Anda di halaman 1dari 5

TUGAS KELOMPOK PBL

Nama kelompok : 1. Anisa (2210120320003)


2. Dewi Lestari (2210120320002)
3. Eliana Nursafitri (2210120120011)
4. Putri Wulandari (2210120220011)
5. Siti Rahmah (2210120120002)
Hari/tanggal : Kamis/29 Februari 2024
Mata kuliah : Metabolisme dan informasi genetik

METABOLISME

Pada proses pencernaan mengubah karbohidrat besar menjadi monosakarida, yang


dapat diserap ke dalam aliran darah. Glukosa, suatu monosakarida merupakan gula yang paling
sederhana dan banyak dijumpai dalam darah manusia. Oksidasi karbohidrat menjadi CO 2 dan
H2O di dalam tubuh menghasilkan energi sekitar 4 kkal/kg, dengan kata lain setiap gram
karbohidrat yang kita makan menghasilkan energi sekitar 4 kkal. Glikolisis adalah rangkaian
reaksi kimia penguraian glukosa (yang memiliki 6 atom C) menjadi asam piruvat (senyawa
yang memiliki 3 atom C), NADH, dan ATP. NADH (Nikotinamida Adenina Dinukleotida
Hidrogen) adalah koenzim yang mengikat elektron (H), sehingga disebut sumber elektron
berenergi tinggi.

Gambar 1. Jalur Tahapan Glikolisis (siswapedia.com)

Setiap pelepasan gugus fosfatnya menghasilkan energi. Pada proses glikolisis, setiap 1
molekul glukosa diubah menjadi 2 molekul asam piruvat, 2 NADH, dan 2 ATP. Glikolisis
memiliki sifat-sifat, antara lain: glikolisis dapat berlangsung secara aerob maupun anaerob,
glikolisis melibatkan enzim, ATP dan ADP, serta peranan ATP dan ADP pada glikolisis adalah
memindahkan (mentransfer) fosfat dari molekul yang satu ke molekul yang lain. Pada sel
eukariotik, glikolisis terjadi di sitoplasma (sitosol). Glikolisis terjadi melalui 10 tahapan yang
terdiri dari 5 tahapan penggunaan energi dan 5 tahapan pelepasan energi ATP (adenosin
trifosfat) merupakan senyawa berenergi tinggi. Seluruh proses melibatkan sepuluh tahap
dengan membentuk produk pada setiap tahap dan setiap tahap diatur oleh enzim yang berbeda.
Dalam menjaga kadar gula dalam darah tetap dalam jumlah yang konstan, tubuh
melakukan proses glikogenesis, glikogenolisis, dan glukoneogenesis. Proses-proses tersebut
dikendalikan oleh sekresi hormon-hormon tertentu di dalam tubuh. Hormon tersebut akan
memicu kerja enzim-enzim yang berperan dalam membentuk glikogen, memecah glikogen,
ataupun membentuk glukosa. Setelah makan makanan yang mengandung karbohidrat, kadar
glukosa dalam darah akan meningkat. Sebagian glukosa akan disimpan dalam hati sebagai
glikogen. Setelah 2 atau 3 jam berpuasa, glikogen akan mulai diuraikan oleh proses
glikogenolisis dan glukosa yang terbentuk akan dilepaskan ke dalam darah. Seiring dengan
penurunan simpanan glikogen, juga terjadi penguraian triasilgliserol dari jaringan adipose,
yang menghasilkan asam lemak sebagai bahan bakar alternatif dan gliserol untuk sintesis
glukosa melalui jalur glukoneogenesis. Asam amino juga dibebaskan dari otot untuk berfungsi
sebagai prekursor glukoneogenik. Setelah puasa satu malam, kadar glukosa dalam darah
dipertahankan baik oleh glikogenolisis maupun glukoneogenesis. Namun setelah 30 jam
berpuasa simpanan glikogen hati akan habis dan sesudah itu jalur glukoneogenesis merupakan
satu-satunya sumber glukosa darah.

Gambar 2. Jalur Tahapan Glikogenesis, Glikogenolisis, dan Glukoneogenesis (edubio.info)

Diskusikan paparan di atas dengan mengikuti seven jump steps

1. Jelaskan terminologi yang belum diketahui


• Glikogenesis adalah pembentukan glikogen dari glukosa, apabila terjadi peningkatan
kadar glukosa dalam darah (misalnya beberapa saat setelah makan) maka pankreas akan
mensekresikan hormon insulin yang akan menstimulasi penyimpanan glukosa dalam
bentuk glikogen di dalam hati dan otot. Hormon insulin akan menstimulusi enzim
glikogen sintase untuk memulai proses glikogenesis.
• Glikogenolisis merupakan proses pemecahan molekul glikogen menjadi glukosa,
apabila tubuh dalam keadaan lapar, tidak ada asupan makanan, kadar glukosa dalam
darah akan menurun. Glukosa diperoleh dengan memecah glikogen menjadi glukosa
yang kemudian digunakan untuk memproduksi energi.
• Glukoneogenesis adalah proses sintesis (pembentukan) glukosa dari sumber bukan
karbohidrat. Molekul yang umum sebagai bahan baku glukosa adalah asam piruvat,
namun oxaloasetat dan dihidroxiaseton fosfat dapat juga menjalani proses
glukoneogenesis. Glukoneogenesis terjadi terutama dalam hati dan dalam jumlah
sedikit terjadi pada korteks ginjal. Glukoneogenesis sangat sedikit terjadi di otak, otot
rangka, otot jantung dan beberapa jaringan lainnya. Umumnya glukoneogenesis terjadi
pada organ-organ yang membutuhkan glukosa dalam jumlah banyak. Glukoneogenesis
terjadi di hati untuk menjaga kadar glukosa darah tetap dalam kondisi normal

2. Jelaskan masalah yang harus anda selesaikan


Setelah 30 jam berpuasa simpanan glikogen hati akan habis dan sesudah itu jalur
glukoneogenesis merupakan satu-satunya sumber glukosa darah. Bagaimana cara menjaga
glukosa dalam darah saat berpuasa dan ketika glikogen habis.

3. Analisis masalah tersebut dengan brainstorming agar kelompok memperoleh penjelasan


yang beragam mengenai fenomena yang didiskusikan.
Kadar glukosa dalam darah dalam tubuh dijaga dalam jumlah konstan, di mana tubuh
melakukan proses glikogenesis, glikogenolisis, dan glukoneogenesis. Proses-proses tersebut
dikendalikan oleh sekresi hormon-hormon tertentu di dalam tubuh. Hormon tersebut akan
memicu kerja enzim-enzim yang berperan dalam membentuk glikogen, memecah glikogen,
ataupun membentuk glukosa.

4. Cobalah untuk menyusun penjelasan yang sistematis mengenai fenomena/masalah yang


diberikan kepada anda.
Setelah puasa satu malam, kadar glukosa darah dipertahankan baik oleh glikogenolisis
maupun glukoneogenesis. Setelah 30 jam berpuasa, simpanan glikogen hati habis. Sesudah
itu, glukoneogenesis merupakan satu-satunya sumber glukosa darah. Glukosa merupakan
molekul yang sangat penting terutama bagi eritrosit dan sel saraf otak. Karena sel-sel
tersebut tidak dapat menggunakan molekul lain sebagai sumber energi. Metabolisme
glukosa sangat penting untuk fungsi fisiologis normal. Glukosa bertindak sebagai sumber
energi dan sebagai sumber bahan awal hampir semua jenis reaksi biosintesis. Otak
menggunakan sekitar 120 gram glukosa dalam sehari: 60-70% dari total metabolisme
glukosa dalam tubuh. Otak hanya menyimpan sedikit cadangan glukosa dan tidak
mempunyai tempat cadangan lagi.

5. Susunlah persoalan-persoalan yang tidak bisa diselesaikan dalam diskusi tersebut menjadi
tujuan pembelajaran kelompok (learning issue/learning objectives)
1) Bagaimana proses oksidasi karbohidrat terjadi?
2) Mengapa gula glukosa dianggap sebagai senyawa paling sederhana dan banyak dijumpai
dalam darah manusia?
3) Bagaimana glikolisis memainkan peran penting dalam mengubah glukosa menjadi asam
piruvat, NADH, dan ATP?
4) Apa perbedaan antara glikolisis aerob dan anaerob, dan bagaimana keduanya dapat
mempengaruhi hasil akhir proses tersebut?
5) Jika glikogen habis sehingga pembuatannya menjadi glukosa yang menjadi sumber
energi terhambat, bagaimana agar glukosa sebagai sumber energi ini tetap tersintesis
dengan habisnya glikogen dalam tubuh sehingga tidak bisa terjadinya proses
glikogenolisis?

6. Lakukan belajar mandiri untuk mencari informasi yang anda butuhkan guna menjawab
learning issues yang telah anda tetapkan.

7. Jabarkan temuan informasi yang telah dikumpulkan oleh anggota kelompok, sintesakan dan
diskusikan temuan tersebut agar tersusun penjelasan yang komprehensif untuk menjelaskan
dan menyelesaikan masalah
1) Proses oksidasi karbohidrat dimulai dengan glikolisis, di mana glukosa dipecah menjadi
piruvat dalam sitoplasma sel. Piruvat kemudian masuk ke dalam mitokondria dan
mengalami oksidasi lebih lanjut dalam siklus asam sitrat, menghasilkan NADH dan
FADH2 yang membawa elektron ke rantai transpor elektron. Di rantai transpor elektron,
elektron-elektron ini melewati serangkaian protein dan menghasilkan energi yang
digunakan untuk memompa proton melintasi membran mitokondria, menciptakan
gradien elektrokimia. Gradien ini kemudian digunakan oleh ATP synthase untuk
menghasilkan ATP melalui fosforilasi oksidatif.
2) Glukosa dianggap sebagai senyawa paling sederhana karena strukturnya yang terdiri
dari satu molekul karbohidrat yang paling dasar. Glukosa juga merupakan sumber utama
energi bagi sel-sel dalam tubuh manusia. Selain itu, glukosa adalah produk akhir dari
pencernaan karbohidrat dalam tubuh dan dapat diserap langsung ke dalam darah melalui
sistem pencernaan. Karena perannya yang penting dalam metabolisme energi dan
ketersediaannya yang melimpah, glukosa menjadi senyawa yang paling banyak
dijumpai dalam darah manusia.
3) Glikolisis adalah jalur metabolik yang penting dalam mengubah glukosa menjadi asam
piruvat, NADH, dan ATP. Proses ini terdiri dari sepuluh langkah reaksi enzimatik yang
terjadi dalam sitoplasma sel. Pertama, glukosa diubah menjadi glukosa-6-fosfat melalui
fosforilasi, yang memerlukan ATP. Glukosa-6-fosfat kemudian diubah menjadi fruktosa-
6-fosfat dan kemudian menjadi fruktosa-1,6-bisfosfat melalui serangkaian reaksi.
Fruktosa-1,6-bisfosfat kemudian dipecah menjadi dua molekul triosa fosfat, yang
kemudian diubah menjadi asam piruvat melalui serangkaian langkah yang menghasilkan
NADH dan ATP. Proses ini memainkan peran penting dalam menyediakan energi yang
dibutuhkan oleh sel untuk berbagai proses metabolik dan fisiologis.
4) Glikolisis adalah proses metabolik yang dapat terjadi dalam dua kondisi: aerob (dengan
oksigen) dan anaerob (tanpa oksigen). Perbedaan utama antara keduanya terletak pada
tahap akhir jalur glikolisis.
• Glikolisis Aerob: Dalam kondisi aerob, asam piruvat yang dihasilkan dari glikolisis
masuk ke dalam mitokondria untuk mengalami oksidasi lebih lanjut melalui siklus
asam sitrat dan rantai transpor elektron. Proses ini menghasilkan banyak ATP
karena oksidasi penuh dari glukosa hingga CO2 dan H2O.
• Glikolisis Anaerob (fermentasi): Dalam kondisi anaerob, asam piruvat tidak dapat
dioksidasi lebih lanjut karena tidak ada oksigen yang tersedia. Sebagai gantinya,
asam piruvat diubah menjadi produk fermentasi, seperti asam laktat pada manusia
atau etanol pada mikroorganisme tertentu. Fermentasi memungkinkan regenerasi
NAD+ yang diperlukan untuk mempertahankan jalur glikolisis, meskipun hanya
menghasilkan sedikit ATP secara langsung (dari substrat fosforilasi).
Perbedaan ini mempengaruhi hasil akhir proses glikolisis. Dalam kondisi aerob, glukosa
dapat diuraikan sepenuhnya menjadi CO2 dan H2O, menghasilkan sekitar 36-38 molekul
ATP per molekul glukosa. Di sisi lain, dalam kondisi anaerob, glukosa hanya sebagian
diuraikan menjadi produk fermentasi, menghasilkan 2 molekul ATP per molekul
glukosa.
5) Jika glikogen habis dan pembentukannya terhambat, tubuh dapat menggunakan
glukoneogenesis untuk mensintesis glukosa dari prekursor non-karbohidrat, seperti
asam amino dan gliserol. Glukoneogenesis terjadi terutama di hati dan dalam kondisi
ketosis. Proses ini memungkinkan tubuh untuk tetap mensintesis glukosa sebagai
sumber energi, meskipun glikogen habis dan proses glikogenolisis terhambat.
Glukoneogenesis penting untuk memastikan ketersediaan glukosa yang cukup bagi sel-
sel tubuh yang membutuhkan, terutama otak, yang memerlukan glukosa sebagai sumber
energi utama.
Glukoneogenesis adalah proses biosintesis glukosa dari prekursor non-karbohidrat,
seperti asam amino, laktat, dan gliserol. Proses ini terjadi terutama di hati dan sedikit di
ginjal pada manusia. Glukoneogenesis adalah jalur kebalikan dari glikolisis, dengan
beberapa langkah reaksi berbeda untuk mengatasi reaksi yang sangat eksergonik dalam
glikolisis.
Langkah-langkah utama dalam glukoneogenesis melibatkan enzim-enzim kunci yang
berbeda dari yang terlibat dalam glikolisis. Beberapa contoh langkah penting dalam
glukoneogenesis meliputi:
1. Pencetakan Piruvat menjadi Fosfoenolpiruvat (PEP): Piruvat, yang merupakan hasil
akhir glikolisis atau asam amino tertentu, diubah menjadi PEP melalui reaksi yang
dikatalisis oleh enzim piruvat karboksilase dan enzim PEP karboksikinase. Reaksi
ini memerlukan energi dalam bentuk ATP.
2. PEP menjadi Glukosa: PEP kemudian diubah menjadi glukosa melalui serangkaian
reaksi yang melibatkan enzim-enzim lain, termasuk enzim fruktosa-1,6-bisfosfatase
dan glukosa-6-fosfatase. Reaksi ini memerlukan energi dalam bentuk GTP dan juga
melibatkan beberapa langkah reaksi lainnya.
Glukoneogenesis penting untuk memastikan ketersediaan glukosa yang cukup bagi
tubuh, terutama saat glikogen di hati habis atau saat tubuh memerlukan lebih banyak
glukosa daripada yang dapat diperoleh melalui asupan makanan.

Anda mungkin juga menyukai