Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

METODE PENYELIDIKAN DALAM PSIKOLOGI

MATA KULIAH PSIKOLOGI UMUM

DOSEN PENGAMPU: H. Rahmat Purnama M.Si

Disusun oleh:

Destia ningsih (2241040015)

Nandhita agustina (2241040042)

Tessa Fania Amaylia Putri (2241040068)

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNUKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
TAHUN AKADEMIK
2022/2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbilalamin, puji dan syukur kami panjatkan kehadirat


Allah Ta’ala. atas limpahan rahmat dan karunia-nya sehingga makalah yang
berjudul, “Metode Penyelidikan Dalam Psikologi” dapat kami selesaikan
dengan baik. Kami kelompok 1 berharap makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca tentang “Metode Penyelidikan Yang
Ada Dalam Psikologi”. Begitu pula atas limpahan kesehatan dan kesempatan
yang Allah SWT berikan kepada kami sehingga makalah ini dapat kami susun
melalui beberapa sumber yakni melalui kajian pustaka maupun melalui media
internet.

Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam


penulisan, ataupun adanya ketidaksesuaian materi yang kami jelaskan pada
makalah ini, kami mohon maaf. Kelompok 1 menerima kritik dan saran dari
semua pembaca agar bisa membuat karya makalah yang lebih baik pada
kesempatan berikutnya.

Bandar Lampung, 3 Oktober 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………..i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2 Rumusan masalah .......................................................................... 1
1.3 Tujuan ........................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Psikologi……………………………………………………………………..2
2.2 Metode Metode Penyelidikan Psikologi………………………………………..3
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………………..8
3.2 Saran…………………………………………………………………………………………….8
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………..9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sebagai disiplin ilmu pengetahuan, psikologi dipandang memenuhi syarat-syarat
keilmuan. Objek studi psikologi dipelajari secara sistematis menggunakan metode
yang menjamin keobjektifitas pengambilan keilmuan.
Suatu metode penyelidikan dalam suatu ilmu adalah suatu keharusan yang
mutlak,apalagi kalua ilmu itu telah berdiri sendiri, ini harus ditandai oleh adanya
metode-metode sendiri untuk suatu objek.
Objek psikologi adalah penghayatan dan perbuatan manusia manusia, yaitu
perbuatan manusia dalam alam yang komplek dan selalu berubah. Jiwa suatu
negara, tetapi suatu benda yang mati, sesuatu hidup yang dinamis, selalu berubah
untuk menuju kesempurnaanya. Oleh karena itu, penggunaan untuk suatu metode
yang mutlak. Sebab dalam berbagai metode terdapat kelamahan-kelemahan
disamping kebaikan-kebaikanya.

1.2 Rumusan Masalah


 Apa Itu Psikologi?
 Bagiamana Metode-Metode Yang Ada di Psikologi Umum?
 Apa Itu Pendekatan Kuantitatif dan Pendekatan Kualitatif?
 Apa Saja Rancangan Yang Ada Pada Penelitian Eksperimental?
 Apasaja Metode Yang Ada di Pendekatan Kuantitatif?
 Apasaja Metode Yang Ada di Pendekatan Kualitatif?
 Apa Tiga Hal Yang Perlu di Perhatikan Dalam Metode Grounded
Theory?
 Bagaimana Teknik Pengumpulan Data Yang Digunakan Dalam
Psikologi Umum?

1.3 Tujuan Masalah


 Untuk Mengetahui Apa Itu Psikologi
 Untuk Mengetahui Bagaimana Metode Yang Ada di Psikologi Umum
 Untuk Mengetahui Apa Itu Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif
 Untuk Mengetahui Apa Saja Rancangan Yang Ada Pada Peneitian
Eksperimental
 Untuk Mengetahui Apasaja Metode Yang Ada di Pendekatan
Kuantitatif
 Untuk Mengetahui Apasaja Metode Yang Ada di Pendekatan Kualitatif
 Untuk Mengetahui Apasa Tiga Hal Yang Harus di Perhatikan Dalam
Metode Grounded Theory
 Untuk Mengetahui Bagaimana Teknik Pengumpulan Data Yang
Digunakan Dalam Psikologi.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN PSIKOLOGI


Psikologi” berasal dari perkataan Yunani “psyche” yang artinya jiwa, dan
“logos” yang artinya ilmu pengetahuan. Secara etimologi psikologi artinya ilmu
yang mempelajari tentang jiwa, baik mengenai macam-macam gejalanya,
prosesnya maupun latar belakangnya.

2.2 METODE METODE PSIKOLOGI


Psikologi sebagai ilmu pengetahuan harus memiliki metode yang empiris
dan dapat di pertanggungjawabkan. Adapun metode yang harusnya memiliki
persyaratan berupa objektif, reliabel, valid, terstruktur, serta akurat.
Dalam mempelajari dunamika kejiwaaan dan proses mental manusia melalu
prilaku, para peneliti psikologi menggunakan beberapa metode dalam mencapai
hasil yang dapat dipertanggungjawabkan serta berlaku universal. Secara garis
besar, terdapat dua pendekatan dalam mempelajari psikologi yaitu, pendekatan
kuantitatif dan pendekatan kualitatif.

A. Pendekatan Kuantitatif
Pendekatan Kuantitatif adalah pendekatan yang digunakan dalam
penelitian, pengumupualan dan penggalian data, serta analisis data dengan
melakukan reduksi fenomena ke dalam nilai - nilai numerical yang bertujuan
untuk dapat dilakukan analisis statistic.
Pendekatan Kuantitatif berasal dari pandangan positif yang mempunyai
prinsip ilmu pengetahuan yang bersifat objektif, fenomenalisme, reduksianisme,
dan naturalisme. Selanjutnya pandangan positif ini memunculkan pendekatan-
pendekatan paradigma kuantitatif dalam penelitian sosial yang objektif.
Penelitianya harus memiliki keteraturan yang naturalistic, empiris atau indrawi,
dan behavioristik.
Beberapa metode yang terdapat dalam pendekatan kuantitatif diantaranya adalah
metodee korelasional, metode komparasional, dan metode eksperimental.

 Metode Korelasional
Metode Korelasional adalah metode penelitian yang bertujuan untuk
mencari dan menguji ada atau tidak adanya korelasi antara dua variabel penelitian
atau lebih. Metode Korelasional ini akan menghasilkan seberapa besar korelasi
antara variabel bebas (yang mempengaruhi) dengan variabel terikat (yang
dipengaruhi).Contohnya adalah sebagia berikut;
Hubungan antara regiolisitas degan kecemasan terhadap kematian. Pada
penelitian ini terdapat dua variable, yaitu ragiolisitas sebagai variable bebas dan
kecemasan terhadap kematian sebagai variabel terikat. Hasil penelitianya adalah
ada atau tidak adanya hubungan antara tingkat regiolisitas dengan kecemasan

2
terhadap kematian. Jika ada, hubungan antara kedua variabel tersebut seberapa
besar.
 Metode Komparasional
Metode Komparasional adalah metode penelitian yang membandingkat
dua kelompok atau lebih. Metode komparasional ini meneliti sampel penelitian
dalam kondidi ilmiah. Penelitian ini mencari dan membandingkan tingkat
perbedaan daya kritis anatara dua kelompok yang memiliki latar belakang yang
bebeda misanya peserta didik sekolah modern dan santri pesantren konvensional.
Jika penelitian ini menghasilkan adanya perbdaan daya kritis antara dua kelompok
tersebut, maka kondisi ini mengindikasikan bahwa latar belakang dan sistem
pendidikan memengaruhi daya kritis.

 Metode Eksperimental
Metode Eksperimental adalah metode penelitian yang memberikan
perlakuan terhadap kelompok sampel penelitian, untuk dapat dianalisis ada tidak
adanya pengaruh perlakuan tersebut, metode eksperimental tidak dilakukan dalam
aturan alamiah seperti metode korelasional dan komparasional non eksperimental.
Terdapa dua hal dalam penelitian ini yaitu, perlakuan yang diberikan oleh peneliti
kepada sampel penelitian sebagai variabel bebas dan kondisi sampel penelitian
sebagai variabel terikat.
Dibanding metode korelasional dan komparasional, metode eksperimental
membutuhkan tingkat ketelitian dan kecermatan yang lebih tinggi, terutama dalam
hal pengendalian variable bias.
Hal ini dikarenakan apanbila kemungkinan variabel bias tidak dikendalikan, maka
perubahan yang terjadi pada kondisi penelitian sampel penelitian tidak bisa
diketahui secara pasti berasal dari perlakuan atau variabel bias tersebut.
Penelitian eksperimental dibagi menjadi tiga rancangan besar yaitu:
 Pra-eksperimen
 Eksperimen Semu
 Eksperimen Murni
Eksperimen murni memiliki tingkat validitas yang lebih tinggi diantara ketiga
rancangan tersebut karena pengendalian variabelnya paling cermat.

B. Pendekatan Kualitatif
Pendekatan Kualitatif lebih menekan pada sifat realita yang terbangun
secara sosial, hubungan erat terhadap peneliti dan respond penelitian dan tekanan
situasi yang membentuk penyelidikan. Pendekatan kualitatif berupaya mencari
jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang menyoroti cara munculnya pengalaman
sosial sekaligus perolehan maknanya.
Pendekatan kualitatif adalah pendekatan pendekatan yang bermaksud untuk
memahami fenomena tentang setiap hal yang diaami oleh responden penelitian
(misalnya prilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan sebagainya) secara
menyeluruh dan mendalam serta dengan cara mendeskripsikan dalam bentuk kata
dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dengan memanfaatkan
berbagai metode ilmiah.

3
Pendekatan Kualitatif ini memiliki beberapa macam metode yaitu diantaranya:

 Fenomonologi
Fenomenologi dapat diartikan sebagai pengalaman subjektif atau
pengalaman fenomenologikal. Fenomenologi juga dapat diartikan sebagai suatu
study tentang kesadaran dari perspektif pokokdari seseorang. Dalam arti yang
lebih lagi fenomenologi mengacu pada suatu metode penelitian tentang kesadaran
perspektif pertama seseorang.
Penelitian fenomenologi ini berupa penelitimerekam pemahaman dan
pemaknaan mendalam responden penelitian terhadap suatu fenomena.
Fenomenologi bertujuan untuk sebisa mungkin mempertahankan fenomena dan
konteksnya sebagaimana muncul dalam dunia.
enomenologi berupaya menemukan makna psikolohi yang terkandung
dalam fenomena melalui penyelidikan dan analisis contoh-contoh hidup. Contoh
dari penelitian fenomenologi oleh makna kecemasan menghadapi kematian pada
lanjut usia, penelitian tentang pemaknaan seseorang terhadap suatu musibah.

 Studi Kasus
Studi Kasus adalah metode penelitian empiris yang berupaya untuk
menyelidiki fenomena atau pristiwa yang unik dalam kehidupan nyata. Pendapat
lain tentang studi kasus disampaikan oleh Stake bahwa studi kasus adalah metode
penelitian tentang suatu masalah yang mempunyai sifat khusus.
Penelitian studi kasus dapat berupa perorangan maupun kelompok. Contoh
penelitian studi kasus dalam konteks psikologi adalah penelitian Hakiki dan
Cahyono yang bertujuan mendapatkan gambaran komitmen beragama pada
muallaf dilihat dari cara muallaf memahami, menjalankan, dan mempetahankan
keyakinan beragamanya.

 Etnografi
Etnografi berperan sebagai bagian dari penelitian lapangan. Etnografi
adalah suatu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti dinamika
psikologis dan proses mental seseorang atau kelompok terhadap sesuatu yang
berkaitan dengan budaya. Penelitian etnografi dilakukan dengan cara observasi
partisipan(pengamatan berperan serta).
Contoh dari penelitian etnografi adalah persepsi suatu kelompok terhadap budaya
sebaran apem yang diadakan setap bulan Safar di Jatinom Klaten, makna
seseorang terhadap malam 1 Sura, penafsiran sesorang terhadap iklan susu
formula sebagai agen budaya kapitalisme, dan sebagainya.

 Biografi
Metode biografi adalah metode penelitian kualitatif demgam cara
mengkaji riwayat hidup seseorang, baik menggali riwayat hidup seseorang dari
orang lain yang memiliki keterkaitan dengan seseorang yang riwayat hidupnya
diteliti, maupun dengan cara meneliti riwayat hidup ditulis sendiri (otobiografi)
dan berbagai buku yang dihasilkan oleh seseorang tersebut.

4
 Grounded Theory
Terdapat tiga hal yang harus diperhatikan dalam metode Grounded Theory
yaitu Konsep, Kategori, dan Proposisi.
 Konsep
Konsep merupakan suatu satuan kajian dasar. Konsep ini dibentuk
dari konseptualisasi data, bukan dari data itu sendiri.Dengan konsep
ini suatu teori dapat disusun. Sehingga teori tidak dibangun dari
data mental atau kejadian actual atau kegiatan yang dilaporkan.
 Kategori
Kategori adalah kumpulan yang lebih tinggi dan lebih astrak dari
konsep yang diwakili. Kategori tersebut didapatkan dengan cara
melakukan proses analisis. Proses analisis tersebut dijalankan
dengan membuat perbandingan dengan melihat persamaaan atau
perbedaan yang digunakan untuk menghasilkan konsep yang lebih
rendah. Kategori juga merupakan landasan dasar penyusunan teori.

 Proposisi
Proposisi menunjukan hubungan hubungan kesimpulan.
Pembentukan dan pengembangan kosnsep, kategori, dan proposisi
merupakan suatu keharusan dalam proses penyusunan teori.

Masing Masing metode penelitian yang sudah diejelaskan tersebut memiliki


cara atau teknik pengumpulan data yang berbeda beda. Beberapa Teknik
pengumpulan data yang dapat digunakan dalam penelitian psikologi diantarany:

a. Skala Psikologi
Skala psikologi merupakan suatu alat ukur psikologi yang
digunakan untuk mengetahui tinggi atau rendahnya tingkat variabel atau
konstruksikologi yang terdapat dalam diri sampel penelitian. Anwar
(2019) menjelaskan bahwa skala penelitian sebagai alat ukur psikologi
memiliki beberapa ciri-ciri, diantaranya:
Pertama, stimulus dan item dalam skala psikologi berupa
pertanyaan atau pernyataan yang tidak langsung mengungkap atribut yang
hendak diukur titik akan tetapi, skala psikologi mengungkap indikator
perilaku dari atribut yang bersangkutan. Meskipun sampel penelitian dapat
dengan mudah memahami isi item-nya, sampel penelitian tidak akan
memahami arah jawaban yang dikehendaki oleh item yang diajukan titik
Dengan demikian, jawabannya bergantung pada interpretasinya terhadap
isi item. Pada akhirnya, jawaban yang diberikan merupakan proyeksi diri
dan perasaan sampel penelitian.
Kedua, skala psikologi selalu berisi banyak item. Jawaban sampel
penelitian terhadap satu item baru merupakan sebagian dari banyak
indikasi mengenai atribut yang diukur, sedangkan kesimpulan akhir
sebagai suatu diagnosis diperoleh berdasarkan respons sampel penelitian

5
terhadap semua item.
Ketiga, respon sampel penelitian tidak digolongkan ke dalam
jawaban "benar" dan "salah". Semua jawaban dapat diterima sepanjang
diberikan secara jujur, sungguh-sungguh, dan sesuai dengan kondisi dari
sampel penelitian titik Dengan demikian, skala psikologi menyediakan
respons atau jawaban bertingkat sesuai dengan tingkat kesesuaian item
pernyataan dengan kondisi diri sampel penelitian.
Berdasarkan penjelasan tersebut, skala psikologi berbeda dengan
akad titik skala psikologi dibuat berdasarkan kerangka dan konsep teori
yang kemudian dipecah menjadi aspek dan indikator keperilakuan untuk
kemudian dibuat item pernyataan, sedangkan angket tidak perlu
menggunakan teori. Rumusan skala psikologi harus melewati proses
validasi sedangkan akad tidak perlu divalidasi sepanjang apapun yang
terdapat dalam akad dapat digunakan untuk mencapai tujuan penelitian.
Selain itu, dalam pengisian skala psikologi seseorang tidak akan
bisa mengetahui bagaimana dari dirinya yang hendak diukur sedangkan
ketika seseorang mengisi akad seseorang akan memahami bahwa ada
bagian-bagian tertentu dari diri dan kehidupannya yang hendak digali oleh
adapun respons jawaban dalam skala psikologi bersifat subjektif
sedangkan respon jawaban dalam angket bersifat objektif.
Misalnya, dalam skala psikologi terdapat dua orang yang sama-
sama menjawab sangat sesuai pada suatu item, akan tetapi belum tentu
tingkat kesesuaian antar antara dua orang tersebut sama persis. Hal ini
yang dimaksud dengan subjektif. Adapun setiap jawaban dari akad bersifat
objektif faktual misalnya ada dua orang yang menjawab penghasilan
sebulan sebanyak Rp 1.000. 000,000 maka penghasilan sebesar itu antara
dua orang tersebut bernilai sama persis.

b. Wawancara
Wawancara merupakan suatu teknik atau metode pengumpulan
data dengan cara bertanya kepada sampel atau responden penelitian untuk
mengungkap tujuan tertentu dalam kurung tujuan penelitian dan dengan
menggunakan teknik yang dapat dipertanggungjawabkan.
Wawancara semi struktur adalah teknik panggilan data dengan cara
bertanya dan menggunakan panduan wawancara, akan tetapi penelitian
memiliki peluang untuk menambahkan pertanyaan yang belum dibuatnya
dalam panduan wawancara untuk mendalami jawaban responden
penelitian sepanjang pernyataan tersebut diperlukan dan sesuai dengan
tujuan penelitian.
Wawancara tidak struktur adalah teknik bertanya kepada
responden penelitian dengan panduan yang kurang struktur. Wawancara
jenis ini seringkali digunakan dalam penelitian sosial dan partisipartisipan,
misalnya dalam participatory action research (RRA), dan participatory
rural appriasal (PRA).

6
c. Observasi
Observasi dapat diartikan sebagai metode pengambilan dan
pengumpulan data dengan cara mengamati subjek atau objek penelitian
dengan cara yang sistematis dan dapat menghasilkan data yang
dikehendaki oleh tujuan penelitian titik
Dengan demikian observasi tidak hanya sebatas mengamati saja
tetapi observasi ini harus dapat memberikan data yang penting dan dapat
menjawab pernyataan penelitian yang telah disusun di awal. Hal penting
yang harus diperhatikan oleh peneliti tentang observasi adalah peneliti
selaku pengamat (observer) tidak diperkenankan memberikan interpretasi
atau penafsiran terhadap apapun yang diamatinya.
Berdasarkan keikutsertaan penelitian, observasi dibagi menjadi dua
macam, yaitu observasi partisipan dan observasi non partisipan. Observasi
partisipan adalah teknik pengamatan yang dilakukan oleh penelitian
dengan cara peneliti ikut serta dalam peristiwa yang dialami oleh sasaran
pengamatan (observasi). Adapun observasi non partisipan adalah secara
observasi yang dilakukan oleh peneliti tanpa mengharuskan peneliti
mengikuti alur dan dinamika kehidupan responden penelitian.

d. Dokumen
Menjadi salah satu alat pengumpulan data dalam penelitian
psikologi dan sosial. Dokumen ini bentuknya bermacam-macam, sehingga
apa pun yang dimiliki oleh responden penelitian atau apapun yang
memiliki keterkaitan dengan responden penelitian dapat dijadikan
dokumen titik misalnya, catatan harian dari responden penelitian atau
autobiografi (riwayat perjalanan hidup yang ditulis oleh orang itu sendiri).
Dokumen lain misalnya foto dari responden penelitian titik selain
itu, riwayat perjalanan hidup responden penelitian yang ditulis oleh juga
dapat digunakan untuk alat pengumpulan data titik dengan mempelajari
dokumen tersebut, diharapkan dapat mengungkap pemikiran dari
seseorang. Dalam konteks psikologi misalnya, dokumen dapat digunakan
jika responden penelitian menuliskan berbagai perasaan dan pikirannya
tentang setiap fenomena yang ditemuinya dalam kehidupan.

e. Survei
Metode pengumpulan data seringkali menggunakan angket titik
hasil dari survei berbeda dengan hasil dari skala psikologi. Jika hasil dari
skala psikologi mengukur tingkat suatu variabel psikologi atau konstruksi
psikologi dalam diri seseorang maka survei dengan angket akan
mengungkap kategorisasi atau pengelompokan sampel penelitian. Dengan
demikian, survei dengan angket lebih bersifat deskriptif atau menjelaskan
suatu fenomena.

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kami simpulkan pada makalah ini adalah;
Secara singkat psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku dan
kejiwaan manusia. Sehingga terdapat beberapa metode yang terdapat pada
pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pada pendekatan kuantitatif
terdapat beberapa metode diataranya: Metode Korelasional, Metode
Komparasional, dan Metode Eksperimental. Sedangkan pada pendekatan
kualitatif terdapat beberapa metode yaitu diantaranya: Metode Fenomenologi,
Metode Studi Kasus, Metode Etnografi, Metode Biografi, dan Metode Grounded
Theory.

3.2 Saran
Penulis (kami) mengetahui bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna
sehingga kami mengharapkan saran atau krtik yang membangun dari pembaca
sehingga makalah ini bisa mendekati kata sempurna. Opini dari para pembaca
sangat berarti karena guna mengevakuasi untuk menyempurnakan makalah ini.

8
DAFTAR PUSTAKA

 Buku Psikologi Umum Dasar Oleh Ahmad Saefuddin


 https://dosenpsikologi.com/metode-penyelidikan-dalam-ilmu-psikologi
 https://id.berita.yahoo.com/apa-itu-psikologi-pahami-pengertian

Anda mungkin juga menyukai