Anda di halaman 1dari 3

E.

Metabolisme Glikogenesis

Glikogenesis merupakan proses pembentukan glikogen dari glukosa. Glukosa berfungsi


sebagai bahan bakar untuk sebagian besar jaringan tubuh. Apabila terjadi peningkatan kadar
glukosa dalam darah misalnya beberapa saat setelah makan maka pancreas akan mengeksresikan
hormone insulin yang akan menstimulasi penyimpanan glukosa dalam bentuk glikogen di dalam
hati dan otot. Hormon insulin akan menstimulasi enzim glikogen sintase untuk memulai proses
glikogenesis.

Rangkaian proses terjadinya glikogenesis digambarkan sebagai berikut:

1. Glukosa mengalami fosforilasi menjadi glukosa 6-fosfat (reaksi yang lazim terjadi juga
pada lintasan glikolisis). Di otot reaksi ini dikatalisir oleh heksokinase sedangkan di hati oleh
glukokinase.
2. Glukosa 6-fosfat diubah menjadi glukosa 1-fosfat dalam reaksi dengan bantuan
katalisator enzim fosfoglukomutase. Enzim itu sendiri akan mengalami fosforilasi dan gugus
fosfo akan mengambil bagian di dalam reaksi reversible yang intermediatnya adalah glukosa 1,6-
bifosfat. Selanjutnya glukosa 1-fosfat bereaksi dengan uridin trifosfat (UTP) untuk membentuk
uridin difosfat glukosa (UDPGlc). Reaksi ini dikatalisir oleh enzim UDPGlc pirofosforilase.
Uridin difosfat glukosa (UDPGlc).
Lintasan glikogenesis dan glikogenolisis

3. Hidrolisis pirofosfat inorganic berikutnya oleh enzim pirofosfatase inorganik akan


menarik reaksi kea rah kanan persamaan reaksi
4. Atom C1 pada glukosa yang diaktifkan oleh UDPGlc membentuk ikatan glikosidik
dengan atom C4 pada residu glukosa terminal glikogen, sehingga membebaskan uridin difosfat.
Reaksi ini dikatalisir oleh enzim glikogen sintase. Molekul glikogen yang sudah ada sebelumnya
(disebut glikogen primer) harus ada untuk memulai reaksi ini. Glikogen primer selanjutnya dapat
terbentuk pada primer protein yang dikenal sebagai glikogenin. Residu glukosa yang lebih lanjut
melekat pada posisi 14 untuk membentuk rantai pendek yang diaktifkan oleh glikogen sintase.
Pada otot rangka glikogenin tetap melekat pada pusat molekul glikogen, sedangkan di hati
terdapat jumlah molekul glikogen yang melebihi jumlah molekul glikogenin.
5. Setelah rantai dari glikogen primer diperpanjang dengan penambahan glukosa tersebut
hingga mencapai minimal 11 residu glukosa, maka enzim pembentuk cabang memindahkan
bagian dari rantai 14 (panjang minimal 6 residu glukosa) pada rantai yang berdekatan untuk
membentuk rangkaian 16 sehingga membuat titik cabang pada molekul tersebut. Cabang-
cabang ini akan tumbuh dengan penambahan lebih lanjut 1glukosil dan pembentukan cabang
selanjutnya. Setelah jumlah residu terminal yang non reduktif bertambah, jumlah total tapak
reaktif dalam molekul akan meningkat sehingga akan mempercepat glikogenesis maupun
glikogenolisis.

Anda mungkin juga menyukai