Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan,
dan makhluk hidup termasuk manusia. Di alam ini kita mengenal berbagai macam zat.
Terdapat tiga wujud zat, yaitu cair, padat, dan gas yang memiliki sifat yang berbeda
dari wujud satu ke wujud yang lain. Semua benda yang ada di sekitar kita termasuk
materi. Materi dapat dibagi menjadi zat murni dan campuran. Zat murni dapat dibagi
lagi menjadi unsur dan senyawa. Campuran dapat dibagi lagi campuran homogen
dan campuran heterogen. Zat murni merupakan materi yang memiliki susunan dan
komposisi yang tetap. Contohnya: air dan besi murni. besi murni pasti mengandung
100% besi. Bila kandungan besi hanya 80% atau 90% maka bukan besi murni lagi,
melainkan tergolong campuran.
Kalian sering mendengar kata polusi atau pencemaran lingkungan baik itu
melalui televisi, radio, koran, atau dari pembicaraan masyarakat sehari-hari.
Pencemaran lingkungan adalah peristiwa masuknya zat-zat atau komponen lain yang
merugikan ke dalam lingkungan. Pencemaran lingkungan dapat terjadi akibat kegiatan
manusia atau proses alami.
Penambangan minyak bumi, gas alam, batu bara, pasir, teknologi industri yang
menggunakan mesin ternyata di satu sisi dapat memenuhi kebutuhan manusia.
Namun disisi lain dapat menimbulkan permasalahan lingkungan.
(a) (b)
Sumber:
Gambar 1. (a) kemajuan industrilisasi dapat menyebabkan pencemaran udara misalnya asap
pabrik, (b) pencemaran tanah akibat sampah menimbulkan bau yang tidak sedap dan
pemandangan yang kotor
Sesuatu yang menyebabkan polusi (pencemaran) disebut polutan. Polutan
dapat berupa bahan kimia, debu, makhluk hidup atau yang dihasilkan makhluk hidup
yang masuk kedalam lingkungan. Dengan adanya polutan, lingkungan menjadi kurang
atau tidak sesuai lagi dengan fungsinya. Akibatnya, terjadi kerusakan lingkungan yang
dapat mengganggu atau merugikan manusia atau makhluk hidup lainnya.
Dalam handout ini, kita akan mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan
zat di sekitar kita. Hal yang dipelajari meliputi zat padat, zat air, zat gas, unsur,
senyawa, dan campuran, zat pencemar dalam lingkungan, dan dampak pencemaran
lingkungan terhadap lingkungan hidup dan makhluk hidup dan upaya
menanggulanginya.
A. KLASIFIKASI ZAT
Zat dalam wujud gas mempunyai kecenderungan untuk mengisi seluruh ruang.
Ketika berada dalam balon, gas mengisi seluruh ruang dalam balon. Ketika berada
dalam ban mobil, gas mengisi seluruh ruang dalam ban. Jadi, sifat gas tidak memiliki
bentuk dan volume yang tetap. Bentuk dan volume gas mudah berubah sesuai
wadahnya
Pernahkah kamu menyemprotkan parfum di telapak tanganmu. Lama-
kelamaan parfum tersebut akan habis, bukan? Mengapa parfum itu habis? Apakah
kamu melihat sesuatu yang keluar dari telapak tanganmu? Pada peristiwa tersebut
tidak terlihat adanya sesuatu yang keluar dari telapak tangan. Berarti parfum
meninggalkan telapan tangan dalam bentuk yang sangat kecil sehingga tidak terlihat
oleh mata. Hal ini menandakan bahwa parfum tersusun atas bagian-bagian sangat
kecil yang disebut partikel.
Aroma parfum di telapak tanganmu dapat tercium oleh hidung. Hal ini bisa
terjadi karena partikel parfum bergerak dari telapak tangan menuju hidungmu. Ketika
parfum masih berada di dalam botol, ia berwujud cair. Jarak antar-partikelnya
berdekatan. Tetapi, ketika parfum disemprotkan, ia menguap menjadi gas yang
bergerak mengisi ruangan di sekitarnya Jarak antar-partikel gasnya berjauhan.
Kegiatan Pembelajaran 2
Tujuan:
Membuktikan bahwa partikel dapat bergerak
Alat dan bahan:
1. Air satu gelas penuh
2. Satu sendok gula
Langkah kerja:
1. Masukkan sesendok gula di dasar gelas yang berisi air secara hati-hati. Cicipi
rasa air di permukaan gelas, apakah terasa manis?
2. Diamkan air dalam gelas tersebut selama beberapa menit, kemudian cicipilah
rasa air di permukaan gelas? Bagaimana rasanya?
Pertanyaan:
Berdasarkan kegiatan yang telah kamu lakukan, mengapa air dalam gelas terasa
manis?
Susunan dan gerak partikel dalam zat padat, zat cair, dan gas berbeda-
bedaSusunan dan gerak partikel dalam zat padat, zat cair, dan gas berbeda-beda.
Gaya tarik-menarik yang sangat kecil antara partikel gas yang satu dengan
partikel gas yang lain menyebabkan gas begitu mudah ditembus. Kita selalu dikelilingi
gas. Pada saat berjalan kita menembus gas yang ada di depan kita. Begitu mudahnya
kita menembus gas sehingga kita tidak merasakan apa-apa. Menembus gas sangat
berbeda dibandingkan dengan menembus zat cair. Kita tidak merasakan sakit ketika
sedang menembus gas. Sebaliknya, kita masih merasakan sakit ketika menembus zat
zat cair misalnya pada saat kita terjun ke dalam air. Apalagi kalau kita mencoba
menembus zat padat, misalnya menembus tembok. Sulit, bukan?
Semua benda yang ada di sekitar kita tersusun dari materi. Ilmuan
menggolongkan materi berdasarkan susunan dan komposisinya menjadi zat murni
dan campuran. Zat murni dapat dibagi lagi menjadi unsur dan senyawa. Campuran
dapat dibagi lagi campuran homogen dan campuran heterogen.
a. Unsur
Untuk mendapatkan gambaran mengenai unsur, mari kita ambil contoh air. Air
dapat diuraikan menjadi 2 zat yang lebih sederhana, yaitu oksigen dan hidrogen.
Namun, oksigen dan hidrogen tidak dapat diuraikan menjadi zat lain yang lebih
sederhana. Oksigen dan hidrogen merupakan contoh unsur. Unsur yang lain,
misalnya besi, emas, tembaga, timah, karbon, dan nitrogen. Jadi, unsur adalah zat
paling sederhana yang tidak dapat diuraikan lagi.
Untuk lebih mengenal nama dan lambang unsur, simak Tabel 1.2 berikut
Tabel 1.2. Nama Unsur dan Lambangnya
Nama Unsur Lambang Nama Unsur Lambang
Unsur Unsur
Aluminium Al Natrium Na
Belerang S Neon Ne
Besi Fe Nikel Ni
Bromin Br Nitrogen N
Emas Au Oksigen O
Fosfor P Perak Ag
Hidrogen H Platina Pt
Iodin I Seng Zn
Kalium K Silikon Si
Kalsium Ca Tembaga Cu
Karbon C Timah Sn
Klorin Cl Timbal Pb
Litium Li Xenon Xe
Tentu kamu pernah pergi ke toko atau supermarket yang ada di kota tempat
tinggalmu. Kalau kamu perhatikan, barang-barang yang dijual di toko atau
supermarket dikelompokkan sesuai dengan jenisnya. Bahan makanan seperti mie
instant, daging, biskuit, dan susu diberi tempat tersendiri. Bahan pembersih seperti
sabun, pasta gigi, dan tisu juga diberi tempat tersendiri. Semuanya terpisah satu sama
lain. Demikian pula di toko buku atau perpustakaan. Di sana, buku-buku
dikelompokkan berdasarkan jenjang kelas atau jenis buku. Contohnya buku untuk
Kelas VII, buku untuk kelas VIII, buku untuk kelas IX, buku novel, buku agama, dan
komik.
Banyak tujuan yang hendak dicapai dengan mengelompokkan barang seperti
itu. selain agar kelihatan rapi, pengelompokkan barang akan memudahkan pembeli
menemukan barang yang akan dibelinya. Selain itu, akan memudahkan petugas toko
menghitung stok barang yang masih ada.
Unsur-unsur yang jumlahnya banyak juga perlu dikelompokkan agar unsur-
unsur menjadi lebih mudah dipelajari. Pengelompokkan tersebut disajikan dalam
bentuk tabel periodik unsur.
Pada tabel periodik, unsur-unsur disusun menjadi 7 baris dan 18 kolom. Kolom-
kolom yang memuat unsur dari atas ke bawah disebut golongan. Sementara baris-
baris yang memuat unsur-unsur dari kiri ke kanan dinamakan periode. Penyusunan
unsur seperti ini didasarkan pada kemiripan sifatnya antara lain titik lebur, titik didih,
wujud (logam, semi-logam, dan non-logam), daya hantar listrik, dan daya hantar
panas.
Tabel 1.3. Titik Leleh dan Titik Didih Unsur-Unsur Golongan 1
Nama Unsur Titik Leleh oC Titik Didih oC
Lithium (Li) 181 1324
Natrium (Na) 98 883
Kalium (K) 63 760
Rubidium (Rb) 39 686
Sesium (Cs) 29 669
Fransium (Fr) 27 677
Dalam satu golongan, dari atas ke bawah sifat unsur berubah secara teratur.
Sebagai contoh, titik leleh dan titik didih unsur-unsur golongan I dari atas ke bawah
berkurang secara teratur.
Dalam satu periode dari kiri ke kanan, unsur tersusun mulai dari logam sampai
non-logam. Perhatikan, unsur pada periode ketiga yang terdiri dari natrium,
magnesium, aluminium, silikon, fosfor, belerang, dan klorin berikut.
Sifat-Sifat Unsur
Berdasarkan sifatnya, unsur dapat dibagi menjadi unsur logam, non-logam, dan
semi-logam. Unsur logam dan non-logam mempunyai sifat yang berbeda. Perhatikan
tabel berikut.
Tabel 1.4. Perbedaan Sifat Unsur Logam dan Unsur Non-logam
Keadaan Logam Non-logam
Daya hantar listrik dan Penghantar panas dan listrik Penghantar panas dan listrik
panas yang baik yang buruk, kecuali grafit
Sifat fisik Titik leleh dan titik didih tinggi, Titik leleh danTitik didih
mengkilap rendah, tidak mengkilap
Tingkat kekerasan Dapat diregangkan dan dapat Tidak dapat diregangkan dan
ditempa pecah jika ditempa
Wujud atau fase zat Berwujud padat, kecuali raksa Umumnya berwujud cair dan
(cair) gas, tapi ada yang padat
Sifat logam dan non-logam pada Tabel 1.4 merupakan sifat secara umum. Hal
ini mengingat ada logam dan non-logam tertentu yang sifatnya berbeda. Contohnya:
Logam: lithium, natrium, dan kalium merupakan logam yang lunak dan
mempunyai titik leleh yang rendah. Merkuri berwujud cair dan memiliki titik didih
yang rendah.
Non-logam: karbon dalam bentuk grafit merupakan penghantar listrik yang baik.
Karbon dalam bentuk intan mempunyai titik leleh yang sangat tinggi.
Kegunaan Unsur
Sumber: www.bengkuluekspress.com
b. Senyawa
Senyawa merupakan zat murni yang terdiri dari dua unsur atau lebih yang
bergabung melalui reaksi kimia, contohnya senyawa air (H2O). Air tersusun dari unsur
oksigen (O2) dan hidrogen (H2). Sifat senyawa air sangat berbeda dengan sifat-sifat
unsur penyusunnya. Pada suhu ruangan, air berwujud cair sedangkan oksigen dan
hidrogen berwujud gas. Selain itu, air dapat digunakan untuk memadamkan api
sedangkan oksigen merupakan salah satu komponen penting agar pembakaran dapat
terjadi, dan hidrogen mudah terbakar.
Contoh lain senyawa adalah garam dapur (NaCl). Garam dapur terbentuk dari
logam natrium (Na) dan gas klorin (Cl). Garam dapur rasanya asin dan aman untuk
dikonsumsi. Logam natrium mudah bereaksi (sangat reaktif) dengan air, logam
natrium biasanya disimpan dalam minyak. sedangkan gas klorin bersifat racun.
Rumus kimia untuk senyawa diitulis dengan menggunakan lambang unsur dari
penyusunnya. Demikian pula dengan penamaannya. Untuk senyawa yang tersusun
dari unsur logam dan non-logam, unsur logam disebutkan terlebih dahulu, lalu unsur
non-logam kemudian daikhiri –ida. Perhatikan contoh penulisan rumus kimia dan
penamaan senyawa dari unsur logam dan non-logam pada Tabel 1.4 berikut.
Selain senyawa di atas, masih ada senyawa yang terdiri dari unsur-unsur non-
logam. Perhatikan senyawa CO, NO2, dan SO3. Unsur oksigen pada tiga senyawa ini
masing-masing berjumlah satu, dua, dan tiga. Untuk penamaannya maka di depan
nama unsur oksigen diberi awalan mono- (artinya, satu), di- (artinya, dua), dan tri-
(artinya, tiga). Jadi, nama senyawa-senyawa tersebut adalah CO (karbon monoksida),
NO2 (nitrogen dioksida), dan SO3 (belerang trioksida). Penamaan ini berlaku untuk
pasangan unsur yang dapat membentuk lebih dari satu senyawa. Contohnya: CO
(karbon monoksida) dan CO2 (karbon dioksida), serta NO (nitroggen monoksida) dan
NO2 (nitrogen dioksida).
Ada pula senyawa yang namanya diakhiri dengan –at. Penanaman ini
digunakan untuk senyawa yang tersusun dari tiga unsur, dimana unsur ketiganya
adalah oksigen.perhatikan rumus dan nama kimia senyawa pada Tabel 1.5 di bawah
ini.
Tabel 1.5. Contoh Penamaan Senyawa dengan Tiga Unsur Penyusun
Rumus Nama Senyawa Unsur Penyusun
Kimia
CaCO3 Kalsium Karbonat Kalsium (Ca), Karbon (C), dan Oksigen (O)
CuSO4 Tembaga Sulfat Tembaga (Cu), Belerang (S), dan Oksigen (O)
KNO3 Kalium Nitrat Kalium (K), Nitrogen (N), dan Oksigen (O)
Untuk senyawa yang dibentuk oleh tiga unsur, dimana unsur kedua dan ketiga
berturut-turut adalah oksigen dan hidrogen, maka digunakan kata hidroksida setelah
nama unsur pertama. Perhatikan beberapa contoh pada Tabel 1.6 berikut.
PIKIRKANLAH
Pembakaran
Unsur logam, non-logam, atau senyawa dapat terbakar atau bereaksi dengan
oksigen membentuk senyawa baru. Perhatikan beberapa contoh di bawah ini.
Logam magnesium (Mg) yang dibakar akan membentuk senyawa magnesium
oksida (MgO).
Pembakaran gas metana (CH) akan menghasilkan senyawa air (H2O) dan senyawa
karbon dioksida (CO2)
Pembakaran seng (Zn) akan menghasilkan senyawa seng oksida (ZnO)
Pembakaran belerang (S) akan menghasilkan senyawa belerang dioksida (SO2).
Dekomposisi (peruraian)
Senyawa dapat terurai menjadi unsur penyusunnya atau senyawa lain yang
lebih sederhana melalui suatu reaksi kimia. Reaksi peruraian ini disebut reaksi
dekomposisi. Reaksi dekomposisi dapat berupa dekomposisi termal dan dekomposisi
elektrik (elektrolisis). Perhatikan beberapa contohnya di bawah ini.
Dekomposisi termal dilakukan dengan memanaskan senyawa sehingga terbentuk
senyawa yang lebih sederhana. Sebagai contoh, senyawa gula (C2H2O6) yang
dipanaskan akan terurai membentuk unsur karbon (C) dan senyawa air (H2O) dan
pemanasan senyawa tembaga karbonat (CuCO3) akan menghasilkan senyawa
tembaga oksida (CuO) dan senyawa karbon dioksida (CO2)
Elektrolisis dilakukan dengan mengalirkan arus listrik pada senyawa. Sebagai
contoh, air (H2O) dapat dielektrolisis membentuk hidrogen (H) dan oksigen (O).
Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar Elektrolisis air menghasilkan hidrogen dan
oksigen. Arus listrik dialirkan melalui dua batang logam yang tercelup ke dalam
air. Logam yang digunakan harus yang memiliki sifat tidak reaktif agar tidak
bereaksi dengan air. Sebagai contoh dapat digunakan batang karbon atau platina.
Setelah beberapa saat, air akan terurai menjadi gas oksigen dan hidrogen.
c. Campuran
Campuran adalah zat yang terdiri dari dua atau lebih zat penyusun yang
bergabung tanpa melalui reaksi kimia. Campuran ada di sekeliling kita, misalnya air
laut, air sungai, tanah, awan, kabut, dan sirup. Udara yang kita hirup merupakan
campuran dari bermacam-macam gas. Udara mengandung gas nitrogen, oksigen,
karbon dioksida, dan uap air. Kita juga mengenal campuran logam, misalnya perunggu
dan baja. Perunggu merupakan campuran dari tembaga dengan timah, sedangkan
baja merupakan campuran dari besi dengan karbon.
Cobalah kamu mengambil segenggam
tanah! Perhatikan dengan saksama apa yang
terdapat dalam segenggam tanah tadi? Apakah
ada pasir, plastik, kayu, dan kerikil? Tanah
diklasifikasikan dalam campuran. Tanah terdiri
dari berbagai macam unsur dan senyawa. Sifat
asli zat-zat pembentuk campuran masih tampak,
sehingga komponen penyusun campuran
tersebut dapat dikenali dan dapat dipisahkan
Kegiatan Pembelajaran 2
Pertanyaan:
Berdasarkan kegiatan yang telah kamu lakukan, kemukakan alasanmu, mengapa
campuran benda tersebut termasuk campuran homogen atau campuran heterogen?
Campuran heterogen dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu suspensi dan
koloid. Suspensi merupakan campuran antara zat padat dengan cairan atau gas
dimana zat padat tersebut tidak larut. Contohnya: campuran pasir dengan air dan
sirup obat batuk. Pada campuran pasir dengan air, pasir tidak larut dalam air. Pada
sirup obat batuk terdapat zat-zat yang tidak larut, melainkan hanya mengendap.
Sebelum obat diminum maka harus dikocok terlebih dahulu agar zat-zat di dalamnya
tercampur merata.
Bagan 65
Koloid merupakan campuran antara dua zat atau lebih dimana salah satu zat
penyusunnya tersebar dalam zat penyusunnya yang lain. Contohnya: debu, asap
pembakaran, keju, awan, kabur, cat, tinta, susu, margarin, dan tepung kanji
dalam air. Pada susu, butiran minyak tersebar dalam air. Sementara pada margarin,
butiran air tersebar dalam minyak.
Bagan 7
Jika seseorang ditanya, manakah yang lebih berat: besi atau kayu, maka
biasanya tanpa berpikir panjang orang akan langsung menjawab besi. Jawaban benar
tentu tidak semudah itu. bandingkan sebuah kunci dengan meja. Kunci yang terbuat
dari besi tentu lebih ringan daripada meja yang terbuat dari kayu. Jawaban besi lebih
berat daripada kayu hanya benar kalau besi dan kayu memiliki volume yang sama.
Satu karung besi tentu saja lebih berat daripada satu karung kayu. Untuk volume yang
sama maka benda-benda, seperti besi, kapas, kayu, busa, dan beton memiliki massa
yang berbeda.
Sebuah kelereng dapat ditimbang massanya dan dihitung volumenya. Hasil
perbandingan antara massa dan volume kelereng menunjukkan kerapatan molekul-
molekul kelereng. Hasil tersebut tentunya berbeda dengan perhitungan yang didapat
dari perbandingan massa bola gabus dengan volumenya
Kerapatan molekul-molekul kelereng lebih tinggi daripada kerapatan molekul-
molekul gabus. Kerapatan sering disebut dengan massa jenis. Massa jenis adalah
massa tiap satuan volume. Massa jenis dilambangkan dengan simbol 𝜌 (dibaca rho),
salah satu huruf Yunani
𝑚
𝜌=
𝑣
Keterangan:
𝜌 = massa jenis (kg/m3 atau g/cm3)
m = massa benda (kg atau gram)
V = volume benda (m3 atau cm3)
Cara menentukan massa jenis untuk semua bentuk dan wujud benda adalah
sama, massa dibagi volum. Kita harus mengukur massa dan volume benda yang
bersangkutan. Massa benda dapat diperoleh dengan cara menimbang, tetapi volume
bendaa dapat diperoleh dengan berbagai cara. Volume benda padat yang bentuknya
teratur dapat dihitung secara tidak langsung dengan menggunakan rumus volum.
Sementara itu, volume benda padat yang bentuknya tidak teratur dan volume zat cair
dapat dihitung secara langsung dengan menggunakan gelas ukur.
Contoh:
Pada percobaan di laboratorium Albert mengukur panjang balok 10 cm, lebar 6 cm, dan tinggi 3
cm. Massa balok setelah ditimbang 936 g. Berapakah massa jenis balok tersebut?
Jawab:
Panjang balok, p = 10 cm
Lebar balok, l = 6 cm
Tinggi balok, t = 3 cm
Massa balok, m = 936 g
Volume balok, V = p l t = 10 x 6 x 3 = 180 cm3
𝑚 936
Massa jenis balok, 𝜌 = = = 5,2 g/cm3
𝑉 180
Kegiatan Pembelajaran 2
Langkah kerja:
1. Timbanglah batu kali dengan neraca. Catat hasilnya pada tabel.
2. Isilah gelas ukung atau tabung ukur dengan air. Cata volume air mula-mula
(V0).
3. Masukkan batu ke dalam gelas ukur. Catatlah volume air setelah batu
dimasukkan (V1).
4. Ulangi langkah 1 sampai dengan 3 untuk pecahan genteng dan paku.
Pertanyaan:
Berapakah nilai masing-masing massa jenis benda yang kamu peroleh apabila
dinyatakan dalam satuan SI?
Contoh:
Sebongkah es batu ingin diukur massa jenisnya. Mula-mula ke dalam gelas ukur diisikan air
sejumlah 28 cm3. Kemudian, air beserta gelas ukur ditimbang dan diketahui massanya 80 g. Ke
dalam gelas ukur dimasukkan bongkahan es dan ketika ditimbang massanya 88 g. Es yang sedikit
terapung ditekan hingga tercelup seluruhnya. Volume air ternyata menjadi 36,6 cm3. Berapakah
massa jenis es?
Jawab:
Volume air = 28 cm3
Volume air + volume es = 36,6 cm3
Volume es = 36,6 – 28 cm3 = 8,6 cm3
Massa gelas + massa air = 80 g
Massa gelas + massa air + massa es = 88 g
Masaa es = 88 – 80 = 8 g
𝑚 8
Massa jenis es, 𝜌 = = = 0,92 g/cm3
𝑉 8,6
Kegiatan Pembelajaran 2
Langkah kerja:
1. Timbang gelas ukur kosong dengan neraca dan catat massanya pada tabel.
2. Masukkan sejumlah zat cair ke dalam gelas ukur dan catat volumenya dalam
tabel
3. Timbang gelas ukur yang berisi zat cair dan catat massanya dalam kolom
massa akhir
4. Lakukan kembali langkah 1,2, dan 3 untuk zat cair yang lain
5. Hitung massa zar cair dan tentukan massa jenisnya masing-masing
Massa jenis zat cair = massa akhir – massa gelas ukur
Pertanyaan:
Berapakah nilai masing-masing massa jenis benda yang kamu peroleh apabila
dinyatakan dalam satuan SI?
Contoh:
Naila ingin menentukan massa jenis spritus. Mula-mula ia menimbang gelas ukur yang kosong
dan diketahui massanya 55 g. Spritus dimasukkan ke dalam ukur sampai volumenya 20 cm3.
Kemudian, Naila menimbang kembali gelas ukur yang berisi spritus dan mendapatkan massanya
71 g. Berapa masa jenis spritus?
Jawab:
Massa gelas ukur kosong = 55 g
Massa gelas ukur + spritus = 71 g
Massa spritus = 71 – 55 = 16 g
Volume spritus = 20 cm3
Pengetahuan tentang massa jenis memungkinkan kita dapat memperkirakan
jenis zat yang bersangkutan. Apabila zat tersebut telah ditentukan massa jenisnya,
selanjutnya kita tinggal melihat pada tabel massa jenis berbagai zat untuk mengetahui
jenis zat yang memiliki massa jenis sama atau hampir sama dengannya. Misalkan, kita
menemukan sebuah benda. Setelah ditimbang ternyata massanya 900 g. Volume gelas
itu dihitung dengan menggunakan gelas berpancuran dan gelas ukur, hasilnya 100
cm3. Massa jenis benda ini adalah 9 g/cm3. Berdasarkan Tabel 6.1 benda ini
diperkirakan terbuat dari tembaga.
Contoh:
Naila ingin mengetahui apakah spiritus yang dibelinya di pasar dicampur dengan bahan lain
atau tidak. Naila mengambil gelas ukur kosong dan menimbang massanya. Ia memperoleh
massa gelas ukur 22 g. Kemudian, ia menuangkan 20 cm3 spritus ke dalam gelas ukur. Ketika
ditimbang kembali, massa gelas ukur dan spritus menjadi 46 g. Apabila spritus yang dibeli Naila
murni?
Jawab:
Volume spiritus = 20 cm3
Massa gelas ukur kosong = 22 g
Massa gelas ukur + spritus = 46 g
Massa spritus saja = 46 – 22 = 24 g
𝑚 16
Massa jenis spritus, 𝜌 = = =1,2 g/cm3
𝑉 20
Jawab:
MassaTahukah
gelas ukurkamu
kosong mengapa
= 55 g es dapat terapung di air, sedangkan batu tenggelam
dalam
Massa air?
gelasEs memiliki
ukur + spritusmassa
= 71 g jenis lebih kecil dari air, sehingga es dapat terapung
dalam
Massaair. Batu= 71
spritus tenggelam
– 55 = 16 gdalam air karena memiliki massa jenis lebih besar daripada
air.
Volume spritus = 20 cm3
𝑚 16
Massa jenis spritus, 𝜌 = = = 0,8 g/cm3
𝑉 20
a. Kapal selam
Tahukah kamu mengapa kapal selam dapat terapung dan tenggelam di air?
Ketika terapung massa jenis total kapal selam lebih kecil dari air laut dan sewaktu
tenggelam massa jenis total kapal selam lebih besar dari air laut. Kapal selam memiliki
tangki pemberat yang berisi air dan udara. Tangki tersebut terletak di antara lambung
kapal sebelah dalam dan luar. Tangki dapat berfungsi membesar atau memperkecil
massa jenis total kapal selam. Ketika air laut dipompa masuk ke dalam tangki
pemberat, massa jenis kapal selam lebih besar sehingga kapal selam tenggelam dan
sebaliknya agar, massa jenis total kapal selam menjadi kecil, air laut dipompa keluar
sehingga kapal selam terapung.
Sumber:
Gambar
b. Balon gas
Pernahkah kamu melihat balon udara? Tahukah kamu, gas apa yang terdapat di
dalamnya? Balon gas berisi gas helium. Gas helium memiliki massa jenis yang lebih
kecil dari udara, sehingga balon gas bisa naik ke atas.
Kamu mungkin pernah melihat dalam botol air minum dingin yang berasal dari
lemari es terdapat endapan kapur. Kenapa hal itu dapat terjadi? Air yang jernih dapat
juga mengandung kapur, namun apabila dilihat langsung dengan mata tidak
kelihatan. Ketika air dingin massa jenis air lebih kecil dan terpisah dari kapur sehingga
kapur yang memiliki massa jenis lebih besar akan turun ke bawah dan mengendap.
Kegiatan Pembelajaran 2
Meniskus
Tujuan:
1. Mengamati meniskus pada permukaan zat cair
Alat dan bahan:
1. Dua buah tabung reaksi
2. Air
3. Minyak goreng
Langkah kerja:
1. Tuangkan air pada salah satu tabung reaksi (tidak sampai penuh)
2. Amati permukaan air dalam tabung dengan seksama. Apakah bentuknya
melengkung?
3. Olesi dinding tabung reaksi kedua dengan minyak goreng. Kemudian,
tuangkan air ke dalamnya (tidak sampai penuh)
4. Amati bentuk permukaan air dalam tabung reaksi. Apakah melengkung?
Samakah dengan permukaan air pada tabung reaksi pertama? Jelaskan
mengapa demikian!
2. Tegangan permukaan
.
Permukaan air teregang akibat adanya gaya kohesi pada molekul-molekul air
di permukaan. Gaya kohesi ini selalu berusaha untuk memperkecil luas permukaan air.
Akibatnya, permukaan air seolah-olah diselimuti oleh kulit yang tegang. Air yang
berada dalam keadaan seperti ini dikatakan memiliki tegangan permukaan.
Tegangan permukaan dapat diamati pada wadah yang diisi larutan hingga
hampir penuh. Pada saat dituangkan ke dalam wadah, larutan naik perlahan-lahan,
menggelembung disekitar pinggiran wadah, sebelum akhirnya tumpah, larutan sedikit
tertahan berkat adanya tegangan permukaan. Namun, bertambahnya larutan yang
dituangkan ke dalam wadah menyebabkan tegangan permukaan tidak dapat lagi
menahan tekanan zat cair. Akibatnya, larutan pun tumpah disekitar wadah.
Larva nyamuk dapat bergerak-gerak di
permukaan air berkat tegangan permukaan.
Namun, larva ini akan tenggelam dan mati jika
pada air dituangkan sedikit minyak. Hal ini
karena tegangan oermukaan air akan menjadi
berkurang sehingga tidak dapat lagi
menopang berat larva.
Kita menggunakan sabun untuk
mencuci karena sabun dapat mengurangi
Sumber:
tegangan permukaan air. Air dapat dengan Gambar 10. Nyamuk dapat bergerak-
mudah meresap ke dalam serat-serat pakaian gerak di permukaan air berkat tegangan
dan melepaskan partikel-partikel kotoran. permukaan air
Tanpa menggunakan sabun, air sulit meresap
ke dalam serat-serat pakaian.
3. Kapilaritas
Gaya kohesi dan gaya adhesi berpengaruh pada gejala kapilaritas. Kapilaritas
adalah gejala naik atau turunnya cairan di dalam pipa kapiler atau pipa kecil. Sebuah
pipa kapiler kaca bila dicelupkan pada tabung berisi air maka air dapat naik ke dalam
pembuluh kaca pipa kapiler, sebaliknya bila pembuluh pipa kapiler dicelupkan pada
tabung berisi air raksa maka raksa di dalam pembuluh kaca pipa kapiler lebih rendah
permukaannya dibandingkan permukaan raksa dalam tabung. Jadi, kapilaritas sangat
tergantung pada gaya kohesi dan gaya adhesi. Air naik dalam pembuluh pipa kapiler
dikarenakan gaya adhesi sedangkan raksa turun dalam pembuluh pipa kapiler
dikarenakan gaya kohesi.
Kegiatan Pembelajaran 2
Kapilaritas
Tujuan:
1. Mengamati peristiwa kapilaritas pada pipa kapiler yang diameternya berbeda
Langkah kerja:
1. masukkan air ke dalam bejana
2. Celupkan ketiga pipa kapiler ke dalam air dengan posisi tegak
3. Amati tinggi permukaan air dalam pipa kapiler. Samakah tinggi ketiganya? Jika
tidak sama, manakah yang paling tinggi? Nyatakan kesimpulanmu.
Jika rongga (diameter) pipa sangat kecil, massa zat cair yang ada dalam pipa
juga kecil. Gaya adhesi antara dinding pipa dengan zat cair sanggup mengangkat zat
cair dalam pipa beberapa sentimeter atau bahkan beberapa meter jika rongga pipa
sangat kecil. Sebaliknya, jika ukuran pipa lebar, lebih banyak massa zat cair yang harus
diangkat oleh gaya adhesi. Oleh karena itu permukaan zat cair hanya naik sedikit
Kapilaritas berbeda dengan efek bejana berhubungan. Pada efek bejana
berhubungan, tinggi permukaan zat cair selalu sama pada berbagai pipa. Pada
kapilaritas, tinggi permukaan zat cair bergantung pada ukuran rongga pipa. Pada zat
air yang membentuk meniskus cekung, permukaan air dalam pipa berongga kecil
lebih tinggi daripada permukaan air dalam pipa berongga besar. Sebaliknya, pada
permukaan zat air yang membentuk meniskus cembung, permukaan raksa dalam pipa
berongga kecil lebih rendah daripada permukaan raksa dalam pipa berongga besar.
Beberapa contoh gejala kapilaritas dalam kehidupan sehari-hari sebagai
berikut.
1. Peristiwa naiknya air dari ujung akar ke daun pada tumbuh-tumbuhan;
2. Naiknya minyak tanah pada sumbu kompor;
3. Basahnya tembok rumah bagian dalam ketika hujan. Ketika terkena hujan,
tembok bagian luar akan basah, kemudian merembes ke bagian yang lebih
dalam
4. Air menyebar di kertas penghisap, meskipun air hanya disentuhkan di ujung
kertas. Misalnya, pada saat kita menyeka keringat dengan tisu
DISKUSIKANLAH
Dengan adanya kapilaritas, air dapat naik pada rongga kecil hingga ketinggian 2800
m. Efek kapilaritas inilah yang mengangkat air dari akar ke daun dan bagiab-bagian
lain dari pohon. Makin efektif efek kapiritas terjadi dalam batang pohon, makin tinggi
batang pohon dapat tumbuh. Kapilaritas akan efektif jika ruang antara serabut-
serabut batang pohon kecil. Pohon yang tinggi umumnya memiliki ruang antar-
serabut batang yang sangat sempit. Sebaliknya, pohon yang pendek, seperti padi dan
jagung, memiliki ruang antar-serabut batang yang cukup besar
info SAINS
Sumber: Sumber:
(a) (b)
Gambar. (a) sungai yang telah tercemar, (b) sungai yang masih alami
Jika daerah kalian ada kolam, waduk, danau, atau air tergenang, apakah di
tumbuhi ganggang yang melimpah sehingga perairannya berubah menjadi hijau atau
kebiruan? Atau perairan tersebut ditumbuhi oleh ecek gondok yang sangat subur? Jika
seperti itu maka perairan tersebut telah tercemar. Sebaliknya, jika perairan tersebut
airnya jernih, tidak ditumbuhi oleh ganggang dan ecek gondok yang sangat subur,
dan tidak berubah warna, maka perairan itu masih alami.
Sumber:
(a)
Sumber:
(a)
Gambar. (a) Danau yang telah tercemar, (b) danau yang masih alami
Jika kalian tinggal di kota besar dan melewati jalan yang penuh kendaraan
bermotor, mungkin mata kalian menjadi pedih. Bahkan pernapasan kalian menjadi
tidak nyaman. Demikian pula bila kalian tinggal di dekat pabrik yang cerobongnya
mengelupkan asap atau partikel-partikel halus ke udara sehingga udara menjadi tidak
segar. Jika seperti itu maka lingkungan tersebut telah tercemar. Sebaliknya, jika kalian
berada di daerah pedesaan dengan berbagai tumbuhan yang menghijau dan udara
yang segar maka lingkungan pedesaan tersebut masih alami.
Sumber: Sumber
(a) (b)
Gambar. Udara yang telah tercemar, (b) udara yang masih alami
a) Aktivitas alam seperti meletusnya gunung berapi dimana terjadi peristiwa vulkanis
yang dapat menerbangkan abu vulkanik ke atmosfer dan menyebabkan udara
tercemar.
b) Aktivitas manusia, di antaranya dalam bidang pertanian, perikanan, industri,
pertambangan, dan transportasi. Aktivitas manusia inilah yang dampak
langsungnya banyak menyumbangkan bahan pencemar ke udara, air, dan tanah.
Sumber: Sumber:
(b) (a)
Sumber:
Sumber:
(c) (d)
Gambar: beberapa kegiatan manusia yang dapat menyebabkan limbah atau sampah. (a)
penggunaan kantong plastik saat belanja, (b) pembakaran sampah, (c) penggunaan pupuk
buatan di lahan pertanian, (d) pabrik menghasilkan limbah
Air yang telah tercemar mengakibatkan air tidak dapat dimanfaatkan dan
menjadi penyebab timbulnya penyakit.. Secara garis besar dikenal dua tipe polutan
yang masuk ke dalam perairan, yaitu:
a) zat yang memperkaya perairan sehingga merangsang pertumbuhan
mikroorganisme;
b) bahan-bahan yang bersifat racun, sehingga membunuh organisme yang hidup
dalam perairan
Sumber-sumber pencemaran air berasal dari limbah industri, limbah pertanian, dan
limbah rumah tangga.
a. Limbah industri
Limbah industri (limbah pabrik) yang mengandung logam berat sering kali
dialirkan atau dibuang ke sungai sehingga sungai menjadi tercemar. Jenis-jenis logam
berat yang terdapat dalam limbah industri antara lain raksa, timbal, dan cadmium.
Logam berat tersebut merupakan bahan yang sangat berbahaya bagi manusia.
S
Sumber: Sumber:
(a) (b)
Gambar. (a) Pembuangan limbah pabrik ke perairan menyebabkan perairan tersebut
tercemar, (b) korban pencemaran raksa di Minamata, bayi yang lahir cacat kemudian
tumbuh tidak normal
Air sungai yang tercemar akan bermuara ke laut. Dengan demikian air laut juga
menjadi tercemar. Logam berat yang masuk ke dalam hewan laut (ikan, udang,
kerang) akan terkumpul di dalam tubuhnya. Jika hewan laut yang telah tercemar
logam berat dikonsumsi manusia, akibatnya sangat berbahaya. Misalnya, pencemaran
raksa yang pernah terjadi di teluk Minamata di Jepang. Para nelayan di sekitar teluk
Minamata memakan ikan yang telah tecemar raksa. Akibatnya mereka mengalami
kerusakan system saraf. Penyakit yang dialami para nelayan tersebut dikenal dengan
penyakit Minamata.
Pencemaran air yang berat dapat menyebabkan bahan pencemar meresap ke
dalam air tanah. Air tanah merupakan sumber air untuk minum, cuci, dan mandi.
Biasanya air tanah yang tercemar sukar sekali dikembalikan menjadi air bersih.
Pencemaran tersebut sering terjadi akibat pembuangan limbah pabrik.
b. Limbah pertanian
Sumber:
(a)
Penggunaan insektisida (racun
serangga) yang berlebihan dan
digunakan terus-menerus dapat
mengganggu keseimbangan ekosistem
lahan pertanian. Selain membunuh
serangga hama pertanian, insektisida juga
membunuh makhluk hidup lain yang
Sumber: www. Mykumanku.blogspot.com
(a)
Gambar. (a) contoh beberapa pupuk buatan, (b) penggunaan pupuk buatan yang berlebihan
dapat mengganggu keseimbangan ekologis
Sumber: Sumber:
(a) (b)
Gambar 1. Limbah rumah tangga dapat menyebakan pencemaran perairan. (a) aktivitas
mencuci menghasilkan limbah detergen yang dapat mencemari sungai, (b) aktivitas
membuang sampah di sungai dapat mencemari sungai
d. Limbah minyak
Limbah minyak dapat menyebabkan pencemaran laut. Sering kali bahan bakar
minyak dan pelumas dari kapal tumpah ke laut. Kecelakaan kapal tanker yang
membawa minyak merupakan penyebab utama pencemaran minyak di laut.
Sumber:
(a)
Gambar 1, (a) Kecelakaan kapal tanker yang minyak dapat mencemari laut, (b) pencermaran
minyak yang terjadi di laut dapat mematikan biota laut dan organisme darat
Sumber:
(b)
Pencemaran minyak di laut berpengaruh langsung terhadap biota laut,
misalnya mematikan biota laut itu sendiri. Sedangkan pengaruh tidak langsung dapat
menyebabkan gangguan terhadap organisme yang memakan biota laut tersebut,
misalnya burung yang memakan ikan tercemar dapat mati atau manusia dapat
terganggu kesehatannya bila memakan ikan atau kerang yang sudah tercemar.
Selain itu, adanya limbah minyak akan menutupi permukaan laut sehingga.
Pencemaran minyak ini menyebabkan cahaya matahari tidak dapat menembus
permukaan laut. Akibatnya, fotosintesis fitoplankton terhenti. Fitoplankton merupakan
produsen utama dari ekosistem laut. Jika jumlah fitoplankton menurun maka populasi
ikan, udang, dan kerang juga menurun. Padahal hewan-hewan tersebut dibutuhkan
manusia karena memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan mengandung protein.
b. Pencemaran udara
Sumber:
Gambar 13. Proses terjadinya efek rumah kaca
Sulfur dioksida dan nitrogen oksida dilepaskan oleh hasil pembakaran bahan
bakar fosil. Kedua gas ini larut dalam air dan menyebabkan terjadinya hujan asam.
Hujan asam menyebabkan tanah menjadi asam. Akibatnya, zat-zat mineral dalam
tanah akan hilang. Hujan asam yang jatuh di perairan dapat menyebabkan ikan dan
tumbuhan mati.
pH (derajat keasaman) normal air hujan adalah 5,6 bersifat sedikit asam, hal ini
karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara seperti SO2 dan NO2 yang
terkandung dalam asap pabrik maupun kendaraan bermotor, bereaksi dengan air
hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan. Semakin rendah pH suatu
cairan maka sifat asam semakin tinggi. Apabila asam terkondensasi (menjadi embun)
di udara dan kemudian jatuh bersama air hujan terjadilah hujan asam.
Sumber:
Gambar 13. Proses terjadinya hujan asam
Beberapa efek hujan asam sebagai berikut.
a) melarutkan kalsium, potasium, dan nutrien yang berharga dari tanah sehingga
tanah menjadi kurang subur;
b) melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga
mempengaruhi kualitas air permukaan;
c) menghancurkan jaringan tumbuhan dan mengganggu pertumbuhan sehingga
merusak tanaman;
d) hujan asam yang jatuh ke danau menyebabkan pH turun pada ekosistem tersebut;
e) bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan.
d. Clrofluorokarbon (CFC)
Ozon adalah gas yang molekulnya terdiri dari tiga atom, kebanyakan terdapat
di lapisan stratosfer (ketinggian 20-35 km di atas permukaan bumi). Di bagian paling
atas dari stratosfer terdapat ozon terkonsentrasi sebagai suatu lapisan. Lapisan ozon
terbentuk dari interaksi antara radiasi ultraviolet dengan oksigen yang terdapat di
stratosfer. Lapisan ozon merupakan pelindung alami bumi yang berfungsi memfilter
radiasi ultraviolet B dari matahari.
Kerusakan lapisan ozon disebabkan oleh lepasnya sejumlah zat kimia buatan
dari permukaan bumi sampai ke lapisan ozon. Salah satu bahan kimia buatan tersebut
adalah senyawa clrofluorokarbon (CFC) yang sering dikenal dengan freon.
CFC sering digunakan untuk AC, aerosol (misalnya penyemprot rambut, obat
nyamuk semprot), dan lemari es. CFC menyebabkan kerusakan ozon. Ozon adalah
lapisan udara di atmosfer bumi. Ozon berguna melindungi kehidupan di bumi
terhadap radiasi ultraviolet dari matahari.
Selama berada di atmosfer CFC bersifat stabil, tidak terurai, dan dapat bertahan
cukup lama. Namun setelah terkena radiasi ultraviolet pada ketinggian lapisan ozon,
molekul CFC akan melepaskan atom klorin. Atom yang dilepaskan ini akan mengikat
satu atom O sehingga molekul ozon (O3) menghasilkan O2. Pada setiap atom Cl yang
terbentuk diperkirakan dapat merusak 100.000 molekul ozon sebelum atom ini rusak
karena reaksi lain. Dengan demikian, terjadilah pengurangan/perusakan lapisan ozon.
Lapisan ozon yang mengalami kerusakan menimbulkan terjadinya penipisan
lapisan ozon atau lubang ozon. Jika ozon berlubang maka radiasi ultraviolet akan
sampai ke bumi. Radiasi ultraviolet dapat menimbulkan penyakit melamona (kanker
kulit) dan kulit terbakar
Dampak penipisan ozon bagi makhluk hidup dengan tidak tersaringnya sinar
ultraviolet oleh lapisan ozon di antaranya dapat mengakibatkan kanker kulit, lensa
mata dapat lebih mudah terserang katarak, matinya fitoplankton sehingga
keseimbangan ekologis terganggu. Dampak lainnya adalah bumi semakin panas,
udara semakin kering, proses fotosintesis mengalami gangguan sehingga menurunkan
hasil panen. Upaya memperlambat terjadinya pemanasan global dapat dilakukan
dengan cara pengurangan pemakaian bahan bakar minyak atau batu bara,
penghentian emisi CFC, dan penggunaan filter untuk menyaring CO2 dari asap
pembuangan pabrik.
e. Asap
Asap dapat ditimbulkan oleh kebakaran hutan, pembakaran hutan untuk lahan
pertanian, atau kebakaran ladang minyak. Asap dapat terkumpul di atmosfer dan
menyebabkan berkurangnya cahaya matahari ke bumi. Selain itu, asap juga dapat
menyebabkan mata pedih dan gangguan pernapasan. Asap yang ditimbulkan oleh
pembakaran plastik sangat beracun jika terhirup manusia.
c. Pencemaran tanah
1. Pencemaran air
Pencemaran air antara lain disebabkan oleh limbah industri, limbah pertanian, limbah
rumah tangga, dan limbah minyak.
Pencemaran air oleh limbah industri dapat dicegah dan ditanggulangi dengan
cara berikut.
Pembuangan limbah industri diatur
sedemikian rupa sehingga tidak
mencemari lingkungan. Setiap
pabrik harus memiliki penampung
limbah. Limbah pabrik kemudian
diproses atau diolah. agar zat-zat
beracun dapat dihilangkan. Sumber:
Pencemaran air oleh limbah rumah tangga berupa sampah dan air buangan
dapat dicegah dengan cara berikut.
Membuat tempat pembuangan sampah.
Membuat lobang untuk membuang sampah selanjutnya ditimbun dengan tanah.
Memanfaatkan sampah untuk dibuat pupuk (kompos). Lihat cara pembuatan
kompos pada Gambar 20.25.
Sumber:
Gambar: proses pembuatan pupuk kompos
Pencemaran air oleh limbah minyak dapat dicegah atau ditanggulangi dengan
cara berikut.
Hindarkan kebocoran minyak di laut baik dengan kapal tanker maupun
pengeboran minyak lepas pantai.
Harus ada sanksi yang tegas bagi pelaku pencemaran limbah minyak.
Membersihkan minyak dengan cara bioremidiasi. Bioremidiasi adalah
menggunakan mikroorganisme untuk membersihkan pencemaran. Sebagai
contoh, beberapa jenis bakteri (salah satu mikroorganisme) dapat mengonsumsi
minyak jika diberi makan dengan sumber gula.
Bila ada tumpahan minyak di laut hendaknya dibuat penghalang mekanik
sehingga air laut yang tercemar minyak tidak mencapai pantai. Kemudian
dilakukan penyedotan terhadap tumpahan minyak tersebut.
2. Pencemaran Udara
Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh beberapa polutan, antara lain CO2,
CO, NO2, CFC dan asap. Oleh karena itu, pencegahan dan penanggulangan dapat
dilakukan berdasarkan sumber polutannya.
Pencemaran udara oleh karbon dioksida dapat dicegah dan ditanggulangi
dengan cara berikut.
Mengurangi penggunaan bahan bakar minyak, misalnya dengan mencari sumber
alternatif pengganti bahan bakar minyak, misalnya pemakaian bahan bakar
minyak diganti dengan bahan bakar LNG (Liquified Natural Gases) yang
menghasilkan gas buang yang lebih bersih
Pencemaran yang ditimbulkan oleh nitrogen oksida dapat dicegah dengan cara
berikut.
Mengurangi penggunaan bahan bakar minyak dan mencari sumber energi
alternatif.
Membersihkan gas sisa pembakaran bahan bakar minyak pada kendaraan
bermotor dengan koverter katalik. Konverter katalik yaitu alat untuk
membersihkan gas buangan kendaraan bermotor dengan cara mereaksikan
beberapa polutan untuk menghasilkan gas yang tidak berbahaya
Agar kehancuran lapisan ozon dapat dikurangi, manusia harus mengurangi
penggunaan CFC. CFC dapat berada di atmosfer dalam jangka waktu yang
sangat lama. CFC membutuhkan waktu sekitar seratus tahun agar bisa hilang.
Pencemaran udara oleh asap yang ditimbulkan oleh kegiatan manusia dapat
dicegah dan ditanggulangi dengan cara berikut.
Mencegah terjadinya kebakaran hutan.
Menggunakan bahan bakar yang sedikit mengeluarkan asap.
Mencegah pembakaran bahan-bahan beracun di daerah terbuka.
3. Pencemaran tanah
Pencemaran tanah ditimbulkan oleh pestisida dan limbah industri. Penggunaan
pestisida harus diawasi dan ada aturan yang tegas. Penggunaan pestisida harus
sesuai dengan aturannya. Sedangkan penanggulangan pencemaran tanah oleh limbah
industri yaitu pabrik harus memiliki tempat penampungan dan pengolahan limbah
Limbah anorganik yang sulit terurai biasanya dipisahkan untuk memudahkan
proses daur ulang limbah tersebut. Pemanfaatan kembali limbah tersebut memberi
keuntungan bagi kehidupan manusia. Beberapa bahan limbah yang masih dapat
didaur ulang (dimanfaatkan kembali) disajikan dalam Tabel 1.13.