Anda di halaman 1dari 10

Metabolisme Karbohidrat

Produksi energi melibatkan oksidasi nutrien (karbohidrat, lemak, dan protein) yang
menghasilkan ikatan fosfat berenergi tinggi dimana energi disimpan untuk proses kehidupan,
serta karbon dioksida dan air dihasilkan sebagai produk sampingan. Ikatan fosfat berenergi tinggi
yang paling penting adalah adenosin trifosfat (ATP) (Gambar 33-1). Molekul yang tersebar di
seluruh tubuh ini adalah tempat penyimpanan energi bagi tubuh, menyediakan energi yang
diperlukan untuk semua proses fisiologis dan reaksi kimiawi.
Hati adalah tempat metabolisme karbohidrat dimana regulasi, penyimpanan, dan produksi
glukosa berlangsung. Hati merupakan satu-satunya organ yang mengandung glukosa kinase,
enzim yang memiliki laju reaksi tinggi (Km), mampu memfosforilasi glukosa, tapi hanya ketika
konsentrasinya tinggi. Konsentrasi yang cukup segera muncul setelah makan ketika konsentrasi
glukosa di vena porta meningkat. Setidaknya 99% dari semua energi yang berasal dari
karbohidrat digunakan oleh mitokondria untuk membentuk ATP di dalam sel

Produk akhir dari pencernaan karbohidrat pada traktus gastrointestinal adalah glukosa,
fruktosa, dan galaktosa. Setelah diabsorpsi ke sirkulasi, fruktosa dan galaktosa segera diubah
menjadi glukosa. Sehingga, glukosa adalah molekul utama yang digunakan untuk memproduksi
ATP. Glukosa ini harus ditranspor melewati membran sel ke dalam sitoplasma sel sebelum dapat
digunakan oleh sel.
Glukosa dalam darah masuk lewat vena porta hepatica kemudian masuk ke sel hati.
Selanjutnya glukosa diubah menjadi glikogen (glikogenesis). Sebaliknya, jika tubuh kekurangan
glukosa, maka glikogen akan segera diubah lagi menjadi glukosa (glikogenolisis). Hal ini dapat
terjadi di hati karena hati memiliki kedua enzim yang berperan dalam katabolisme maupun
anabolisme karbohidrat. Glukagon berperan merangsang proses glikogenolisis dan
glukoneogenesis.

A. 1. GLIKOGENESIS
Glikogenesis adalah proses pembentukan atau biosintesis glikogen yang terjadi terutama di
dalam hati dan otot. Glikogen atau gula otot merupakan cadangan makanan yang dibentuk
dari molekul glukosa hasil pencernaan makanan. Glukosa akan saling berikatan dengan
ikatan α 1-4 glikosidik untuk membentuk glikogen. Molekul glikogen tersusun bercabang-
cabang agar dapat tersimpan maksimal di dalam sel.

Gambar 2.23. Sintesis glikogen melalui glikogenesis


2. Glikogenolisis
Proses glikogenolisis Glikogenolisis merupakan pemecahan pemecahan molekul
glikogen menjadi molekul glukosa. Proses ini terjadi apabila tubuh membutuhkan glukosa,
untuk digunakan lebih lanjut dalam proses glikolisis. Glikogenolisisjuga dapat mencakup
metabolisme yang digunakan oleh tubuh, selain glukoneogenosis untuk menjaga
keseimbangan kadar glukosa dalam plasma darah untuk menghindari simtomahipoglisemia.
Jika glukosa dari diet tidak dapat memenuhi kebutuhan, maka glikogen harus dipecah untuk
mendapatkan glukosa sebagai sumber energi. Proses ini terjadi glikogenolisis.
Glikogenolisis seakan-akan kebalikan dari glikogenesis, tetapi sebenarnya tidak demikian.
Untuk memutuskan glukosa satu demi satu dari glikogen yang dibutuhkan enzim fosforilase.
Enzim ini spesifik untuk proses fosforolisis rangkaian là4 glikogen untuk menghasilkan
glukosa 1-fosfat. Residu glukosil terminal pada rantai paling luar molekul glikogen dibuang
secara berurutan sampai kurang lebih ada 4 buah residu glukosa yang tersisa pada setiap sisi
cabang 1, 6. (C6)n + Pià (C6)n-1 + Glukosa 1-fosfat Glikogen → Glikogen Glukan
transferase dibutuhkan sebagai katalisator pemindahan unit trisakarida dari satu cabang ke
cabang lainnya sehingga membuat titik cabang là6 terpajan. Hidrolisis enzimlà6
memerlukan kerja enzim pemutus pemutus (debranching enzyme) yang spesifik. Dengan
pemutusan cabang tersebut, maka enzim fosforilase selanjutnya dapat berlangsung. (Murray
dkk. Biokimia Harper).
Berikut tahap-tahap glikogenelisis: 1. Tahap pertama penguraian glikogen adalah
pembentukan glukosa 1-fosfat. Berbeda dengan reaksi pembentukan glikogen, reaksi ini
tidak melibatkan UDP-glukosa, dan enzimnya adalah glikogen fosforilase. Selanjutnya
glukosa 1-fosfat diubah menjadi glukosa 6-fosfat oleh enzim yang sama seperti pada reaksi
kebalikannya (glikogenesis) yaitu fosfoglukomutase. 2. Tahap reaksi berikutnya adalah
pembentukan glukosa dari glukosa 6-fosfat. Berbeda dengan reaksi kebalikannya dengan
glukokinase, dalam reaksi ini enzim lain, glukosa 6-fosfatase, melepaskan gugus fosfat
sehigga terbentuk glukosa. Reaksi ini tidak menghasilkan ATP dari ADP dan fosfat. 3.
Glukosa yang terbentuk inilah nantinya akan digunakan oleh sel untuk respirasi sehingga
menghasilkan energi, yang energi itu terekam/tersimpan dalam bentuk ATP.
Gambar: Glikogenesis dan Glikogenolisis
B. Glukoneogenesis
Apabila ketersediaan glukosa tidak tercukupi, maka lemak dan protein akan diubah menjadi
asetil koenzim A (Asetil Ko-A) sehingga dapat masuk ke siklus Kreb's.Peristiwa
pembentukan glukosa dari asam amino dan asam lemak disebut glukoneogenesis.
Proses ke kanan adalah reaksi glikolisis, sedangkan proses ke kiri adalah reaksi
glukoneogenesis.

C. GLIKOLISIS
Glikolisis berlangsung di dalam sitosol semua sel. Lintasan katabolisme ini adalah proses
pemecahan glukosa menjadi:
1. asam piruvat, pada suasana aerob (tersedia oksigen)
2. asam laktat, pada suasana anaerob (tidak tersedia oksigen)

1.3 Respirasi (Okisidasi) Seluler Aerob


Glukosa di dalam sel dipecah secara oksidasi dengan menggunakan molekul oksigen
menjadi karbondioksida (CO2), air (H2O), energi (ATP), dan panas. Jika kadar oksigen
tercukupi, maka asam piruvat selanjutnya akan diubah menjadi asetil koenzim A (Asetil Ko-A)
sehingga dapat masuk ke siklus Kreb's, atau setelah menjadi asetil Ko-A kemudian masuk ke
dalam siklus Kreb's dengan menghasilkan NADH.
Glukosa secara progresif dipecah menjadi dua molekul piruvat, yang keduanya dapat
masuk ke dalam siklus asam sitrat, dan energi yang dihasilkan dapat digunakan untuk
membentuk ATP. Untuk setiap mol glukosa yang terdegradasi menjadi karbon dioksida dan air,
menghasilkan 38 mol ATP. Cara yang paling penting bagaimana energi dilepaskan dari molekul
glukosa adalah melalui glikolisis dan oksidasi produk akhir glikolisis. Glikolisis adalah
pemisahan molekul glukosa menjadi dua molekul piruvat, yang masuk ke dalam mitokondria
dimana piruvat diubah menjadi asetil-koenzim A (CoA), yang masuk ke dalam siklus asam sitrat
dan diubah menjadi karbon dioksida dan ion hydrogen dengan pembentukan ATP (fosforilasi
oksidatif). Fosforilasi oksidatif terjadi hanya di mitokondria dan jika ada oksigen yang adekuat.
Gambar 3. Diagram alir proses glikolisis

Siklus Krebs (Siklus Asam Sitrat)


Siklus diawali dengan reaksi antara gugus asetil KoA dan asam karboksilat empat-karbon
oksaloasetat yang membentuk asam trikarboksilat enam-karbon, yaitu sitrat. Pada reaksi-reaksi
berikutnya, terjadi pembebasan dua molekul CO2 dan pembentukan ulang oksaloasetat
a. Glikolisis Anaerob
Saat tidak ada oksigen yang cukup, energi dapat dilepaskan dalam jumlah kecil melalui
glikolisis anaerob, yang juga dikenal dengan fermentasi pada tumbuhan, jamur, dan bakteri
karena konversi glukosa menjadi piruvat tidak membutuhkan oksigen. Selama glikolisis anaerob,
sebagian besar asam piruvat diubah menjadi asam laktat, yang berdifusi dengan cepat keluar dari
sel menuju cairan ekstraseluler. Ketika oksigen tersedia lagi, asam laktat ini dapat diubah
Kembali menjadi glukosa. Rekonversi ini terjadi terutama di hati. Penyakit hati yang berat dapat
mengganggu kemampuan hati untuk mengubah asam laktat menjadi glukosa, yang dapat
mengakibatkan asidosis metabolik.
Jika ketersediaan oksigen terbatas di dalam tubuh atau saat pembentukan asam piruvat terjadi
secara cepat seperti saat melakukan sprint, maka asam piruvat tersebut akan terkonversi menjadi
asam laktat. Asam laktat penting untuk olahraga intensitas tinggi yang lamanya 20 detik – 2
menit seperti sprint 200 – 800 m, renang gaya bebas 100 m. Glukosa dari glikogen otot dipecah
menjadi asam laktat. Asam laktat penting untuk exercise anaerobik dengan intensitas tinggi yang
berguna untuk melakukan kontraksi otot. Setelah 1,5 – 2 menit melakukan exercise anaerobik,
penumpukan laktat yang terjadi akan menghambat glikolisis, sehingga timbul kelelahan otot.
Melalui proses pembentukan asam laktat dari 1 mol (180 gram) glikogen otot dihasil 3 molekul
ATP.

Gambar 3. Siklus asam laktat atau siklus Cori


Proses glikolisis dalam anaerob

Anda mungkin juga menyukai