Anda di halaman 1dari 44

Metodologi Penelitian

ONLY FOR NURSING

MUHAJRIN
(2001A017)

S1 KEPERAWATAN
STIKES YAYASAN PENDIDIKAN IRNA KARYA
MAKASSAR
2021
DAFTAR ISI

S1 Keperawatan |Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yapika Makassar 1


A. PENGERTIAN METODOLOGI PENELITIAN............. 3
B. JENIS-JENIS METODOLOGI PENELITIAN................. 3
C. MASALAH PENELITIAN.................................................. 13
1. JUDUL PENELITIAN.................................................... 14
2. BAB I PENDAHULUAN................................................. 14
3. BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................... 16
4. BAB III METODOLOGI PENELITIAN...................... 30
5. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN......................... 31
6. BAB V PENUTUP........................................................... 32
7. KAJIAN PUSTAKA DAN DAFTAR PUSTAKA........ 32
DAFTAR PUSTAKA................................................................. 32
SOAL TUGAS............................................................................. 33
SOAL MID TEST........................................................................ 39

Metodologi Penelitian

S1 Keperawatan |Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yapika Makassar 2


A. Pengertian Metodologi Penelitian

Metode Penelitian adalah tata cara bagaimana suatu penelitian


akan dilaksanakan. Metode penelitian ini sering dikacaukan dengan
prosedur penelitian atau teknik penelitian. Hal ini disebabkan karena
ketiga hal tersebut saling berhubungan dan sulit dibedakan. Metode
penelitian membicarakan mengenai tata cara pelaksanaan penelitian,
sedangkan prosedur penelitian membicarakan alat-alat yang
digunakan dalam mengukur atau mengumpulkan data penelitian.
Dengan demikian, metode penelitian melingkupi prosedur penelitian
dan teknik penelitian.

Menurut Nazir, seorang peneliti sebelum melaksanakan penelitian,


sebaiknya menjawab terlebih dahulu tiga buah pertanyaan, yaitu :

1. Urutan kerja apakah yang harus dilakukan dalam melaksanakan


penelitian ?
2. Alat-alat apakah yang akan digunakan dalam mengukur atau
mengumpulkan data ?
3. Bagaimana melakukan penelitian tersebut ?

B. Jenis-jenis Metode Penelitian

Jenis jenis metode penelitian terkait dengan jenis penelitiannya


sendiri sebagai berikut :

1. Metode Historis
Metode historis merupakan salah satu dari jenis jenis metode
penelitian. Metode historis bertujuan untuk merekonstruksi masa
lalu secara sistematis dan obyektif dengan mengumpulkan,
menilai, memverifikasi dan mensintesiskan bukti untuk

S1 Keperawatan |Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yapika Makassar 3


menetapkan fakta dan mencapai konklusi yang dapat
dipertahankan, seringkali dalam hubungan hipotesis tertentu.
Dengan metode historis, seorang ilmuwan sosial peneliti
historis yaitu orang yang mengajukan pertanyaan terbuka
mengenai peristiwa masa lalu dan menjawabnya dengan fakta
terpilih yang disusun dalam bentuk paradigma penjelasan. Dengan
demikian, penelitian dengan metode historis merupakan penelitian
yang kritis terhadap keadaan-keadaan, perkembangan, serta
pengalaman di masa lampau dan menimbang secara teliti dan
hati-hati terhadap validitas dari sumber-sumber sejarah serta
interprestasi dari sumber-sumber keterangan tersebut.
2. Metode Deskriptif
Metode deskriptif merupakan salah satu dari jenis jenis
metode penelitian. Metode penelitian deskriptif bertujuan untuk
mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan
gejala yang ada, mengidentifikasi masalah atau memeriksa kondisi
dan praktek-praktek yang berlaku, membuat perbandingan atau
evaluasi dan menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam
menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman
mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu
yang akan datang.
Dengan demikian metode penelitian deskriptif ini digunakan
untuk melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik
populasi tertentu atau bidang tertentu, dalam hal ini bidang secara
aktual dan cermat. Metode deskriptif bukan saja menjabarkan
(analitis), akan tetapi juga memadukan. Bukan saja melakukan
klasifikasi, tetapi juga organisasi. Metode penelitian deskriptif pada
hakikatnya adalah mencari teori, bukan menguji teori. Metode ini
menitikberatkan pada observasi dan suasana alamiah.

S1 Keperawatan |Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yapika Makassar 4


3. Metode Korelasional
Metode korelasional merupakan salah satu dari jenis jenis
metode penelitian. Metode korelasional merupakan kelanjutan
metode deskriptif. Pada metode deskriptif, data dihimpun, disusun
secara sistematis, faktual dan cermat, namun tidak dijelaskan
hubungan diantara variabel, tidak melakukan uji hipotesis atau
prediksi. Pada metode korelasional, hubungan antara variabel
diteliti dan dijelaskan. Hubungan yang dicari ini disebut sebagai
korelasi. Jadi, metode korelasional mencari hubungan di antara
variabel-variabel yang diteliti.
Tujuan metode korelasi yaitu untuk meneliti sejauh mana
variabel pada satu vektor yang berkaitan dengan variasi pada
vektor lainnya. Jika pada metode ini, hanya dua variabel yang
dihubungkan, maka disebut korelasi sederhana dan jika lebih dari
dua variabel dihubungkan disebut korelasi berganda. Pada metode
ini, pencarian hubungan (korelasi) antara dua variabel
menggunakan koefisiesn korelasi atau koefisien determinasi.
4. Metode Eksperimental
Metode eksperimental merupakan salah satu dari jenis-jenis
metode penelitian. Metode eksperimental merupakan metode
penelitian yang memungkinkan peneliti memanipulasi variabel dan
meneliti akibat-akibatnya. Pada metode ini variabel-variabel
dikontrol sedemikian rupa, sehingga variabel luar yang mungkin
mempengaruhi dapat dihilangkan.
Metode eksperimental bertujuan untuk mencari hubungan
sebab akibat dengan memanipulasikan satu atau lebih variabel,
pada satu atau lebih kelompok eksperimental dan membandingkan
hasilnya dengan kelompok kontrol yang tidak mengalami
manipulasi. Manipulasi adalah mengubah secara sistematis sifat-
sifat atau nilai-nilai variabel bebas. Kontrol merupakan kunci

S1 Keperawatan |Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yapika Makassar 5


metode eksperimental, sebab tanpa kontrol manipulasi dan
observasi akan menghasilkan data yang meragukan.
5. Metode Kuasi Eksperimental
Metode kuasi eksperimental merupakan salah satu dari jenis
jenis metode penelitian. Metode kuasai eksperimental hampir
menyerupai metode ekperimental, hanya pada metode ini, peneliti
tidak dapat mengatur sekehendak hati variabel bebasnya.
Metode kuasi eksperimental mempunyai dua ciri, yaitu
sebagai berikut :
1) Peneliti tidak mampu meletakkan subjek secara random pada
kelompok eksperimental atau kelompok kontrol. Yang dapat
dilakukan peneliti adalah mencari kelompok subjek yang
diterpa variabel bebas dan kelompok lain yang tidak
mengalami variabel bebas.
2) Peneliti tidak dapat mengenakan variabel bebas kapan dan
kepada siapa saja yang dikendakinya.

Jenis-jenis Penelitian Kesehatan

Penelitian kesehatan berorientasikan atau memfokuskan


kegiatannya pada masalah-masalah yang timbul dalam bidang
kesehatan/kedokteran dalam sistem kesehatan
Kesehatan itu sendiri terdiri dari dua sub bidang pokok, yakni :
1. Kesehatan individu klinis/pengobatan yang biasanya disebut
kedokteran
2. Kesehatan yang berorientasi pada kesehatan kelompok atau
masyarakat yang bersifat pencegahan yang disebut kesehatan
masyarakat, dimana sub bidangnya meliputi epidemiologi,
pendidikan kesehatan, kesehatan lingkungan, gizi masyarakat
dan sebagainya

S1 Keperawatan |Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yapika Makassar 6


Berdasarkan metodenya penelitian kesehatan dapat digolongkan
menjadi 3 kelompok besar yaitu :
1) Research method
Penelitian survey adalah suatu penelitian yang dilakukan tanpa
melakukan intervensi terhadap subjek penelitian (masyarakat),
sehingga sering disebut penelitian non eksprimen. Dalam
survey penelitian tidak dilakukan terhadap seluruh objek yang
diteliti atau populasi, tetapi hanya mengambil sebagian dari
populasi tersebut (sampel).
Penelitian survey digolongkan menjadi 2 yaitu penelitian survey
yang bersifat deskriptif dan penelitian survey yang bersifat
analitik.
Pada penelitian survey deskriptif, peneliti diarahkan untuk
menguraikan suatu keadaan dalam suatu komunitas atau
masyarakat, contohnya distribusi penyakit dalam suatu
masyarakat dan kaitannya dengan umur, jenis kelamin, dan
karakteristik lain, oleh karena itu penelitian desktiptif sering
disebut exploratory study dimana pada umumnya menjawab
pertanyaan bagaimana (how) .
Pada penelitian survey analitik peneliti diarahkan untuk
menjelaskan suatu keadaan atau situasi misalnya mengapa
penyakit menyebar disuatu masyarakat, mengapa penyakit
terjadi pada seseorang, mengapa masyarakat tidak
menggunakan fasilitas yang telah tersedia. Survey analitik ini
pada umumnya berusaha menjawab pertanyaan mengapa
(what) oleh sebab itu disebut sebagai explanatory study.
Penelitian survey analitik dibedakan menjadi 3 macam yaitu :
(1) Cross sectional (Potong silang) variable sebab dan akibat
yang terjadi pada objek penelitian dikumpulkan secara

S1 Keperawatan |Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yapika Makassar 7


simultan (dalam waktu yang bersamaan) misalnya penelitian
tentang hubungan antara bentuk tubuh dengan hipertensi,
hubungan antara kondisi sanitasi lingkungan dengan
penyakit menular. Pengumpulan data baik variable sebab
(independen) dan variable akibat (dependen) dilakukan
secara bersama atau sekaligus
(2) Retrospective study
Penelitian ini adalah penelitian yang berusaha melihat
kebelakang dimana pengumpulan data dimulai dari efek atau
akibat yang telah terjadi, penelitian ini dimulai dari variable
dependen kemudian dicari variable independen misalnya
Hubungan antara merokok dengan kanker paru-paru, maka
dimulai dari mengumpulkan kasus penderita kanker paru-
paru kemudian dari kasus itu dinyatakan tentang riwayat
merokok pada waktu yang lampau sampai sekarang, dari
sini dapat diketahui berapa persen dari kasus yang merokok,
berapa batang rokok diisap setiap hari, berapa persen kasus
yang tidak merokok, besarnya proporsi yang merokok dan
yang bukan perokok terhadap jumlah kasus tersebut,
sehingga dapat disimpulkan hubungan antara merokok
dengan kanker paru-paru.
(3) Prospective study/Cohort
Penelitian ini adalah penelitian yang melihat kedepan,
dimana dimulai dari variable penyebab atau factor resiko
kemudian diikuti akibatnya pada waktu yang akan datang,
misalnya penelitian tentang hubungan merokok dan kanker
paru-paru yang tidak dimulai dari kasus atau penderita,
tetapi dari orang yang perokok dan bukan perokok, yang
dimulai dari mengambil sampel dari orang perokok dan
bukan perokok, dan diikuti perkembangannya misalnya
selama 15 tahun

S1 Keperawatan |Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yapika Makassar 8


2) Experiment method
Dalam penelitian eksprimen peneliti melakukan percobaan atau
perlakuan terhadap variable independen kemudian mengukur
akibat atau pengaruh percobaan tersebut pada dependen
variable. Penelitian eksprimen bertujuan untuk menguji hipotesis
sebab akibat dengan melakukan intervensi, sehingga penelitin
itu disebut juga intervention studies, macam dari penelitian
eksprimen adalah :
(1) Penelitian dasar, penelitian yang dilakukan untuk memahami
atau menjelaskan gejala yang muncul pada suatu kejadian,
jenis penelitian ini sering juga disebut penelitian murni (pure
research) karna dilakukan untuk merumuskan suatu teori
atau dasar pemikiran ilmiah tentang kesehatan, misalnya
penelitian tentang teori penyebab kanker, dll
(2) Penelitian terapan, penelitian yang dilakukan untuk
memperbaiki atau memodifikasi proses suatu system atau
program dengan menerapkan teori kesehatan yang ada,
penelitian ini disebut juga penelitian operasional, misalnya
penelitian untuk mengembangkan system pelayanan terpadu
di Puskesmas, dll
(3) Penelitian tindakan, penelitian ini dilakukan untuk mencari
dasar pengetahuan praktis guna memperbaiki suatu situasi
untuk keadaan kesehatan masyarakat yang dilakukan
secara terbatas, misalnya penelitian tindakan untuk
meningkatkan kesehatan masyarakat transmigrasi.
(4) Penelitian evaluasi, penelitian ini dilakukan untuk menilai
terhadap suatu pelaksanaan kegiatan atau program yang
sedang dilakukan dalam rangka mencari umpan balik yang
akan dijadikan dasar untuk memperbaiki suatu program atau
system, penelitian evaluasi in terdiri dari tinjauan (reviews)
dan pengujian (trials), contoh penelitian tinjauan misalnya

S1 Keperawatan |Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yapika Makassar 9


penelitian untuk mengevaluasi keberhasilan program
imunisasi, program perbaikan sanitasi lingkungan, program
KB, dll, serta penelitian pengujian contohnya penelitian
pengujian keampuhan dari suatu produk obat baru atau
system pengobatan lain.

Ditinjau dari segi tujuan, penelitian kesehatan terdiri atas :

- Penelitian Eksploratif bertujuan menemukan problematika


baru dalam dunia kesehatan/kedokteran
- Penelitian Pengembangan bertujuan untuk mengembangkan
pengetahuan atau teori baru dibidang kesehatan/kedokteran
- Penelitian Verifikatif bertujuan untuk menguji kebenaran
suatu teori dalam bidang kesehatan atau kedokteran

Ditinjau dari segi tempat atau sumber data dimana penelitian itu
dilakukan dibedakan menjadi 3 yaitu :

- Penelitian perpustakaan dilakukan hanya dengan


mengumpulkan data dari buku literature, laporan, dan
dokumen diperpustakaan, termasuk data rekam medis
- Penelitian laboratorium, pada umumnya dilakukan di
laboratorium yang digunakan dalam penelitian klinis
- Penelitian lapangan dilakukan di masyarakat, dan
masyarakat sebagai objek penelitian seperti dalam penelitian
kesehatan masyarakat.

Metode ilmiah adalah metode yang menggunakan kebenaran


ilmiah. Disebut ilmiah jika bersistem, bermetode, berobyektifitas,
berlaku umum (universal).
Langkah-langkah mengadakan penelitian
a. Memilih masalah
b. Studi pendahuluan

S1 Keperawatan |Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yapika Makassar 10


c. Merumuskan masalah
d. Merumuskan kerangka dasar
e. Merumuskan hipotesis
f. Memilih pendekatan
g. Menentukan variabel
h. Menentukan sumber data
i. Menyusun instrumen
j. Pengumpulan data
k. Analisis data
l. Menarik kesimpulan
m. Menulis laporan.

C. Masalah penelitian
Sesuatu yang menjadi sasaran penelitian biasanya disebut
masalah penelitian, yang akan selanjutnya diangkat menjadi judul
penelitian, dan menggambarkan kaitan antar dua variabel atau lebih.
Tidak semua masalah layak diangkat menjadi masalah penelitian.

Variabel
Besaran (quantity) adalah sesuatu yang mempunyai besar
(magnitude) atau ukuran. Ada dua jenis besaran ;
a. Tetapan atau konstanta yaitu besaran yang besarnya tetap,
tertentu
b. Perubah atau variabel yaitu besaran yang besarnya berubah-
ubah, bervariasi, membentuk sekumpulan data atau informasi

Dua variabel atau lebih hanya dapat dibandingkan atau dibedakan,


apabila teoritik memang layak dibandingkan, dihubungkan, apabila
teoritik memang layak dihubungkan.

Macam-macam variabel

S1 Keperawatan |Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yapika Makassar 11


Dilihat dari konsepnya ada 2 ;

1. Variabel fakta yaitu variabel yang dalam menjaring datanya


(instrumennya) tidak memerlukan teori.
2. Variabel konstruk (konsep) yaitu variabel yang dalam menjaring
datanya (instrumennya) memerlukan teori dan konsep yang
dijabarkan kedalam indikator-indikator untuk menyusun butir-butir
pertanyaan.

Dilihat dari hubungan fungsionalnya ada 2 ;

1. Variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi variabel lain


2. Variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain.

Macam-macam data
Data (informasi) yang merupakan variasi dari variabel dibedakan atas;
1. Data kualitatif yaitu data yang dinyatakan dengan atribut
2. Data kuantitatif yaitu data yang dinyatakan dengan bilangan.
Data kuantitatif dibedakan lagi menjadi ;
a. Data kontinum/interval/rasio yaitu data yang disajikan dengan
bilangan rasional (bulat dan pecah)
b. Data deskrit yaitu data yang dapat dinyatakan dengan bilangan
bulat. Dibagi lagi menjadi ;
1) Data nominal/datafrekuensi, terdiri dari
 Data dikotomi ; murni dan buatan
 Data multikotomi
2) Data ordinal/peringkat/ranking.

Macam-macam Penelitian
Ada 2 macam penelitian :

S1 Keperawatan |Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yapika Makassar 12


1. Penelitian kuantitatif; yang mengacu pada context of justification,
pada dasarnya menguji teori yang berkaitan dengan masalah
penelitian melalui kerangka berpikir yang dirumuskan dalam
hipotesis penelitian. Hasil penelitian kuantitatif dapat digene-
ralisasikan. Penelitian kuantitatif antara lain ;
a. Survei ; yang dapat berupa penelitian korelasional dan
penelitian evaluatif
b. Eksperimen ; yang dapat berupa uji perbedaan.
2. Penelitian kualitatif/naturalistik; yang mengacu pada context of
discovery, pada dasarnya mengharapkan penemuan sesuatu yang
nantinya dapat diangkat menjadi hipotesis bagi penelitian
selanjutnya. Hasil penelitian kualitatif tidak dapat digeneralisasi-
kan. Penelitian kualitatif antara lain ;
a. Penelitian kasus ; seperti penelitian kelas (classroom
research) yang sifatnya terbatas
b. Kaji tindak (action research)

Masalah Penelitian
Masalah penelitian menurut Notoatmodjo (2002) merupakan suatu
kesenjangan atau gap antara yang seharusnya dengan apa yang
terjadi tentang sesuatu hal, atau antara kenyataan yang ada, atau
terjadi yang seharusnya ada atau terjadi serta antara harapan dan
kenyataan. Masalah penelitian dapat timbul dari berbagai macam,
antara lain pengalaman pribadi, dedukasi dan teori, membaca buku,
keadaan sosial politik, dan situasi praktis ;
a. Pengalaman pribadi yaitu dapat menjadi sumber masalah
penelitian yang sangat baik, khususnya bagi peneliti pemula
b. Dedukasi dari teori penelitian, dan teori tingkah laku juga
merupakan permasalahan yang baik,
c. Membaca buku, sumber permasalahan lainnya adalah membaca
literatur yang menarik perhatian peneliti, menarik dapat dilihat dari

S1 Keperawatan |Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yapika Makassar 13


segi ketertarikan dengan bidang keahliannya atau dengan isu-isu
tersebut, setelah menjadi polemik ditengah-tengah masyarakat.

Sistematika Penelitian
1. Judul penelitian
2. Bab I, Bab Pendahuluan meliputi :
Rumusan masalah
3. Bab II
Landasan teori
Kerangka berpikir
Hipotesis
4. Bab III meliputi
Metode penelitian
Rancangan penelitian
Teknik pengambilan sampel
Teknik pengumpulan data.
5. Bab IV meliputi
Hasil penelitian
Pembahasan
6. Bab V meliputi
Kesimpulan, dan
Saran.
1. Judul Penelitian
Judul penelitian ; menggambarkan interaksi antar dua variabel
atau lebih, baik membedakan (pengaruh) atau menghubungkan
(keterkaitan).
2. Bab I Pendahuluan
Pendahuluan merupakan bab pertama dari karya tulis yang
berisi jawaban apa dan mengapa penelitian itu perlu dilakukan.
Bagian ini akan memberikan gambaran mengenai topik penelitian
yang hendak disajikan. Oleh karena itu, pada bab pendahuluan

S1 Keperawatan |Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yapika Makassar 14


memuat latar belakang masalah, rumusan masalah, dan tujuan
penelitian.
Bagian-bagian dalam Bab Pendahuluan
a) Latar belakang masalah
Bagian ini memuat jawaban atas pertanyaan ‘Mengapa
penelitian ini perlu dilakukan ?’.
Pada bagian ini penulis harus menguraikan apa yang
menjadi ketertarikannya pada objek yang diteliti. Oleh karena
itu kepekaan untuk memperhatikan fenomena-fenomena yang
mutakhir dibidang yang sedang ditekuni menkadi kebutuhan.
Tidak jarang sebuah makalah atau karya tulis ilmiah mendapat
sambutan hangat karena membahas topik-topik yang sedang
hangat.
Latar belakang masalah merupakan uraian informasi
seiring dengan timbulnya masalah penelitian tersebut, perlu
dicari untuk mengetahui kedudukan masalah dengan pasti.
Selain itu paparan singkat tentang teori yang relevan juga perlu
ada dalam latar belakang. Penulisan bagian latar belakang
sendiri dapat dimulai dengan :
 Sesuatu yang telah diketahui bersama,
 Pertanyaan retoris yang dapat mengantarkan pembaca
pada masalah atau topik yang akan ditulis,
 Sebuah kutipan, ungkapan, atau slogan yang selanjutnya
dihubungkan dengan masalah yang akan dikaji.
b) Rumusan masalah
Bagian ini memuat jawaban atas pertanyaan “Apa yang
menonjol dari masalah atau topik tersebut ?”
Rumusan masalah merupakan upaya untuk menyatakan
secara tersurat pertanyaan-pertanyaan yang akan dicari
jawabannya dalam penelitian. Dari fenomena yang menarik
perhatian, penulis harus bisa memperinci masalah yang

S1 Keperawatan |Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yapika Makassar 15


hendak dibahas. Sebab pada bagian latar belakang, masalah
yang hendak dibahas biasanya dikemukakan secara terperinci.
Rumusan masalah hendaknya disusun secara singkat, padat,
jelas, dan dituangkan dalam bentuk tanya. Rumusan masalah
hendaknya dapat diuji secara empiris, dalam arti
memungkinkan dikumpulkannya data untuk menjawab
pertanyaan yang diajukan. Pertanyaan yang hanya
membutuhkan jawaban pendek, tidak dapat digunakan dalam
rumusan masalah.
c) Tujuan penelitian
Bagian ini memuat jawaban atas pertanyaan “Apakah
tujuan kita mengangkat suatu masalah atau topik tersebut ?”.
Tujuan penelitian mengungkapkan tentang sasaran yang ingin
dicapai dengan dilakukannya penelitian terhadap masalahyang
telah dikemukakan sebelumnya dalam perumusan masalah. Isi
dan rumusan pada bagian tujuan ini mengacu kepada isi dan
rumusan masalah penelitian. Perbedaannya jika masalah
penelitian dirumuskan dengan kalimat tanya, tujuan penelitian
diungkapkan dengan bentuk pernyataan.
d) Kegunaan atau manfaat penelitian
Kegunaan Penelitian, menguraikan kontribusi yang
diharapkan dari hasil penelitian itu sendiri.

3. Bab II Tinjauan Pustaka atau Landasan Teori


Landasan Teori sangat penting dalam sebuah penelitian
terutama dalam penulisan Karya tulis ilmiah peneliti tidak bisa
mengembangkan masalah yang mungkin di temui di tempat
penelitian jika tidak memiliki acuan landasan teori yang
mendukungnya. Dalam Karya tulis ilmiah, landasan teori layaknya
fondasi pada sebuah bangunan. Bangunan akan terlihat kokoh bila
fondasinya kuat, begitu pula dengan penulisan Karya tulis ilmiah,

S1 Keperawatan |Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yapika Makassar 16


tanpa landasan teori penelitian dan metode yang digunakan tidak
akan berjalan lancar. Peneliti juga tidak bisa membuat pengukuran
atau tidak memiliki standar alat ukur jika tidak ada landasan teori.
Seperti yang diungkapkan oleh Sugiyono (2012), bahwa landasan
teori perlu ditegakkan agar penelitian itu mempunyai dasar yang
kokoh, dan bukan sekedar perbuatan coba-coba (trial and error).

Pengertian Teori
Menurut Jonathan Turner (dalam Babbie,1992) menyatakan
bahwa teori dalam ilmu sosial adalah penjelasan sistematis
tentang hukum-hukum dan kenyataan-kenyataan yang dapat
diamati, yang berkaitan dengan aspek khusus dari kehidupan
manusia. Sedangkan Menurut Neuman 2003 (dalam Sugiyono,
2012) teori adalah seperangkat konstruk (konsep), definisi, dan
proposisi yang berfungsi untuk melihat fenomena secara
sistematis melalui spesifikasi hubungan antar variabel, sehingga
dapat berguna untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena.
Selanjutnya pengertian teori menurut Djojosuroto Kinayati & M.L.A
Sumaryati, Teori adalah serangkaian asumsi, konsep, konstruk,
dan proposisi untuk menerangkan suatu fenomena sosial secara
sistematis dengan cara merumuskan hubungan antar konsep.
Kata teori sendiri memiliki arti yang berbeda-beda pada setiap
bidang pengetahuan, hal itu tergantung pada metodologi dan
konteks diskusi. Secara umum, teori merupakan analisis hubungan
antara fakta/fenomena yang satu dengan fakta yang lain pada
sekumpulan fakta-fakta.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas secara umum dapat
ditarik kesimpulan bahwa suatu teori adalah suatu konseptualitas
antara asumsi, konstruk, dan proposisi untuk menerangkan suatu
fenomena yang diperoleh melalui proses sistematis, dan harus
dapat diuji kebenarannya, bila tidak maka itu bukan teori. Teori

S1 Keperawatan |Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yapika Makassar 17


semacam ini mempunyai dasar empiris, dimana harus melalui
proses eksperimen, penelitian atau observasi, sehingga teori dapat
dikatakan berhasil. Adapun pengertian dari Asumsi,
konsep ,konstruk dan proposisi dalam sebuah teori (menurut
Djojosuroto kinayati & M.L.A Sumayati : 2004) adalah sebagai
berikut :

1. Asumsi adalah suatu anggapan dasar tentang realita, harus


diverivikasi secara empiris. Asumsi dasar ini bisa
memengaruhi cara pandang peneliti terhadap sebuah
fenomena dan juga proses penelitian secara keseluruhan,
karena setiap penelitian pasti menggunakan pendekatan yang
berbeda sehingga asumsia dasarnya pun berbeda pada setiap
penelitian.
2. Konsep adalah istilah, terdiri dari satu kata atau lebih yang
menggambarkan suatu gejala atau menyatakan suatu ide
( gagasan ) tertentu. Contoh: Konsep “Rumah”: adalah sebuah
tempat bagi manusia yang digunakan untuk berteduh, istirahat
dan melakuan berbagai aktivitas sosial bersama anggota
keluarga.
a. Konstruk adalah konsep yang ciri-cirinya dapat diam
langsung seperti pemecahan masalah.
b. Proposisi adalah hubungan yang logis antara dua konsep

Menurut Mark 1963, dalam ( Sugiyono, 2012) membedakan


adanya tiga macam teori. Ketiga teori yang dimaksud ini
berhubungan dengan data empiris, teori ini antara lain :

1. Teori yang Deduktif: memberi keterangan yang dimulai dari


suatu perkiraan, atau pikiran spekulatis tertentu kearah data
akan diterangkan.

S1 Keperawatan |Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yapika Makassar 18


2. Teori Induktif: cara menerangkan adalah dari data ke arah
teori. Dalam bentuk ekstrim titik pandang yang positivistik ini
dijumpai pada kaum behaviorist
3. Teori fungsional: disini nampak suatu interaksi pengaruh
antara data dan perkiraan teoritis, yaitu data mempengaruhi
pembentukan teori dan pembentukan teori kembali
mempengaruhi data.

Teori adalah alur logika atau penalaran, yang merupakan


seperangkat konsep, definisi, dan proposisi yang disusun secara
sistematis. Menurut (Sugiyono, 2012) fungsi teori secara umum
adalah :

1. Menjelaskan (explanation). Misalnya, Mengapa air yang


mendidih pada suhu 100°C bisa menguap, dapat dijawab
dengan teori yang berfungsi menjelaskan.
2. Meramalkan (prediction). Misalnya, bila air didihkan pada
suhu 100°C berapa besar penguapannya, dapat dijawab
dengan teori yang berfungsi meramalkan/memperkirakan.
3. Pengendali (control). Misalnya, berapa jarak sambungan rel
kereta api yang paling sesuai dengan kondisi iklim indonesia,
sehingga kereta api jalannya tidak terganggu, dapat dijawab
dengan teori yang berfugsi mengendalikan.

Deskripsi Teori

Deskripsi teori adalah suatu rangkaian penjelasan yang


mengungkapkan suatu fenomena atau realitas tertentu yang
dirangkum menjadi suatu konsep gagasan, pandangan, sikap dan
atau cara-cara yang pada dasarnya menguraikan nilai-nilai serta
maksud dan tujuan tertentu yang teraktualisasi dalam proses
hubungan situasional, hubungan kondisional, atau hubungan

S1 Keperawatan |Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yapika Makassar 19


fungsional di antara hal-hal yang terekam dari fenomena atau
realitas tertentu. Dengan menyelam jauh ke dalam deskripsi teori,
akan diketahui kekuatan dan kelemahan suatu teori.

Dalam suatu penelitian, deskripsi teori merupakan uraian


sistematis tentang teori dan hasil penelitian yang relevan dengan
variabel yang diteliti. Berapa jumlah teori yang perlu
dikemukakan/dideskripsikan, akan tergantung pada luasnya
permasalahan dan jumlah variabel yang diteliti.

Deskripsi teori paling tidak berisi tentang penjelasan terhadap


variabel-variabel yang diteliti, melalui pendefisian, dan uraian yang
lengkap dan mendalam dari berbagai referensi, sehingga ruang
lingkup, kedudukan dan prediksi terhadap hubungan antar
variabel yang akan diteliti menjadi lebih jelas dan terarah. Teori
yang dideskripsikan dalam proposal maupun laporan penelitian
dapat digunakan sebagai indikator apakah peneliti menguasai
teori dan konteks yang diteliti atau tidak.

Berikut langkah-langkah untuk dapat melakukan pen-


deskripsian teori adalah:

1. Tetapkan nama variabel yang diteliti, dan jumlah variabelnya.


2. Mencari sumber-sumber bacaan (buku, kamus, ensiklopedia,
jurnal ilmiah, laporan penelitian, skripsi, tesis, disertasi) yang
sebanyak-banyaknya dan relevan
3. Lihatlah daftar isi setiap buku, dan pilih topik yang relevan
dengan setiap variabel yang akan diteliti.
4. Cari definisi setiap variabel yang akan diteliti pada setiap
sumber bacaan, bandingkan antara satu sumber dengan
umber yang lain, dan pilih definisi yang sesuai dengan
penelitian yang akan diadakan.

S1 Keperawatan |Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yapika Makassar 20


5. Baca seluruh isi topik buku yang sesuai dengan variabel yang
akan diteliti, lakukan analisa, renungkan, dan buatlah rumusan
dengan bahasa sendiri tentang isi setiap sumber data yang
dibaca.
6. Deskripsikan teori-teori yang telah dibaca dari berbagai
sumber ke dalam bentuk tulisan dengan bahasa sendiri.
Sumber-sumber bacaan yang dikutip atau yang digunakan
sebagai landasan untuk mendeskripsikan teori harus
dicantumkan.

Tingkatan dan Fokus Teori

Menurut Neuman (Dalam artikel Prof. Dr. Mudjia Rahardjo)


mengemukakan tentang teori berdasarkan tingkatannya yaitu:

1. Teori tingkat Mikro

Level Dalam tingkat ini memberi penjelasan hanya


terbatas pada peristiwa yang berskala kecil, baik dari sisi
waktu, ruang, maupun jumlah orang. Seperti dalam sosiologi
dikenal dengan teori “ Face Work” Erving Goffman yang
mengkaji kegiatan ritual dua orang yang saling berhadapan
atau bertatap muka.

2. Teori Meso Level

Teori ini menghubungkan tingkat mikro dan makro,


misalnya teori organisasi, gerakan sosial, atau komunitas teori
Collin tentang kontrol organisasi.

3. Teori Makro Level

Teori ini menjelaskan objek yang lebih luas seperti


lembaga sosial, sistem budaya,dan masyarakat secara

S1 Keperawatan |Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yapika Makassar 21


keseluruhan. Misalnya, teori makro Lenski tentang stratafikasi
sosial.

Selanjutnya fokus teori menurut (Moleong, 2002) yaitu teori


substantif dan teori formal. (Gleser dan Strauss dalam Maleong,
2002) mengemukakan Teori substantif adalah teori yang
dikembangkan untuk keperluan substantif atau empiris dalam
ingkuiri dalam suatu ilmu pengetahuan, misanya antropologi,
sosiologi, dan psikologi. Sedangkan teori formal adalah teori untuk
keperluan formal atau yang disusun secara konseptual dalam
bidang ingkuiri suatu ilmu pengetahuan, misalnya sosiologi,
contohnya prilaku agresif, organisasi formal, sosialisasi.

Kegunaan Teori dalam Penelitian

Semua penelitian bersifat ilmiah, oleh karena itu semua peneliti


harus berbekal teori. Dalam sebuah penelitian teori yang
digunakan harus sudah jelas karena fungsi teori dalam sebuah
penelitian menurut (Sugiyono, 2012) adalah sebagai berikut :

1. Teori digunakan untuk memperjelas dan mempertajam ruang


lingkup, atau konstruk variabel yang akan diteliti.
2. Untuk merumuskan hipotesis dan menyusun instrumen
penelitian
3. Memprediksi dan membantu menemukan fakta tentang
sesuatu hal yang hendak diteliti.

Secara ringkas, menurut Borg dan Gall (1989), dan Latief (2012)
dalam Website Prof. Dr. Mudjia Raharjo, M.Si menjelaskan
setidaknya ada enam (6) alasan mengapa kajian pustaka / Teori
harus dilakukan, sebagaimana uraian berikut:

S1 Keperawatan |Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yapika Makassar 22


1. Sangat bermanfaat untuk menajamkan rumusan masalah
penelitian yang diajukan, sehingga besar kemungkinan
rumusan masalah yang sudah dibuat berubah setelah peneliti
membaca pustaka karena telah memiliki wawasan tentang
tema yang diteliti lebih luas daripada sebelumnya. Dengan
demikian, rumusan masalah, terutama dalam penelitian
kualitatif, bersifat tentatif. Tidak sedikit penelitian gagal karena
masalah yang diteliti terlalu luas. Rumusan masalah yang
spesifik dan dalam lingkup yang kecil jauh lebih baik daripada
yang luas dan umum. Umumnya, rumusan masalah yang tidak
jelas berakibat pada data yang diperoleh juga tidak jelas,
sehingga antara masalah yang hendak dijawab dan data
yang ada tidak sambung. Ujungnya kesimpulannya tidak
berangkat dari data, tetapi pendapat pribadi peneliti. Tentu ini
tidak bisa dibenarkan. Hal demikian bisa dihindari melalui
kajian pustaka dengan serius.
2. Kajian pustaka tidak saja untuk mempelajari apa yang telah
dilakukan orang lain, tetapi juga melihat apa yang terlewatkan
dan belum dikaji oleh peneliti sebelumnya.
3. Untuk melihat bahwa pendekatan penelitian yang kita lakukan
steril dari pendekatan-pendekatan lain. Sebab pada umumnya
kajian pustaka justru menyebabkan peneliti meniru
pendekatan-pendekatan yang sudah lama dipakai orang lain,
sehingga tidak menghasilkan temuan yang berarti. Mencoba
pendekatan baru walau mungkin salah lebih baik daripada
mengulang hal yang sama berkali-kali walau benar.
Pengulangan justru menunjukkan peneliti tidak cukup
melakukan pembacaan literatur secara memadai. Kesalahan
metodologis akan disusul dan dikoreksi oleh peneliti
selanjutnya, sehingga menyebabkan ilmu pengetahuan
berkembang. Karena itu, dalam ilmu pengetahuan kesalahan

S1 Keperawatan |Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yapika Makassar 23


bukan sesuatu yang aib. Proses demikian oleh Polanyi disebut
sebagai falsifikasi.
4. Memperoleh pengetahuan (insights) mengenai metode,
ukuran, subjek, dan pendekatan yang dipakai orang lain dan
bisa dipakai untuk memperbaiki rancangan penelitian yang
kita lakukan. Rancangan penelitian, lebih-lebih untuk
penelitian kualitatif, bukan sesuatu yang sekali jadi, melainkan
terus diperbaiki agar diperoleh metode yang tepat untuk
memperoleh data dan menganalisisnya. Kenyataan di
lapangan ditemukan racangan penelitian kualitatif seragam
dari satu proyek penelitian ke yang lain. Padahal, walaupun
berangkat dari paradigma yang sama rancangan penelitian
kualitatif bisa berbeda dari penelitian ke penelitian lainnya,
karena penelitian kualitatif berangkat dari kasus atau
fenomena tertentu.
5. Melalui kajian pustaka, bisa diperoleh pengetahuan berupa
rekomendasi atau saran-saran bagi peneliti selanjutnya.
Informasi ini tentu sangat penting karena rekomendasi atau
saran merupakan rangkuman pendapat peneliti setelah
melakukan penelitian. Usai penelitian, kita juga diharapkan
bisa memberikan rekomendasi atau saran bagi peneliti
selanjutnya, sebagaimana kita telah mengambil manfaat dari
peneliti sebelumnya. Karena itu, rekomendasi atau saran yang
baik bukan sembarang saran, melainkan usulan yang secara
spesifik bisa diteliti.
6. Untuk mengetahui siapa saja yang pernah meneliti bidang
yang sama dengan yang akan kita lakukan. Orang yang sudah
lebih dahulu meneliti bisa dijadikan teman diskusi mengenai
tema yang kita lakukan, termasuk membahas hal-hal yang
menjadi kekurangan atau kelemahan penelitian, sehingga kita

S1 Keperawatan |Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yapika Makassar 24


bisa memperbaiki, karena dia telah memperoleh pengalaman
lebih dahulu.

Penyusunan Kerangka Berpikir


Hal penting dari kerangka berpikir adalah :
 Penjelasan sementara terhadap gejala yang menjadi objek
permasalahan peneliti.
 Disusun berdasarkan kajian teori/tinjauan pustaka dan hasil
penelitian yang relevan.
 Kerangka berpikir merupakan argumentasi peneliti dalam
merumuskan hipotesis.
 Untuk merumuskan argumentasi kerangka berpikir
menggunakan logika deduktif dengan memakai pengetahuan
ilmiah sebagai premis dasarnya.
Contoh Logika Deduktif
1. Makin tinggi prestise yang dimiliki seseorang dalam kelompok,
lebih memungkinkan dia memiliki pengetahuan tentang
aktivitas dari kelompok.
2. Makin banyak pengetahuan yang di miliki seseorang tentang
aktivitas kelompok, lebih memungkinkan dia dipercaya untuk
mewakili kelompok melakukan negosiasi dengan kelompok
lain.

Deduksi
Makin tinggi prestise yang dimiliki seseorang dalam kelompok
lebih memungkinkan dia dipercaya untuk mewakili kelompok
melakukan negosiasi dengan kelompok lain. Kerangka Berpikir
adalah buatan peneliti sendiri. Argumentasi itu harus analitis,
sistematis, dan menggunakan teori yang relevan. Dalam memilih
teori atau pendekatan yang digunakan untuk mendukung
kerangka berpikir diperlukan adanya Asumsi, postulat, atau prinsip

S1 Keperawatan |Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yapika Makassar 25


secara tersurat. Penyusunan kerangka berpikir yang dapat
dipertanggung jawabkan kesimpulan. Kesimpulan inilah yang
menjadi hipotesis.
Dalam penyusunan kerangka berpikir boleh saja dijadikan
satu dengan kerangka teoritis, hal ini bukan saja untuk
menghindari pengulangan yang tidak perlu melainkan sekaligus
menjuruskan pemaparan landasan teori kearah kerangka berpikir
yang argumentative. Adapun Contoh Rumusan Kesimpulan :
Berdasarkan kerangka berpikir di atas, dapat di tarik kesimpulan
bahwa jika teknologi touchscreen di terapkan sebagai media
pembelajaran di lembaga pendidikan usia dini, maka prestasi
belajar siswa akan meningkat, dengan kata lain terdapat
hubungan yang positif antara penerapan teknologi touchscreen
sebagai media pembelajaran dengan peningkatan prestasi belajar
siswa.

Perumusan Hipotesis
Pengertian Hipotesis
Berasal dari kata Hypo = dibawah thesa = kebenaran. Artinya
suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan
penelitian. Sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Atau
pernyataan sementara terhadap rumusan penelitian yang
dikemukakan.
Manfaat Hipotesis adalah :
 Untuk memfokuskan masalah
 Mengidentifikasi data-data yang relevan untuk di kumpulkan
 Menunjukkan bentuk disain penelitian, termasuk teknik analisa
data yang akan di gunakan
 Menjelaskan gejala sosial.
 Mendapatkan kerangka penyimpulan.
 Merangsang penelitian lebih lanjut.

S1 Keperawatan |Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yapika Makassar 26


Jenis-Jenis Hipotesis
a. Hipotesis Kerja ( Hipotesis Alternatif). Hipotesis kerja atau
Hipotesis Alternatif yaitu hipotesis untuk menyatakan adanya
hubungan antara variabel X dan Y, atau adanya perbedaan
antara kedua kelompok. Bentuk Rumusan Hipotesis Kerja :
 Jika…..Maka….. Contoh: Jika orang banyak makan, maka
berat badannya akan naik.
 Ada Hubungan antara………dengan………….
 Ada perbedaan…..antara…….dan………
 Jika……..maka akan………….
 Jika……..diterapkan, maka akan……..
b. Hipotesis Nol (Null Hipotesis)
Sering juga disebut hipotesis statistis, karena biasanya dipakai
dalam penelitian yang bersifat statistis. Hipotesis Nol menyata-
kan tidak adanya hubungan, tidak adanya perbedaan antara
dua variable atau tidak adanya pengaruh variable X terhadap
variable Y. Bentuk Rumusan Hipotesis Nol
 Jika…..maka….tidak akan…..
 Tidak ada hubungan antara…..dengan…….
 Tidak ada perbedaan…antara….dengan……..
 Tidak ada pengaruh…..terhadap……

4. Bab III Metodologi Penelitian

Pokok-pokok bahasan yang terdapat dalam bab metodologi


penelitian paling tidak mencakup ; (1) Rancangan Penelitian, (2)
populasi dan sampel, (3) Instrumen Penelitian/Alat Pengumpulan
Data, (4). Prosedur Pengumpulan Data, dan (5) Analisis Data, (6)
Definisi Operasional Variabel. Pada Bab III Metode penelitian,
jumlah halaman sekitar 15% s.d 20%. Bab III ini merupakan

S1 Keperawatan |Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yapika Makassar 27


kelanjutan materi sebelumnya pada artikel Tinjauan Pustaka.
Adapun sub sub Metodologi Penelitian adalah :
a. Rancangan penelitian
Rancangan Penelitian diartikan sebagai strategi mengatur
latar penelitian agar peneliti memperoleh data yang valid yang
sesuai dengan karakteristik variabel dan tujuan penelitian.
Dalam penelitian experimental, rancangan penelitian yang
dipilih adalah yang paling memungkinkan peneliti untuk
mengendalikan variabel-variabel lain yang diduga ikut
berpengaruh terhadap variabel-variabel terikat. Pemilihan
rancangan penelitian dalam penelitian experimental selalu
mengacu pada hipotesis yang akan diuji. Pada penelitian
nonexperimental, bahasa dalam sub bab rancangan penelitian
berisi penjelasan tentang jenis penelitian yang akan dilakukan
ditinjau dari tujuan dan sifatnya;
b. Populasi dan Sampel
Populasi adalah obyek/subyek yang mempunyai kualitas
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari, dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan
sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi. Sasaran penelitian terdiri dari seluruh
anggota populasi, akan lebih cocok digunakan subyek
penelitian, terutama dalam penelitian experimental. Dalam
survei, sumber data lazim disebut responden dan dalam
penelitian kualitatif disebut informan atau subyek tergantung
pada cara pengambilan datanya. Hal-hal yang dibahas dalam
populasi dan sampel adalah (a) identifikasi dan batasan-
batasan tentang populasi dan subyek penelitian, (b) prosedur
dan teknik pengambilan sampel, serta (c) besarnya sampel.
c. Instrumen Penelitian/Alat Pengumpulan Data Penelitian

S1 Keperawatan |Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yapika Makassar 28


Pada bagian ini dikemukakan instrumen yang digunakan
untuk mengukur variabel yang diteliti.
d. Prosedur Pengumpulan Data
Bagian ini menguraikan : (a) Langkah-Langkah yang akan
ditempuh (misalnya prosedural administrasi) dan teknik yang
digunakan mengumpulkan data, (b) kualifikasi dan jumlah
petugas yang terlihat dalam proses pengumpulan data, serta
(c) jadwal waktu pelaksanaan penelitian.
Jika peneliti menggunakan orang lain sebagai pelaksana
pengumpulan data, perlu dijelaskan cara pemilihan serta
upaya mempersiapkan mereka menjalankan tugas.

e. Analisis Data
Pada bagian ini diuraikan jenis alat analisis yang
digunakan atau metode kuantitatif lainnya. Dilihat dari
metodenya, ada dua jenis statistik yang dapat dipilih, yaitu
statistik deskriptif dan statistik inferensial. Dalam statistik
inferensial terdapat statistik parametrik dan statistik
nonparametrik.
Pemilihan jenis analisis data sangat ditentukan oleh jenis
data yang dikumpulkan dengan tetap berorientasi pada tujuan
yang hendak dicapai atau hipotesis yang hendak diuji. Oleh
karena itu, yang penting untuk diperhatikan dalam analisis
data adalah ketepatan analisisnya, bukan kecanggihannya.
f. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel adalah definisi yang
didasarkan atas sifat-sifat atau variabel yang didefinisikan dan
dapat diminati. Secara tidak langsung definisi operasional itu
akan menunjuk alat pengambil data yang cocok digunakan
atau mengacu pada bagaimana mengukur variabel.

S1 Keperawatan |Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yapika Makassar 29


Penyusunan definisi operasional variabel perlu dilakukan
karena teramatinya konsep atau konstruk yang diselidiki akan
memudahkan pengukurannya. Disamping itu, penyusunan
definisi operasional memungkinkan orang lain melakukan hal
yang serupa sehingga apa yang dilakukan oleh peneliti
terbuka untuk diuji oleh orang lain.

5. Bab IV Hasil dan Pembahasan


Bab ini menguraikan gambaran umum unit observasi seperti
data atau variabel/konsep, penelitian, lokasi, proses, atau
sejenisnya, serta menguraikan analisis dan pembahasan hasil
penelitian.

a. Gambaran umum unit observasi


Untuk penelitian deskriptif dan komparatif, gambaran
umum unit observasi dapat memuat tentang sejarah dan
kegiatan yang diteliti. Struktur organisasi dan uraian tugas dan
tanggungjawab hanya dimuat bila ada evaluasi yang terkait
dengan permasalahan, bila tidak ada permasalahan yang
terkait dengan struktur organisasi dan uraian tugasnya maka
tidak perlu dipaparkan. Untuk penelitian kuantitatif dan
komparatif perlu diberikan gambaran umum unit observasi
berupa kelompok populasi misal sektor dan sampel penelitian.
Gambaran umum dari unit observasi ini dapat
menggambarkan data, variabel penelitian, proses atau
sejenisnya. Untuk penelitian kualitatif yang merupakan analisis
teks, bagian ini akan memuat gambaran obyek/materi yang
akan dianalisis (narasi teks, foto, audio, dan sebagainya)
dalam konteks yang lebih luas.
Sementara untuk penelitian kualitatif yang bersifat studi
lapangan, gambaran umum lapangan dipaparkan secara lebih

S1 Keperawatan |Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yapika Makassar 30


detail dan menyeluruh. Hal ini didasari prinsip bahwa studi
lapangan di dalam penelitian kualitatif umumnya bersifat
holistik. Sementara untuk penelitian kualitatif yang bersifat
studi teks, dan sebagainya, gambaran umum unit observasi
yang disesuaikan dengan kebutuhan analisis.

b. Analisis dan Pembahasan


Bab ini menganalisis dan membahas fakta-fakta yang ada
dalam entitas yang menjadi unit observasi. Analisis harus
dilakukan dengan menggunakan teori yang telah dikemukakan
pada bab II beserta interpretasinya. Untuk menghasilkan
kesimpulan yang beralasan kuat.

6. Bab V Penutup
a. Kesimpulan
Dalam bab ini dikemukakan secara singkat kesimpulan,
mencakup jawaban yang diperoleh dari interpretasi data yang
merupakan jawaban terhadap permasalahan penelitian, nilai
lebih dan kelemahan dari penelitian yang telah dilakukan.
b. Saran
Saran yang diberikan harus singkat, berangkat pada
kelemahan baik proses dari penelitian yang dilakukan maupun
kelemahan terkait temuan penelitian, dan merupakan
pemecahan masalah.

7. Kajian Pustaka dan Daftar Pustaka


Uraian tentang pembahasan hasil penelitian terdahulu yang
relevan. Uraian ini merupakan kajian induktif, bersumber pada hasil
penelitian seperti disertasi, tesis, skripsi, jurnal, dan prosiding .

S1 Keperawatan |Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yapika Makassar 31


Uraian tentang konsep-konsep teori yang digunakan, dan
merupakan kajian deduktif bersumber pada buku-buku teks,
ensiklopedi.
Daftar pustaka berisi semua nama buku, atau artikel yang
bersumber dari internet yang digunakan untuk membuat suatu
tinjauan pustaka yang memuat pengarang, tanggal penerbitannya,
serta perusahaan yang menerbitkan suatu pustaka tersebut. Daftar
pustaka dibuat berurutan sesuai dengan abjad.
Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan


Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Kinayati, Djojosuroto & M.L.A Sumaryati. 2004. Prinsip-prinsip Penelitian


Bahasa dan Sastra.Bandung: Yayasan Nuansa Cendekia.

Moleong, Lexy.J. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT.


Remaja Rosdakarya.

Rahardjo,Mudjia.2012.http://www.mudjiarahardjo.com/materi-kuliah/414-
manfaat-kajian-pustaka-dalam-penelitian.html (diakses tanggal 09
November 2017)

Rahardjo,Mudjia.2011.http://www.mudjiarahardjo.com/materi-kuliah/329-
fungsi-teori-dan-state-of-the-arts-dalam-penelitian.html (diakses pada
tanggal 09 November 2017)

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif,


Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

S1 Keperawatan |Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yapika Makassar 32


NAMA MAHASISWA :
NIM MAHASISWA :
KELAS :

(Jawaban langsung dilingkari O atau disilang X)


1. Alasan seorang peneliti menggunakan design survey dalam suatu
penelitian kesehatan antara lain sebagai berikut, kecuali…
A. Informasi yang diteliti dapat diperoleh dengan wawancara
B. Populasi sangat besar sehingga sulit mengumpulkan responden
yang demikian banyak serta membutuhkan biaya yang sangat
besar
C. Anggota peneliti sangat terbatas sehingga sulit mengumpulkan
fakta
D. Penelitian dilakukan meliputi daerah yang amat luas dengan
struktur populasi yang sangat bervariasi.
2. Dalam melakukan suatu penelitian, seorang peneliti harus
merumuskan strategi penelitian terlebih dahulu. Berikut yang
menunjukkan beberapa alasan seorang peneliti menggunakan design
penelitian survey, kecuali…

S1 Keperawatan |Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yapika Makassar 33


A. Pengumpulan data dilakukan dengan biaya murah
B. Waktu yang tersedia dalam penelitian sangat terbatas, sehingga
sulit memperoleh keterangan yang mendalam dari responden.
C. Tersedianya sarana yang dapat digunakan untuk menilai teori
D. Penyimpulan memiliki basis yang sangat kuat
3. Kelebihan penelitian eksperimen adalah….
A. Kesimpulan mengenai hubungan kausalitas lebih kuat
dibandingkan dengan penelitian non eksperimen.
B. Membutuhkan waktu yang cukup lama
C. Ketidakcocokan penelitian eksprimen sebagai metode ilmiah untuk
mempelajari perilaku manusia
D. Membutuhkan biaya yang tinggi

Soal no 4-10 dapat dijawab dengan memberikan checklist ( √ ) pada


jawaban yang tepat
N Nama penelitian Berdasarkan metodenya Berdasarkan tujuan Berdasarkan tempat
o Deskr Cross Cohor Retro Eksprime Eksplo Penge Verifikati Perpust La Lapangan
i section t spectiv n ratif m f a b
ptif al e bangan kaan
4 Pengaruh
Penggunaan Hand
sanitiser terhadap
kepatuhan cuci
tangan perawat
pelaksana di RS
5 Studi fenomenologi
pengalaman anggota
keluarga dalam
memberikan
dukungan terhadap
penderita DM di RS
6 Persepsi orang
tentang perilaku
Caring Keperawatan
di Ruang Rawat Inap
Anak RSA
7 Deteksi bakteri TB
terhadap pasien Paru
di Balai Besar Paru
Makassar
8 Kualitas kerja
Manajemen sistem

S1 Keperawatan |Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yapika Makassar 34


pelayanan terpadu di
RS
9 Reproduksi wanita
pernikahan usia dini
10 Hubungan paparan
asap rokok dengan
kanker paru selama
10 tahun

Nilai Dosen

S1 Keperawatan |Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yapika Makassar 35


NAMA MAHASISWA :
NIM MAHASISWA :
KELAS :

(Jawaban langsung dilingkari O atau disilang X)

1. Rencana, struktur dan strategi penelitian yang


dimaksudkan untuk menjawab permasalahan yang
dihadapi merupakan pengertian dari
A. Rancangan penelitian.
B. Hubungan penelitian
C. Rancangan penelitian survei
D. Rancangan penelitian eksprimen
E. Alur penelitian
2. Salah satu bentuk-bentuk hubungan kausal adalah...
A. Instrumen
B. Kausal

S1 Keperawatan |Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yapika Makassar 36


C. Mortalitas
D. Hubungan simetris.
E. Kesimpulan
3. Korelasi antara dua variabel yang saling mempengaruhi
seperti korelasi antara malnutrisi dan mal aborsi,
merupakan pengertian dari..
A. Hubungan asimetris
B. Hubungan simetris
C. Hubungan timbal balik.
D. Hubungan bilateral
E. Hubungan sebab akibat
4. Manfaat dari penelitian deskriptif adalah...
A. Efek seleksi berbagai anggota sampel
B. Gangguan penanganan perlakuan berganda
C. Usulan untuk penelitian lanjutan.
D. Penelitian cohort
E. Menguji suatu variabel
5. Ciri-ciri penelitian dengan pengumpulan data yang
dilakukan suatu periode tertentu merupakan ciri dari
penelitian...
A. Penelitian Ekspriment
B. Penelitian Klinik
C. Penelitian Deskriptif.
D. Penelitian Cross sectional
E. Penelitian Survei
6. Berikut ini faktor-faktor yang mempengaruhi validitas
internal, kecuali....
A. Prosedur
B. Mortalitas
C. Seleksi

S1 Keperawatan |Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yapika Makassar 37


D. Nilai rata-rata
E. Nilai akhir.
7. Adapun tahap-tahap penelitian case control adalah sebagai
berikut, kecuali....
A. Identifikasi variabel-variabel penelitian
B. Menetapkan objek penelitian
C. Pengolahan data menggunakan rumus.
D. Identifikasi kasus
E. Pemecahan masalah dengan prinsip ilmiah
8. Rancangan rangkaian waktu (Time series design)
merupakan salah satu rancangan yang tergolong
kelompok...
A. Rancangan eksprimen
B. Rancangan survei
C. Rancangan klinik
D. Rancangan eksprimen semu.
E. Rancangan metode
9. Korelasi antar dua variabel yang saling mempengaruhi
disebut...
A. Hubungan timbal balik.
B. Hubungan sebab akibat
C. Hubungan asimetris
D. Hubungan simetris
E. Hubungan kausal
10.Faktor-faktor yang dapat menyebabkan kegagalan suatu
perencanaan penelitian, kecuali...
A. Data dan informasi yang digunakan tidak akurat dan
tidak lengkap
B. Tidak jelasnya objek penelitian yang ingin diteliti
C. Biaya yang sangat tinggi

S1 Keperawatan |Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yapika Makassar 38


D. Menunda rencana penelitian
E. Melakukan plagiat terhadap penelitian orang lain.

Nilai Dosen

SOAL MID TEST


NAMA :
NIM :
JURUSAN :

1. Sesuatu yang digunakan sebagai ciri sifat atau ukuran


yang dimiliki atau didapatkan oleh suatu penelitian
tentang suatu konsep pengertian tertentu misalnya jenis
kelamin, pendidikan, pengetahuan, dll merupakan salah
satu defenisi dari.......
A. Tinjauan pustaka
B. Variabel.
C. Hipotesis
D. Kerangka teori
E. Metode penelitian
2. Di bawah ini yang bukan termasuk dalam manfaat
hipotesis adalah...
A. Menjelaskan masalah penelitian
B. Menjelaskan variabel-variabel yang diuji
C. Pedoman memilih metode analisis data
D. Bahan menentukan jadwal penelitian.

S1 Keperawatan |Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yapika Makassar 39


E. Menjelaskan penelitian sebelumnya

3. Didalam pengumpulan data dengan cara apapun, selalu


diperlukan suatu alat untuk melakukan penelitian. Alat itu
disebut....
A. Daftar pertanyaan
B. Instrumen pengumpulan data.
C. Kuesioner
D. Angket
E. Formulir penelitian
4. Agar distribusi nilai hasil pengukuran mendekati normal,
maka sebaiknya jumlah responden untuk uji coba paling
sedikit...
A. 20 orang.
B. 25 orang
C. 10 orang
D. 35 orang
E. 15 orang
5. Dalam penelitian ilmiah banyak masalah yang tidak dapat
dipecahkan tanpa memanfaatkan teknik sampling, maka
dari itu agar dapat dilakukan penelitian terhadap semua
sub bidang maka perlu dilakukan penentuan jumlah
sampel. Yang bukan kegunaan penentuan jumlah sampel
adalah...
A. Menghemat biaya
B. Mempercepat pelaksanaan penelitian
C. Menghemat tenaga
D. Mempermudah penelitian
E. Mempermudah pengisian kuesioner.

S1 Keperawatan |Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yapika Makassar 40


6. Pelaksanaan penelitian selalu berhubungan dengan objek
yang diteliti atau diselidiki. Objek tersebut dapat berupa
manusia, tumbuhan, hewan, benda mati, serta peristiwa
dan gejala yang terjadi dalam masyarakat. Keseluruhan
objek penelitian yang diteliti dinamakan...
A. Sampel
B. Populasi.
C. Metode penelitian
D. Cara kerja penelitian
E. Semua benar
7. Prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh
data yang diperlukan dalam suatu penelitian adalah...
A. Pengumpulan data.
B. Pengeditan data
C. Tabulasi data
D. Pengolahan data
E. Analisis data
8. Uji yang digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-
butir dalam suatu daftar pertanyaan dalam mendefinisikan
suatu variabel yaitu uji....
A. Reabilitas
B. Validitas.
C. Hipotesa
D. Korelasi
E. Regresi
9. Yang termasuk penelitian dalam keperawatan klinis
adalah...
A. Keperawatan komunitas
B. Manajemen keperawatan
C. Keperawatan Maternitas.

S1 Keperawatan |Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yapika Makassar 41


D. Keperawatan gerontik
E. Komunikasi Keperawatan
10.Adanya suatu organisme pada jaringan atau cairan tubuh
yang disertai suatu gejala klinis baik lokal maupun
sistemik merupakan pengetian dari...
A. Nosokomial D. Infeksi.
B. Patofisiologi E. Bakteri
C. Histologi

11. Pengolahan data dari kuesioner melalui tahap....


A. Pendekatan cross sectional
B. Eksprimental
C. Retrospective
D. Deskriptif, survey.
E. Studi kasus
12. Dibawah ini adalah alat pengumpul data yang dipakai
dalam penelitian yang menggunakan pendekatan
kuantitatif.....
A. Kuesioner
B. Observasi tak terstruktur
C. Wawancara mendalam
D. Focus group discussion
E. Semua benar
13. Seorang peneliti melakukan penelitian dengan judul
‘Pengaruh senam nifas terhadap involusi uteri pada ibu
post partum di wilayah kerja Puskesmas Manggala
Makassar’. Senam nifas pada penelitian diatas merupakan
variabel
A. Variabel bebas.
B. Variabel terikat

S1 Keperawatan |Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yapika Makassar 42


C. Data demografi
D. Data khusus
E. Semua salah
14.Sedangkan pengetahuan, pendidikan, status pekerjaan,
jenis pendidikan dan pengalaman ibu nifas dikaji sebagai
data...
A. Variabel bebas
B. Variabel terikat.
C. Data demografi
D. Data khusus
E. Semua salah
15.Manfaat dari penelitian deskriptif adalah...
A. Efek seleksi berbagai anggota sampel
B. Gangguan penanganan perlakuan berganda
C. Usulan untuk penelitian lanjutan.
D. Penelitian cohort
E. Menguji suatu variabel
16. Ciri-ciri penelitian dengan pengumpulan data yang
dilakukan suatu periode tertentu merupakan ciri dari
penelitian...
A. Penelitian Ekspriment
B. Penelitian Klinik
C. Penelitian Deskriptif.
D. Penelitian Cross sectional
E. Penelitian Survei
17. Berikut ini faktor-faktor yang mempengaruhi validitas
internal, kecuali....
A. Prosedur
B. Mortalitas
C. Seleksi

S1 Keperawatan |Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yapika Makassar 43


D. Nilai rata-rata
E. Nilai akhir.
18. Adapun tahap-tahap penelitian case control adalah
sebagai berikut, kecuali....
A. Identifikasi variabel-variabel penelitian
B. Menetapkan objek penelitian
C. Pengolahan data menggunakan rumus.
D. Identifikasi kasus
E. Pemecahan masalah dengan prinsip ilmiah
19. Rancangan rangkaian waktu (Time series design)
merupakan salah satu rancangan yang tergolong
kelompok...
A. Rancangan eksprimen
B. Rancangan survei
C. Rancangan klinik
D. Rancangan eksprimen semu.
E. Rancangan metode
20. Kerangka konsep pada suatu penelitian dimasukkan
kedalam…
A. Pendahuluan
B. Tinjauan Pustaka.
C. Metodologi Penelitian
D. Hasil dan pembahasan
E. Latar belakang

S1 Keperawatan |Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yapika Makassar 44

Anda mungkin juga menyukai