Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“MATERI”

DISUSUN OLEH : 1. QURRATUL AIN


2. NOORHIDAYAH
3. MUHAMMAD RIDWAN YAHYA

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Dunia benda terdiri atas materi dan energi. Tubuh organisme dibangun oleh materi dan
hidupnya bergantung pada energi. Dalam kehidupan alamiah alam manusia yang memliki
bentuk dan badan kasar, terjadi pemisahan unsur yang mendasar antara materi dengan energi
di alam manusia (alam berwujud materi) ini menjadi alam manusia sangat berbeda
kehidupannya alam halus (alam tidak berwujud materi)
Walaupun telah diketahui adanya hokum kekekalan energi.yang menyatakan bahwa energi
adalah kekal. Dan hanya berpindah dari sat uke yang lainnya. Bilamana hokum dasar alamiah
bagi manusia memasuki tahap berikutnya, maka dalam millennium selanjutnya akan dapat
dibuktikan bahwa sebenarnya energi dan materi mempunyai suatu dasar ikatan yang sama.
Jika hokum ini telah dapat dibuktikan, maka manusia akan lebih memahami alam dunia
tidak berwujud materi yang lebih dikenal dengan nama alam dunia halus. Dalam alam dunia
halus, perwujudaan materi tidak berwujudaan materi tidak sedemikian kuat terbentuk karena
pergerakan alam dunia halus lebih cepat. Dalam gerakan alam yang lebih cepat maka materi
yang selalu bergerak ini lebih membentuk unsur energi.
A. Materi

Dunia benda terdiri atas materi dan energi. Tubuh organisme dibangun oleh materi dan
hidupnya. Bergantung pada energi. Tanah, air, udara, tumbuhan, dan hewan, atau pendeknya
semua makhluk yang. hidup dan tidak hidup tersusun atas materi.
Materi didefinisikan sebagai sesuatu yang mempunyai masa yang menempati ruang.
Udara tersusun atas gas-gas yang tidak dapat dilihat, tetapi dapat dibuktikan adanya. Dengan
mengibaskan sehelai kertas, kita dapat merasakan adanya angin. Angin adalah udara yang
bergerak.
Walau udara amat ringan, tetapi dapat dibuktikan bahwa udara memiliki massa. Ikatkan seutas tali
tepat pada tengah-tengah sebatang kayu. Pada kedua ujung kayu itu masing-masing gantungkanlah
sebuah balon yang sudah ditiup dan yang belum ditiup pada ujung yang lain. Apa yang terlihat?
Dari percobaan itu dapat disimpulkan bahwa udara memiliki massa dan menempati ruang.

B. Penggolongan Materi

Materi (matter) adalah segala sesuatu yang menempati ruang dan mempunyai massa, dan kimia
(chemistry) adalah ilmu tentang materi dan perubahannya. Pada Prinsipnya, semua materi dapat
berupa tiga wujud: padat,cair dan gas. Padatan adalah benda yang rigid (kaku) dengan bentuk yang
pasti. Cairan tidak serigid padatan dan bersifat fluida, yaitu dapat mengambil bentuk sesuai
wadahnya. Seperti cairan,gas bersifat fluida, tetapi tidak seperti cairan, gas dapat mengembang
tanpa batas.
Ketiga wujud materi ini dapat berubah dari wujud yang satu menjadi wujud lain. Dengan
pemanasan. Suatu padatan akan meleleh akan menjadi cairan. Pemanasan lebih lanjut akan
mengubah cairan menjadi gas. Disisi lain, pendinginan gas akan mengembunkan menjadi cairan.
Pendinginan lebih lanjut akan membuatnya menjadi padat.
Ilmuwan juga menggolongkan materi berdasarkan susunan dan sifatnya. Materi dapat
digolongkan menjadi zat,campuran,unsur,senyawa.
C. Zat dan Campuran
Zat (substance) adalah materi yang susunannya tertentu atau tetap dan sifat-sifat yang
tertentu pula. Contohnya adalah air, perak, etanol, dan karbon dioksida.

Campuran (mixture) adalah penggabungan dua atau lebih zat di mana dalam
penggabungan ini zat-zat tersebut mempertahankan identitasnya masing-masing. Contohnya
adalah udara minuman ringan susu dan semen. Campuran tidak memiliki susunan yang tetap.
Jadi, sampel-sampel udara yang diperoleh dari kota yang berbeda bisa berbeda susunannya
karena perbedaan ketinggian, pencemaran, dan lain-lain. Campuran homogen (homogeneous
mixture) ialah campuran yang susunannya dari campuran dari seluruh bagian larutan yang sama.
misalnya ketika sesendok gula di larutkan dalam air, seperti pengadukan cukup lama. Campuran
heterogen adalah susunannya yang tidak seragam. Misalnya,pasir yang di campurkan dengan
sebuk besi,butir pasir dan serbuk besi akan tetap terlihat terpisah.

D. Unsur dan senyawa

Suatu zat dapat berupa unsur atau senyawa.unsur(element) adalah suatu zat yang tidak
dapat di pisahkan lagi menjadi zat-zat yang lebih sederhana dengan cara kimia.

Senyawa adalah sebagai suatu zat susunan atau atom atom dari dua unsur atau lebih yang terikat
secara kimia dengan perbandingan yang tetap. Contoh , gas hydrogen terbakar dalam gas oksigen
berbuntuk air, suatu senyawa yang sifat-sifat nya yang sangat berbeda dari unsur-unsur
pembentuknya.

• Massa dan berat


Massa(mass) adalah suatu yang menunjukkan kuantitas dalam suatu benda titik istilah
massa dan berat sering tertukan dalam penggunaannya besaran yang berbeda. Dalam
peristilahan ilmiah berat (weight) adalah gaya yang diberikan oleh gerapitasi pada suatu
benda. Contoh : subuah apel yang jatuh dari pohon di Tarik kebawah oleh gravitasi bumi.
Massa apel tetap tidak tergantung pada letaknya.
1. Wujud Materi

Dikenal tiga macam wujud materi, vakni padat, cair, dangas. Zarpadat memiliki bentuk
dan .volume tetap, selama tidak ada pengaruh dari luar. Contoh, bentuk dan volume sebatang emas
tetap di mana pun emas itu berada. Berbeda dengan zat padat, bentuk zat cair berubah-ubah
mengikuti bentuk ruang yang ditempatinya. Di dalam gelas, air akan mengambil bentuk ruang
gelas; di dalam botol, air mengambil bentuk ruang botol. Seperti zat padat, volume zat cair juga
tetap. Gas mengisi seluruh ruanp yang tersedia. Jadi, tidak tetap baik bentuk dan volumenya.

2. Massa dan Berat

Massa suatu benda menyatakan jumlah materi yang ada pada benda tersebut. Massa suatu
benda tetap di segala tempat. Massa merupakan sifat dasar materi yang paling penting. Massa dan
berat sesuatu benda tidak identik, tetapi sering dianggap sama: berat menyatakan gaya gravitasi
bumi terhadap benda itu dan bergantung pada letak benda dari pusat bumi. Berat sebuah benda
dapat diukur langsung dengan menimbangnya, tetapi massa sebuah benda di bumi dapat dihitung
jika diketahui beratnya dan gaya gravitasi di tempat penimbangan itu dilakukan. Untuk itu,
dipakailah neraca. Menimbang dengan neraca_adalah membandingkan massa benda yang
ditimbang dengan

massa benda lain yang sudah diketahui yakni anak timbangnya. Dua benda yang massanya
sama bila ditimbang di tempat yang sama, beratnya akan sama. Karena itu, yang dimaksud dengan
berat sebuah benda sebenarnya adalah massanya. Maka, timbul pengertian bahwa massa sama
dengan berat.

3. Klasifikasi Materi

Suatu bahan dapat bersifat serba sama (homogen) atau serba aneka (heterogen). Suatu
benda yang seluruh bagiannya memiliki sifat-sifat yang sama disebut bahan homogen. Perhatikan
larutan gula dalam air. Keseluruh bagian akan kita amati suatu cairan yang agak kekuningan dan
bila pada setiap bagian kita ambil untuk dicicipi, terasa manis. Jadi, larutan gula ini bersifat
homogen. Larutan memang merupakan campuran yang serba sama, sedangkan tanah dan
campuran minyak dengan air merupakan campuran heterogen. Suatu bahan yang tersusun dari dua
atau lebih zat-zat yang sifatnya berbeda disebut campuran. Komposisi campuran tidak tetap,
melainkan bervariasi. Oleh sebab itu, akan kita kenal campuran homogen dan campuran heterogen.
Zat-zat yang ditemukan di alam jarang sekali dalam keadaan mumi. Pada umumnya, ditemukan
campuran heterogen. Lihat batu kapur, granit, batu pualam yang ditemukan, akan tampak jelas
heterogenitas sifat-sifatnya.
Setiap materi yang homogen dan susunan kimianya tetap disebut zat atau substansi. Setiap
zat memiliki sifat fisika dan sifat kimia tertentu. Dikenal dua macam zat, yakni unsur dan senyawa.
Kita akrab dengan air. Melalui elektrolisis (peruraian oleh arus listrik), maka air dapat dipisahkan
menjadi oksigen dan hidrogen, sedangkan oksigen dan hidrogen melalui reaksi kimia biasa tidak
dapat diuraikan lagi. Zat yang dengan reaksi kimia biasa dapat diuraikan menjadi beberapa zat
lain yang lebih sederhana disebut senyawa. Jadi, air adalah senyawa. Zat yang dengan reaksi kimia
tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat-zat lain disebut unsur. Jadi, oksigen (O) dan Hidrogen (H)
adalah unsur. Menurut sifat-sifat, dikenal unsur logam dan nonlogam, Besi, tembaga, dan seng,
misalnya, adalah unsur logam, sedangkan arang, belerang dan fosfor adalah contoh unsur
nonlogam.
4. Atom dan Molekul

Sejak zaman kuno, filosof-filosof Yunani sudah memikirkan struktur materi. Bertentangan
dengan ajaran unsur makrokosmos, pada abad 5 sebelum Masehi, Leukippos dan Demokritos telah
mengembangkan ajaran mikrokosmos tentang hebatnya materi.
Demokritos (460-370 SM) menyatakanbahwa struktur zat discontinue dan_bahwa semua materi
terdiri atas partikel-partikel yang amat kecil yang disebut atom (a = tidak, tomos = dibagi). Hal ini
bertentangan dengan pendapat Aristoteles yang menyatakan bahwa zat bersifat continue (dapat
dibagi terus); kedua pendapat itu bersifat sangat spekulatif dan tidak dapat ditunjang oleh
eksperimen.
Pada masa Robert Boyle, yakni abad ke-17, para ahli fisika mengembangkan sebuah teori
baru tentang struktur materi, yakni teori molekul. Menurut pendapat ini, partikel terkecil zat
disebutmolekul, dan molekul-molekul zat yang sama akan sama semua sifatnya. Teori ini dapat
menerangkan antara lain peristiwa diferensiasi zat, perubahan wujud zat, dan sifat-sifat gas dengan
memuaskan.
• Teori Atom
Pada abat ke-5 M Filsop Yunani Democritus mengungkapkan ke yakinnannya semua
materi terdiri atas partiket yang sanggat kecil dan tidak dapat dibagi lagi yang ia namakan
atomos(berarti tidak dapat dibelah atau dibagi). Walaupun gagasan demokritus tidak dapat
diterima oleh kebanyakan rekan-rekannya ( khususnya lato dan Aristoteles). Ternyata
gagasan ini dapat bertahan. Bukti percobaan yang diperoleh daripenyelidikan ilmiah pada
waktu itu mendukung konsep “atomisme” ini secara bertaham menghasilkan definisi
modern tentang unsur dan senyawa .

a. Teori Atom Dalton


John Dalton (1766-1874), seorang guru sekolah di Inggris, berlandaskan observasi-
observasi kuantitatifnya pada awal abad ke-19 mengungkapkan teori atomnya yang terkenal yang
dapat menerangkan kejadian-kejadian kimia. Dengan teorinya ini, Dalton mampu menerangkan
dua buah hukum dasar ilmu kimia, yakni hukum kekekalan massa dari Lavoisier dan hukum
ketetapan perbandingan dari Proust.
Hipotesis Dalton berpangkal dari anggapan Demokritos, kemudian menjadi dasar teori atom
antara lain sebagai berikut.
(1) Tiap-tiap unsur terdiri dari partikel-partikel kecil yang disebut atom. Atom tidak dapat dibagi-
bagi.
(2) Atom-atom unsur yang sama,_sifatnya sama, atom dari unsur yang berbeda, sifatnya juga
berbeda.
(3) Atom tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan.
(4) Reaksi kimia terjadi karena penggabungan atau pemisahan atom-atom.
(5) Senyawa ialah hasil reaksi atom-atom penyusunnya.

BerdasarkajUaoji ini, maka untuk membedakan antara atom unsur yang satu dengan atom
unsur yang lain, Berzellius mengembangkan tanda atom. Tanda atom pada umumnya diturunkan
dari nama Latin atau Yunani unsur yang bersangkutan dengan mengambil huruf pertama dan
seringkah ditambah dengan sebuah huruf lain dalam nama itu. Kecuali tanda atom, para ahli juga
menggunakan Rumus kimia sebagai lambang senyawa atau molekul senyawa. Misalnya air
dituliskan H2Q, glukosa C6H12O6’, asam sulfat H4SO4’ dan lain-jain.
• Struktur atom Dalton
Berdasarkan teori atom Dalton, kita dapat mendefinisikan atom sebagai unit terkecil dari
suatu unsur yang dapat melakukan penggabungan kimia. Dalton membayangkan suatu
atom yang sangat kecil dan tidak dapat dibagi. Tetapi, serangkain penyelidikan yang di
mulai pada tahun 850an di lanjutkan pada abat ke-19 secara jelas menunjukkan bahwa
atom sesungguhnya memliki struktur internal; yaitu atom tersusun atas partikel partikel
yang lebih kecil lagi yang di sebut partiker subatom.

5. Susunan Atom
Untuk menjelaskan berbagai pertanyaan yang masih belum terjawab oleh teori atom, maka
orang harus mengetahui susunan atom. Misalnya, pertanyaan tentang apa yang menyebabkan
atom-atom terikat bersama-sama sehingga membentuk zat yang lebih kompleks? Mengapa atom
suatu unsur dapat bereaksi dengan atom lain, mengapa atom tembaga berbeda dengan atom besi?
Pengetahuan tentang susunan atom menjadi jelas setelah penelitian-penelitian dari SirHumphry
Davy dan Michael Faraday, keduanya berasal dari Inggris.
Daftar Beberapa Unsur

No. Nama Asing/Indonesia Tanda Atom

1. Oksigen/Zat asam 0
2. Hidrogen/Zat air H
3. Carbonium/Zat arang C
4. Nitrogen/Zat lemas N
5. Phosphor/Zat fosfor P
6. Suifur/Zat belerang S
7. Natrium Na
8. Kalium K
9. Calcium Ca
10. Barium Ba
11. Ferum/Zat besi Fe
12. Magnesium Mg
13. Mangan Mn
14. Chlorium Cl
15. Fluorium F
16. Aluminium Al
17. Silicium/Silikon Si
18. Cuprum/Tembaga Cu
19. Aurum/Emas Au
20. Argentum/Perak Ag
21. Hidrargyrum/Mercurium/Air raksa Hg
22. Strontium Sr
23. Plumbum/Timbal Pb
24. Uranium U
23. Titanium Ti

a. Penemuan Elektron dan Proton

Elektron merupakan partikel ajom pertama yang ditemukan. Penemuan elektrom berawal
dari penyelidikan tentang listrik melalui gas-gas pada tekanan rendah.
Joseph John Thomson dan kawan-kawannya telah melakukan percobaan mengenai hantaran
listrik melalui berbagai gas dengan menggunakan suatu tabung tertutup yang dapat dihampakan.
Bila katoda dan anoda dihubungkan dengan sumber listrik bertegangan tinggi dan tekanan gas di
dalam tabung dikurangi menjadi sangal kecil, yaitu sekitar 10-6 atmosfer, akan terjadi pancaran
sinar yang berasal dari katoda dan menuju ke anoda. Sinar itu disebut sinar katoda.

Sinar katoda mempunyai sifat cahaya, tetapi sinar itu juga mempunyai sifat-sifat lain.
Antara lain, sinar itu dapat menggerakkan baling-baling yang diletakkan dalam jalannya dan di
dalam medan listrik sinar itu dibelokkan ke arah pelat elektroda positif. Sifat-sifat tersebut
menunjukkan bahwa sinar katoda terdiri dari partikel-partikel bermuatan listrik negatif. Partikel-
partikel sinar katoda dilepaskan oleh atom-atom yang terdapat pada katoda. Pada tahun 1897, J.J.
Thomson (1856-1940) membuktikan dengan eksperimen bahwa partikel sinar katoda.tidak
bergantung pada bahan katoda. Partikel itu disebut elektron. Berdasarkan pengamatan ini, dapatlah
ditarik kesimpulan bahwa tiap atom unsur tentu mengandung elektron.
Seorang berkebangsaan Jerman bernama E. Goldstein pada, tahun1886 menemukan suatu
sinar lain di dalam tabung sinar katoda. Ia menemukan bahwa apabila lempeng tabung katoda itu
berlubang-lubang maka gas yang terdapat di belakang katoda akan berpijar.Pengamatan ini
menunjukkan bahwa ada sejenis sinar yang melewati lubang-lubang yang terdapat pada katoda.
Sinar ini disebut sinar saluran karena ia melalui saluran yang menghubungkan ruang belakang
katoda dengan ruang di antara kedua kutub. Karena sinar tersebut merambat ke katoda, maka
timbul dugaan bahwa sinar itu terdiri dari partikel-partikel yang bermuatan positif. Dugaan ini
dikuatkan dengan percobaan-percobaan yang menunjukkan bahwa sinar dibelokkan oleh suatu
medan magnet dari jalannya yang lurus ke arah kutub magnet dari magnet tersebut.
Percobaan-percobaan selanjutnya, dengan menggunakan berbagai jenis gas, menunjukkan bahwa
massa partikel positif dari sinar saluran itu bergantung pada jenis yang digunakan. Partikel positif
yang terkecil massanya diperoleh bila gas yang digunakan adalah gas hidrogen partikel yang
terkecil ini kemudian disebut proton.

b. Model Atom

Dalton menggambarkan atom sebagai bola padat yang tidak dapat dibagi lagi. Dengan
penemuan elektron, maka (1) Model atom Dalton diganti dengan (2) Model atom Thomson.
Menurut Thomson, atom berupa bola bermuatan positif dan pada tempat-tempat didalam bola
terdapat elektron-elektron, seperti kismis di dalam roti. Jumlah muatan positif sama dengan jumlah
muatan negatif sehingga atom bersifat netral.
Model atom Thomson mulai ditinggalkan ketika Ernest Rutherford pada tahun 1909. yang
dibantu oleh Hans Geiger dan Ernest Marsden menemukan bukti-bukti baru tentang sifat-sifat
atom. Bukti-bukti itu diperoleh dari eksperimen yang disebut eksperimen penghabluran sinar alfa.
Sinar alfa ialah sinar positif yang dapat dihasilkan dalam tabung sinar katoda yang berisi gas
helium, tetapi pada eksperi-men ini digunakan bahan radioaktif sebagai sumber partikel alfa yang
berkecepaian tinggi. Sinar alfa itu diarahkan pada lempeng logam yang sangat tipis. Pada
eksperimen-eksperimen pertama ditemukan bahwa hampir semua partikel melewati lembaran tipis
itu tanpa ada penyimpangan dari arah semula, tetapi sebagian kecil partikel ada yang disimpangkan
dengan sudut yang besar, malahan ada yang disimpangkan dengan sudut yang hampir berlawanan.
Untuk menjelaskan fenomena ini, pada tahun 1911 Rutherford mengadakan dugaan bahwa atom
niscaya hampir seluruhnya terdiri atas ruang kosong. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa
kebanyakan.partikel yang melalui lembaran tipis itu berjalan menuruti garis lurus.
Memperhitungkan gaya tolak yang dipergunakan agar terjadi penyimpangan yang besar:
Rutherford selanjutnya menduga bahwa ada muatan positif atom dan dengan demikian merupakan
massa atom yang terkumpul dalam volume yang
sangat kecil yang disebut inti atom (the atomic nucleus). Inti atom harus merupakan bagian yang
sangat kecil dari atom, karena hanya sebagian kecil partikel alfa dibelokkan atau dipantulkan
dengan sudut yang besar. Di sekeliling inti atom beredar elektron-elektron. Elektron-elektron itu
sangat ringan dibandingkan dengan inti atom dan tidak menghalangi jalan partikel alfa yang
berkecepatan tinggi. Atom bersifat netral, maka muatan inti sama dengan jumlah muatan elektron
yang mengelilingi inti. Model atom menurut Rutherford dapat digambarkan pada halaman berikut.
Proton merupakan suatu bagian ruang di dalam inti atom yang mengadakan tarik-menarik dengan
sejumlah elektron sesuai dengan jumlah muatan inti. Jumlah proton di dalam inti atom disebut
nomor atom. J.J. Chadwick pada tahun 1932 secara kuantitatif telah menyelidiki bagian inti atom
yang lain yang bersifat netral. Partikel inti ini disebut netron. Karena terdapat di dalam inti atom,
proton dan netron disebut pula nukleon. Jumlah nukleon merupakan nomor massa dari suatu atom.
Contoh: atom Cl memiliki jumlah elektron = jumlah proton = 17.Nomor massanya = 35, sedangkan
jumlah netronnya = 35 - 17 = 18 netron.

c. Model Atom Bohr

Model atom bohr merupakan dari atom hydrogen yang menggambarkan electron elektron-
elektron bermuatan negative meorbit pada kulit atom pada lintasan tertentu mengelilingi inti atom
yang bermuatan positif. Misalnnya ketika electron meloncat dari satu orbit ke orbit lainnya yang
selalu disertai dengan pemencaran atau penyerapan sejumlah energi elektro makgnetik.

Pola atom Rutherford masih memiliki kelemahan-kelemahan yang serius. Misalnya,


terhadap pertanyaan-pertanyaan: Mengapa elektron-elektron yang bermuatan negatif tidak tertarik
dan melekat pada inti yang positif? Menurut teori mekanika klasik tentang cahaya, elektron yang
bergerak harus disertai kehilangan tenaga kinetik elektron. Dengan demikian, kecepatan elektron
itu semakin lama semakin berkurang, jaraknya terhadap inti semakin kecil, dan akhirnya elektron
itu akan jatuh dan melekat pada inti. Di samping itu, terdapat beberapa pertanyaan yang tidak
terjawab. Misalnya, apakah semua atom mempunyai jumlah elektron yang sama banyaknya?
Apabila terdapat banyak elektron dalam sebuah atom, bagaimana elektron-elektron itu disusun?
Apakah yang menyebabkan inti dan juga elektron-elektron tidak terlepas satu dari yang lain?
Untuk mengatasi kelemahan model atom Rutherford, Bohr mengajukan pendapat yang
revolusioner, yang sebagian bertentangan dengan mekanika klasik Newton. Menurut Bohr, di
sekitar inti itu hanya mungkin terdapat lintasan-lintasan elektron yang berjumlah terbatas; pada
setiap lintasan itu bergerak sebuah elektron yang dalam gerakannya tidak memancarkan sinar. Jadi,
dalam setiap keadaan station, elektron mengandung jumlah tenaga tetap dan terdapat dalam.
keadaan seimbang yang mantap.

Maksimum jumlah elektron pada tiap kulit dirumuskan 2n2 Untuk kulit K dengan n = 1
akan terdapat jumlah elektron maksimum 2.12= 2 elektron. Bila pada suatu elektron yang dalam
keadaan stationer diberikan energi, maka elektron itu dapat dipindah ke tingkat energi yang lebih
tinggi. Keadaan ini disebut keadaan dibangkitkan (tereksitasi) yang bersifat labil. Oleh sebab itu,
elektron tersebut akan kembali ke tingkat energi semula dengan memancarkan paket energi radiasi
yang di sebut foton atau kuant.

SARAN

Marilah kita lebih berbenah akan kehidupan kita yang sudah menggelobal yang semakin
canggih dengan teknologi. Jangan sampai kita mengabaikan akan bahan-bahan kimia disekitar
kita yang bermanfaat dan lebih berhati-hati dengan bahan-ahan kimia yang bisa membahayakan
kita.

Belajarlah menggunakan sumber daya alam di sekitar kita baik. Sekian materi ini semoga
bermanfaat untuk kita yang membaca maupun mendengar.

Akhir kata, bila ada kesalahan dalam makalah kami mohon dimaafkan, kami
ucapkan terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA

Jasin Maskoeri, 2009, “Ilmu Alamiah Dasar”, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Ngili Yohanis, 2010,”Konsep Dasar IPA 1” :Materi dan Energi, Jakarta: Pusat Penerbit
Terbuka.

Raymon Chang, 2004, “Kimia Dasar”, Bandung :PT. Gelora Aksara Pratama.

Silaban Pantur ditkk, 1985, “Fisika edisi ketiga”, Jakarta : Penerbit Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai