PENDAHULUAN
Di dalam kehidupan, karbohidrat merupakan molekul yang sangat penting bagi tubuh
makhluk hidup. Kata karbohidrat berasal dari kata karbon dan air. Secara sederhana karbohidrat
didefinisikan sebagai polimer gula. Karbohidrat adalah senyawa karbon yang mengandung
sejumlah besar gugus hidroksil. Karbohidrat paling sederhana bisa berupa aldehid (disebut
polihidroksialdehid atau aldosa) atau berupa keton (disebut polihidroksiketon atau ketosa).
Pokok bahasan ini erat kaitannya dengan kerja tubuh kita sehari-hari. Selain untuk menambah
pengetahuan dan wawasan kami.
Dengan adanya naluri rasa ingin tahu pada diri manusia menyebabkanperkembangan yang
sangatpesatdibidangapapun, termasukmasalah yang berkaitandengan metabolisme karbohidrat
yang diangkat dari berbagai media seperti buku, internet, dan lain-lain.
1.B. Rumusan Masalah
1. C. Tujuan Penulisan
A. 1. Untuk mengetahui pengertian metabolisme karbohidrat.
B. Untuk mengetahui proses glikolisis.
C. Untuk mengetahui proses glikogenesis dan glikogenolisis.
D. Untuk mengetahui proses siklus karbohidrat menjadi glukosa
E. Untuk mengetahui proses siklus asam sitrat
D. METODE PENULISAN
Pada makalah ini kami menggunakan metode yang berasal dari media internet dan materi
Dosen.
BAB II
METABOLISME KARBOHIDRAT
B . Proses Glikolisis
Glikolisis adalah proses pemecahan glukosa (gula) pada tingkat sel. Pada proses glikolisis,
glukosa dipecah secara sistematis menjadi asam piruvat dan energi dalam bentuk NADH dan
ATP. Tiap reaksi dalam proses glikolisis ini menggunakan enzim tertentu, dan akan dibahas satu
persatu.
1. 1. Heksokinase
Tahap pertama proses glikolisis adalah pengubahan glukosa menjadi glukosa -6-fosfat dengan
reaksi fosforilasi. Gugus fosfat diterima dari ATP dalam reaksi sebagai berikut :
Enzim heksokinase merupakan katalis dalam reaksi tersebut di bantu oleh ion Mg++ sebagai
kofaktor. Heksokinase yang berasal dari ragi merupakan katalis pada reaksi pemindahan gugus
fosfat dari ATP tidak hanya kepada glukosa tetapi juga kepada fruktosa, manosa dan
glukosamina.
1. 2. Fosfoheksoisomerase
Reaksi berikutnya ialah isomerisasi, yaitu pengubahan glukosa -6-fosfat menjadi fruktosa -6-
fosfat, dengan enzim fosfoglukoisomerase. Enzim ini tidak memerlukan kofaktor dan telah
diperoleh dari ragi dengan cara klistalisasi. Enzim fosfoheksoisomerase terdapat pada jaringan
otot dan mempunyai berat molekul 130.000.
1. 3. Fosfofruktokinase
Fruktosa-6-fosfat diubah menjadi fruktosa-1,6-difosfat oleh enzim fosfofruktokinase dibantu
oleh ion Mg++ sebagai kofaktor. Dalam reaksi ini gugus fosfat dipindahkan dari ATP kepada
fruktosa-6-fosfat dan ATP sendiri akan berubah menjadi ADP. Fosfofruktokinase dapat
dihambat atau dirangsang oleh beberapa metabolit, yaitu senyawa yang terlibat dalam proses
metabolisme ini.
1. 4 Aldolase
Reaksi tahap keempat dalam rangkaian reaksi glikolisis adalah penguraian molekul fruktosa-1,6-
difosfat membentuk dua molekul triosa fosfat, yaitu dihidroksi aseton fosfat dan D-gliseral-
dehida-3-fosfat. Dalam tahap ini enzim aldolase yang menjadi katalis, telah ditemukan dan
dimurnikan oleh Warburg.
1. Triosafosfat Isomerase
Dalam reaksi penguraian oleh enzim aldolase terbentuk dua macam senyawa, yaitu D-
gliseraldehida-3-fosfat dan dihidroksiasetonfosfat. Yang mengalami reaksi lebih lanjut dalam
proses glikolisis ialah D-gliseraldehida-3-fosfat. Andaikata sel tidak mampu mengubah
dihidroksiasetonfosfat menjadi D-gliseraldehida-3-fosfat, tentulah dihidroksiasetonfosfat akan
bertimbun dalam sel. Hal ini tidak berlangsung karena dalam sel enzim triosafosfat isomerase
yang dapat mengubah dihidroksiasetonfosfat menjadi D-gliseraldehida-3-fosfat.
1. Gliseraldehida-3-Fosfat Dehidrogenase
Enzim ini bekerja sebagai katalis pada reaksi oksidasi gliseraldehida-3-fosfat menjadi asam 1,3
difosfogliserat. Dalam reaksi ini digunakan koenzim NAD+, sedangkan gugus fosfat diperoleh
dari asam fosfat.Reaksi oksidasi ini mengubah aldehida menjadi asam karboksilat.
1. Fosfogliseril Kinase
Reaksi yang menggunakan ini ialah reaksi pengubahan asam 1,3-difosfogliserat menjadi asam 3-
fosfogliserat.Dalam reaksi ini terbentuk satu molekul ATP dari ADP dan ion Mg++ diperlukan
sebagai kofaktor. Oleh karena ATP adalah senyawa fosfat berenergi tinggi, maka reaksi ini
mempunyai fungsi untuk menyimpan energi yang dihasilkan oleh proses glikolisis dalam bentuk
ATP.
1. Fosfogliseril Mutase
Fosfogliseril mutase bekerja sebagai katalis pada reaksi pengubahan asam 3-fosfogliserat
menjadi asam 2-fosfogliserat.
1. Enolase
Reaksi berikutnya ialah reaksi pembentukan asam fosfoenolpiruvat dari asam 2-fosfogliserat
dengan katalis enzim enolase dan ion Mg ++ sebagai kofaktor.Reaksi pembentukan asam
fosfoenol piruvat ini ialah reaksi dehidrasi.
1. Piruvat Kinase
Enzim ini merupakan katalis pada reaksi pemindahan gugus fosfat dari asam fosfoenolpiruvat
kepada ADP sehingga terbentuk molekul ATP dan molekul piruvat. Piruvat kinase telah dapat
diperoleh dari ragi dalam bentuk kristal. Enzim ini adalah suatu tetramer dengan berat molekul
165.000.dalam reaksi tersebut, di perlukan ion Mg++ dan K+ sebagai activator.
A.Proses Glikogenesis
Glikogenesis adalah proses pembentukan atau biosintesis glikogen yang terjadi terutama di
dalam hati dan otot. Glikogen atau gula otot merupakan cadangan makanan yang dibentuk dari
molekul glukosa hasil pencernaan makanan. Glukosa akan saling berikatan dengan ikatan α 1-4
glikosidik untuk membentuk glikogen. Molekul glikogen tersusun bercabang-cabang agar dapat
tersimpan maksimal di dalam sel.
Kelebihan kadar glukosa di dalam darah akan memicu disekresikannya hormon insulin untuk
memicu terjadinya glikogenesis. Glikogen ini dapat dipecah lagi menjadi glukosa saat kadar
glukosa darah menurun seperti dalam keadaan lapar atau puasa.
Glikogenesis terjadi dengan cara penambahan molekul glukosa pada rantai glikogen yang telah
ada (disebut sebagai glikogen primer). Penambahan glukosa akan terjadi secara bertahap, satu
demi satu molekul glukosa akan memperpanjang glikogen yang telah ada.
Fosforilasi glukosa oleh ATP menjadi glukosa 6-fosfat, dikatalisis oleh enzim
glukokinase/hexokinase.
Berikutnya glukosa 6-fosfat mengalami reaksi isomerasi menjadi glukosa 1-fosfat, dikatalisis
oleh enzim fosfoglukomutase.
Glukosa 1-fosfat bereaksi dengan uridin tri phosphate (UDP) menjadi uridil di phosphate
glukosa (UDP-glukosa), dikatalisis oleh enzim glukosa 1-fosfat uridil transferase.
UDP-glukosa kemudian akan diikatkan pada rantai glikogen yang sudah ada, dikatalisis oleh
enzim glikogen sintase. Dalam proses ini, atom C pertama dari UDP-glukosa diikatkan ke
atom C keempat yang ada pada rantai glikogen primer dan membentuk ikatan α 1-4
glikosidik.
Berikutnya enzim pembentuk cabang (branching enzyme) akan memindahkan kurang lebih 6
residu glukosa pada salah satu residu glukosa yang ada pada glikogen primer untuk
membentuk titik cabang. Enam residu gukosa tersebut akan diikatkan pada atom C nomor 6
pada molekul glikogen primer.
Penambahan glukosa terus berlangsung pada kedua cabang hingga semakin panjang dan akan
terbentuk banyak cabang-cabang baru di berbagai lokasi.
Glikogenesis akan berakhir apabila gula dalam darah telah mencapai kadar yang normal.
Proses pembentukan glikogen melalui glikogenesis merupakan langkah penting dalam menjaga
kadar gula dalam darah tetap normal. Ketidakmampuan tubuh untuk menjalankan glikogenesis
dengan wajar dapat mengakibatkan timbulnya penyakit diabetes melitus. Diabetes melitus dapat
menjadi penyakit yang berbahaya dan mematikan karena memicu berbagai komplikasi seperti
stroke, kerusakan jaringan, dan kebutaan.
Ketika kadar gula dalam darah rendah, tubuh akan melakukan proses pemecahan glikogen
untuk dibentuk menjadi glukosa kembali. Proses pemecahan glikogen menjadi glukosa disebut
dengan glikogenolisis.
Glikogen sering disebut sebagai pati hewan karena merupakan cadangan makanan pada hewan.
Ikatan antar molekul glukosa antara glikogen dan amilum (pati) adalah sama, yaitu ikatan α 1-
4 glikosidik. Glikogen adalah cadangan makanan hewan, sedangkan amilum adalah cadangan
makanan tumbuhan. Perbedaan utama antara glikogen dan amilum adalah adanya lebih banyak
rantai cabang pada glikogen dibandingkan dengan amilum.
Mekanisme reaksi glikogenesis juga merupakan jalur metabolisme umum pada biosintesis
disakarida dan polisakarida. Pada jaringan tumbuhan, disakarida sukrosa dihasilkan melalui
reaksi kondensasi glukosa dan fruktosa yang diawali proses glikogenesis. Dalam proses tersebut
UDP-glukosa bereaksi dengan fruktosa 6-fosfat dikatalisis oleh enzim sukrosa fosfat sintase,
membentuk sukrosa 6-fosfat. Kemudian enzim sukrosa fosfatase akan mengkatalisis sukrosa 6-
fosfat menjadi sukrosa.
Glikogen akan dipecah apabila kadar gula dalam darah rendah dan ketika sedang
berolahraga. Glikogenolisis dipicu oleh kerja hormon adrenalin dan glukagon, berkebalikan
dengan insulin yang akan mempengaruhi pembentukan glikogen melalui glikogenesis. Proses
pemecahan glikogen melibatkan 3 jenis enzim yaitu glikogen fosforilase, transferase,
dan debranching enzyme.
Proses glikogenolisis yang terjadi di dalam sel adalah sebagai
berikut.
Enzim glikogen fosforilase akan menambahkan fosfat anorganik dan membebaskan glukosa
dalam bentuk glukosa 1-fosfat. Pemecahan ini akan terus berlangsung hingga tersisa kurang
lebih 4 residu glukosa dari titik cabang.
Enzim transferase akan memindahkan 3 residu glukosa menuju ujung cabang yang lain,
proses ini akan menyisakan satu residu glukosa pada titik cabang yang terikat dengan
ikatan α 1-6 glikosidik.
Debranching enzyme atau enzim pemecah cabang (α 1-6 glukosidase) akan membebaskan
glukosa pada titik cabang dan melepaskannya dalam bentuk glukosa (bukan glukosa 1-fosfat
seperti pada reaksi pertama).
Proses glikogenolisis berakhir pada tahapan diatas, namun hasil pemecahan glikogen yang
berupa glukosa 1-fosfat akan mengalami proses lebih lanjut agar dapat berubah menjadi
glukosa.
Enzim fosfoglukomutase akan mengkatalisis reaksi isomerasi glukosa 1-fosfat menjadi glukosa
6-fosfat. Dalam hati dan ginjal glukosa 6-fosfat akan mengalami pelepasan fosfat dan berubah
menjadi glukosa. Namun di dalam otot glukosa 6-fosfat akan langsung masuk reaksi glikolisis
untuk diolah menjadi energi dalam bentuk ATP.
Glikogen yang dipecah di dalam hati digunakan untuk mempertahankan kadar gula dalam
darah tetap normal, sedangkan glikogen dalam otot akan digunakan untuk memproduksi energi.
Hati mampu menyimpan glikogen sebesar 6% dari massa total hati, sedangkan otot hanya
mampu menyimpan kurang dari 1% dari massa otot tersebut.
PENUTUP
1. A . Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
https://www.edubio.info/2015/06/glikogenolisis-proses-pemecahan-glikogen.html
https://budisma.net/2014/12/siklus-asam-sitrat-siklus-krebs.html
https://www.google.com/search?
q=siklus+karbohidrat+menjadi+glukosa&oq=siklus+karbohidrat+menjadi+glukosa&aqs=chrome..
69i57.27201j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8
METABOLISME KARBOHIDRAT
NAMA KELOMPOK:
1) Aldi Eko Wahyu Nugroho (1902001)
2) Apfia Geraldind DeboraFebinaell (1902006)
3) L. Dameria Shyntia Christin (1902026)
4) Lenthi Kristiani (1902061)
5) Ni Luh Andina Novia Wijaya Putri (1902076)
6) Ni Made Ayu Suryani (1902078)
7) Oceu Puspita (1902081)
8) Sri Wahyuni (1902096)
9) Veronica Thresna Meita Yuni A. (1902100)
10) Yogi Hadi Pratama (19021001)
11) Ivana Maylinda (1902054)
12) Mariana Juvllina Joaquim L (1902068)