Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

ZAT BENDA
Dosen Pengampu :
Yuyu Yulianti, M.Pd.

Disusun Oleh :
Nena Nurmaulani 202210065

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MAJALENGKA
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dimana atas berkat dan
rahmatnyalah saya dapat menyelesaikan makalah ini, yaitu makalah tentang zat. Saya juga
berterimakasih kepada pihak pihak yang telah membantu saya dalam menyelesaikan makalah
ini. Adapun pihak pihak tersebut adalah:
1. Ibu Yuyu Yuliati, M.Pd. Selaku dosen pembimbing dan pengajar mata kuliah Ilmu
Pengetahuan Alam
2. Pihak pihak lain
Dalam pembuatan makalah ini saya juga menyadari adanya kesalahan kesalahan dalam
metode penulisan makalah ini, oleh sebab itu besar harapan saya agar semua yang membaca
makalah ini dapat memberi kritik dan saran agar makalah ini lebih baik lagi. Saya juga berharap
bahwa makalah ini juga berguna untuk memperluas wawasan kita terhadap perubahan wujud
zat.

Majalengka, November 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i


DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB 1 ........................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 1
1.3 Tujuan Penulisan .............................................................................................................. 1
1.4 Pembatasan Penulisan ...................................................................................................... 1
1.5 Metode Penulisan ............................................................................................................. 1
BAB II........................................................................................................................................ 2
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 2
2.1 Wujud zat ......................................................................................................................... 2
2.2 Perubahan wujud zat ........................................................................................................ 3
2.3 Massa jenis ....................................................................................................................... 5
2.4 Gaya antar molekul .......................................................................................................... 5
2.5 Jenis Ikatan Kimia ........................................................................................................... 7
2.6 Pengaruh Ikatan Kimia Terhadap Sifat Zat ..................................................................... 8
BAB III ...................................................................................................................................... 9
PENUTUP.................................................................................................................................. 9
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................... 9
3.2 Saran ................................................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 10

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Wujud zat terbagi menjadi tiga yaitu padat, cair dan gas.Pada saat tertentu umumnya
zat hanya berada dalam satu wujud saja, tetapi zat dapat berubah dari wujud yang satu ke
wujud yang lain.Pernahkah kamu memperhatikan ibumu memasak air ? Jika air sudah
mendidih dan dibiarkan dalam selang waktu tertentu, maka air akan berkurang dan lama
kelamaan akan habis. Kemanakah air itu ? Air itu menguap menjadi gas.
Perubahan wujud zat cair menjadi padat disebut membeku, contohnya adalah air
menjadi es ketika didalam kulkas dan coran besi yang dimasukkan ke dalam cetakan
menjadi keras. Zat dapat mengalami perubahan wujud karena energi.
Perubahan wujud padat menjadi cair disebut melebur atau meleleh, contohnya adalah
es mencair dan mentega berubah menjadi minyak ketika dimasukkan kedalam
penggorengan yang panas.
Perubahan wujud cair menjadi gas disebut menguap contohnya adalah air menjadi uap
dan spiritus menjadi gas. Perubahan dari gas menjadi cair disebut mengembun,
contohnya adalah embun di pagi hari.
Perubahan gas ke padat, contohnyajelaga yang merupakan hasil pembakaran pada
lampu minyak. Perubahan padat menjadi gas disebut menyublim, contohnya penguapan
kapur barus.

1.2.Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah daam pembuatan makalah ini adalah :
Apakah pengaruh ikatan kimia suatu zat terhadap perubahan wujud zat?

1.3.Tujuan Penulisan
Adapun tujuan disusunnya makalah tentang pengaruh ikatan kimia tehadap perubahan
wujud zat adalah
1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh ikatan kimia terhadap perubahan wujud zat
2. Untuk mengetahui konsep-konsep perubahan wujud zat, dan pengaruhnya dalam
kehidupan sekitar kita

1.4.Pembatasan Penulisan
Adapun pembatasan penulisan dalam pembuatan makalah ini adalah seputar konsep
konsep pengaruh ikatan kimia tehadap perubahan wujud zat

1.5.Metode Penulisan
Adapun metode penulisan yang saya pakai dalam pembuatan makalah ini adalah
metode penulisan karya ilmiah dan media internet.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Wujud zat


Zat adalah sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang. Sedangkan wujud zat
merupakan bentuk-bentuk berbeda yang diambil oleh berbagai fase materi berlainan.

Sifat – sifat partikel suatu zat adalah sebagai berikut :

 Partikel tidak diam, tetapi selalu bergerak atau bergetar


 Diantara satu partikel dengan partikel yang lain terdapat gaya tarik-menarik
 Diantara satu partikel dengan partikel yang lain terdapat ruang antarpartikel yang
disebut pori-pori

Wujud zat dikelompokkan menjadi 3, yaitu :

a. Zat Padat
Ciri zat padat yaitu bentuk dan volumenya tetap. Contohnya kelereng yang
berbentuknya bulat, dipindahkan ke gelas akan tetap berbentuk bulat. Begitu pula dengan
volumenya. Volume kelereng akan selalu tetap walaupun berpindah tempat ke dalam
gelas. Hal ini disebabkan karena daya tarik antarpartikel zat padat sangat kuat. Pada
umumnya zat padat berbentuk kristal (seperti gula pasir atau garam dapur) atau amorf
(seperti kaca dan batu granit). Partikel zat padat memiliki sifat seperti berikut:

1. Letaknya sangat berdekatan


2. Susunannya teratur
3. Gerakannya tidak bebas, hanya bergetar dan berputar di tempatnya

b. Zat Cair
Zat cair memiliki volume tetap tetapi bentuk berubah-ubah sesuai dengan yang
ditempatinya. Apabila air dimasukkan ke dalam gelas, maka bentuknya seperti gelas,
apabila dimasukkan ke dalam botol akan seperti botol. Tetapi volumenya selalu tetap. Hal
ini disebabkan partikel-partikel penyusunnya agak berjauhan satu sama lain. Selain itu,
partikelnya lebih bebas bergerak karena ikatan antar partikelnya lemah. Partikel zat cair
memiliki sifat seperti berikut:

2
1. Letaknya berdekatan
2. Susunannya tidak teratur
3. Gerakannya agak bebas, sehingga dapat bergeser dari tempatnya, tetapi tidak
lepas dari kelompoknya

c. Zat Gas

Ciri dari gas di antaranya bentuk dan volume berubah sesuai dengan tempatnya. Gas
yang terdapat di balon memiliki bentuk dan volume yang sama dengan balon. Gas yang
terdapat di dalam botol, bentuk dan volumenya sama dengan botol. Partikel-partikel gas
bergerak acak ke segala arah dengan kecepatan bergantung pada suhu gas, akibatnya
volumenya selalu berubah. Partikel zat gas memiliki sifat seperti berikut:

1. Letaknya sangat berjauhan


2. Susunannya tidak teratur
3. Gerakannya bebas bergerak, sehingga dapat bergeser dari tempatnya dan lepas
dari kelompoknya, sehingga dapat memenuhi ruanga

2.2 Perubahan wujud zat

Perubahan wujud zat adalah perubahan termodinamika dari satu fase benda ke keadaan
wujud zat yang lain. Perubahan wujud zat ini bisa terjadi karena peristiwa pelepasan dan
penyerapan kalor. Perubahan wujud zat terjadi ketika titik tertentu tercapai oleh atom atau
senyawa zat tersebut yang biasanya dikuantitaskan dalam angka suhu. Perubahan wujud zat
dibedakan menjadi 2, yaitu :

1. Perubahan kimia
Perubahan yang menghasilkan zat baru Contoh : Makanan membusuk, pembakaran,
petasan yang meledak, dan fermentasi .

2. Perubahan Fisika
Perubahan yang tidak menghasilkan zat baru yang berubah hanya wujud dan
bentuknya. Contohnya : Es mencair, gula yang dilarutkan kedalam air, air menjadi es.

Perubahan fisika di bedakan menjadi 6 peristiwa, yaitu :

3
a. Membeku
Peristiwa perubahan wujud dari cair menjadi padat. Dalam peristiwa ini zat
melepaskan energi panas. Contoh peristiwa mencair yaitu air yang dimasukkan dalam
freezer akan menjadi es batu, lilin cair yang didinginkan.
b. Mencair
Peristiwa perubahan wujud zat dari padat menjadi cair. Dalam peristiwa ini zat
memerlukan energi panas. Contoh peristiwa mencair yaitu pada batu es yang berubah
menjadi air, lilin yang dipanaskan.
c. Menguap
Peristiwa perubahan wujud dari cair menjadi gas. Dalam peristiwa ini zat
memerlukan energi panas. Contohnya air yang direbus jika dibiarkan lama-kelamaan
akan habis, bensin yang dibiarkan berada pada tempat terbuka lama-lama juga akan
habis berubah menjadi gas.
d. Mengembun
Peristiwa perubahan wujud dari gas menjadi cair. Dalam peristiwa ini zat
melepaskan energi panas. Contoh mengembun adalah ketika kita menyimpan es batu
dalam sebuah gelas maka bagian luar gelas akan basah, atau rumput di lapangan pada
pagi hari menjadi basah padahal sore harinya tidak hujan.
e. Menyublim

4
Peristiwa perubahan wujud dari padat menjadi gas. Dalam peristiwa ini zat
memerlukan energi panas. Contoh menyublim yaitu pada kapur barus (kamper) yang
disimpan pada lemari pakaian lama-lama akan habis.
f. Mengkristal
Peristiwa perubahan wujud dari gas menjadi padat. Dalam peristiwa ini zat
melepaskan energi panas. Contoh mengkristal adalah pada peristiwa berubahnya uap
menjadi salju.

2.3 Massa jenis

Massa jenis adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda. Semakin tinggi
massa jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa setiap volumenya. Massa jenis
rata-rata setiap benda merupakan total massa dibagi dengan total volumenya. Sebuah benda
yang memiliki massa jenis lebih tinggi (misalnya besi) akan memiliki volume yang lebih
rendah daripada benda bermassa sama yang memiliki massa jenis lebih rendah (misalnya
air).Satuan SI massa jenis adalah kilogramm per meterr kubik (kg·m-3).

Rumus untuk menentukan massa jenis adalah

Ket :
ρ adalah massa jenis,
m adalah massa,
V adalah volume.

2.4 Gaya antar molekul

Jika Molekul – molekul membentuk senyawa tentunya ada interaksi antar molekul
tersebut. Dua diantaranya sekaligus disebut gaya tarik Van der Waals. Gaya tarik yang lemah
disebabkan oleh dipol imbasan sesaat, yang terjadi antara semua molekul, bahkan juga molekul
yang non polar sekalipun, Gaya tarik Van der Waals yang kuat, disebut gaya tarik dipol-dipol,
terjadi antara molekul yang memiliki momen dipol permanen. Gaya tarik ketiga lebih kuat dari
gaya Van der Waals yang terjadi hanya antar molekul tertentu dan kemudian disebut Ikatan

5
Hidrogen. Gaya tarik antar molekul, mempengaruhi pemutusan ikatan, titik leleh maupun titik
didih.

Gaya antar molekul dibagi menjadi dua, yaitu :


Gaya van der waals dapat terjadi pada molekul polar dan non polar. Pada molekul
polar disebut gaya dipol, pada molekul non polar disebut gaya london atau gaya
dispersi.Beberapa hal yang menyebabkan terjadinya ikatan Van Der Waals adalah
sebagai berikut :
1. Terjadi gaya tarik menarik antar molekul yang mempunyai perbedaan
keelektronegativan meskipun muatannya kecil dan terdapat pada senyawa non
polar. Contohnya : CH4
2. Ikatan antar molekul yang memiliki perbedaan keelektronegatifan dengan
molekul lain yang hampir tidak ada perbedaan keelektronegatifannya akan
menginduksi molekul yang hampir tidak ada perbedaan keelektronegatifannya
tersebut.
3. Bila terjadi interaksi berbagai dipol secara bersamaan, maka akan menimbulkan
gaya van der waals. Gaya van der walls mempengaruhi peningkatan titik didih
unsur – unsur berwujud gas yang terletak pada golongan VIIIA dalam SPU.

Gaya Van Der Waals dibagi menjadi 2 yaitu, gaya dipol dan gaya London, Berikut
penjelasannya :

1. Gaya Dipol
Gaya dipol terjadi antar molekul polar. Dalam zat polar, molekul molekulnya
cenderung menyusun diri dengan ujung (pol) positif berdekatan dengan ujung (pol)
negatif dari molekul didekatnya.Di bawah ini contoh gaya dipol yang terjadi pada
unsur HCl dan FCl :

2. Gaya London ( Dispersi )

6
Gaya London terjadi pada molekul – molekul non polar. Gaya ini terjadi
padaunsur yang tidak mempunyai beda keelektronegatifan.Kekuatan gaya tarik
dispersi bergantung pada seberapa banyak elektron yang berada untuk didispersikan.
Semakinbesar ukuran molekul dan massa molarnya maka gaya tarik akan meningkat
danmenyebabkan titik didih molekul semakin meningkat pula. Terjadi pada gas
mulia dan unsur ringan. Contoh : N2, H2,O2,He2.
2.5 Jenis Ikatan Kimia
Macam-macam ikatan kimia:
a. Ikatan ion
Ikatan Ion adalah Ikatan yang terjadi karena serah terima elektron antar atom-atom yang
berkaitan.Ikatan ion berbentuk akibat adanya melepas atau menerima elektron menjadi ion
positif (kation) sedang atom-atom yang menerima elektron menjadi ion negatif (anion).Sifat-
sifat fisika senyawa ionik pada uumnya:
1. Pada suhu kamar berwujud padat
2. Struktur kristalnya keras tapi rapuh
3. Mempuyai titik didih dan titik leleh tinggi
4. Larut dalam pelarutan air tetapi tidak larut dalam pelarut organik
5. Tidak menghantarkan listrik pada fase padat, tetapi pada fase cair (lelehan) dan
larutannya menghantar listrik.
c. Ikatan kovalen
Ikatan Kovalen adalah ikatan kimia yang terjadi karena pemakaian bersama pasangaelectron
ikatan oleh atom-atom yang berkaitan. Senyawa kovalen senyawa yang hanya mengandung
ikatan kovalen.
d. Ikatan logam
Ikatan logam ikatan yang terjadi karena gaya tarik-menarik yang kuat antara ion positif
logam dengan elektron-elektron valensi yang bergerak bebas. Adanya ikatan logam
menyebabkan logam bersifat:
1. pada suhu kamar berwujud padat, kecuali Hg;
2. keras tapi lentur/dapat ditempa;
3. mempunyai titik didih dan titik leleh yang tinggi;
4. penghantar listrik dan panas yang baik;
5. mengilap

7
2.6 Pengaruh Ikatan Kimia Terhadap Sifat Zat

“Benda adalah kumpulan dari molekul-molekul yang saling berikatan”


Dari definisi diatas akan dengan mudah kita bisa memahami pengaruh ikatan
kimia dengan sifat zat. Ikatan kimia yang kita bicarakan adalah ikatan antar molekul.
Mari kita bayangkan lima molekul saling terikat, atau boleh kita bayangkan dan
bandingkan dua geng kelas yang masing-masing terdiri dari 5 orang. Misal geng satu
terbentuk karena merasa sama-sama cantik, sementara geng yang kedua terbentuk karena
sama-sama suka traveling. Nah bisa dibayangkan toh apa yang masing-masing geng lebih
banyak lakukan? Ya.. yang membedakan adalah jenis ikatannya. Zat pun akan
mengalami hal yang mirip, karena mereka terbentuk karena adanya ikatan antara
beberapa molekul.Mari kita bahas beberapa:
1. Titik didih, definisi “perubahan fase suatu benda dari cair menjadi gas” jadi jelas ini
menyangkut kumpulan, yaitu dari asalnya berkumpul secara berdekatan (cair) menjadi
kumpulan kecil-kecil yang saling terpisah atau berjauhan (gas). Intinya ketika cairan
berubah menjadi gas adalah karena adanya pemutusan ikatan antar molekul. Sehingga
bila ikatan lebih kuat maka akan lebih susah diputus, artinya titik didih lebih tinggi (suhu
lebih tinggi).
2. Kekentalan (viskositas),definisi: ” Viskositas adalah sebuah ukuran penolakan sebuah
fluid terhadap perubahan bentuk di bawah tekanan shear. Biasanya diterima sebagai
“kekentalan”, atau penolakan terhadap penuangan (wikipedia.org”)”, sederhananya
cairan yang kental susah dituang. Ini juga jelas sangat berhubungan dengan ikatan antar
molekul, yang susah kental (viskositas tinggi) adalah karena iaktan antar melekulnya
sangat kuat, 10 dan sebaliknya yang ikatannya lemah jadinya ya ..encer.
3. Sifat fisik yang lain sama saja bahasannya. Bahkan sebagian besar reaksi kimia pun
terjadi dipengaruhi oleh ikatan antar molekul, contoh (tapi untuk ikatan antar atom)
reaksi antara asam dan basa yang menghasilkan garam : bukankah dalam reaksi itu terjadi
pertukaran pasangan?
IIHX + YOH –> XIIY + HIIO
Bisa terjadi karena ikatan masing-masing menganggap atau merasa lebih tepatnya, ikatan
dengan pasangan yang baru lebih kuat dan lebih stabil.

8
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Wujud zat terbagi menjadi tiga yaitu padat, cair dan gas. Pada saat tertentu umumnya
zat hanya berada dalam satu wujud saja, tetapi zat dapat berubah dari wujud yang satu ke
wujud yang lain. Saat suatu zat berubah, maka zat tersebut akan berubah sifatnya. Mulai
dari kepadatan, ikatan penyusun, dan sebagainya. Kuat atau kekokohan suatu benda
bukan hanya terbantu oleh bahan penyusunya, juga dapat dilihat dari ikatan kimia yang
digunakan.
Perubahan wujud zat merupakan perubahan termodinamika dari satu fase benda ke
keadaan wujud zat yang lain. Perubahan wujud zat ini bisa terjadi karena peristiwa
pelepasan dan penyerapan kalor. Benda padat yang berubah menjadi cair disebut mencair,
benda cair menjadi gas disebut menguap, benda gas menjadi cair disebut mengembun,
benda padat menjadi gas disebut menyublim.

3.2 Saran

Makalah ini ditujukan untuk generasi selanjutnya. Agar mereka mengetahui


bahwasanya IPA itu ada disekitar kita bahkan tanpa disadari hal-hal kecil seperti di atas
termasuk kedalam IPA dan bisa di jelaskan secara ilmiah.

9
DAFTAR PUSTAKA

Any Winarsih, dkk. 2008. IPA Terpadu untuk SMP/ MTS Kelas VII. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional

Teguh Sugiyarto. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 1 untuk SMP/ MTs Kelas VII. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Perubahan_wujud_zat?_e_pi_=7%2CPAGE_ID10%2C12502
25004

http://www.needsindex.com/11142225/perubahan-wujud-zat-beserta-
contohhttp://www.needsindex.com/11142225/perubahan-wujud-zat-beserta-
contohnya.phpnya.php

http://www.informasi-pendidikan.com/2015/01/pengertian-massa-jenis.html

10

Anda mungkin juga menyukai