Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

Metode dan Desain Penelitian dalam Psikologi


Perkembangan

DOSEN PEMBIMBING :

TITIN KHOLISA, S.Psi., M.Pd

DI SUSUN OLEH :

 Hikmatul Azizah ( 21732011010)


 Silvia Dwi Yanti (21732011009)
 Sela Tursyikhs F.W (21732013048)
 Andani Nurhayati (21732011018)
 Faridatun Ni’mah (21730110)
 Roni Machrus Khudori (21732011019)
 Kholifatus Sa’adah (21732011004)
 Muhammad Nasrullah I.F (2173201103)
 Nilna Izzah Billah (
 Rafika Amelia (

UNIVERSITAS ISLAM RADEN RAHMAT


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

1
JURUSAN PSIKOLOGI
2021/2022

DAFTAR ISI..................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang...............................................................................3

1.2 Rumusan Masalah..........................................................................3

1.3 Tujuan............................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN METODE DAN DESAIN


PENELITIAN....................................................................................5

2.2 MACAM-MACAM DESAIN


PENELITIAN....................................................................................8

2.3 DESAIN PENELITIAN PSIKOLOGI


PERKEMBANGAN...........................................................................10

2.4 CONTOH-CONTOH HASIL PENELITIAN PSIKOLOGI


PERKEMBANGAN............................................................................11

BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN...............................................................................18
DAFTAR PUSTAKA

BAB I

2
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Psikologi perkembangan pada prinsipnya merupakan cabang dari
ilmu psikologi. Psikologi itu sendiri merupakan sebuah istilah yang
berasal dari bahasa Inggris, yaitu “psychology”. Istilah ini pada
mulanya berasal dari kata dalam bahasa yunani yaitu “psyche”,
berarti, jiwa atau daya hidup, sedangkan “logos” berarti ilmu. Jadi
secara harafiah, “psychology” berarti ilmu yang mempelajari tentang
kejiwaan atau “Ilmu Jiwa “. Sedangkan menurut istilah, psikologi
adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa, dimana jiwa
termanifestasi dalam tingkah laku atau aktivitas- aktivitas baik
motorik, kognitif, maupun emosi.

Sedangkan istilah “perkembangan” (development) dalam


psikologi merupakan konsep yang cukup rumit dan kompleks.
Perkembangan itu tidak terbatas pada pengertian pertumbuhan yang
semakin memebesar melainkan didalamnya juga terkandung
serangkaian perubahanyang berlangsung secara terus menerus dan
bersifat tetap dari dari fungsi-fungsi jasmaniah dan rohaniah yang
dimiliki individu menuju ke tahab kematangan melalui pertumbuhan,
pematangan, dan belajar.

Dalam psikologi perkembangan terdapat metode yang digunakan


dalam psikologi perkembangan pun terdiri dari berbagai jenis metode.
Pada prinsipnya sama dengan penelitian dalam ilmu pengetahuan
lainya, sehingga banyak cara yang digunakan untukmengumpulkan
data penelitian dalam ilmu ini, antara lain : metode eksperimen,
metode klinis, metode observasi, metode collection, metode
interview, dan metode question-naire. Dalam makalah inilah akan ada
pembahasan lebih mendalam tentang metode dalam psikologi
perkembangan. Dengan metode- metode itulah, seseorang bisa
mendapatkan data, sehingga dapat melakukan analisa dan identifikasi
suatu perkembangan maupun pertumbuhan dalam ruang lingkup
psikologi

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa pengertian dari Metode dan Desain Penelitian ?
b. Apa Macam-Macam Desain Penelitian ?
c. Apa pengertian Desain Penelitian Psikologi Perkembangan ?
d. Apa Contoh-Contoh hasil Penelitian Psikologi Perkembangan ?

3
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui dan memahami pengertian dari Metode dan Desain
Penelitian
b. Untuk mengetahui dan memahami Macam-Macam Desain Penelitian
c.
Untuk mengetahui dan memahami Desain Penelitian Psikologi
Perkembangan
d.
Untuk mengetahui dan memahami Contoh-Contoh hasil Penelitian
Psikologi Perkembangan

Bab II

4
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Metode dan Desain Penelitian


Termasuk metode yang lebih spesifik adalah cara-cara khusus yang dipakai untuk
mengetahui gejala perkembangan yang sedang timbul.
Berikut penjelasannnya ;
A. Metode yang umum :
Metode yang lebih umum mengandung dua pengertian, yaitu :memberikan lebih
banyak data mengenai keseluruhan perkembangan atau beberapa aspeknya, dan meninjau
pengaruh factor endogen (bawaan) atau eksogen (lingkungan, khususnya kebdayaan) bagi
perkembangan seseorang. Yang dimana metode umum ini terdapat 4 metode, yaitu:
a. Metode Kros-seksional/Metode Transversal
Metode kros seksional adalah suatu pendekatan yang dipergunakan untuk
melakukan penelitian beberapa kelompok anak dalam jangka waktu yang relative singkat.
Atau metode kros-seksional diselidiki orang-orang atau kelompok orang dan tingkatan
usia yang berbeda-beda.
b. Metode Longitudinal
Metode Longitudinal adalah pendekatan dalam penelitian yang dilakukan dengan
cara menyelidiki anak dalam jangka waktu yang lama. Dengan pendekatan ini biasanya
diteliti beberapa aspek tingkah laku pada satu atau dua orang yang sama dalam waktu
beberapa tahun.
c. Metode Sekuensial
Mertode sekuensial ini merupakan kombinasi dari metode
kros-seksional/tranversal dan metode longitudinal. Dalam banyak hal, pendekatan ini
mulai dengan studi kros-seksional yang mencakup individu dari usia yang berbeda.
Berbulan-bulan atau betahun-tahun setelah pengukuran awal, individu yang sama diuji
lagi (ini merupakan aspek longitudinal dari rancangan). Pada waktu selanjutnya,
sekelompok subjek baru diukur pada masing-masing tingkat usia. Kelompok baru pada
masing-masing tingkat ditambahkan pada waktu berikutnya 7untuk mengontrol
perubahan yang (gugur) dari studi, pengujian ulang mungkin telah meningkat kinerja
mereka.
d. Metode Cross-Cultural/Pendekatan Lintas Budaya
Metode Cross-Cultural adalah suatu pendekatan dalam penelitian yang
mempertimbangkan factor-faktor lingkungan atau kebudayaan yang berpengaruh
terhadap perkembangan anak.
Pendekatan ini banyak digunakan uttuk mengetahui perbedaan-perbedaan atau
persamaan-persamaan perkembangan anak pada beberapa laatar belakang kebudayaan
yang berbeda-beda. Hal ini adalah karena dengan pendekatan ini dapat diperoleh
pengertian yang lebih mendalam tentang proses perkembangan sesorang.

5
Melalui pendekatan ini bisa dijelaskan hipotesa-hipotesa yang ada melalui factor-faktor
yang diperoleh.
B. Metode yang spesifik :
Metode yang spesifik adalah cara-cara khusus yang digunakan untuk mengetahui
gejala perkembangan yang sedang timbul. Di antara metode yang spesifik yang
digunakan dalam psikologi perkembangan adalah :

a. Metode Observasi
Metode obsservasi adalah sutau cara yang digunakan untuk mengamati semua
tingkah laku yang terlihat pada suatu jangka waktu tertentu ataubpada suatu tahapan
perkembangan tertentu. Atau bisa dikatakan juga bahwa metode observasi adalah
kegiatan mengenali tingkah laku individu yang biasanya akan diakhiri dengan mencatat
hal-hal yang dipandang penting sebagai penunjang informasi mengenai klien.
Atau, metode observasi adalah metode serba sengaja dan sistematis mengamati aktivitas
individu lain. Metode observasi ini dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu :
1. Observasi Alami (Natural Observation)
Observasi alami adalah pencatatan data mengenai tingkah laku yang terjadi
sehari-hari secara alamiah/wajar. Jadi dalam observasi alami peneliti melakukan semua
pencatatan terhadap kehidupan anak tanpa mengubah suasana atau mengontrol dalam
situasi-situasi yang direncanakan. Atau bisa dikatakan sebagai metode observasi non
partsipan yang dimana peneliti tidak ikut serta dalam kegiatan yang dilakukan oleh yang
diobservasi. Jadi peneliti hanya sebagai penonton saja.
Kalau dalam psikodiagnostik terkenal dengan istilah observasi medan atau alamiah (field
setting), yaitu observasi di lapangan atau kancah atau di tempat yang sesugguhnya.
2. Observasi Terkontrol (Controlled Observation)
Observasi terkontrol dilakukan bilamana lingkungan tempat anak berada diubah
sedemikian rupa sesuai dengan tujuan peneliti, sehingga bermacam-macam reaksi atau
tingkah laku anak diharapkan akan timbul. Atau bisa disebut sebagai observasi
laboratories (laboratory setting), yakni observasi dengan situasi laboratorium, sehingga
situasinya dapat dikendalikan sepenuhnya oleh observer.
Metode ini dianggap lebih objektif dan hasilnya lebih akurat, karena itu observasi
terkontrol dapat dilakukan dengan tujuan eksperimental dengan pendekatan dan metode
yang sesuai dengan lapangan psikologi eksperimental.

b. Metode Eksperimen
Penelitian terhadap anak tidak mudah dilakukan. Alasan pertama karena anak-
anak sangat sugestibel dan selalu berusaha menyenangkan hati sipenanya. Alasan kedua
karena sukar untuk mengetahui dengan jelas apa yang dimaksud oleh anak itu.
Metode eksperimen adalah metode penelitian dalam psikologi perkembangan dengan
melakukan kegiatan-kegiatan percobaan pada anak.

6
c. Metode Klinis
Metode klinis adalah suatu metode penelitian yang khusus ditujukan untuk anak-
anak, dengan cara mengamati, mengajak bercakap-cakap dan tanya jawab. Penggunaan
metode klini merupakan pengganbungan eksperimen dan observasi. Pelaksanaannya
dilakukan dengan cara mengamati atas pertimbangan bahwa anak itu belum mampu
memngungkapkan isi pikiran dan perasaan dengan bahasa yang lancer. Prof. Jean Piaget,
seorang ilmuwan berasal dari perancis.
d. Metode Test
Metode Test adalah metode yang digunakan untuk mengadakan pengukuran
tertentu tertentu terhadap objeknya. Test merupakan instrument penting dalam psikologi
kontenpore, yang digunakan untuk mengukur segala jenis kemampuan, minat, sikap, dan
hasil kerja. Dalam hal ini, para peneliti biasanya menggunakan tes-tes psikolkogi yang
sudah distandardisasi..
e. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan angket ini kami bagi dalam tiga bagian, diantaranya yaitu :
1. Metode Angket
Angket adalah daftar pertanyaan yang harus dijawab atau daftar isian yang harus
diisi berdasarkan kepada sejumlah subjek. dan berdasar atas jawaban dan atau isian
penyelidik mengambil kesimpulan mengenai subjek yang diselidiki.
Bentuk angket dapat pula dipakai untuk menguji suaqtu hipotesis. Bentuk angket berupa
daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis untuk mendapatkan data-data dan
informasi dari objek yang dipelajari.
2. Metode Bigrafi
Biografi, yakni tulisan mengenai peri kehidupan yang dibuat oleh orang lain
sering sangat bermanfaat dalam pengungkapan kepribadian sesorang hanya saja kiranya
mudah dimengerti nahwa tulisan ini sanggat dipengaruhi oleh sikap dan penilaian penulis
terhadap orang yang ditulis biografinya.
Jika menganalisis biografi/otobiografi perlu memperhatikan bahwa tidak semua subjek
bertindak dan menulis secara jujur mengenai dirinya. Ada subjek dengan sengaja
menutupi kelemahan dirinya. Untuk hal ini diperlukan penelusuran yang sangat hati-hati
agar diperoleh data yang akurat dan jujur.
3. Buku Harian (diary).
Buku harian ditulis oleh seseorang, biasanya berisikan hal-hal yang bersifat
pribadi dan biasanya yang dianggap rahasia oleh yang bersangkutanBiasanya, diary
dipakai sebagai tempat pencurahan hal-hal yang positif dan negative serta tempat untuk
mengemukakan pandangan-pandangan.
Justru karena isinya yang demikian itulah maka buku harian dapat merupakan
sumber data yang sangat berharga untuk keperluan penyelidikan psikologis. Hanya saja
harus pula diingat bahwa buku harian itu belum tentu memberi gambaran yang jujur
mengenai penulisnya.

7
2.2. Macam-Macam Desain Penelitian
1. Desain Penelitian Longitudinal
Penelitian longitudinal merupakan penelitian yang menggunakan data dengan
rentang waktu yang panjang. Penelitian ini dapat pula dipahami sebagai perpanjangan
penelitian survey yang bersifat periodik. Sedikitnya, survey dilakukan dua kali dengan
rentang waktu yang ditentukan dari awal. Teknik pengumpulan data penelitian ini
biasanya menggunakan kuesioner atau interview terstruktur.
Untuk melakukan riset longitudinal, pertama-tama kita melakukan survey dengan
kuesioner dan atau wawancara terhadap anak muda yang terpilih sebagai sampel.
Identitas partisipan atau anak muda tersebut kita catat baik-baik dan disimpan dengan rapi
di dalam arsip. Survey pertama dilakukan dengan variabel yang telah disusun matang.
Riset ini menggunakan rentang waktu yang jelas. Misalnya, setiap lima tahun kita
mendatangi anak muda yang sama untuk dilihat perubahan atau perkembangan dalam
karakteristiknya. Tak ada ketentuan berapa kali partisipan didatangi kembali untuk
disurvey, namun biasanya sedikitnya dua kali mereka disurvey kembali. Hasil survei
kedua, ketiga dan seterusnya akan memperlihatkan perubahan apa yang terjadi pada anak
muda tersebut yang barangkali di survey yang ketiga dan seterusnya bukan lagi tergolong
anak muda. Dengan desain penelitian ini, perubahan karakteristik kekerasan sebagaimana
yang menjadi fokus penelitian sangat mungkin diketahui.

2. Desain penelitian studi kasus


Studi kasus merupakan metode paling sesuai untuk fase penyelidikan dari sebuah
penelitian karena mengedepankan survey dan proses historis sebagai jalan untuk
penjelasan yang bersifat sebab musabab (kausalitas). Meskipun demikian, metode studi
kasus hanya merupakan persiapan metode penelitian dan tidak dapat digunakan untuk
menggambarkan atau menguji suatu masalah.
Menurut Menurut Robert K. Yin desain penelitian studi kasus secara umum menjadi
2 (dua) jenis, yaitu penelitian studi kasus dengan menggunakan kasus tunggal dan jamak/
banyak. Disamping itu, ia juga mengelompokkannya berdasarkan jumlah unit analisisnya,
yaitu:
1. penelitian studi kasus tunggal holistik (holistic) yang menggunakan satu unit
analisis.
2. Desain kasus tunggal terjalin (embedded) yang menggunakan beberapa atau
banyak unit analisis.

Perbedaan keduanya terletak pada jumlah unit analisis yang digunakan.


Kriteria kualitas desain penelitian studi kasus berkaitan dengan:
1) Validitas konstruk, yakni menetapkan ukuran operasional yang benar untuk
konsep-konsep yang akan diteliti. Dalam studi kasus, dapat digunakan teknik
multi sumber bukti, memberikan kesempatan kepada informan kunci untuk
meninjau kembali draft laporan studi kasus yang bersangkutan.

8
2) Validitas internal, merupakan hubungan sebab-akibat, dimana kondisi-kondisi
tertentu diperhatikan guna mengarahkan kondisi-kondisi lain, untuk membedakan
dari hubungan semu.
3) Validitas eksternal, yaitu menetapkan ranah dimana temuan suatu penelitian
dapat divisualisasikan.
4) Reliabilitas, yaitu bahwa suatu penelitian seperti prosedur pengumpulan data
dapat diinterpretasikan dengan hasil yang sama pada waktu yang berbeda.

3. Desain penelitian Survey


Penelitian survei adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun
kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi
tersebut, untuk menemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan
antar variabel sosiologis maupun psikologis.
4. Desain penelitian eksperimental
Menurut Arifin (2009:127) penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai penelitian yang
di dalamnya melibatkan manipulasi terhadap kondisi subjek yang diteliti, disertai upaya
kontrol yang ketat terhadap faktor-faktor luar serta melibatkan subjek pembanding atau
metode ilmiah yang sistematis yang dilakukan untuk membangun hubungan yang
melibatkan fenomena sebab akibat.
Sesuai namanya, desain penelitian eksperimental berarti peneliti sedang melakukan
penelitian eksperimental. Desain penelitian eksperimen ditentukan oleh bagaimana cara
peneliti mengatur subjek ke dalam kondisi dan kelompok yang berbeda. Terdapat tiga
jenis desain penelitian eksperimen, yaitu pre-eksperimental, quasi-eksperimental, dan true
experimental research.

2.3. Desain Penelitian Psikologi Perkembangan


Desain penelitian adalah kerangka metode dan teknik penelitian yang
dipilih oleh seorang peneliti. Desainnya memungkinkan para peneliti untuk
mengasah metode penelitian yang cocok untuk materi pelajaran dan mengatur studi
mereka untuk sukses.
Desain topik penelitian menjelaskan jenis penelitian (eksperimental,
penelitian survei, korelasional, semi-eksperimental, review) dan sub-jenisnya
(desain eksperimental, masalah penelitian, studi kasus deskriptif).

Ada tiga jenis utama desain untuk penelitian: pengumpulan data, pengukuran, dan
analisis. Sebuah desain yang menghasilkan margin kesalahan paling kecil dalam
penelitian eksperimental umumnya dianggap sebagai hasil yang diinginkan.
Elemen penting adalah:

1. Pernyataan tujuan yang akurat


2. Teknik yang akan diterapkan untuk mengumpulkan dan menganalisis penelitian
3. Metode yang diterapkan untuk menganalisis detail yang dikumpulkan

9
4. Jenis metodologi penelitian
5. Kemungkinan keberatan untuk penelitian
6. Pengaturan untuk studi penelitian
7. Linimasa
8. Pengukuran analisis

Ada empat karakteristik utama:

Netralitas: Ketika Anda mengatur studi Anda, Anda mungkin harus membuat


asumsi tentang data yang Anda harapkan untuk dikumpulkan. Hasil yang
diproyeksikan dalam penelitian harus bebas dari bias dan netral. Pahami pendapat
tentang skor evaluasi akhir dan kesimpulan dari banyak individu dan
pertimbangkan mereka yang setuju dengan hasil yang diperoleh.

Keandalan: Dengan penelitian yang dilakukan secara teratur, peneliti yang


terlibat mengharapkan hasil yang sama setiap saat. Desain Anda harus
menunjukkan bagaimana membentuk pertanyaan penelitian untuk memastikan
standar hasil. Anda hanya akan dapat mencapai hasil yang diharapkan jika desain
Anda dapat diandalkan.

Validitas: Ada beberapa alat ukur yang tersedia. Namun, satu-satunya alat ukur
yang benar adalah alat yang membantu peneliti dalam mengukur hasil sesuai
dengan tujuan penelitian. Kuesioner yang dikembangkan dari desain ini kemudian
akan valid.

Generalisasi: Hasil desain Anda harus berlaku untuk populasi dan bukan hanya
sampel terbatas. Sebuah desain umum menyiratkan bahwa survei Anda dapat
dilakukan pada setiap bagian dari populasi dengan akurasi yang sama.

Faktor-faktor di atas mempengaruhi cara responden menjawab pertanyaan


penelitian sehingga semua karakteristik di atas harus seimbang dalam desain yang
baik. Anda dapat secara luas diklasifikasikan menjadi kuantitatif dan kualitatif.

Kualitatif: Penelitian kualitatif menentukan hubungan antara data yang


dikumpulkan dan pengamatan berdasarkan perhitungan matematis. Teori-teori
yang berkaitan dengan fenomena alam yang ada dapat dibuktikan atau dibantah
dengan menggunakan metode statistik. Peneliti mengandalkan metode penelitian
kualitatif yang menyimpulkan “mengapa” teori tertentu ada bersama dengan “apa”
yang dikatakan responden tentangnya.

Kuantitatif: Penelitian kuantitatif adalah untuk kasus-kasus di mana kesimpulan


statistik untuk mengumpulkan wawasan yang dapat ditindaklanjuti sangat penting.
Angka memberikan perspektif yang lebih baik untuk membuat keputusan bisnis
yang penting. Metode penelitian kuantitatif diperlukan untuk pertumbuhan

10
organisasi mana pun. Wawasan yang diambil dari data numerik dan analisis
terbukti sangat efektif saat membuat keputusan terkait masa depan bisnis.

Anda selanjutnya dapat memecah jenis desain penelitian menjadi lima kategori:

1. Desain penelitian deskriptif: Dalam desain deskriptif, seorang peneliti hanya


tertarik untuk menggambarkan situasi atau kasus di bawah studi penelitian
mereka. Ini adalah metode desain berbasis teori yang dibuat dengan
mengumpulkan, menganalisis, dan menyajikan data yang dikumpulkan. Hal ini
memungkinkan peneliti untuk memberikan wawasan tentang mengapa dan
bagaimana penelitian. Desain deskriptif membantu orang lain lebih memahami
kebutuhan penelitian. Jika pernyataan masalah tidak jelas, Anda dapat melakukan
penelitian eksplorasi.

2. Desain penelitian eksperimental: Penelitian eksperimental menetapkan


hubungan antara sebab dan akibat dari suatu situasi. Ini adalah desain kausal di
mana orang mengamati dampak yang disebabkan oleh variabel independen
terhadap variabel dependen. Misalnya, seseorang memantau pengaruh variabel
independen seperti harga pada variabel dependen seperti kepuasan pelanggan atau
loyalitas merek. Ini adalah metode penelitian yang sangat praktis karena
memberikan kontribusi untuk memecahkan masalah yang dihadapi.

Variabel bebas dimanipulasi untuk memantau perubahan yang terjadi pada


variabel terikat. Hal ini sering digunakan dalam ilmu sosial untuk mengamati
perilaku manusia dengan menganalisis dua kelompok. Peneliti dapat meminta
peserta mengubah tindakan mereka dan mempelajari bagaimana orang-orang di
sekitar mereka bereaksi untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang
psikologi sosial.

3. Desain penelitian korelasional: Penelitian korelasional adalah teknik


penelitian non-eksperimental yang membantu peneliti membangun hubungan
antara dua variabel yang berhubungan erat. Jenis penelitian ini membutuhkan dua
kelompok yang berbeda. Tidak ada asumsi saat mengevaluasi hubungan antara
dua variabel yang berbeda, dan teknik analisis statistik menghitung hubungan di
antara keduanya.

Koefisien korelasi menentukan korelasi antara dua variabel, yang nilainya


berkisar antara -1 dan +1. Jika koefisien korelasi menuju +1 menunjukkan
hubungan positif antara variabel dan -1 berarti hubungan negatif antara kedua
variabel.

4. Desain penelitian diagnostik: Dalam desain diagnostik, peneliti mencari untuk


mengevaluasi penyebab yang mendasari topik atau fenomena tertentu. Metode ini
membantu seseorang belajar lebih banyak tentang faktor-faktor yang menciptakan
situasi yang menyusahkan.

11
Desain ini memiliki tiga bagian penelitian:

· Awal masalah

· Diagnosis masalah

· Solusi untuk masalah ini

5. Explanatory research design: Explanatory design menggunakan ide dan


pemikiran peneliti tentang suatu subjek untuk mengeksplorasi lebih jauh teori
mereka. Penelitian menjelaskan aspek-aspek yang belum dijelajahi dari suatu
subjek dan rincian tentang apa, bagaimana, dan mengapa pertanyaan penelitian.

2.4. Contoh-Contoh hasil Penelitian Psikologi Perkembangan


1.Identitas Diri Remaja A
Nama dari informan adalah Muhammad Burhanudin, Dia lahir di Grobogan, 12-
Sepetember-1991, anak ketiga dari empat bersaudara, Alamat rumah: Jln. Raya
Sulursari, RT01/RW04, Desa Pandan Harum, Kecamatan Gabus, Kabupaten Grobogan.
Dia dilahirkan dari pasangan suami istri yang berlatar belakang baik, ayahnya bernama
Mochammad Mudjahid Baqin alumni Pondok Pesantren Langitan, Widang-Tuban-
JaTim, dan ibunya bernama Masruatun alumni Pondok Pesantren Futuhiyyah,
Mranggen-Demak.

Riwayat pendidikannya dia mulai belajar di TK (Taman Kanak-kanak) tepatnya


TK itu di daerah Pandan Harum selama dua tahun. Kemudian setelah itu melanjutkan
kejenjang yang lebih tinggi lagi, yaitu di Madrasah Ibtidaiyah Fathul Ulum. Kemudian
dilanjutkan lagi dalam satu yayasan tetapi berbeda tingkatannya, yaitu masuk pada
jenjang Madrasah Tsanawiyah Fathul Ulum. Setelah lulus dari MTs kemudian saudara
Burhan melanjutkan ke Madrasah Aliyah Mambaus Sholohin, Yayasan Pondok
Pesantren Mambaus Sholihin, desa Suci, kecamatan Manyar, kabupaten Gresik-JATIM.
Setelah selesai atau lulus dari Madrasah Aliyah Mambaus Sholihin pada tahun
2009,  kemudian dia melanjutkan pada Institut Keislaman Abdullah Faqih (INKAFA)
jurusan Pendidikan Agama Islam dan aktif  di Organisasi Santri Pondok Pesantren
Mambaus Sholihin (OSPMS) sebagai sekretaris komplek Al-Ghozali dan anggota
Departeman  Minat dan Bakat sebagai koordinator pelatihan Sanggar Kaligrafi. Tetapi
dengan dia melanjutkan dalam pendidikannya dia merasa tidak cocok baik dengan
lingkungannya ataupun  bidang yang dia ikuti. Setelah satuh tahun dalam perjalanan
hidup yang begitu membosannkan dia mempunyai padangan untuk berpindah kampus.

12
Alhasil pada tahun ajaran 2010-2011 di UIN Sunan Kalijaga  dia mencoba mendaftar, dan
hasilnya Alhamdulillah diterima di Fakultas Adab dan Ilmu Budaya Jurusan Sastra
Inggris.

Sekarang saudara Burhan tinggal di Yogyakarta di daerah Kotagede, tepatnya


Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin. Karena dia ingin lebih mendalami ilmu-ilmu
agama yang dulu pernah di lakukan pada jenjang pendidikan yang sebelumnya. Dan dia
aktif di organisasi yang ada di pondoknya, yaitu orgaisasi KASTA (Kaum Sarungan
Kota). Meskipun saudara Burhan hanya sebagai angota, karena dia masih baru dalam
lingkungan pondoknya, namun saudara burhan sudah sering menyumbangkan ide atau
gagasan demi keeksisitensian organisasi KASTA  tersebut, Selain itu dia juga anggota
Himpunan Alumni Mambaus Sholihin (HAMAM) dan Keluarga Mahasiswa Grobogan
Yogjakarta (KaMaGaYo) sebagai sarana untuk mempererat tali siaturrahim antara para
alumni pondok Mambaus Sholihin dan sesama mahasiswa Grobogan

B . Pengaruh Dalam Pencarian Jati Diri Remaja A


Masa remaja adalah masa pencarian identitas diri atau banyak orang mengatakan
jati dirDengan sebuah perjalanan hidup pada masa remaja yang penuh dengan masalah
dan masa transisi dari kanak-kanak menuju dewasa artinya masa yang berada diantara
kanak-kanak dan masa dewasa. Tentunya dalam perjalanan ini banyak faktor yang
mempengaruhi baik faktor internal maupun eksternal. Dan kebanyakan faktor-faktor ini
tidak berdiri sendiri, melainkan faktor ini saling berkaitan dan saling terafiliasi untuk
mencapai prilaku yang baik. Karena faktor dalam akan ditentukan oleh faktor luar, dan
sebaliknya.
Dalam penelitian ini penulis meneliti saudara Muhammad Burhanudin, karena
terkait upaya penulis dalam pencarian seberapa jauh pengaruh seorang idola dalam
perjalanan masa remaja yang sering disebut dengan pencarian jati diri. Setelah penulis
melakukan metode wawancara kepada saudara Muhammad Burhanudin, yang mana tadi
sudah dijelaskan dimuka bahwasanya menurut saudara Burhan bahwa beliau (idola)
membawa pengaruh yang begitu besar dalam pencarian jati dirinya sebagia seseorang
yang lebih baik dan pribadi yang Alim, Sholeh, Kafi. Karena belajar dari beliau saudara
Burhan seakan terinspirasi dari sosok beliau yang ikhlas mencurahkan jiwaraga dan harta
bahkan nyawa untuk menyebarkan agama Allah SWT.

C . Indentitas Idola Remaja A


Saudara Burhan mengidolakan sosok seorang yang begitu berwibawa, dan
bijaksana yang membawa banyak perubahan dalam hidupnya, beliau tidak lain adalah
pengasuh Pondok Pesantren Mambaus Sholihin, Suci-Manyar-Gresik yaitu KH.
Masbuhin Faqih. Beliau adalah Alumni Pondok Pesantren Darussalam, Gontor-Ponorogo
dan Pondok Pesantren Langitan, Widang-Tuban.
Karena menurut saudara Burhan Beliau bukan hanya seorang Kyai atau Guru
yang mengajarkan ilmu agama, Tapi juga seorang Maha Guru yang begitu luar biasa yang
karena Fadhol dari Allah dapat mengemban amanah membimbing ribuan santri menjadi

13
seorang yang bukan hanya Alim dan Sholeh, tapi juga Kafi yang berarti seorang santri
yang cakap dan mampu mengahadapi tantangan zaman. Sehingga dapat mengaplikasikan
motto pesantren. “Menjaga tradisi lama yang baik dan mengambil tradisi baru yang di
anggap lebih baik”. Baik secara tersirat maupun tersurat. Mungkin prilaku atau Uswatun
Hasanah dari beliau yang samapi detik ini masih ternanam dalam setiap detak nafas
saudara Burhan adalah cinta terhadap dzurriyyah Rosul dan Ketaatan beliau kepada
gurunya yaitu KH. Abdullah Faqih pengasuh Pondok Pesantren Langitan, Widang-
Tuban-JaTim. Begitu cintanya beliau terhadap para keturunan sang rahmatan lil ‘alamiin,
setiap tahun ada banyak habaib yang di undang beliau baik dalam negeri maupun luar
negeri karena dengan cinta kepada keturunan Nabi Muhammad SAW, maka akan
bertambah keberkahan pada hidup dan pondok pesantren.

D.    Pengaruh Idola Tehadap Motivasi Remaja A

Motif sebagai pendorong pada umumnya tidak berdiri sendiri, tetapi saling kait
mengait dengan faktor-faktor lain. Hal-hal yang mempengaruhi  motif disebut motivasi.
Kalau ornag ingin mengetahui mengapa oranga berbuat atau berprilaku ke arah sesuatu
yang dikerjakan, maka orang tersebut akan terkait dengan motivasi atau perilaku yang
termotivasi(motivated behavior). motivasi merupakan keadaan dalam diri individu atau
organisme yang mendorong perilaku kearah tujuan.
Dalam penelitian ini penulis meneliti saudara Muhammad Burhanudin, karena
dalam upaya untuk mengetahui bagaimana pengaruh idola dalam motivasi kehidupan
saudara Muhammad Burhanudin dan setelah melakukan metode wawancara dan
observasi dengan beliau sehingga menghasilkan data menurut dia adalah bahwasanya
Idola jelas menjadi motivasi utama bagi saudara Burhan, karena menurut saudara Burhan
jika setiap orang diberi pertanyaan yang sama, mengapa anda ingin menjadi seperti itu
atau menjadi jati diri seperti itu (idola) ? pastilah mereka akan  menjawab karena saya
ingin menjadi yang seperti idola saya. Jadi menurut saudara Burhan Idola tidak hanya
sebagai motivator saja tapi lebih, karena idola juga seseorang yang sangat berpengaruh
dalam kehidupan remaja, Baik menjadikan remaja menjadi lebih baik atau bahkan
menjadikan jati diri remaja yang sangat buruk sekalipun, dan terkadang perkataan idola
lebih diperhatikan melebihi peran orang tua sendiri.

A. Identitas Diri Remaja B


Dalam penelitian ini penulis meneliti saudara Moch Mizan Fadhil,lahir 17 april
1992 di desa Kepatihan Rt 03 Rw 02 Menganti Gresik Jawa Timur.Anak ke 2 dari 4
bersaudara yang dilahirkan dari pasanagan suami istri Drs.Sumain & Nur hidayati
keluarga tersebut berlatar belakang ekonomi yang alhamdulillah berkecukupan.

14
Jenjang pendidikan saudara Moch Mizan Fadhil dimulai dari TK (Taman Kanak-
Kanak) Nurul Huda I di desa kepatihan Rt 03 Rw 02 kecamatan Menganti Kabupaten
Gresik dan meneruskan ke lembaga pendidikan MI (Madrasah Ibtida’iyah) Nurul Huda I
selama enam tahun di wilayah yang sama.
Setelah lulus dari pendidikan dasarnya saudara Moch Mizan Fadhil melanjutkan
ke jenjang lembaga keagamaan MMA (Madrasah Mu’alimin Mu’alimat) dari tahun 2005-
2010 selama di MMA saudara aktif di Jam’iyah Atthulab nama lain dari OSIS yang mana
lembaga tersebut berdiri di bawah naungan pondok pesantren Sunan Drajat yang diasuh
oleh beliau Prof.Dr.K.H Abdul Ghofur yang terletak di dusun Banjaranyar Desa
Banjarwati, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan-Jawa Timur. Setelah tamat dari
lembaga keagamaannya Alhamdulillah saudara masih bisa melanjutkan ke perguruan
tinggi UIN Sunan Kalijogo Jogjakarta di fakultas Dakwah Jurusan Menejen Dakwah dan
sementara tinggal di ponpes Hidayatul Mubtadiin desa darakan barat kota Gede Bantul
Yogyakarta.

B.     Identitas Idola Remaja B


Saudara Moch Mizan Fadhil mengidolan sesosok orang yang kepribadiannya
bertnggung jawab,tegar menghadapi permasalahan-permasalahan hidup,tidak menyerah
dan putus asa melainkan selalu berusaha. Sosok orang tersebut tidak lain adalah Ayah dan
bundanya. Latar  belakang dan prilaku kepribadian yang membuat saudara Moch Mizan
Fadhil mengidolai dan mengaguminya yakni dari perjalanan hipup. Ayahnya terlahir dari
keluarga yang kurang mampu, anak ke empat dari tujuh bersaudara yang  sejak dari lahir
belum pernah melihat sosok ayahnya.
Kesehariannya makan dengan makanan seadanya itu pun kalau ada,sedangkan
kalau tidak ada ya gag makan bahkan pernah tidak makan sampai tiga hari hanya cukup
mengkonsumsi minuman sebagai penyambung hidu, penderitaannya tidak cukup sampai
disitu,karana beliau anak lelaki yang pertama yang masih hidup sedangkan saudara yang
pertama itu perempuan,saudara ke dua dank e tiganya laki-laki tapi sudah meninggal
maka beliau sebagai saudara laki-laki pertama yang masih hidup beliau merasa
mempunyai beban bukan hanya kepada dirinya sendiri tapi mempunyai beban sebagai
tulang punggung keluarga dan menyekolahkan adik-adiknya.beliau melakoninya dengan
cara bekerja seusai sekolah sebagai buruh pengembala kambing milik orang di desanya.
Jarak antara sekolah dan desanya itu kurang lebih 14 km yang mana pada tahun
itu masih belum ada yang banyak memiliki sepeda moto, jangankan sepeda motor sepeda
ontel aja orang-orang tertentu yang mempunyainya , beliau berangkat dari rumah sebelum
subuh dan salat subuh di jalan sehingga sampai sekolah kurang dari jam setengah
tujuh,beliau berangkat pagi-pagi berharap agar tidak terlambat.begitu seterusnya, beliau
melakoni hingga sampai lulus SMA.
Karena beliau memendam cita-cita dan semangat yang tinggi dengan di tunjang
prestasi-prestasi yang di peroleh, beliau bisa melanjutkan ke salah satu perguruan tinggi
di Surabaya (UNESA) dan medapat gelar Sarjana. Selama proses meneuntut ilmu di
perguruan tinggi di samping sebagai mahasiswa beliau juga bekerja sebagai guru
SMP.setelah menyelesaikan sarajananya beliau di angkat sebagai guru tetap, saat ini
beliau menjabat sebagai kepala sekolah dan menjadi ketua takmir masjid.

15
Beliau selalu bergembira meskipun sekilas pernah bertanya-tanya kepada orang
tuanya tentang nasib keluarganya. Orang tuanya pun menjawab yang dalam bahasa
indonesianya seperti ini “meskipun hidup kita sekarang susah, besok harus jadi orang
yang berguna, berilmu, beriman dan berakhlakul karimah, pasti derajat akan di
angkat”, Kata-kata itu selalu di ingat oleh saudara-saudara dan bundanya saudara Moch
Mizan Fadhil. Sampai akhirnya lulus Sekolah Dasar dan memutuskan untuk melanjutkan
di Mts pondok pesantren Tambak Beras Jombang JATIM. Agar jadi seperti orang yang di
katakana orang tuanya. Beliau selalu tegar dan bersyukur dalam menghadapi dilema-
dilema persoalan hidup meskipun beliau wanita di sinilah saudara Moch Mizan Fadhil
sangat mengaguminya.[20]

Itulah sekilas kisah yang membuat saudara Moch Mizan Fadhil mengidolakan dan
menggumi dua orang yang membuatnya selalu memotivasi diri. Sebenarnya panjang
kisahnya tapi cukup itulah yang bisa di persembahkan dari penulis dan informan penulis
yang diwawancarai tentang identitas dari idola yang sampai sekarang pun masih
mengidolakannya.

C.    Pengaruh Idola Dalam Pencarian Jati Diri Remaja B

Menurut pendapat saudara Moch Mizan Fadhil yang mengidolakan sosok yang
bertanggung jawab dan bijakasana, yaitu adalah kedua orang tuanya, ayah dan ibu.
Tegasnya bahwa pengaruh dari idola terhadap pencarian jati diri itu sangatlah besar dan
frekuensinya begitu tinggi dalam bidang motivator untuk mencapai jati diri yang sejati.
Memang banyak yang menjadi idola-idola bagi kehidupan saudara Moch Mizan Fadhil,
namun tidak lah seperti kedua orang tua yang begitu membuat saudara Moch Mizan
Fadhil sendiri merasakan pengaruh yang sangat besar. Dengan sikap kesabaran dan
keteguhan hati dalam mengarahkan dan membimbing yang dilakukan oleh idola,
menjadikan tolak ukur untuk membuat saudara Moch Mizan Fadhil menjadi seorang yang
lebih baik, berakhlak, berilmu, soleh, dan berguna bagi masyarakat khususnya dan
umumnya untuk bangsa Indonesia tercinta.
Dan disamping itu, ada sikap idola yang selalu memberikan nasehat dan tausiyah
dalam perjalanan kehidupan saudara Moch Mizan Fadhil dalam mengarungi samudra
kehidupan yang penuh dengan badai. Tidak mengenal kata sampai disini, meskipun itu
sudah tidak menjadi kewajibannya, karena dari segi umur saudara Moch Mizan Fadhil
yang sedang masa remaja (puber).

D.    Pengaruh Idola Tehadap Motivasi Remaja B


Menurut pendapat saudara Moch Mizan Fadhil, bahwa peran idola sangat
berpengaruh sebagai pendorong (motivasi) dalam kehidupannya sehari-hari, namun dilain
sisi bahwa idola tidak hanya sebagai motivator saja, melainkan sebagai bahan renungan
dan rujukan menuju kehidupan yang lebih baik dan berkualitas.

16
Bab III
Kesimpulan

17
Metode penelitian dalam psokologi perkembangan dibedakan antara pendekatan yang
lebih umum dan metode yang lebih spesifik. Pendekatan yang lebih umum memberikan
pengertian akan keseluruhan proses perkembangan atau beberapa aspeknya, misalnya
perkembangan intelektual, atau pengertian akan factor endogen dan eksogen bagi
perkembangan seseorang. Termasuk metode yang lebih spesifik adalah cara-cara khusus
yang dipakai untuk mengetahui gejala perkembangan yang sedang timbul.

Metode yang lebih umum mengandung dua pengertian, yaitu :memberikan lebih banyak
data mengenai keseluruhan perkembangan atau beberapa aspeknya, dan meninjau
pengaruh factor endogen (bawaan) atau eksogen (lingkungan, khususnya kebdayaan)
bagi perkembangan seseorang. Yang dimana metode umum ini terdapat 4 metode, yaitu
:

a. Metode Kros-seksional

b. Metode Longitudinal

c. Metode Sekuensial

d. Metode Kros-budaya

Metode yang spesifik adalah cara-cara khusus yang digunakan untuk mengetahui gejala
perkembangan yang sedang timbul. Di antara metode yang spesifik yang digunakan
dalam psikologi perkembangan adalah :

a. Metode Observasi

b. Metode Eksperimen

c. Metode Klinis

d. Metode Test

e. Metode Pengumpulan Data

Desain penelitian dilakukan sebelum peneliti melakukan tahapan atau proses penelitian.
Pengertian desain penelitian merupakan rangkaian dari prosedur dan juga metode yang
digunakan untuk menganalisis dan juga menghimpun berbagai data untuk menentukan
variabel yang akan menjadi topik penelitian.

Desain penelitian juga dapat diartikan sebagai sebuah strategi yang dilakukan seorang
peneliti untuk menghubungkan setiap elemen di dalam penelitian dan dilakukan dengan
sistematis sehingga dalam menganalisis dan juga menentukan desainnya, fokus
penelitian menjadi lebih efektif dan juga efisien.

Sehingga dilakukannya desain penelitian ini adalah menentukan jenis apakah


yang kira-kira cocok untuk dipilih di dalam penelitian yang akan dilakukan, termasuk di
dalamnya menentukan berbagai alat dan juga cara apa yang cocok digunakan untuk
mengatasi berbagai permasalahan yang mungkin muncul di dalam suatu penelitian.

Desain penelitian juga menjadi strategi tepat yang dipilih oleh seorang peneliti
untuk sepenuhnya dapat mengintegrasikan berbagai komponen penelitian dengan cara
yang logis dan juga sistematis sehingga saat membahas atau menganalisis apa yang

18
terjadi di dalam penelitian menjadi logis dan juga efektif dan menjadi pusat penelitian
yang baik.

Dapat dipahami bahwa desain penelitian ini sebagai jembatan untuk


mengintegrasikan berbagai komponen penelitian, mulai dari proyek penelitian dan
seluruh komponen penelitian yang diperlukan, mulai dari pertanyaan penelitian, jenis
data, metode, dan juga analisis yang harus dilakukan oleh peneliti.

Tujuan dilakukannya desain penelitian ini adalah agar peneliti mampu


menentukan proyek penelitian yang baik dan sesuai. Biasanya, desain penelitian ini lebih
sering digunakan di dalam jenis penelitian kuantitatif. Akan tetapi tidak menutup
kemungkinan bahwa bisa dilakukan dan diterapkan pada penelitian kuantitatif.

Daftar Pustaka

Adminlp2m. 2021 “Pengertian Desain Penelitian,karakteristik dan jenisnya”,


https://lp2m.uma.ac.id/2021/12/10/pengertian-desain-penelitian-karakteristik-dan-
jenisnya/ diakses pada 23 Mei 2022 pukul 00.51

19
Anastasi, Anne. 2007. Tes Psikologi. Jakarta : PT. Indeks.
Desmita. 2009. Psikologi Perkembangan.Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Gunarsa, Singgih D. 1997. Dasar dan Teori Perkembangan. Jakarta : PT. BPK Gunung
Mulia.
Irwanto. 2002. Psikologi Umum. Jakarta : PT Prehallindo.
Ki Yudyartanta. 2009. Pengantar Psikodiagnostik. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Monks, F.J. 2006. Psikologi Perkembangan Pengantar Dalam Berbagai Bagiannya.
Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Sumber : https://www.google.com/amp/s/penerbitdeepublish.com/desain-penelitian/amp/
Suryabrata, Sumardi. 1990. Pembimbing Ke Psikodiagnostik. Yogyakarta : Rake Sarasin
Walgito. Bimo. 2003. Psikologi Sosial : Suatu Pengantar. Yogyakarta : Andi Yogyakarta.
Zulkifli. 2009. Psikologi Perkembangan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

20

Anda mungkin juga menyukai