“SINTESIS POLISAKARIDA”
Disusun Oleh :
1. Lisnawati (17733013)
2. Sari Dwi Julia (17733020)
3. Windy Novia Maharani (17733035)
POLISAKARIDA
Polisakarida adalah senyawa yang terdiri dari unit terkecil monosakarida
yang dihubungkan oleh ikatan glikosidik. Polisakarida akan menjadi
monosakarida bila dihidrolisis secara lengkap. Pati merupakan polimer dari 1,4-α-
D-glukosa yang terdiri dari amilosa dan amilopektin. Amilosa akan berubah
menjadi warna biru bila diwarnai dengan reagen iodin.
Polisakarida merupakan polimer yang disusun oleh monosakarida yang
bertautan dengan ikatan glikosidik. Fungsi utama senyawa ini sebagai komponen
struktural atau bentuk penyimpanan energi. Beberapa contoh polisakarida adalah
pati, dekstrin glikogen dan selulosa. Polisakarida dalam bahan makanan berfungsi
sebagai penguat tekstur ( selulosa, hemiselulosa, pektin,lignin) dan sebagai
sumber energi ( pati, dekstrin, glikogen, fruktan). Polisakarida penguat tekstur ini
tidak dpat dicerna oleh tubuh, tetapi merupakan serat-serat yang dapat
menstimulasi enzim-enzim pencernaan.
Polisakarida merupakan polimer molekul-molekul monosakarida yang
dapat berantai lurus atau bercabang dan dapat dihidrolisis dengan enzim-enzim
yang spesifik kerjanya. Hasil hidrolosis sebagian akan menghasilkan
oligosakarida dan dapat di pakai untuk menentukan struktur molekul polisakarida.
( F.G Winarno : 17-27).
Bila jumlah glukosa yang diperoleh dari makanan terlalu berlebih, maka
glukosa akan disimpan dengan jalan diubah menjadi glikogen dalam hati dan
jaringan otot. Proses sintesis glikogen dari glukosa ini disebut glikogenesis.
Glikogen dalam hati dapat pula dibentuk dari asam laktat yang dihasilkan pada
proses glikolisis.
Glikogenesis adalah proses pembentukan atau biosintesis glikogen yang
terjadi terutama di dalam hati dan otot. Glikogen atau gula otot merupakan
cadangan makanan yang dibentuk dari molekul glukosa hasil pencernaan
makanan. Glukosa akan saling berikatan dengan ikatan α 1-4 glikosidik
untuk membentuk glikogen. Molekul glikogen tersusun bercabang-cabang agar
dapat tersimpan maksimal di dalam sel. Kelebihan kadar glukosa di dalam darah
akan memicu disekresikannya hormon insulin untuk memicu terjadinya
glikogenesis. Glikogen ini dapat dipecah lagi menjadi glukosa saat kadar glukosa
darah menurun seperti dalam keadaan lapar atau puasa.
Glikogenesis terjadi dengan cara penambahan molekul glukosa pada rantai
glikogen yang telah ada (disebut sebagai glikogen primer). Penambahan glukosa
akan terjadi secara bertahap, satu demi satu molekul glukosa akan memperpanjang
glikogen yang telah ada. Glikogenesis memerlukan kerja dari dua enzim yaitu
glikogen sintase dan enzim pembuat cabang glikogen. Glikogen sintase bereaksi
dengan UDP-glukosa untuk menghasilkan hanya satu ikatan α-1,4
homopolisakarida, yang serupa dengan amilosa. Pencabangan dari rantai
polisakarida disebabkan oleh kerjanya enzim penyebab pencabangan glikogen,
yang bekerja sama dengan glikogen sintetase. Sintesis glikogen terjadi setelah
makan, ketika kadar gula darah tinggi.
Sintesis glikogen melalui glikogenesis