B. Degradasi glikogen
Degradasi glikogen merupakan proses pemecahan glikogen menjadi glukosa yang
dikenal juga dengan istilah glikogenolisis. Tempat penyimpanan glikogen yaitu hati dan
otot. Glikogenolisis terjadi jika asupan makanan tidak cukup memenuhi energi yang
dibutuhkan oleh tubuh sehingga untuk mendapatkan energi, tubuh mengambil alternative
lain yaitu dengan menggunakan simpanan glikogen (cadangan makanan) yang terdapat
dalam hati atau otot. Proses glikogenolisis ini terjadi dalam tubuh jika kadar glukosa
dalam tubuh sudah mulai kekurangan akan kandungan glukosa akibat berbagai aktivitas
baik dalam maupun luar tubuh. Aktivitas dari luar tubuh seperti berlari, berjalan,
bersepeda, berenang, dll. Sedangkan aktivitas dari dalam tubuh sendiri meliputi proses
respirasi, pencernaan, sistem kerja syaraf, dll.
Proses glikogenolisis jika terjadi secara terus menerus akan dapat menyebabkan
kerusakan pada fungsi liver. Kerusakan pada fungsi liver akan mneyebabkan penyakit
yang sebagian besar tidak dapat diobati dan berakhir dengan kematian. Penyakit liver
adalah penyakit yang sering timbul pada mereka yang pekerja keras tetapi tidak
mempunyai sumber energi yang banyak. Kekurangan sumber energi terjadi karena para
pekerja yang workalkoholik itu terkadang lupa makan tepat waktu sehingga kebutuhan
tenaga untuk melakukan kerja sangat banyak tetapi asupan energi kurang dan tidak dapat
memenuhi kebutuhan. Akhirnya untuk dapat memenuhi kebutuhan energi tersebut, tubuh
terpaksa harus merubah glikogen menjadi glukosa sehingga terjadilah peristiwa
Glikogenolisis.
Dalam proses glikogenolisis menjadi glukosa 1 fosfat ada tiga enzim yang
mengkatalisasi yaitu:
1. Glikogen fosforilase yaitu perubahan Glikogen (α 1,4 glikosidik) menjadi Glukosa
1-P.
2. Transferase yaitu memindahkan 3 residu glukosa cabang lain lebih peka difosrilasi
3. Debranching enzyme ( α 1,6 gilokosilase) yaitu pemutus cabang α 1.6 glikosidik
Tahap awal penguraian yaitu Penghapusan glukosa dari ujung glikogen non-
reduksi dengan menggunakan fosfat anorganik (Pj). Reaksi ini tidak melibatkan UDP-
glukosa ataupun glikogen sintase, dan enzimnya adalah glikogen fosforilase yang
digunkan glikogen fosforilase memutus rantai (α1,4) untuk menghasilkan glukosa-1-
fosfat. Glikogen fosforilase berhenti bekerja ketika telah menyisakan empat residu
glukosa dari titik cabang. Kemudian Enzim transferase akan memindahkan 3 residu
glukosa menuju ujung cabang yang lain,proses ini akan menyisakan satu residu glukosa
pada titik cabang yang terikat dengan ikatan 1-6 glikosidik. Debranching enzyme atau
enzim pemecah cabang ( 1-6 glukosidase) akan membebaskan glukosa pada titik cabang
dan melepaskannya dalam bentuk glukosa (bukan glukosa 1-fosfat seperti pada reaksi
pertama). Selanjutnya glukosa 1- fosfat diubah menjadi glukosa 6-fosfat oleh enzim yang
sama seperti pada reaksi kebalikannya (glikogenesis) yaitu fosfoglukomutase. Tahap
reaksi berikutnya adalah pembentukan glukosa dari glukosa 6-fosfat. Berbeda dengan
reaksi kebalikannya dengan glukokinase, dalam reaksi ini enzim lain, glukosa 6-
fosfatase, melepaskan gugus fosfat sehigga terbentuk glukosa.
Daftar pustaka
Murray. K. 2002. Harper Biochemestry, twenty fth edition. Mc Graw Hill Companie; New York.
Wahjuni, Sri. 2013. Metabolisme Biokimia. Denpasar: Udayana University Press. ISBN: 978-
602-7776-60-9.