OLEH :
Trisnawati
(161051301041)
PROGRAM PASCASARJANA
JURUSAN BIOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2016
1
A. Sejarah Kebiri (Castrated)
Sepanjang sejarah peradaban manusia, kebiri dilakukan dengan berbagai
tujuan, seperti agar ternak betina lebih banyak dibandingkan yang jantan. Tak ada
catatan pasti kapan kebiri dilakukan pada manusia. Namun, di Mesir, pada 2.600
sebelum Masehi (SM), budak yang dikebiri berharga lebih tinggi karena dianggap
lebih rajin dan patuh kepada majikannya. Pada zaman kuno, pengebirian sering
terlibat menghilangkan secara total alat kelamin pria. Tindakan ini berdampak hebat
yaitu kematian akibat perdarahan atau infeksi dan, di beberapa negara, seperti
Kekaisaran Bizantium, dipandang sama dengan hukuman mati
Di era modern, tujuan pengebirian lebih beragam, mulai dari usaha mendapat
suara soprano pada anak laki-laki di Italia hingga upaya menghindarkan perbuatan tak
bermoral dibeberapa agama. Entah operasi pengangkatan kedua testis atau
pengebirian kimia dapat dilakukan dalam kasus kanker prostat. pengobatan
testosteron-deplesi digunakan untuk memperlambat kanker.
Kini, di sejumlah negara kebiri jadi hukuman bagi penjahat seksual, baik
pemerkosa maupun pelaku paedofilia,. Proses yang dilakukan umumnya dikenal
sebagai kebiri dengan menyuntikkan zat kimia tertentu, disebut suntik kebiri atau
kebiri kimiawi. Dengan menyuntikkan obat antiandrogen, yakni Obat-obatan yang
dapat menekan fungsi hormon testosteron. Untuk menurunkan level testosteron, yakni
hormon laki-laki, yang bertanggung jawab pada timbulnya libido. Di Amerika Serikat
kebiri dilakukan pada pelaku kejahatan seks untuk memastikan mereka tidak akan
melakukan kejahatan seperti yang sama, di Indonesia sendiri Wacana pemberian
pemberatan pidana bagi pelaku kejahatan seksual anak lewat kebiri pertama kali
diusulkan secara resmi ke publik oleh KPAI dan didukung oleh Menteri Sosial pada
Mei 2015.
2
B. Definisi Kebiri
Pengebirian (castration, emasculation, gonadectomy) adalah membuang testis
dan mengurangi produksi hormon tertentu, seperti testosteron, yang menyebabkan
pria jadi steril (tak dapat bereproduksi). Operasi pengebirian disebut orchiectomy
(pemotongan pada kedua testis). Kini, prosedurnya adalah kebiri kimia,
menggunakan obat-obatan kimia untuk menonaktifkan testis (Galikano, 2016)
Pengebirian (juga dikenal sebagai gonadectomy) adalah sebuah tindakan,
bedah, kimia, atau sebaliknya, dimana seorang individu kehilangan fungsi dari testis.
pengebirian bedah orchiectomy bilateral (eksisi kedua testis), dan pengebirian kimia
menggunakan obat farmasi untuk menonaktifkan testis. Pengebirian menyebabkan
sterilisasi (mencegah mereka dari mereproduksi); itu juga sangat mengurangi
produksi hormon tertentu, seperti testosteron. pengebirian bedah pada hewan sering
disebut sterilisasi. (Wikipedia, 2016).
Ada beberapa jenis kebiri berdasarkan prosedurnya, yaitu dengan cara
tradisional, yakni pembedahan untuk membuang testis (buah zakar), dikenal sebagai
kebiri fisik, dan kebiri kimia dengan menyuntikkan zat kimia tertentu, yaitu obat
antiandrogen, seperti medroxyprogesterone acetate atau cyproterone. Obat-obatan itu
menekan fungsi hormon testosteron.disebut suntik kebiri atau kebiri kimiawi. Kebiri
kimiawi dianggap lebih beradab sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Selain menekan dorongan seksual dan menghilangkan kemampuan ereksi,
antiandrogen menekan produksi sel spermatozoa sehingga membuat mandul.
”Kastrasi kimiawi memberi efek sama tanpa perlu membuang kedua testis
(Anna, 2014)
3
C. Kasus Kebiri
Kasus 1
Dalam sebuah peraturan, pengadilan Korea Selatan, Kamis, seorang pedofilia
(31 tahun) dijatuhi hukuman sampai 15 tahun penjara dan memerintahkan
pengebirian kimia pertama di negara itu. Terdakwa, hanya diketahui bermarga mr.
Pyo, didakwa telah berhubungan seks dengan lima remaja - yang ia temui melalui
layanan smartphone chatting - enam kali antara November 2011 dan Mei 2012,
kantor berita Korea Selatan, Yonhap.
Mr Pyo kemudian mengancam untuk mengedarkan rekaman video online dari
mereka terlibat dalam tindakan seksual dan foto bugil anak di bawah umur. Dia juga
melakukan hal tak senonoh dengan mengancam menggunakan senjata mematikan
"(Pyo) melakukan kejahatan terhadap beberapa korban untuk jangka waktu
yang panjang. (Pengadilan) menganggap bahwa ia memiliki perilaku seks yang
menyimpang dan hasrat seksual yang berlebihan, yang membuat tidak mungkin
baginya untuk mengendalikan dorongan seksual sendiri, "Hakim Kim Ki-young dari
Pengadilan Distrik Selatan Seoul mengatakan dalam putusannya.
Pengadilan juga memerintahkan bahwa informasi Mr. Pyo dibuat tersedia
untuk umum selama 10 tahun dan bahwa ia harus memakai gelang kaki pemantauan
elektronik selama 20 tahun setelah dibebaskan dari penjara. Mr Pyo juga
diperintahkan untuk menjalani 200 jam terapi untuk mengobati dorongan seksualnya,
kata pengadilan.
sementara itu, Departemen Kehakiman korea berkata Mr Pyo akan diberikan
dengan obat pertama yang dirancang untuk mengurangi gairah seks, fantasi seksual
kompulsif dan kapasitas untuk gairah seksual, dua bulan menjelang pembebasannya
dari penjara.
Sumber : http://www.thehindu.com/news
4
Kasus 2
5
Kasus 3
Pada abad ke-18 di Italia, bukan lagi rahasia, banyak anak laki-laki dikebiri
("castrato" dalam bentuk tunggal, dan “castrati” jamak) praktek mengerikan
dilakukan pada penyanyi opera laki-laki untuk melestarikan suara mezzo-
soprano mereka, praktek yang terus menerus menyebabkan perubahan besar pada
tubuhnya. Para penyanyi dikebiri sebelum mencapai pubertas, sehingga suara anak-
anak yang dimiliki berlanjut sampai dewasa. Tidak mengherankan bahwa pengebirian
pada usia dini mengubah peekembangan tubuh mereka, namun menurut sebuah studi
baru terhadap kerangka Gaspare Pacchierotti abad ke-19, pemilik suara ‘soprano
panjang’, bernyanyi itu sendiri juga memiliki efek fisik.
Buku anonim tentang kebiri keluaran 1718 adalah satu di antara sedikit teks
kontemporer tentang bagaimana castrati berlangsung. Tertulis di sana, sebagian besar
bocah berusia 7-9 tahun dipegangi dan arteri karotis mereka dijepit hingga mereka
pingsan, menyusul kemudian testis mereka diangkat. Penulis buku itu mencatat
terkadang bocah-bocah itu diberi opium agar tidak sadar, namun akhirnya banyak
juga yang mati akibat overdosis “narcotick” ini
Prosedur ini tentu saja ilegal. Castrati dianggap bocah yang turun dari surga,
lalu digunakan Gereja sebagai anggota paduan suara di St. Peter di Roma. Padahal
para bocah ini diserahkan orang tua mereka untuk menjalani operasi kebiri,
khususnya dari keluarga miskin dengan harapan kehidupan mereka akan terangkat.
Keyakinan populer saat itu, diangkatnya testis akan membuat suara tinggi saat
dewasa kelak. Prosedur tersebut harus dilakukan sebelum masa puber agar pita suara
tak sempat memanjang selama periode tersebut.
Setiap tahun, ribuan bocah dikebiri dengan harapan dapat sukses sebagai
penyanyi. Fakta bahwa mereka tak punya kelamin bukan masalah besar.
Persaingannya ketat, dan hanya sedikit 'castrati' yang terkenal jadi penyanyi di opera-
opera besar Eropa. Pada akhir abad ke-19, pendapat masyarakat terhadap castrato
berubah jadi memandang jijik. Tren mengebiri bocah laki-laki sebelum puber dengan
harapan jadi penyanyi dan membuat orang tuanya kaya, lenyap pula.
6
D. Kebiri dalam pandangan bioetika
Kebiri bukan merupakan hal yang baru, kegiatan ini telah ada sejak dahulu
namun sampai sekarang masih menjadi pro dan kontra, berkaitan dengan Hak Asasi
Manusia, nah untuk mengetahui apakah kebiri etis atau tidak untuk dilakukan perlu
dilakukan analisis terhadap kasus- kasus kebiri,
Dari beberapa kasus yang telah dipaparkan di atas, kita dapat menarik
kesimpulan mengenai etis atau tidak etisnya dilakukan suntik botox tersebut
berdasarkan analisis SWOT berikut ini.
Kasus 1
7
(Ancaman) payudara pada lelaki, menimbulkan sifat lebih kemayu,
serta berakibat pengeroposan tulang atau osteoporosis
Melihat kekutan dan peluang lebih besar maka untuk kasus pertama dinyatakan ETIS
Kasus 2
Melihat kelemahan dan ancaman dari kasus di atas lebih besar dibanding kekuatan
dan peluaannya maka kasus tersebut dinyatakan TIDAK ETIS
KASUS 3
8
Weakness Prosedur pelaksanaan dengan kebiri fisik yang tidak
(Kelemahan) manusiawi
Melihat kelemahan dan ancaman dari kasus tersebut maka dinyatakan TIDAK
ETIS
E. KESIMPULAN
Kebiri merupakan suatu tindakan baik itu secara fisik maupun kimiawi yang
bertujuan untuk menghilangkan atau menghambat pembentukan hormone
testosterone pada laki-laki. Tindakan ini masih menjadi pro dan kontra, akan tetapi
untuk mengetahui bahwa etis tidak nya kebiri diperlukan analisis seperti alanalisis
SWOT, dimana dari hasil analisis dari ketiga kasus tersebut di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa terdapat 1 kasus yang etis dan dua kasus lainnya tidak etis.
9
F. Daftar Referensi
Anonim, 2013. South Korean court orders first chemical castration. http:// www.
thehindu.com/news/international/south-korean-court-orders-first-chemical-
castration/article4269112.ece. Diakses pada tanggal 24 desember 2016
Anna,Lusia.2014. Suntik Kebiri untuk Mematikan Dorongan Seksual.
http://health.kompas.com/read/2014/05/19/1659515/Suntik.Kebiri.untuk.Mem
atikan.Dorongan.Seksual. Diakses pada tanggal 24 desember 2016
Fifian. 2016. Fakta Alan Turing, Bapak Ilmu Komputer Yang Terlupakan Sejarah,
http://sariwaran.com/fakta-alan-turing/3946. Diakses pada tanggal 24
desember 2016
Galikano, Silvia. 2016 Kebiri, Praktik Kuno yang Tetap Kontroversial. http:
//www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/ 20160204152302-255-108907 /kebiri-
praktik-kuno-yang-tetap-kontroversial/. Diakses pada tanggal 24 desember
2016.
Kusno, Gustaaf. 2015. Castrato, Penyanyi Pria dengan Suara Wanita.
http://www.kompasiana.com/gustaafkusno/castrato-penyanyi-pria-dengan-
suara-wanita_5500477ba333114f7551025f. Diakses pada tanggal 24
desember 2016.
Wikipedia.2016. Castrated. https://en.wikipedia.org/wiki/Castration. Diakses pada
tanggal 24 desember 2016.
10