bahan pencemar oleh
organisme yang tingkatannya lebih tinggi. Pelipatgandaan kandungan DDT di dalam
tubuh organisme dapat terjadi karena organisme secara tetap mengkonsumsi DDT.
Akibatnya DDT terakumulasi di dalam tubuhnya sehingga makin lama konsentrasi DDT
di dalam tubuh makin besar. Akumulasi DDT terbesar terdapat pada konsumen tingkat
terakhir. DDT tidak dapat dikeluarkan oleh tubuh tetapi tertimbun pada lapisan lemak.
Insektisida yang tidak terurai di alam akan terakumulasi (terkumpul) di perairan,
misalnya DDT. Bila zat tersebut termakan oleh biota (makhluk hidup yang hidup di
perairan) maka akan tertimbun di tubuhnya. Melalui rantai makanan, DDT dapat
berpindah ke makhluk hidup lain. Hal ini sangat membahayakan makhluk hidup
tersebut. DDT larut dalam lemak dan jaringan lemak sehingga mudah sekali berpindah
dari lingkungan ke jaringan makhluk hidup.
Berkurangnya populasi sejenis burung pemangsa (Falconiformes) merupakan
salah satu contoh akibat dari terakumulasinya DDT di dalam tubuhnya. Akibatnya,
burung betina tersebut tidak mampu menghasilkan kulit telur yang cukup
mengandung zat kapur. Pada saat burung betina bertelur, kulit telur sangat tipis dan
mudah pecah. Selain itu, beberapa jenis hewan mamalia pamakan ikan yang
terkontaminasi DDT melahirkan anak yang hanya dapat hidup beberapa hari saja.
Bagaimana bila ikan besar tersebut dimakan oleh manusia? Dapatkah pestisida
terakumulasi dalam tubuh manusia? Tubuh manusia juga dapat mengakumulasi DDT,
namun karena bahan makanan manusia lebih bervariasi maka pelipatannya tidak
seperti rantai makanan ikan tersebut. Manusia yang makan ikan yang tercemar DDT
dapat mengalami keracunan, karena DDT ini sifatnya sukar terurai. Pengaruh DDT
terhadap tubuh manusia adalah tidak berfungsinya hati sebagai penyaring zat racun
yang masuk dalam tubuh dan juga gangguan jaringan saraf dengan gejala kelelahan,
kejang sampai timbul kelumpuhan.
Pengaruh DDT sangat berbahaya terhadap makhluk hidup. Di Indonesia
penggunaan DDT sejak lama telah dilarang.
c. Limbah rumah tangga

Rumah tangga menghasilkan sampah dan air buangan yang mengandung


detergen. Limbah rumah tangga dalam jumlah banyak yang masuk ke dalam perairan
akan menyebabkan ekosistem perairan tersebut tercemar. Di perairan, sampah
mengalami proses penguraian oleh mikroorganisme. Akibat proses penguraian
tersebut kandungan oksigen dalam air akan menurun. Menurunnya kandungan
oksigen sangat merugikan berbagai jenis ikan yang hidup di perairan itu.

Sumber: Sumber:
(a) (b)
Gambar 1. Limbah rumah tangga dapat menyebakan pencemaran perairan. (a) aktivitas
mencuci menghasilkan limbah detergen yang dapat mencemari sungai, (b) aktivitas
membuang sampah di sungai dapat mencemari sungai

d. Limbah minyak

Limbah minyak dapat menyebabkan pencemaran laut. Sering kali bahan bakar
minyak dan pelumas dari kapal tumpah ke laut. Kecelakaan kapal tanker yang
membawa minyak merupakan penyebab utama pencemaran minyak di laut.

Sumber:
(a)
Gambar 1, (a) Kecelakaan kapal tanker yang minyak dapat mencemari laut, (b) pencermaran
minyak yang terjadi di laut dapat mematikan biota laut dan organisme darat
Sumber:
(b)
Pencemaran minyak di laut berpengaruh langsung terhadap biota laut,
misalnya mematikan biota laut itu sendiri. Sedangkan pengaruh tidak langsung dapat
menyebabkan gangguan terhadap organisme yang memakan biota laut tersebut,
misalnya burung yang memakan ikan tercemar dapat mati atau manusia dapat
terganggu kesehatannya bila memakan ikan atau kerang yang sudah tercemar.
Selain itu, adanya limbah minyak akan menutupi permukaan laut sehingga.
Pencemaran minyak ini menyebabkan cahaya matahari tidak dapat menembus
permukaan laut. Akibatnya, fotosintesis fitoplankton terhenti. Fitoplankton merupakan
produsen utama dari ekosistem laut. Jika jumlah fitoplankton menurun maka populasi
ikan, udang, dan kerang juga menurun. Padahal hewan-hewan tersebut dibutuhkan
manusia karena memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan mengandung protein.

b. Pencemaran udara

Pencemaran udara adalah peristiwa masuknya zat, energi, atau komponen


lainnya ke dalam lingkungan udara. Akibatnya, kualitas udara menurun sehingga
mengganggu kehidupan manusia atau makhluk hidup lainnya.
Pencemaran udara umumnya terjadi di kota-kota besar dan daerah industri
(pabrik). Pencemaran udara terutama disebabkan oleh pembakaran bahan bakar dari
kendaraan bermotor dan gas buangan pabrik. Partikel-partikel halus dalam asap gas
buangan pabrik merupakan polutan yang berpengaruh buruk terhadap lingkungan.
Bahan-bahan pencemar udara yang merugikan kesehatan antara lain adalah karbon
dioksida, karbon monoksida, sulfur dioksida, nitrogen oksida, CFC (chlorofluocarbon),
dan asap.
Perhatikan beberapa macam zat pencemaran dan akibatnya pada tabel di
bawah ini.

Tabel 1.12. Zat Pencemar, Sumber, dan Akibatnya


Zat pencemaran Sumber dan Sifat Akibat
Belerang oksida (SO2) Gunung merapi, pembakaran Sesak napas, bronkitis,
minyak bumi, batu bara, kanker tenggirakan, hujan
industri, dengan sifat gas asam, merusak tanaman, cat
tidak berwarna, namun menjadi kusam
berbau,
Karbon monoksida Pembakaran batu bara dan Sakit kepala, sesak napas,
(CO) minyak buni, kendaraan asma, kerusakan otak,
bermotor, rokok, industri kematian
dengan sifat tidak berbau,
tidak berwarna, beracun
Nitrogen Oksida (Nox) Campuran pada bahan Gangguan pernapasan, sakit
bakar kendaraan motor dan kepala, penyakit
bersifat racun tenggorokkan, hujan asam
Partikel-partikel padat Campuran pada bahan Keracunan timbal (Pb),
(Pb) bakar kendaraan motor dan kerusakan otak, penurunan
bersifat racun daya tahan tubuh
Klorofluorokarbon Pendingin, spray, foam, sifat Penipisan lapisan ozon, efek
(CFC) gas tidak berwarna rumah kaca yang
berdampak pada
pemanasan global

a. Karbon monoksida (CO)

Karbon monoksida dilepaskan oleh hasil


pembakaran mesin kendaraan bermotor. Kendaraan
bermotor yang dihidupkan di ruangan tertutup dapat
menyebabkan udara tercemar hanya dalam beberapa
menit.
Karbon monoksida bersifat racun jika terhirup
oleh manusia. Misalnya, dapat menyebabkan sakit
kepala, rasa mual, atau kelelahan yang di ikuti dengan
tidak sadarkan diri. Sumber:
(a)
b. Karbon dioksida (CO2)

Atmosfer adalah lapisan gas atau campuran


gas yang menyelimuti dan terikat pada bumi oleh
gaya gravitasi bumi. Gas-gas atmosfer yang
menyebabkan terjadinya efek rumah kaca disebut gas
rumah kaca. Gas-gas tersebut adalah uap air (H2O),
karbon dioksida (CO2), metana (CH4), ozon (O3),
dinitrogen oksida (N2O), dan yang lainnya.
Efek rumah kaca terjadi karena meningkatnya
karbon dioksida pembakaran bahan bakar fosil, Sumber:
misalnya minyak bumi. Karbon dioksida juga (b)
Gambar 12. Aktivitas manusia
dihasilkan dari pembakaran mesin kendaraan yang banyak menghasilkan gas
bermotor dan kebakaran hutan. Pembakaran bahan CO dan CO2 diantaranya (a)
bakar fosil menjadi penyumbang terbesar terjadinya transportasi, (b) industri
pencemaran udara. Di dalam tubuh manusia, karbon dioksida dapat memacu
pernapasan. Sedangkan adanya karbon dioksida yang berlebih di atmosfer (udara)
dapat menimbulkan terjadinya kenaikan suhu di bumi.
Meningkatnya CO2 di udara yang mengumpul di lapisan atmosfer bumi
membentuk semacam ”perisai”. Hal ini menyebabkan panas yang keluar dari lapisan
atmosfer, akan dipantulkan lagi ke bumi. Lapisan CO2 berfungsi sebagai reflektor
terhadap panas dari bumi. Panas dari bumi yang dipantulkan lagi ke bumi ini akan
menaikkan suhu bumi, akibatnya bumi makin panas (global warming). Pengaruh
lapisan CO2 terhadap kenaikan suhu bumi ini disebut efek rumah kaca.

Sumber:
Gambar 13. Proses terjadinya efek rumah kaca

Efek rumah kaca dapat menaikan suhu


udara secara global sehingga dapat mengubah
pola iklim di seluruh dunia. Akibatnya, dapat
mencairkan es di kutub. Bila es mencair maka
permukaan laut akan naik. Keadaan ini
mempengaruhi keseimbangan ekologis
sehingga membahayakan kehidupan manusia Sumber: www.kompasiana.com

dan makhluk hidup lainnya. Gambar 13. Mencairnya es di kutub


akibat efek rumah kaca
c. Sulfur dioksida dan Nitrogen oksida

Sulfur dioksida dan nitrogen oksida dilepaskan oleh hasil pembakaran bahan
bakar fosil. Kedua gas ini larut dalam air dan menyebabkan terjadinya hujan asam.
Hujan asam menyebabkan tanah menjadi asam. Akibatnya, zat-zat mineral dalam
tanah akan hilang. Hujan asam yang jatuh di perairan dapat menyebabkan ikan dan
tumbuhan mati.

pH (derajat keasaman) normal air hujan adalah 5,6 bersifat sedikit asam, hal ini
karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara seperti SO2 dan NO2 yang
terkandung dalam asap pabrik maupun kendaraan bermotor, bereaksi dengan air
hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan. Semakin rendah pH suatu
cairan maka sifat asam semakin tinggi. Apabila asam terkondensasi (menjadi embun)
di udara dan kemudian jatuh bersama air hujan terjadilah hujan asam.

Sumber:
Gambar 13. Proses terjadinya hujan asam
Beberapa efek hujan asam sebagai berikut.
a) melarutkan kalsium, potasium, dan nutrien yang berharga dari tanah sehingga
tanah menjadi kurang subur;
b) melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga
mempengaruhi kualitas air permukaan;
c) menghancurkan jaringan tumbuhan dan mengganggu pertumbuhan sehingga
merusak tanaman;
d) hujan asam yang jatuh ke danau menyebabkan pH turun pada ekosistem tersebut;
e) bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan.

d. Clrofluorokarbon (CFC)

Ozon adalah gas yang molekulnya terdiri dari tiga atom, kebanyakan terdapat
di lapisan stratosfer (ketinggian 20-35 km di atas permukaan bumi). Di bagian paling
atas dari stratosfer terdapat ozon terkonsentrasi sebagai suatu lapisan. Lapisan ozon
terbentuk dari interaksi antara radiasi ultraviolet dengan oksigen yang terdapat di
stratosfer. Lapisan ozon merupakan pelindung alami bumi yang berfungsi memfilter
radiasi ultraviolet B dari matahari.
Kerusakan lapisan ozon disebabkan oleh lepasnya sejumlah zat kimia buatan
dari permukaan bumi sampai ke lapisan ozon. Salah satu bahan kimia buatan tersebut
adalah senyawa clrofluorokarbon (CFC) yang sering dikenal dengan freon.
CFC sering digunakan untuk AC, aerosol (misalnya penyemprot rambut, obat
nyamuk semprot), dan lemari es. CFC menyebabkan kerusakan ozon. Ozon adalah
lapisan udara di atmosfer bumi. Ozon berguna melindungi kehidupan di bumi
terhadap radiasi ultraviolet dari matahari.
Selama berada di atmosfer CFC bersifat stabil, tidak terurai, dan dapat bertahan
cukup lama. Namun setelah terkena radiasi ultraviolet pada ketinggian lapisan ozon,
molekul CFC akan melepaskan atom klorin. Atom yang dilepaskan ini akan mengikat
satu atom O sehingga molekul ozon (O3) menghasilkan O2. Pada setiap atom Cl yang
terbentuk diperkirakan dapat merusak 100.000 molekul ozon sebelum atom ini rusak
karena reaksi lain. Dengan demikian, terjadilah pengurangan/perusakan lapisan ozon.
Lapisan ozon yang mengalami kerusakan menimbulkan terjadinya penipisan
lapisan ozon atau lubang ozon. Jika ozon berlubang maka radiasi ultraviolet akan
sampai ke bumi. Radiasi ultraviolet dapat menimbulkan penyakit melamona (kanker
kulit) dan kulit terbakar
Dampak penipisan ozon bagi makhluk hidup dengan tidak tersaringnya sinar
ultraviolet oleh lapisan ozon di antaranya dapat mengakibatkan kanker kulit, lensa
mata dapat lebih mudah terserang katarak, matinya fitoplankton sehingga
keseimbangan ekologis terganggu. Dampak lainnya adalah bumi semakin panas,
udara semakin kering, proses fotosintesis mengalami gangguan sehingga menurunkan
hasil panen. Upaya memperlambat terjadinya pemanasan global dapat dilakukan
dengan cara pengurangan pemakaian bahan bakar minyak atau batu bara,
penghentian emisi CFC, dan penggunaan filter untuk menyaring CO2 dari asap
pembuangan pabrik.

e. Asap

Asap dapat ditimbulkan oleh kebakaran hutan, pembakaran hutan untuk lahan
pertanian, atau kebakaran ladang minyak. Asap dapat terkumpul di atmosfer dan
menyebabkan berkurangnya cahaya matahari ke bumi. Selain itu, asap juga dapat
menyebabkan mata pedih dan gangguan pernapasan. Asap yang ditimbulkan oleh
pembakaran plastik sangat beracun jika terhirup manusia.

c. Pencemaran tanah

Pencemaran tanah adalah peristiwa masuknya zat atau komponen lainnya ke


dalam suatu areal tanah. Akibatnya, dapat mengubah atau mempengaruhi
keseimbangan ekologis di areal tersebut.
Tanah mengandung air, udara, dan berbagai sumber zat mineral bagi
tumbuhan. Selain itu, Tanah juga mengandung bahan organik sehingga dapat
menunjang kehidupan mikroorganisme dalam tanah.
Pencemaran tanah dalam daerah yang sempit belum menimbulkan dampak
yang lebih luas seperti pencemaran di ekosistem perairan. Namun demikian, bila
pencemaran telah meliputi wilayah yang luas, dampaknya dapat mengubah dan
mempengaruhi keseimbangan ekologis. Pencemaran tanah antara lain diakibatkan
oleh penggunaan pestisida (bahan pembasmi hama) yang berlebihan (Gambar 20.16),
buangan bahan kimia limbah industri, penambangan, dan hujan asam. Pencemaran
tanah pada umumnya berasal dari pembuangan sampah yang mengandung bahan-
bahan yang sukar terurai dalam tanah seperti plastik, kaca, dan kaleng.
Akibat yang di timbulkan oleh pencemaran tanah antara lain
a) Terganggunya kehidupan mikroorganisme tanah. Mikroorganisme dalam tanah
sangat berperan dalam penguraian. Kalian dapat membayangkan bagaimana jika
penguraian di alam terganggu. Bahan-bahan yang sukar terurai dalam tanah
mengakibatkan produktivitas tanah akan berkurang. Bahan yang mudah terurai
lebih menguntungkan karena setelah diuraikan oleh mikroorganisme menjadi
bahan yang mudah menyatu dengan tanah tanpa menimbulkan pencemaran
b) Berubahnya sifat kimiawi atau sifat fisik tanah, sehingga tanah tidak baik (tidak
subur) untuk pertumbuhan tanaman.
c) Dampak langsung akibat limbah adalah timbulnya bau yang tidak sedap dan kotor.
Sedangkan dampak yang tidak langsung akibat limbah di antaranya
berkembangnya organisme penyebab penyakit seperti pes, kaki gajah, malaria, dan
demam berdarah di tempat pembungan limbah.
d) Mengubah dan mempengaruhi keseimbangan ekologis dalam suatu ekosistem.

E. Upaya Penanggulangan Pencemaran Lingkungan

Kita telah mengetahui sumber-sumber pencemaran lingkungan dan akibatnya


terhadap kehidupan, khususnya terhadap manusia. Usaha yang harus kita lakukan
untuk mencegah dan mengatasi adanya pencemaran dan kerusakan lingkungan
tersebut sebagai berikut.

1. Pencemaran air
Pencemaran air antara lain disebabkan oleh limbah industri, limbah pertanian, limbah
rumah tangga, dan limbah minyak.
Pencemaran air oleh limbah industri dapat dicegah dan ditanggulangi dengan
cara berikut.
 Pembuangan limbah industri diatur
sedemikian rupa sehingga tidak
mencemari lingkungan. Setiap
pabrik harus memiliki penampung
limbah. Limbah pabrik kemudian
diproses atau diolah. agar zat-zat
beracun dapat dihilangkan. Sumber:

 Pencemaran air oleh limbah industri Gambar 13.


dapat dicegah dan diatasi dengan cara
menanam tumbuhan sejenis alang-alang di sekitar perairan tempat pembuangan
limbah. Tumbuhan ini dapat menyerap zat-zat beracun dari air tanpa
mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan itu sendiri.
Pencemaran air oleh limbah pertanian dapat dicegah dengan cara berikut.
 Mencegah limbah pertanian agar tidak mengalir ke sungai dan danau.
 Efisiensi dan efektivitas penggunaan pestisida, misalnya memberikan penjelasan
tentang aturan-aturan penggunaan dan efek yang dapat ditimbulkannya.
Pengaturan terhadap pengggunaan pupuk buatan, yaitu menggunakan pupuk
hanya pada saat tanaman pertanian tumbuh, tidak memupuk lahan kosong,
tidak memupuk ketika hujan, tidak membuang sisa pupuk ke sungai atau danau.
Menggunakan pestisida yang mudah diurai oleh alam.
 Menggunakan metode (cara) lain selain menggunakan pestisida, misalnya
dengan biological control. Biological control yaitu pemberantasan hama dengan
menggunakan makhluk hidup pemakan hama tersebut.
 Menanam tanaman pertanian yang kebal terhadap serangga hama.

Pencemaran air oleh limbah rumah tangga berupa sampah dan air buangan
dapat dicegah dengan cara berikut.
 Membuat tempat pembuangan sampah.
 Membuat lobang untuk membuang sampah selanjutnya ditimbun dengan tanah.
 Memanfaatkan sampah untuk dibuat pupuk (kompos). Lihat cara pembuatan
kompos pada Gambar 20.25.
Sumber:
Gambar: proses pembuatan pupuk kompos

 Membuat tempat penampungan limbah yang berupa air buangan. Tempat


penampungan limbah harus jauh dari sumber air.

Pencemaran air oleh limbah minyak dapat dicegah atau ditanggulangi dengan
cara berikut.
 Hindarkan kebocoran minyak di laut baik dengan kapal tanker maupun
pengeboran minyak lepas pantai.
 Harus ada sanksi yang tegas bagi pelaku pencemaran limbah minyak.
 Membersihkan minyak dengan cara bioremidiasi. Bioremidiasi adalah
menggunakan mikroorganisme untuk membersihkan pencemaran. Sebagai
contoh, beberapa jenis bakteri (salah satu mikroorganisme) dapat mengonsumsi
minyak jika diberi makan dengan sumber gula.
 Bila ada tumpahan minyak di laut hendaknya dibuat penghalang mekanik
sehingga air laut yang tercemar minyak tidak mencapai pantai. Kemudian
dilakukan penyedotan terhadap tumpahan minyak tersebut.

2. Pencemaran Udara
Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh beberapa polutan, antara lain CO2,
CO, NO2, CFC dan asap. Oleh karena itu, pencegahan dan penanggulangan dapat
dilakukan berdasarkan sumber polutannya.
Pencemaran udara oleh karbon dioksida dapat dicegah dan ditanggulangi
dengan cara berikut.
 Mengurangi penggunaan bahan bakar minyak, misalnya dengan mencari sumber
alternatif pengganti bahan bakar minyak, misalnya pemakaian bahan bakar
minyak diganti dengan bahan bakar LNG (Liquified Natural Gases) yang
menghasilkan gas buang yang lebih bersih

 Mencegah penebangan hutan untuk lahan pertanian.


 Memperluas daerah penghijauan dan reboisasi. Melalui penghijauan maka
proses fotosintesis oleh tumbuhan akan menurunkan kadar karbon dioksida dan
menambah kadar oksigen di udara.

Pencemaran yang ditimbulkan oleh nitrogen oksida dapat dicegah dengan cara
berikut.
 Mengurangi penggunaan bahan bakar minyak dan mencari sumber energi
alternatif.
 Membersihkan gas sisa pembakaran bahan bakar minyak pada kendaraan
bermotor dengan koverter katalik. Konverter katalik yaitu alat untuk
membersihkan gas buangan kendaraan bermotor dengan cara mereaksikan
beberapa polutan untuk menghasilkan gas yang tidak berbahaya
 Agar kehancuran lapisan ozon dapat dikurangi, manusia harus mengurangi
penggunaan CFC. CFC dapat berada di atmosfer dalam jangka waktu yang
sangat lama. CFC membutuhkan waktu sekitar seratus tahun agar bisa hilang.

Pencemaran udara oleh asap yang ditimbulkan oleh kegiatan manusia dapat
dicegah dan ditanggulangi dengan cara berikut.
 Mencegah terjadinya kebakaran hutan.
 Menggunakan bahan bakar yang sedikit mengeluarkan asap.
 Mencegah pembakaran bahan-bahan beracun di daerah terbuka.
3. Pencemaran tanah
Pencemaran tanah ditimbulkan oleh pestisida dan limbah industri. Penggunaan
pestisida harus diawasi dan ada aturan yang tegas. Penggunaan pestisida harus
sesuai dengan aturannya. Sedangkan penanggulangan pencemaran tanah oleh limbah
industri yaitu pabrik harus memiliki tempat penampungan dan pengolahan limbah
Limbah anorganik yang sulit terurai biasanya dipisahkan untuk memudahkan
proses daur ulang limbah tersebut. Pemanfaatan kembali limbah tersebut memberi
keuntungan bagi kehidupan manusia. Beberapa bahan limbah yang masih dapat
didaur ulang (dimanfaatkan kembali) disajikan dalam Tabel 1.13.

Tabel 1.13. Pemanfaatn Berbagai Limbah melalui Proses daur Ulang


Limbah Pemanfaatannya kembali
Kertas Dibuat bubur pulp untuk bahan kertas
Dihancurkan untuk dipakai sebagai bahan pengisi
isolasi
Bahan organik Dibuat kompos untuk pupuk tanaman
Tekstil/pakaian bebas Dihancurkan untuk dipakai sebagai bahan pengisi,
bahan isolasi
Gelas Dihancurkan untuk digunakan lagi sebagai bahan
pembuat gelas baru
Dihancurkan dan dicampurkan dengan aspal untuk
pengeras jalan
Dihancurkan dan dicampur pasir dan batu untuk
pembuatan batu semen
Logam Dicor kembali sebagai bahan baku untuk logam
Karet, kulit, dan plastik Dihancurkan untuk dipakai sebagai bahan pengisi,
isolasi

Yang tidak kala penting untuk mencegah pencemaran lingkungan adalah


memberikan penyuluhan dan kesadaran terhadap masyarakat tentang arti lingkungan
hidup. Dengan demikian manusia lebih mencintai lingkungannya sehingga dapat
menghindari perbuatan yang menyebabkan pencemaran lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai