Anda di halaman 1dari 12

Tugas Makalah:

Dasar Biomedik (Biokimia)

Glikogenesis

Oleh:

Indah Chairunnisa Mustafa

J1A1 16 051

K3

FAKULTAS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Glikogenesis

Dan harapan penulis semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman penulisi, penulis yakin masih


banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Kendari, Oktober 2017

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat Penulisan

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Glikogenesis
B. Tujuan Glikogenesis
C. Proses Glikogenesis
D. Dampak Glikogenesis Bagi Tubuh

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tahap pertama metabolisme karbohidrat adalah pemecahan glukosa


(glikolisis) menjadi piruvat. Selanjutnya piruvat dioksidasi menjadi asetil KoA.
Akhirnya asetil KoA masuk ke dalam rangkaian siklus asam sitrat untuk dikatabolisir
menjadi energi.

Proses di atas terjadi jika kita membutuhkan energi, misalnya untuk berpikir,
mencerna makanan, bekerja dan sebagainya. Jika jumlah glukosa melampaui
kebutuhan, maka dirangkai menjadi glikogen untuk cadangan makanan melalui proses
glikogenesis.

Jika kita memiliki glukosa melampaui kebutuhan energi, maka kelebihan


glukosa yang ada, akan disimpan dalam bentuk glikogen. Proses anabolisme ini
dinamakan glikogenesis. Jadi, glikogenesis adalah proses anabolisme glikogen dari
glukosa terutama terjadi di hati dan otot yang bertujuan untuk menambah simpanan
glikogen dalam tubuh sebagai cadangan makanan jangka pendek (Howell, 1978).

Glikogenesis adalah proses pembentukan glikogen dari glukosa kemudian


disimpan dalam hati dan otot. Glikogen merupakan bentuk simpanan karbohidrat
yang utama di dalam tubuh dan analog dengan amilum pada tumbuhan. Unsur ini
terutama terdapat didalam hati (sampai 6%), otot jarang melampaui jumlah 1%. Akan
tetapi karena massa otot jauh lebih besar daripada hati, maka besarnya simpanan
glikogen di otot bisa mencapai tiga sampai empat kali lebih banyak.

Pembentukan glikogen (glikogenesis) terjadi hampir dalam semua jaringan,


tapi yang paling banyak adalah dalam hepar dan dalam otot.Setelah seseorang diberi
diet tinggi karbo-hidrat (hidrat arang), kemudian heparnya dianalisis , maka akan
didapatkan kurang lebih 6% berat basah terdiri dari glikogen. Namun 12 sampai 18
jam kemudian, hampir semua glikogen habis terpakai. Dalam otot kandungan
glikogen jarang melebihi satu persen, tapi untuk menghabiskan glikogen tersebut agak
sulit, yaitu misalnya dengan olah raga berat dan lama (Howell, 1978).
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan glikogenesis ?
2. Apa tujuan glikogenesis ?
3. Bagaimana proses glikogenesis ?
4. Apa dampak glikogenesis bagi tubuh ?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian glikogenesis
2. Mengetahui tujuan glikogenesis
3. Mengetahui proses glikogenesis
4. Mengetahui dampak glikogenesis bagi tubuh

D. Manfaat Penulisan
Makalah ini diharapkan bermanfaat bagi semua pihak dalam rangka
mengetahui mengenai glikolisis.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Glikogenesis
Glikogenesis adalah proses anabolic pembentukan glikogen untuk simpanan
glukosa saat kadar gula darah menjadi tinggi seperti setelah makan,glikogenesis
terjadi terutama dalam sel-sel hati dan sel-sel otak rangka, tetapi tidak terjadi dalam
sel-sel otak yang sangat bergantung pada pada persendian konstan gula darah untuk
energy.
Glikogenesis adalah pembentukan glikogen dari glukosa. Apabila terjadi
peningkatan kadar glukosa dalam darah (misalnya beberapa saat setelah makan) maka
pankreas akan mensekresikan hormon insulin yang akan menstimulasi penyimpanan
glukosa dalam bentuk glikogen di dalam hati dan otot. Hormon insulin akan
menstimulasi enzim glikogen sintase untuk memulai proses glikogenesis.
Dalam sintesis glikogen, satu ATP dibutuhkan untuk setiap molekul glukosa.
Molekul glukosa diubah menjadi glukosa-6-fosfat sebagai struktur pembangun
glikogen. Glukosa-6-fosfat akan ditambahkan pada molekul glikogen yang sudah ada
sehingga glikogen menjadi lebih panjang. Hati mampu menyimpan glikogen sebesar
6% dari massa total hati, sedangkan otot hanya mampu menyimpan gikogen kurang
dari 1% saja.

B. Tujuan Glikogenesis
Proses glikogenesis terjadi jika kita membutuhkan energi, misalnya untuk
berpikir, mencerna makanan, bekerja dan sebagainya. Jika jumlah glukosa melampaui
kebutuhan, maka dirangkai menjadi glikogen untuk menambah simpanan glikogen
dalam tubuh sebagai cadangan makanan jangka pendekmelalui proses glikogenesis.
Jika kadar glukosa darah meningkat (hiperglikemia) glukosa akan di ubah dan
di simpan sebagai sebagai glikogen atau lemak, glikogenesis (produksi glikogen)
terjadi terutama dalam sel otot dan hati. Glikogenesis akan menurunkan kadar glukosa
darah dan proses ini di stimulasi oleh insulin yang disekresi dari pangkreas.
C. Proses Glikogenesis
Rangkaian proses terjadinya glikogenesis digambarkan sebagai berikut:
1. Glukosa mengalami fosforilasi menjadi glukosa 6-fosfat (reaksi yang lazim
terjadi juga pada lintasan glikolisis). Di otot reaksi ini dikatalisir oleh
heksokinase sedangkan di hati oleh glukokinase.
ATP + D-glukosa D-glukosa 6- fosfat + ADP
2. Glukosa 6-fosfat diubah menjadi glukosa 1-fosfat dalam reaksi dengan
bantuan katalisator enzim fosfoglukomutase. Enzim itu sendiri akan
mengalami fosforilasi dan gugus fosfo akan mengambil bagian di dalam reaksi
reversible yang intermediatnya adalah glukosa 1,6-bifosfat ( glukosa 1,6-
bisfosfat b ertindak sebagai koenzim).
Glukosa 6-fosfat Glukosa 1- fosfat
Enz-P + Glukosa 1-fosfat Enz + Glukosa 1,6-bifosfat Enz-P + Glukosa 6-
fosfat
3. Selanjutnya glukosa 1-fosfat bereaksi dengan uridin trifosfat (UTP) untuk
membentuk uridin difosfat glukosa (UDPGlc). Reaksi ini dikatalisir oleh
enzim UDPGlc pirofosforilase.
UTP + Glukosa 1-fosfat UDPGlc + PPi
4. Hidrolisis pirofosfat inorganic berikutnya oleh enzim pirofosfatase inorganik
akan menarik reaksi kea rah kanan persamaan reaksi
5. Atom C1 pada glukosa yang diaktifkan oleh UDPGlc membentuk ikatan
glikosidik dengan atom C4 pada residu glukosa terminal glikogen, sehingga
membebaskan uridin difosfat. Reaksi ini dikatalisir oleh enzim glikogen
sintase. Molekul glikogen yang sudah ada sebelumnya (disebut glikogen
primer) harus ada untuk memulai reaksi ini. Glikogen primer selanjutnya
dapat terbentuk pada primer protein yang dikenal sebagai glikogenin.
UDPGlc + (C6)n UDP + (C6)n+1
Glikogen Glikogen
Residu glukosa yang lebih lanjut melekat pada posisi 14 untuk
membentuk rantai pendek yang diaktifkan oleh glikogen sintase. Pada otot
rangka glikogenin tetap melekat pada pusat molekul glikogen, sedangkan di
hati terdapat jumlah molekul glikogen yang melebihi jumlah molekul
glikogenin.
6. Setelah rantai dari glikogen primer diperpanjang dengan penambahan glukosa
tersebut hingga mencapai minimal 11 residu glukosa, maka enzim pembentuk
cabang memindahkan bagian dari rantai 14 (panjang minimal 6 residu
glukosa) pada rantai yang berdekatan untuk membentuk rangkaian 16
sehingga membuat titik cabang pada molekul tersebut. Cabang-cabang ini
akan tumbuh dengan penambahan lebih lanjut 1glukosil dan pembentukan
cabang selanjutnya. Setelah jumlah residu terminal yang non reduktif
bertambah, jumlah total tapak reaktif dalam molekul akan meningkat sehingga
akan mempercepat glikogenesis maupun glikogenolisis.
Tahap-tahap perangkaian glukosa demi glukosa sebagai berikut :
setiap penambahan 1 glukosa pada glikogen dikatalisir oleh enzim glikogen sintase.
Sekelompok glukosa dalam rangkaian linier dapat putus dari glikogen induknya dan
berpindah tempat untuk membentuk cabang. Enzim yang berperan dalam tahap ini
adalah enzim pembentuk cabang (branching enzyme).
Glukosa 6-fosfat dan glukosa 1-fosfat merupakan senyawa antara dalam
proses glikogenesis atau pembentukan glikogen dari glukosa.
Proses kebalikannya, penguraian glikogen menjadi glukosa yang
disebut glikogenolisis juga melibatkan terjadinya kedua senyawa antara
tersebut tetapi dengan jalur yang berbeda seperti digambarkan pada Gambar
dibawah.
Senyawa antara UDP-glukosa (Glukosa Uridin Difosfat) terjadi pada jalur
pembentukan tetapi tidak pada jalur penguraian glikogen. Demikian pula
enzim yang berperan dalam kedua jalur tersebut juga berbeda.
Gugus fosfat dan energi yang diperlukan dalam reaksi pembentukan glukosa
6-fosfat dsari glukosa diberikan oleh ATP yang berperan sebagai senyawa
kimia berenergi tinggi.
Sedang enzim yang mengkatalisnya adalah glukokinase. Selanjutnya, dengan
fosfoglukomutase, glukosa 6-fosfat mengalami reaksi isomerasi menjadi
glukosa 1-fosfat.
Glukosa 1-fosfat bereaksi dengan uridin tri fosfat (UTP) dikatalis oleh glukosa
1-fosfat uridil transferase menghasilkan uridin difosfat glukosa (UDP-
glukosa)dan pirofosfat (PPi).
Mekanisme reaksi glikogenesis juga merupakan jalur metabolisme umum
untuk biosintesis disakarida dan polisakarida.
Dalam berbagai tumbuhan seperti tanaman tebu, disakarida sukrosa dihasilkan
dari glukosa dan fruktosa melalui mekanisme biosintesis tersebut.
Dalam hal ini UDP-glukosa abereaksi dengan fruktosa 6-fosfat, dikatalis oleh
sukrosa fosfat sintase, membentuk sukrosa 6-fosfat yang kemudian dengan
enzim sukrosa fosfatase dihidrolisis menjadi sukros.

D. Dampak Glikogenesis Bagi Tubuh


Penyakit yang ditmbulkan akibat glikogenolisis adalah Hipoglikemia (Kadar
Gula Darah Rendah). Hipoglikemia adalah suatu keadaan dimana kadar gula darah
hingga dibawah 60 mg/dl. Dalam keadaan normal, tubuh mempertahankan kadar gula
darah antara 70-110 mg/dL. Sementara pada penderita diabetes (diabetes memiliki
beberapa type, jadi silahkan merujuk kepada jenis diabetes yang ada), kadar gula
darahnya tersebut berada pada tingkat terlalu tinggi dan pada penderita hipoglikemia,
kadar gula darahnya berada pada tingkat terlalu rendah.
Hal ini sangat membahayakan bagi tubuh, terutama otak dan sistem syaraf,
yang membutuhkan glukosa dalam darah yang berasal dari makanan berkarbohidrat
dalam kadar yang cukup. Kadar gula darah normal adalah 80-120 mg/dl pada kondisi
puasa, atau 100-180 mg/dl pada kondisi setelah makan
Kadar gula darah yang rendah menyebabkan berbagai sistem organ tubuh mengalami
kelainan fungsi. Otak sebagai organ yang sangat peka terhadap kadar gula darah yang
rendah, akan memberikan respon melalui sistem saraf, merangsang kelenjar adrenal
untuk melepaskan epinefrin (adrenalin). Hal ini akan selanjutnya merangsang hati
untuk melepaskan gula agar kadarnya dalam darah tetap terjaga. Dan parahnya jika
kadar gula turun, maka akan terjadi gangguan fungsi otak.

Hipoglikemia dapat disebabkan oleh:


1) Pelepasan insulin yang berlebihan oleh pancreas.
2) Dosis insulin atau obat lainnya yang terlalu tinggi, yang diberikan kepada
penderita diabetes untuk menurunkan kadar gula darahnya.
3) Kelainan pada kelenjar hipofisa atau kelenjar adrenal.
4) Kelainan pada penyimpanan karbohidrat atau pembentukan glukosa di hati.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Glikogenesis adalah proses anabolic pembentukan glikogen untuk simpanan
glukosa saat kadar gula darah menjadi tinggi seperti setelah makan,glikogenesis
terjadi terutama dalam sel-sel hati dan sel-sel otak rangka, tetapi tidak terjadi dalam
sel-sel otak yang sangat bergantung pada pada persendian konstan gula darah untuk
energy.
Proses glikogenesis terjadi jika kita membutuhkan energi, misalnya untuk
berpikir, mencerna makanan, bekerja dan sebagainya. Jika jumlah glukosa melampaui
kebutuhan, maka dirangkai menjadi glikogen untuk menambah simpanan glikogen
dalam tubuh sebagai cadangan makanan jangka pendek melalui proses glikogenesis.
Proses pembentukan glikogen ringkasnya sebagai berikut :
1. Tahap pertama adalah pembentukan glukosa-6-fosfat dari glukosa, dengan
bantuan enzim glukokinase dan mendapat tambahan energi dari ATP dan
fosfat.
2. Glukosa-6-fosfat dengan enzim glukomutase menjadi glukosa-1-fosfat.
3. Glukosa-1-fosfat bereaksi dengan UTP (Uridin Tri Phospat) dikatalisis oleh
uridil transferase menghasilkan uridin difosfat glukosa (UDP-glukosa) dan
pirofosfat (PPi).
4. Tahap terakhir terjadi kondensasi antara UDP-glukosa dengan glukosa nomor
satu dalam rantai glikogen primer menghasilkan rantai glikogen baru dengan
tambahan satu unit glukosa.
Penyakit yang ditmbulkan akibat glikogenolisis adalah Hipoglikemia (Kadar
Gula Darah Rendah).

B. Saran

Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik lagi, pembaca bisa mencari literatur
lain yang membahas lebih detail serta menambahkan hal-hal yang belum terdapat
pada makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Dian Agus S., Glikogenesis. https://dokumen.tips/documents/makalah-glikogenesis-


565b4b0c4e974.html. Diakses pada 30 November 2015

Tika Juli., Glikoneogenesis. http://glikoneogenesis.blogspot.co.id/. Diakses pada 28 Maret


2013

Taufik Ahmad., Glikogenolisis.


http://nursingtaufik.blogspot.co.id/2014/06/glikogenolisis_13.html?m=1. Diakses pada 13
Juni 2014

Anda mungkin juga menyukai