Anda di halaman 1dari 46

KARBOHIDRAT,

REAKSI KIMIA DAN DASAR


METABOLISME

IIS INAYATI
LAB. BIOKIMIA DAN BIOMOLEKULER
METABOLISME

Dalam metabolisme dikenal 2 macam reaksi, yaitu :


1. Anabolisme : Reaksi pembentukan dari molekul kecil menjadi
molekul besar, membutuhkan ATP
Contoh : sintesis protein.

2. Katabolisme: Reaksi pemecahan dari molekul kecil atau proses


oksidasi yang melepaskan energi, biasanya dalam bentuk
fosfat energi tinggi
Contoh : rantai respirasi dan osforilasi oksidatif
Karbohidrat merupakan salah satu sumber makanan terbesar
Polisakarida dihidrolisis secara bertahap oleh enzim pencernaan
menjadi monosakarida
Karbohidrat menjadi sumber energi setelah mengalami hidrolisis
menjadi glukosa dan dioksidasi, sehingga glukosa merupakan
karbohidrat paling penting, berfungsi sebagai bahan penghasil energi

Glukosa + O2 H2O + CO2 + energi

Karbohidrat dapat diubah menjadi :


Lemak (melalui proses lipogenesis)
Asam amino glukogenik non esensial [substrat (golongan
keto-acid) : pyruvat, malat, α-ketoglutarat]

Karbohidrat (ribosa) merupakan prazat nukleotida


Glikogen berperan sebagai cadangan energi
Jenis karbohidrat lain bergabung bersama lipid/protein membentuk
kompleks supramolekul atau struktur lain
GLUKOSA DARAH
Glukosa merupakan bentuk KH dalam makanan yang diserap dalam jumlah
besar ke dalam darah serta dikonversikan di dalam hati, dan semua jenis
KH lainnya dapat dibentuk di dalam tubuh dari glukosa.

Glukosa dapat diubah menjadi jenis KH lain yang mempunyai fungsi


spesifik, misalnya:
▪ glikogen untuk cadangan energi
▪ ribosa untuk sintesis asam nukleat
PENCERNAAN KH

Di mulut amilase menghidrolisa pati jadi dekstrin (tdk berarti


karena sebentar)
Di usus halus amilase dr pankreas mencerna pati jadi dekstrin
& maltosa, kemudian di mikrovili :
Maltosa (dg maltase) ---> 2 mol glukosa
Sukrosa (dg sukrase) -->1 mol glukosa+1 mol frukt
Laktosa (dg laktase) 1 mol glukosa + 1 mol galaktosa
Setelah 1-4 jam makan serat usus besar, ada yg difermentasi
jadi gas flatus, ada yg diserap kembali u/ digunakan tubuh
Fruktosa diserap secara pasif difusi, glukosa & galaktosa
secara transport aktif dgn pompa Na
PENCERNAAN DAN PENYERAPAN KARBOHIDRAT
PENGATURAN GLUKOSA DARAH
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KADAR GLUKOSA DARAH

Menurunkan
Meningkatkan

ABSORBSI DARI USUS GLIKOGENESIS

LIPOGENESIS
GLIKOGENOLISIS GLUKOSA DARAH
(HEPAR) OKSIDASI ENERGI

SINTESIS MAKROMOLEKUL
GLUKONEOGENSIS
(HEPAR) EKSRESI KE URINE
Pada garis besarnya proses metabolisme karbohidrat dalam tubuh adalah sebagai
berikut :

1. Glukosa dioksidasi menjadi piruvat pada pada keadaan aerob


dan menjadi laktat pada keadaan anaerob, untuk menghasilkan
ATP.
Proses ini disebut sebagai Glikolisis Embeden Meyerhof

2. Oksidasi asetil Co-A yang selanjutnya memasuki Siklus Trikarboksilat (TCC)


yang merupakan jalan akhir dari oksidasi karbohidrat, lemak dan protein,
dimana asetil CoA dioksidasi sempurna menghasilkan CO2 ,H2O dan energi
(ATP).
Proses ini disebut Siklus Trikarboksilat (TCC) /Siklus Asam Sitrat

3. Glukosa dapat pula dioksidasi untuk menghasilkan pentosa untuk sintesa


asam nukleat dan NADPH untuk asam lemak, steroid yang kemudian melalui
triosa dapat masuk kejalan reaksi glikolisis.
Proses ini disebut sebagai HMP Shunt.
4. Sintesa Glikogen yang berasal dari Glukosa
Proses ini disebut Glikogenesis

5. Pemecahan glikogen, hasil akhir pada hepar adalah glukosa


untuk dilepas ke darah, sedangkan hasil akhir pada otot adalah
laktat dan piruvat.
Proses ini disebut sebagai Glikogenolisis.

6.Apabila sumber karbohidrat tidak terpenuhi oleh bahan-bahan


makanan, maka tubuh dapat mensintesanya dari bahan-bahan
non karbohidrat, misalnya asam amino glukogenik, laktat,
gliserol dan propionat terutama untuk sel darah merah dan otak.
Proses ini disebut sebagai Glukoneogenesis.
METABOLISME KH

Tepung, gula sederhana, serat feses


Sal cerna

Galaktosa, fruktosa, glukosa


Lewat pemb drh portal
Hati Glikogen hati Hexose (phosphorilase) Galaktosa &
fruktosa
diubah jadi
As piruvat As laktat
glukosa
Siklus krebs + NH2 As amino (alanine) As lemak

CO2 + H2O + ATP


Darah Glukosa ( > 180 mg%) urine

As laktat
Glikogen Phosphorilase glukosa
Otot otot Siklus kreb CO2 + H2O + ATP
As laktat As piruvat
GLIKOLISIS
EMBDEN MAYERHOFF

Proses glikolisis terjadi di sitoplasma semua sel jaringan/organ. Enzim


heksokinase memfosforilasi glukosa menjadi glukosa 6P (reaksi 1 ) yang
memerlukan ATP dan Mg++, kemudian isomerasi glukosa 6P ini menjadi
fruktosa 6P oleh enzim glukosa 6P isomerase (reaksi 2 ), yang selanjutnya
fosforilasi menjadi fruktosa 1,6 bifosfat (reaksi 3 ).

https://youtu.be/uWOURkrxpH4
Aldose/aldolase akan memecah fruktosa 1,6 bifosfat menjadi
gliseraldehid 3P dan dihidroksiaseton fosfat (rekasi 4) yang oleh
triosefosfat isomerase menjadi gliseraldehid 3P (reaksi 5 ) oksidasi
gugus aldehid dengan pereduksi NAD+ (menjadi NADH bersama
dengan pengikatan fosfat inorganik menghasilkan 1,3 bifosfogliserat
yang dikatalisis oleh 3 fosfogliserat dehidrogenase (reaksi 6 )
selanjutnya fosfogliserat kinase mengkonversi 1,3 bifosfogliserat
menjadi 3 fosfogliserat yang menghasilkan ATP (reaksi 7 ) yang
kemudian mengalami mutasi menjadi 2 fosfogliserat oleh enzim
fosfogliserat mutase.(reaksi 8)
Hidratasi oleh enolase pada 2 foafogliserat menghasilkan fosfoenol
piruvat (reaksi 9) dan akhirnya piruvat kinase merubah secara
irreversible menjadi piruvat (reaksi 10), hasil akhir glikolisis dalam
suasana aerobik.

Apabila suasananya anaerobik maka piruvat ini akan direduksi oleh


laktat dehidrogenase yang memerlukan NADH.
ENZYME REGULASI DALAM
GLIKOLISIS

Ada 3 enzim regulator dalam Glikolisis :


1.Hexokinase
2.Phosphofruktokinase
3.Pyruvat kinase

Regulasi terjadi akibat respon dari :


1.produksi ATP,
2.Penyediaan bahan baku untuk sintesis biomolekul
3.Tujuan menurunkan kadar glukosa darah,

Ketika gula darah turun, glikolisis dihentikan di hati untuk memungkinkan


proses sebaliknya, glukoneogenesis. Dalam glikolisis, reaksi dikatalisis oleh
heksokinase, fosfofruktokinase, dan kinase piruvat. Dalam jalur
metabolisme, enzim tersebut berperan sebagai kontrol
SIKLUS ASAM SITRAT
(CREB’S CYCLE)/ TCA / TCC

•Adalah sekwen reaksi yang membentuk siklus dimana asetil CoA


dioksidasi secara sempurna menghasilkan molekul H2O, CO2, dan ATP.
•Prosesnya terjadi di dalam mitokondria di hampir semua sel (kecuali
eritrosit), sebab sistem enzimnya dijumpai dalam mitokondria.
•Fungsi: mempertahankan sumber utama ATP pada oksidasi glukosa
(90%)

Oksidasi asetil koA ini merupakan penghasil ATP utama dalam tubuh.
Sitrat
Mula-mula piruvat mengalami dekarboksilasi oksidatif menjadi asetil koA
oleh enzim piruvat dehidrogenase kompleks

Asetil koA berkondensasi dengan oksaloasetat dan melepaskan koA,


dikatalisis oleh sitrat sintase (reaksi 1), enzim akonitase mengisomerisasi
sitrat menjadi isositrat (reaksi 2). Oleh isositrat dehidrogenase isositrat
mengalami dehidrogenisasi menjadi αketoglutarat (reaksi 3) yang
memerlukan NAD+ (menjadi NADH).
α ketoglutarat mengalami oksidatif dehidrogenase menjadi suksinil
koA oleh isositrat dehidrogenase yang memerlukan NAD+ dan
koA (reaksi 4), kemudian suksinil koA akan melepaskan koA, dan
fosforilasi GDP menjadi GTP oleh enzim tiokinase menjadi
suksinat (reaksi 5 )

Suksinat akan mengalami dehidrogenasi yang memerlukan FAD+


menjadi fumarat oleh enzim suksinat dehidrogenase ( reaksi 6 )
yang selanjutnya oleh fumarase dihidrolisis menjadi malat (reaksi 7)
dan akhirnya malat mengalami dehidrogenasi menjadi oksaloasetat
kembali yang juga mengahasilkan NADH.(reaksi 8)
GLIKOGENESIS (SINTESA)

Glikogen merupakan polimer dari glukosa, suatu makromolekul yang


berperan sebagai cadangan energi yang dapat dipecah secara cepat menjadi
glukosa 6P yang kemudian memasuki glikolisis/ siklus asam sitrat

Glikogen disintesa dari glukosa 6P, proses ini terjadi di sitosol jaringan hati
dan otot yang kemudian disimpan di jaringan tersebut sebagai granula-granula
glikogen.

Mula-mula terjadi mutasi glukosa 6P menjadi glukosa 1P yang dikatalisis oleh


fosfoglukokinase.
Glukosa 1P diaktifkan dengan terjadinya hidrolisa UTP (uridin tripfosfat) oleh
glukosa glukosa 1P uridilik transferase membentuk uridin difosfoglukosa
(UDPG) suatu glukosa yang diaktifkan dan yang menjadi substrat enzim
glikogen sintetase.
•Ikatan terjadi antara gugus hidroksil pada C4 glukosa unit terminal
pada rantai polimerik dengan oksigen pada C1 α isomer dari UDP
glukosa, ikatan merupakan (1-4) glikosidik,. pada awal reaksi terjadi
perpanjangan rantai pada suatu glikogen primer

• Ikatan cabang terbentuk dengan ikatan α (1-6) glikosidik yang terjadi


bila rantai lurus telah bertambah minimal 11, maka branching enzyme
memindahkan minimal 6 glukosa ke rantai tetangga membentuk
ikatan α (1-6) (suatu ikatan cabang).
GLIKOGENOLISIS
(DEGRADASI)

•Terjadi dalam sitoplasma terutama di hati dan otot

•Glikogenolisis yang terjadi di hati merupakan sumber glukosa darah


dan di otot berakhir pada glukosa 6P yang kemudian masuk ke
glikolisis untuk sumber energi otot itu sendiri

•Glikogenolisis terjadi dengan jalur reaksi berbeda dengan sintesisnya


• Step pertama di katalisis oleh glikogen fosforilase dimana terjadi
pemecahan ikatan α (1-4) terminal, yang akan menghasilkan
molekul glikogen yang berkurang 1molekul glukosa 1P.

• Glukosa 1P bermutasi menjadi glukosa 6P oleh enzim


fosfoglukomutase

• Bila telah tersisa 4 glukosa rantai lurus dari percabangan maka 3


diantaranya dipindahkan ke rantai tetangga dan menyisakan 1
molekul glukosa dengan ikatan cabang.
•Enzim (1-6) glukosidase (debranching enzyme) akan menghidrolisis
ikatan cabang ini, melepaskan 1 molekul glukosa. Enzim glukosa 6
fosfatase akan menghidrolisis glukosa 6P menjadi glukosa.

•Di jaringan hati, enzim glukosa 6 fosfatase ini akan menghidrolisa


glukosa 6P menjadi molekul-molekul glukosa, yang kemudian akan
disebarkan ke seluruh tubuh melalui peredaran darah. Hati
mempunyai fungsi utama mempertahankan kadar gula darah.
•Pada peningkatan gula darah setelah makan, hati akan mengambil
dengan kapasitas tinggi dan mengubah menjadi glikogen untuk
mengantisipasi bila terjadi kekurangan intake gula (puasa larut malam)

•Bila gula darah menurun setelah puasa/olah raga berat, hati akan
memobilisasi glikogen sebagai akibat rangsangan glukagon/epinefrin
dan melepaskan glukosa ke darah.

•Bila ketersediaan glikogen dalam hati habis maka hati dan ginjal
memulai aktivitas glukoneogenesis.
INGAT…!

Di jaringan otot tidak dijumpai glukosa 6 fosfatase ini,


sehingga hasil akhir glikogenolisis akan berakhir pada
glukosa 6P yang selanjutnya memasuki glikolisis (sebagai
sumber energi jaringan otot sendiri).
HMP SHUNT/PENTOSE PHOSPHATE PATHWAY

•Pada mamalia HMP shunt mengoksidasi glukosa menghasilkan NADPH


(untuk sintesa asam lemak, kolesterol, dan steroid) dan pentosa (ribose
5P) untuk sintesa asam nukleat.

•Terjadinya di dalam sitoplasma sel-sel dengan aktifitas prosesnya


memerlukan NADPH (misalnya adipose, kelenjar steroid, hati) dan yang
memerlukan pentosa untuk sintesa asam nukleat pada sel-sel yang aktif
membelah seperti ovarium, testis dan lain-lain.

•HMP shunt dimulai dengan dehidrogenasi glukosa 6P oleh glucose 6P


dehidrogenase yang menghasilkan 6 fospo glukonat (suatu bentuk
laktone – ester siklik) dan NADPH (dari NADP), selanjutnya oleh fosfo
glukonat dehidrogenase dihasilkan ribosa 5P/C5 dan transketolase
menghasilkan sedoheptulosa 1P
Reaksi-reaksi pada ribolusa 5 P yang dikatalisis oleh enzim
isomerase/epimerase dan dilanjutkan oleh transketolase
menghasilkan sedoheptulosa P, kemudian enzim transaldolase
dan transketolase akan menghasilkan zat-zat fruktosa 6P dan
gliseraldehid (zat-zat intermediate glikolisis) dan akhirnya akan
menjadi glukosa 6P kembali.
GLUKONEOGENESIS

•Suatu rekasi anaboliK yang mensintesa glukosa dari zat nonkarbohidrat


(laktat, asam amino, gliserol, propionil koA)

•Terjadinya di jaringan hati dan ginjal, diawali di dalam mitokondria dan


diakhiri di sitosol

•Fungsi: mempertahankan glukosa darah pada saat glikogen di hati


menipis/habis untuk mempertahankan sel-sel yang sensitif terhadap
kekuruangan glukosa (sel darah merah dan otak)
• Glukoneogenesis tidak dapat dikatakan merupakan kebalikan glukolisis
karena adanya 3 reaksi yang irreversible (tidak bolak-balik),
heksokinase,fosfofruktokinase, dan piruvat kinase.

• Sehingga pada glikoneogenesis diperlukan enzim yang mem-bypass


reaksi irreversible tersebut, yaitu piruvat karboksilase, malat
dehidrogenase, pentosa (intra/ekstramitokondria) / fosfoenol piruvat
karboksilase, fruktosa 1,6 bifosfatase dan glukosa 6 fosfatase.

• Reaksi yang irreversible ini merupakan bagian reaksi yang penting untuk
regulasi baik glikolisis maupun glukoneogensis.
Kadar glukosa darah:
▪ Puasa : 70-110 mg/dL
▪ 2 jam PP : <140 mg/dL
▪ sewaktu : <180 mg/dL

< normal: Hipoglikemia > normal: Hiperglikemia


BEBERAPA HORMON YANG MEMPENGARUHI KADAR GLUKOSA
DARAH :

✔ Adrenalin, glukagon & ACTH meningkatkan kadar glukosa darah


✔ Insulin menurunkan kadar glukosa darah

Hormon2 ini berperan dalam merangsang/menghambat aktivitas enzim2


yang bekerja pada metabolisme KH

Insulin selain merangsang/menghambat aktivitas enzim metab KH, yang


penting hormon ini berperan thd masuknya glukosa ke dalam sel
HORMON INSULIN

Hormon insulin membantu proses metabolism KH


Dihasilkan oleh beta sel pulau langerhans (pankreas)
Fungsinya :
1. Merangsang pembentukan glikogen di hati
2. Transport aktif glukosa ke dalam sel
3. Merubah glukosa menjadi asam lemak
▪ Pada saat Intake KH banyak, glukosa darah meningkat,
merangsang proinsulin menjadi insulin, selanjutnya terjadi
proses glikolisis hingga kebutuhan energi terpenuhi.

▪ Bila energi (ATP) berlebih tjd peningkatan ratio ATP/ADP


mempengaruhi reaksi irreversible sehingga reaksi berjalan
ke arah glikogenesis, dan menghambat reaksi glikolisis.

▪ Bila ratio ATP/ADP menurun, maka terjadi reaksi ke arah


sebaliknya (glikogenolisis dan glukoneogenesis).
HUBUNGAN GLIKOLISIS DENGAN LIPOGENESIS

•Bila intake KH banyak, kebutuhan energi telah berlebih, maka perubahan


di(OH)aseton fosfat menjadi Glyseraldehid 3 Posfat tidak aktif, dan diubah
menjadi α-gliserol fosfat yang akan menangkap asam lemak membentuk
TAG

•Pada keadaan kelaparan/starvasi, di(OH)aseton fosfat yang telah diubah


menjadi TAG, akan menjadi D-gliseraldehid 3P oleh enzim triosefosfat
isomerase dan kekurangan energi dipenuhi.
REGULASI

• Gluconeogesesis dibatasi oleh ketersediaan glikogen (Glikogenolisis) terutama di


hati. Bila glikogen habis, glukoneogenesis hanya menyediakan glukosa untuk
eritrosit dan otak.
• Perubahan asam amino glukogenik menjadi piruvat dibatasi oleh ketersediaan asam
amino terutama dari otot dan protein darah (albumin)
• Lactat berasal dari eritrosit, otot dan otak. Perubahan lactat menjadi pyruvat dibatasi
oleh kejenuhan lactate dehydrogenase terutama di hati.
• Keton bodies digunakan untuk β-oksidasi di jaringan ekstra hepater (otot). Proses
pembentukan keton bodies (ketogenesis) dibatasi oleh ketersediaan succinyl CoA
(donor CoA) yang berasal dari oksidasi asam amino glukogenik
glucose

Blood

Hepatocyte
Fatty acid
glucose
β-oxidation

Gluconeogenesis

Glicolysis
Energi

Acetyl-CoA Pyruvate
e
si gen

TC

Lactate dehydrogenase
to
s

C
Ke

Ketone Bodies CO2 + H2O Glucogenic Asam Amino Lactate


(terutama Albumin)
SELAMAT
BELAJAR…

Anda mungkin juga menyukai